Anda di halaman 1dari 13

Tatalaksana Jalan Nafas

Pembimbing :
dr.Anna Millizia M.Ked (An) Sp An
Pada pasien yang tidak sadar penyebab tersering sumbatan
jalan nafas yang terjadi adalah akibat hilangnya tonus otot –
otot tenggorokan sehingga lidah jatuh ke belakang dan
menyumbat jalan nafas pada bagian faring
Tanda bahwa jalan nafas tidak paten antara lain :
- Suara nafas abnormal : snoring,gurgling,stridor
- Ada tarikan otot leher
- Ada cekungan di suprasternal notch
- Cekungan di daerah iga dan dibawah diafragma
- Tidak terasa ada udara ekspirasi
Penanganan obstruksi jalan nafas
Pembukaan jalan nafas secara manual
• Head tilt - chin lift maneuver
• Posisikan telapak tangan pada dahi sambil mendorong dahi ke
belakang pada waktu yang bersamaan ujung jari tangan yang
lain mengangkat dagu.Ibu jari dan telunjuk harus bebas agar
dapat digunakan menutup hidung
• Jaw thrust maneuver
• Posisikan setiap tangan pada sisi kanan dan kiri kepala korban
dengan siku bersandar pada permukaan tempat korban
terlentang dan pegang sudut rahang bawah dan angkat dengan
kedua tangan sehingga akan mendorong rahang bawah ke
depan
Pembukaan jalan nafas dengan alat bantu
• Oropharyngeal airway ( OPA )
Oropharyngeal airway adalah suatu alat biasanya terbuat dari
plastik yang dirancang untuk dimasukkan kedalam rongga faring
posterior di sepanjang lidah. Pemasangan alat ini bertujuan untuk
membebaskan jalan napas ketika teknik head tilt chin lift dan jaw
thrust belum mampu membuka jalan napas secara adekuat. Selain
itu, alat ini juga dapat mencegah lidah jatuh kebelakang atau
tertelan
• Nasopharyngeal airway ( NPA)
• Nasopharyngeal airway dapat digunakan pada pasien sadar /
setengah sadar.Indikasi lain penggunaan nasopharyngeal
airway adalah bila terdapat kesulitan penggunaaan
oropharyngeal airway seperti ada trauma di sekitar mulut atau
trismus
Pemberian ventilasi manual
• Bila pernapasan tidak adekuat, maka tindakan yang harus
dilakukan adalah memberikan bantuan nafas ( ventilasi ).Target
pemberian bantuan ventilasi adalah agar O2 bisa masuk sampai
ke alveoli ( yang selanjutnya berdifusi ke darah ) dan CO2
keluar dari alveoli ke udara bebas
• Ventiasi dengan kantong nafas – sungkup muka ( bag mask
ventilation) terdiri dari sebuah kantong ventilasi ( yang selalu
mengembang) yang di dalamnya berisi udara kamar atau O2
melekat pada sebuah sungkup muka wajah dan katup satu arah
selain dengan sungkup muka kantong ventilasi bisa
dihubungkan dengan alat bantu jalan nafas seperti pipa
endotrakea , sungkup laring dll
• Indikasi ; henti nafas,nafas spontan tidak adekuat dan
mengurangi kerja nafas dengan membantu memberikan
tekanan positif pada saat inspirasi
Dengan melakukan ekstensi kepala,ibu jari dan telunjuk
membentuk E-C clamp ; huruf C menekan pinggir sungkup
wajah agar tidak ada kebocoran diantara sungkup dan wajah
sedangkan tiga jari sisanya membentuk huruf E mengangkat
rahang bawah sehingga jalan nafas tetap terbuka.Tangan yang
lain menekan kantong nafas dengan lembut dalam waktu lebih
dari 1 detik setiap ventilasi
• Sungkup laring ( Laryngeal mask airway)
• Laryngeal mask airway merupakan pipa yang ujungnya
berbentuk sungkup dengan balon yang bisa dikembangkan
• Laryngeal mask airway dimasukkan kedalam faring tanpa
laringoskopi
• Indikasi pemasangan laryngeal mask airway ;
ketidakmampuan penolong memberikan ventilasi dengan alat
kantong nafas – sungkup muka,henti nafas dan henti jantug
• Cara pemasangan laryngeal mask airway ;
Masukkan laryngeal mask airway ke dalam mulut sampai
terasa ada tahanan.Adanya tahanann menunjukkan ujung distal
pipa laryngeal mask airway sampai di hipofaring
Kembangkan balonnya.Pengembangan balon akan mendorong
sungkup menutupi lubang tarakea dan menyebabkan udara
mengalir lewat pipa masuk
Pemberian ventilasi dengan pipa laryngeal mask airway akan
mengalirkan udara lewat lubang di tengah sungkup
Periksa pengembangan dinding dada dan lakukan auskultasi di
5 tempat untuk memastikan udara masuk ke dalam paru - paru
• Combitube ( Pipa esofagus – trakea )
• Combitube adalah pipa dengan dua lumen dan dua balon.Pipa
ini dipasang tanpa perlu memvisualisasi pita suara.Satu lumen
mempunyai lubang – lubang ventilasi di sisi pipa pada tingkat
hipofaring dan ujung distalnya buntu.Satu lumen lainnya
mempunyai ujung yang terbuka
• Cara pemasangan combitube ;
Pegang dan masukkan pipa combitube yang balonnya dalam
keadaan kempis dengan arah lengkungan pipa searah dengan
lengkungan faring ke dalam mulut sampai 2 garis hitam pada
pipa terletak diatara gigi atas dan gigi bawah
Kemudian kembangkan balon faring (proksimal/biru) dengan
80-100 ml udara dan kemudian balon esofagus (
proksimal/putih) dengan 12 – 15 ml udara
Pastikan posisi combitube didalam esofagus atau trakea
Dengan memberikan ventilasi melalui pipa biru dan lihat dada
terangkat maka pipa combitube masuk kedalam esofagus
Apabila ventilasi melalui pipa biru tidak dapat
mengembangkan paru artinya dada tidak terangkat maka
ventilasi diberikan melalui pipa putih dan lihat dada terangkat
berarti combitube masuk ke dalam trakea sehingga fungsi
combitube sama dengan pipa endotrakea

Anda mungkin juga menyukai