FAKULTAS EKONOMI
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
rahmat dan kasih karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah mata kuliah
Manajemen Berbasis Sekolah ini. Adapun makalah ini berisi materi “Strategi Bisnis Usaha
Kecil di Masa Pandemi”.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih terbatas dan jauh dari
sempuna. Namun demikian, penulis telah berusaha dan bekerja keras demi terselesainya
makalah ini, dan supaya makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun bagi pembaca.
Penulis juga sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca.
Demikian makalah ini dibuat, semoga makalah ini bisa menjadi referensi bagi pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Contents
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................................................ii
BAB I1
PENDAHULUAN............................................................................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................................................................1
C. Tujuan..........................................................................................................................................................1
BAB II...............................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN...............................................................................................................................................2
A. Pengertian Usaha Kecil............................................................................................................................2
B. Dampak Pandemi Covid-19 terhadap Perekonomian di Indonesia........................................................3
C. Strategi Pengembangan Usaha Kecil di Masa Pandemi..........................................................................4
D. Kebijakan Pemerintah pada UMKM di Indonesia...................................................................................7
E. Studi Kasus................................................................................................................................................8
BAB III...........................................................................................................................................................10
PENUTUP.......................................................................................................................................................10
A. Kesimpulan............................................................................................................................................10
B. Saran......................................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................................11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Memasuki tahun 2020 ini seluruh dunia dilanda musibah sebuah wabah yang dikenal
dengan COVID-19. Wabah ini menyebabkan banyak orang kehilangan mata pencariannya,
dan menimbulkan krisis ekonomi di seluruh dunia. Begitu juga dengan usaha-usaha kecil
yang dirintis oleh pelaku bisnis. Banyak usaha kecil yang mengalami penurunan pemasukan
karena adanya wabah ini, dimana orang orang banyak menghemat untuk bertahan hidup,
namun disisi lain ada beberapa usaha kecil yang mengalami kenaikan omset di saat masa
pandemi. Makalah ini ditulis untuk memberikan pemahaman agar para pelaku bisnis kecil
dapat mengerti bagaimana strategi bertahan UMKM khususnya di masa pandemik.
Di saat situasi ekonomi terpuruk akibat Virus Corona, pelaku bisnis harus benarbenar jeli
dalam mengambil keputusan. Diperlukan strategi yang tepat demi UMKM. Salah satu cara
yang bisa dilakukan adalah membuat pembukuan perusahaan yang rapi. Seluruh transaksi
keuangan, baik pemasukan, pengeluaran, dan transaksi lainnya harus terdokumentasi dengan
baik.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
B. Dampak Pandemi Covid-19 terhadap Perekonomian di Indonesia
Pandemi COVID-19 juga diperkirakan akan mempengaruhi sector usaha mikro, kecil dan
menengah, hal tersebut dikarenakan para pengunjungan asing yang datang ke suatu destinasi
biasanya akan membeli cinderamata untuk di bawa pulang. Jika pengunjung asing yang
berkunjung turun, dapat dipastikan pendapatan atas usaha mikro, kecil dan menengah juga
akan turun (Saidi et al, 2017). Bank Indonesia telah merilis data di tahun 2016 terkait sektor
usaha mikro, kecil dan menengah yang menyatakan bahwa usaha mikro, kecil dan menengah
sangat dominan dalam unit bisnis di Indonesia dan jenis usaha mikro mampu menyerap
banyak tenaga kerja. Indonesia telah melakukan beberapa langkah dalam mengurangi efek
dari pandemi COVID-19 diantaranya adalah melakukan penurunan atas BI 7-Day Reverse
Repo Rate sebesar 25 bps menjadi 4.75%, suku bunga Deposit Facility sebesar 25 bps
menjadi 4.00% dan suku bunga Lending Facility sebesar 25 bps menjadi 5.50%. Langkah ini
diterapkan guna menstimulus pertumbuhan ekonomi domestik di tengah tertahannya prospek
pemulihan ekonomi global akibat pandemi COVID-19. Selain itu untuk menjaga agar inflasi
dan stabilitas eksternal tetap terkendali serta untuk memperkuat momentum pertumbuhan
ekonomi Bank Indonesia harus dapat mencermati perkembangan ekonomi global dan
domestik (Mukharom & Aravik, 2020).
Menurut Pakpahan (2020) Indonesia merupakan salah satu negara di Dunia yang paling
terdampak dari segi ekonomi. Di Indonesia sebanyak 185.184 UMKM per tanggal 8 Juni
2020 merasakan dampak dari pandemi ini. Menurut (Herman, 2020) ada beberapa dampak
yang timbul dari pandemi Covid 19 ini antara lain :
1. Adanya penurunan penjualan sehingga modal menurun.
Salah satu dampak yang terasa terhadap UMKM adalah penurunan penjualan,
dimana sebagian UMKM masih mengeluarkan biaya tetap seperti sewa gedung, toko
dan lainnya. Biaya itu masih tetap berlanjut meskipun pemasukan berkurang drastis.
Hal ini tentunya menjadi problem bagi UMKM yang notabene-nya memiliki omzet
kecil.
Pada awal masa pandemi UMKM yang menggunakan jasa ekspedisi untuk
mengirimkan barangnya tentu sangatlah terpukul. Hal tersebut dikarenakan susahnya
bahkan penundaan oleh jasa ekspedisi dalam mendistribusikan pengiriman. Hal ini
3
berarti bahwa UMKM sangat terganggu dan berimbas banyak karena adanya
pandemi ini.
Pandemi Covid-19 ini menyebabkan produk di pasaran berubah drastis. Hal ini tentunya
menjadi tantangan agar pelaku UMKM dapat menyediakan jenis produk yang dibutuhkan dan
tentunya dapat bertahan lama. Bisnis dari pelaku UMKM yang sedang dijalani mungkin
sudah memiliki produk dan layanan andalan serta mempunyai konsumen dengan jumlah yang
signifikan. Dan tidak ada salahnya jika menambahkan produk dan layanan baru yang berbeda
dari sebelumnya. Cara ini bisa ditempuh dengan memberikan wajah baru dengan beralih
kepada lini yang belum pernah dicoba sebelumnya. Ini merupakan salah satu cara yang dapat
ditempuh untuk ekspansi bisnis.
Menurut Purwana, Rahmi, & Aditya (2017) digital marketing adalah adalah kegiatan
promosi dan pencarian pasar melalui media digital secara online dengan memanfaatkan
berbagai sarana misalnya jejaring sosial. Pelaku UMKM harus memanfaatkan jejaring
sosial pada masa pandemi ini sebagai sebuah memasarkan produk dengan cara berbeda.
Di era new normal ini memasarkan melalui ecommerse yang ada. Hal ini dimaksudkan
agar promosi dapat tetap berjalan meskipun di masa pandemi ini.
4
bahwa pelaku UMKM harus mengubah promosi, maupun sistem penjualannya.
Kedepannya pelaku UMKM harus bertransformasi ke era digital hal ini juga
dimaksudkan untuk meminimalkan biaya dan sebagai trend baru.
Selanjutnya ada beberapa Strategi Marketing agar UKM tetap bertahan di masa pandemi
yaitu :
5
pembeli, sementara kita membutuhkan pemasukan, lalu menurunkan kualitas produk
demi menghemat biaya produksi. Ini sangat disayangkan kalau sampai pelanggan tahu
dan akhirnya mereka meninggalkan toko. Intinya, di masa pandemi ini, tetap jaga
standar kualitas produk Anda dengan baik dan tetaplah percaya bahwa akan selalu ada
pelanggan yang datang berbelanja jika bisa menerapkan pemasaran online secara
tepat.
3) Memaksimalkan Layanan Cepat
Selanjutnya, bisa dengan memberikan layanan cepat, baik dalam pelayanan saat
proses transaksi, pengemasan, hingga menggunakan layanan jasa kurir yang cepat
mengantarkan pesanan pelanggan. Pelanggan sangat menginginkan produk yang serba
cepat untuk produk yang mereka beli. Usahakan bisa kirim barang di hari yang sama.
Dengan melayani pelanggan dengan cepat, kepuasan akan muncul dan mereka akan
terus membeli produk dari kita. Ada banyak jasa kurir yang mendukung layanan cepat
ini. Berkolaborasi dengan mereka tak ada salahnya karena bisa sama-sama bertahan di
masa pandemi ini. Anda bisa mengirimkan produk ke tangan pelanggan dengan aman
dan tak makan waktu lama, mereka juga mendapatkan pelanggan yang menggunakan
jasa mereka.
4) Kelola Keuangan dengan Ketat
Terakhir, perlunya kemampuan mengelola keuangan secara ketat. Pahami pentingnya
mencatat keuangan akan membuat kita bisa mengontrol arus keluar masuk uang
dalam bisnis yang dijalankan. Jangan sampai menghabiskan persediaan uang yang ada
hanya untuk menambah stok produk sementara angka penjualan sedang mengalami
penurunan. Hematlah biaya operasional yang bisa dihemat, misalnya mengalihkan
biaya pemasaran konvensional dengan memanfaatkan media sosial sebagai media
promosi online yang tidak menghabiskan anggaran iklan. Kita juga bisa
mempromosikan produk dan layanan melalui website, lengkap dengan detail produk,
yang bisa tayang secara lifetime 24 jam penuh tanpa harus membayar biaya stand atau
sewa toko. Cara lain, lakukan penjualan di marketplace yang sudah banyak
penggunanya sehingga tidak membutuhkan waktu lama untuk menemukan pelanggan
yang melakukan pembelian pada produk Anda. Ada banyak marketplace yang saat ini
mendukung upaya pebisnis UMKM dan UKM untuk tetap bisa menjalankan usaha
dengan dana terbatas. Lakukan hal baik agar dapat bertahan di masa pandemi dan
semoga pandemi Covid-19 ini bisa segera berlalu sehingga perekonomian dan iklim
bisnis di Indonesia menjadi lebih baik.
6
D. Kebijakan Pemerintah pada UMKM di Indonesia
1. Insentif Pajak
Menurut Kumala & Junaidi (2020) melalui PMK Nomor 44/PMK.03/2020 yang
sebelumnya PMK Nomor 28/PMK.03/2020 pemerintah memunculkan satu jenis insentif
pajak baru yaitu PPh Final berdasarkan PP 23 Ditanggung Pemerintah (DTP). Latar
belakanginsentif pajak untuk PPh Final DTP ini merupakan upaya perluasan cakupan
insentif pajak karena dampak Covid-19 yang turut menjangkau pelaku UMKM. Dengan
adanya insentif pajak, pelaku UKM dibebaskan dari pembayaran pajak PPh Final PP 23
selama masa pandemi atau dengan kata lain sejak April 2020 hingga September 2020.
UKM yang akan menggunakan insentif pajak tersebut harus mengajukan permohonan
Surat Keterangan terlebih dahulu di laman www.pajak.go.id. Kemudian, wajib pajak
UKM menyampaikan laporan realisasi PPh Final DTP yang meliputi PPh terutang atas
penghasilan yang diterima atau diperoleh dan dilampirkan dengan SSP atau cetakan kode
billing. Laporan tersebut harus disampaikan setiap bulan dan paling lambat tanggal 20
bulan berikutnya setelah masa pajak berakhir melalui laman www.pajak.go.id dengan
menggunakan menu layanan e-Reporting Insentif Covid-19. Dan laporan tersebut harus
dilaporkan tepat waktu.
Pemerintah memberikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) sebesar 2,4 juta rupiah kepada
UMKM yang terdampak Covid-19 baru-baru ini (Republika, 2020). Hal tersebut
tentunya juga mempunyai maksud agar bisa digunakan untuk menambah modal serta
dapat digunakan semestinya. Bantuan tersebut diberikan kepada UMKM yang sudah
memiliki ijin baik dari desa maupun Lembaga terkait. Bantuan ini disalurkan melalui
pemerintah daerah masing-masing dengan mengisi form pendaftaraan dengan berbagai
syarat yang ditentukan. Hal ini tentunya sangat membantu para pelaku UMKM di tengah
kondisi new normal ini agar dapat memulai usahanya seperti semula.
7
juga telah menganggarkan PEN untuk mendukung UMKM dengan dana sebesar Rp
121,90 triliun untuk menjaga kelanjutan momentum pemulihan ekonomi. Program PEN
untuk mendukung UMKM pada tahun 2020 tercatat telah berhasil menjadi bantalan
dukungan bagi dunia usaha, khususnya bagi sektor informal dan UMKM untuk bertahan
dalam menghadapi dampak pandemi. Selain itu, ini juga dapat membantu dalam
menekan penurunan tenaga kerja. Dilansir dari data BPS per Agustus 2020, terdapat
penciptaan kesempatan kerja baru dengan penambahan 0,76 juta orang yang membuka
usaha dan kenaikan 4,55 juta buruh informal.
E. Studi Kasus
8
UMKM Rentjana Coffee Roastery diketahui bahwa dampak pandemi covid-19 bagi
pemasaran produk UMKM Rentjana Coffee Roastery pemanfaatan internet dan media sosial
untuk memasarkan hasil produksinya sangat tepat dan bermanfaat serta menghadirkan take
away dan pesan antar gratis. Hal ini tentunya memperkuat pendapat dari Suswanto &
Setiawati (2020), Gu, Han, & Wang (2020) yang menyatakan bahwa pemasaran produk
secara online sangatlah tepat dalam upaya mendukung pemasaran secara tradisional.
Tidak hanya itu, Rentjana sendiri adalah gerai biji kopi yang bertransformasi menjadi 2
fungsi yaitu selain gerai biji kopi juga sebagai gerai coffee shop melihat lagi. Pertumbuhan
coffee shope yang meningkat di Pontianak membuat owner menemukan strategi untuk tetap
eksis dan menjadi salah satu gerai coffe shop yang juga menyediakan penjualan biji kopi.
Dikarenakan yang kita tahu rentjana ini adalah coffe shop dan saat ini jumlah tamu yang
datang juga mengalami penurunan yang lumayan drastis membuat rentjana lebih membuat
strategi untuk tetap eksis dengan penjualan biji kopi yang menjadi jantung dari UKMK ini,
seperti yang telah Beny presetya owner dari Gerai Rentjana “intinya kedai kami ini juga
memiliki produk lain dimana tidak hanya menyediakan tempat minum kopi saja yaitu dengan
penjualan biji kopi. Sementara ini penjualan biji kopi masih menjadi jantung untuk bertahan
hidupnya kedai . ibaratnya kedai sebagai muka sedangkan jantungnya adalah biji kopi ” .
Dampak pandemi covid-19 terhadap profit UMKM Rentjana Coffee Roastery terjadi
penurunan hampir 80% dikarenakan pemberlakuan jam malam dan larangan dine in. Dengan
demikian penulis dapat menyimpukan bahwa penerapan strategi yang tepat selain dapat
mempertahankan kelangsungan usaha kecil juga dapat memperluas jaringan pemasaran yang
berdampak positif bagi pertumbuhan dan perkembangan usaha kecil di masa yang akan
datang.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Dalam makalah ini penulis masih menyadari banyak sekali kekurangan dalam makalah
ini. Tentunya diharapkan untuk peneliti selanjutnya agar lebih menyempurnakan makalah ini
dengan menambah sudut pandang serta memperbanyak referensi sehingga dapat
menyempurnakan makalah ini.
10
DAFTAR PUSTAKA
Lucky Nara Rosmadi, Maskarto. Penerapan Strategi Bisnis di Masa Pandemi Covid-19. Vol
4 No 1 Maret 2021. 122- 127.
Pakpahan, A. (2020). Covid-19 Dan Implikasi Bagi Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah.
Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional, 0(0), 59–64.
https://doi.org/10.26593/jihi.v0i0.3870.59 -64.
Savitri, Anava Salsa Nur. Dampak Dan Strategi Usaha Mikro Kecil Dan Menengah Di Masa
Pandemi Dan Era New Normal. Vol.1 No.7 Desember 2020. 1433- 1437.
11