Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH SIMULASI BISNIS

“Strategi Bisnis Usaha Kecil di Masa Pandemi”

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 4

Nanda Agustriana (7183343002)

Rahel Hutahaean (7183343001)

Rodiah Pratiwi (7183343007)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BISNIS

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2021
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
rahmat dan kasih karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah mata kuliah
Manajemen Berbasis Sekolah ini. Adapun makalah ini berisi materi “Strategi Bisnis Usaha
Kecil di Masa Pandemi”.

        Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih terbatas dan jauh dari
sempuna. Namun demikian, penulis telah berusaha dan bekerja keras demi terselesainya
makalah ini, dan supaya makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun bagi pembaca.

        Penulis juga sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca.
Demikian makalah ini dibuat, semoga makalah ini bisa menjadi referensi bagi pembaca.

Medan, 05 Oktober 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................................................ii
BAB I1
PENDAHULUAN............................................................................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................................................................1
C. Tujuan..........................................................................................................................................................1
BAB II...............................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN...............................................................................................................................................2
A. Pengertian Usaha Kecil............................................................................................................................2
B. Dampak Pandemi Covid-19 terhadap Perekonomian di Indonesia........................................................3
C. Strategi Pengembangan Usaha Kecil di Masa Pandemi..........................................................................4
D. Kebijakan Pemerintah pada UMKM di Indonesia...................................................................................7
E. Studi Kasus................................................................................................................................................8
BAB III...........................................................................................................................................................10
PENUTUP.......................................................................................................................................................10
A. Kesimpulan............................................................................................................................................10
B. Saran......................................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................................11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Memasuki tahun 2020 ini seluruh dunia dilanda musibah sebuah wabah yang dikenal
dengan COVID-19. Wabah ini menyebabkan banyak orang kehilangan mata pencariannya,
dan menimbulkan krisis ekonomi di seluruh dunia. Begitu juga dengan usaha-usaha kecil
yang dirintis oleh pelaku bisnis. Banyak usaha kecil yang mengalami penurunan pemasukan
karena adanya wabah ini, dimana orang orang banyak menghemat untuk bertahan hidup,
namun disisi lain ada beberapa usaha kecil yang mengalami kenaikan omset di saat masa
pandemi. Makalah ini ditulis untuk memberikan pemahaman agar para pelaku bisnis kecil
dapat mengerti bagaimana strategi bertahan UMKM khususnya di masa pandemik.

Di saat situasi ekonomi terpuruk akibat Virus Corona, pelaku bisnis harus benarbenar jeli
dalam mengambil keputusan. Diperlukan strategi yang tepat demi UMKM. Salah satu cara
yang bisa dilakukan adalah membuat pembukuan perusahaan yang rapi. Seluruh transaksi
keuangan, baik pemasukan, pengeluaran, dan transaksi lainnya harus terdokumentasi dengan
baik.

B. Rumusan Masalah

1) Apa yang dimaksud dengan usaha kecil ?


2) Bagaimana dampak pandemi Covid-19 terhadap Usaha kecil di Indonesia ?
3) Strategi apa saja yang dilakukan oleh usaha kecil di Masa Pandemi ?
4) Kebijakan apa saja yang dilakukan Pemerintah terhadap UMKM di Indonesia ?

C. Tujuan

1) Untuk mengetahui pengertian usaha kecil


2) Untuk mengetahui dampak apa saja yg berpengaruh terhadap usaha kecil di masa
pandemic
3) Untuk mengetahui strategi yang tepat untuk dilakukan di masa pandemi
4) Untuk mengetahui kebijakan apa saja yang dilakukan oleh pemerintah terhadap
UMKM Indonesia.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Usaha Kecil

Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 dalam pasal 1 mendefinisikan Usaha


Mikro adalah usaha produktif milik perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang
memiliki kriteria usaha mikro sebagaimana diatur dalam undang-undang tersebut. Usaha
Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang
perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan anak
cabang yang dimiliki, dikuasai atau menjadi bagian, baik langsung maupun tidak langsung,
dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria usaha kecil sebagaimana
dimaksud dalam undang-undang tersebut. Usaha menengah adalah usaha ekonomi produktif
yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh perorangan atau badan usaha yang bukan
merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi
bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau Usaha besar dengan
jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana dimaksud dalam undang-
undang tersebut.

Sedangkan Menurut Financial Accounting Standard Board (FASB) dalam Ahmed


Riahi Balkaoui, mendefinisikan usaha kecil ialah sebuah perusahaan kecil yang operasinya
relatif kecil, biasanya dengan pendapatan total kurang dari 5 juta. Perusahaan itu umumnya
(a) Dikelola oleh pemilik sendiri, (b) Memiliki beberapa pemilik lain, jika ada, (c) Semua
pemilik secara aktif terlibat dalam menjalankan urusan-urusan perusahaan kecuali mungkin
anggota keluarga tertentu, (d) Jarang terjadi pemindahan hak kepemilikan, dan (e) Memiliki
struktur modal yang sederhana (Balkaoui, 2000:50).
Sehingga dapat disimpulkan bahwa usaha kecil adalah setiap usaha yang dilakukan oleh
perseorangan atau badan hukum yang menjalankan kegiatan dalam bidang ekonomi yang
dilakukan secara sederhana dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan dengan batasan-
batasan tertentu. Atau dengan kata lain usaha kecil merupakan usaha yang dibangun dalam
skala kecil, modal kecil serta cakupan pasar kecil. Namun melihat kesempatan yang besar
membuat usaha kecil dapat memberikan penghasilan yang cukup lumayan.

2
B. Dampak Pandemi Covid-19 terhadap Perekonomian di Indonesia

Pandemi COVID-19 juga diperkirakan akan mempengaruhi sector usaha mikro, kecil dan
menengah, hal tersebut dikarenakan para pengunjungan asing yang datang ke suatu destinasi
biasanya akan membeli cinderamata untuk di bawa pulang. Jika pengunjung asing yang
berkunjung turun, dapat dipastikan pendapatan atas usaha mikro, kecil dan menengah juga
akan turun (Saidi et al, 2017). Bank Indonesia telah merilis data di tahun 2016 terkait sektor
usaha mikro, kecil dan menengah yang menyatakan bahwa usaha mikro, kecil dan menengah
sangat dominan dalam unit bisnis di Indonesia dan jenis usaha mikro mampu menyerap
banyak tenaga kerja. Indonesia telah melakukan beberapa langkah dalam mengurangi efek
dari pandemi COVID-19 diantaranya adalah melakukan penurunan atas BI 7-Day Reverse
Repo Rate sebesar 25 bps menjadi 4.75%, suku bunga Deposit Facility sebesar 25 bps
menjadi 4.00% dan suku bunga Lending Facility sebesar 25 bps menjadi 5.50%. Langkah ini
diterapkan guna menstimulus pertumbuhan ekonomi domestik di tengah tertahannya prospek
pemulihan ekonomi global akibat pandemi COVID-19. Selain itu untuk menjaga agar inflasi
dan stabilitas eksternal tetap terkendali serta untuk memperkuat momentum pertumbuhan
ekonomi Bank Indonesia harus dapat mencermati perkembangan ekonomi global dan
domestik (Mukharom & Aravik, 2020).
Menurut Pakpahan (2020) Indonesia merupakan salah satu negara di Dunia yang paling
terdampak dari segi ekonomi. Di Indonesia sebanyak 185.184 UMKM per tanggal 8 Juni
2020 merasakan dampak dari pandemi ini. Menurut (Herman, 2020) ada beberapa dampak
yang timbul dari pandemi Covid 19 ini antara lain :
1. Adanya penurunan penjualan sehingga modal menurun.

Salah satu dampak yang terasa terhadap UMKM adalah penurunan penjualan,
dimana sebagian UMKM masih mengeluarkan biaya tetap seperti sewa gedung, toko
dan lainnya. Biaya itu masih tetap berlanjut meskipun pemasukan berkurang drastis.
Hal ini tentunya menjadi problem bagi UMKM yang notabene-nya memiliki omzet
kecil.

2. Adanya hambatan distribusi produk karena adanya pembatasan pergerakan


penyaluran produk di wilayah-wilayah tertentu.

Pada awal masa pandemi UMKM yang menggunakan jasa ekspedisi untuk
mengirimkan barangnya tentu sangatlah terpukul. Hal tersebut dikarenakan susahnya
bahkan penundaan oleh jasa ekspedisi dalam mendistribusikan pengiriman. Hal ini

3
berarti bahwa UMKM sangat terganggu dan berimbas banyak karena adanya
pandemi ini.

3. Adanya kesulitan bahan baku karena sebagai UMKM menggantungkan ketersediaan


bahan baku dari sektor industri lain.

Banyaknya pabrik-pabrik penyedia bahan baku yang menghentikan sementara


aktivitas operasi juga berdampak pada UMKM yang bergantung atas bahan baku dari
industri tersebut. Hal ini menyebabkan terhambatnya proses pembuatan sehingga
produksi tidak tercapai.

C. Strategi Pengembangan Usaha Kecil di Masa Pandemi

Pandemi Covid-19 ini menyebabkan produk di pasaran berubah drastis. Hal ini tentunya
menjadi tantangan agar pelaku UMKM dapat menyediakan jenis produk yang dibutuhkan dan
tentunya dapat bertahan lama. Bisnis dari pelaku UMKM yang sedang dijalani mungkin
sudah memiliki produk dan layanan andalan serta mempunyai konsumen dengan jumlah yang
signifikan. Dan tidak ada salahnya jika menambahkan produk dan layanan baru yang berbeda
dari sebelumnya. Cara ini bisa ditempuh dengan memberikan wajah baru dengan beralih
kepada lini yang belum pernah dicoba sebelumnya. Ini merupakan salah satu cara yang dapat
ditempuh untuk ekspansi bisnis.

1. Perubahan Pemasaran Digital Marketing

Menurut Purwana, Rahmi, & Aditya (2017) digital marketing adalah adalah kegiatan
promosi dan pencarian pasar melalui media digital secara online dengan memanfaatkan
berbagai sarana misalnya jejaring sosial. Pelaku UMKM harus memanfaatkan jejaring
sosial pada masa pandemi ini sebagai sebuah memasarkan produk dengan cara berbeda.
Di era new normal ini memasarkan melalui ecommerse yang ada. Hal ini dimaksudkan
agar promosi dapat tetap berjalan meskipun di masa pandemi ini.

2. Pemanfaatan Sistem Marketing

Menurut pakar pemasaran yakni Yuswohadi mengungkapkan bahwa jika ingin


bertahan, maka pelaku UMKM harus mampu memaksimalkan manfaat perkembangan
digital (Purwana et al., 2017). Kemudian Penelitian Helmalia & Afrinawati (2018) dan
(Setyorini, Nurhayati, & Rosmita (2019) menyatakan bahwa e-commerce berpengaruh
positif dan signifikan dalam meningkatan kinerja dan pendapatan UMKM. Hal ini berarti

4
bahwa pelaku UMKM harus mengubah promosi, maupun sistem penjualannya.
Kedepannya pelaku UMKM harus bertransformasi ke era digital hal ini juga
dimaksudkan untuk meminimalkan biaya dan sebagai trend baru.

3. Menerapkan pemasaran Hubungan pelanggan (customer relationship marketing)

Menurut penelitian Naili, Naryoso, & Ardyan (2017) customer relationship


marketing memiliki pengaruh positif dan signifikan dalam peningkatan kinerja pemasaran
UMKM dengan cara meningkatkan kualitas hubungan dan orientasi kewirausahaan. Hal
tersebut dapat dilakukan agar hubungan antar pelaku UMKM dengan para pemasok
bahan baku ataupun konsumen semakin erat. Yang kemudian dapat berdampak pada
munculnya loyalitas pelanggan ataupun pemasok bahan baku. Ketika loyalitas pelanggan
tercapai, maka kemungkinan untuk mendapatkan penghasilan tetap melalui pembelian
yang teratur dapat meningkat.

Selanjutnya ada beberapa Strategi Marketing agar UKM tetap bertahan di masa pandemi
yaitu :

1) Lakukan Inovasi Produk Berdasarkan Kebutuhan


Strategi pertama yang bisa dilakukan agar UMKM dan UKM tetap bertahan di tengah
pandemi saat ini adalah dengan melakukan inovasi yang disesuaikan dengan
kebutuhan pelanggan. Saat ini, pelanggan tentu membatasi pergerakan mereka dengan
tetap berada di rumah saja agar tak terpapar virus. Maka kita bisa mulai memasarkan
produk secara digital, baik melalui media sosial, website, atau marketplace yang
memiliki banyak pengguna. Buatkan berbagai foto produk untuk ditayangkan di
media promosi online yang tersedia. Foto harus menarik dan menampilkan kondisi
produk atau jasa dan layanan bisnis. Lengkapi deskripsi yang jelas dan detail agar
mendorong pelanggan untuk langsung melakukan pembelian. Lengkapi pula fitur-
fitur lain yang memungkinkan pemasaran digital bisa berjalan dengan baik. 
2) Tetap Memperhatikan Standar Kualitas Produk
Karena penyebaran virus corona bisa lewat media apa saja, maka perlu
memperhatikan standar kualitas produk yang dijual, apalagi kalau produk kita adalah
kuliner. Khusus untuk produk kuliner, perlu memperhatikan kebersihan pada saat
menyiapkannya, lalu kemasan juga harus sesuai standar makanan yang sehat. 
Sementara produk-produk di luar produk makanan dan minuman, juga tetap perlu
memberikan perhatian lebih pada standar kualitas. Jangan karena sedang sepi

5
pembeli, sementara kita membutuhkan pemasukan, lalu menurunkan kualitas produk
demi menghemat biaya produksi. Ini sangat disayangkan kalau sampai pelanggan tahu
dan akhirnya mereka meninggalkan toko. Intinya, di masa pandemi ini, tetap jaga
standar kualitas produk Anda dengan baik dan tetaplah percaya bahwa akan selalu ada
pelanggan yang datang berbelanja jika bisa menerapkan pemasaran online secara
tepat. 
3) Memaksimalkan Layanan Cepat
Selanjutnya, bisa dengan memberikan layanan cepat, baik dalam pelayanan saat
proses transaksi, pengemasan, hingga menggunakan layanan jasa kurir yang cepat
mengantarkan pesanan pelanggan. Pelanggan sangat menginginkan produk yang serba
cepat untuk produk yang mereka beli. Usahakan bisa kirim barang di hari yang sama.
Dengan melayani pelanggan dengan cepat, kepuasan akan muncul dan mereka akan
terus membeli produk dari kita. Ada banyak jasa kurir yang mendukung layanan cepat
ini. Berkolaborasi dengan mereka tak ada salahnya karena bisa sama-sama bertahan di
masa pandemi ini. Anda bisa mengirimkan produk ke tangan pelanggan dengan aman
dan tak makan waktu lama, mereka juga mendapatkan pelanggan yang menggunakan
jasa mereka. 
4) Kelola Keuangan dengan Ketat
Terakhir, perlunya kemampuan mengelola keuangan secara ketat. Pahami pentingnya
mencatat keuangan akan membuat kita bisa mengontrol arus keluar masuk uang
dalam bisnis yang dijalankan. Jangan sampai menghabiskan persediaan uang yang ada
hanya untuk menambah stok produk sementara angka penjualan sedang mengalami
penurunan. Hematlah biaya operasional yang bisa dihemat, misalnya mengalihkan
biaya pemasaran konvensional dengan memanfaatkan media sosial sebagai media
promosi online yang tidak menghabiskan anggaran iklan. Kita juga bisa
mempromosikan produk dan layanan melalui website, lengkap dengan detail produk,
yang bisa tayang secara lifetime 24 jam penuh tanpa harus membayar biaya stand atau
sewa toko. Cara lain, lakukan penjualan di marketplace yang sudah banyak
penggunanya sehingga tidak membutuhkan waktu lama untuk menemukan pelanggan
yang melakukan pembelian pada produk Anda. Ada banyak marketplace yang saat ini
mendukung upaya pebisnis UMKM dan UKM untuk tetap bisa menjalankan usaha
dengan dana terbatas. Lakukan hal baik agar dapat bertahan di masa pandemi dan
semoga pandemi Covid-19 ini bisa segera berlalu sehingga perekonomian dan iklim
bisnis di Indonesia menjadi lebih baik.

6
D. Kebijakan Pemerintah pada UMKM di Indonesia

1. Insentif Pajak

Menurut Kumala & Junaidi (2020) melalui PMK Nomor 44/PMK.03/2020 yang
sebelumnya PMK Nomor 28/PMK.03/2020 pemerintah memunculkan satu jenis insentif
pajak baru yaitu PPh Final berdasarkan PP 23 Ditanggung Pemerintah (DTP). Latar
belakanginsentif pajak untuk PPh Final DTP ini merupakan upaya perluasan cakupan
insentif pajak karena dampak Covid-19 yang turut menjangkau pelaku UMKM. Dengan
adanya insentif pajak, pelaku UKM dibebaskan dari pembayaran pajak PPh Final PP 23
selama masa pandemi atau dengan kata lain sejak April 2020 hingga September 2020.
UKM yang akan menggunakan insentif pajak tersebut harus mengajukan permohonan
Surat Keterangan terlebih dahulu di laman www.pajak.go.id. Kemudian, wajib pajak
UKM menyampaikan laporan realisasi PPh Final DTP yang meliputi PPh terutang atas
penghasilan yang diterima atau diperoleh dan dilampirkan dengan SSP atau cetakan kode
billing. Laporan tersebut harus disampaikan setiap bulan dan paling lambat tanggal 20
bulan berikutnya setelah masa pajak berakhir melalui laman www.pajak.go.id dengan
menggunakan menu layanan e-Reporting Insentif Covid-19. Dan laporan tersebut harus
dilaporkan tepat waktu.

2. Bantuan Langsung Tunai

Pemerintah memberikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) sebesar 2,4 juta rupiah kepada
UMKM yang terdampak Covid-19 baru-baru ini (Republika, 2020). Hal tersebut
tentunya juga mempunyai maksud agar bisa digunakan untuk menambah modal serta
dapat digunakan semestinya. Bantuan tersebut diberikan kepada UMKM yang sudah
memiliki ijin baik dari desa maupun Lembaga terkait. Bantuan ini disalurkan melalui
pemerintah daerah masing-masing dengan mengisi form pendaftaraan dengan berbagai
syarat yang ditentukan. Hal ini tentunya sangat membantu para pelaku UMKM di tengah
kondisi new normal ini agar dapat memulai usahanya seperti semula.

3. Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)

Pemerintah telah menyediakan insentif dukungan bagi UMKM melalui program


Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di tahun 2020 dan dilanjutkan di tahun 2021.
Realisasi PEN untuk mendukung UMKM sebesar Rp 112,84 triliun telah dinikmati oleh
lebih dari 30 juta UMKM pada tahun 2020. Sementara untuk tahun 2021, Pemerintah

7
juga telah menganggarkan PEN untuk mendukung UMKM dengan dana sebesar Rp
121,90 triliun untuk menjaga kelanjutan momentum pemulihan ekonomi. Program PEN
untuk mendukung UMKM pada tahun 2020 tercatat telah berhasil menjadi bantalan
dukungan bagi dunia usaha, khususnya bagi sektor informal dan UMKM untuk bertahan
dalam menghadapi dampak pandemi. Selain itu, ini juga dapat membantu dalam
menekan penurunan tenaga kerja. Dilansir dari data BPS per Agustus 2020, terdapat
penciptaan kesempatan kerja baru dengan penambahan 0,76 juta orang yang membuka
usaha dan kenaikan 4,55 juta buruh informal.

E. Studi Kasus

UMKM Rentjana Coffee Roastery

Hasil penelitian yang dilakukan pada UMKM


Rentjana Coffee Roastery diketahui bahwa
keadaan kedai kopi di masa pandemic covid-19
menurun sejak diberlakukan PSBB secara ketat
karena UMKM Rentjana Coffee Roastery hanya
menyediakan untuk dine in saja Untuk
keberlangsungan usahanya berupaya untuk
memasarkan produk makanannya secara optimal.

Adapun Strategi pemasaran yang digunakan di


tengah pandemi covid-19 yaitu dengan lebih
menggencarkan penjualan biji kopi menggunakan
media sosial Instagram. bahwa untuk
mempertahankan kelangsungan usaha kecil
(UMKM) pemanfaatan internet dan media sosial
merupakan strategi yang sangat tepat di tengah
pandemi covid-19 ini. Seperti kita lihat pada
gambar disamping merupakan salah satu contoh
Rentjana Coffee Roastery yang berbentuk sasetan.
Ini salah satu contoh dalam bentuk botol.

8
UMKM Rentjana Coffee Roastery diketahui bahwa dampak pandemi covid-19 bagi
pemasaran produk UMKM Rentjana Coffee Roastery pemanfaatan internet dan media sosial
untuk memasarkan hasil produksinya sangat tepat dan bermanfaat serta menghadirkan take
away dan pesan antar gratis. Hal ini tentunya memperkuat pendapat dari Suswanto &
Setiawati (2020), Gu, Han, & Wang (2020) yang menyatakan bahwa pemasaran produk
secara online sangatlah tepat dalam upaya mendukung pemasaran secara tradisional.

Tidak hanya itu, Rentjana sendiri adalah gerai biji kopi yang bertransformasi menjadi 2
fungsi yaitu selain gerai biji kopi juga sebagai gerai coffee shop melihat lagi. Pertumbuhan
coffee shope yang meningkat di Pontianak membuat owner menemukan strategi untuk tetap
eksis dan menjadi salah satu gerai coffe shop yang juga menyediakan penjualan biji kopi.
Dikarenakan yang kita tahu rentjana ini adalah coffe shop dan saat ini jumlah tamu yang
datang juga mengalami penurunan yang lumayan drastis membuat rentjana lebih membuat
strategi untuk tetap eksis dengan penjualan biji kopi yang menjadi jantung dari UKMK ini,
seperti yang telah Beny presetya owner dari Gerai Rentjana “intinya kedai kami ini juga
memiliki produk lain dimana tidak hanya menyediakan tempat minum kopi saja yaitu dengan
penjualan biji kopi. Sementara ini penjualan biji kopi masih menjadi jantung untuk bertahan
hidupnya kedai . ibaratnya kedai sebagai muka sedangkan jantungnya adalah biji kopi ” .
Dampak pandemi covid-19 terhadap profit UMKM Rentjana Coffee Roastery terjadi
penurunan hampir 80% dikarenakan pemberlakuan jam malam dan larangan dine in. Dengan
demikian penulis dapat menyimpukan bahwa penerapan strategi yang tepat selain dapat
mempertahankan kelangsungan usaha kecil juga dapat memperluas jaringan pemasaran yang
berdampak positif bagi pertumbuhan dan perkembangan usaha kecil di masa yang akan
datang.

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa untuk mempertahankan


kelangsungan usaha kecil (UMKM) pemanfaatan internet dan media sosial merupakan
strategi yang sangat tepat di tengah pandemi covid-19 ini. Namun demikian penggunaan
teknologi juga membutuhkan biaya yang tidak sedikit serta sumber daya manusia yang
memiliki kemampuan di bidang teknologi informasi. Bagi peneliti selanjutnya hendaknya
menggunakan metode penelitian lain agar hasil yang diperoleh lebih signifikan. Dampak
pandemi Covid-19 terhadap perekonomian dialami oleh seluruh negara di dunia, termasuk
Indonesia. UMKM dalam hal ini juga merasakan dampak besar dalam krisis ini, kebijakan
pemerintah serta banyak strategi telah diupayakan untuk tetap bangkit ditengah krisis ini.
Dampak yang dirasakan UMKM secara garis besar adalah menurunnya penjualan sehingga
menyebabkan omset atau penghasilan turun drastis. Upaya pemerintah dalam hal ini
membantu UMKM adalah secara langsung memberikan kelonggaran kredit, serta
memberikan suntikan modal dan tak terkecuali Bantuan Langsung Tunai terhadap pelaku
UMKM. Strategi UMKM kedepan adalah harus bisa beradaptasi sehingga menyesuaikan
terhadap dunia marketing dengan segala sistem yang serba online saat ini dengan tetap
memperhatikan protokol kesehatan meskipun di era new normal.

B. Saran

Dalam makalah ini penulis masih menyadari banyak sekali kekurangan dalam makalah
ini. Tentunya diharapkan untuk peneliti selanjutnya agar lebih menyempurnakan makalah ini
dengan menambah sudut pandang serta memperbanyak referensi sehingga dapat
menyempurnakan makalah ini.

10
DAFTAR PUSTAKA

Helmalia, H., & Afrinawati, A. (2018). Pengaruh E-Commerce Terhadap Peningkatan


Pendapatan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah Di Kota Padang. JEBI, 3(2).

Lucky Nara Rosmadi, Maskarto. Penerapan Strategi Bisnis di Masa Pandemi Covid-19. Vol
4 No 1 Maret 2021. 122- 127.

Pakpahan, A. (2020). Covid-19 Dan Implikasi Bagi Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah.
Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional, 0(0), 59–64.
https://doi.org/10.26593/jihi.v0i0.3870.59 -64.

Savitri, Anava Salsa Nur. Dampak Dan Strategi Usaha Mikro Kecil Dan Menengah Di Masa
Pandemi Dan Era New Normal. Vol.1 No.7 Desember 2020. 1433- 1437.

11

Anda mungkin juga menyukai