Anda di halaman 1dari 9

HUBUNGAN PENGUNAAN SMARTPHONE DENGAN KUALITAS TIDUR

PADA ANAK REMAJA DI SMA NEGERI 1


LHOKSUKON TAHUN 2021

Ully Muzakir1, Muhammad Fauzan2


1
Dosen Pengajar Universitas Bina Bangsa Getsempena
2
Mahasiswa Universitas Bina Bangsa Getsempena

ABSTRAK

masa remaja adalah suatu tahap antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa.
Istilah ini menunjuk masa dari awal pubertas sampai tercapainya kematangan; biasanya mulai
dari usia 14 pada pria dan usia 12 pada wanita. Kualitas tidur adalah suatu keadaan di mana
tidur yang dijalani seorang individu menghasilkan kesegaran dan kebugaran di saat
terbangun. Proses tidur maupun kondisi saat tidur yang berlangsung optimal menggambarkan
tingginya kualitas tidur seseorang. Smartphone merupakan sebutan dari telepon pintar yang
memiliki kemampuan seperti komputer dan dilengkapi dengan sistem operasi yang canggih.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan Hubungan Pengunaan Smartphone
Dengan Kualitas Tidur Pada Anak Remaja. Jenis Penelitin yang digunakan dalam penelitian
ini adalah penelitian analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi dalam penelitian
ini adalah 350 responden siswa dan siswi di SMA Negeri 1 Lhoksukon. Penelitian ini
dilaksanakan pada tanggal 12 - 30 Juli 2021 dengan sampel sebanyak 35 responden. Teknik
pengambilan sampel menggunakan acidental sampling, berdasarkan hasil uji chi square
didapat bahwa intensitas penggunaan smartphone terhadap kualitas tidur dengan nilai p value
0,001 < 0,05, yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan intensitas penggunaan
smartphone terhadap kualitas tidur siswa dan siswi SMA Negeri 1 Lhoksukon.

Kata Kunci : Masa Remaja, Kualitas Tidur, Smartphone


Daftar Pustaka : 4 Buku (2016 s/d 2019) + 7 Jurnal (2019 s/d 2020)

THE RELATIONSHIP OF SMARTPHONE USE WITH SLEEP QUALITY IN


ADOLESCENT CHILDREN IN SMA NEGERI 1
LHOKSUKON 2021

Ully Muzakir1, Muhammad Fauzan2

1 Lecturer at Bina Bangsa University Getsempena


2 Students of the University of Bina Bangsa Getsempena

ABSTRACT

Adolescence is a stage between childhood and adulthood. This term refers to the period from
the onset of puberty to the time of maturity; It usually starts at age 14 in men and age 12 in
women. Sleep quality is a condition in which the sleep that an individual undergoes produces
freshness and fitness when he wakes up. The sleep process and conditions during optimal
sleep describe the high quality of a person's sleep. Smartphone is the name of a smart phone
that has capabilities like a computer and is equipped with a sophisticated operating system.
The purpose of this study was to determine the relationship between smartphone use and
sleep quality in adolescents. The type of research used in this research is analytical research
with a cross sectional approach. The population in this study were 350 student respondents at
SMA Negeri 1 Lhoksukon. The population in this study were 350 student respondents at
SMA Negeri 1 Lhoksukon. This research was conducted on 12-30 July 2021 with a sample of
35 respondents. The sampling technique was using acidental sampling, based on the results of
the chi square test, it was found that the intensity of smartphone use on sleep quality with a p
value of 0.001 <0.05, which means that there is a significant effect of the intensity of
smartphone use on the sleep quality of students at SMA Negeri 1 Lhoksukon.

Keywords : Adolescence, Sleep Quality, Smartphone


Bibliography : 4 Books (2016 to 2019) + 7 Journals (2019 to 2020)

PENDAHULUAN Tengah, Afrika, Amerika Latin, dan Asia


Smartphone merupakan sebutan dari Tenggara (Newzoo, 2019)
telepon pintar yang memiliki kemampuan Negara China merupakan negara
seperti komputer dan dilengkapi dengan terpadat di dunia dan negara yang juga
sistem operasi yang canggih (Rahma, memimpin industri ponsel pintar. Jumlah
2015). Smartphone memungkinkan pengguna ponsel pintar di China
penggunanya untuk tetap terhubung diperkirakan tumbuh dari sekitar 563 juta
dengan pengguna lain tanpa batas ruang di tahun 2016 menjadi hampir 675 juta
dan waktu melalui fasilitas-fasilitas yang pada tahun 2019. Sekitar setengah dari
dimiliki, seperti SMS (Short Message populasi China diproyeksikan
Service), telepon dan fasilitas internet menggunakan ponsel pintar pada tahun
(Dewi, 2017). 2020. Amerika Serikat juga merupakan
Lebih dari separuh penduduk di pasar penting bagi industri ponsel pintar,
dunia menggunakan smartphone dan dengan sekitar 223 juta pengguna ponsel
pasarnya berkembang pesat. Pada tahun pintar di tahun 2017. Pada 2019, jumlah
2014, diperkirakan sebanyak 6,9 miliar pengguna ponsel pintar di AS diperkirakan
orang menggunakan gadget (WHO, 2014). meningkat menjadi 247,5 juta
Dari total populasi dunia sebanyak 7,676 (Teknologi.id, 2018).
milyar, 5,112 milyar diantaranya Indonesia merupakan negara
merupakan pengguna mobile phone. keempat terpadat di dunia yang mencapai
Indonesia dengan jumlah penduduk 260 jiwa, tentunya menjadi pasar teknologi
sebanyak 268,2 juta, 150 juta diantaranya digital yang besar (Pratama, 2018).
merupakan pengguna internet, jumlah Emarketer mempublikasikan jumlah
tersebut meningkat 13% dari tahun 2018 pertumbuhan pengguna smartphone di
dimana akses internet menggunakan Indonesia mengalami peningkatan
mobile phone (Hootsuite, 2019). mencapai 37,1% dari tahun 2016-2019.
Jumlah pengguna gadget Setelah dilakukan survei ulang, eMarketer
(smartphone) secara global makin mempublikasikan kembali jumlah
meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun pengguna smartphone dari tahun 2015
2019, setidaknya terdapat 3,2 miliar terdapat 65,2 juta pengguna smartphone,
pengguna gadget, naik hingga 5,6% dari tahun 2016 terdapat 65,2 juta pengguna,
tahun sebelumnya. Sementara jumlah tahun 2017 terdapat 74,9 juta pengguna
perangkat aktif yang digunakan mencapai smartphone, dan tahun 2018 terdapat 83,5
3,8 miliar unit. Pada Tahun 2022, jumlah juta pengguna smartphone di Indonesia
pengguna smartphone diprediksi mencapai hingga diperkirakan tahun 2019 terdapat
3,9 miliar pengguna. Pertumbuhan ini akan 92 juta pengguna smartphone (Warisha,
digerakkan oleh region-region yang 2015).
sedang berkembang, termasuk Timur
Pengguna internet terbanyak setelah manusia beraktivitas. Sebuah data
(dengan mengakses gadget) di Indonesia epidemiologi menjelaskan bahwa telah
merupakan masyarakat dalam kelompok terjadi peningkatan angka keluhan pasien
usia 15-19 tahun. Sementara pengguna terhadap kualitas tidur. Hal tersebut
terbanyak kedua merupakan kelompok didukung oleh hasil survei yang
usia 20-24 tahun dan anak anak dengan mengindikasikan bahwa 15-35% dari
kelompok usia 5-9 tahun juga tergolong populasi remaja dan orang dewasa
sebagai pengguna internet. Sehingga dari mengeluhkan gangguan kualitas tidur yang
data diperoleh dari 171,17 juta pengguna sering mereka alami, seperti gangguan
yang menggunakan internet dan memasuki tidur atau gangguan
menunjukkan bahwa kalangan remaja atau mempertahankan tidur sehingga durasi
generasi muda yang paling banyak tidur menjadi memendek. Menurut data,
menggunakan internet (APJII, 2018). diperkirakan tiap tahun, 20-40% orang
kecanduan smartphone merupakan dewasa mengalami kesukaran tidur dan
gangguan kontrol pada hasrat atau 17% diantaranya mengalami masalah
keinginan untuk menggunakan serius (Budyawati 2019)
smartphone dan ketidakmampuan individu Dampak dari kualitas tidur yang
untuk mengontrol waktu penggunaan buruk juga dirasakan oleh banyak orang
smartphone itu sendiri sehingga yaitu seperti penurunan aktivitas sehari-
menimbulkan perasaan cemas dan hari, rasa lelah, lemah, tanda vital tidak
gangguan hubungan social stabil, kondisi neuromuscular yang buruk,
(Zainurrahman, 2019). proses penyembuhan luka lambat, dan
Remaja dan dewasa muda telah penurunan daya imunitas tubuh. Selain itu,
diidentifikasi sebagai populasi yang kualitas tidur yang buruk juga dapat
beresiko tinggi mengalami masalah tidur menyebabkan dampak psikologis yang
dan ngantuk di siang hari (Firmansyah, negatif bagi manusia seperti stres, depresi,
2019). Masa remaja merupakan masa cemas, tidak konsentrasi dan koping tidak
perpindahan dari masa kanak-kanak ke efektif (Budyawati 2019).
masa dewasa, ditandai dengan kematangan Penelitian ini sejalan dengn
fisik, kognitif, sosial dan emosional yang penelitian Hidayat (2014) pada mahasiswa
cepat untuk mempersiapkan diri menjadi regular Fakultas Ilmu Keperawatan
laki-laki dewasa dan wanita dewasa. Universitas Indonesia dimana didapatkan
Batasan pada remaja sulit ditetapkan, hasil bahwa terdapat hubungan yang
namun periode ini biasanya digambarkan signifikan antara kecanduan smartphone
pertama kali dengan perkembangan dengan kualitas tidur mahasiswa. Sebuah
karakteristik seks sekunder pada usia 11 penelitian dilakukan oleh Nainggolan
sampai 12 tahun dan hingga berhentinya (2017) dengan tujuan untuk mengetahui
pertumbuhan pada usia 18 sampai 20 hubungan penggunaan gadget dengan
tahun (Wong, dkk 2008 dalam Jarmi kualitas tidur pada mahasiswa. Metode
2017 ). yang digunakan yaitu analitik deskriptif
Kualitas tidur merupakan kepuasan dengan pendekatan crosssectional study.
seseorang terhadap tidur, kualitas tidur Teknik pengambilan sampel dilakukan
yang baik akan menghasilkan kesegaran secara randomized sampling sehingga
dan kebugaran pada saat terbangun. Tidur didapatkan 90 responden dimana 23 orang
yang berkualitas baik dapat menyebabkan (25,6%) adalah laki-laki dan 67 orang
gangguan keseimbangan fisiologis dan (74,4%) perempuan. Hasil dari penelitian
psikologis (Mubarak, Indrawati & menunjukkan adanya hubungan
Susanto,2015) penggunaan gadget dengan kualitas tidur
Tidur bermanfaat untuk mahasiswa.
memperbaiki fungsi dan kinerja tubuh
Berdasarkan hasil studi HASIL PENELITIAN DAN
pendahuluan pada tanggal 30 Juni yang PEMBAHASAN
dilakukan di SMA Negeri 1 Lhoksukon Analisa Univariat
jumlah siswa dan siswi kelas X adalah Distribusi Karakteristik Responden
sebanyak 350 orang berdasarkan latar Tabel 1
belakang diatas penulis tertarik meneliti Distribusi Frekuensi Karakteristik
Hubungan Pengunaan Smartphone Dengan Responden
Kualitas Dan Kuantitas Tidur Pada Anak No Variabel f %
Remaja di SMA Negeri 1 Lhoksukon. 1 Umur 65,7
. 15 tahun 23 34,3
TUJUAN PENELITIAN 16 tahun 12
Hubungan Pengunaan Jumlah 35 100
Smartphone Dengan Kualitas Tidur Pada 2 Jenis Kelamin
Anak Remaja. Adapun tujuan khusus Laki – laki 16 45,7
dalam penelitian ini adalah: Perempuan 19 54,3
1. Mengidentifikasi pengunaan Jumlah 35 100
smartphone pada anak remaja di SMA Berdasarkan tabel 1 dapat
Negeri 1 Lhoksukon diketahui bahwa distribusi frekuensi umur
2. Mengidentifikasi pengunaan responden yang sekolah di SMA Negeri 1
smartphone dengan kualitas tidur pada Lhoksukon berada pada kategori usia 15
anak remaja di SMA Negeri 1 tahun (65,7%) 23 responden dan usia 16
Lhoksukon tahun (34,3%) 12 responden, distribusi
frekuensi jenis kelamin yang paling
LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN banyak berada pada kategori perempuan
Penelitian ini di lakukan di SMA (54,3%) 19 responden dan laki – laki
Negeri 1 Lhoksukon. Penelitian ini (45,7%) 16 responden.
dilakukan pada tanggal 12 s/d 30 Juli
tahun 2021. Distribusi Intensitas Penggunaan
Smartphone
METODE PENELITIAN Tabel 2
Jenis penelitian ini adalah analitik Distribusi Frekuensi Intensitas
dengan pendekatan Cross Sectional yaitu Penggunaan Smartphone
penelitian untuk mempelajari dinamika
No Intensitas f %
korelasi antara faktor-faktor resiko dengan
Penggunaan
efek, dengan cara pendekatan observasi
Smartphone
atau pengumpulan data sekaligus pada
1 Tinggi 12 34,3
suatu saat (pointime approach)
2 Sedang 15 42,9
Populasi dalam penelitian ini
adalah 350 siswa dan siswi kelas x di 3 Rendah 8 22,9
SMA Negeri 1 Lhoksukon, Pemilihan Jumlah 35 100
sampel adalah secara acidental sampling, Berdasarkan tabel 2 dapat diketahui
Sampel pada penelitian ini adalah 35 bahwa distribusi frekuensi intensitas
responden. penggunaan smartphone pada siswa dan
siswi kelas X di SMA Negeri 1 Lhoksukon
Kabupaten Aceh Utara Tahun 2021,
sebagian besar berada pada kategori
sedang (42,9%) 15 responden, tinggi
(34,3%) 12 responden dan rendah (22,9%)
8 responden.
Distribusi Frekuensi Kepuasan Pasien
Tabel 3
Distribusi Frekuensi Intensitas
Penggunaan PEMBAHASAN
Smartphone Analisa Univariat
No Kualitas Tidur f % Gambaran Intensitas Penggunaan
1 Baik 12 34,3 Smartphone
2 Buruk 10 28,6 Berdasarkan hasil penelitian dapat
3 Sangat buruk 13 37,1 diketahui bahwa distribusi frekuensi
Jumlah 35 100 intensitas penggunaan smartphone pada
Berdasarkan tabel 3 dapat siswa dan siswi kelas x di SMA Negeri 1
diketahui bahwa distribusi frekuensi lhoksukon Kabupaten Aceh Utara Tahun
kualitas tidur siswa dan siswi kelas X di 2021, sebagian besar berada pada kategori
SMA Negeri 1 Lhoksukon Kabupaten sedang (42,9%) 15 responden, tinggi
Aceh Utara Tahun 2021, sebagian besar (34,3%) 12 responden dan rendah (22,9%)
berada pada kategori sedang (42,9%) 15 8 responden.
responden, tinggi (34,3%) 12 responden Hasil penelitian Hastuti, Prastiani
dan rendah (22,9%) 8 responden dan Khodijah (2015), menunjukkan bahwa
intensitas penggunaan smartphone
Analisa Bivariat sebelum tidur pada mahasiswa Program
Hubungan Intensitas Penggunaan Studi Sarjana Keperawatan STIKes
Smartphone Terhadap Kualitas Tidur Bhamada Slawi tergolong tinggi yaitu
Tabel 4 mencapai setengah dari jumlah responden
Hubungan Intensitas Penggunaan (58%). Hasil penelitian ini didukung oleh
Smartphone Terhadap Kualitas Tidur penelitian Hariani, Mahardika dan
No Intensi Kualitas Tidur Jumlah P Wedayani (2019) didapatkan hasil bahwa
tas v frekuensi siswa yang mengalami
Pengg al kecanduan smartphone memiliki
unaan u presantase tertinggi yaitu 77 orang siswa
Smart e (51,3%). Siswa yang memiliki risiko tinggi
phone Baik Buruk Sangat kecanduan smartphone memiliki frekuensi
Buruk sebanyak 55 orang siswa (26,7%).
f % f % f % f % Sedangkan siswa dengan risiko rendah
1 Tinggi 6 50 1 8,3 5 41,7 12 100 hingga sedang kecanduan smartphone
2 Sedang 6 40 8 53,3 1 6,7 15 100 0,0 memiliki frekuensi yang lebih sedikit dari
kategori lainnya yaitu 18 orang siswa
3 Rendah 0 0 1 12,5 7 87,5 8 100 0
1 (12%).
Jumlah 12 34,3 10 28,6 13 37,1 35 100 Smartphone merupakan sebutan dari
telepon pintar yang memiliki kemampuan
Berdasarkan tabel 4 dapat seperti komputer dan dilengkapi dengan
diketahui bahwa intensitas penggunaan sistem operasi yang canggih (Rahma,
smartphone terhadap kualitas tidur dengan 2015). Smartphone memungkinkan
nilai p value 0,001 < 0,05, yang berarti penggunanya untuk tetap terhubung
terdapat pengaruh yang signifikan dengan pengguna lain tanpa batas ruang
intensitas penggunaan smartphone dan waktu melalui fasilitas-fasilitas yang
terhadap kualitas tidur siswa dan siswi dimiliki, seperti SMS (Short Message
SMA Negeri 1 Lhoksukon. Service), telepon dan fasilitas internet
(Dewi, 2017).
Menurut Sobry (2017), ponsel
cerdas (bahasa Inggris: smartphone)
adalah telepon genggam yang mempunyai sebanyak 79%, sedangkan mahasiswa
kemampuan dengan pengunaan dan fungsi yang memiliki kualitas tidur baik sebanyak
yang menyerupai komputer. Belum ada 21%.
standar pabrik yang menentukan arti Hasil penelitian ini didukung oleh
ponsel cerdas. Bagi beberapa orang, ponsel penelitian Hariani, Mahardika dan
cerdas merupakan telepon yang bekerja Wedayani (2019), didapat bahwa orang
menggunakan seluruh perangkat lunak siswa (60%). Sedangkan, untuk kategori
sistem operasi yang menyediakan kualitas tidur baik yaitu 60 siswa (40%).
hubungan standar dan mendasar bagi Hasil penelitian ini sejalan dengan
pengembang aplikasi. Bagi yang lainnya, penelitaian Irfan, Aswar dan Erviana
ponsel cerdas hanyalah merupakan sebuah (2020), dapat dilihat bahwa distribusi
telepon yang menyajikan fitur canggih responden berdasarkan kualitas tidur
seperti surel (surat elektronik), internet remaja menunjukkan bahwa dari 100
(Sari, Ilyas, & Ifdil, 2017) dan kemampuan jumlah responden yang mempunyai
membaca buku elektronik (e-book) atau kualitas tidur baik ada 56 orang siswa atau
terdapat papan ketik (baik sebagaimana (56%) sedangkan responden yang
jadi maupun dihubung keluar) dan mempunyai kualitas tidur buruk ada 44
penyambung VGA. orang siswa atau (44%).
Menurut Nashori dan Wulandari Menurut Nashori dan Wulandari
(2017), Kualitas tidur adalah suatu (2017), Kualitas tidur adalah suatu
keadaan di mana tidur yang dijalani keadaan di mana tidur yang dijalani
seorang individu menghasilkan kesegaran seorang individu menghasilkan kesegaran
dan kebugaran di saat terbangun. Proses dan kebugaran di saat terbangun. Proses
tidur maupun kondisi saat tidur yang tidur maupun kondisi saat tidur yang
berlangsung optimal menggambarkan berlangsung optimal menggambarkan
tingginya kualitas tidur seseorang. tingginya kualitas tidur seseorang.
Menurut asumsi peneliti, intensitas Menurut Kasiati dan Rosmalawati
penggunaan smartphone pada siswa dan (2016). Istirahat dan tidur merupakan
siswi kelas x di SMA Negeri 1 lhoksukon kebutuhan dasar yang mutlak harus
Kabupaten Aceh Utara Tahun 2021, dipenuhi oleh semua orang. Dengan
sebagian besar berada pada kategori istirahat dan tidur yang cukup, tubuh baru
sedang (42,9%) 15 responden, tinggi dapat berfungsi secara optimal. Istirahat
(34,3%) 12 responden dan rendah (22,9%) dan tidur sendiri memiliki makna yang
8 responden. Kualitas tidur adalah suatu berbeda pada setiap individu. Secara
keadaan di mana tidur yang dijalani umum, istirahat berarti suatu keadaan
seorang individu menghasilkan kesegaran tenang, releks, santai, tanpa tekanan
dan kebugaran di saat terbangun. emosional, dan bebas dari perasaan
gelisah. Jadi, beristirahat bukan berarti
Gambaran Kualitas Tidur tidak melakukan aktivitas sama sekali.
Berdasarkan hasil penelitian dapat Terkadang, berjalan-jalan di taman
diketahui bahwa distribusi frekuensi jugabisa dikatakan sebagai suatu bentuk
kualitas tidur pada siswa dan siswi kelas x istirahat.
di SMA Negeri 1 lhoksukon Kabupaten Menurut asumsi peneliti, kualitas
Aceh Utara Tahun 2021, sebagian besar tidur pada siswa dan siswi kelas x di SMA
berada pada kategori sedang (42,9%) 15 Negeri 1 lhoksukon Kabupaten Aceh Utara
responden, tinggi (34,3%) 12 responden Tahun 2021, sebagian besar berada pada
dan rendah (22,9%) 8 responden. Hasil kategori sedang (42,9%) 15 responden,
penelitian Hastuti, Prastiani dan Khodijah tinggi (34,3%) 12 responden dan rendah
(2015), menunjukkan bahwa mahasiswa (22,9%) 8 responden. Kualitas tidur
yang memiliki kualitas tidur buruk adalah suatu keadaan di mana tidur yang
dijalani seorang individu menghasilkan di luar kemampuan sederhana untuk
kesegaran dan kebugaran di saat membuat panggilan telepon. Sementara
terbangun. istilah dapat digunakan secara wajar untuk
semua jenis telepon, smartphone biasanya
Analisa Univariat dipahami sebagai ponsel dan bukan
Berdasarkan hasil penelitian dapat telepon rumah. Selama bertahun-tahun,
diketahui bahwa intensitas penggunaan konsep ponsel pintarterus berkembang
smartphone terhadap kualitas tidur dengan sebagai perangkat tangan telah menjadi
nilai p value 0,001 < 0,05, yang berarti lebih canggih.
terdapat pengaruh yang signifikan Menurut Wilantika (2017),
intensitas penggunaan smartphone smartphone ini pun kadang dapat membuat
terhadap kualitas tidur siswa dan siswi seorang penggunanya terganggu pola
SMA Negeri 1 Lhoksukon. Hasil tidurnya. Karena jika seseorang telah asyik
penelitian ini sejalan dengan penelitian dengan smarphone, baik itu main game,
Hasil penelitian Hastuti, Prastiani dan chatting, browsing internet, dan lainnya,
Khodijah (2015), Berdasarkan hasil orang tersebut jika tidak disiplin maka
analisis korelasi kendall tau diperoleh nilai akan lupa terhadap waktu. Dan terkadang
korelasi keeratannya 0,327 dalam kategori orang yang sudah asyik menggunakan
cukup dan nilai signifikansi sebesar 0,000 smartphonenya akan lupa pada jam
(<0,05) menunjukkan H0 ditolak dan Ha tidurnya
diterima yang artinya ada hubungan antara Menurut Nashori dan Wulandari
intensitas penggunaan smartphone dengan (2017), Kualitas tidur adalah suatu
kualitas tidur mahaiswa Program Studi keadaan di mana tidur yang dijalani
Sarjana Keperawatan STIKes Bhamada seorang individu menghasilkan kesegaran
Slawi dan kebugaran di saat terbangun. Proses
Hasil penelitian ini sejalan tidur maupun kondisi saat tidur yang
dengan penelitian Irfan, Aswar dan berlangsung optimal menggambarkan
Erviana (2020), dari hasil Uji Statistik Chi tingginya kualitas tidur seseorang.
Square dengan nilai a=0,05 diperoleh nilai Menurut Kasiati dan Rosmalawati
p=0,000 (p<0,05) yang artinya bahwa ada (2016). Istirahat dan tidur merupakan
hubungan yang signifikan antara kebutuhan dasar yang mutlak harus
penggunaan gadget dengan kualitas tidur dipenuhi oleh semua orang. Dengan
remaja di SMA Negeri 2 Majene. istirahat dan tidur yang cukup, tubuh baru
Hasil penelitian ini sejalan dapat berfungsi secara optimal. Istirahat
dengan penelitian Hablaini, Lestari dan dan tidur sendiri memiliki makna yang
Niriyah (2020), hasil uji chi square didapat berbeda pada setiap individu. Secara
pvalue = 0,041 < 0,05 hal ini berarti umum, istirahat berarti suatu keadaan
terdapat hubungan penggunaan gadget tenang, releks, santai, tanpa tekanan
dengan kualitas tidur pada anak sekolah emosional, dan bebas dari perasaan
(kelas IV dan V), analisis keeratan gelisah. Jadi, beristirahat bukan berarti
hubungan dua variabel didapatkan nilai tidak melakukan aktivitas sama sekali.
prevalensi odss ratio (POR) = 3,836 Terkadang, berjalan-jalan di taman
(0,976- 15,086) yang artinya responden jugabisa dikatakan sebagai suatu bentuk
menggunakan gadget yang buruk berisiko istirahat.
3,836 kali memiliki kualitas tidur yang Menurut asumsi peneliti,
buruk jika dibandingkan dengan responden intensitas penggunaan smartphone
menggunakan gadget baik. terhadap kualitas tidur dengan nilai p
Menurut Sridanti (2018), value 0,001 < 0,05, yang berarti terdapat
smartphone adalah telepon yang pengaruh yang signifikan intensitas
menyediakan fitur yang berada diatas dan penggunaan smartphone terhadap kualitas
tidur. Smartphone adalah telepon yang Hootsuite & We Are Social. 2019. Digital
menyediakan fitur yang berada diatas dan 2019 Indonesia: All The Data And
di luar kemampuan sederhana untuk Trends You Need To Understand
membuat panggilan telepon. Kualitas tidur Internet, Social Media, Mobile,
adalah suatu keadaan di mana tidur yang And E-Commerce Behaviours In
dijalani seorang individu menghasilkan 2019‟. [on line]
kesegaran dan kebugaran di saat https://hootsuite.com [Agustus
terbangun. 2019]
Jarmi. (2017). Hubungan Penggunaan
DAFTAR PUSTAKA Gadget Dengan Kualitas Tidur
Pada Remaja. Program Studi Ilmu
Keperawatan Universitas Syiah
Ajhuri. (2019). Psikologi Perkembangan. Kuala Banda Aceh
Yogyakarta : Media Pustaka
Mubarak, W. I., Indrawati, L., & Susanto,
Ahyani dan Astuti. (2018). Psikologi J.(2015). Buku Ajar Ilmu
Perkembangan Anak Dan Remaja. Keperawatan Dasar Buku 2.
Kudus : Universitas Muria Kudus. Jakarta: Salemba Medika.

APJII. (2018). Buletin APJII: Potret Nashori dan Wulandari. (2017). Psikologi
Zaman Now Pengguna dan Tidur Dari Kualitas Tidur Hingga
Perilaku Internet Indonesia. Insomnia. Yogyakarta: Universitas
Jakarta: APJII. Islam

Budyawati. (2019). Proporsi Dan Nurdin, Hartati. (2019). Buku Metodelogi


Karaterisik Kualitas Tidur Buruk Penelitian Sosial. Media Sahabat
Pada Guru-Guru Sekolah Cendekia. Surabaya.
Menengah Atas Negeri Di
Denpasar. Jurnal Medika. Vol 8. Rahma, Afifah. 2015. Pengaruh
No 5. Penggunaan Smartphone Terhadap
Aktivitas Kehidupan Siswa. Jurnal
Dewi, D. P. 2017. Hubungan Karakteristik Online Mahasiswa, vol. 2, no. 2,
Smartphone Pada Perubahan pp. 1-12.
Budaya Komunikasi Remaja Di RT Sobry (2017). Peran Smartphone Terhadap
12 Kelurahan Sempaja Selatan Pertumbuhan Dan Perkembangan
Samarinda. eJournal Ilmu Anak. Jurnal Penelitian Guru
Komunikasi. vol. 5, no. 1, pp. 1-12. Indonesia - JPGI (2017) Vol 2 No
Dedi. (2016). Pengaruh Penggunaan 2
Smartphone Bagi Kalangan Pelajar
[online], Siyanto, Sodik. (2015). Dasar metodelogi
(http://dedipriawan.blogspot.co.id/ penelitian. Literasi Media
2016/05/makalah-pengaruh Publishing. Yogyakarta.
penggunaan -smartphone.html Sugiyono. 2015. Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Eviana. (2019). Hubungan Smartphone Bandung: Afabeta
Dengan Kualitas Tidur Remaja Di
Sma Negeri 2 Majene.Volume 5 Sridianti. (2018).apa pengertian
Nomor 2. STIKes Marendeng smartphone dan sejarah[online],
Majene http://www.sridianti com/apa-
pengertian-smartphone-dan-
sejarah.html

Teknologi.id. (2018). Jumlah Pengguna


Smartphone di Seluruh Dunia dari
2014-
2020.https://teknologi.id/insight/ju
mlah-pengguna-smartphone-di-
seluruh-dunia-dari-2014-2020.
Warisha, Y. (2015). Pentingnya
Pendampingan Dialogis Orangtua
Dalam Penggunaan Gadget Pada
Anak Usia Dini. Prosiding
Seminar Nasional Pendidikan
“Inovasi Pembelajaran Untuk
Pendidikan Berkemajuan”.

Wilantika (2017) Pengaruh Penggunaan


Smartphone Terhadap Kesehatan
Dan Perilaku Remaja.

Anda mungkin juga menyukai