Anda di halaman 1dari 11

TINGKAT KEPUASAN MAHASISWA/I PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MALIKUSSALEH PADA MASA PANDEMI DENGAN


PEMBELAJARAN DARING

Muhammad Sayuti 1) , Adi Rizka 2) , Khairunnisa

Fakultas kedokteran Univeritas Malikussaleh


sayuti.md@unimal.ac.id1), knissakhairun@gmail.com 3)
Jl.H.Meunasah Uteunkot – Cunda Lhokseumawe
Laman : http//www.unimal.ac.id
Email : fk@unimal.ac.id

ABSTRAK
Mewabahnya Coronavirus 2019 (2019-nCoV) yang terus meluas menyebabkan Pandemi COVID-19 di
seluruh dunia sehingga UNESCO telah membahas untuk menutup fasilitas pendidikan terkait penyebaran
COVID-19 yang tidak terkendali. UNESCO menyatakan bahwa mendukung penerapan program
pembelajaran dengan pembelajaran jarak jauh dalam skala besar guna menjangkau para mahasiswa dari
jarak jauh (Daring). Banyaknya terjadi kendala dikalangan mahasiswa sulitnya akses internet dikarenakan
kuota dan jaringan yang terbatas, alat yang kurang memadai seperti belum tersedianya laptop, handphone
maupun tablet, serta sulitnya untuk tetap fokus pada saat pembelajaran daring belangsung. Hal ini
mempengaruhi prestasi mahasiswa dan tersampainya materi pelajaran seperti yang diharapkan.Tujuan
penelitian mengetahui tingkat kepuasan mahasiswa/i Program Studi Psikologi Universitas Malikussaleh
pada masa pandemi dengan pembelajaran daring. Metode penelitian ini merupakan penelitian deskriptif
bersifat cross sectional dengan jumlah 102 mahasiswa dengan Teknik total sampling dan menggunakan
suatu alat ukur kuesioner. Angka sangat puas tertinggi pada tersedia informasi mata kuliah yang jelas
dengan jumlah 24 responden (23,5%). Angka puas tertinggi pada tersedia tautan yang relevan untuk
mendukung konten pada sistem pembelajaran daring dengan jumlah 68 responden (66,7%). Angka tidak
puas tertinggi pada ruang pembelajaran daring (o-class) mudah diakses dan dapat dimanfaatkan tanpa
kendala yang berarti pada sistem pembelajaran daring dengan dengan jumlah 27 responden (26,5%).
Angka sangat tidak puas tertinggi pada ruang pembelajaran daring (o-class) mudah diakses dan dapat
dimanfaatkan tanpa kendala yang berarti pada sistem pembelajaran daring dengan 8 responden (7,8%).

Kata kunci :Tingkat Kepuasan, Pembelajaran Daring Pandemi COVID - 19


ABSTRACT

The ever-expanding outbreak of the 2019 Coronavirus (2019-nCoV) has caused a worldwide COVID-
19 Pandemic UNESCO has discussed closing educational facilities related to the uncontrolled spread of
COVID-19. UNESCO states that it supports the implementation of distance learning programs on a large
scale to reach students remotely (Online) In this case, there are many obstacles among students. The
difficulty of internet access is due to limited quota and network, inadequate tools such as the
unavailability of laptops, mobile phones, and tablets, and the difficulty of staying focused when online
learning takes place. This affects student achievement and the delivery of lesson materials as expected.
This research method is a cross-sectional descriptive study with a total of 102 students with a total
sampling technique and using a questionnaire measuring instrument. The highest number of satisfied
courses available with a clear number of 24 respondents (23.5%) The highest number of satisfied links
available to support content on the online learning system with a total of 68 respondents (66.7%). The
highest dissatisfaction rate in the online learning space (o-class) is easily accessible and can be utilized
without any significant constraints on the online learning system with a total of 27 respondents (26.5%).
The highest number of dissatisfied online learning spaces (o-classes) are easily accessible and can be
utilized without any significant constraints on the online learning system with 8 respondents (7.8%).

Keyword :level of satisfaction, Online learning Pandemic Covid 19


BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mewabahnya Coronavirus 2019 (2019-nCoV) yang terus meluas sehingga menyebabkan
Pandemi COVID-19 di seluruh dunia menyebabkan krisis kesehatan global yang pertama di era
milenium setelah Pandemi Flu Spanyol pada tahun 1918. Penutupan sekolah dan fasilitas
pendidikan menjadi pilihan banyak negara, baik pada tingkat dasar maupun tingkat universitas.
Realita tersebut membuat membuat kepanikan pada Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).
Organisasi Internasional terbesar didunia ini sadar jika sektor pendidikan merupakan salah satu
sektor yang sangat terdampak dengan mewabahnya virus corona ini. Dengan persebarannya yang
sangat cepat dan berskala besar menjadikan keadaan menjadi semakin parah. (1).
UNESCO telah membahas untuk menutup fasilitas pendidikan terkait penyebaran COVID-19
yang tidak terkendali. UNESCO menyatakan bahwa mendukung penerapan program
pembelajaran dengan pembelajaran jarak jauh dalam skala besar guna menjangkau para
mahasiswa dari jarak jauh. Dunia pendidikan tidak luput terdampak dari penyebaran virus corona
yang telah menjadi pandemik, kenyataan ini menjadikan alasan pemerintah pusat sampai daerah
mengeluarkan kebijakan untuk meliburkan aktivitas tatap muka pada seluruh lembaga
pendidikan. Kebijakan tersebut ditempuh untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona.
Dengan tidak dilaksanakannya pembelajaran tatap muka diharapkan dapat mempersempit ruang
penyebaran pandemi COVID-19. Kebijakan ini di ikuti juga oleh negara yang terdampak
pandemi COVID-19 ini, kebijakan tersebut diambil untuk membatasi interaksi orang banyak
yang diyakini sebagai rantai penyebaran viirus corona. (1)
Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah menerbitkan Surat
Edaran Nomor 3 Tahun 2020 tentang Pencegahan Covid-19 pada Satuan Pendidikan sebagai
antisipasi terhadap penyebaran virus Covid-19 di berbagai sekolah maupun perguruan tinggi,
maka pelaksanaan kegiatan akademik dalam masa darurat penyebaran Covid-19 di Kampus
Malikussaleh meniadakan kegiatan pembelajaran tatap muka dan menggantinya dengan bekerja
dari rumah (WFH) dan belajar dari rumah (LFH) melalui pembelajaran daring dengan berbagai
macam media. Hal ini dilakukan guna mencegah dan menghindari penyebaran virus Covid-19
yang tengah merebak dibeberapa negara termasuk di Indonesia. Bekerja dari rumah (WFH) dan
Belajar dari rumah (LFH), tidak berkumpul dan menjaga jarak dianggap cara yang terbaik untuk
memutus mata rantai penyebaran virus ini (2).
Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah menerbitkan Surat Edaran
Nomor 3 Tahun 2020 tentang Pencegahan Covid-19 pada Satuan Pendidikan sebagai antisipasi
terhadap penyebaran virus Covid-19 di berbagai sekolah maupun perguruan tinggi, maka
pelaksanaan kegiatan akademik dalam masa darurat penyebaran Covid-19 di Kampus
Malikussaleh meniadakan kegiatan pembelajaran tatap muka dan menggantinya dengan bekerja
dari rumah (WFH) dan belajar dari rumah (LFH) melalui pembelajaran daring dengan berbagai
macam media. Hal ini dilakukan guna mencegah dan menghindari penyebaran virus Covid-19
yang tengah merebak dibeberapa negara termasuk di Indonesia. Bekerja dari rumah (WFH) dan
Belajar dari rumah (LFH), tidak berkumpul dan menjaga jarak dianggap cara yang terbaik untuk
memutus mata rantai penyebaran virus ini (2).
Daring merupakan sistem informasi yang banyak digunakan dengan tujuan memberikan
penghematan waktu, sumber daya dalam pelaksanaan kegiatan akademik.Daring merupakan
suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke mahasiswa
dengan menggunakan media Internet, Intranet atau media jaringan komputer lain. Definisi yang
lebih luas dari daring bahwa daring adalah sistem pendidikan yang menggunakan aplikasi
elektronik untuk mendukung belajar mengajar dengan media Internet, jaringan komputer.
Sehingga dapat disimpulkan dengan menggunakan daring akan ada penghematan dalam
pemanfaatan waktu dan sumber daya dalam pencapaian bahan ajar, karena tidak terbatas ruang
dan waktu dalam penggunaannya. Program Studi Psikologi Universitas Malikussaleh
merupakan salah satu Perguruan Tinggi yang sudah menerapkan teknologi daring untuk
mendukung kegiatan perkuliahan penghematan waktu, biaya, dan sumber daya dalam
pengambilan keputusan. Namun pada awal penerapannya, tingkat kesiapan pengguna untuk
menerima sistem baru mempunyai pengaruh besar dalam menentukan sukses tidaknya penerapan
sistem tersebut (3).
Kepuasan merupakan suatu perasaan dimana harapan, kebutuhan dan keinginan dapat
terpenuhi dari sebuah pelayanan, pelayanan yang dimaksud adalah pelayanan pembelajaran yang
dirasakan oleh mahasiswa(4). Kepuasan belajar juga dapat didefinisikan sebagai kemampuan
emosional (emotional affordance) atau persepsi subjektif (subjective perceptions) tentang suatu
kondisi di mana pengalaman belajar mahasiswa sesuai harapan belajar mahasiswa pada suatu
mata pelajaran atau kursus (5). Kepuasan belajar mahasiswa sangat penting untuk diperhatikan
mulai dari faktor yang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh kepuasan belajar. Pembelajaran
secara daring di masa pandemi Covid-19 ini tentu saja menjadi salah satu faktor yang dapat
mempengaruhi kepuasan mahasiswa dalam belajar. Hal demikian dikarenakan konsep belajar
yang berbeda dari kegiatan pembelajaran tatap muka seperti biasanya, yakni kelengkapan sarana
dan prasarana penunjang pembelajaran secara daring yang dapat mempengaruhi kepuasan belajar
mahasiswa(4)
Penghitungan kepuasan harus dibarengi dengan penghitungan rata-rata harapan mahasiswa
sehingga dapat diketahui gap (perbedaan) antara harapan dan kepuasan. Bila gap positif, maka
harapan mahasiswa masih lebih besar bila dibandingkan kenyataan yang dirasakan. Sementara
gap negatif berarti kepuasan yang dirasakan di atas harapan yang diinginkan. Secara teoritis
terdapat dua faktor utama yang mempengaruhi kualitas jasa yakni, jasa yang diharapkan
(expected service) dan jasa yang dipersepsikan (perseived service). Sehingga, baik buruknya
kualitas jasa tergantung kepada kemampuan penyedia jasa mememnuhi harapan pelanggan
secara konsisten (6).
Pada masa pandemi ini Kampus Universitas Malikussaleh terutama program studi psikologi
menggunakan aplikasi Daring dalam melaksanakan pembelajaran daring. Dalam hal ini, banyak
terjadi kendala dikalangan mahasiswa. Sulitnya akses internet dikarenakan kuota dan jaringan
yang terbatas, alat yang kurang memadai seperti belum tersedianya laptop, handphone maupun
tablet, serta sulitnya untuk tetap fokus pada saat pembelajaran daring belangsung. Hal ini
mempengaruhi prestasi mahasiswa dan tersampainya materi pelajaran seperti yang diharapkan.
Dengan demikian tingkat kepuasan mahasiswa terhadap pembelajaran daring yang sedang
berlangsung pun berkurang.
Untuk itu penelitian pengukuran kepuasan terhadap pemanfaatan daring bertujuan untuk
mengukur tingkat kepuasan mahasiswa terhadap pemanfaatan daring di Program Studi Psikologi
Universitas Malikussaleh dengan membandingkan tingkat pengharapan dengan tingkat kepuasan.
Hasil yang diharapkan dari penelitian pengukuran kepuasan terhadap pemanfaatan daring adalah
diketahuinya harapan dan tingkat kenyataan mahasiswa terhadap pembelajaran daring
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas perlunya mengetahui tingkat kepuasan terhadap sistem
pembelajaran melalui daring pada mahasiswa di Program Studi Psikologi sehingga peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul tingkat kepuasan mahasiswa Program Studi
Psikologi universitas malikussaleh pada masa pandemi dengan sistem pembelajaran daring
1.3 Tujuan Penelitian
Mengetahui tingkat kepuasan Mahasiswa Program Studi Psikologi Universitas Malikussaleh
pada masa pandemi dengan pembelajaran daring
1.4 Manfaat penelitian
1.4.1 Manfaat teoritis
1. Mengembangkan kemampuan berfikir dengan pembelajaran daring
2. Memperluas pengetahuan dan pemahaman sebagai sumber referensi pemanfaatan daring
1.4.2 Manfaat Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan atau acuan
untuk mengetahui tingkat kepuasan mahasiswa Program Studi Psikologi Universitas
Malikussaleh pada masa pandemi dengan pembelajaran daring

BAB 2 Tinjauan Pustaka


2.1 Pembelajaran Daring
2.1.1 Pengertian pembelajaran daring
Perangkat media pembelajaran terdiri dari perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak
(software), kedua perangkat ini digunakan dalam membuat web pembelajaran daring. Adapun
sistem pembelajaran berbasis web ini bisa terjadi karena perkembangan yang pesat dari tiga
bidang; bidang pembelajaran jarak jauh, pembelajaran dengan menggunakan teknologi
komputer, dan perkembangan bidang teknologi internet. Mengingat sekarang ini, perkembangan
teknologi internet yang semakin cepat dan canggih, memungkinkan komputer dapat
berhubungan tanpa mengenal batas wilayah maupun Negara dengan memanfaatkan kabel
maupun tanpa kabel (7). Teknologi tersebut dapat dimanfaatkan untuk menyampaikan informasi
dan komunikasi seperti : email, groups, chatting, searching, download, upload, dan aktivitas
lainnya. Perkembangan teknologi internet memberikan nuansa baru sistem pembelajaran jarak
jauh yang lebih terbuka lagi. Sistem pembelajaran berbasis web yang popular dengan sebutan
elektronik learning (daring), web-besed training atau kadang disebut web- based education dan
lain-lain (8).
Daring dapat didefinisikan sebagai sebuah bentuk teknologi informasi yang diterapkan di
bidang pendidikan dalam bentuk dunia maya. Istilah daring lebih tepat ditujukan sebagai usaha
untuk membuat sebuah transformasi proses pembelajaran yang ada di sekolah maupun di
perguruan tinggi ke dalam bentuk digital yang dijembatani teknologi internet. Munir tahun 2009
menjelaskan bahwa daring sendiri dapat mengacu pada semua kegiatan pelatihan yang
menggunakan media elektronik atau teknologi informasi. Secara sederhana dapatlah dikatakan
bahwa pembelajaran daring merupakan kegiatan pembelajaran yang memanfaatkan jaringan
(Internet, LAN, WAN) sebagai metode penyampaian. Karakteristik pembelajaran daring, antara
lain: (6)
2.1.2 Manfaat Pembelajaran daring
Implementasi pembelajaran daring dengan demikian dapat memberikan manfaat antara lain :
(7)
1) Adanya kenaikan grafik kualitas perguruan tinggi dan kualitas lulusan,
2) Terbentuknya komunitas sharing ilmu tidak terbatas dalam satu lokasi,
3) Peningkatan komunikasi yang intens antara dosen dan mahasiswa,
4) Tidak terbatasnya sumber-sumber belajar.
2.1.3 Keberhasilan Daring
Keberhasilan sistem pembelajaran daring sangat tergantung dari beberapa komponen baik
mahasiswa, dosen, sumber belajar, maupun teknologi informasi(9).
Komponen-komponen tersebut terintegrasi supaya benar-benar dapat menghasilkan lulusan
mahasiswa yang berkualitas. Hal tersebut diungkapkan Psikolog Jovita Ferliana dalam diskusi
daring tentang keberhasilan pembelajaran daring ditentukan oleh sinergi antara guru dan orang
tua. Terlebih kondisi pandemi mengharuskan mahasiswa belajar dari rumah membuat orang tua
semakin sadar akan pembelajaran daring. Salah satu model pembelajaran daring yang sering
digunakan adalah kerangka Community of Inquiry (CoI) yang digagas oleh Garrison, Anderson,
dan Archer tahun 2010. Kerangka CoI menempatkan 3 (tiga) elemen dalam pembelajaran
daring, yaitu elemen kognitif, elemen pengajaran, dan elemen kehadiran sosial (10).
2.2 Tingkat Kepuasan
2.2.1 Pengertian Tingkat Kepuasan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata kepuasan memiliki makna puas;
kesenangan; kelegaan. Pengertian kata kepuasan atau satisfaction berasal dari bahasa latin
“satis” yang berarti cukup baik, memadai dan facio yang berarti melakukan atau membuat.
Kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang berasal dari perbandingan antara
kesannya terhadap kinerja(9). Indeks Kepuasan Konsumen adalah data dan informasi tentang
tingkat kepuasan pelanggan yang diperoleh dari hasil pengukuran kuantitatif dan kualitatif atas
pendapat pelanggan dalam memperoleh pelayanan publik dengan membandingkan antara
harapan dan kenyataan (8)
Kepuasan merupakan suatu perasaan dimana harapan, kebutuhan dan keinginan dapat
terpenuhi dari sebuah pelayanan, pelayanan yang dimaksud adalah pelayanan pembelajaran yang
dirasakan oleh mahasiswa (4). Kepuasan belajar juga dapat didefinisikan sebagai kemampuan
emosional (emotional affordance) atau persepsi subjektif (subjective perceptions) tentang suatu
kondisi di mana pengalaman belajar mahasiswa sesuai harapan belajar mahasiswa pada suatu
mata pelajaran atau kursus (5). Kepuasan belajar mahasiswa sangat penting untuk diperhatikan
mulai dari faktor yang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh kepuasan belajar. Pembelajaran
secara daring di masa pandemi Covid-19 ini tentu saja menjadi salah satu faktor yang dapat
mempengaruhi kepuasan mahasiswa dalam belajar. Hal demikian dikarenakan konsep belajar
yang berbeda dari kegiatan pembelajaran tatap muka seperti biasanya, yakni kelengkapan sarana
dan prasarana penunjang pembelajaran secara daring yang dapat mempengaruhi kepuasan belajar
mahasiswa (4
2.2.2 Faktor yang mempengaruhi
Menurut Popi Sopiatin bahwa kepuasan siswa dipengaruhi oleh faktor instrinsik dan faktor
ekstrinsik. Faktor instrinsik itu sendiri merupakan faktor dari dalam diri siswa yang dapat
menimbulkan kepuasan, antara lain; prestasi tinggi, harapan dan bakat siswa. Sedangkan, faktor
ekstrinsik itu sendiri dari luar diri siswa, antara lain; kualitas mengajar guru, budaya sekolah,
sarana dan prasarana di sekolah serta iklim sekolah (1).
2.2.3 Hubungan Pembelajaran Daring Dengan Tingkat Kepuasan
Kendala sinyal yang menjadi hambatan mahasiswa dalam mengakses modul perkuliahan,
beberapa alat elektronik mengharuskan terhubung dengan listrik, jika terjadi mati listrik
mahasiswa kesulitan untuk melakukan presensi, ketersediaan kuota internet adalah kesulitan
terbesar yang dialami mahasiswa, tidak hanya itu kesulitan jaringan, ketersediaan perangkat
pembelajaran (salah satunya laptop).Kuota internet menjadi salah satu masalah dalam
pembelajaran daring ini. Orang tua mahasiswa yang ekonominya terdampak pandemi COVID-19
juga merasa terbebani dan kesulitan dengan kuota internet(16).

BAB 3 METODE PENELITIAN


3.1 Jenis penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian Deskriptif bersifat Cross Sectional, digunakan untuk
menjelaskan karakteristik kelompok tertentu memperkirakan proporsi dalam suatu populasi dan
membuat prediksi langsung(13
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di kampus Prodi Psikologi Universitas Malikussaleh secara
online dari Juli 2020 – April 2021
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian
3.3.1 Populasi Penelitian Populasi Mahasiswa Program Studi Psikologi di Universitas
Malikussaleh sebanyak 102 mahasiswa/i
3.3.2 Sampel Penelitian Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Sampel dalam
penelitian adalah seluruh mahasiswa Program Studi Psikologi di Universitas Malikussaleh yang
termasuk dalam kriteria inklusi maupun ekslusi
3.3.3 Teknik Pengambilan Sampel
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik pengambilan sampel dilakukan secara Total
Sampling. Berdasarkan kuesioner yang didata Mahasiswa Program Studi Psikologi Universitas
Malikussaleh
3.3.4 Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, informasi yang diperlukan didapatkan melalui data primer yaitu kuesioner
yang dikeluarkan oleh STIKES Kendedes Malang melalui via WA berupa google g-form.
3.3.5 Metode Pengukuran Data
Sebelum penelitian akan dilakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap kuesioner yang
digunakan sebagai persyaratan suatu alat ukur penelitian atau instrument penelitian. Metode
pengukuran data dalam penelitian ini adalah menggunakan kuesioner, dimana seluruh pertanyaan
untuk mengetahui tingkat kepuasan mahasiswa/i Program Studi Psikologi Universitas
Malikussaleh pada masa pandemi dengan pembelajaran daring (menggunakan daring). Respon
yang diberikan berupa jawaban yaitu sangat tidak puas, tidak puas, puas dan sangat puas
mencakup seluruh variabel yang akan dinilai tentang tingkat kepuasan mahasiswa Program Studi
Psikologi Universitas Malikussaleh pada masa pandemi dengan pembelajaran daring
(menggunakan daring)
Alat Pengumpul Data
Alat pengumpulan data yang akan dilakukan menggunakan kuesioner yang terdiri dari :
1. Bagian A, berisi petunjuk pengisian kuisioner tingkat kepuasan Mahasiswa Prodi Psikologi
Universitas Malikussaleh
2. Bagian B, berisi daftar pertanyaan yang bertujuan untuk mengetahui kepuasan Mahasiswa
Prodi Psikologi Universitas Malikussaleh

BAB 4 Hasil dan Pembahasan


Pengumpulan data dilakukan melalui google form. Populasi penelitian ini adalah seluruh
mahasiswa program studi psikologi universitas malikussaleh. Sampel ini menggunakan metode
total sampling yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil penelitian dari 102 sampel
pada januari 2021 – Februari 2021 didapatkan data analisis univariat yang digunakan untuk
mendeskripsikan karakteristik setiap tingkat kepuasan mahasiswa program studi psikologi
terhadap sistem pembelajaran daring dalam bentuk tabulasi sebagai berikut:
4.1 Tersedia informasi mata kuliah yang jelas Berdasarkan dari kuesioner yang diberikan
melalui google form, tingkat kepuasan mahasiswa terhadap tersedianya informasi mata kuliah
yang jelas pada sistem pembelajaran daring dengan respon tertinggi yaitu mahasiswa merasa
puas dengan jumlah 66 responden (64,7%) diikuti oleh sangat puas dengan jumlah 24 responden
(23,5%), tidak puas dengan jumlah 12 responden (11,8%) dan sangat tidak puas dengan 0
responden (0%)

4.2 Struktur materi, pokok bahasan dan sub pokok bahasan yang jelas
Berdasarkan kuesioner yang diberikan melalui google form, tingkat kepuasan mahasiswa
terhadap Struktur materi, pokok bahasan dan sub pokok bahasan yang jelas pada sistem
pembelajaran daring dengan respon tertinggi yaitu mahasiswa merasa puas dengan jumlah 66
responden (64,7%) diikuti oleh sangat puas dengan jumlah 21 responden (20,6%), tidak puas
dengan jumlah 13 responden (12,7%) dan sangat tidak puas dengan 2 responden (2%)

4.3 Konten disajikan dengan bahasa yang komunikatif dan dilengkapi dengan dokumen untuk
memperkaya konten
Berdasarkan dari kuesioner yang diberikan melalui google form, tingkat kepuasan mahasiswa
terhadap Konten disajikan dengan bahasa yang komunikatif dan dilengkapi dengan dokumen
untuk memperkaya konten pada sistem pembelajaran daring dengan respon tertinggi yaitu
mahasiswa merasa puas dengan jumlah 62 responden (60,8%) diikuti oleh sangat puas dengan
jumlah 19 responden (18,6%), tidak puas dengan jumlah 19 responden (18,6%) dan sangat tidak
puas dengan 2 responden (2%)

4.4 Tersedia tautan yang relevan untuk mendukung konten


Berdasarkan dari kuesioner yang diberikan melalui google form, tingkat kepuasan mahasiswa
terhadap Konten disajikan dengan bahasa yang komunikatif dan dilengkapi dengan dokumen
untuk memperkaya konten pada sistem pembelajaran daring dengan respon tertinggi yaitu
mahasiswa merasa puas dengan jumlah 62 responden (60,8%) diikuti oleh sangat puas dengan
jumlah 19 responden (18,6%), tidak puas dengan jumlah 19 responden (18,6%) dan sangat tidak
puas dengan 2 responden (2%)

4.5 Ragam objek pembelajaran yang dipilih menarik dan tepat sesuai dengan kebutuhan
pembelajaran
Berdasarkan dari kuesioner yang diberikan melalui google form, tingkat kepuasan mahasiswa
terhadap Tersedia tautan yang relevan untuk mendukung konten pada sistem pembelajaran
daring dengan respon tertinggi yaitu mahasiswa merasa puas dengan jumlah 68 responden
(66,7%) diikuti oleh tidak puas dengan jumlah 19 responden (18,6%),sangat puas dengan jumlah
12 responden (11,8%) dan sangat tidak puas dengan 3 responden (3%)
4.6 Tampilan visual objek pembelajaran jelas
Berdasarkan dari kuesioner yang diberikan melalui google form, tingkat kepuasan mahasiswa
terhadap Tampilan visual objek pembelajaran jelas pada sistem pembelajaran daring dengan
respon tertinggi yaitu mahasiswa merasa puas dengan jumlah 64 responden (62,7%) diikuti oleh
sangat puas dengan jumlah 20 responden (19,6%), tidak puas dengan jumlah 17 responden
(16,7%) dan sangat tidak puas dengan 1 responden (1%)

Pembahsan
5.1 Tersedia informasi mata kuliah yang jelas
Hasil penelitian yang dilakukan melalui google form pada mahasiswa program studi psikologi
universitas malikussaleh terhadap tersedianya informasi mata kuliah yang jelas pada tabulasi 4.1
dengan respon tertinggi yaitu mahasiswa merasa puas dengan jumlah 66 responden (64,7%).
Sistem pembelajaran daring, lebih mempermudah mahasiswa dalam proses penerimaan
informasi baik dari informasi mata kuliah maupun dalam mencari informasi tentang perkuliahan
tersebut. Hal tersebut berbanding lurus dengan penelitian lain yang menjelaskan bahwa akses
terhadap teknologi berperan penting dalam proses pembelajaran jarak jauh (18)
5.2 Struktur materi, pokok bahasan dan sub pokok bahasan yang jelas
Hasil penelitian dengan respon tertinggi pada tabulasi 4.2 yaitu mahasiswa merasa puas dengan
jumlah 66 responden (64,7%). Struktur materi, pokok bahasan dan sub pokok bahasan sangat
penting dalam proses belajar mengajar. Pemberian informasi yang tepat dengan struktur materi
yang jelas lebih memudahkan mahasiswa dalam memahami materi yang disampaikan oleh dosen
tersebut. Penelitian ini berbanding lurus dengan penelitian lain bahwa materi yang diberikan
secara terstruktur dan Bahasa yang lebih jelas akan mempengaruhi tingkat semangat dan minat
belajar mahasiswa dalam memahami suatu materi pelajaran. (19).
5.3 Konten disajikan dengan bahasa yang komunikatif dan dilengkapi dengan dokumen untuk
memperkaya konten
Hasil penelitian dengan respon tertinggi pada tabulasi 4.3 yaitu mahasiswa merasa puas
dengan jumlah 62 responden (60,7%). Lebih dari 50% mahasiswa merasa puas dengan konten
yang diberikan selama masa daring. Salah satu penyebab tingkat kepuasan lebih dari 50%
dikarenakan banyaknya waktu luang yang diberikan kepada dosen terhadap suatu materi,
mempermudah seseorang dalam mencari informasi yang valid dengan berbagai macam referensi
sehingga mempermudah dosen dalam menyampaikan materi dengan bahasa yang mudah
dimengerti (20).
5.4 Tersedia tautan yang relevan untuk mendukung konten
Hasil penelitian dengan respon tertinggi pada tabulasi 4.4 yaitu mahasiswa merasa puas dengan
jumlah 68 responden (66,7%) diikuti oleh tidak puas dengan jumlah 19 responden (18,7%).
Tautan membantu mahasiswa mencari informasi lain yang berhubungan dengan materi
perkuliahan. Semakin relevan tautan tersebut maka mempermudah mahasiswa memahami dan
mempelajari materi yang diterima. Penelitian lain menjelaskan bahwa pemberian materi yang
relevan sangat membantu mahasiswa dalam memahami informasi atau materi yang diberikan
selama sistem pembelajaran daring. Dalam sistem pembelajaran daring memiliki waktu yang
terbatas dalam penyampaian suatu materi sehingga pemberian tautan dalam sebuah materi dapat
membantu mahasiswa dalam memahami dan mempelajari materi yang diberikan (21).
5.5 Ragam objek pembelajaran yang dipilih menarik dan tepat sesuai dengan kebutuhan
pembelajaran
Hasil penelitian dengan respon tertinggi pada tabulasi 4.5 yaitu mahasiswa merasa puas dengan
jumlah 61 responden (59,8%) diikuti oleh tidak puas dengan jumlah 21 responden (20,6%).
Tingkat angka tidak puas yang tinggi sebanyak 21 responden salah satu penyebabnya adalah
kurang ada inovasi dari dosen dalam memberikan informasi. Sistem pembelajaran daring bukan
hanya memiliki keterbatasan waktu tetapi juga memiliki keterbatasan seorang dosen berkreasi
dalam penyampaian materi yang diakibatkan karena pemberian informasi hanya melalui layar
monitor sehingga diskusi yang terjadi bersifat monoton (22)
5.6 Tampilan visual objek pembelajaran jelas
Hasil penelitian dengan respon tertinggi pada tabulasi 4.6 yaitu mahasiswa merasa puas dengan
jumlah 64 responden (62,8%). Pada sistem pembelajaran daring, tampilan visual sangat
membantu dalam menyampaikan suatu informasi dikarenakan media dalam daring hanya melalui
komputer atau laptop sehingga tampilan suatu merupakan faktor utama dalam tingkat kepuasan
sistem pembelajaran daring. Faktor yang mempengaruhi baik maupun buruknya suatu visual
adalah jaringan internet. Jaringan internet yang bagus dengan pemberian materi yang baik
sehingga memudahkan mahasiswa maupun dosen dalam menerima dan menyampaikan suatu
informasi. Selain itu jaringan yang baik membuat suasana dalam diskusi menjadi lebih hidup
(23)

6.Kesimpulan dan Saran


6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian pada 102 responden pada mahasiswa Progam
Studi Psikologi Universitas malikussaleh didapatkan bahwa :
1. Angka sangat puas tertinggi pada Tersedia informasi mata kuliah yang jelas dengan jumlah 24
responden (23,5%)
2. Angka puas tertinggi pada Tersedia tautan yang relevan untuk mendukung konten pada sistem
pembelajaran daring dengan jumlah 68 responden (66,7%)
3. Angka tidak puas tertinggi pada ruang pembelajaran daring (o-class) mudah diakses dan dapat
dimanfaatkan tanpa kendala yang berarti pada sistem pembelajaran daring dengan dengan jumlah
27 responden (26,5%)
4. Angka sangat tidak puas tertinggi pada ruang pembelajaran daring (oclass) mudah diakses
dan dapat dimanfaatkan tanpa kendala yang berarti pada sistem pembelajaran daring dengan 8
responden (7,8%)
Dari uraian diatas dijelaskan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat kepuasan
mahasiswa dengan sistem pembelajaran daring adalah akses ruang pembelajaran daring yang
susah diakses yang diakibatkan oleh ketidakstabilan jaringan internet sehingga mengakibatkan
menurunnya minat dari mahasiswa untuk mengikuti sistem pembelajaran daring
6.2 Saran
1. Metode sistem pembelajaran daring harus diperbaiki seperti pemberian kuota yang mencukupi
untuk akses materi perkuliahan, tersedianya tautan yang relevan dengan penyampaian materi dan
ruang pembelajaran daring mudah diakses untuk meningkatkan mutu dan kualitas dari
mahasiswa Program Studi Psikologi Universitas Malikussaleh
2. Mengingat masih kurangnya penelitian tentang tingkat kepuasan mahasiswa terhadap sistem
pembelajaran daring pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh diharapkan
mahasiswa lain untuk mengembangkan penelitian ini.
Daftar Pustaka
Hasanah, 2020. Aan Et Al. Analisis Aktivitas Belajar Daring Mahasiswa Pada Pandemi
COVID-19. Pandemi Skripsi. Diterbitkan. Pendidikan Agama Islam. Universitas Islam Negeri
Sunan Gunung Djati. Bandung

Martha, 2020 2020:1 (2) 68-76 Al. Survey Tingkat Kepuasan Mahasiswa Terhadap
Penggunaan Aplikasi Belajar Selama Perkuliahan Daring. Jurnal Of Physical Education And
Sport Sciences

Dewi, 2020. Analisis Tingkat Kepuasan Mahasiswa Universitas Negeri Medan Terhadap
Proses Pembelajaran Daring Ditinjau Dari Model Regresinya. Skripsi. Diterbitkan. Universitas
Negeri Medan. Medan

Ayu, Putu, 2020. Survey Kepuasan Siswa Terhadap Proses Belajar Daring Selama Pandemi
Covid19. Jurnal Ilmu Pendidikan

Adi, Tri, 2020 : 0216-3241 Vol.17 No.2 Pengaruh Mutu Pembelajaran Online Dan Tingkat
Kepuasan Mahasiswa Terhadap Hasil Belajar Saat Pandemi Covid-19. Jurnal Pendidikan
Teknologi Dan Kejuruan.

Anda mungkin juga menyukai