Anda di halaman 1dari 20

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN DIGITAL SISWA KELAS VI DENGAN

PRESTASI BELAJAR DI MI AL MUJAHIDI TEMBOKREJO KECAMATAN


GUMUKMAS KABUPATEN JEMBER TAHUN PELAJARAN 2020-2021
1
M andika Edo Sancokoa, Khurin’in Ratnasari, M.Pd.b
a
PGMI, Tarbiyah, Institut Agama Islam Al-Falah As-Sunniyyah, Kencong 68167, Jember, Jawa
Timur, Indonesia
a
PGMI, Tarbiyah, Institut Agama Islam Al-Falah As-Sunniyyah, Kencong 68167, Jember, Jawa
Timur, Indonesia
1
201744260091@inaifas.ac.id, 2114019203@inaifas.ac.id

Abstrak

Kebiasaan merupakan sebuah pola berulang yang dilakukan seseorang dalam rentang waktu,
sedangkan digital merepresentasikan sebuah dunia dalam bahasa biner 1 dan 0 yang saat ini dikenal
luas sebagai internet. Kebiasaan digital diartikan sebagai sebuah pola seseorang yang berulang
dalam menggunakan internet pada perangkat cerdas yang dikenal sebagai smartphone dengan
berbagai fungsinya. Sebagai media informasi yang penggunaannya intensif, smartphone dapat
mempengaruhi prestasi belajar pada siswa. Berdasarkan hal di atas, rumusan masalah secara umum
pada penelitian ini adalah “Adakah korelasi antara kebiasaan digital siswa kelas VI dengan prestasi
belajar siswa kelas VI di MI Al Mujahidi Tahun Pelajaran 2020/2021?”. Kemudian dipecah lagi
menjadi adakah korelasi antara (1) kebiasaan bermain game (2) kebiasaan streaming video (3)
kebiasaan membuka sosial media siswa (4) kebiasaan browsing kelas VI dengan prestasi belajar
siswa kelas VI di MI Al Mujahidi Tahun Pelajaran 2020/2021?. Penelitian ini menggunakan
metode kuantitatif sebagai pendekatannya, dengan menggunakan metode korelatif yang bertujuan
untuk mengkaji tingkat keterkaitan antara satu variabel dengan variabel lain berdasarkan koefisien
korelasi. Penentuan sampel menggunakan sampel jenuh, dengan teknik pengumpulan data
observasi, dokumentasi, dan wawancara. Teknik analisis menggunakan korelasi berganda dengan
rumus Penelitian ini secara umum memperoleh kesimpulan bahwa ; ada korelasi yang sedang
antara kebiasaan digital siswa kelas VI tapel 2020-2021 dengan prestasi belajar siswa kelas VI
tapel 2020-2021 dengan nilai r hitung 0,565. Sedangkan kesimpulan secara khusus dapat dijabarkan
bahwa tidak ada korelasi antara kebiasaan bermain game, kebiasaan streaming video, kebiasaan
membuka sosial media siswa dengan prestasi belajar dan terdapat hubungan ada korelasi antara
kebiasaan browsing siswa dengan prestasi belajar dengan nilai r hitung 0,466.
Kata Kunci: Pandemi, Kebiasaan Digital, Prestasi Belajar, Sekolah Dasar.

Abstract

Habits are a repeating pattern that a person does over a span of time, while digital represents a
world in binary languages 1 and 0 that is currently widely known as the internet. Digital habits are
defined as a pattern of a person who repeats in using the internet on smart devices known as
smartphones with various functions. As an information medium whose use is intensive,
smartphones can affect learning achievement in students. Based on the above, the general problem
formulation in this study is "Is there a correlation between the digital habits of class VI students and
the learning achievement of class VI students in MI Al Mujahidi Year of Study 2020/2021?". Then
broken down again into is there a correlation between (1) gaming habits (2) video streaming habits
(3) habits of opening up students' social media (4) reading habits of class VI with the learning
achievement of class VI students in MI Al Mujahidi Year of Study 2020/2021? This study uses
quantitative methods as an approach, using correlative methods that aim to examine the level of
interrelationship between one variable and another based on correlation coefficients. Determination
of the sample using saturated samples,with techniques for data collection observation,
1
documentation, and interviews. Analytical techniques using multiple correlations with the formula
This research generally concludes that; There is a moderate correlation between the digital habits of
students of class VI tapel 2020-2021 and the learning achievement of students of class VI tapel
2020-2021 with a score of 0.565. While the conclusion in particular can be spelled out that there is
no correlation between gaming habits, video streaming habits, student social media habits with
learning achievement and there is a correlation between students' browsing habits and learning
achievement with a score of 0.466.

Keywords: Pandemics, Digital Habits, Learning Achievement, Elementary School, primary school.

PENDAHULUAN
Globalisasi dan perkembangan teknologi yang saat ini semakin berpengaruh, berdampak
pada semakin dimudahkannya masyarakat dalam melaksanakan berbagai hal yang diperlukan, hal
tersebut diaktualisasikan dengan munculnya peralatan-peralatan untuk membantu kebutuhan
manusia secara terus menerus. Baik digunakan oleh orang dewasa guna menunjang pekerjaannya,
maupun digunakan oleh anak-anak untuk keperluan bermain dan hiburan. Teknologi telah masuk
pada seluruh aspek kehidupan baik keperluan primer hingga keperluan sekunder. Ditambah lagi
perkembangan teknologi telah bergeser ke arah kecerdasan tak terhingga sehingga mampu
melaksanakan hampir seluruh tugas yang manusia mampu kerjakan. Peralatan-peralatan tersebut
merupakan hasil dari berkembangnya inovasi teknologi. Seiring berjalannya waktu, teknologi telah
menjadi sebuah gaya hidup.
Banjirnya informasi dan sensor yang tidak lagi mampu menghalau berbagai hal yang tidak
perlu diingat melalui teknologi, membuat berbagai kemungkinan yang belum pernah terbayang
menjadi mungkin untuk terjadi. Sebaliknya, mereka sibuk menyebarkan informasi yang salah atau
mendisrupsi kita dengan irelevansi. Sumber terbesar banjirnya informasi tersebut saat ini
dapat dikatakan adalah smartphone. Dan penetrasi smartphone pada saat ini sudah pada titik yang
sangat kuat.
Pada saat ini, salah satu bentuk teknologi paling umum digunakan dan telah berhasil
menggeser posisinya sendiri menjadi kebutuhan primer adalah telepon pintar (smartphone). Hampir
setiap orang dan sebagian orang dewasa memiliki smartphone. Berdasarkan laporan terbaru dari
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), sebuah asosiasi berisi berbagai perusahaan
penyedia jasa internet di Indonesia, bersama Indonesia Survey Center, pada tahun 2020 ada 196,71
juta atau sekitar 73,7% pengguna internet aktif di Indonesia. Yang di dalam angka tersebut,
didominasi oleh perangkat smartphone yaitu di angka 94% atau terdapat sekitar 165 juta
smartphone yang mengakses internet.
Menurut tracker ponsel triwulan IDC, selama kuartal ketiga bulan pertama tahun 2020,
smartphone yang masuk Indonesia mencapai 10,6 juta unit, angka tersebut telah naik sebesar 21%
YoY (Year on Year) dan naik sebesar 49% QoQ (Quartal on Quartal). Yang mana dari data
tersebut sebanyak 24,1% produk smartphone yang masuk hingga kuartal ketiga tahun 2020,
didominasi oleh produk low-end. Kemudian disusul kelas ultra low-end dengan presentase 22%.
Presentasi tersebut meningkat sebanyak 20% dari kuartal sebelumnya.
Hal tersebut menjadi menarik, pola peningkatan penjualan smartphone di Indonesia
mengalami penahanan peningkatan terhadap YoY, tetapi mengalami lonjakan secara drastis
terhadap QoQ. Hal tersebut menunjukkan adanya rasa cemas yang meningkat untuk membelanjakan
uang sehingga penjualan smartphone tertahan di awal masa pandemi di Indonesia yang dimulai
pada pertengahan Maret 2020, tetapi pembelian smartphone pada awal kuartal ketiga bersamaan
dengan dimulainya tahun ajaran baru, mengalami peningkatan secara drastis. Hal tersebut
mengindikasikan kebutuhan siswa untuk menggunakan smartphone untuk pembelajaran daring
semakin meningkat. Didukung dengan data peningkatan penjualan QoQ yang didominasi oleh
kelas smartphone low-end serta kelas ultra low-end sebanyak 46,1% dari total penjualan
smartphone.

2
Pandemi covid-19 yang saat ini melanda membuat masyarakat Indonesia semakin
menghabiskan banyak waktu di internet. Berdasarkan hasil riset yang dilakukan oleh We Are
Social tersebut, rata-rata orang Indonesia menghabiskan 3 jam 14 menit dalam satu hari untuk
mengakses media sosial. Hal tersebut menunjukkan intensitas pola kecenderungan pada sebagian
besar masyarakat untuk segera membalas chatting, melihat notifikasi, membuka lini masa media
sosial, dan telepon. Belum lagi durasi menghabiskan waktu untuk bermain gim yang mungkin juga
memakan waktu yang cukup lama. Sebagian besar masyarakat Indonesia menggunakan smartphone
untuk berkomunikasi jarak jauh, akses media hiburan, menggunakan aplikasi, dan berselancar di
internet. Kecenderungan untuk berinteraksi secara intens dengan smartphone tersebut dapat
berpengaruh pada aktivitas masyarakat.
Hal tersebut diperparah dengan siswa dengan kemampuan menyaring data yang rendah telah
mampu mengendalikan alat penyedia data yang tidak terbatas kemungkinannya.
Semakin intensnya penggunakan smartphone dalam berbagai bidang dalam masyarakat juga
memiliki dampak tertentu, salah satu dampak baik yang muncul yaitu bila digunakan untuk berbagi
informasi dua arah yang pada akhirnya dapat mengerucut pada suatu proses pembelajaran
pendidikan formal dapat membantu meningkatkan nilai akademik. Smarphone sebagai media untuk
sumber ilmu dalam bentuk informasi yang tidak terbatas di dalam internet, dapat memaksimalkan
nilai yang didapat.
Pandemi yang sejak pertengahan maret 2020 melanda indonesia, membuat dunia pendidikan
terutama pendidikan formal di Indonesia sangat terpukul, pembelajaran tatap muka yang selama ini
dilaksanakan tanpa ada hambatan pada pertengahan maret dihentikan dengan tiba-tiba tanpa
perencaan model pembelajaran darurat yang telah tersusun.
Kondisi ini tentu saja menyulitkan sebagian besar masyarakat, di mana kampanye karantina
dan isolasi mandiri oleh pemerintah, sangat berpengaruh pada pelaksanaan pendidikan yang mana
biasanya pembelajaran dilakukan di dalam kelas, sejak maret 2020 berubah menjadi pembelajaran
yang dilaksanakan jarak jauh dari rumah. Sehingga secara praktis siswa tidak meninggalkan rumah
dan suasana belajar menjadi terdistraksi.
Dampak lain yang dirasakan oleh orang tua adalah bergesernya kebiasaan siswa dirumah
yang semakin berubah. Karena pembelajaran jarak jauh mengandalkan smartphone dalam
pelaksanaannya, membuat siswa menjadi cenderung berlama-lama bermain smartphone sekalipun
pembelajaran telah selesai. Hal tersebut berdampak pada rentang waktu yang dihabiskan siswa
untuk belajar dan bersekolah menjadi lebih pendek dibanding dengan siswa bermain smartphone
berdasarkan fungsi sekundernya.
Pembelajaran daring yang dilaksanakan karena pandemi yang saat ini melanda, membuat
durasi siswa untuk melaksanakan pembelajaran menjadi lebih pendek. Siswa yang pada masa
sebelum pandemi melaksanakan pembelajaran selama 5 sampai 6 jam tanpa distraksi yang
dilaksankan di lingkungan sekolah yang kondusif, pada masa pandemi durasi belajar menjadi lebih
pendek dan penuh dengan distraksi mulai dari lingkungan belajar di rumah yang tidak kondusif,
fokus belajar yang terbagi, hingga terkadang tidak ketidakmampuan orang tua dalam mengurai
persoalan yang dialami oleh siswa dalam melaksanakan tugas yang dikirim oleh guru dari jarak
jauh.
MI Al Mujahidi Tembokrejo Kecamatan Gumukmas Kabupaten Jember adalah salah satu
lembaga pendidikan islam yang juga menerapkan pembelajaran online dalam menanggapi pandemi
yang sekarang terjadi. Karena keselamatan guru dan siswa menjadi pertimbangan utama dalam
pengambilan keputusan proses pembelajaran. Terutama pada siswa kelas 6, berdasarkan data yang
diperoleh melalui observasi seluruh siswa telah memiliki smartphone pribadi tanpa campur tangan
dari orang lain dalam penggunaannya.
Wali kelas 6 MI Al Mujahidi Tembokrejo Kecamatan Gumukmas Kabupaten Jember juga
mengatakan bahwa durasi pembelajaran menjadi lebih singkat. Hilangnya pertemuan langsung
antara guru dengan siswa, membuat interaksi aktif antara guru dan siswa menjadi hilang. Interaksi
yang dibangun melalui media komunikasi daring, memiliki kelemahan yaitu durasi yang singkat.

3
Pada waktu yang lain wali kelas 6 MI Al Mujahidi Tembokrejo Kecamatan Gumukmas
Kabupaten Jember menjabarkan bahwa seluruh siswa kelas VI telah memiliki akses penuh terhadap
smartphone mereka sehingga hampir seluruh siswa memiliki frekuensi kebiasaan bermain
smartphone yang tinggi. Hal tersebut menjadi kendala tersendiri bagi wali kelas dalam
mempertahankan fokus belajar serta meningkatkan motivasi belajar siswa. Siswa dapat
menghabiskan waktu hingga 10 jam dalam satu hari untuk bermain smartphone baik menonton
video dalam layanan streaming, menggulir lini masa sosial media, bermain game, hingga
mengobrol pada penyedia layanan pesan seperti whatsapp.
Prestasi belajar sendiri merupakan hal yang harus dicapai oleh masing-masing peserta didik
sebagai sebuah tujuan belajar, supaya proses pembelajar yang telah dilaksanakan memiliki hasil
yang sesuai dengan standar kurikulum sebagai bekal peserta didik untuk naik ke jenjang berikutnya
dengan matang.
Berdasarkan fenomena yang telah dijabarkan oleh peneliti tentang kebiasaan siswa yang
mulai bergeser pada penggunaan smartphone dalam jangka waktu yang berlebihan dalam masa
pembelajaran daring, sedangkan durasi pembelajaran yang menurun secara drastis disebabkan oleh
komunikasi yang tidak dapat berjalan secara maksimal, Peneliti berusaha menangkap fenomena
tersebut dalam sebuah penelitian yang berjudul “Hubungan Antara Kebiasaan Digital Siswa dengan
Prestasi Belajar Siswa Di Mi Al Mujahidi Tembokrejo Kecamatan Gumuk Mas Kabupaten Jember
Tahun Pelajaran 2020/2021”.

METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian penelitian lapangan. Karena data yang diperoleh
berasal dari obyek yang diteliti yaitu laporan hasil belajar siswa. Penelitian ini akan
menggambarkan secara jelas dan presisi tentang dampak akhir pembelajaran daring yang
dilaksanakan sebanyak 70% dari satu semester pembelajaran. Penelitian ini dilaksanakan
pada satu-satunya lembaga sekolah dasar swasta yang berada di desa Tembokrejo yaitu MI
Al Mujahidi 1 yang beralamat di Jl. Hayam Wuruk No. 11.
2. Sifat Penelitian
Penelitian ini bersifat korelatif, karena mencoba menghubungkan antara dua variabel
yang dalam kajian teori berhubungan. Penelitian ini mencatat aktifitas digital siswa secara
otomatis selama 56 hari berturut-turut yang pada akhirnya menggambarkan kebiasaan digital
siswa tersebut, yang selanjutnya dikorelasikan dengan ujian yang mengukur prestasi belajar
siswa yang dilaksanakan pada waktu pencatatan kebiasaan digital.
3. Subjek Penelitian
Subyek penelitian merupakan istilah yang digunakan jika seluruh populasi dijadikan
sampel. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah sampling jenuh. Sampling
jenuh merupakan Teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai
sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil. Kurang dari 30 orang,
atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan sangat kecil.
Populasi yang dijadikan subyek penelitian adalah seluruh siswa kelas VI MI Al
Mujahidi tahun pelajaran 2020-2021 sejumlah 30 orang. Lembaga MI Al Mujahidi yang
berada di Dusun Krajan Jl. Hayam Wuruk No. 11 Desa Tembokrejo Kecamatan Gumukmas
pada tahun 2020-2021 memiliki siswa sejunlah 215 orang, dan 30 diantaranya adalah siswa
tingkat akhir (kelas 6). Dan seluruh siswa kelas VI menjadi subyek penelitian ini. Berikut
adalah daftar nama subjek penelitian:

4
N
NAMA L/P
O
1 Ahmad Muhyidin L
Ahmad Muhyidin Alvin As L
2
Sadzili
3 Cindy Aulia Trisianawati L
4 Dwi Fatah Arifin P
5 Fadhil Najib Habibi P
Fathiyyah Marella Putri P
6
Suprapto
7 Habib Mawardi L
8 Inggit Yudiansyah P
9 Keysha Aulia Rahmatullah L
10 Laura Yudianingsih P
11 Lucca Abimail Al Kahfi P
12 Lynina Nafiisha Byta Nisadin P
13 M. Alif Baihaqi L
14 M. Arwiansyah L
15 M. Faiz Salju Shoder L
16 M. Faza Fiddaroin L
17 M. Ilham Farikh Maulana L
18 Mafazia Syahra Maulida L
19 Marveel Hermawan L
20 Meidita Nururrizqi L
21 Mohamad Hafid Bimantara L
Mohammad Rafi Haris L
22
Almanda
23 Muhamad Nur Ilham Khanani P
24 Muhammad Tegar Alhadi L
25 Muhammad Zainudin P
26 Neira Chalya Arbhy Fitra P
27 Nugroho Aji Prasetyo P
28 Nuriz Zainul Wafa L
29 Shila Sabhana Nur Asifa L
30 Trialitha Rizky Anandira L

5
4. Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi
Sutrisno Hadi dalam Sugiyono mengemukakan bahwa observasi merupakan suatu proses
yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua
diantaranya adalah proses-proses pengamatan dan ingatan.
Observasi yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan jenis observasi tak
partisipan, yang berarti bahwa observasi ini peneliti tidak terlibat dalam kegiatan subyek
penelitian dalam konteks objek yang diteliti dan hanya berperan sebagai pengamat independen.
Observasi maupun pengamatan pada penelitian ini berfokus pada hal-hal yang terkait
dengan dengan variabel X, dan segala sesuatu yang terkait dengan madrasah secara umum.
Dalam metode ini, pengamat berusaha melakukan pencatatan atau merekan kejadian-kejadian
yang terjadi pada subjek penelitian. Data yang berusaha diperoleh dari teknik observasi
tersebut, adalah mengetahui pola waktu penggunaan smartphone siswa, serta durasi penggunaan
smartphone siswa secara mendetail pada setiap aplikasi serta frekuensinya dengan
menggunakan aplikasi Family Link for android.
Observasi pada durasi penggunaan smartphone siswa secara mendetail pada setiap
aplikasi, yang pada akhirnya data tersebut diubah menjadi total screen on time siswa, bersifat
pengumpulan data sensus. Yaitu pengumpulan data dengan jalan mencatat atau meneliti seluruh
elemen yang menjadi objek penelitian. Dengan kata lain, sensus adalah pencatatan data secara
menyeluruh terhadap elemen yang menjadi objek penelitian, tanpa terkecuali.
Peneliti menggunakan instrumen utama yaitu aplikasi Family Link sebagai instrumen
Teknik pengumpulan data observasi yang dikumpulkan pada Lembar Observasi Family Link.
Aplikasi Family Link digunakan untuk memperoleh data pada variabel X yaitu kebiasaan digital
siswa, sedangkan dokumentasi digunakan untuk memperoleh data pada variabel Y yaitu prestasi
belajar siswa yang didapatkan dari Daftar Nilai Ujian Madrasah, Daftar Nilai Penilaian Akhir
Tahun, dan Daftar Nilai UAMNU. Ketiga data primer tersebut didapatkan langsung dari wali
kelas dan dihimpun pada Checklist Kebutuhan Data Dokumentasi (CKKD).
Dalam penelitian ini instrumen pengumpulan data yang menggunakan teknik observasi
menggunakan instrumen observasi yang ada pada lampiran. Data pada isntrumen tersebut
didapatkan dengan cara membuat email smartphone siswa menjadi “email anak” dari email
peneliti dalam sistem layanan pengawasan orang tua yang disediakan oleh Google LLC
bernama Family Link.
Aplikasi Family Link for Android ini memiliki fungsi memberikan pemantauan mengenai
smartphone yang sedang digunakan seseorang tentang aplikasi yang sedang digunakan, lokasi
smartphone secara realtime, pembatasan-pembatasan, dan serta beberapa fitur lain. Dari
kesekian fitur yang disajikan dalam layanan Family Link for Android ada beberapa fungsi yang
sangat berguna dalam penelitian ini. Yaitu fungsi pemantauan aplikasi yang sedang digunakan,
durasi aplikasi yang sedang digunakan, serta total screen on time dalam satu hari. Informasi-
informasi tersebut secara otomatis dikirim oleh smartphone subyek penelitian kepada peneliti
tanpa subyek tersebut harus melakukan sesuatu. Semua data dikirim otomatis. Berikut ini
merupakan contoh tampilan aplikasi Family Link for Android pada smartphone siswa:

6
Tatap muka catatan penggunaan
smartphone siswa
Data tersebut akan ditabulasi dan dikelompokkan menjadi data cross section, yaitu data
yang dikumpulkan pada satu periode tertentu pada beberapa objek dengan tujuan untuk
menggambarkan keadaan. Data ini akan dicatat selama 56 hari berturut-turut sehingga
mendapatkan data yang menggambarkan kebiasaan.
2. Dokumentasi
Arikuntolo dalam Suci Arischa mengemukakan bahwa dokumentasi yaitu menemukan
dan mengumpulkan data mengenai sebuah variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat
kabar, jurnal, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda, dan sebagainya. Dalam teknik ini data
yang ingin diperoleh adalah data prestasi belajar siswa yang memiliki indikator nilai mata
pelajaran yang tergabung dalam tema yaitu PKN, Bahasa Indonesia, IPA, IPS, dan SBdP pada
Ujian Madrasah (UM) dilaksanakan pada 22 Maret 2021 sampai 27 Maret 2021 yang datanya
bersumber dari Daftar Nilai Ujian Madrasah, Penilaian Akhir Tahun (PAT) dilaksanakan pada
15 Maret 2021 sampai 20 Maret 2021 yang datanya bersumber dari Daftar Nilai Penilaian Akhir
Tahun, dan Ujian Akhir Ma’arif Nahdlatul Ulama (UAMNU) dilaksanakan pada 5 April 2021
sampai 10 April 2021 yang datanya bersumber dari Daftar Nilai UAMNU. Ketiga data primer
tersebut didapatkan langsung dari wali kelas dan dihimpun pada Checklist Kebutuhan Data
Dokumentasi (CKKD).
3. Wawancara
Wawancara merupakan proses memperoleh keterangan maupun data untuk tujuan
penelitian dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka muka antara pewawancara dengan
responden dengan menggunakan alat yang dinamakan panduan wawancara. Dalam penelitian
ini teknik wawancara yang digunakan adalah wawancara tidak terstruktur, yaitu pedoman
wawancara hanya memuat garis besar yang akan ditanyakan.
Narasumber dalam penelitian ini adalah wali kelas yang mengetahui dengan baik sebaran
prestasi belajar dan juga memantau penggunaan smartphone siswa di rumah atau pada
7
penelitian ini disebut sebagai kebiasaan digital siswa. Adapun hasil wawancara yang diharapkan
adalah gambaran umum kebiasaan digital siswa secara menyeluruh di rumah dan sebaran
prestasi belajar siswa.
4. Studi Pustaka
Studi pustaka yaitu pengumpulan bahan-bahan referensi baik melalui buku-buku maupun
sumber-sumber lain mengenai topik yang sedang dibahas guna mempertajam argumen penelitian.
5. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut yang menggambarkan indeks-indeks permasalahan
yang saling dihubungkan guna menemukan alur penyelesaian asumsi. Pada penelitian ini terdapat
dua variabel yaitu kebiasaan digital dan prestasi belajar.
6. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang dipakai pada penelitian ini adalah analisis korelatif, dimana
peneliti menghubungkan dua variabel yang telah didapatkan dalam rangka menemukan hubungan
antara dua variabel tersebut.

HASIL
Data yang telah ditabulasi, maka selanjutnya dianalisis menggunakan teknik korelasi ganda
dengan bantuan program SPSS for Windows v.26. Tetapi sebelu, dilakukan analisis, untuk
mengetahui apakah hipotesis kerja (Ha) dan hipotesis nihil (ho) diterima atau ditolak, maka
dilakukan perbandingan antara r hitung dengan r tabel dengan terbebih dahulu mencari derajat
bebas (db) dengan rumus sebagai berikut:
db = N – nr

Dimana :

db : derajat bebas

N : Number of cases (jumlah responden)

nr : Banyaknya variabel yang dikorelasikan

Maka dk = 30 – 2 = 28. Dengan (dk) sebesar 28, diperoleh r tabel pada taraf signifikansi 5%

adalah 0,374.

1. Hasil Hipotesis Mayor

Guna mengetahui hubungan antara kebiasaan digital siswa dengan prestasi belajar siswa

Kelas 6 MI Al Mujahidi Tembokrejo tahun pelajaran 2020/2021, peneliti menggunakan uji

korelasi berganda dengan bantuan program SPSS for windows v.26. Analisis korelasi berganda

berguna untuk menentukan tingkat ke eratan hubungan dan kontribusi derajat atau kekuatan

antara tiga variabel atau lebih, serta untuk mengetahui kontribuksi yang diberikan secara

simultan oleh variabel X1, X2, X3, dan X4 terhadap nilai variabel Y dan kontribusi secara parsial
8
yang diberikan variabel X1, X2, X3, dan X4 terhadap variabel Y. Adapun hasil analisis uji korelasi

berganda dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

9
Tabel 4.9

Hasil uji korelasi berganda variabel X1, X2, X3, X4 dengan variabel Y1

Tingkat signifikansi koefisien korelasi tersebut, dapat diketahui dengan uji signifikansi

yang hasilnya telah termuat dalam tabel Tabel 4.3. (Hasil uji korelasi berganda variabel X 1, X2,

X3, X4 dengan variabel Y). Berdasarkan tabel tersebut diperoleh nilai probabilitas (sig. F change)

= 0.041. Dapat diketahui bahwa nilai sig. F change 0.041 < 0,05, serta r hitung untuk

hubungan/korelasi antara kebiasaan digital siswa (X) dengan prestasi belajar siswa (Y) adalah

sebesar 0,565 (r hitung 0,565 > r tabel 0,374), maka dapat ditarik keputusan bahwa H a diterima dan

H0 ditolak. Artinya kebiasaan digital secara simultan dan signifikan berkorelasi cukup dengan

prestasi belajar siswa kelas 6 MI Al Mujahidi Tembokrejo Kecamatan Gumukmas Kab. Jember

tahun pelajaran 2020/2021.

1
Hasil perhitungan korelasi berganda X dengan Y dalam SPSS V.26, Tembokrejo, 14 Mei 2021.
10
Selanjutnya berdasarkan nilai R dalam tabel Tabel 4.9, (Hasil uji korelasi berganda

variabel X1, X2, X3, X4 dengan variabel Y) tersebut dapat diketahui bahwa besarnya hubungan

antara prestasi belajar (secara simultan) dengan prestasi belajar siswa yang dihitung terlihat hasil

koefisien korelasi adalah 0,565. Berdasarkan Tabel 3.1 (Interpretasi Tingkat Korelasi dan

Kekuatan Hubungan) nilai 0,565 terletak antara 0,4 – 0,599 . Hal tersebut menunjukkan

hubungan yang cukup. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa hubungan antara kebiasaan digital

siswa (X) dengan prestasi belajar siswa (Y) adalah cukup. Sedangkan pada nilai R square

nampak nilai sebesar 0,319 menunjukkan kontribusi atau sumbangan secara simultan kebiasaan

digital siswa dengan prestasi belajar sebesar 31,9%.

2. Hasil Hipotesis Minor

a. Hasil Hipotesis Minor kesatu.

Dengan Menggunakan uji korelasi bivariate pearson melalui program SPSS for

windows v.26, peneliti menguji hipotesis minor kedua untuk mengetahui hubungan antara

kebiasaan bermain game (X1) dengan prestasi belajar (Y) siswa kelas 6 MI Al Mujahidi

Tembokrejo tahun pelajaran 2020/2021. Adapun hasil uji korelasi bivariate pearson tersebut

adalah sebagai berikut:

Tabel 4.10

hasil uji korelasi bivariate pearson variabel X1 dengan variabel Y.2

Berdasarkan tabel diatas, diketahui nilai r hitung untuk hubungan/korelasi antara

kebiasaan bermain game (X1) dengan prestasi belajar siswa (Y) adalah sebesar -0,215 (r hitung

0,215 < r tabel 0,374). Maka hipotesis kerja (Ha) ditolak dan hipotesis nihil (H0) diterima. Hal

2
Hasil perhitungan korelasi berganda X dengan Y dalam SPSS V.26, Tembokrejo, 14 Mei 2021.
11
ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan/korelasi antara kebiasaan bermain game

(X1) dengan prestasi belajar siswa (Y).

Sedangkan nilai sig. (2-tailed) antara kebiasaan bermain game siswa (X1) dengan

prestasi belajar siswa (Y) menunjukkan nilai sebesar 0,254 (>0,05) yang berarti

hubungan/korelasi tersebut tidak signifikan.

b. Hasil Hipotesis Minor Kedua

Uji korelasi bivariate pearson melalui program SPSS for windows v.26 digunakan

untuk melakukan uji korelasi bivariate pearson, peneliti menguji hipotesis minor kedua

untuk mengetahui hubungan antara kebiasaan streaming video (X2) dengan prestasi belajar

(Y) siswa kelas 6 MI Al Mujahidi Tembokrejo tahun pelajaran 2020/2021. Adapun hasil uji

korelasi bivariate pearson tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 4.11

hasil uji korelasi bivariate pearson variabel X2 dengan variabel Y3

Berdasarkan tabel diatas, diketahui nilai r hitung untuk hubungan/korelasi antara

kebiasaan streaming video (X2) dengan prestasi belajar siswa (Y) adalah sebesar -0,053 (r

hitung 0,053 < r tabel 0,374). Maka hipotesis kerja (Ha) ditolak dan hipotesis nihil (H0) diterima.

Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan/korelasi antara kebiasaan streaming

video (X2) dengan prestasi belajar siswa (Y).

Sedangkan nilai sig. (2-tailed) antara kebiasaan streaming video (X2) dengan

prestasi belajar siswa (Y) menunjukkan nilai sebesar 0,779 (>0,05) yang berarti

hubungan/korelasi tersebut tidak signifikan.


3
Hasil perhitungan korelasi berganda X dengan Y dalam SPSS V.26, Tembokrejo, 14 Mei 2021.
12
c. Hasil Hipotesis Minor Ketiga

Dengan Menggunakan uji korelasi bivariate pearson melalui program SPSS for

windows v.26, peneliti menguji hipotesis minor ketiga untuk mengetahui hubungan antara

kebiasaan membuka sosial media (X3) dengan prestasi belajar (Y) siswa kelas 6 MI Al

Mujahidi Tembokrejo tahun pelajaran 2020/2021. Adapun hasil uji korelasi bivariate

pearson tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 4.12

hasil uji korelasi bivariate pearson variabel X3 dengan variabel Y4

Berdasarkan tabel diatas, diketahui nilai r hitung untuk hubungan/korelasi antara

kebiasaan membuka sosial media (X3) dengan prestasi belajar siswa (Y) adalah sebesar

0,282 sehingga (r hitung 0,282 < r tabel 0,374). Maka hipotesis kerja (Ha) ditolak dan hipotesis

nihil (H0) diterima. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan/korelasi antara

kebiasaan membuka sosial media (X3) dengan prestasi belajar siswa (Y).

Sedangkan nilai sig. (2-tailed) antara kebiasaan membuka sosial media (X3) dengan

prestasi belajar siswa (Y) menunjukkan nilai sebesar 0,131 (>0,05) yang berarti

hubungan/korelasi tersebut tidak signifikan.

d. Hasil Hipotesis Minor Keempat

Dengan Menggunakan uji korelasi bivariate pearson melalui program SPSS for

windows v.26, peneliti menguji hipotesis minor keempat untuk mengetahui hubungan antara

kebiasaan browsing (X4) dengan prestasi belajar (Y) siswa kelas 6 MI Al Mujahidi

4
Hasil perhitungan korelasi berganda X dengan Y dalam SPSS V.26, Tembokrejo, 14 Mei 2021.
13
Tembokrejo tahun pelajaran 2020/2021. Adapun hasil uji korelasi bivariate pearson tersebut

adalah sebagai berikut:

Tabel 4.13

hasil uji korelasi bivariate pearson variabel X4 dengan variabel Y5

Berdasarkan tabel diatas, diketahui nilai r hitung untuk hubungan/korelasi antara

kebiasaan browsing (X4) dengan prestasi belajar siswa (Y) adalah sebesar 0,466 sehingga (r

hitung 0,466 > r tabel 0,374). Maka hipotesis nihil (H0) ditolak dan hipotesis kerja (Ha) diterima.

Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan/korelasi antara kebiasaan browsing (X4)

dengan prestasi belajar siswa (Y).

Sedangkan nilai sig. (2-tailed) antara kebiasaan browsing (X4) dengan prestasi

belajar siswa (Y) menunjukkan nilai sebesar 0,010 (>0,05) yang berarti hubungan/korelasi

tersebut signifikan.

PEMBAHASAN

1. Hubungan antara kebiasaan digital siswa kelas VI dengan prestasi belajar siswa kelas VI MI Al
Mujahidi Tembokrejo Tahun Pelajaran 2020/2021.
Hasil analisis data tentang hubungan antara kebiasaan digital siswa kelas VI dengan prestasi
belajar siswa kelas VI MI Al Mujahidi Tembokrejo Tahun Pelajaran 2020/2021 menunjukkan
adanya hubungan yang cukup dengan nilai 0,565 yang terletak antara 0,4 – 0,599. Dengan demikian,
tinggi atau rendahnya kebiasaan digital siswa berkorelasi positif dengan tinggi rendahnya prestasi
belajar siswa kendatipun hubungan tersebut sedang atau cukup.
Kesimpulan tersebut didukung dengan data yang diperoleh peneliti dari wawancara dengan
wali kelas VI. Wawancara dilakukan dengan mengacu pada standar keamanan dan kesehatan
sehingga resiko penyebaran covid-19 dapat ditekan.

5
Hasil perhitungan korelasi berganda X dengan Y dalam SPSS V.26, Tembokrejo, 14 Mei 2021.
14
Adapun hasil wawancara peneliti dengan wali kelas VI, Ibu Alfiyah. dengan pertanyaan
nomor 4 yaitu “Apakah ada hubungan antara kebiasaan menggunakan smartphone terhadap prestasi
belajar?”. Jawaban wali kelas VI sebagai berikut:
“Menurut saya ada walaupun tidak terlalu. Karena beberapa siswa lebih
sering mencari informasi melalui internet sehingga prestasi belajarnya
dapat terdorong. Jadi terkadang materi yang belum diajarkanpun beberapa
siswa telah memahami. Saat saya tanya mereka mengetahuinya dari
internet. Jadi penggunaan smartphone berdampak baik pada beberapa
siswa.”

Berdasarkan pendapat tersebut dapat diuraikan bahwa penggunaan smartphone siswa


memiliki hubungan positif yaitu sebagai sumber informasi, dalam hal ini dapat digolongkan sebagai
aktifitas browsing siswa atau aktifitas peramban untuk mencari informasi. Sehingga dalam
penggunaannya, smartphone berguna sebagai sumber belajar lain selain buku pelajaran dan guru.
Walaupun menurut wali kelas VI tersebut hubungan tersebut tidak terlalu kuat.
Hasil tersebut didukung dengan data yang diperoleh peneliti dari wawancara dengan wali
kelas VI. Wawancara dilakukan dengan mengacu pada standar keamanan dan kesehatan sehingga
resiko penyebaran covid-19 dapat ditekan.
Pendapat lain dikemukakan oleh salah satu wali siswa dari nomor responden 12 dengan
pertanyaan nomor 4 yaitu “Apakah prestasi belajar dalam hal ini nilai ujian putra bapak/ibu berubah
sejak menggunakan smartphone?”. Jawaban narasumber sebagai berikut:
“Sepertinya iya. Dulu saat kelas 4 saat anak saya kelas 4 dia paling baik
ranking 4, pada saat itu dia belum memakai HP android. Dan saat kelas 5
dan 6 saat dia sudah memakai HP andorid rankingnya tetap baik, bahkan
naik. Karena dia sering browsing untuk mengerjakan tugas.”

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan oleh wali kelas dan wali murid tersebut,
kebiasaan digital dapat dikatakan memiliki hubungan dengan prestasi belajar. Berdasarkan hasil
wawancara tersebut,secara simultan hubungan tersebut lebih bertolak pada kebiasaan siswa mencari
informasi melalui internet.
Berdasarkan beberapa uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa kebiasaan digital siswa
memiliki hubungan dengan prestasi belajar siswa kendatipun hubungan tersebut tidak tergolong
dalam hubungan yang kuat senada dengan pendapat wali kelas VI.
2. Hubungan antara kebiasaan bermain game siswa kelas VI dengan prestasi belajar siswa kelas VI MI
Al Mujahidi Tembokrejo Tahun Pelajaran 2020/2021.
Hasil analisis data tentang hubungan antara kebiasaan bermain game siswa kelas VI dengan
prestasi belajar siswa kelas VI MI Al Mujahidi Tembokrejo Tahun Pelajaran 2020/2021
menunjukkan tidak adanya hubungan yang cukup dengan nilai -0,215 (r hitung 0,215 < r tabel
0,374). Dengan demikian, tinggi atau rendahnya kebiasaan bermain game siswa tidak berkorelasi
dengan tinggi rendahnya prestasi belajar siswa.

15
Kesimpulan tersebut didukung dengan data yang diperoleh peneliti dari wawancara dengan
wali kelas VI. Wawancara dilakukan dengan mengacu pada standar keamanan dan kesehatan
sehingga resiko penyebaran covid-19 dapat ditekan.
Adapun hasil wawancara peneliti dengan wali kelas VI, Ibu Alfiyah. dengan pertanyaan
nomor 5 yaitu “Apakah ada dampak buruk kebiasaan menggunakan smartphone terhadap prestasi
belajar?” dengan jawaban wali kelas VI sebagai berikut:
“Saya rasa tidak. Karena siswa yang memiliki prestasi belajar yang tinggi
juga memiliki kebiasaan menggunakan smartphone yang juga cukup lama
dan prestasi belajarnya tetap terjaga. Tetapi betul bahwa penggunaan
smartphone yang lama mengganggu aktivitas siswa seperti mengaji dan
membantu orang tua.”

Hal senada juga termuat dalam hasil penelitian dengan judul “Studi Hubungan Kebiasaan
Menggunakan Gadget dengan Prestasi Belajar Santri Pondok Pesatren Al-Luqmaniyyah
Yogyakarta” yang dibuat oleh Mustika Umi Sholehah mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama
Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Dalam penelitian ini, peneliti mengemukakan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara
kebiasaan menggunakan gadget dengan prestasi belajar santri di pondok pesantren Al-Luqmaniyyah
Yogyakarta.
Kesimpulan tersebut didukung dengan data yang diperoleh peneliti dari wawancara dengan
wali murid nomor responden 16. Wawancara dilakukan dengan mengacu pada standar keamanan dan
kesehatan sehingga resiko penyebaran covid-19 dapat ditekan.
Adapun hasil wawancara peneliti pada wali siswa dari nomor responden 16 dengan
pertanyaan nomor 4 yaitu “Apakah prestasi belajar dalam hal ini nilai ujian putra bapak/ibu berubah
sejak menggunakan smartphone?” dengan jawaban wali kelas VI sebagai berikut:
“Tidak. Nilainya tetap segitu-segitu saja sejak dulu. Sekitar ranking 4, 5, 6.
Tetapi mengganggu waktu ngajinya.”

Pertanyaan lain yang ditujukan pada nara sumber yang sama juga memperlihatkan kebiasaan
penggunaan smartphone yang cukup tinggi. Adapun hasil wawancara peneliti pada wali siswa dari
nomor responden 16 dengan pertanyaan nomor 2 yaitu “Berapa lama putra bapak/ibu menggunakan
smartphone dalam sehari??” dengan jawaban wali kelas VI sebagai berikut:
“Bisa sampai sekitar 5 sampai 6 jam sehari.”

Dengan demikian berdasarkan dua jawaban dari wawancara yang ditujukan pada wali siswa
dari nomor responden 16 menunjukkan bahwa penggunaan smartphone dalam durasi lama tidak
berhubungan dengan prestasi belajar siswa tersebut.
Berdasarkan beberapa uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kebiasaan bermain game
siswa tidak berhubungan dengan prestasi belajar siswa. Ditunjukkan dengan hasil perhitungan
statistik yang memperlihatkan tidak adanya hubungan antara kebiasaan bermain game siswa dengan
prestasi belajar siswa, hasil penelitian terdahulu, serta didukung dengan beberapa hasil wawancara
diatas.
16
3. Hubungan antara kebiasaan streaming siswa kelas VI dengan prestasi belajar siswa kelas VI MI Al
Mujahidi Tembokrejo Tahun Pelajaran 2020/2021.
Hasil analisis data tentang hubungan antara kebiasaan streaming siswa kelas VI dengan
prestasi belajar siswa kelas VI MI Al Mujahidi Tembokrejo Tahun Pelajaran 2020/2021
menunjukkan tidak adanya hubungan antara kebiasaan streaming video (X2) dengan prestasi belajar
siswa (Y) adalah sebesar -0,053 (r hitung 0,053 < r tabel 0,374). Dengan demikian, tinggi atau
rendahnya kebiasaan streaming siswa tidak memiliki hubungan dengan tinggi rendahnya prestasi
belajar siswa.
Seperti pada hasil wawancara peneliti dengan wali kelas VI, Ibu Alfiyah. dengan pertanyaan
nomor 5 yaitu “Apakah ada dampak buruk kebiasaan menggunakan smartphone terhadap prestasi
belajar?” dengan jawaban wali kelas VI sebagai berikut:
“Saya rasa tidak. Karena siswa yang memiliki prestasi belajar yang tinggi
juga memiliki kebiasaan menggunakan smartphone yang juga cukup lama
dan prestasi belajarnya tetap terjaga. Tetapi betul bahwa penggunaan
smartphone yang lama mengganggu aktivitas siswa seperti mengaji dan
membantu orang tua.”

Hal senada juga termuat dalam hasil penelitian oleh Jesiska Ardya Pramesti mahasiswa
program studi keperawatan STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun tahun 2019 yang berjudul
“Hubungan Lama Penggunaan Gadget dengan Prestasi Belajar pada Anak Siswa Siswi Kelas IV dan
V di Sekolah Dasar Negeri Slambur Kabupaten Madiun”. Dalam penelitian tersebut dihasilkan
sebuah kesimpulan yang mengemukakan bahwa lama penggunaan gadget tidak berkorelasi dengan
prestasi belajar siswa kelas IV dan V di SDN Slambur Kabupaten Madiun.
Dari beberapa uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kebiasaan streaming siswa tidak
berhubungan dengan prestasi belajar siswa. Ditunjukkan dengan hasil perhitungan statistik yang
memperlihatkan tidak adanya hubungan antara kebiasaan streaming siswa dengan prestasi belajar
siswa, hasil penelitian terdahulu, serta didukung dengan beberapa hasil wawancara diatas.
4. Hubungan antara kebiasaan membuka sosial media siswa kelas VI dengan prestasi belajar siswa
kelas VI MI Al Mujahidi Tembokrejo Tahun Pelajaran 2020/2021.
Hasil analisis data menunjukkan nilai r hitung untuk hubungan/korelasi antara kebiasaan
membuka sosial media (X3) dengan prestasi belajar siswa (Y) adalah sebesar 0,282 sehingga (r
hitung 0,282 < r tabel 0,374). Dengan demikian, tinggi atau rendahnya kebiasaan digital siswa tidak
berkorelasi dengan tinggi rendahnya prestasi belajar siswa.
Pada hasil wawancara peneliti dengan wali kelas VI, Ibu Alfiyah. dengan pertanyaan nomor
5 yaitu “Apakah ada dampak buruk kebiasaan menggunakan smartphone terhadap prestasi belajar?”
dengan jawaban wali kelas VI sebagai berikut:
“Saya rasa tidak. Karena siswa yang memiliki prestasi belajar yang tinggi
juga memiliki kebiasaan menggunakan smartphone yang juga cukup lama
dan prestasi belajarnya tetap terjaga. Tetapi betul bahwa penggunaan
smartphone yang lama mengganggu aktivitas siswa seperti mengaji dan
membantu orang tua.”

17
Kesimpulan tersebut didukung dengan data yang diperoleh peneliti dari wawancara dengan
wali murid nomor responden 16. Wawancara dilakukan dengan mengacu pada standar keamanan dan
kesehatan sehingga resiko penyebaran covid-19 dapat ditekan.
Adapun hasil wawancara peneliti pada wali siswa dari nomor responden 16 dengan
pertanyaan nomor 4 yaitu “Apakah prestasi belajar dalam hal ini nilai ujian putra bapak/ibu berubah
sejak menggunakan smartphone?” dengan jawaban wali kelas VI sebagai berikut:
“Tidak. Nilainya tetap segitu-segitu saja sejak dulu. Sekitar ranking 4, 5, 6.
Tetapi mengganggu waktu ngajinya.”

Penelitian Fauza Nurhidayah Mahasiswi Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri


Maulana Malik Ibrahim Malang dengan judul skripsi “Pengaruh Penggunaan Handphone dan
Keterlibatan Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Siswa Di MTsN 4 Tabalong”. Yang
menyimpulkan bahwa penggunaan handphone tidak berpengaruh pada prestasi belajar siswa,
kendatipun tidak digolongkan pada model pemakaian apa penggunaan handphone pada penelitian
tersebut.
Dari beberapa uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kebiasaan membuka sosial media
siswa tidak berhubungan dengan prestasi belajar siswa. Ditunjukkan dengan hasil perhitungan
statistik yang memperlihatkan tidak adanya hubungan antara kebiasaan membuka sosial media siswa
dengan prestasi belajar siswa, hasil penelitian terdahulu, serta didukung dengan beberapa hasil
wawancara diatas.
5. Hubungan antara kebiasaan browsing siswa kelas VI dengan prestasi belajar siswa kelas VI MI Al
Mujahidi Tembokrejo Tahun Pelajaran 2020/2021.
Hasil analisis data tentang hubungan antara kebiasaan digital siswa kelas VI dengan prestasi
belajar siswa kelas VI MI Al Mujahidi Tembokrejo Tahun Pelajaran 2020/2021 menunjukkan nilai r
hitung untuk hubungan/korelasi antara kebiasaan browsing (X4) dengan prestasi belajar siswa (Y)
adalah sebesar 0,466 sehingga (r hitung 0,466 > r tabel 0,374). Dengan demikian, tinggi atau
rendahnya kebiasaan browsing siswa berkorelasi positif dengan tinggi rendahnya prestasi belajar
siswa kendatipun hubungan tersebut sedang atau cukup.
Kesimpulan tersebut didukung dengan data yang diperoleh peneliti dari wawancara dengan
wali kelas VI. Wawancara dilakukan dengan mengacu pada standar keamanan dan kesehatan
sehingga resiko penyebaran covid-19 dapat ditekan.
Adapun hasil wawancara peneliti dengan wali kelas VI, Ibu Alfiyah. dengan pertanyaan
nomor 4 yaitu “Apakah ada hubungan antara kebiasaan menggunakan smartphone terhadap prestasi
belajar?” dengan jawaban wali kelas VI sebagai berikut:
“Menurut saya ada walaupun tidak terlalu. Karena beberapa siswa lebih
sering mencari informasi melalui internet sehingga prestasi belajarnya
dapat terdorong. Jadi terkadang materi yang belum diajarkanpun beberapa
siswa telah memahami. Saat saya tanya mereka mengetahuinya dari
internet. Jadi penggunaan smartphone berdampak baik pada beberapa
siswa.”

18
Hasil wawancara tersebut didukung dengan data yang diperoleh peneliti dari wawancara
dengan wali kelas VI. Wawancara dilakukan dengan mengacu pada standar keamanan dan kesehatan
sehingga resiko penyebaran covid-19 dapat ditekan.
Pendapat lain dikemukakan oleh salah satu wali siswa dari nomor responden 12 dengan
pertanyaan nomor 4 yaitu “Apakah prestasi belajar dalam hal ini nilai ujian putra bapak/ibu berubah
sejak menggunakan smartphone?”. Jawaban narasumber sebagai berikut:
“Sepertinya iya. Dulu saat kelas 4 saat anak saya kelas 4 dia paling baik
ranking 4, pada saat itu dia belum memakai HP android. Dan saat kelas 5
dan 6 saat dia sudah memakai HP andorid rankingnya tetap baik, bahkan
naik. Karena dia sering browsing untuk mengerjakan tugas.”

Hasil wawancara diatas juga didukung oleh teori yang dikemukakan oleh Slameto yang
menjabarkan bahwa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa tersebut terdiri atas faktor
internal dan faktor eksternal. Faktor eksternal tersebut terdapat beberapa bagian diantaranya adalah
media massa yang diakses anak, serta faktor lingkungan masyarakat.
Dalam konteks media massa yang diakses anak, berselancar maupun browsing di internet
juga merupakan bagian dari media massa yang saat ini telah mainstream. Sehingga hal tersebut
sejalan dengan pendapat yang di kemukakan bahwa prestasi belajar juga dipengaruhi oleh media
massa yang diakses oleh anak.
Berdasarkan beberapa uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kebiasaan browsing siswa
berhubungan dengan prestasi belajar siswa. Ditunjukkan dengan hasil perhitungan statistik yang
memperlihatkan adanya hubungan antara kebiasaan browsing siswa dengan prestasi belajar siswa,
teori yang dikutip, serta didukung dengan hasil wawancara diatas.
SIMPULAN
Mengacu pada rumusan masalah serta tujuan penelitian ini, terdapat beberapa kesimpulan
yang dapat diambil, adapun kesimpulan umum pada penelitian ini adalah terdapat hubungan yang
cukup secara simultan antara kebiasaan digital siswa dengan prestasi belajar siswa Kelas 6 MI Al
Mujahidi Tembokrejo tahun pelajaran 2020/2021 dengan nilai r hitung sebesar 0,565. Sedangkan
KEsimpulan Khusus Pada Penelitian ini adalah Tidak ada hubungan antara kebiasaan bermain game
dengan prestasi belajar siswa dengan nilai r hitung sebesar -0,215. Tidak ada hubungan antara
kebiasaan streaming siswa dengan prestasi belajar siswa dengan nilai r hitung sebesar -0,053. Tidak
ada hubungan antara kebiasaan membuka sosial media siswa dengan prestasi belajar siswa dengan
nilai r hitung sebesar 0,282. Terdapat hubungan yang cukup antara kebiasaan browsing siswa
dengan prestasi belajar siswa dengan nilai r hitung sebesar 0,466. Berdasarkan hasil tersebut, ada
sebuah anomali pada responden nomor 12 dimana siswa dengan kebiasaan browser yang relatif
pendek memiliki prestasi belajar yang tinggi, menurut hasil wawancara faktor yang mempengaruhi
hal tersebut terletak pada konten browsing siswa yang sepenuhnya hanya berisi materi pembelajaran
untuk mengerjakan tugas madrasah.

19
DAFTAR PUSTAKA

APJII. 2020. Laporan Survei Internet APJII. Indonesia Survey Center: 15.
Arischa, Suci. 2019 . Analisis Beban Kerja Bidang Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup
Dan Kebersihan Kota Pekanbaru. Pekanbaru: JOM FISIP: 8.
tps://corpus.quran.com/translation.jsp?chapter=2&verse=42 (diakses pada 29 Agustus 2021 pukul
22.36 WIB)
https://inet.detik.com/cyberlife/d-4907674/riset-ada-1752-juta-pengguna-internet-di-indonesia
(diakses pada 27 Februari 2021 pukul 15.55 WIB)
https://tekno.kompas.com/read/2020/11/27/09110097/ini-dia-5-penguasa-pasar-smartphone-di-
indonesia-kuartal-iii-2020?page=all (diakses pada 27 Februari 2021 pukul 16.01 WIB)
Maknuni, Jauharil. 2020. Pengaruh Media Belajar Smartphone Terhadap Belajar Siswa di Era
Pandemi Covid-19. Indonesian Education Administration and Leadership Journal: 95.
Maria, Naova. 2013. Pengaruh Penggunaan Smartphone Terhadap Nilai Akademik Mahasiswa.
ComTech Journal: 652-658.
Mukarronah, Titik. 2019. Dampak Penggunaan Gadget Pada Perkembangan Sosial Anak Usia Dini
di Dusun Setia Bumi Kecamatan Keputih Banyak. Metro: 24.
Pramesti, Jesiska Ardya. 2019. Hubungan Lama Penggunaan Gadget dengan Prestasi Belajar Pada
Anak Siswa Siswi Kelas IV dan V DI Sekolah Dasar Negeri Slambut Kabupaten Madiun. Madiun:
84.
Putri, Ratih Ariska. 2018. Dampak Penggunaan Smartphone Terhadap Perkembangan Prestasi
Motorik dan Emosional Siswa Kelas 5 Sekolah Dasar di Air Teluk Kiri Kecamatan Teluk dalam
Kabupaten Asahan. Asahan: 101.
Rolnicki, dkk. 2008. Pengantar Dasar Jurnalisme. Jakarta : Kencana.
Sholehah, Mustika Umi. 2018. Studi Hubungan Kebiasaan Menggunakan Gadget dengan Prestasi
Belajar Santri Pondok Pesatren Al-Luqmaniyyah Yogyakarta. Yogyakarta: 82.
Sudijono, Anas. 2014. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan RnD. Jakarta: Alfabeta.
Syofian Siregar. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Prenadamedia Group.
Tim Penyusun INAIFAS. 2020. Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah. Jember: INAIFAS PRESS
Kencong Jember.
We Are Social. 2021. Digital 2021: The Latest Insights Inti The State of Digital. We Are Social
Report: 4.

20

Anda mungkin juga menyukai