Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

DAMPAK COVID-19 BAGI PEREKONOMIAN


INDONESIA

PEREKONOMIAN INDONESIA
Dr.Eddy Lekatompossy, M.Si

Disusun Oleh
Sadila Nurazizah (3012181320)

UNIVERSITAS MOHAMMAD HUSNI THAMRIN JAKARTA


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
2021/2022
KATA PENGANTAR
1
Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga makalah ini
dapat tersusun sampai dengan selesai. Makalah ini bertujuan untuk mengetahui dampak dari
Covid-19 terhadap perekonomian Indonesia saat ini. Dalam penulisan ini peneliti menggunakan
penelitian kepustakaan yaitu dalam proses pengambilan datanya tidak perlu terjun kedalam
lapangan secara langsung tetapi mengambil berbagai sumber refernsi yang mendukung suatu
penelitian ini. Teknik pengumpulan data yaitu menyimak serta mencatat informasi penting dalam
melakukan analisis data dengan cara reduksi data, display data dan gambaran kesimpuan
sehingga mendapatkan suatu gambaran kesimulan mengenai studi literatur untuk dikembangkan
dalam penelitian ini dan untuk validasi datanya menggunakan triangulasi sumber data Penulis
sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
pembaca.
Bagi saya sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Saya. Untuk itu saya sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Jakarta, 04 Juli 2021
Penyusun

DAFTAR ISI

2
KATA PENGANTAR-------------------------------------------------------------------------------------2
DAFTAR ISI-----------------------------------------------------------------------------------------------3
BAB I PENDAHULUAN --------------------------------------------------------------------------------4
A. Latar Belakang----------------------------------------------------------------------------------- 6
B. Rumusan Masalah -------------------------------------------------------------------------------6
C. Tujuan Penelitian -------------------------------------------------------------------------------- 6
D. Manfaat Penelitian--------------------------------------------------------------------------------6
BAB II PEMBAHASAN ---------------------------------------------------------------------------------7
A. Pengertian COVID -19 --------------------------------------------------------------------------8
B. Partisipasi Masyarakat --------------------------------------------------------------------------8
C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Partisipasi Masyarakat---------------------------8
D. Pengaruh Corona terhadap proyeksi pasar di Indonesia---------------------------------8
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN -------------------------------------------------------------11
A. Kesimpulan --------------------------------------------------------------------------------------11
B. Saran ----------------------------------------------------------------------------------------------12
Daftar Pustaka -------------------------------------------------------------------------------------------13

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
World Health Organization (WHO) menjelaskan bahwa Coronaviruses (Cov) adalah
virus yang menginfeksi sistem pernapasan. Infeksi virus ini disebut COVID-19. Virus
Corona menyebabkan penyakit flu biasa sampai penyakit yang lebih parah seperti
Sindrom Pernafasan Timur Tengah (MERS-CoV) dan Sindrom Pernafasan Akut Parah
(SARS-CoV). Virus Corona adalah zoonotic yang artinya ditularkan antara hewan dan
manusia. Berdasarkan Kementerian Kesehatan Indonesia, perkembangan kasus COVID-
19 di Wuhan berawal pada tanggal 30 Desember 2019 dimana Wuhan Municipal Health
Committee mengeluarkan pernyataan “urgent notice on the treatment of pneumonia of
unknown cause”. Penyebaran virus Corona ini sangat cepat bahkan sampai ke lintas
negara. Sampai saat ini terdapat 188 negara yang mengkorfirmasi terkena virus Corona.
Penyebaran virus Corona yang telah meluas ke berbagai belahan dunia membawa
dampak pada perekonomian Indonsia, baik dari sisi perdagangan, investasi dan
pariwisata. Penerimaan pajak sektor perdagangan juga mengalami penurunan padahal
perdagangan memiliki kontribusi kedua terbesar terhadap penerimaan pajak. Berdasarkan
data Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor migas dan non-migas mengalami penurunan
yang disebabkan karena China merupakan importir minyak mentah terbesar. Selain itu,
penyebaran virus Corona juga mengakibatkan penurunan produksi di China, padahal
China menjadi pusat produksi barang dunia. Indonesia juga sangat bergantung dengan
bahan baku dari China terutama bahan baku plastik, bahan baku tekstil, part elektronik,
komputer dan furnitur. Indonesia adalah salah satu negara yang memberlakukan larangan
perjalanan ke luar negeri untuk mengurangi penyebaran virus Corona. Larangan ini
menyebabkan sejumlah maskapai membatalkan penerbangannya dan beberapa maskapai
terpaksa tetap beroperasi meskipun mayoritas bangku pesawatnya kosong demi
memenuhi hak penumpang. Para konsumen banyak yang menunda pemesanan tiket
liburannya karena semakin meluasnya penyebaran virus Corona. Keadaan ini
menyebabkan pemerintah bertindak dengan memberikan kebijakan untuk mengatasi
masalah tersebut. Virus Corona juga sangat berdampak pada sektor pariwisata. Data

4
Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa wisatawan asal China mencapai 2.07
juta orang pada tahun 2019 yang mencakup 12.8 persen dari total wisatawan asing
sepanjang 2019. Penyebaran virus Corona menyebabkan wisatawan yang berkunjung ke
Indonesia akan berkurang. Sektor-sektor penunjang pariwisata seperti hotel, restoran
maupun pengusaha retail pun juga akan terpengaruh dengan adanya virus Corona.
Okupansi hotel mengalami penurunan sampai 40 persen yang berdampak pada
kelangsungan bisnis hotel. Sepinya wisatawan juga berdampak pada restoran atau rumah
makan yang sebagian besar konsumennya adalah para wisatawan. Melemahnya
pariwisata juga berdampak pada industri retail. Adapun daerah yang sektor retailnya
paling terdampak adalah Manado, Bali, Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Medan dan
Jakarta. Penyebaran virus Corona juga berdampak pada sektor investasi, perdagangan,
usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan juga karena para wisatawan yang datang
ke suatu destinasi biasanya akan membeli oleh-oleh. Jika wisatawan yang berkunjung
berkurang, maka omset UMKM juga akan menurun. Berdasarkan data Bank Indonesia,
pada tahun 2016 sektor UMKM mendominasi unit bisnis di Indonesia dan jenis usaha
mikro banyak menyerap tenaga kerja.Di lain sisi, virus Corona tidak hanya berdampak
negatif, namun juga dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia.
Salah satunya adalah terbukanya peluang pasar ekspor baru selain China. Selain itu,
peluang memperkuat ekonomi dalam negeri juga dapat terlaksana karena pemerintah
akan lebih memprioritaskan dan memperkuat daya beli dalam negeri daripada menarik
keuntungan dari luar negeri. Kondisi ini juga dapat dimanfaatkan sebagai koreksi agar
investasi bisa stabil meskipun perekonomian global sedang terguncang. Ekonomi adalah
salah satu faktor penting dalam kehidupan manusia. Dapat dipastikan dalam keseharian
kehidupan manusia selalu bersinggungan dengan kebutuhan ekonomi. Keberadaan
ekonomi dapat memberikan kesempatan bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya seperti makanan, minuman, berpakaian, tempat tinggal, dan lain sebagainya.
Pentingnya ekonomi dalam kehidupan manusia tersebut menuntut negara untuk mengatur
kebijakan tentang perekonomian dan menjamin perekonomian warga negara khususnya
di Indonesia yang memproklamirkan diri sebagai negara kesejahteraan (welfare staat).
Dalam konsep negara kesejahteraan adalah negara berhak untuk ikut campur dalam
segala aspek kehidupan warga negaranya termasuk dalam bidang ekonomi. Selain

5
daripada itu, pertumbuhan ekonomi juga merupakan faktor yang mendukung
pembangunan nasional dalam sebuah negara.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka dapat dibuatsuatu
rumusan masalah diantaranya :
1. Bagaiman Dampak Covid terhadap perekonomian Indonesia
2. Bagaimana partisipasi masyarakat dalam penanganan pencegahan Covid-19 ini?
3. Apa faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat dalam menanggulangi
peningkatan jumlah penyebaran Covid-19 ini?
4. Bagaimana pengaruh Corona terhadap proyeksi pasar di Indonesia?

C. Tujuan Penelitian
1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak dari Covid-19 terhadap
perekonomian Indonesia saat ini
2. Untuk mengetahui dan menganalisis partisipasi masyarakat dalam Penanganan
Pencegahan Covid-19
3. Untuk mengetahui dan menganalisis bentuk-bentuk partisipasi masyarakat dalam
Penanganan Pencegahan Covid-19
4. Untuk mengetahui pengaruh Covid-19 terhadap proyeksi pasar di Indonesia

D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam dua hal, diantaranya:
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini dapat memperluas dan menambah wawasan ilmu pengetahuan dalam
kajian Ilmu Pemerintahan.
2. Manfaat Praktis
 Bagi Mahasiswa
Sebagai wawasan dan sumber informasi yang dapat memberikan tambahan
referensi dan sumbangan pemikiran yang dapat digunakan oleh peneliti lain.
 Bagi Penulis

6
Sebagai sarana bagi penulis untuk melatih dan mengembangkan kemampuan
berfikir secara sistematis dan teoritis dalam memecahkan suatu permasalahan
secara objektif dan kritis melalui karya ilmiah sehingga diperoleh suatu
kesimpulan yang bersifat teruji dan berguna

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian COVID -19
COVID-19 merupakan genus coronavirus β dan memiliki karakteristik genetik yang
berbeda dari SARSr- CoV dan MERSr-CoV (Kemendagri, 2020:31). Coronavirus
sensitif terhadap sinar ultraviolet dan panas, dan dapat dinonaktifkan secara efektif pada
suhu lingkungan 560 C selama 30 menit, pelarut lemak seperti ether, 75% ethanol,
disinfektan yang mengandung klorin, asam pyroxyacetic dan kloroform kecuali
chlorhexidine. Berdasarkan investigasi epidemiologi saat ini, masa inkubasi COVID-19
adalah 1-14 hari, dan umumnya dalam 3 hingga 7 hari. Saat ini, sumber utama infeksi
adalah pasien COVID-19 dan pembawa (carrier) COVID-19 yang tanpa gejala juga
dapat menjadi sumber infeksi (Kemendagri, 2020:31)
Menurut pasal 1 nomor 5 dalam Permendagri nomor 20 tahun 2020 Tentang Percepatan
Penangganan Corona Virus Disease 2019 Di Lingkungan Pemerintah Daerah
menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan Covid-19 adalah penyakit menular yang
disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome-Corona Virus-2 Coronavirus
adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Pada banyak kasus,
virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini
juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru (pneumonia),
Middle-East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory Syndrome
(SARS) (Kedutaan Besar Republik Indonesia, 2020). Berdasarkan beberapa pengertian
diatas virus Covid-19 merupakan viruis yang menular melalui tetesan batuk maupun
bersin yang berpindah dengan menggunakan media tangan dan menempel ke benda
mati yang sering di sentuh oleh manusia. Dengan demikian penting dengan adanya
sering mencuci tangan dan penggunaan hand sanitizer serta penggunaan masker dalam
upaya pencegahan yang paling mendasar agar tidak tertular virus Covid-19

7
B. Partisipasi Masyarakat

Partisipasi berasal dari Bahasa Inggris “participation” yang memiliki arti mengambil
bagian atau keikutsertaan. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, yang
dimaksud partisipasi adalah hal turut berperan serta dalam suatu kegiatan, keikutsertaan,
peran serta. Partisipasi menurut Pasaribu adalah keikutsertaan, perhatian dan
sumbangan yang diberikan oleh kelompok yang berpartisipasi, dalam hal ini adalah
masyarakat (Wahyuddin, 2018:13).
Menurut Chabib Soleh menyatakan bahwa: Partisipasi Masyarakat merupakan
manifestasi dari kesadaran dan kepedulian serta tanggung jawab terhadap upaya
memperbaiki kualitas hidup bersama. Partisipasi Masyarakat tersebut cukup luas
cakupannya mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pemanfaatan
hasil pembangunan” (Asritama, 2019:23)

C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Partisipasi Masyarakat


Terdapat dua faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat (Haqqie, 2016:13),
diantaranya:
a. Faktor internal yang mempengaruhi partisipasi masyarakat yaitu, keinginan, motivasi,
pendidikan, pekerjaan dan penghasilan dari masyarakat itu sendiri
b. Faktor eksternal yang mempengaruhi partisipasi masyarakat yaitu peran serta
pemerintah daerah dan kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan oleh pemerintah
daerah.

D. Pengaruh Corona terhadap proyeksi pasar di Indonesia


Virus Corona juga memengaruhi proyeksi pasar. Investor bisa menunda investasi karena
ketidakjelasan supply chain atau akibat asumsi pasarnya berubah pada 2019, realisasi
investasi langsung dari China menenpati urutan ke dua setelah Singapura. Terdapat
investasi di Sulawesi berkisar US $5 miliar yang masih dalam proses tetapi tertunda
karena pegawai dari China yang terhambat datang ke Indonesia. Indonesia adalah salah
satu negara yang memberlakukan larangan perjalanan ke luar negeri untuk mengurangi
penyebaran virus Corona. Larangan ini menyebabkan sejumlah maskapai membatalkan
penerbangannya dan beberapa maskapai terpaksa tetap beroperasi meskipun mayoritas
8
bangku pesawatnya kosong demi memenuhi hak penumpang. Para konsumen banyak
yang menunda pemesanan tiket liburannya karena semakin meluasnya penyebaran virus
Corona. Keadaan ini menyebabkan pemerintah bertindak dengan memberikan kebijakan
untuk mengatasi masalah tersebut. Virus Corona juga sangat berdampak pada sektor
pariwisata. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa wisatawan asal China
mencapai 2.07 juta orang pada tahun 2019 yang mencakup 12.8 persen dari total
wisatawan asing sepanjang 2019. Penyebaran virus Corona menyebabkan wisatawan
yang berkunjung ke Indonesia akan berkurang. Sektor-sektor penunjang pariwisata
seperti hotel, restoran maupun pengusaha retail pun juga akan terpengaruh dengan
adanya virus Corona. Okupansi hotel mengalami penurunan sampai 40 persen yang
berdampak pada kelangsungan bisnis hotel. Sepinya wisatawan juga berdampak pada
restoran atau rumah makan yang sebagian besar konsumennya adalah para wisatawan.
Melemahnya pariwisata juga berdampak pada industri retail. Adapun daerah yang
sektor retailnya paling terdampak adalah Manado, Bali, Kepulauan Riau, Bangka
Belitung, Medan dan Jakarta. Penyebaran virus Corona juga berdampak pada sektor
investasi,perdagangan,,usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan juga karena
para wisatawan yang datang ke suatu destinasi biasanya akan membeli oleh-oleh. Jika
wisatawan yang berkunjung berkurang, maka omset UMKM juga akan menurun.
Berdasarkan data Bank Indonesia, pada tahun 2016 sektor UMKM mendominasi unit
bisnis di Indonesia dan jenis usaha mikro banyak menyerap tenaga kerja.Di lain sisi,
virus Corona tidak hanya berdampak negatif, namun juga dapat memberikan dampak
positif bagi perekonomian Indonesia. Salah satunya adalah terbukanya peluang pasar
ekspor baru selain China. Selain itu, peluang memperkuat ekonomi dalam negeri juga
dapat terlaksana karena pemerintah akan lebih memprioritaskan dan memperkuat daya
beli dalam negeri daripada menarik keuntungan dari luar negeri. Kondisi ini juga dapat
dimanfaatkan sebagai koreksi agar investasi bisa stabil meskipun perekonomian global
sedang terguncang. Ekonomi adalah salah satu faktor penting dalam kehidupan
manusia. Dapat dipastikan dalam keseharian kehidupan manusia selalu bersinggungan
dengan kebutuhan ekonomi. Keberadaan ekonomi dapat memberikan kesempatan bagi
manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya seperti makanan, minuman, berpakaian,
tempat tinggal, dan lain sebagainya. Pentingnya ekonomi dalam kehidupan manusia

9
tersebut menuntut negara untuk mengatur kebijakan tentang perekonomian dan
menjamin perekonomian warga negara khususnya di Indonesia yang memproklamirkan
diri sebagai negara kesejahteraan (welfare staat). Dalam konsep negara kesejahteraan
adalah negara berhak untuk ikut campur dalam segala aspek kehidupan warga
negaranya termasuk dalam bidang ekonomi. Selain daripada itu, pertumbuhan ekonomi
juga merupakan faktor yang mendukung pembangunan nasional dalam sebuah negara. 1
Pertumbuhan ekonomi yang baik akan dapat meningkatkan pembangunan nasional.
Dalam upaya mengembangkan perekonomian, Indonesia yang dahulu dikenal sebagai
negara yang agraris karena sebagian mata pencaharian penduduknya adalah sebagai
petani kini telah bergeser bukan lagi persawahan yang dikembangkan melainkan
perindustrian yang dikembangkan untuk beberapa langkah yang dilakukan Indonesia
dalam menghadapi dampak dari virus Corona ini adalah menurunkan BI 7-Day Reverse
Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 bps menjadi 4.75%, suku bunga Deposit Facility
sebesar 25 bps menjadi 4.00% dan suku bunga Lending Facility sebesar 25 bps menjadi
5.50%. Kebijakan ini dilakukan untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi
domestik di tengah tertahannya prospek pemulihan ekonomi global sehubungan dengan
terjadinya Covid-19. Bank Indonesia akan mencermati perkembangan ekonomi global
dan domestik untuk menjaga agar inflasi dan stabilitas eksternal tetap terkendali serta
memperkuat momentum pertumbuhan ekonomi. Hal ini dilatarbelakangi perkembangan
teknologi yang sangat pesat sehingga mengubah tatanan perekonomian global menuju
ekonomi dan keuangan digital. Namun, partisipasi masyarakat dalam perekonomian
khususnya kelompok muda, perempuan dan UMKM dipandang belum optimal,
sehingga membutuhkan upaya untuk membuka akses kepada mereka dalam kegiatan
perekonomian melalui pemanfaatan teknologi. Serta sepakat untuk
mengimplementasikan serta memperkuat pemantauan terhadap risiko global khususnya
yang berasal dari Covid-19, serta meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai potensi
risiko dan sepakat untuk mengimplementasikan kebijakan yang efektif baik dari sisi
moneter,fiskal maupun struktural. Bank Indonesia berusaha mempertahankan
perekonomian indonesia,di tengah perekonomian global yang sedang terguncang.
Setelah adanya masalah covid mengakibatkan perekonomian indonesia menurun sampai
5 % atau akan mendekati yang lebih rendah.dan juga indeks harga saham megalami

10
pelemahan yang signifikan dan juga perusahaan BUMN merugi pada tahun ini.dan juga
Mentri Keuangan belum bisa menyampaikan asumsi pasti Pertumbuhan Ekonomi pada
tahun ini, Jika durasi Covid-19 bisa lebih dari 3 bulan maka pertumbuhan ekonomi bisa
sampai di kisaran 2,5 %

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan

Bisa disimpulkan bahwa tujuan utama dari analisis ini adalah melihat dampak dari Covid-
19 bagi perekonomian Indonesia ssat ini yang lebih komprehensif dari berbagai alternatif
skenario penanganan pandemi Covid-19, dalam hal ini skenario intervensi minimal,
skenario intervensi kuat (suppresion misal melalui pembatasan sosial berskala besar yg
efektif); dan skenario intervensi kuat dibarengi dengan stimulus fiskal. kombinasi dari
benefit cost analysis sederhana, Hasil analisis menyimpulkan bahwa, betul intervensi kuat
untuk meminimalisasi penyebaran virus Covid-19 dapat menurunkan pertumbuhan
ekonomi lebih parah dibandingkan skenario minimal intervension. Akan tetapi,
kesimpulan ini hanya berbas variabel yaitu pertumbuhan ekonomi, yang tentunya, bukan
satu-satunya faktor ekonomi penting dalam analisis ekonomi. Kedua, kesimpulan yang
berbeda didapatkan dalam konteks jangka panjang, dimana justru pertumbuhan ekonomi
jangka panjang dapat lebih tertekan kalau skenario yang terjadi adalah intervensi
minimal. Dapat disimpulkan bahwa kerugian ekonomi dari strategi intervensi kuat
(supression jauh lebih rendah daripada kerugian ekonomi skenario intervensi minimal.
dari mortalitas. Tentunya banyak ketidaksempurnaan dalam analisis ini. Hasilnya sangat
mungkin sensitif terhadap asumsi-asumsi yang digunakan. Kajian selanjutnya, atau lebih
formal, tentunya memerlukan sensitivity analysis terhadap asumsi-asumsi dan
parameterisasi yang dilakukan. Walaupun demikian, dalam artikel ini penulis telah
mencoba untuk membuat asumsi seplausible mungkin dan juga mengandalkan referensi-
referensi yang kredibel. Kritik dan saran untuk penyempurnaan dari analisis ini akan
disambut dengan tangan terbuka dan apresiasi. Kemudian, analisis ini juga tidak
dimaksudkan untuk meramalkan apa yang akan terjadi. Terlalu banyak ketidakpastian
dalam tahapan krisis Covid-19 ini dan informasi berubah cepat. Akan tetapi analisis ini

11
mudah-mudahan bisa memberikan gambaran yang lebih utuh bagaimana sebaiknya aspek
ekonomi ditempatkan dalam memilih strategi terbaik dalam mengelola kebijakan di era
krisis Covid-19 yang sekarang masih berlangsung. Sudut pandang perekonomian
Indonesia saat ini demikian juga pertumbuhan ekonomi, pendapatan masyarakat, apalagi
jangka pendek, bukan satu-satunya faktor penentu kesejahteraan. Nyawa manusia dan
kesehatan juga mempunyai nilai ekonomi yang tinggi yang justru kalau tidak dinilai
secara benar dapat menyebabkan kerugian ekonomi yang lebih besar dalam jangka
panjang.ketika Covid-19 berakhir.

B. Saran
Saran saya tentunya perekonomi sangat penting sebagai implikasi dari strategi supresi
dapat sebagian diredam oleh stimulus fiskal. Akan tetapi seperti yang dibahas di artikel
ini, Oleh karena itu kita, bersama pemerintah, harus sebaik-baiknya melindungi
perekonomian dari dampak Covid-19 tersebut. Indonesia bisa melakukannya karena
mempunyai sistem perlindungan sosial yang relatif maju dibandingkan negara-negara
berkembang lainnya. Mari bergandengan tanggan bersama-sama untuk memelihara
perekonomian kita jangan egois karena sekrang ini dibutuhkan kerjasama sehingga
masalah yang di alami oleh bngsa kita dapat diselesaikan dengan baik dan bersama-sama
mematuhi perturan dari pemerintah sehingga Covid-19 dapat berakhir pada waktunya
karena ketika kita tidak patuh maka pandemic akan terus berlangsung karena kurangya
kesadaran untuk menaati peraturan pemerintah.

12
DAFTAR PUSTAKA

13

Anda mungkin juga menyukai