Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan
Hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah untuk tugas mata kuliah
PEREKONOMIAN INDONESIA. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu media
pembelajaran.
Makalah ini merupakan salah satu tugas mata Perekonomian Indonesia di program studi
Akuntansi fakultas Ekonomi di Universitas Esa Unggul. Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada Ibu Endang Ruswanti selaku dosen mata kuliah Perekonomian Indonesia
dan kepada segenap pihak yang telah memberikan bimbingan serta arahan selama penulisan makalah
ini.
Kami menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan-kekurangan dalam pembuatan makalah ini,
maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari para pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
Penulis
1
DAFTAR ISI
2
BAB I
PENDAHULUAN
Susilo Bambang Yudhoyono yang biasa disebut SBY, dilantik sebagai presiden keenam Republik
Indonesia pada tanggal 20 Oktober 2004. SBY juga merupakan presiden Indonesia yang pertama kali
berhasil melaksanakan masa pemerintahannya secara penuh di masa reformasi ini. Pada masa
pemerintahan SBY ini terdapat beberapa kondisi dan kebijakan yang ditempuh baik dalam bidang
ideologi, politik, ketahanan dan keamanan, ekonomi, sosial, maupun budaya.
Terpilihnya Susilo Bambang Yudhoyono atau yang terkenal dengan sebutan SBY, telah membuat
babak baru dalam perjalanan sejarah Indonesia. Beliau dilantik sebagai presiden keenam Republik
Indonesia pada tanggal 20 Oktober 2004 bersama wapresnya Jusuf Kalla yang kemudian kembali terpilih
di Pemilu 2009 bersama wapresnya Boediono. 2010 menjadi tahun yang penting bagi Indonesia.
Terpilihnya presiden baru, menandakan era baru dalam pemerintahan Indonesia. Keberhasilan Indonesia
lepas dari jeratan krisis financial global, hingga mampu menjadi satu dari dua negara Asia yang
mencatatkan pertumbuhan ekonomi positif di tahun 2009, membangkitkan optimisme di awal tahun
2010. Optimisme perekonomian ini yang sepatutnya dipertahankan oleh pemerintahan SBY dan menjadi
landasan pembangunan di tahun 2010.
3
1.3 Tujuan penulisan
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
kemiskinan tetap menjadi masalah di Indonesia. Namun setelah beberapa tahun berada dalam
kepemimpinan nasional yang tidak menentu, SBY telah berhasil menciptakan kestabilan politik
dan ekonomi di Indonesia.
Secara umum, perekonomian Indonesia pada tahun 2010 menunjukkan prestasi yang
cukup baik. Sebagai negara yang mampu mencapai pertumbuhan positif selama masa krisis
finansial global, Indonesia semakin mendapat kepercayaan di mata dunia Internasional. Hal ini
terbukti dari meningkatnya peringkat Indonesia pada Global Competitiveness Index 2010-2011
yang dikeluarkan oleh World Economic Forum. Indonesia berhasil meraih peringkat 44, naik 10
peringkat dibandingkan pada tahun 2009. Peringkat layak investasi Indonesia menurut S&P juga
mengalami peningkatan dari BB menjadi BBB. Kenaikan peringkat layak investasi ini
menunjukkan semakin dipercayanya pasar modal Indonesia di mata global.
6
2.2 Saat Terjadi Krisis Financial Dunia
Cara mengatasi permasalah Krisis ekonomi bagi masyarakat adalah lebih selektif dalam
memenuhi kebutuhan dan bersikap kooperatif bersama pemerintah dan sebaliknya dari
pemerintah untuk lebih sigap dalam situasi masyarakat.
Krisis ekonomi yang sedang dialami oleh beberapa negara besar di dunia diantaranya AS
secara tidak langsung mempengaruhi perekonomian di Indonesia. Maka dari itu pemerintah
harus waspada dan antisipatif, karena resesi ekonomi AS kemungkinan semakin parah sehingga
bisa berdampak hebat terhadap kehidupan ekonomi di dalam negeri
Krisis ekonomi global bisa diumpamakan sebagai deretan kartu domino yang diatur
sejajar, jika pemain utamanya terjatuh maka akan membawa dampak buruk terhadap yang
lainnya (efek domino). Celakanya, kalau negara-negara berkembang yang terkena krisis
ekonomi, lembaga-lembaga keuangan internasional cenderung lepas tangan. Akibatnya, krisis
yang terjadi bisa sangat parah dan potensial mengimbas ke wilayah lain.
7
Saat ini dampak resesi ekonomi global yang paling dirasakan adalah pada masyarakat
menengah ke atas, terlebih mereka yang bermain saham, valuta asing dan investasi emas.
Dari pantauan media di sejumlah pasar di tanah air, sejak BEJ melakukan suspend pada
Jum’at (10/10/11) , harga bahan-bahan pangan mulai merangkak naik. Jika sudah begini,
masyarakat bawah yang paling merasakan dampaknya.
Selain itu, kenaikan harga bahan baku di sektor properti akibat pengaruh krisis ekonomi
global, sangat mungkin terjadi. Seperti di kutip dari Antara.co.id, Wakil Ketua DPD Real Estate
Indonesia (REI) Jawa Tengah, Adib Adjiputra, di Solo, beberapa waktu lalu mengatakan, harga
bahan baku yang diproduksi di dalam negeri maupun luar negeri, berpotensi terpengaruh oleh
krisis ekonomi ini.
Harga bahan baku seperti besi, keramik, semen dan sejumlah aksesori rumah lainnya
yang berasal dari industri manufaktur, kata dia, sangat rentan mengalami kenaikan.
Kenaikan bahan baku akibat dampak krisis ekonomi ini akan semakin menyulitkan sektor
properti, setelah sebelumnya juga diterpa kenaikan harga bahan baku akibat kenaikan bahan
bakar minyak (BBM).
2.4 Beberapa Solusi Mengatasi Krisis Ekonomi Global Oleh Pemerintah Republik
Indonesia
Presiden menegaskan 10 langkah yang harus ditempuh semua pihak untuk menghadapi
krisis keuangan yang terjadi di Amerika Serikat (AS), sehingga tidak berdampak buruk terhadap
pembangunan nasional.
1. Presiden mengajak semua pihak dalam menghadapi krisis global harus terus memupuk
rasa optimisme dan saling bekerjasama sehingga bisa tetap menjagar kepercayaan
masyarakat.
2. Pertumbuhan ekonomi sebesar enam persen harus terus dipertahankan antara lain dengan
terus mencari peluang ekspor dan investasi serta mengembangkan perekonomian
domestik.
3. Optimalisasi APBN 2009 untuk terus memacu pertumbuhan dengan tetap memperhatikan
`social safety net` dengan sejumlah hal yang harus diperhatikan yaitu infrastruktur,
alokasi penanganan kemiskinan, ketersediaan listrik serta pangan dan BBM. Untuk itu
perlu dilakukan efisiensi penggunaan anggaran APBN maupun APBD khususnya untuk
peruntukan konsumtif.
4. Ajakan pada kalangan dunia usaha untuk tetap mendorong sektor riil dapat bergerak. Bila
itu dapat dilakukan maka pajak dan penerimaan negara bisa terjaga dan juga tenaga kerja
dapat terjaga. Sementara Bank Indonesia dan perbankan nasional harus membangun
sistem agar kredit bisa mendorong sektor riil. Di samping itu, masih menurut Kepala
Negara, pemerintah akan menjalankan kewajibannya untuk memberikan insentif dan
kemudahan secara proporsional.
8
5. Semua pihak lebih kreatif menangkap peluang di masa krisis antara lain dengan
mengembangkan pasar di negara-negara tetangga di kawasan Asia yang tidak secara
langsung terkena pengaruh krisis keuangan AS.
6. Menggalakkan kembali penggunaan produk dalam negeri sehingga pasar domestik akan
bertambah kuat.
7. Perlunya penguatan kerjasama lintas sektor antara pemerintah, Bank Indonesia, dunia
perbankan serta sektor swasta.
8. Semua kalangan diharapkan untuk menghindari sikap ego-sentris dan memandang remeh
masalah yang dihadapi.
9. Mengingat tahun 2009 merupakan tahun politik dan tahun pemilu, kaitannya dengan
upaya menghadapi krisis keuangan AS adalah memiliki pandangan politik yang non
partisan, serta mengedepankan kepentingan rakyat di atas kepentingan golongan maupun
pribadi termasuk dalam kebijakan-kebijakan politik.
10. Presiden meminta semua pihak melakukan komunikasi yang tepat dan baik pada
masyarakat. Tak hanya pemerintah dan kalangan pengusaha, serta perbankan, Kepala
Negara juga memandang peran pers dalam hal ini sangat penting karena memiliki akses
informasi pada masyarakat.
A. Perbaikan Infrastruktur
Perbaikan infrastruktur menjadi kunci pertumbuhan ekonomi Indonesia kedepan. Kondisi
infrastruktur Indonesia saat ini masih sangat menyedihkan. Global Competitivness report
menempatkan kualitas infrastruktur Indoneisa pada peringkat 82, jauh tertinggal oleh negara-
negara di kawasan Asia Tenggara seperti Brunei Darussalam (52), Malaysia (30), Thailand (35),
dan Sinagpura (5). Hal ini menjadi pekerjaan rumah besar untuk pemerintah Indonesia.
9
mekanisme PPP. Dengan semakin banyaknya proyek dengan mekanisme PPP, diharapkan
akselerasi pertumbuhan infrastruktur Indonesia akan semakin cepat.
Rasio utang terhadap PDB sebesar 0,25 persen, cadangan devisa 110 miliar dolar AS,
bunga dasar 6 persen dan defisit anggaran kurang dari 2 persen terhadap PDB menunjukkan
kekuatan dan stabilitas ekonomi Indonesia pada 2011.
“Pendapatan Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada 2011 yang mencapai 700 miliar
dolar AS membuat Indonesia terdaftar sebagai anggota G-20 (negara-negara dengan volume
ekonomi terbesar di dunia),” ujar Husni.
Di samping itu, selama tujuh tahun terakhir angka kemiskinan di Indonesia terus
menurun.
“Secara keseluruhan, jumlah penduduk miskin Indonesia turun dari 36,1 juta orang atau
16,66 persen dari total penduduk pada Februari 2004 menjadi 29,9 juta orang atau 12,36 persen
dari total penduduk pada September 2011,” kata Husni.
10
Bila menghadapi awal tahun 2011 yang lalu tercatat sembilan tantangan dan resiko
domestik yang perlu diantisipasi, yaitu :
1. Tantangan atas kemungkinan terjadinya gelembung nilai aset (asset bubble) dan inflasi
karena kurangnya daya serap ekonomi nasional terhadap masuknya modal asing,
termasuk yang jangka pendek.
2. Risiko terhentinya arus modal masuk.
3. Terjadinya penarikan kembali modal masuk dalam jumlah besar.
4. Subsidi energi dan alokasi yang tidak efisien.
5. Risiko inflasi oleh komponen makanan, pendidikan dan ekspektasi.
6. Tantangan infrastruktur dan transportasi yang kurang memadai.
7. Peningkatan daya saing dan kualitas tenaga terdidik, daya serap atau belanja pemerintah,
risiko terkait politik dah hokum.
8. Terkait perubahan iklim, bencana alam.
9. Krisis keuangan.
Untuk menghadapi tahun 2012 ini Presiden instruksikan jajaran pemerintah untuk
menjaga sektor riil di tengah situasi krisis global dan melemahnya volume ekspor Indonesia ke
luar negeri. Sektor riil dikatakan dapat menjadi penopang utama perekonomian Indonesia. Sektor
riil yang bagus mencegah dampak pemutusan hubungan kerja. Belanja modal dan belanja barang
pada tahun anggaran 2011 harus lebih dioptimalkan, belanja pemerintah dapat turut membuat
perekonomian di Indonesia berjalan. Saat ini, realisasi belanja pemerintah hingga 30 November
ini mencapai 71 persen.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2012 diperkirakan akan melaju pada kisaran 6,3
persen – 6,7 persen dan inflasi diperkirakan dapat berada di kisaran sasaran 4,5% ±
1%. Prospek perekonomian Indonesia di tahun 2012 diperkirakan masih kuat, namun
masih yada resiko yang berasal dari pelemahan ekonomi global masih tinggi.Pertumbuhan
ekonomi terutama sumber dari peekonomian domestic dengan peran prestasi yang semakin
meningkat. Pasar domestik yang besar, terjaganya stabilitas makroekonomi, suku bunga yang
rendah, perbaikan iklim investasi dan status investment grade merupakan factor pendorong
tingginya pertumbuhan investasi ke depan. Di tahun 2012 diyakini dapat kembali berada di
tengah diperkisaran. Dalam jangka menengah, dengan perekonomian dunia yang diperkirakan
akan membaik dan kebijakan structural yang terus dilakukan khususnya dibidang investasi dan
infrastruktur, pertumbuhan ekonomi Indonesia mempunyai prospek untuk tumbuh lebih tinggi
dan berkesinambungan dengan stabilitas makroekonomi yang terjaga. Perekonomian nasional
diperkirakan akan tumbuh mencapai 6,6% - 7,4% dan inflasi yang semakin menurun dan menuju
4,0 ± 1 % pada tahun 2016. Namun bila tiga penyakit bangsa bisa diatasi seperti korupsi,
11
inefisiensi birokrasi dan soal infrastruktur, pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa lebih tinggi
lagi,” kata Ketua Komite Ekonomi Indonesia (KEN) Chairul Tanjung.
Perekonomian Dunia yang belakangan ini tidak menentu membuat sejumlah Negara maju
menjadi was – was, terutama untuk kawasan Eropa. Bank Indonesia (BI) mencatat pertumbuhan
ekonomi dunia pada 2012 diperkirakan menjadi 3,3 persen. Angka ini lebih rendah dari perkiraan
sebelumnya 3,7 persen.
“Penyelesaian krisis yang dialami negara-negara Eropa, terkait utang dan defisit fiskal,
masih akan memakan waktu dan ketidakpastian,” papar Kepala Biro Humas BI Difi A
Johansyah, di Gedung BI, Jakarta, Kamis (9/2/2012).
Sementara pemulihan ekonomi Amerika Serikat (AS) masih lemah. Hal tersebut pada
perdagangan global yang menurun dan berpengaruh kepada kinerja ekonomi negara-negara
emerging market termasuk Indonesia. Aktifitas ekonomi global yang melemah, harga komoditas
global non-energi cenderung menurun dan disertai dengan penurunan tekanan inflasi global.
Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde mengatakan bahwa lembaga keuangan internasional
yang berbasis di Washington itu hampir pasti akan menurunkan porkas pertumbuhan dunia 2012
karena krisis hutang zona euro. Di dalam laporan Perkembangan Ekonomi Dunianya September
lalu, IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global 4% untuk 2012.
Karena krisis hutang di zona euro semakin memburuk dan kebijakan negara-negara
ekonomi maju utama semakin tidak jelas, prospek ekonomi dunia nampaknya semakin kurang
optimistis. Setelah menghadapi krisis hutang zona euro selama dua tahun terakhir, ekonomi
Jerman menghadapi risiko resesi karena dunia bisnis yang gelisah menahan investasinya dan
ekspor menjadi lemah. “Ini memang bukan resesi klasik. Kita sedang menghadapi keadaan yang
benar-benar tidak pasti akibat krisis zona euro yang akan memberatkan investasi dan
perdagangan,” kata Felix Huefner, ekonom OECD di Paris yang mengikuti terus perkembangan
Jerman.
Sementara itu, ekonomi Italia yang menciut dalam kuartal ketiga membuat negara itu
berada dalam keadaan menuju resesi berkepanjangan akibat tuntutan penghematan habis-habisan
untuk mengatasi beban hutangnya.
12
rencana yang sudah diumumkan, dan lebih banyak kolaborasi efektif di kalangan semua yang
terlibat, katanya.
Kendati demikian, krisis Eropa dan Amerika Serikat (AS) dinilai tidak akan berdampak
ke Indonesia. Kondisi perekonomian di Tanah Air sepanjang 2011 bisa dibilang kuat dan stabil,
sehingga bisa dipastikan ekonomi Indonesia pada 2012 siap lepas landas,” kata Husni dalam
diskusi ekonomi bersama Financial Reform Institute di Cikini, Jakarta, Selasa 17 Januari 2012.
Pengamat ekonomi sekaligus Direktur Keuangan Financial Reform Institute Muhammad Husni
Thamrin menyatakan, perekonomian Indonesia pada 2012 siap untuk lepas landas.
Hal ini tidak lepas dari terus meningkatnya tingkat Produksi Domestik Bruto seperti yang
dikatakan oleh Menteri BUMN, Dahlan Iskan. “Tahun lalu (2011) ekonomi kita telah
mengalahkan Belanda, tahun ini (2012) kita harus bisa melampaui ekonomi Spanyol,”
tegasnya. PDB Indonesia pada akhir 2011 menembus 800 miliar dolar AS, berarti mengalahkan
ekonomi Belanda yang mencapai 700 miliar dolar AS. Melihat pertumbuhan ekonomi nasional
yang terus positif di atas 6 persen per tahun, bukan hal yang mustahil Indonesia dapat
disejajarkan dengan ekonomi negara-negara maju dalam beberapa tahun ke depan.
Kembali kepada pernyataan dari Husni, Kondisi perekonomian di Tanah Air sepanjang
2011 bisa dibilang kuat dan stabil, sehingga bisa dipastikan ekonomi Indonesia pada 2012 siap
lepas landas. Tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2011 mencapai 6,5 persen
dengan inflasi sebesar 3,79 persen. Hal ini sesuai data yang di dapat dari IMF ( International
Monetary Financial ). Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan pertumbuhan ekonomi
Indonesia 2012 sebesar kurang lebih 6,3%, jauh di bawah target pemerintah 6,7% akibat
perlambatan ekspor. Namun, lembaga keuangan internasional ini menaikkan proyeksi
pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini menjadi 6,4% dari prediksi sebelumnya 6,2%.
Proyeksi pertumbuhan 2011 juga masih lebih rendah dibandingkan target pemerintah yang
sebesar 6,5%. Namun, Angka tersebut menjadikan Indonesia sebagai negara dengan
pertumbuhan ekonomi tertinggi di ASEAN serta negara dengan angka inflasi terendah se-Asia
Pasifik,” kata Husni.
13
3. Pemanfaatan alokasi anggaran minimal 20 persen dari APBN untuk memastikan
pemantapan pendidikan gratis dan terjangkau untuk pendidikan dasar 9 tahun dan
dilanjutkan secara bertahap pada tingkatan pendidikan lanjutan di tingkat SMA.
4. Perbaikan secara fundamental kualitas kurikulum dan penyediaan buku-buku yang
berkualitas agar makin mencerdaskan siswa dan membentuk karakter siswa yang
beriman, berilmu, kreatif, inovatif, jujur, dedikatif, bertanggung jawab, dan suka bekerja
keras.
5. Meneruskan perbaikan kualitas guru, dosen serta peneliti agar menjadi pilar pendidikan
yang mencerdaskan bangsa, mampu menciptakan lingkungan yang inovatif, serta mampu
menularkan kualitas intelektual yang tinggi, bermutu, dan terus berkembang kepada anak
didiknya. Selain program sertifikasi guru untuk menjaga mutu.
6. Akan ditingkatkan program pendidikan dan pelatihan bagi para guru termasuk program
pendidikan bergelar bagi para guru agar sesuai dengan bidang pelajaran yang diajarkan
dan semakin bermutu dalam memberikan pengajaran pada siswa.
7. Memperbaiki remunerasi guru.
8. melanjutkan upaya perbaikan penghasilan kepada guru, dosen, dan para peneliti.
9. Memperluas penerapan dari kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk
mendukung kinerja penyelenggaraan pembangunan di bidang pendidikan.
10. Mendorong partisipasi masyarakat (terutama orang tua murid) dalam menciptakan
kebijakan dan penyelenggaraan pendidikan yang bermutu dan sesuai dengan aspirasi dan
tantangan jaman saat ini dan kedepan.
11. Mengurangi kesenjangan dalam akses pendidikan dan kualitas pendidikan, baik pada
keluarga berpenghasilan rendah maupun daerah yang tertinggal.
12. Pemberiaan program beasiswa serta pelaksanaan dan perluasan Program Keluarga
Harapan (PKH), serta memberikan bantuan tunai kepada rumah tangga miskin dengan
syarat mereka mengirimkan anaknya ke bangku sekolah.
Pada pemerintahan SBY kebijakan yang dilakukan adalah mengurangi subsidi Negara
Indonesia, atau menaikkan harga Bahan Bahan Minyak (BBM), kebijakan bantuan langsung
tunai kepada rakyat miskin akan tetapi bantuan tersebut diberhentikan sampai pada tangan rakyat
atau masyarakat yang membutuhkan, kebijakan menyalurkan bantuan dana BOS kepada sarana
pendidikan yang ada di Negara Indonesia. Akan tetapi pada pemerintahan Susilo Bambang
Yudhoyono dalam perekonomian Indonesia terdapat masalah dalam kasus Bank Century yang
sampai saat ini belum terselesaikan bahkan sampai mengeluarkan biaya 93 miliar untuk
menyelesaikan kasus Bank Century ini.
Perekonomian Indonesia pada tahun 2013 diperkirakan tumbuh lebih tinggi, namun
sejumlah resiko dan tantangan perlu diantisipasi. Sejalan dengan membaiknya
14
perekonomian dunia, perekonomian Indonesia diperkirakan akan tumbuh sebesar 6,3-6,8 %
dengan inflasi tetap terjaga sesuai dengan sasaran Bank Indonesia tersebar 4 1%. Permintaan
domestic diperkirakan tetep menjadi penyumbang utama pertumbuhan ekonomi,
namun sejumlah tantangan dan resiko perlu diantisipasi untuk menjaga stabilitas ekonomi makro
dan system keuangan. Yaitu :
1. konsumsi BBM yang terus meningkat di tengah menurunnya produksi produksi Migas
dan beban subsidi sehingga semakin menambah tekanan terhadap kesimbungan fiscal dan
deficit transaksi yang berjalan.
2. struktur perekonomian dengan ketergantungan impor yang tinggi khususnya untuk barang
modal dan bahan baku, dalam jangka pendek dapat menimbulkan kerentanan terhadap
keseimbangan eksternal ketika kegiatan investasi terus mengalami peningkatan.
Dengan latar belakang tersebut, kebijakan bank Indonesia di arahkan pada upaya
pencapainya kesimbunagn internal dan ekternal. Dalam hubungan ini kebijakan BI diarahkan
untuk mencapi sasaran inflasi dan menjaga kesimbunagan neraca pembayaran. Arah kebijakan
tersebut akan dilakukan melalui lima pilar bauran kebijakan, yaitu :
1. Kebijakan moneter akan ditempuh secara konsisten untuk mengarahkan inflasi tetap
terjaga dalam kisaran sasaran yang ditetapkan.
2. Kebijakan nilai tukar akan diarahkan untuk menjaga pergerakan rupiah sesuai dengan
kondisi fundamentalnya.
3. Kebijakan Makroprudensial diarahkan untuk menjaga kestabilan system keuangan.
4. Penguatan strategi komunikasi kebijakan bank Indonesia.
5. Penguatan koordinasi bank Indonesia dan pemerintahan dalam mendukung pengelolahan
ekonomi makro dan stabilitas system keuangan.
Berikut adalah empat poin utama dari paket kebijakan ala Presiden SBY pada tahun 2013
lalu :
1. Pemberlakuan potongan/pengurangan pajak bagi industri padat karya yang mampu
mengekspor minimal 30% produksinya
2. Ekspor bijih mineral, yang sebelumnya dilarang sama sekali, sekarang dibolehkan
asalkan pihak perusahaan memenuhi syarat-syarat tertentu.
3. Meningkatkan porsi penggunaan campuran biodiesel dalam solar, sehingga diharapkan
akan menekan impor bahan bakar minyak jenis solar, dan
4. Menaikkan pajak untuk impor barang mewah, dari tadinya 75% menjadi maksimal 150%.
Berdasarkan keempat poin diatas, maka jelas sekali bahwa tujuan Pemerintah ketika itu
adalah untuk meningkatkan ekspor (poin 1 dan 2), selagi diwaktu yang bersamaan menekan
impor (poin 3 dan 4), sehingga defisit perdagangan yang ketika itu terjadi diharapkan tidak akan
terjadi lagi. Paket kebijakan diatas masih menyentuh akar permasalahan dari defisit tersebut,
yakni penurunan harga komoditas CPO dan batubara yang merupakan andalan ekspor Indonesia,
dan peningkatan impor peralatan dan mesin-mesin industri. Dan sayangnya bahkan sampai hari
ini harga CPO dan batubara masih belum pulih kembali. Alhasil, berdasarkan data ekspor impor
15
terakhir dari BPS, sepanjang tahun 2014 Indonesia masih mengalami defisit neraca ekspor impor
sebesar US$ 1.9 milyar. Kabar buruknya, angka pertumbuhan ekonomi juga terus turun hingga
sekarang tinggal 5.0% pada Kuartal III 2014, dimana jika trend-nya begini terus, maka pada
Kuartal berikutnya angka pertumbuhan ekonomi tersebut kemungkinan bakal turun lagi.
Pada tahun 2013 adalah tahun penuh dengan perubahan dan tatangan bagi perekonomian
Indonesia. Di tengah masalah structural yang belum terselesaikan, perubahan kondisi ekonomi
global di tahun 2013 memunculkan ancaman terhadap stabilitas makro ekonomi dan
kesinambungan pertumbuhan ekonomi. Respons bauran kebijkan yang ditempuh bank Indonesia
dan pemerintahan ini mampu mendorong ekonomi bergerak ketingkat yang lebih seimbang dan
mengembalikan stabilitas makro ekonomi. Perekonomian Indonesia diperkirakan lebih baik,
meskipun berbagai risiko perlu terus diantisipasi. Di tahun 2014 kebijakan bank Indonesia akan
tetap focus pada upaya menjaga stabilitas makro ekonomi. Upaya- upaya ini tetap harus
didukung oleh percepatan reformasi structural dalam rangka mencapai pertumbuhan ekonomi
yang berkelanjutan.
Pada tahun 2014 yang baru berlalu ternyata kembali menjadi tahun yang penuh
tantangan bagi perekonomian Indonesia. Kondisi ekonomi global tidak secerah
prakiraan semula. Pemulihan memang harus berlangsung di berbagai ekonomi utama dunia,
namun dengan kecepatan yang tidak sesuai dengan harapan dan tidak merata. Harga komoditas
dunia pun terus melemah karena permintaan belum cukup kuat, khususnya dari Tiongkok. Di
sector keuangan ketidakpastian kebijakan the fed telah meningkatkan kerentanan dan volatilitas
di pasar keuangan dunia. Berbagai Negara berkembang (emerging market), kita turut merasakan
adanya pergeseran arus modal asing luar dari Indonesia. Selain itu, kita juga dapat mengamati
adanya divergensi kebijakan moneter di Negara –negara maju. Berbeda dengan the fed yang
berencana melakukan normalisasi kebijkan moneter, bank sentral jepang dan eropa masih perlu
menempuh kebijakan moneter yang sangat akomodatif.
Problemnya adalah, terkait ‘akar permasalahan’ tadi, Pemerintah tentunya tidak bisa
mengendalikan harga komoditas di pasar internasional, dan Pemerintah juga tidak bisa begitu
saja menghentikan impor mesin-mesin industri, karena itu akan mematikan industri itu sendiri
(sehingga dalam hal ini kita juga tidak bisa menyalahkan Pemerintah pada tahun 2013 lalu hanya
karena kebijakannya tidak ‘menyentuh akar permasalahan’, karena mungkin memang hanya itu
yang bisa dilakukan).
Diluar masalah defisit neraca perdagangan, ingat pula bahwa pertumbuhan ekonomi tidak
semata didorong oleh meningkatnya ekspor dan menurunnya impor, melainkan juga didorong
oleh meningkatnya :
a. Belanja pemerintah
b. Konsumsi
16
c. Investasi
Pemerintah tentunya punya banyak opsi untuk meningkatkan ketiga hal tersebut, tinggal
pilih yang mana yang bisa diimplementasikan dalam waktu dekat.
Walaupun dunia terus mengalami krisis, apalagi negara-negara panik menghadapi krisis
ekonomi yang menimpa negara mereka. Indonesia di perkirarakan tidak kena imbas krisis
ekonomi dari negara-negara eropa tetapi harus tetap waspada. Ada sejumlah tantangan dan risiko
di tingkat domestik dan global yang tetap perlu diantisipasi. Optimisme terjadi tapi ada
tantangan-tantangan baik domestik maupun global.
Ada lima tantangan dan risiko global yang dicatat KEN (Komite Ekonomi
Nasional),yaitu :
1. Pemulihan ekonomi negara maju yang masih akan lama karena persoalan struktural serta
persoalan geopolitik dan geoekonomi G-20
2. Penyelesaian persoalan ketidakseimbangan ekonomi dunia, perang kurs dan potensi
perang Korea.
3. Kebijakan banjir likuiditas Amerika Serikat Quantitative Easing yang diambil dalam
rangka menyelamatkan diri sendiri.
4. Dilema perang kurs.
5. Risiko gagal bayar hutang negara-negara Eropa.
Selama ini pertumbuhan ekonomi nasional banyak ditopang oleh hasil sumber daya alam
dan konsumsi domestik. Sementara pembangunan infrastruktur di Indonesia masih jauh
tertinggal. Sebaliknya ekonomi China bisa tumbuh tinggi karena pembangunan infrastrukturnya
berlangsung massif.
Gejolak di pasar keuangan dunia dan resesi di kawasan Eropa berpotensi mengganggu
perekonomian Indonesia. Pertumbuhan ekspor diperkirakan akan menurun akibat pelemahan
permintaan barang dari negara maju seperti Eropa dan Amerika. Akibat melambatnya
pertumbuhan ekonomi global, ujar Chairul, pertumbuhan ekspor akan melambat dari sekitar 15
persen menjadi 10 persen. Untuk memacu pertumbuhan domestik, pemerintah harus dapat
meningkatkan penyerapan anggaran belanjanya.
Mengutip Opini Ahmad Erani Yustika dalam Jawa Pos Selasa, 27 Desember 2011
tersebut mengatakan pemerintah dan lembaga multilateral mungkin mempunyai pandangan
sederhana, rasio ekspor nasional terhadap PBD tidak terlalu besar (sekitar 28 % saja) sehingga
dampak krisis global lewat jalur perdagangan tidak akan menimbulkan banyak guncangan
ekonomi. Pemerintah masih bisa menggenjot pertumbuhan ekonomi dari sumber lain, yakni
pengeluaran pemerintah (APBN), konsumsi domestik (rumah tangga), dan investasi.
17
Namun, langkah pemerintah tidak mungkin semudah membalik telapak tangannya.
Sekarang ini masih banyak rakyat Indonesia yang terlantar dan tidak terurus, ditambah lagi
semakin kecilnya minat masyarakat untuk datang ke pasar tradisional karena menjamurnya
supermarket yang mulai masuk ke daerah-daerah. Secara tidak langsung pasar-pasar modern
sudah mengancam eksistensi pasar tradisonal. Apa yang ditakutkan dari menjamurnya
supermarket saat ini?. Ketakutannya adalah matinya pasar tradisional dan meningkatnya
pengangguran. Sekarang bisa dibayangkan saja berapa banyak pekerja yang ada di pasar-pasar
tradisional dan sejumlah orang yang akan kehilangan lapangan pekerjaan, Padahal pasar
tradisional juga ikut berperan dalam mengerakkan ekonomi Indonesia.
Dari data di atas pemerintah harus cermat membenahi sisi-sisi itu. Bagaimana caranya
supaya beberapa hal yang masih menjadi kelemahan itu tertutup. Seperti masalah pengangguran
yang belum maksimal dalam penanganannya. Ada beberapa cara untuk pemerintah mengurangi
pengangguran di Indonesia. Pemerintah bisa cermat melihat program-program perusahaan yang
bergerak di bidang kewirausahaan. Jika pemerintah bisa memanfaatkan perusahaan ini dengan
baik otomatis pemerintah tidak perlu repot-repot mengeluarkan banyak modal untuk membuat
program terkait.
Meskipun pemerintah mengklaim bahwa ekonomi kita sekarang ini sudah menuju
modernisasi, sebenarnya dalam banyak hal ekonomi nasional masih primitif. Kegiatan ekonomi
(ekspor misalnya) banyak bertumpu pada komoditas bahan mentah sehingga tidak hanya
kehilangan kesempatan menciptakan nilai tambah, tetapi juga kesulitan menciptakan lapangan
kerja. Kasus kelapa sawit misalnya kurang lebih hanya diolah untuk membuat 40 jenis komoditas
olahan. Padahal, Malaysia sudah mencapai seratus jenis. Itu juga terjadi pada kasus di subsektor
perikanan, pertanian, kehutanan, pertambangan, dan lain sebagainya.
Seandainya strategi hilirisasi komoditas bahan mentah tersebut dilakukan secara eksesif
melalui pembentukan “Pohom Industri”, sebagian besar masalah ekonomi akan
terselesaikan. Jika tiga hal itu saja mulai dicicil tah un depan, yakinlah bahwa pertumbuhan
ekonomi bukanlah isu yang penting lagi.
18
Pemerintah Indonesia pasti memiliki progress yang bagus. Namun, Rakyat Indonesia
tidak butuh hanya sekadar keoptimisan saja, namun buktinya. Jika pemerintah bisa menjaga
ekonomi Indonesia 2012 tetap cerah maka pemerintah Indonesia sudah selangkah lebih maju.
Tetap semangat untuk Indonesia yang lebih baik dan masa depan cerah generasi Indonesia.
Jadi, meskipun banyak yang berkata perekonomian indonesia mulai merangkak naik, tapi
sebenarnya itu belum terbukti nyatanya pengangguran di Indonesia belum terselesaikan dengan
baik. Masih banyak pengangguran dimana-mana. Lalu hasil alam yang seharusnya di olah oleh
Indonesia belum menghasilkan saham yang dapat menutupi ungkapan bahwa perekonomian
Indonesia mulai naik. Pemerintah harusnya memikirkan pada rakyat yang pengangguran jangan
hanya memikirkan uang gaji yang diperolehnya. Banyak solusi yang dibicarakan oleh petinggi
petinggi di Indonesia maupun orang-orang yang berkecimpung dalam bidang ekonomi, tapi
solusi tersebut tidak di gubris oleh pemerintah, solusi tersebut hanyalah seperti angin yang
berlalu, sebentar membuat gembira tapi selanjutnya tak menggembirakan lagi.
Saat membuka Rapat Kerja tentang Pelaksanaan Program Pembangunan 2011 di Jakarta
Convention Center, Senin (10/1/2011), Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dengan
mantap memaparkan 10 capaian (keberhasilan pemerintah pada tahun 2010 tersebut.
1. Ekonomi terus tumbuh dan berkembang dengan fundamental yang semakin kuat pada
2010. Hal ini, antara lain, tercermin dengan indeks harga saham gabungan Indonesia yang
terus membaik, daya saing Indonesia di tingkat dunia yang tinggi, nilai ekspor, investasi,
dan cadangan devisa yang terus membaik.
2. Sejumlah indikator kesejahteraan rakyat mengalami kemajuan penting. Dunia
memberikan penilaian pada Top Ten Movers, istilahnya prestasi Indonesia dan 9 negara
yang lain di bidang pendidikan, kesehatan, dan peningkatan penghasilan penduduk kita.
3. Stabilitas politik terjaga dan kehidupan demokrasi makin berkembang. Check and
balances antara pemerintah pusat, DPR dan DPRD, berjalan dengan baik. Pelaksanaan
pemilu juga prinsipnya berjalan dengan lancar.
4. Pemberantasan korupsi dan penegakan hukum, mencatat sejumlah prestasi. Begitu pula
dengan pemberantasan terorisme dan narkoba.
5. Terjaga baiknya keamanan dalam negeri walaupun masih terdapat konflik masyarakat
dalam skala kecil.
6. Proses perbaikan iklim investasi dan pelayanan publik di banyak daerah. Hambatan
birokrasi dan iklim investasi serta pelayanan publik di banyak daerah mengalami kemajuan.
7. Angka kemiskinan dan pengangguran terus ditekan meskipun tetap rawan dengan
gejolak perekonomian Indonesia. Presiden meminta pemerintah tetap cekatan dan memiliki
rencana darurat. “Meskipun, dengarkan kata-kata saya, meskipun bisa kita turunkan
kemiskinan dan pengangguran, tetapi tetap rawan terhadap gejolak perekonomian dunia.
19
Jangan terlambat kita mengantisipasinya, jangan kita tidak punya rencana kontigensi, dan
jangan pula kita tidak cekatan memecahkan masalah bilamana dampak dari krisis global itu
terjadi,” kata Presiden.
8. Beberapa indikator ekonomi penting Indonesia mencatat rekor baru dalam sejarah,
seperti income perkapita sekarang sudah tembus 3 ribu dolar AS, lima tahun lalu masih
1.186 dolar AS. Cadangan devisa dulu 36 miliar dolar AS, sekarang 96 miliar hampir 100
miliar dolar AS. Kenaikan IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) yang tertinggi di dunia,
naik 46 perssen. Pendapatan domestik bruto kita meningkat dan Indonesia kini peringkat 16
ekonomi di dunia.
9. Makin baiknya upaya pengembangan koperasi usaha kecil dan menengah, termasuk
penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR)Sedangkan Direktur Tenaga Kerja dan
Pengembangan Kesempatan Kerja Bappenas Rahma Iryanti di Jakarta, Kamis (7/01/2011)
mengungkapkan angka pengangguran 2010 diprediksi turun menjadi 7,6 persen dari kisaran
7,87 persen tahun lalu. Penurunan tersebut seiring dengan membaiknya kondisi
perekonomian.
10. Indonesia makin berperan dalam hubungan internasional, makin nyata peran kita, baik
dalam mengatasi krisis ekonomi global, dalam hubungan G20, APEC, East Asia Summit,
ASEAN, G8 plus, dan pemeliharan perdamaian dunia. “Kita aktif sekali dalam menjaga
ketertiban dan perdamaian dunia dan juga kerja sama mengatasi perubahan iklim,” tegas
Presiden, sebagaimana dipublikasikan juga di situs resmi Presiden SBY.
Masa pemilihan presiden telah usai. Terpilihlah Joko Widodo sebagai Presiden Republik
Indonesia dan Jusuf Kalla sebagai Wakil Presiden. Setiap pergantian kepempinan yang lama di
serahkan kepada kepemimpinan yang baru harus ada evaluasi kinerja tentang program-program
perekonomian jangka panjang yang belum selesai pada akhir masa jabatan agar dapat dilanjutkan
pada kepemimpinan yang baru. Sehingga semua yang telah di programkan oleh kepemimpinan
yang lama tidak berhenti di tengah jalan. Berikut ini gambaran perekonomian pada beberapa
sektor saat pemerintahan Jokowi – JK
20
Tahun 2014 diwarnai oleh pertumbuhan ekonomi global yang tidak stabil, yang tidak saja
dialami oleh negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Inggris dan Jepang; tetapi juga dialami
oleh negara-negara berkembang seperti Brazil, serta beberapa negara anggota ASEAN seperti
Indonesia. Namun di lain pihak, terdapat sejumlah negara yang pertumbuhan ekonominya
meningkat, seperti Thailand dan Vietnam. Kondisi perekonomian global tersebut ini merupakan
dampak dari berbagai perkembangan yang terjadi baik di kawasan regional maupun global
seperti krisis yang tengah berlangsung antara Rusia – Ukraina yang kembali melemahkan
perekonomian di kawasan Euro setelah sebelumnya berhasil bangkit pasca krisis ekonomi yang
melanda pada tahun 2013. Pelemahan pertumbuhan ekonomi di kawasan Euro ini terutama
terjadi pada negaracore di kawasan tersebut, yaitu Jerman dan Italia. Hal yang sama terjadi di
Jepang, dimana kebijakan pemerintah untuk menaikkan pajak penjualan telah mengakibatkan
turunnya investasi serta menurunkan daya beli masyarakatnya. Selain itu, adanya peningkatan
jumlah pasokan minyak akibat meningkatnya supply minyak negara non OPEC, khususnya
Amerika Serikat, ditengah melemahnya permintaan akibat perlambatan ekonomi
negara emerging market, terutama Tiongkok berdampak pada turunnya harga minyak dunia.
Indonesia dengan kepemimpinan yang baru di bawah Presiden Joko Widodo, tentu saja
diharapkan dapat membawa perubahan khususnya pertumbuhan ekonomi yang lebih baik yang
tidak hanya dirasakan oleh kelompok/golongan tertentu tetapi juga dirasakan oleh seluruh
lapisan masyarakat Indonesia. Presiden Jokowi secara tegas menyatakan akan merealisasikan
ideologi Trisakti yaitu untuk menjadikan Indonesia negara yang berdaulat dalam politik;
berdikari dalam ekonomi; serta berkepribadian dalam kebudayaan. Guna mencapai suatu
perekonomian yang berbasis kerakyatan tersebut, tentu diperlukan suatu terobosan dalam hal
diplomasi ekonomi Indonesia dengan mitranya baik secara bilateral, regional maupun
multilateral. Hal ini sejalan dengan 9 (sembilan) agenda prioritas (NAWACITA) pemerintah
periode 2015 – 2019 yang salah satunya adalah untuk mewujudkan suatu negara yang berdikari
dalam ekonomi dengan cara menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik sesuai
dengan percerminan dari ideologi Trisakti. Presiden Joko Widodo menargetkan pertumbuhan
ekonomi Indonesia pada tahun 2015 sebesar 5.6% hingga 5.8%. Secara keseluruhan, ekspor
nonmigas Indonesia lebih unggul dibandingkan sektor migas. Sepanjang Januari-November
2014, ekspor nonmigas tercatat mencapai 82.69 % sedangkan ekspor migas hanya sebesar
17.31%. Kontribusi terbesar ekspor nonmigas berasal dari industri pengolahan yang
menyumbang sebesar 66.51%.
21
Di bidang perdagangan, diplomasi ekonomi Indonesia akan difokuskan pada upaya untuk
membidik pasar non tradisional bagi produk-produk ekspor dari Indonesia. Selama ini ekspor
dari Indonesia cenderung terfokus pada pasar-pasar tradisional seperti Jepang, Amerika,
Singapura, Taiwan, Korea serta negara-negara di kawasan di Eropa Barat seperti Jerman,
Belanda, Inggris, Perancis, serta Italia. Dengan tidak hanya berorientasi pada pasar tradisional,
pasar-pasar non tradisional seperti negara non Uni Eropa; Skandianavia, Turki, Kanada,
Meksiko, Swedia, Panama, Portugal, serta Irlandia berpotensi bagi peningkatan nilai
perdagangan dan investasi bagi Indonesia. Negara-negara di kawasan Amerika Latin serta Eropa
Timur dan Tengah juga merupakan pasar alternatif bagi produk ekspor dari Indonesia.
Peningkatan nilai perdagangan dan investasi dengan pasar non tradisional dan pasar alternatif
hendaknya dijalankan dengan tetap mempertahankan hubungan yang telah terjalin dengan baik
dengan pasar tradisional. Dengan berubahnya paradigma pangsa pasar bagi pemasaran produk
ekspor Indonesia dari pasar tradisional ke pasar non tradisional serta pasar alternatif, nilai
perdagangan serta investasi Indonesia diharapkan akan mengalami peningkatan.
Di bidang investasi, dalam pidato Presiden Jokowi pada KTT APEC pada bulan
November 2014, dengan jelas disampaikan bahwa Indonesia membuka peluang masuknya
investasi dalam jumlah yang besar, khususnya bagi pembangunan infrastruktur dan konektivitas
dalam lima tahun ke depan. Presiden Jokowi menyampaikan bahwa Indonesia akan terbuka bagi
masuknya investasi dalam proyek pembangunan 24seaport dan deep seaport; railway
track dan railway network yang menghubungan pulau-pulau terbesar di Indonesia; power plant
untuk manufaktur dan daerah-daerah industri serta pembuatan transportasi umum di sejumlah
kota besar di Indonesia; serta pembangunan sea toll dalam kerangka diplomasi maritim.
Namun Data terakhir dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, pertumbuhan
ekonomi Indonesia tahun 2014 mencapai angka terendah selama lima tahun terakhir. Menurut
BPS, tahun 2014 pertumbuhan ekonomi sekitar 5,01 persen (dengan basis perbandingan tahun
2010). Padahal pemerintah menargetkan pertumbuhan sebesar 5,5 persen.
Pemerintahan Jokowi berharap, situasi ini bisa lebih membaik lagi tahun 2015,setelah
beberapa langkah dilakukan untuk membangkitkan kembali perekonomian. Para pengamat juga
memuji beberapa langkah pemerintah, seperti pemotongan subsidi bahan bakar. Tapi Indonesia
masih harus melakukan reformasi mendasar. Dan ada satu masalah besar. Praktek korupsi yang
sudah meluas ke hampir seluruh institusi negara. Bahkan calon Kapolri pun, Jendral Budi
Gunawan, sekarang ditetapkan oleh KPK sebagai tersangka korupsi.
Jokowi sudah melaksanakan beberapa langkah sensitif yang sangat penting. Ia memotong
subsidi BBM lebih dari 30 persen dan berharap bisa menghemat anggaran negara sampai Rp 100
triliun untuk tahun depan.
22
Jokowi juga mengangkat beberapa pejabat penting yang akan membantunya membenahi
perekonomian, seperti Amien Sunaryadi dan Faisal Basri yang akan mengawasi pengelolaan
minyak dan gas. Kedua orang itu dikenal luas sebagai pengamat dan aktivis anti-korupsi.
Keputusan-keputusan penting itu menjadi perhatian para investor yang sejak lama
mengamati perkembangan politik di Indonesia. Mereka bersikap menunggu, ketika negara
ekonomi terbesar di ASEAN ini sedang menghadapi perkembangan terparah sejak lima tahun
terakhir.
"Sinyal-sinyal awalnya menunjukkan bahwa dia membawa filsofi baru dalam
pengelolaan pemerintahan di Indonesia," kata Richard Adkerson dalam sebuah konferensi di
New York. Perusahaannya, Freeport McMoRan Inc., adalah salah satu investor terbesar di
Indonesia dalam bidang pertambangan.
Jokowi menegaskan tidak akan segan-segan memecat anggota pejabat yang tidak
berprestasi. "Dua tahun tidak capai target, langsung pecat… Jadi menteri-menteri ini (harus)
bekerja lebih cepat. Banyak orang Indonesia mengantri ingin jadi menteri. Mending saya pilih
orang-orang profesional saja," kata Jokowi. Baru-baru ini, Presiden Jokowi memotong anggaran
perjalanan dinas dan rapat pemerintah sampai 30 persen, dan menghemat sekitar Rp 16 triliun.
Sebelumnya, ketika menghadiri rangkaian konferensi internasional di Cina, Myanmar dan
Australia, dia hanya membawa delegasi kecil.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan penulisan ini dapat disimpulkan bahwa perokonomian yang baik adalah
harapan bangsa. Namun sampai saat ini kesejahteraan yang diimpikan bangsa Indonesia belum
terwujud. Agar perekonomian Indonesia menjadi lebih baik pemerintah harus ikut serta dalam
mendorong percepatan proses pemulihan ekonomi. Pemerintah harus lebih kreatif dalam
menghadapai masalah perekonomian untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang lebih baik
lagi sehingga bisa menekan pengangguran dan kemiskinan di negeri ini. Pemerintah harus
konsisten kepada semua kebijakan fiskal maupun moneter. Tidak hanya pemerintah, masyarakat
23
Indonesia juga harus lebih selektif dalam memenuhi kebutuhan dan bersikap kooperatif bersama
pemerintah.
Indonesia masih memerlukan banyak perbaikan. Perkembangan yang terjadi dalam lima
tahun terakhir membawa perubahan yang signifikan terhadap persepsi dunia mengenai
Indonesia. Namun masalah-masalah besar lain masih tetap ada. Namun apa yang telah dicapai
selama ini merupakan hasil dari visi dan perencanaan pemerintah SBYdan Jokowi. Kebijakan
apapun yang mereka tetapkan pasti tujuan mereka ingin membawa Indonesia menjadi Negara
lebih baik lagi. Dan kita sebagai generasi muda dengan segala aspek positif bisa turut
mengembangkan perekonomian Indonesia menjadi lebih baik lagi dan maju
DAFTAR PUSTAKA
http://anis-permata.blogspot.com/2014/08/kondisi-perekonomian-indonesia-pada.html?m=1
http://www.kabarindonesia.com/berita.php?
pil=10&jd=Pertumbuhan+Ekonomi+Indonesia+2012+Diprediksi+6%2C3+-
+6%2C7+Persen&dn=20111220183104
http://www.gema-nurani.com/2012/01/perekonomian-indonesia-2012/
http://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2010/12/30/catatan-perekonomian-indonesia-2010-
328697.html
24
https://punyaprasetyo.wordpress.com/2012/03/11/kondisi-perekonomian-dunia-dan-dampaknya-untuk-
negara-indonesia-pada-tahun-2012/
https://cakrawalaruhum.wordpress.com/2015/02/11/memahami-diplomasi-ekonomi-indonesia-era-
pemerintahan-jokowi/
25