Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

“MENDIRIKAN USAHA
KECIL”

KELOMPOK 8 :
NIA RAHMADANI (22150201)
NURA AWALINDA (22150208)

MATA KULIAH : KEWIRAUSAHAAN


DOSEN PENGAMPU : Dra.Ergusni.M,Pd

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA
BARAT BUKITTINGGI
2022
i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan
karunianya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang
berjudul “ Mendirikan Usaha Kecil”
Pada kesempatan kali ini kami mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen
pengampu mata kuliah kewirausahaan yang telah membimbing kami untuk
menyelesaikan makalah singkat ini. Selain itu kami juga ingin mengucapkan terima
kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah
singkat ini.
Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Bahkan
penulis berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa di praktekkan oleh pembaca
dalam kehidupan sehari-hari.
Penulis menyadari bahwa dalam menulis makalah singkat ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, sangat diharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Bukittinggi, 18 Desember 2022

Penulis
ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................i

DAFTAR ISI.................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................1
C. Tujuan.................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN...............................................................................2
A. Pengertian Usaha Kecil.......................................................................2
B. Jenis Usaha Kecil
C. Memilih Bentuk Usaha.......................................................................6
D. Membuat Studi Kelayakan.................................................................7
E. Memilih Lokasi Usaha......................................................................10

BAB III PENUTUP.....................................................................................12


A. Kesimpulan.......................................................................................12
B. Saran.................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA
1

BAB I
PENDAHULUA
N

A. Latar Belakang
Melihat realita di zaman sekarang sangat sulit mencari pekerjaan, karena
lowongan pekerjaan lebih sedikit dibandingkan pencari pekerjaan. Di desa maupun di
kota sama- sama sulit mencari pekerjaan. Kami mencoba untuk meneliti cara mendirikan
usaha kecil,agar mucul usaha-usaha baru untuk pencari kerja. Langkah pertama untuk
mendirikan usaha yaitu dengan mengetahui tata cara mendirikan suatu usaha baru,
walaupun itu usaha kecil-kecilan. Maka dari itu kami memilih judul makalah
“MENDIRIKAN USAHA KECIL” untuk memperdalam materi kewirausahaan.
Makalah ini dilatar belakangi tugas dari dosen, selain itu mejadi ajang mengasah
kemampuan kami dalam membuat makalah. Makalah ini berisikan tentang tahap-tahap
membuat usaha kecil baru. Makalah ini juga membuktikan bahwa kami menyukai dunia
usaha dan kami membuat makalah ini karena rasa ingin tahu kami terhadap dunia usaha.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan di atas maka di peroleh rumusan
masalah sebagai berikut :
1. Usaha kecil?
2. Jenis usaha kecil?
3. Memilih bentuk usaha?
4. Membuat studi kelayakan?
5. Memilih lokasi usaha?

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan pembuatan makalah ini yaitu
sebagai berikut:
1. Kita bisa mengetahui tentang usaha kecil
2. Kita mengethui apa saja jenis-jenis usaha kecil
3. Kita bisa mengetahui piliha-pilihan bentuk usaha
4. Kita bisa mengetahui bentuk cara membuat studi kelayakan usaha
5. Kita juga mengetahui pilihan-pilihan tata usaha
2

BAB II
PEMBAHASAN

A. Usaha Keci
1. Pengertian Usaha Kecil
Usaha kecil merupakan suatu usaha ekonomi produktif yang independen atau
berdiri sendiri baik yang dimiliki perorangan atau kelompok dan bukan sebagai badan
usaha cabang dari perusahaan utama.dikuasai dan dimiliki serta mejadi bagian baik
langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah.
Sedangkan menurut Financial Accounting Standard Board (FASB) dalam Ahmed
Riati Balkaout, medefinisikan usaha kecil sebagai berikut :
Usaha kecil ialah sebuah perusahaan kecil yang operasinya relatif kecil, biasanya dengan
pendapatan total kurang dari $5 juta.
Perusahaan itu umumnya:
a. Di Kelola oleh pemilik sendiri
b. Memiliki beberapa pemilik lain,jika ada
c. Semua pemilik secara aktif terbit dalam mejalankan urusan-urusan perusahaan
kecuali mungkin anggota keluarga tertentu
d. Jarang terjadi pemindahan hak keperalihan,dan
e. Memiliki struktur modal yang sederhana

2. Kategori UMKM Tahun 2022


Tidak semua usaha dikategorikan sebagai UMKM. Ketentuan menegenai UMKM
diatur dalam Undang-Undang No. 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah (UU UMKM). Namun, saat ini peraturan yang berlaku mengenai kriteria
usaha mikro, kecil dan menengah adalah Peraturan Perintah No. 7 tahun 2021 tentang
Kemudahan, Pelindung, dan Pemberdayaan koperasi dan usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah.
Kriteria UMKM terbaru diatur dalam pasal 35 sampai pasal 36 UMKM. Peraturan
Pemeribtah ini tentang berdasarkan Pelaksanaan dari Undang-Undang No. 11 tahun 2020
tentang cipta kerja.
Perubahan yang terjadi yaitu pada kriteria yang dibagi berdasarkan modal usaha
atau hasil penjualan tahunan, berikut ini penjabarannya :
a. Kriteria UMKM terbaru Modal Usaha
UMKM berdasarkan modal usaha dibagi menjadi :
1.) Mikro : Memiliki kodal usaha paling banyak Rp 1 kiliar, tidak termasuk tanah
dan bangunan tempat usaha.
2.) Kecil : Memiliki modal usaha diantara Rp 1 miliar hingga paling banyak Rp 5
miliar, tidak termasuk tanak dan bangunan tempat usaha.
3.) Menengah : Memiliki modal usaha lebih dari Rp 5 miliar sampai dengan paling
banyak Rp 10 miliar.
3

b. Klasifikasi UMKM Terbaru Hasil Penjualan Tahunan


Kriteria ini digunakan bagi usaha Mikro, Kecil, dan Menengah yang sudah berdiri
sebelum adanya peraturan baru. Kriterianya yaitu :
1.) Mikro : Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 2 miliar.
2.) Kecil : Memiliki hasil penjualan tahunan diantara Rp 2 miliar hingga paking
banyak Rp 15 miliar.
3.) Menengah: Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 15 miliar salpai
paling banyak Rp 50 miliar.

Kriteria modal usaha digunakan untuk pendirian atau pendaftaran kegiatan usaha,
Sedangkan kriteria hasil penjualan tahunan digunakan untuk pemberian Kemudahan,
Perlindungan, dan Pemberdayaan UMKM.

Dasar Hukum UMKM terbaru dan PP UMKM terbaru


Peraturan pemerintah yang mengaturmengenai hal ini adalah ( PP UMKM terbaru:
Peraturan pemerintah No. 7 tahun 2021 tentang Kemudahan, Perlindungan, dan
Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (PP UMKM)) dan
(UU UMKM terbaru : Undang-Undang No. 20 tahun 2008 tentang usaha Mikro, Kecil,
dan Menengah (UU UMKM)).

B. Jenis Usaha Kecil


Berikut ini terdapat beberapa contoh ide jenis usaha kecil-kecilan yang dapat
dijalankan baik oleh golongan anak muda atau remaja, atau untuk ibu rumah tangga,
sampai dengan jenis usaha kecil-kecilan musiman. Ide-ide jenis usaha tersebut adalah
sebagai berikut :
1. Usaha kecil-kecilan yang cocok untuk pelajar / mahasiswa
Sebagai pelajar tentu pendidikan dan pelatihan untuk berentrepreneur lebih dini
adalah hal yang lebih baik. Selain dapat melatih sikap dan sifat menjadi seorang
entrepreneur, memiliki usaha kecil-kecilan pada saat menjadi pelajar atau mahasiswa
juga dapat memberikan keuntungan seperti tambahan uang saku. Ide bisnis kecil-
kecilan yang cocok bagi pelajar atau mahasiswa antara lain adalah :
a. Usaha Dropship / Toko Online
Selain tidak memerlukan tempat permanen, usaha ini juga dapat dilakukan
disela-sela waktu istirahat sekolah dan kuliah karena bisnis online waktunya lebih
fleksibel.
b. Bisnis Pulsa
Dengan bisnis ini, target pasar sudah jelas dan nyata ada, yaitu teman-teman
pelajar dan mahasiswa atau bahkan guru dan dosen.
c. Usaha Foto Copy
Usaha ini adalah usaha yang paling dicari oleh pelajar dan mahasiswa serta
paling laris dan tidak pernah sepi. Karena tugas pelajar dan mahasiswa pasti
membutuhkan jasa foto copy.
4

d. Franchise Minuman
Ikut membeli dan membuka franchise minuman memiliki keuntungan target pasar
yang jelas dan keuntungan yang menjanjikan.

2. Usaha Kecil-kecilan yang cocok untuk ibu rumah tangga.


Menjadi ibu rumah tangga, tidak serta merta terkurung dari kreatifitas dan aktifitas
berentrepreneurship. Memiliki usaha kecil-kecilan yang dapat dilakukan dirumah,
selain dapat membantu perekonomian keluarga, juga dapat dilakukan oleh ibu rumah
tangga yang memiliki banyak waktu luang. Ide usaha tersebut antara lain adalah:
a. Usaha Warung Kopi
Memiliki usaha sampingan ini tidak terlalu membuat kuwalahan serta tidak
perlu mencari lokasi permanen untuk berjualan, yaitu cukup membuka warung di
depan rumah.
b. Usaha Gorengan
Selain tidak menyita cukup banyak waktu, jenis usaha ini juga dapat
memberikan keuntungan yang lumayan baik bagi ibu rumah tangga.
c. Usaha Laundry
Karena jenis jasa ini banyak dicarai oleh orang lain, maka tidak ada salahnya
membuka usaha laundry. Modal yang diperlukan pada awalnya adalah pembelian
mesin cuci dan kemudian hanya masalah perawatan dan operasionalnya saja.
d. Usaha Catering
Jenis usaha ini paling cocok bagi ibu rumah tangga yang memiliki hobi
memasak. Karena selain hobi dapat tersalurkan, memiliki usaha katering jugadapat
memberikan keuntungan yang cukup besar.

3. Usaha Kecil-kecilan yang menjanjikan di desa/kampong


Jika tinggal di daerah pedesaan/kampung dan bukannya di daerah perkotaan, tidak
serta merta menutup kemungkinan untuk membuka usaha kecil-kecilan. Beberapa ide
jenis usaha kecil-kecilan yang dapat dilakukan antara lain adalah :
a. Usaha cetak foto
Di daerah desa, jenis jasa ini masih laris dan masih banyak dicari oleh orang
lain. Sehingga jenis usaha ini dapat coba dilakukan.
b. Usaha warnet
Pada saat ini, semua orang memerlukan internet. Bagi orang yang tinggal di
pedesaan, tentu masih sedikit susah mendapatkan signal dan wifi gratis seperti di
perkotaan. Maka warnet adalah solusi yang tepat bagi penduduk di daerah
pedesaan tersebut.
c. Usaha ternak
Di daerah pedesaan, lahan untuk menggembala ternak dan mendirikan
kandang masih luas. Sehingga tidak akan cemas hewan ternak akan kekurangan
makan rumput dan kandang yang sempit.
5

4. Usaha kecil-kecilan yang laris di pasar.


Jika ingin berjualan di pasar, maka memiliki usaha kecil-kecilan adalah hal yang
paling tepat. Karena pasar adalah tempat berkumpulnya penjual berbagai macam hal
dan pembeli akan datang dengan sendiri menacari barang yang dibutuhkannya.
beberapa ide bisnis kecil-kecilan untuk berjualan di pasar antara lain adalah sebagai
berikut :
a. Usaha Sembako
Usaha sembako tidak pernah sepi dari pengunjung. Karena pada dasarnya
semua orang memerlukan sembako sebagai kebutuhan pokok hidup. Sehingga
usaha ini dipastikan akan selalu laris manis hingga tahun-tahun mendatang.
b. Bisnis Frozen Food
Tawaran lain yang dapat menajdi pilihan jenis makanan yang dapat dijual
dipasar adalah makanan beku. Keuntungan dari makanan ini selain tahan lama
adalah waktu penyajiannya yang cepat yaitu cukup dengan dikukus maupun
digoreng. Tidak heran banyak orang yang mencari jenis makanan beku ini.
Alternatif yang baik untuk mendapatkan banyak pembeli adalah dengan menjual
frozen food dengan kualitas yang baik, tanpa pengawet, MSG, dan bahan-bahan
berbahaya lainnya.
5. Usaha Musiman
Jenis usaha yang biasanya terjadi secara musiman atau waktu-waktu tertentu
adalah jenis-jenis usaha yang menyesuaikan dengan kejadian yang akan
atausedang berlangsung. Contohnya antara lain adalah sebagai berikut :
a. Usaha Kue Kering
Usaha ini biasanya menyesuaikan dengan Hari Raya agama-agama tertentu
seperti untuk menyambut Hari Raya Idul Fitri bagi umat Muslim.
b. Parcel / Souvenir
Parcel biasanya juga banyak dicari sebagai bingkisan Lebaran bagi umat
Islam, atau parcel untuk bayi yang baru lahir, menjenguk orang yang sakit,
dan lain sebagainya.
c. Assesoris Natal
Menjelang Natal, pasti banyak orang yang berburu pernak-pernik untuk
menghias Pohon Natal dan persiapan Natal yang lainnya. Maka dari itu,
aksesoris Natal sangat laris pada saat menyambut perayaan Natal.
d. Usaha Kembang Api
Kembang api identik dengan perayaan, baik untuk perayaan Hari Raya,
perayaan sebuah event atau acara seperti acara konser, dan yang paling besar
adalah perayaan Tahun Baru.
e. Travel dan Tour Guide
Jenis usaha ini menawarkan service berupa pelayanan jasa. Dengan
kepercayaan atas service yang baik, maka pelanggan akan kembali datang
menggunakan jasa tour travel tersebut. Penggunaan jasa ini biasanya lebih
banyak pada musim-musim liburan sekolah, libur weekend, maupun cuti
Bersama.
6

Setelah menemukan ide dan peluang bisnis, seorang wirausaha digital perlu
melakukan studi kelayakan usaha (SKU). SKU adalah proses yang menentukan suatu ide
bisnis berpotensi menjadi bisnis yang sukses atau tidak. Studi kelayakan yang diterapkan
secara benar akan menghasilkan laporan komprehensif tentang kelayakan bisnis yang
akan direalisasikan dan mengukur besaran risiko yang mungkin terjadi.
Ukuran kelayakan masing-masing jenis usaha sangat berbeda, misalnya antara
usaha jasa dan non jasa. Meskipun demikian, aspek-aspek yang digunakan untuk
menentukan kelayakan sebuah bisnis adalah sama. Dalam hal ini, kelayakan bisnis dapat
dikaji menggunakan aspek-aspek, seperti: pasar dan pemasaran, teknis dan produksi,
manajemen dan keuangan, hukum dan perizinan, lingkungan.
1. Aspek Pasar dan Pemasaran
Pasar dapat digambarkan sebagai suatu hal kompleks yang di dalamnya terdapat
peluang dan ancaman, konsumen dan pesaing, daya beli dan kemudahan, serta
parameter lainnya. Kajian terhadap pasar dilakukan dimaksudkan untuk mengukur
apakah ide/ peluang bisnis memiliki kemampuan untuk diserap dengan baik oleh
pasar atau tidak. Hal-hal yang perlu diperhatikan saat menganalisis pasar, meliputi:
a. Kondisi dan Karakteristik Pasar
Seorang wirausaha digital perlu mengenali kondisi dan karakteristik tempat
yang dijadikan pasar atas barang/ jasa yang ditawarkannya. Apakah target yang
hendak dituju pasar konsumen, industrial, reseller, atau pemerintah? Wirausaha
digital dapat pula mengidentifikasi, apakah pasar yang akan dimasuki memiliki
karakteristik: monopoli, oligopoli, persaingan sempurna atau monopolistik?
b. Permintaan Konsumen
Relasi antara wirausaha digital dan konsumen dibangun melalui penawaran
dan permintaan atas barang/jasa. Penawaran berperan dalam mengarahkan minat
konsumen. Ketertarikan konsumen untuk membeli barang atau jasa dapat
dipengaruhi oleh faktor-faktor, seperti: harga barang/ jasa yang ditawarkan, porsi
pendapatan untuk dibelanjakan, selera, ketersediaan/stok, akses, serta harga
barang/ jasa yang memiliki hubungan substitusi (barang pengganti) dan
komplementer (barang pelengkap). Dengan demikian, jumlah permintaan dan
penawaran yang berlangsung di pasar saat ini dapat dijadikan dasar untuk
mengetahui struktur pasar atas barang/ jasa.
c. Produk Sejenis Maupun Substitusinya
Dalam mengidentifikasi produk sejenis, hal pertama yang perlu dilakukan
adalah membagi pasar menjadi beberapa kelompok pembeli yang berbeda (market
segmentation). Variabel utama yang digunakan untuk melakukan segmentasi
pasar meliputi: geografis (Provinsi/Kabupaten/Kecamatan, iklim, bangsa),
demografis (umur, jenis kelamin, pendapatan, pekerjaan, pendidikan), psikografis
(kelas sosial, gaya hidup), dan perilaku (kebiasaan, respons atas barang/jasa)
(Philip Kotler, 1997).
Segmentasi pasar dapat dilanjutkan dengan memilih salah satu pasar sebagai
target (market targeting) berdasarkan data penjualan terakhir, proyeksi laju
pertumbuhan, dan margin laba. Selanjutnya membangun dan mengkomunikasikan
keunggulan barang/ jasa kepada konsumen (market positioning).
7

d. Harga Pasaran dan Daya Beli Konsumen


Penetapan harga jual barang/ jasa perlu memperhatikan kemampuan
masyarakat dalam membelanjakan uangnya. Pendekatan terbaik dalam
mengukurdaya beli masyarakat adalah dengan mengukur tingkat pendapatan
(income) dengan pendapatan yang belum dibelanjakan (disposable income).
Dalam hal ini tidak ada ukuran yang pasti, namun kecermatan dalam
memperhatikan tren konsumsi masyarakat dan harga barang/ jasa yang telah ada
sebelumnya turut menentukan kesuksesan penjualan. Salah satu medium untuk
melihat tren konsumsi masyarakat adalah Google Trends.
e. Strategi Pemasaran yang Tepat
Beberapa hal yang menentukan keberhasilan pemasaran mencakup desain
barang/ jasa (merek, logo, moto, kemasan, label), tinggi/ rendah/ kesetaraan harga
dan kualitas barang/ jasa terhadap pesaing, pemilihan lokasi dan distribusi barang/
jasa (jarak, akses, jumlah pesaing), dan sarana promosi langsung/ tidak langsung
(iklan, tenaga sales, publikasi, penjualan pribadi).
f. Prediksi Penjualan
Tahapan-tahapan yang dilakukan untuk melakukan prediksi penjualan mel
iputi: pengumpulan data primer (survei)/ sekunder (buku, jurnal), pengolahan
data (tabulasi), penentuan metode berdasarkan atas faktor-faktor perubahan
ekonomi, politik, ataupun sosial dan dilanjutkan dengan proyeksi data, serta
pengambilan keputusan terkait perencanaan jangka panjang/ pendek terkait
produksi, keuangan, dan penjualan.

C. Memilih Bentuk Usaha Kecil


Pertimbangan dalam memilih badan usaha :
Pendirian suatu badan hokum perusahaan haruslah memenuhi persyaratan yang telah di
tetapkan. Ada beberapa factor untuk memilih badan usaha yang akan di jalankan. Dalam
praktiknya, pertimbangan utama pemilihan bentuk badan hokum perusahaan antara lain :
1. Jenis usaha yang dijalankan
Hal pertama yang di pertimbangkan adalah jenis usaha apa yang akan di jalankan,
sesuai dengan keinginan, badan usaha yang akan dijalankan biasa dalam bentuk
perdagangan, industri, dan sebagainnya. Orang yang ingin membuka usaha, harus
selektif dalam memilih usaha yang mengeluarkan modal tidak terlalu besar dengan
resiko kerugian kecil.
2. Batas wewenang dan tanggung jawab
Ketika menjalankan bisnis, ada 2 hal yang sangat erat berkaitan, yaitu mengenai
pengambilan keputusan dan batas kewenangan dalam menjalankan bisnis. Karakter
badan usaha sangat menentukan hal ini. Karena tidak semua badan usaha memiliki
pemisahan tanggung jawab antara pemilik dengan badan usahannya. Dalam hal
memilih CV atau Firma sebagai badan usaha, ketika timbul suatu kerugian, maka
kerugian tersebut menjadi tanggung jawab pemiliknya juga, hingga ke partai pribadi.
Berbeda dengan perseroan terbatas, dimana ada keterbatasan tanggung jawab.
8

3. Kapasitas keuangan dan kemudahan pendiria


Umumnya para pebisnis berskala kecil, ingin memilih pendiruian badan usaha
yang prosesnya sederhana dan biaya sesuai dengan kapasitas keuangannya. Letika
budgetnya tidak mencakupi untuk mendirikan persero terbatas, seringkali badan yang
di pilih adalah CV. Namun yang harus diperhatikan adalah karakter dari badan usaha
yang di pilih berikut tanggung jawabnya.
4. Kemudahan memperoleh modal
Dalam bisnis, pemisahaan keuangan pribadi dengan bisnis adalah hal mutlak.
Ketika membuat badan usaha, di harapkan dapat membuat rekening atas nama
perusahaan tersebut. Sehingga, untuk keperluan permodalan, akan dapat dengan
mudah mengajukan ke perbankan atau investor apabila cash flow yang telah berdiri
sendiri dan berjalan baik dari bisnis tersebut sudah diletakkan pada wadah khusus,
yaitu rekening perusahaan.
5. Besarnya resiko kepemilikan
Para pengusaha harus memikirkan resiko-resiko yang akan terjadi pada
perusahaannya. Misal pengusaha dalam bidang industry akan menggunakan alat-alat
produksi yang membutuhkan perawatan sesering mungkin agar terhindar dari resiko
kerusakan, cacat, dan lain-lain.
6. Perkembangan usaha
Pengusaha haruslah visioner, oleh karena itu optimisme dalam mengembangkan
bisnis juga merupakan pertimbangan dalam memilih badan usaha. Seiring dengan
perkembangan bisnis, maka tidak hanya omset yang makin besar, namun resiko juga
makin besar. Oleh karena itu perlu di persiapkan dan di sesuaikan strategi memilih
badan usaha yang tepat.
7. Pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan usaha
Agar usaha dapat terkoordinir dengan baik, pengusaha hendaknya melibatkan
pihak-pihak lain yang dapat mendukung jalannya perusahaan. Pihak-pihak tersebut di
tempatkan pada bagian-bagian yang sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.
8. Kewajiban dari peraturan pemerintah
Sebagai warga Negara yang baik, pengusaha harus memperhatikan peraturan-
peraturan pemerintah seperti ijin industry, NPWP, akta notaris, pajak dan ijin
domisili. Dengan mempertimbangkan beberapa factor di atas, maka diharapkan
badanusaha yang dipilih benar-benar sesuai dengan harapan pemiliknya. Seiring
dengan perkembangan bisnisnya, pemilihan badan usaha juga harus memiliki visi
yang jauh kedepan.

D. Studi Kelayakan Membuat


1. Pengertian Kelayakan Bisnis
Studi kelayakan bisnis adalah sebuah studi yang bertujuan mengukur
kelayakan suatu proyek bisnis. Studi ini berfokus pada identifikasi potensi masalah.
Harapannya, usaha yang akan Anda jalankan nanti dapat bertahan lama dan jauh dari
potensi rugi.
Bukan hanya mengidentifikasi potensi masalah, studi kelayakan bisnis juga
membahas bagaimana solusi atas masalah tersebut. Misalnya seperti masalah
mengenai operasional dan bagaimana bisnis berjalan nantinya.
9

2. Tujuan Melakukan Studi Kelayakan Bisnis


Tujuan utama dari studi kelayakan bisnis adalah untuk menilai peluang proyek
bisnis, apakah proyek tersebut layak dilanjutkan atau tidak. Jika memang proyek
layak diteruskan, maka bisa ditentukan upaya yang perlu dilakukan untuk melindungi
Anda dari risiko rugi.
Studi kelayakan bisnis yang dilakukan secara mendalam bahkan dapat
membantu Anda menjalankan elemen penting usaha seperti pemasaran. Sebab, studi
ini memberikan gambaran situasi bisnis yang akan Anda hadapi nanti.

3. 5 Aspek Penting dalam Studi Kelayakan Bisnis


Dalam melakukan studi kelayakan bisnis, ada beberapa aspek yang bisa
dijadikan pendekatan. Berikut ini di antaranya yang paling sering digunakan:
a. Aspek manajemen
Salah satu aspek studi kelayakan bisnis adalah aspek manajemen. Aspek satu
ini berhubungan dengan operasional bisnis, mulai dari tahap pembangunan
hingga pengembangan. Bisa dibilang, inilah aspek yang cakupannya paling luas.
Sebab, Anda harus mengukur segala sesuatu yang berhubungan dengan
operasional, mulai dari sumber daya hingga keuangan perusahaan.
b. Aspek keuangan
Setiap bisnis pasti butuh modal untuk bisa berjalan. Maka dari itu, aspek
keuangan merupakan salah satu indikator yang bisa digunakan untuk menilai
kelayakan sebuah proyek bisnis.
Di samping modal, studi kelayakan bisnis juga membahas tentang perkiraan
arus kas dan profit. Termasuk juga aset bisnis dan bagaimana tingkat
likuiditasnya untuk dijadikan uang tunai.
c. Aspek hukum
Aspek hukum membahas tentang syarat-syarat hukum yang harus dipenuhi
perusahaan. Apakah ada kemungkinan sistem akan bertentangan dengan hukum?
Jika iya, bagaimana solusinya, dan jika tidak, apa saja yang harus dipersiapkan
agar usaha Anda nantinya legal dan sah di mata hukum.
d. Aspek pasar dan pemasaran
Target pasar dan cara pemasaran merupakan elemen penting dalam bisnis.
Tanpa adanya pelanggan, mustahil bisnis bisa berjalan. Maka, tidak
mengherankan jika pasar dan pemasaran pun menjadi aspek studi kelayakan usaa.
Dalam aspek ini, yang dinilai adalah potensi pasar, segmentasi pasar,
perkiraan jumlah konsumen yang bisa didapat, daya beli target pasar, hingga
situasi persaingan bisnis.
e. Aspek ekonomi dan budaya
Terakhir, aspek studi kelayakan bisnis adalah ekonomi dan budaya. Aspek ini
menyoroti bagaimana peran usaha terhadap lingkungan di sekitar mereka, apakah
bisnis tersebut memberikan manfaat ekonomis untuk lingkungan sekitarnya atau
justru merugikan.
10

4. Tahapan Studi Kelayakan Bisnis


Studi kelayakan bisnis dilakukan secara bertahap, berikut adalah tahapan yang
umum dilakukan:
a. Penemuan ide untuk mengembangkan usaha
Coba gambarkan ide usaha Anda dengan jelas. Jika mulanya hanya perkiraan
kasar, coba tambahkan detail agar gambaran tersebut makin konkret. Anda bisa
berangkat dari sebuah masalah yang ada di masyarakat. Produk yang akan Anda
jual adalah solusi atas masalah tersebut.
Misalnya, di daerah tempat tinggal Anda belum ada yang menjual
sarapan, padahal area tersebut merupakan daerah pabrik dan banyak pekerja.
Dari situ, bisa muncul ide usaha untuk menjual menu sarapan saat pagi hari.
b. Analisis awal
Langkah selanjutnya adalah melakukan analisis awal. Coba
perhatikan bagaimana nanti usaha tersebut berjalan, apa saja
keunggulannya, hingga hambatan yang mungkin muncul.
Kembali pada ide menjual menu sarapan. Anda sudah punya target pasarnya,
tapi bagaimana cara agar produk tersebut menarik? Apa produk yang kira-kira
tinggi peminatnya? Berapa perkiraan biaya produksi yang diperlukan?
c. Evaluasi
Jika Anda sudah menemukan keunggulan dan hambatan yang nantinya akan
muncul, sekarang waktunya melakukan evaluasi. Ukurlah dengan cermat, apakah
keunggulan yang Anda miliki ini mampu mengatasi potensi hambatan?
d. Penentuan kelayakan
Ide bisnis dikatakan layak jika hasil evaluasi menunjukkan bahwa keunggulan
usaha Anda melampaui hambatan. Dari sini, Anda bisa mengambil keputusan
untuk melanjutkan ide usaha tersebut dan mulai merancang usaha atau justru
memilih berhenti dan mencari ide lain.
e. Perencanaan pelaksanaan
Keputusan sudah bulat untuk memulai usaha? Sekarang waktunya membuat
rencana pelaksanaan. Anda bisa menggunakan hasil studi kelayakan sebagai
panduan untuk mulai mendirikan usaha Anda.
f. Pelaksanaan
Kini waktunya mulai menjalankan usaha Anda. Semuanya memang terasa
baru, tapi tidak perlu khawatir. Studi kelayakan bisnis yang telah Anda lakukan
sebelumnya akan membantu. Jangan lupa juga untuk selalu melakukan evaluasi
secara berkala agar kinerja bisnis tetap optimal.
Bisa disimpulkan, studi kelayakan bisnis adalah cara mengetahui layak atau
tidaknya sebuah ide usaha untuk diwujudkan menjadi usaha sungguhan. Dengan
demikian, Anda pun bisa tahu apakah usaha Anda bisa berjalan dengan lebih
optimal atau tidak.
11

E. Memilih Lokasi Usaha


1. Tingkat Kepadatan Penduduk Sekitar Lokasi
Semakin tinggi kepadatan penduduk di suatu lokasi ,maka semakin tinggi pula
potensi dari pasar sebuah usaha.Coba bandingkan saja pendapatan antara usaha yang
lokasinya didaerah pedesaan dan didaerah perkotaan , omset yang diperoleh akan
jauh berbeda.
2. Besar Pendapatan masyarakat sekitar lokasi
Besar pendapatan masyarakat yang ada di sekitar lokasi juga mampu
mempengaruhi usaha yang akan Anda bangun. Sebab, tingkat pendapatan
masyarakat juga akan berpengaruh terhadap daya beli konsumen. Jika Anda ingin
menjalankan usaha dengan produk yang harganya sedikit tinggi, sebaiknya pilih
lokasi yang daya belinya cukup tinggi (misalnya di kota – kota besar). Sedangkan
bila ingin menawarkan produk dengan harga yang relative murah, tidak akan jadi
masalah jika Anda memilih lokasi usaha yang daya beli masyaratnya kurang untuk.
Karena konsumen di daerah tersebut lebih mementingkan harga murah,
dibandingkan memperhatikan kualitas produk yang dijual.
3. Memperhatikan tingkat keramaian kendaraan yang lewat
Perhatikan trafik lalu lalang kendaraan atau pejalan kaki yang lewat, karena
hal ini juga mempengaruhi jenis usaha yang cocok di daeah tersebut. Untuk daerah
yang dilalui pejalan kaki, usaha toko kelontong atau usaha minuman dingin cocok
untuk dibangun di daerah tersebut. Sedangkan untuk lokasi yang banyak dilalui
kendaraan bermotor, bisa mencoba usaha bengkel yang lebih dibutuhkan. Sesuaikan
jenis usaha Anda dengan para konsumen yang lalu lalang di lokasi tersebut.
4. Banyaknya usaha yang menduku di lokasi tersebut
Semakin banyak usaha yang ada di sekitar lokasi, maka konsumen yang
datang ke lokasi tersebut juga semakin ramai. Karena di lokasi tersebut terdapat
berbagai macam usaha yang menyediakan produk yang berbeda pula, sehingga para
konsumen lebih tertarik datang ke lokasi yang terdapat berbagai macam usaha.
Misalnya saja lokasi pasar, atau mall yang selalu ramai pengunjung.
5. Sesuaikan dana dengan lokasi usaha
Biasanya lokasi usaha yang ada di keramaian seperti mall, atau di pinggir jalan
yang strategis harga sewanya lebih mahal dibandingkan lokasi usaha yang kurang
strategis. Untuk itu sesuaikan dana yang Anda miliki, dengan lokasi usaha yang di
pilih. Jangan memilih lokasi yang harga sewanya mahal, tetapi ternyata tidak ramai
pengunjung.
6. Pilih lokasi usaha yang tingkat kompetisinya rendah
Jika di lokasi tersebut sudah banyak usaha yang sejenis dengan usaha Anda,
sebaiknya lokasi ini dihindari. Namun jika Anda yakin karena posisinya yang sangat
strategis, Anda harus siap bersaing dengan menciptakan inovasi baru yang dapat
membedakan usaha Anda dengan usaha lain yang sejenis.
7. Perhatikan akses menuju lokasi usaha
Usahakan pilih lokasi usaha yang mudah di akses oleh para konsumen. Jika
memungkinkan, pilih lokasi usaha yang dilalui transportasi umum. Agar konsumen
yang tidak memiliki kendaraan pribadi juga bisa menjangkau lokasi usaha Anda.
12

8. Tingkat keamanan yang mendukung


Lokasi usaha yang aman juga menambah kenyamanan para konsumen.
Mereka tidak akan ragu meninggalkan kendaraan mereka di tempat parkir, dan bisa
meninkmati pelayanan usaha Anda dengan merasa nyaman. Dengan lingkunganyang
aman, Anda bisa mengurangi resiko pencurian maupun perusakan yang bisa terjadi
pada usaha yang ada di lokasi kurang aman.
9. Perhatikan kebersihan lokasi usaha
Konsumen tidak akan mengunjungi sebuah toko, warung ataupun sebuah
outlet yang berada di lingkungan kotor atau kumuh. Mereka akan merasa ragu untuk
membeli produk Anda. Untuk itu jaga kebersihan lingkungan sekitar Anda, agar
konsumen merasa nyaman berkunjung ke lokasi usaha Anda.
13

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Usaha kecil dan menengah (UKM) mempunyai peran strategis dalam
pembangunan ekonomi nasional, oleh karena itu, selain berperan dalam
pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja juga berperan dalam
pendistribusian hasil-hasil pembangunan. Dalam krisis ekonomi yang terjadi di
negara kita yang terjadi di beberapa tahun yang lalu, dimana banyak usaha skala
besar yang mengalami stagnasi bahkan berhenti aktifitasnya, sektor Usaha Kecil
dan Menengah (UKM) terbukti lebih tangguh dalam menghadapi krisis tersebut.
Untuk itu harus ada langkah yang ditempuh untuk mengatasi krisis tersebut.
Oleh karena itu usaha kecil menengah harus mendapat dukungan dari
pemerintah agar usaha kecil menengah bisa lebih berkembang dan juga dapat
membuka lapangan pekerjaaan yang lebih besar lagi dan juga dapat mengurangi
jumlah pengangguran dan juga agar perekonomian lebih stabil dengan adannya
sektor dari usaha kecil menengah.

B. SARAN
Makalah ini masih memiliki berbagai jenis kekurangan, oleh karena itu saran dan
kritik yang sifatnya membangun sangat kami harapkan.
14

DAFTAR PUSTAKA

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Usaha_kecil
https://disdag.samarindakota.go.id/berita/artikel/usaha-kecil-kecilan-jangan-diremehkan-lihat-
contoh-dan-analisa-dari-uceo
https://hukumline.com/bentuk-badan-usaha
https://smesta.kemenkopuk.go.id
https://bisnisukm.com

Anda mungkin juga menyukai