(Airway Management)
Oleh
RIANDI ALFIN
• Pengertian : tindakan yang dilakukan
untuk membebaskan jalan napas dengan
tetap memperhatikan kontrol servikal
1) Tanpa alat
Membuka jalan nafas dengan proteksi cervikal
• Chin Lift maneuver (tindakan mengangkat
dagu)
• Head Tilt maneuver (tindakan menekan dahi)
• Jaw thrust maneuver (tindakan mengangkat
sudut rahang bawah)
Chin Lift
dorong sudut
rahang kiri dan
kanan ke arah
depan sehingga
barisan gigi
bawah berada di
depan barisan
gigi atas
Dengan alat bantu
Airway adjunct
16
Oropharyngeal airway
Nama lain : - Mayo
- Guedel
• Memberikan fasilitas untuk suctioning
• Mencegah endotrakheal tergigit pasien
17
Oropharingeal airway
Orang dewasa :
Besar ukuran : 5
Medium ukuran : 4
Small ukuran : 3
Cara insersi : - dengan bantuan “tounge“ spatel
- disimpan terbalik lalu diputar
perlahan-lahan
19
Teknik Insersi Oropharyngeal Airway
20
Nasopharyngeal airway
• tube tanpa cuff
dari plastik atau karet yang lunak
• dipilih bila insersi oropharingeal sulit.
• oleh karena :
- trimus,
- trauma masif di mulut,
- interdental wiring
• Alat ini juga berguna :
pasien-pasien yang napas
spontan dan masih semiconscious
21
Nasopharyngeal airway
23
Laryngeal Mask Airway (LMA)
• LMA bukan merupakan airway definitif seperti
halnya endotracheal tube (ETT)
• Pemasangan alat ini cukup sulit dan
membutuhkan banyak latihan
24
Endotracheal intubasi
Keuntungan :
• perlindungan airway > adekuat airway lebih
paten, risiko aspirasi lebih rendah
memungkinkan “ clearing airway “ > adekuat
• memungkinkan pemberian O2 dengan
konsentrasi tinggi
• bantuan ventilasi lebih adekuat ( volume tidak
terkontrol )
• dapat sebagai salahsatu pilihan rute pemberian
obat-obatan
25
Indikasi pemasangan ETT
26
Komplikasi Intubasi
gigi patah
bibir laserasi
perdarahan
Hematom
Ruptur trachea
27
ALAT INTUBASI
28
TEKNIK INTUBASI :
29
Buka mulut dengan tangan kanan, mulai
masukkan blade dari kanan digeser ketengah
sisihkan lidah kekiri.
Cari epiglotis, insersikan tip blade
di Vallecula angkat ke anterior
Jangan gunakan gigi depan sebagai fulcrum
( tumpuan )
Setelah rimaglotis terlihat insersikan ETT
30
Penatalaksanaan gangguan ventilasi
Pasien Sadar
• Perbaiki poisi pasien
• Longgarkan pakaian
• Ciptakan lingkungan yg kaya oksigen
• Berikan oksigen yg sesuai dengan kebutuhan
Pasien tidak sadar
• Ekstensi kepala
• Posisi kepala head up dan miring
• Ciptakan lingkungan yang kaya oksigen
• Berikan oksigen yg sesuai dengan kebutuhan
• Gunakan bag valve mask
Proses intubasi
jangan lebih dari 30 detik
( > baik < 15 detik )
32
CRICOTHYROIDOTOMY
• Pengelolaan jalan nafas karena intubasi tidak
memungkinkan
• Misalnya pada :
• Cedera maksilafasial
• Cedera larynx
• Obstruksi jalan nafas
SUMBATAN JALAN NAPAS
Mengatasi sumbatan nafas parsial
Dapat digunakan teknik manual thrust
• Abdominal thrust
• Chest thrust
• Back blow
1. Abdominal Thrust (Manuver Heimlich)
Hentakan mendadak pada ulu hati (daerah
subdiafragma – abdomen).
42
Pendahuluan
• Terapi oksigen memberikan aliran udara
dengan kadar oksigen >21% pada tekanan 1
atmosfer meningkatkan konsentrasi oksigen
di dalam darah
• Tujuan
– Mempertahankan oksigenisasi jaringan yang
adekuat
– Menurunkan kerja organ pernapasan
– Menurunkan kerja jantung
43
Daftar Pustaka
• Comitte on Trauma, American College of
Surgeon. ATLS Student Course Manual, 7th
Edition. Chicag0: American College of Surgeon,
2004.
• European Resuscitation Council. Guidelines for
Resuscitation 2005: Section 2. Adult basic life
support and use of automated external
defibrillators. Resuscitation (2005) 67S1, S7—
S23.
48