Anda di halaman 1dari 34

UAS MANAJEMEN STRATEGIK

(STRATEGI BRAND INDOFOOD MASUK PASAR GLOBAL ATAU


GO INTERNASIONAL DI ERA PANDEMI COVID-19 )
Dosen : Dr. I Gusti Agung Ngr Gd Eka Teja Kusuma, SE. MM

DISUSUN OLEH :
Nama : Ni Komang Ayu Sri Utami
NIM : 2002612010806
Absen : 16
Kelas : Manajemen L Malam

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Y.M.E. atas limpahan rahmat dan
karunianya saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Strategi Brand

Indofood Masuk Pasar Global Atau Go Internasional Di Era Pandemi


Covid-19 ”. dengan tepat waktu.
Saya juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada bapak Dr. I Gusti
Agung Ngr Gd Eka Teja Kusuma, SE. MM selaku dosen mata kuliah Manajemen Strategik
yang sudah memberikan kepercayaannya kepada saya untuk menyelesaikan tugas ini.
Saya sangat berharap makalah ini dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan juga
wawasan. Saya pun menyadari bahwa di dalam makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya mengharapkan kritik dan saran
yang membangun demi perbaikan makalah ini.

Denpasar, 28 Mei 2022

Ni Komang Ayu Sri Utami

ii
DAFTAR ISI

1. KATA PENGANTAR.......................................................................................................... ii
2. DAFTAR ISI ........................................................................................................................ iii
3. BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................... 2
1.3 Tujuan.......................................................................................................................... 2
4. BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................................... 3
2.1 Perkembangan Covid-19 Pada Ekonomi Dunia .......................................................... 3
2.2 Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Ekonomi Digital ............................................ 4
2.3 Pengertian Pasar Global .............................................................................................. 6
2.4 Strategi Pemasaran Internasional ................................................................................ 6
2.5 Strategi Iklan Masuk Pasar Global .............................................................................. 10
2.6 Strategi Keunggulan Produk Untuk Pasar Global ....................................................... 10
2.7 Strategi Penetapan Harga Untuk Pasar Global ............................................................ 10
2.8 Strategi Marketing Yang Membuat Indofood Go Internasional .................................. 12
5. BAB III PENUTUP ............................................................................................................ 15
3.1 Kesimpulan .................................................................................................................. 15
3.2 Saran ............................................................................................................................ 16
6. BAB IV DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 17

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Pandemi Covid-19 masih berlangsung hingga sekarang, hal ini menjadi
alasan Pemerintah memperpanjang kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan
Masyarakat (PPKM) guna menekan laju penyebaran virus Covid-19. Tidak lelah,
Pemerintah terus mengimbau masyarakatnya untuk segera melakukan vaksinasi
dan disiplin protokol kesehatan 6M. Mulai dari memakai masker, mencuci tangan
dengan sabun, menjaga jarak, menghindari makan bersama, menjauhi kerumunan,
dan mengurangi mobilitas.

Strategi Pemasaran mempunyai peranan penting untuk mencapai


keberhasilan usaha, oleh karena itu bidang pemasaran berperan penting
merealisasikan rencana usaha. Hal ini dapat dilakukan jika perusahaan ingin
mempertahankan dan meningkatkan penjualan produk atau jasa yang mereka
produksi. Dengan menerapkan strategi pemasaran yang akurat melalui
pemanfaatan peluang dalam meningkatkan penjualan, sehingga posisi atau
kedudukan perusahaan di pasar dapat ditingkatkan atau dipertahankan.

Adapun tujuan dari pemasaran adalah untuk memahami keinginan dan


kebutuhan konsumen agar produk atau jasa sesuai bagi konsumen sehingga
produk dan jasa tersebut dapat terjual dengan sendirinya. Pemasar dituntut untuk
dapat memahami permasalahan pokok di bidangnya serta dapat memberikan
gambaran yang jelas dan terarah tentang apa yang dilakukan perusahaan dan
menyusun strategi agar dapat mencapai tujuan perusahaan

Banyaknya hal yang harus dipertimbangkan dalam melakukan pemasaran


global membuat perusahaan lebih berhati-hati dalam melaksanakan strateginya
agar berhasil dalam pelaksanaannya. Dengan mempertimbangkan faktor-faktor
utama dalam pelaksanaan pemasaran global maka pensahaan akan mampu
menentukan mode of entry yang akan digunakan dalam upaya membidik pasar
global yang persaingannya sangat ketat.

Seiring berjalannya waktu persaingan dalam dunia bisnis semakin ketat.


Segala hal dilakukan dalam persaingan tersebut, tidak terkecuali dengan
4
melebarkan sayap perusahaan. Hal ini ditengarai oleh pemasaran global yang
dilakukan oleh perusahaan dalam rangka memperluas target penjualan,
memperbanyak konsumen dan meningkatkan keuntungan Pemasaran global
sendiri memiliki pengertian sebagai proses memfokuskan sumber daya (manusia,
uang, aset fisik) dan tujuan-tujuan dari suatu organisasi untuk memperoleh
kesempatan dan menanggapi ancaman pasar global. Dan dalam melakukan
pemasaran global tentunya ada strategi tersendiri yang harus diterapkan dan
dilakukan oleh perusahaan. Baik dari segi faktor-faktor pertimbangan utama
dalam menaklukan pemasaran global.

Beberapa pembatasan kondisi yang dilakukan karena adanya pandemi


Covid-19 yang cukup menantang ini tidak menyurutkan semangat para pelaku
kreatif untuk terus berkreasi. Hal ini ditunjukkan oleh salah satu brand lokal
kebanggaan Indonesia, Indofood, yang berhasil meluas ke manca negara.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka penulis


tertarik untuk meneliti lebih lanjut terkait topik penelitian ini dengan judul
“Strategi Brand Indofood Masuk Pasar Global Atau Go Internasional Di Era
Pandemi Covid-19”.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Bagaimana Perkembangan Covid-19 Pada Ekonomi Dunia
2. Apa Saja Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Ekonomi Digital
3. Apa Itu Pasar Global
4. Strategi Apa Saja Yang Dapat Dilakukan Untuk Dapat Memasuki Pasar
Internasional
5. Bagaimana Strategi Iklan Masuk Pasar Global
6. Bagaimana Strategi Keunggulan Produk Untuk Masuk Pasar Global
7. Bagaiman Strategi Penetapan Harga Untuk Masuk Pasar Global
8. Strategi Yang Dilakukan Indofood Hingga Go Internasional

1.3 TUJUAN
Mengetahui Dampak Covid-19 Terhadap Perkembangan Ekonomi Dunia
Khususnya Indonesia Serta Mengetahui Strategi Yang Tepat Untuk Bertahan Di
Masa Pandemi Dan Strategi Untuk Masuk Pasar Internasional Ditengah
Pembatasan Kondisi Akibat Covid-19.
5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PERKEMBANGAN COVID-19 PADA EKONOMI DUNIA


Pengaruh pandemi COVID-19 sangat berbeda dengan penyebab penurunan
pertumbuhan ekonomi dunia di tahun-tahun sebelumnya. Berbagai kebijakan
sebagai upaya mengurangi efek penyebaran virus COVID-19 seperti karantina dan
lockdown wilayah serta social distanding menyebabkan dampak yang besar
terhadap sektor-sektor ekonomi yang melibatkan pergerakan manusia seperti
pariwisata, perjalanan, perhotelan dan hiburan. Kekhawatiran terhadap penularan
menyebabkan penutupan tempat kerja yang kemudian menyebabkan gangguan
terhadap rantai pasok, produktivitas yang lebih rendah, penurunan produksi dan
pendapatan.

Virus Covid-19 masih jadi perbincangan hangat sejak kemunculannya di


akhir Desember tahun 2019, seperti diketahui bahwa gejala terhadap kasus virus
covid-19 ini jika dilihat dari kacamata awam hanyalah gejala biasa seperti
influenza, batuk namun apabila diperdalam lagi bahwa bermula dari gejala
tersebutlah kasus covid-19 menyebar luas ke berbagai belahan dunia.Dengan
mewabahnya virus corona ke berbagai negara sehingga setiap kepala
pemerintahan dalam negara tersebut mengambil kebijakan dengan penerapan
lockdown.

Hal ini pada akhirnya juga menyebabkan meningkatnya ketidakpastian yang


membuat masyarakat mengkonsumsi lebih sedikit barang sehingga memicu
penutupan bisnis lebih lanjut yang kemudian juga berakibat pada kehilangan
pekerjaan. Selain itu, pengeluaran pemerintah terhadap biaya perawatan kesehatan
dan penyediaan alat-alat kesehatan menjadi sangat besar. Gangguan di masing-
masing negara yang terdampak pandemi COVID-19 tersebut kemudian meluas ke
mitra dagang melalui hubungan perdagangan dan rantai pasok global, sehingga
memberi dampak pada ekonomi makro secara global.

Ekonomi global tahun 2020 diproyeksikan terkontraksi tajam hingga –3%


akibat pandemic COVID-19 tersebut (IMF, 2020). Keadaan ini jauh lebih buruk
krisis keuangan pada periode sebelum tahun 2011, dimana rata-rata ekonomi
dunia tahun 2002-2011 masih tumbuh positif sebesar 4.1% (Tabel 2.1.). Dalam

6
skenario dasar, yang mengasumsikan bahwa pandemi memudar pada semester
kedua tahun 2020, ekonomi global diproyeksikan tumbuh sebesar 5,8 persen pada
tahun 2021 ketika kegiatan ekonomi kembali menjadi normal.

Pertumbuhan ekonomi dunia di negara maju pada tahun 2020 diproyeksikan


akan berkontraksi sebesar -6,1%, lebih kecil dibandingkan dengan pertumbuhan
negara berkembang yang diproyeksikan sebesar -1% (diluar RRT) atau sebesar -
2,2% jika termasuk RRT (Tabel 2.1). Hal ini dikarenakan beberapa negara maju
mengalami wabah COVID-19 yang cukup meluas dengan tingkat kematian
penduduk yang lebih tinggi, yang 7 juga berdampak pada gangguan kegiatan
ekonomi masyarakatnya, dibandingkan dengan negara-negara berkembang.
Kebijakan pemberlakuan lockdown yang diberlakukan hampir di seluruh
negara menyebabkan menurunnya aktivitas ekonomi dalam setiap negara,
misalnya terdapat penuruan nilai ekspor yang diterima negara karena khawatir
adanya penyebaran kasus virus corona yang terbawa oleh barang-barang yang
dikirim sehingga tentu mempengaruhi jurnal dalam siklus keuangan ekonomi
negara tersebut.
Pengaruh adanya kasus virus corona atau covid-19 ini juga tentu dirasakan
oleh seluruh negara terdampak, apalagi dengan menurunnya aktivitas ekonomi di
China sebagai negara kekuatan perekonomian kedua di dunia (setelah Amerika
Serikat) dan salah satu motor pertumbuhan PDB di dunia juga berdampak
signifikan terhadap perekonomian internasional. Terdapat beberapa aktivitas
ekonomi yang menurun melalui beberapa jalur, misal pariwisata yang benar-benar
mati aktivitasnya hampir di seluruh dunia karena membatasi aktivitas warganya
agar tetap di rumah dan tidak menjajaki tempat-tempat umum khawatir
penyebaran semakin melebar dan membentuk cluster baru dan juga pembatasan
perjalanan dan pariwisata.
Dalam perekonomian dunia membuat output dan pasar finansial menurun
drastis, ada juga jalur perdagangan dalam aktivitasnya ekspor dan impor terdapat
pembatasan bahkan memang menurun karena khawatir adanya virus covid-19
yang menempel di barang, ada juga karena pengehentian produksi membuat
terganggunya perdagangan internasional karena memiliki ketergantungan tinggi
terhadap ekspor dan impor, khususnya dari China.

7
Upaya yang dilakukan oleh pemerintahan masing-masing negara terhadap
penanganan kebijakan lockdown dan pembatasan sosial ini memang pada awalnya
menjadi pukulan yang amat berat bagi beberapa perusahaan tempat produksi,
karena dampaknya mengakibatkan berhentinya produksi, matinya operasional
perusahaan produksi sehingga banyak pekerja yang dirumahkan sampai
diberhentikan saat gencar-gencarnya mewabah pandemi covid-19 diikuti dengan
pasar tenaga kerja yang cukup kacau dampaknya lagi menyebabkan tingginya
kemiskinan sehingga menurunkan jumlah pendapatan negara juga karena diikuti
dengan meningkatnya angka pengangguran.
Sebetulnya dalam beberapa perkembangan ekonomi internasional yang
terjadi dalam kurun waktu kurang dari satu tahun semenjak adanya covid-19 ini
bisa digambarkan bagaimana prospek pertumbuhan ekonomi internasional ke
depannya. Harapan untuk adanya peningkatan dalam sektor pertumbuhan ekonomi
internasional seperti tidak bisa dirasakan merata oleh hampir seluruh negara,
karena apabila pandemi covid-19 ini terus berkembang maka akan semakin
berdampak besar terhadap setiap sektor ekonomi negara dan masyarakat negara
terdampak.
Solusinya agar proses pemulihan ekonomi lingkup internasional juga
berjalan mulus tetap dari pemerintahan negara terdampak memberikan
pengawasan serta pendampingan agar selalu tetap masyarakat negaranya
menjalankan kehidupan bersih dan sehat diikuti dengan teraturnya penerapan
protokol kesehatan agar dapat memutus tali penyebaran pandemi covid-19, dengan
begitu diharapkan proses pemulihan ekonomi dunia dan aktivitas ekonomi
internasional dapat berangsur membaik dan meningkat.

2.2 DAMPAK PENDEMI COVID - 19 TERHADAP EKONOMI DIGITAL


Ekonomi digital lahir dan berkembang seiring penggunaan Teknologi
Informasi dan Komunikasi yang juga semakin mengglobal di dunia. Menurut
Dalle (2016) sejarah ekonomi dunia telah melalui empat era dalam hidup manusia
yaitu era masyarakat pertanian, era mesin pasca revolusi industri, era perburuan
minyak, dan era kapitalisme korporasi multinasional. Empat gelombang ekonomi
sebelumnya berkarakter eksklusif dan hanya bisa dijangkau oleh kelompok elit
tertentu. Gelombang ekonomi digital hadir dengan topogra yang landai, inklusif,
dan membentangkan ekualitas peluang. Karakteristik ini memiliki konsep
8
kompetisi yang menjadi spirit industri yang dengan mudah terangkat oleh para
pelaku startup yang mengutamakan kolaborasi dan sinergi. Karena itu pula
ekonomi digital merupakan ‘sharing economy’ yang mengangkat banyak usaha
kecil dan menengah untuk memasuki bisnis dunia.

Dalam ekonomi digital, perusahaan menawarkan layanan mereka sesuai


dengan layanan layanan tertentu yang sesuai dengan permintaan spesik tertentu
atau penawaran khusus, penawaran telah dikarakterisasi sebagai penawaran
pribadi dan individu atau pribadi (Bloch et al., 2006). Agar ekonomi digital dapat
memberikan keuntungan kepada masyarakat dan pelaku usaha, maka diperlukan
kerangka regulasi yang tepat sehingga terjadi iklim pasar yang kompetitif dan
seimbang dalam mengembangkan ide untuk menciptakan produk dan inovasi. Ciri
ekonomi digital adalah melakukan perdagangan global dan banyak memotong
rantai intermediary. Diharapkan tidak ada barrier to entry sehingga memberi
keleluasaan partisipasi pasar.

Dalam menciptakan kerangka proteksi yang lebih baik untuk konsumen,


perlu keseimbangan dengan kepentingan dan kapasitas bisnis, terutama untuk
perusahaan kecil dan menengah. Apabila regulasi tidak seimbang, maka dapat
menyebabkan turn-over yang tinggi pada pelaku bisnis, yaitu tersisihnya pelaku
bisnis yang kalah dalam kompetisi dari peredaran. Hal ini juga dapat
mempengaruhi kebebasan pilihan konsumen. Oleh karena itu hak dan kewajiban
antara konsumen dan pelaku bisnis harus seimbang dari kedua belah pihak.

Berdasarkan data dari tahun ke tahun, pandemi Covid-19 meningkatkan


jumlah pengangguran dan tingkat kemiskinan. Namun demikian, dapat kita
syukuri bahwa saat pandemi melanda Indonesia transformasi digital malah
berkembang dan mendisrupsi sektor bisnis serta ekonomi. Perkembangan ekonomi
digital yang telah hadir di sekitar kita contohnya seperti berbagai jenis e-
commerce dan juga layanan financial technology (fintech) yang semakin marak di
kalangan masyarakat. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa ekonomi digital
tengah berkembang dan pandemi mempercepat perkembangan digitalisasi
ekonomi tersebut.
Prof. Sri Adiningsih menjelaskan beberapa poin bagaimana krisis pandemi
Covid-19 dapat mengakselerasi transformasi digital. Yang pertama, dorongan
untuk mengurangi interaksi langsung selama pandemi Covid-19 telah
mengutamakan digitalisasi dan otomatisasi. Yang kedua, sejak awal sekali
9
pandemi berlangsung, digitalisasi dan otomatisasi telah diupayakan untuk
dipercepat sebagian karena adopsi tersebut membantu mengurangi kebutuhan akan
kontak fisik. Selain itu, Prof. Sri Adiningsih juga menyebutkan bahwa dalam krisis
yang melanda skala global sekalipun, pandemi telah menyebabkan percepatan
transformasi digital lebih lanjut secara global.
Pada pembahasan selanjutnya, Prof. Sri Adiningsih juga menambahkan hal
lain yang juga menjadi catatan, yaitu terdapatnya peningkatan perusahaan mikro
dan perusahaan di sektor manufaktur yang telah mengadopsi penggunaan platform
digital sebanyak 59% sejak Oktober 2020. Menurutnya, Covid-19 telah
mendorong perubahan perilaku konsumen dan bisnis, banyak diantaranya akan
bertahan hingga tingkat yang berbeda-beda dalam jangka panjang. Terdapat 4
sektor yang diestimasikan akan banyak diminati pada era pasca-Covid, yaitu
sektor Pendidikan yang aksesnya semakin meluas berkat inovasi pembelajaran
online, sektor Kesehatan yang terus berkembang bersama perkembangan
teknologi, sektor fintech di mana digital lending dan investasi online semakin
populer, dan sektor e-commerce di mana jumlah pembeli online sangat melejit di
era pandemi ini.
Di akhir pembahasan materi, beliau menyimpulkan bahwa transformasi
ekonomi digital telah berkembang pesat dalam satu dekade terakhir dan pandemi
telah mempercepat proses tersebut. Gaya hidup daring akan tetap ada, beberapa
akan dijalankan secara hybrid (online dan offline) setelah era pandemi. Dalam
kurun waktu satu atau dua dekade, ekonomi digital akan berkembang lebih luas,
semua sektor ekonomi di seluruh wilayah akan terdigitalisasi. Bisnis yang ada
harus mengantisipasi dan menyesuaikan jika ingin bertahan serta bertumbuh.

10
2.3 PENGERTIAN PASAR GLOBAL
Pasar global merupakan sebuah pasar di mana terjadi transaksi yang
berlangsung antara penjual dengan pembeli yang mencakup ranah global alias
seluruh dunia. itu artinya, transaksi ini akan berlangsung antara satu negara
dengan negara yang lainnya.

Munculnya pasar global karena suatu negara yang ingin memenuhi


kebutuhan para warganya. Setiap negara memang mempunyai sumber daya alam
serta variasi yang cukup terbatas. Untuk itu, agar tetap bisa memuaskan kebutuhan
para warganya maka akan terjadi transaksi impor dan ekspor.

Impor adalah sebuah negara membeli barang dari negara lain. Sementara
ekspor merupakan negara yang menjual barang atau produknya ke negara lain.
Suatu negara memiliki sumber daya alam dan variasi yang terbatas. Oleh
karena itu, demi memuaskan kebutuhan warganya akan terjadi transaksi impor
yaitu membeli barang dari suatu negara ke negaranya atau ekspor yaitu menjual
barang dari negaranya ke negara lain demi mencukupi kebutuhan pada negara
tersebut.

Manfaat Pasar Global


1. Semakin Banyak Mendapatkan Konsumen
Semakin banyak populasi manusia berbanding lurus dengan konsumen yang
juga akan semakin banyak.

2. Keuntungan Berlipat
Tidak mengherankan pada saat jumlah konsumen semakin banyak, maka
berdampak pada keuntungan yang akan Anda dapatkan. Produk yang anda
pasarkan akan menghasilkan keuntungan besar dan mungkin belum Anda
prediksi sebelumnya. Maka dari itu, pasar global merupakan sebuah peluang
terbaik untuk para pelaku bisnis ketika mereka mampu memanfaatkannya
secara baik. Salah satu contoh adalah sepatu NIKE. Brand ini berhasil
meraih keuntungan hingga mencapai triliunan rupiah per tahun. Sebuah
angka yang sangat fantastis.

11
3. Jalur Distribusi yang Lebih Luas
Distribusi produk yang Anda jual tentu semakin luas. Awalnya Anda hanya
memasarkan produk antar kota atau antar pulau. Namun sekarang Anda
sudah bisa menjual produk Anda tersebut ke negara lain.

4. Eksistensi Perusahaan yang Semakin Naik


Manfaat berikutnya dengan adanya pasar global adalah mampu
meningkatkan eksistensi perusahaan. Perusahaan atau bisnis yang Anda
jalankan akan semakin terkenal karena produk Anda sudah terkenal di
mana-mana.

2.4 STRATEGI PEMASARAN INTERNASIONAL


Dalam menjalankan strategi pemasaran internasional tiap perusahaan
dapat memilih metode yang paling sesuai bagi produk dan sasaran pasarnya. Ada
beberapa strategi yang digunakan perusahaan untuk dapat bersaing di pasar global.
1) Customer Lifetime Value (CLV)
Customer lifetime value adalah nilai sekarang dari arus kas (profit) di masa
depan yang diberikan seorang konsumen dikaitkan dengan hubungannya
dengan perusahaan. Strategi CLV ini menekankan pemasar untuk dapat
memenuhi kepuasan dan memaksimalkan pelayanan kepada pelanggan
untuk jangka panjang.
2) Experiential Marketing
Dalam proses pemasaran pengalaman (experiential marketing), targetnya
terfokus pada pengalaman yang akan didapatkan oleh konsumen ketika
mengonsumsi produk. Pemasaran ini menggabungkan elemen logika, emosi,
dan tindakan untuk menjadi penghubung antara produk dengan konsumen.
3) Blue Ocean Strategy
Strategi ini memiliki tujuan untuk menciptakan permintaan pasar yang baru.
Dalam blue ocean strategy, permintaan diciptakan bukan direbut. Sehingga
perusahaan memiliki kesempatan besar untuk tumbuh dan mendapatkan
keuntungan.
Berikut ini beberapa prinsip yang digunakan pada blue ocean strategy ini.
1. Bersaing pada ruang pasar yang baru
2. Membuat sistem kompetisi menjadi tidak relevan
12
3. Menangkap dan menciptakan permintaan baru
4. Mendobrak pertukaran value cost
5. Memadukan diferensiasi dan biaya rendah
4) Ekuitas Merek (Brand Equity)
Dalam hubungannya dengan merek, ada beberapa sikap yang dapat diambil
oleh konsumen, yaitu:
a. Mengganti merek karena harganya
b. Tidak memiliki alasan kuat untuk mengganti merek
c. Akan merasa rugi jika mengganti merek
d. Menganggap merek sebagai teman
e. Terikat pada merek
Beberapa hal tersebut dapat menentukan tingkat keberhasilan sebuah brand
memiliki ekuitas merek yang baik di mata konsumen. Perusahaan pun
mendapat keuntungan dari merek yang sudah memiliki ekuitas besar,
seperti:
a. Ketahanan harga: harga yang sudah ada di pasaran tidak akan mudah
terganggu oleh harga yang dikeluarkan oleh pesaing lain.
b. Harga lebih tinggi: produk dengan ekuitas merek yang baik dapat
menetapkan harga yang lebih tinggi dari produk lainnya karena
mendapat dukungan melalui tingkat kepercayaan dan persepsi yang
positif dari konsumen.
c. Biaya pemasaran lebih kecil: jika suatu produk sudah mendapat tempat
di hati konsumennya, maka usaha dan biaya yang diperlukan untuk
mempertahankan citra tersebut akan jauh lebih kecil daripada pesaing
yang masih harus membangun citra dari produknya.
d. Posisi yang kuat di hadapan distributor maupun pengecer: perputaran
yang lebih cepat dari produk dengan ekuitas merek yang baik dapat
menjadi nilai lebih di mata distributor dan pengecer, sehingga
keuntungan yang diperoleh juga lebih besar. Hal ini menjadikan
distributor dan pengecer lebih senang menangani produk dengan ekuitas
merek yang terbukti baik.
e. Kredibilitas tinggi, mudah melakukan perluasan merek: perusahaan
dengan ekuitas merek yang baik juga dapat dengan mudah membuat
produk-produk turunan berbasis merek yang sudah ada. Juga, akan

13
memiliki kemungkinan yang besar produk baru tersebut diterima serta
mendapat perhatian dari konsumen.
5) Kualitas Jasa (Service Quality)
Pada strategi ini, keunggulan kompetitif perusahaan dapat dicapai melalui
pelayanan (jasa) penghantaran produk yang baik. Seluruh proses pemasaran
didominasi oleh elemen jasa dibandingkan dengan elemen fisik produk itu
sendiri. Elemen-elemen tersebut secara sederhana dibagi menjadi beberapa
elemen berikut:
1. Fisik (tangible) menyangkut fasilitas fisik, penampilan karyawan, alat,
dan perlengkapan yang digunakan, serta penampilan fisik pendukung.
2. Keandalan (reliability) berkaitan dengan penyampaian jasa tepat waktu
dan tepat janji.
3. Keyakinan dan keamanan (assurance) berhubungan dengan perasaan
bebas dari tekanan, bahaya, keraguan, dan kenyamanan ketika
bertransaksi.
4. Cepat tanggap (responsive) menyangkut kesediaan dan kesiapan pekerja
melayani konsumen.
5. Pendekatan personal (empathy) berkaitan dengan kemampuan pekerja
memahami kebutuhan konsumen.
Hal ini menunjukkan titik keberhasilan perusahaan terletak pada
kemampuan karyawannya melayani serta memenuhi kebutuhan dan
kepuasan konsumen. Strategi ini memperhitungkan jika karyawan merasa
puas dengan lingkungan kerja dan kompensasi yang diberikan perusahaan,
karyawan akan memiliki kinerja yang baik sehingga dapat menghasilkan
kepuasan terhadap konsumen.
6) Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility - CSR)
Kebijakan CSR ini mengarahkan perusahaan untuk dapat menjalankan
perusahaannya untuk mematuhi hukum, standar etika, dan aturan
internasional yang berlaku. Dalam perjalanannya perusahaan juga harus
melakukan prinsip dasar yang sudah ditentukan, yaitu:
1. Fokus pada isu tertentu yang paling berkaitan dengan operasi perusahaan;
2. Konsisten menjalankan program yang bertujuan untuk dapat
mengurangi dampak negatif dari aktivitas perusahaan;

14
3. Branding, mengaitkan seluruh aktivitas tersebut dengan program
pemasaran merek, sehingga terbentuk satu kesatuan yang positif antara
kegiatan CSR dengan merek di mata konsumen;
7) Manajemen Hubungan Konsumen (Consumer Relationship Management -
CRM)
CRM merupakan strategi yang digunakan untuk mengelola interaksi
perusahaan dengan konsumen dan calon pembeli. Dalam CRM terdapat
beberapa tingkatan ikatan antara perusahaan dengan konsumen, yaitu:
a. Financial bond: ini merupakan bentuk tingkatan paling rendah pada
hubungan antara perusahaan dan konsumen karena hanya berbasis pada
transaksi semata;
b. Social bond: hubungan antara kedua belah pihak diikat dalam
lingkungan sosial tertentu;
c. Business bond: hubungan antara pengusaha dan konsumen
dikembangkan lebih besar menjadi hubungan bisnis yang saling
membutuhkan dan menguntungkan;
d. Structural bond: hubungan yang dibangun antara pengusaha dan
konsumen bersifat struktural, menyangkut seluruh aspek yang sudah
disebutkan di atas;
Pembangunan infrastruktur teknologi informasi sangat diperlukan dalam
strategi ini agar dapat mendukung pembentukan hubungan yang baik dengan
para konsumen.
8) Network Marketing
Umumnya strategi ini dikenal dengan istilah multi level marketing. Pada
dasarnya strategi ini merupakan strategi penjualan langsung yang
melibatkan struktur pengusaha tertentu. Masing-masing pengusaha tidak
hanya bertanggung jawab untuk menjual produk tetapi juga untuk
membangun jaringan di bawahnya yang nantinya akan memberikan
keuntungan dalam hal finansial.
Komunikasi yang digunakan dalam multi level marketing ini adalah word to
mouth yang strukturnya dibangun berdasarkan kepercayaan antarpengusaha.
Terdapat beberapa prinsip yang perlu dijalankan agar multi level marketing
dapat bekerja dan menguntungkan bagi perusahaan maupun pengusaha itu
sendiri.

15
1. Sistem: sistem rekrutmen, kompensasi, dan sistem rangking terdapat di
dalamnya;
2. Produk: hal ini berkaitan kualitas, harga, dan manfaat produk yang
dipasarkan;
3. Manusia: ini menyangkut dengan karakter manusia yang direkrut serta
bentuk penghargaan atas posisi mereka di dalam organisasi.

Dalam memasuki sebuah pasar internasional diperlukan kontrak


manajemen. Kontrak manajemen maksudnya adalah perjanjian penyediaan
manajemen untuk semua atau bidang tertentu oleh sebuah perusahaan kepada
perusahaan lain. Ada berbagai macam jenis strategi yang dilakukan oleh
perusahaan multi nasional memasuki pasar global masing-masing memiliki
kelebihan dan kelemahan dalam perusahaan multinasional, yaitu :
1. Joint venture memiliki struktur organisasi yang dua perusahaan bekerja
sama dengan tujuan tertentu. Kelebihan joint venture, dapat memanfaatkan
skala ekonomi dan spesialisasi, sumber informasi akan semakin lengkap
karena adanya perbaikan komunikasi dan networking, meminimumkan
resiko dan memungkinkan beroperasi secara global. Sedangkan beberapa
kelemahan dalam melakukan joint venture adalah tanggung jawab terhadap
semua resiko dibagi antar masing-masing partner, resiko rahasia tersebar
lebih besar, resiko tertipu oleh partner usaha lebih besar, hutang perusahaan
menjadi tanggung jawab bersama, dan seluruh harta menjadi jaminan.
2. Licence agreement seperti memberikan ijin menggunakan merek.
Keuntungan, dapat memperluas siklus produk perusahaan, pemberi lisensi
mengalami peningkatan penjualan atas pergantian suku cadang di luar
negeri, penerima lisensi akan mendapatkan hak proses dan teknologi
sehingga mengurangi biaya riset dan pengembangan. Sedangkan kerugian
adalah penerima lisensi dapat menjadi pesaing dagang, penjual barang atas
merek tidak terkontrol dengan baik, banyak terdapat barang palsu, mutu
produk yang dihasilkan penerima lisensi buruk.
3. Wholly Owned Subsidiary adalah mendirikan perusahaan milik sendiri di
luar negeri secara penuh. Keuntungan dari wholly owned subsidiary adalah
tidak kehilangan kontrol terhadap keunggulan yang dimiliki, sebagai
bagian yang mudah dikoordinasikan dalam menentukan strategi global,
memberikan keuntungan dalam global-system. Sedangkan dalam kerugian,
16
menanggung semua beban biaya, dan menanggung semua resiko.
4. Subcontracting. Keuntungan dalam subcontracting memudahkan suatu
negara untuk mengelola sumber daya alam, memaksimalkan kapasitas kerja
dengan menekan biaya produksi pada biaya pekerja yang murah.
Sedangkan kekurangan subcontacting kurangnya mutu dan kualitas dari
produk yang dihasilkan, perusahaan yang memberi kontrak memiliki
kekuasaan politik internasional untuk menguasai pasar internasional, ada
campur tangan dari pemerintah negara berkembang melalui peraturan
pemerintah
5. Outsourcing. Kelebihan dari outsourcing, yaitu kebutuhan tenaga kerja
terjamin, target perusahaan akan terpenuhi dengan tepat waktu,
memudahkan akses pada pasar global jika menggunakan vendor untuk
meningkatkan kas dalam aset perusahaan serta mengurangi risiko
kegagalan investasi yang mahal. Sementara kelemahannya yaitu kehilangan
kendali terhadap sistem dan data karena bisa saja pihak outsourcer menjual
data ke pesaing, mengurangi keunggulan kompetitif karena pihak
outsourcer tidak dapat diharapkan untuk menyediakannya karena
outsourcer juga harus memikirkan klien lain, proses pembelajaran
pelaksana sistem informasi membutuhkan jangka waktu yang cukup lama.

Dan didalam penerapan strategi yang paling sering digunakan oleh


perusahaan multinasional untuk industri alat-alat medis. Ada beberapa strategi
yang cukup dominan dengan berbagai modifikasinya yaitu International alliance
strategy, dimana dua perusahaan yang bergabung menjadi satu untuk bekerjasama
tapi dengan target yang sama. Beberapa perusahaan multinasional di bidang alat
kesehatan telah membuka cabang di Indonesia namun tetap berkolaborasi dengan
perusahaan lokal dalam distribusi dan pemasaran produknya.

17
2.5 STRATEGI IKLAN MASUK PASAR GLOBAL

International advertising atau iklan internasional adalah iklan ditujukan untuk


untuk audiens di lebih dari satu negara.Proses komunikasi iklan dengan audiens
target lebih kompleks karena komunikasi terjadi di berbagai konteks, yang berbeda
dalam hal bahasa, literasi, dan faktor budaya lainnya. Selain itu, ada berbagai media
berbeda yang memiliki keefektifan beragam antar satu negara dengan negara
lainnya.

Selanjutnya, pengaturan iklan juga bervariasi. Ada perusahaan multinasional


memusatkan keputusan dan anggaran iklan dan menggunakan agen yang sama atau
terbatas di seluruh dunia. Disisi lain, ada perusahaan yang mendesentralisasi dan
menyerahkan iklan di tangan anak perusahaan lokal, menghasilkan penggunaan
agen periklanan lokal yang lebih besar.Singkatnya, periklanan internasional
merupakan proses komunikasi yang terjadi dalam berbagai budaya yang berbeda
dalam hal nilai, gaya komunikasi, dan pola konsumsi. Ini melibatkan pengiklan dan
agen periklanan yang bervariasi antar perusahaan.

Proses komunikasi di pasar internasional melibatkan sejumlah langkah.

• Pengiklan menentukan pesan yang sesuai untuk audiens target.

• Menyandikan pesan sehingga akan dipahami dengan jelas dalam


konteks budaya yang berbeda.

• Pesan tersebut kemudian dikirim melalui saluran media ke audiens yang


kemudian menerjemahkan dan bereaksi terhadap pesan tersebut.

Pada setiap tahap dalam proses, hambatan budaya dapat menghambat


transmisi pesan yang efektif dan menghasilkan miskomunikasi. Jika tujuan iklan
adalah untuk mengembangkan citra perusahaan atau global yang kuat, maka
kampanye global yang seragam lebih mungkin digunakan. Sebaliknya, ketika
tujuannya adalah untuk meluncurkan produk atau merek baru, atau untuk lebih
membedakan produk atau merek dari merek atau produk pesaing lainnya,
kampanye lokal yang disesuaikan dengan pasar lokal menjadi lebih khas.

18
2.6 STRATEGI KEUNGGULAN PRODUK UNTUK MASUK PASAR
GLOBAL
Saat ini, persaingan bisnis di tingkat global semakin kompetitif. Oleh karena
itu, setiap perusahaan bisnis dituntut untuk memiliki suatu keunggulan bersaing di
tingkat makro (negara). Menurut Supranoto (2010), keunggulan bersaing atau
keunggulan kompetitif merupakan modal yang dimiliki suatu perusahaan bisnis
untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain dan sekaligus merupakan
modal perusahaan untuk mendominasi di pasaran.

Secara umum, indikator yang menunjukkan bahwa suatu perusahaan


memiliki keunggulan bersaing adalah perusahaan tersebut unik, jarang ditemui,
sulit untuk ditiru, dan mempunyai harga yang bersaing.

Dengan kata lain, perusahaan yang memiliki keunggulan bersaing memiliki


sesuatu yang tidak dimiliki pesaing, mampu melakukan hal-hal yang tidak bisa
dilakukan perusahaan lain dan mampu melakukan hal-hal yang “lebih” baik
dibanding perusahaan lain.

Untuk mencapai keunggulan bersaing di tingkat global, maka setiap


perusahaan harus memiliki sebuah strategi. Umumnya, strategi yang dapat
digunakan untuk menciptakan keunggulan bersaing di pasar global meliputi
orientasi pasar, inovasi dan orientasi kewirausahaan (Djodjobo dan Tawas 2014).
Strategi pertama yaitu orientasi pasar, dimana orientasi pasar adalah suatu
aktivitas atau proses yang berkaitan dengan kepuasan konsumen.

Perusahaan yang mempunyai strategi orientasi pasar, akan terus berusaha


mendekatkan diri kepada konsumen dan berusaha mencari apa yang sejatinya
dibutuhkan dan diinginkan konsumen sehingga dapat menciptakan kepuasan
konsumen. Strategi orientasi pasar ini sangat efektif apabila diterapkan pada
perusahaan yang memasuki pasar global.

Strategi kedua yang dapat digunakan untuk menciptakan keunggulan


bersaing di pasar global yaitu inovasi. Pada pasar global, adanya kesamaan jenis
produk akan menyebabkan suatu perusahaan sulit untuk bersaing.

Untuk itu, guna memenangkan persaingan di pasar global, suatu perusahaan


harus mampu menciptakan inovasi produk agar produknya di pasaran tidak sama
19
persis dengan produk yang dimiliki perusahaan lain dan supaya produk tersebut
bisa memiliki nilai yang lebih dibanding produk perusahaan lain.

Langkah-langkah yang dapat diterapkan perusahaan dalam menciptakan


inovasi produk antara lain: 1) membuat produk yang lebih kreatif, bernilai dan
bervariasi; 2) merubah desain produk menjadi lebih menarik dan tidak biasa; 3)
merubah sistem distribusi produk menjadi lebih luas; 4) menciptakan sistem
pembayaran yang lebih kreatif dan mudah dilakukan.

Adapun strategi ketiga yang dapat digunakan untuk menciptakan


keunggulan bersaing di pasar global yaitu dengan menerapkan bisnis yang
berorientasi kewirausahaan. Orientasi kewirausahaan adalah suatu aktivitas yang
berhubungan dengan pencarian “peluang” yang ada di pasar secara aktif,
pengambilan resiko terhadap keputusan yang diambil perusahaan untuk
membesarkan perusahaan di kancah global, keagresifan perusahaan untuk
mengungguli perusahaan pesaing, dan berhubungan pula dengan kecenderungan
perusahaan untuk melakukan pengenalan dan eksperimen terhadap produk-produk
baru.

Apabila ketiga strategi di atas diterapkan, maka suatu perusahaan akan


mudah menciptakan keunggulan bersaing di pasar global. Jika perusahaan sudah
mempunyai keunggulan bersaing, maka perusahaan tersebut akan berpotensi
menjadi pemimpin pasar karena pangsa pasar lebih berpihak kepada perusahaan
tersebut dan memiliki kepuasan terhadap perusahaan tersebut.

Selain itu, dengan memiliki keunggulan bersaing, perusahaan di pasar


global cenderung kuat bertahan meskipun berada pada kondisi pasar yang tidak
mendukung, sebab perusahaan mampu mengatasi adanya perubahan-perubahan
yang terjadi di pasar. Melalui keunggulan bersaing, suatu perusahaan juga tidak
akan mudah ditiru oleh perusahaan pesaing dan tidak mudah dikalahkan dengan
perusahaan pesaing.

20
2.7 STRATEGI KEUNGGULAN PRODUK UNTUK MASUK PASAR
GLOBAL
Ada sejumlah strategi penetapan harga yang tersedia bagi para pemasar
global. Meskipun demikian, sasaran secara keseluruhan haruslah berupa
kontribusi pada tujuan penjualan dan laba perusahaan di pasar global. Strategi
berorientasi pada pelanggan (customer-oriented strategies) seperti market
skimming, penetration, dan market holdingbisa digunakan apabila persepsi
konsumen dijadikan sebagai pedoman utama. Penetapan harga global bisa pula
didasarkan pada kriteria eksternal lainnya, seperti eskalasi biaya manakala
barang yang dikirimkan antar batas Negara. Isu penetapan harga global
bisa juga diintegrasikan secara penuh dalam proses perancangan produk,
sebagaimana banyak diterapkan oleh perusahaan-perusahaan Jepang. Harga dalam
pasar global harus selalu dievaluasi secara regular dan disesuaikan bilamana
diperlukan. Selain itu, tujuan penetapan harga bisa bervariasi, tergantung pada
tahap siklus hidup produk dan situasi persaingan di masing-masing negara tujuan
pemasaran.

1. Market Skimming. Strategi penetapan harga market skimming


merupakan usaha secara sistematis untuk menjangkau dan malyani
segmen pasar yang bersedia membayar harga premium (harga mahal)
untuk suatu produk. Dalam hal ini, produk harus memiliki nilai yang
tinggi bagi para pembeli.Biasanya strategi ini diterapkan dalam tahap
perkenalan pada tahap siklus hidup produk, dimana kapasitas produksi dan
persaingan masih sangat terbatas. Melalui penetapan harga yang tinggi,
maka permintaan terbatas pada early adoptersyang bersedia dan mampu
membayar harga tersebut. Salah satu tujuan strategi ini adalah
memaksimumkan pendapatan pada volume yang terbatas dan
menyesuaikan permintaan dengan penawaran yang tersedia. Tujuan lainnya
adalah memperkuat persepsi pelanggan mengenai nilai produk yang
tinggi. Bila hal ini terjadi, maka harga menjadi bagian dari strategi
positioning produk total.
2. Penetration Pricing. Penetapan harga penetrasi menggunakan harga
sebagai senjata bersaing guna meraih posisi pasar. Mayoritas perusahaan
yang menggunakan strategi ini dalam pemasaran internasional berada di
kawasan Pasifik. Pabrik berskala efisien dan rendahnya upah tenaga
21
kerja memungkinkan perusahaan-perusahaan tersebut ‘merebut’ pasar.
Bahwa pengekspor pertama kali kemungkinanbesar tidak menggunakan
penetapan harga penetrasi. Alasannya sederhana : penetapan harga
penetrasi sering berarti produk dijual dengan merugi untuk periode yang
cukup lama. Perusahaan yang masih baru dalam bidang ekspor tidak dapat
memikul beban rugi seperti itu. Mereka tidak memiliki system pemasaran
(termasuk transportasi, distribusi, dan organisasi penjualan) yang
memungkinkan perusahaan global, seperti sony, memanfaatkan strategi
penetrasi secara efektif. Kendati demikian, perusahaan yang produknya
tidak bisa dipatenkan mungkin menggunakan strategi penetrasi untuk
mencapai kejenuhan pasar sebelum produknya ditiru para pesaing.
3. Market Holding. Strategi ini banyak diterapkan oleh perusahaan-
perusahaan yang ingin mempertahankan pangasa pasarnya. Dalam praktik
pemasaran yang hanya melayani satu Negara, strategi ini sering diikuti
pula strategi merespon setiap penyesuaian harga (menaikkan atau
menurunkan harga) oleh para pesaing. Misalnya, sebuah perusahaan
penerbangan mengumumkan harga diskon khusus, maka perusahaan
pesaingnya harus segera bereaksi jika tidak ingin kehilangan
penumpang. Dalam pemasaran global, fluktuasi nilai mata uang sering
memicu penyesuaian harga. Sejumlah perusahaan Amerika
menggunakan strategi ini pada pada permulaan hingga pertengahan
decade 1980-an saat dollar mengalami apresiasi terhadaop sebagian
besar mata uang lainnya. Jika perusahaan internasional yang berpusat
di Amerika tetap mempertahankan tingkat harganya, maka nilai tukar
dollar terapresiasi secara otomatis akan menyebabkan kenaikan harga
produk-produk buatan Amerika. Akibatnya, harga produk Amerika
menjadi kurang kompetitif. Oleh sebab itu, perusahaan-perusahaan
Amerika kemudian mengubah strategi harganya, yaitu tidak lagi
mendasarkan pada harga di Amerika (dalam dollar) yang kemudian
dikonversikan ke mata uang lain. Sebaliknya, harga ditetapkan atas
dasar situasi persaingan di masing-masing pasar internasional dan
kemampuan serta kesediaan membeli konsumen di setiap Negara.
Disamping itu, mata uang home countryyang kuat dan melonjaknya biaya di
home countryjuga bisa mendorong perusahaan untuk mempertahankan
pangsa pasarnya dengan berbagai cara. Di antaranya, dengan
22
melakukan outsourcing(baik Negara tujuan pemasaran maupun di
Negara ketiga) dan perjanjian lisensi. Dengan demikian, pada
prinsipnya strategi market holding bermakna bahwa perusahaan harus
secara cermat menilai seluruh biayanya guna menjamin daya saing di pasar
sasaran.
1. Cost Plus/ Price Escalation. Perusahaan yang barupertama kali
melakukan aktivitas ekspor sering mnerapkan strategi cost-plus
pricinguntuk memperoleh pijakan dalam pasar global. Metode
tradisisonal yang banyak dipakai adalah historical accounting cost
methodyang menghitung semua biaya pemanufaktur langsung dan
tidak langsung, serta biaya overhead, sedangkan metode yang
relative baru adalah estimated future cost method. Cost-plus
pricingmenjumlahkan seluruh biaya yang diperlukan agara produk
sampai ke tempat tujuan, ditambah biaya pengiriman dan biaya
tambahan lainnya, serta persentase laba. Keunggulan utama metode
ini terletak pada kemudahan perhitungan dan penentuan harganya.
Namun, kelemahannya adalah pendekatan ini mengabaikan
permintaan dan situasipersaingan di pasar sasaran. Oleh sebab itu,
hargayang ditetapkan berdasarkanhistorical accounting cost-
plussering terlalu mahal atau terlampau murah dibandingkan
dengan kondisi pasar dan persaingan. Bila harga berdasarkan
metode ini tepat, maka halitu lebih banyak karena faktor kebetulan.
2. Strategic Sourcing. Pemasar global memiliki beberapa pilihan
untuk mengatasi masalah eskalasi harga. Pilihan-pilihan tersebut
dipengaruhikarakteristik produk dan tingkat persaingan. Dalam
alternative pertama (low-wage strategy), pemasar produk akhir
yang diproduksi secara domestic mengalihkan fasilitas produksinya
ke negara-negara yang berpendapatan lebih rendah dan tingkat
upahnya lebih rendah. Peralihan ini bisa menyangkut pasokan
komponen tertentu ataubahkan produk jadi. Yang terpenting adalah
perusahaan bisa menekan biaya yang pada gilirannya berdampak
pada harga yang kompetitif. Strategi ini diterapkan oleh
perusahaan penghasil sepatuolahraga, diantaranya Nike, Reebok,
LA Gears, dan Kickersyang melakukan outsourcing produknya di
Asia Tenggara, serta New Balanceyang mengimpor komponen sepatu
23
dari beberapa Negara berpenghasilan lebih rendah.

2.8 STRATEGI MARKETING YANG MEMBUAT INDOFOOD GO


INTERNASIONAL

Perusahaan ini didirikan dengan nama PT Panganjaya Intikusuma


berdasarkan Akta Pendirian No.228 tanggal 14 Agustus 1990. berdasarkan
keputusan Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham yang dituangkan
dakam Akta Risalah Rapat No.51 tanggal 5 Februari 1994 Perseroan mengubah
namanya yang semula PT Panganjaya Intikusuma menjadi PT Indofood Sukses
Makmur. Pada awalnya, Indofood adalah perusahaan yang bergerak dibidang
pengolahan makanan dan minuman yang didirikan pada tahun 1971. Strategi
merupakan cara menciptakan situasi yang ekonomis dan mencari cara untuk
keberlanjutannya dalam mencari posisi bersaing yang menguntungkan. Apakah
dengan melayani segmen konsumen dalam jumlah besar atau fokus pada celah
pasar tertentu, atau mengembangkan kapabilitas yang unik untuk memenuhi
kebutuhan dan preferensi pembeli yang spesial. Apakah dengan membangun lini
produk yang luas atau sempit, atau mendekati keunggulan bersaing berdasarkan
biaya rendah, produk yang superior atau keunikan kapabilitas organisasi. Apakah
dengan bersaing di pasar lokal, regional, nasional atau bahkan global (Thompson
& Strickland, 2003: 295).
Indofood mempunyai beberapa anak perusahaan yang saling terkait satu
sama lain. Indofood mengatur proses produksinya dengan kegiatan operasional
yang mencakup seluruh tahapan proses produksi makanan, mulai dari produksi
dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir yang tersedia di pasar.
Indofood dikenal sebagai perusahaan yang terkemuka di setiap kategori bisnisnya.
Strategi korporat yang dilakukan perusahaan merupakan upaya untuk
meningkatkan nilai melalui serangkaian aktivitas rantai nilai yang diberikan
kepada para pemegang sahamnya (Markides & Williamson, 1996: 340-67).
Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, Indofood memperoleh
manfaat dari ketangguhan model bisnisnya yang terdiri dari lima kelompok usaha
strategis yang saling melengkapi sebagai berikut :
a. Produk Konsumen Bermerek “CBP” Kegiatan usaha CBP dilaksanakan
oleh PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, anak perusahaan yang
sahamnya tercatat di BEI. ICBP merupakan produsen dari beragam produk
24
konsumen bermerek yang mapan dan terdepan di pasar. Berbagai merek
produknya merupakan merek-merek yang terkemuka dan dikenal di
Indonesia. ICBP telah memulai kegiatan usaha minuman non-alkohol dan
memperluas portofolio produknya dengan minuman teh dan kopi siap
minum, air minum dalam kemasan, minuman berkarbonasi dan minuman
jus buah.

b. Bogasari Grup ini memiliki kegiatan usaha utama memproduksi tepung


terigu dan pasta, didukung oleh unit usaha perkapalan dan kemasan.

c. Agribisnis Kegiatan operasional di bidang agribisnis dijalankan oleh PT


Salim Ivomas Pratama Tbk dan PT PP London Sumatra Indonesia Tbk yang
mencatatkan sahamnya di BEI, serta merupakan anak perusahaan Indofood
Agri Resources Ltd., yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Singapura.
Kegiatan usaha utama Grup Agribisnis meliputi penelitian dan
pengembangan, pemuliaan benih bibit, pembudidayaan dan pengolahan
kelapa sawit hingga produksi dan pemasaran produk minyak goreng,
margarin dan shortening. Strategi perusahaan ini merupakan strategi
integrasi vertikal, dengan memiliki kemampuan menjadi pemimpin dalam
bisnis intinya yang dibutuhkan agar sukses dalam industri yang baru
(Chatterjee & Wernerfelt, 1991: 33-48). Di samping itu, kegiatan usaha
Grup ini juga mencakup pembudidayaan dan pengolahan karet dan tebu
serta tanaman lainnya. IndoAgri juga telah memperluas kegiatan usahanya
melalui penyertaan saham di kegiatan usaha gula di Brasil dan Filipina.

d. Distribusi Dengan jaringan distribusi yang paling luas di Indonesia, Grup


ini mendistribusikan hampir seluruh produk konsumen Indofood dan anak-
anak perusahaannya, serta berbagai produk pihak ketiga.

e. Budidaya & Pengolahan Sayuran Kegiatan usaha budidaya dan


pengolahan sayuran dilaksanakan oleh China Minzhong Food Corporation
Limited yang sahamnya tercatat di SGX dan merupakan perusahaan
pengolahan sayuran terintegrasi di Tiongkok. CMFC menjalankan kegiatan
usaha terintegrasi yang didorong oleh permintaan dengan kemampuan
budidaya dan pengolahan yang beragam, serta memproduksi produk
25
bermerek.

Strategi Bersaing Indofood


Strategi bisnis pada umumnya dirancang untuk meletakkan bisnis
pada suatu posisi yang diinginkan dalam suatu industri tertentu, sehingga
pada jangka waktu tertentu dapat menghasilkan tingkat keuntungan yang
tinggi dan pengembalian dari investasi yang ditanamkan. Untuk mencapai
posisi ini, perusahaan harus mengimplementasikan strategi bisnis yang
membangun dan mempertahankan keunggulan yang berkelanjutan tertentu
melebihi para pesaingnya. Strategi ini digunakan untuk memperoleh
keunggulan bersaing melalui pengetahuan yang terspesialisasi dan efisien
serta untuk menghindari masalah yang timbul (Zulkieflimansyah, 2005: 74-
75).
Indofood melakukan strategi dalam inovasi produknya, dan
mendirikan berbagai divisi yang memproduksi berbagai produk pada grup
produk konsumen bermerek. Grup CBP memproduksi dan memasarkan
berbagai produk konsumen bermerek yang menawarkan solusi praktis untuk
konsumen di segala usia. Kegiatan operasional Grup CBP dijalankan oleh
ICBP, anak perusahaan Indofood yang sahamnya tercatat di BEI sejak bulan
Oktober 2010. Sebagian besar produk makanan Grup CBP merupakan
pemimpin pasar dengan merek-merek yang memiliki status top-of mind di
masing-masing kategorinya, dan memperoleh kepercayaan dan loyalitas dari
jutaan konsumen di Indonesia sejak lama.
Grup CBP terdiri dari enam divisi yaitu:
a. Mi Instan
Divisi Mi Instan memproduksi dan memasarkan berbagai produk
seperti instant bag noodles, instant cup noodles, mi telur dan bihun instan.
Dengan kapasitas produksi lebih dari 16 miliar bungkus per tahun, Grup
CBP merupakan salah satu produsen mi instan terbesar di dunia. Ragam
portofolionya memenuhi kebutuhan semua segmen pasar dan meliputi
merek-merek yang telah dikenal seperti Indomie, Supermi, Sarimi, Sakura,
Pop Mie, Pop Bihun dan Mi Telur Cap 3 Ayam. Merek-merek tersebut telah
meraih banyak penghargaan dan diterima baik di seluruh Indonesia atas
keunggulan kualitas dan rasanya. Indofood yang bergerak di bidang mie
instan merupakan pelopor dalam industri makanan olahan di Indonesia. Saat
26
ini perusahaan menjadi perusahaan pengolahan mie terdepan dan memegang
market leader pada masing-masing brand yang dimilikinya.
b. Dairy
Divisi Dairy memproduksi dan memasarkan susu kental manis dan
krimer, susu ultra-high temperature, susu steril dalam botol, susu
pasteurisasi, susu bubuk, mentega dan es krim. Kegiatan usaha dairy
dijalankan oleh Indolakto, produsen produk dairy terkemuka di Indonesia
dan merupakan anak perusahaan tidak langsung dari ICBP. Divisi ini
memiliki merek-merek unggulan seperti Indomilk, yang telah hadir di pasar
selama lebih dari 40 tahun, serta merek Cap Enaak, Tiga Sapi, Indomilk
Champ, Calci Skim, Orchid Butter dan Indoeskrim.
c. Makanan Ringan
Divisi Makanan Ringan memproduksi dan memasarkan berbagai
produk biskuit, serta makanan ringan moderen dan tradisional yang terbuat
dari kentang, singkong, tempe dan ubi ungu, dan kerupuk. Unit usaha
biskuit dijalankan sendiri oleh ICBP, dengan beragam produk yang
dipasarkan dengan merek Trenz yang ditujukan bagi segmen anak muda dan
pra-remaja. Unit usaha makanan ringan merupakan perusahaan patungan
dengan PepsiCo, dengan beragam produk yang dipasarkan dengan merek-
merek populer seperti Chitato, Lays, Qtela, Cheetos dan JetZ yang memiliki
posisi yang kuat di pasar.
d. Penyedap Makanan
Divisi Penyedap Makanan memproduksi beragam produk kuliner bagi
Grup Indofood dan PT Nestlé Indofood Citarasa Indonesia, sebuah
perusahaan patungan dengan Nestlé SA yang pada awalnya didirikan untuk
memasarkan berbagai produk kuliner, termasuk kecap, saus sambal, saus
tomat dan bumbu instan dengan merek Indofood, Piring Lombok, Indofood
Racik dan Maggi. Dengan diselesaikannya pembangunan fasilitas produksi
NICI, seluruh kegiatan produksi untuk produk dry-mix seasoning telah
dipindahkan ke NICI dari Divisi Penyedap Makanan ICBP sejak awal tahun
2014. Divisi ini juga memproduksi dan memasarkan produk sirup dengan
merek Indofood Freiss.
e. Nutrisi & Makanan Khusus
Divisi Nutrisi & Makanan Khusus memproduksi dan memasarkan
beragam produk yang ditujukan khusus untuk memenuhi kebutuhan nutrisi
27
bayi dan anak- anak, ibu hamil dan menyusui, serta anak muda dan dewasa.
Aneka ragam produk yang dihasilkan meliputi bubur dan biskuit untuk bayi,
cereal snacks untuk anak-anak, produk susu untuk ibu hamil dan menyusui,
serta minuman sereal bagi anak muda dan dewasa. Divisi ini memiliki dua
merek yang ditujukan bagi dua segmen pasar yang berbeda: Promina untuk
segmen menengah ke atas, sementara merek SUN untuk segmen pasar yang
lebih luas. Merek-merek lain termasuk Govit untuk cereal snacks dan
Provita untuk minuman sereal.
f. Minuman Divisi
Minuman menawarkan berbagai produk minuman, dari produk teh
dan kopi siap minum hingga AMDK, minuman berkarbonasi dan minuman
jus buah. Kegiatan usahanya dijalankan oleh dua perusahaan patungan
dengan Asahi – PT Asahi Indofood Beverage Makmur, yang menangani
kegiatan produksi; dan PT Indofood Asahi Sukses Beverage, yang
menangani penjualan dan pemasaran produk minuman non-alkohol.
Berbagai produk Divisi ini dipasarkan dengan merek-merek ternama seperti
Ichi Ocha, Tekita, Caféla, Club, 7Up, Tropicana Twister dan Fruitamin.

Keunggulan Indofood Strategi yang dipakai oleh PT Indofood Sukses


Makmur Tbk. adalah diferensiasi produk dibuktikan dengan PT Indofood Sukses
Makmur Tbk. memproduksi mie instan dalam bentuk cup. Diferensiasi
berhubungan dengan penyajian keunikan (Kuncoro, 2006: 93-97).
Peluang sebuah perusahaan untuk menciptakan keunikan dapat dilakukan
pada semua aktivitas perusahaan. Banyak produk menyertakan jasa dan
kebanyakan jasa memasukkan unsur produk, menciptakan keunikan benar-benar
hanya masalah imajinasi. Tujuan persaingan adalah melakukan sesuatu yang lebih
baik dalam menyediakan apa yang pembeli cari, dengan cara yang memungkinkan
perusahaan dalam memperoleh keunggulan bersaing dan mengalahkan pesaing
dalam persaingan. Inti dari strategi bersaing perusahaan tidak hanya terdiri dari
inisiatif internal dalam memberikan nilai superior kepada pelanggan. Tetapi juga
termasuk tindakan menyerang dan bertahan untuk menghadapi serangan pesaing,
tindakan dalam menggerakkan sumber daya dalam meningkatkan kemampuan
bersaing jangka panjang dan posisi pasar, serta usaha merespon kondisi pasar
apapun saat ini.

28
Diferensiasi produk yang dilakukan oleh PT Indofood Sukses Makmur Tbk.
dilakukan untuk memenangkan persaingan hingga menguasai pangsa pasar.
Kepemimpinan biaya rendah dibuktikan dengan PT Indofood memproduksi mie
instan dengan harga yang lebih murah tetapi dengan menggunakan bahan baku
yang sama dengan yang lainnya, contohnya adalah supermi. Kepemimpinan
biaya-rendah dapat diartikan mencapai nilai maksimum sebagaimana yang
diinginkan pelanggan (Tripomo dan Udan, 2005:146-152). Strategi biaya rendah
tidak berarti nilai atau kualitas barang menjadi rendah. Salah satu pemicu strategi
biaya rendah adalah fasilitas yang dimanfaatkan secara efektif. Perusahaan yang
menggunakan strategi biaya rendah memahami hal ini dan memanfaatkan sumber
dayanya secara efektif.
Dengan mengidentifikasikan ukuran optimal perusahaan dapat menyebarkan
biaya pada unit-unitnya untuk menurunkan biaya dan menjadikannya unggul.
Selain itu, Produk mie instan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk selalu
memperhatikan aspek kualitas dan kuantitas produknya. Produk PT ISM memiliki
kualitas yang tinggi dari segi rasa, packing dll. Hal tersebut terlihat dari bahan-
bahan yang digunakan di setiap produknya merupakan bahan pilihan. Tepung
terigu yang digunakan merupakan kualitas terbaik dari Bogasari Flour Mils.
Rempah-rempah dan bumbu yang terkandung dalam tiap masing-masing rasa
indomie yang merupakan pilihan terbaik dari kekayaan alam nusantara dan
diproses dengan sangat higienis, proses dengan Standard Internasional, dan
teknologi berkualitas tinggi. Tambahan fortifikasi mineral dan vitamin A, B1, B6,
B12, Niasin, Asam Folat dan Mineral Zat Besi.
Secara kuantitas PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk merupakan
perusahaan yang memiliki permintaan produk mie instan yang tinggi. Secara
kuantitas, produksi mie instan dari tahun ke tahun mengalami kenaikan dengan
tren yang positif. Hal ini menunjukkan suatu prospek yang cukup baik bagi
industri mie instan ini pada masa yang akan datang. PT. Indofood Sukses Makmur
menjadikan mutu dan kepuasan pelanggan sebagai basis bagi perencanaan yang
dilakukan oleh perusahaan. Oleh karena itu keinginan dan kebutuhan konsumen
harus diperhatikan oleh produsen karena kebutuhan ini akan senantiasa berubah.
Produk hasil olah di Indofood adalah Mie Instan. Dengan Brand yaitu Indomie,
Supermie, Sarimi dan Sakura. Masing-masing Brand mempunyai karakteristik dan
ciri khas yang berbeda-beda. Pada Produk Indomie memiliki nilai gizi yang paling
tertinggi dari semua brand, misalnya dalam Indomie Mie instan terdapat mineral
29
seperti Zat besi dan Vitamin. sehingga harga Indomie adalah Mie Instan dengan
harga jual tinggi dan untuk sasaran pemakaian biasanya pada kalangan
masyarakat menengah keatas. Untuk Brand Supermie, mempunyai kharakteristik
seperti terdapat penambahan zat pelembut sehingga cita rasa Supermi semakin
baik. Sarimi adalah produk ketiga dari Indofood yang memiliki spesifikasi untuk
masyarakat kalangan menengah kebawah sehingga harga sarimi cukup terjangkau
dan terakhir adalah Sakura, seperti sarimi, mie Sakura juga didistribusikan untuk
kalangan menengah ke bawah.

Strategi Internasional Indofood


Konsumen indomie tidak hanya ada di Indonesia saja tetapi berada di
Australia. Indomie merupakan makanan kegemaran di asutralia, hal ini bisa dilihat
dari toko-toko yang selalu kehabisan stok karena permintaan akan indomie di
Australia cukup banyak. Hal ini juga di dukung oleh kebiasaan masyarakat
Australia yang membutuhkan makanan cepat saji karena kapadatan jam kerja dan
banyaknya netizen. Di Australia, tahun 2009 indomie dijual dengan harga 25 sen
per bungkusnya atau AUD 10 untuk satu kardus berisi 40 bungkus indomie,
sedangkan di Amerika Serikat pada tahun 2009, indomie biasa dijual dengan
harga 1 dolar per 3 bungkusnya.
Sebagai perusahaan yang telah menguasai pengsa pasar lokal, sudah
selayaknya indofood juga menerapkan strategi international. Untuk saat ini
indofood juga telah menguasai pasar di Australia, Amerika dan Eropa. Ada dua
strategi international yang dilakukan oleh Indoofood, yaitu :
Pertama: Lisensi, Indofood juga memasarkan salah satu produk mienya
yaitu Indomie dengan menggunakan cara lisensi (Hunger & Wheelen, 2003: 441)
kepada Pinehill Arabia Food Limited (Saudi Arabia), De United Food Industries
Limited (Nigeria), dan yang terbaru adalah Indoadriatic Industry (Serbia) yang
ketiganya memperoleh hak untuk menggunakan merek Indomie di negaranya
masing-masing. Bahkan, di Nigeria, yang merupakan pasar mie instan terbesar ke-
13 di dunia, Indomie sudah seperti makanan pokok dan dianggap sebagai
makanan asli Nigeria sendiri. Cara lisensi ini tentu sangat efektif salah satunya
dengan tujuan agar produk Indofood dapat diterima dengan baik di negara asing
baik dari segi masyarakat ataupun sesama perusahaan lain. Kedua: Joint Venture,
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk di tahun 2005 mencapai kesepakatan
dengan perusahaan asal Swiss, Nestle S.A, untuk mendirikan perusahaan joint
30
venture (David, 2006:250) yang bergerak di bidang manufaktur, penjualan,
pemasaran, dan distribusi produk kuliner di Indonesia maupun untuk ekspor.
Kedua perusahaan sama-sama memiliki 50% saham di perusahaan yang
diberi nama PT Nestle Indofood Citarasa Indonesia. Baik Indofood maupun
Nestle percaya, mereka dapat bersaing secara lebih efektif di Indonesia melalui
penggabungan kekuatan dalam bentuk perusahaan dan tim yang berdedikasi untuk
itu. Dalam kerjasama ini, ISM akan memberikan lisensi penggunaan
merekmereknya untuk produk kuliner, seperti Indofood, Piring Lombok, dan
lainnya kepada perusahaan baru ini. Sementara itu, Nestle memberikan lisensi
penggunaan merek Maggi-nya. Perusahaan patungan ini memulai operasinya pada
1 April 2005. Perusahaan joint venture ini berfokus di bisnis kuliner (bumbu
penyedap makanan). Termasuk juga pengembangan inovasi untuk bumbu bumbu
produk mie instan Indofood.
Pada Februari 2014, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk melakukan
joint venture dengan perusahaan asal Jepang, Asahi Group Holdings Southeast
Asia Pte. Ltd. Perusahaan gabungan bernama PT Indofood Asahi Sukses
Beverage itu pun kemudian melahirkan produk baru berupa minuman teh hijau.
Joint Venture ini tentu bagi Indofood untuk mengembangkan produk mereka di
pasar minuman non-alkohol yang memang belum begitu lama mereka masuki.
Sebenarnya masih banyak strategi Joint Venture yang dilakukan PT Indofood, tapi
setidaknya Joint Venture dengan Nestle dan Asahi adalah yang paling signifikan.

Strategi Pemasaran Indofood


Metode promosi yang digunakan adalah terutama melalui iklan di media
elektronik dan cetak, mensponsori berbagai acara, serta instalasi iklan billboard
secara luas. Indomie sangat dikenal dengan taglinenya, "Indomie Seleraku". Pada
tahun 2008 Indomie melakukan inovasi dalam promosinya dengan mengadakan
event Indomie Jingle Dare, sebuah ajang kompetisi bagi pelajar tingkatan SMA
untuk membuat jingle bagi iklan Indomie.
Salah satu produk Indofood yang melakukan promosi besar-besaran dan
berhasil terkenal luas hingga manca Negara adalah indomie. Rasanya yang enak
merupakan salah satu daya tarik utama mengapa produk ini dapat dikenal luas.
Indomie memiliki tagline yang sangat sederhana namun sangat pas dan ringan
untuk didengar dan diingat oleh masyarakat, yaitu “Indomie Seleraku” sedangkan
nama atau merek indomie menjadi salah satu keberhasilan dari memilih nama
31
produk sehingga produk tersebut banyak dikenal khususnya oleh masyarakat
Indonesia. Nama yang singkat, sederhana, namun unik, mudah diingat, menjadi
faktor dari keberhasilan tersebut. Masyarakat Indonesia sendiri beranggapan
bahwa nama atau merk indomie berasal dari kepanjangan Indonesia-Mie sehingga
menimbulkan asumsi bahwa indomie membawa jati diri bangsa.
Produk Indofood banyak di promosikan melalui : media elektronik dan
cetak yang menarik, papan billboard di jalan-jalan besar, menjadi sponsor acara,
mengadakan ajang lomba membuat jingle untuk indomie. Salah satu promosi
indomie yang cukup unik adalah dengan mengajak konsumen untuk bercerita
pengalaman- nya bersama indomie. Cara ini juga tergolong cukup sukses dilihat
dari antusiasme masyarakat dalam mengirim cerita-ceritanya tersebut dan dimuat
dalam media elektronik yaitu iklan televisi (Blattberg & Neslin, 1990). Grup
Distribusi merupakan aset strategis dan bagian penting dari kegiatan operasional
Indofood yang terintegrasi secara vertikal. Dengan jaringan distribusinya yang
luas, Grup ini memastikan ketersediaan produk-produk kami serta pihak ketiga di
seluruh Nusantara.
Saat ini, Grup Distribusi memiliki lebih dari 1.100 distribution/stock point
di seluruh Indonesia, yang berlokasi di wilayah dengan tingkat kepadatan outlet
ritel moderen dan tradisional yang tinggi. Sehingga memungkinkan bagi kami
untuk dapat memperdalam penetrasi distribusi, mendistribusikan produk-produk
secara cepat dan efisien tanpa mengesampingkan kesegaran produk, serta
menerima informasi perkembangan pasar terkini dengan cepat. Indofood’s
distribusi group memiliki jaringan distribusi yang paling luas di Indonesia,
menembus ke hampir setiap sudut nusantara. Selain produk-produk Indofood
sendiri, Indofood juga mendistribusikan produk-produk ke pihak ketiga.
Jumlah poin saham yang diperluas secara agresif sejak tahun 2005,
memberikan penetrasi yang lebih luas dan lebih dalam efisien melalui rantai
pasokan dan pengiriman. Stock poin berlokasi di daerah-daerah dengan kepadatan
tinggi gerai ritel, termasuk pasar tradisional, memungkinkan masingmasing titik
saham untuk melayani wilayah geografis dekat ditetapkan dalam waktu sesingkat
mungkin.

32
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Strategi yang digunakan oleh Indofood yaitu integrasi vertikal dengan


diversifikasi pada portofolio produknya merupakan salah satu strategi yang
dilakukan perusahaan untuk memperluas usaha dengan membuka beberapa unit
bisnis atau anak perusahaan baru baik dalam lini bisnis yang sama dengan yang
sudah ada maupun dalam unit bisnis yang berbeda dengan bisnis inti perusahaan.
Strategi menghadapi persaingan, Indofood akan menerapkan strategi Mastering
The Present, Pre-empting the Future. Strategi ini antara lain fokus kepada organic
growth, memanfaatkan competitive advantage melalui scale, scope, span, dan
speed. Selain itu menjalankan program cost efficiency and cost cutting. Di
samping itu tetap melanjutkan segmentasi para konsumennya dengan
memperkenalkan produkproduk dengan higher price and higher margin. Selain itu
dilakukan diversifikasi harga dengan merubah bentuk dan rasanya. Selain itu
Indofood juga menerapkan strategi penetrasi pasar, yaitu berusaha untuk
meningkatkan pangsa pasar. Dalam strategi Indofood telah memperbanyak tenaga
penjual, menambah biaya advertising melalui iklan di Televisi, majalah, dan surat
kabar, menawarkan promosi penjualan ekstensif, dan meningkat-kan publikasi.
Diversifikasi menjadi pilihan yang menarik bagi perusahaan ketika perusahaan
menghadapi persaingan yang sangat ketat dan pertumbuhan pasar yang cepat.
Ketika industri terkonsolidasi dan beranjak dewasa, kebanyakan dari perusahaan
yang masih bertahan telah mencapai batas pertumbuhan dengan menggunakan
strategi integrasi vertikal dan diversifikasi.

3.2 SARAN
Dari makalah yang telah saya buat, mungkin terdapat kesalahan dan
kekurangan baik itu dari penulisan atau dari kata-katanya, saya sebagai penulis
sangat mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca, agar dapat memberikan
motivasi atau nasihat guna memperbaiki makalah ini nantinya.

33
DAFTAR PUSTAKA

Muhammad Husni Mubarok. 2014. STRATEGI PERTUMBUHAN


BERKELANJUTAN INDOFOOD DI PASAR KOMPETITIF.

Andreas, Dwi. “Saran ke pemerintah agar impor pangan bisa lancer saat pandemic
corona” [Internet]. [diakses pada April 2020],

Maulana, A. (1999). Strategi Pemasaran Global. Agrimedia. Vol 5, No. 3, pp. 34-
37.

https://nasional.kontan.co.id/news/saran-ke-pemerintah-agar-imporpangan-bisa-
lancar-saat-pandemi-corona?page=all.

https://kumparan.com/dwiyuliahsapitri07/analisis-pengaruh-covid-19-dan-
prospeknya-terhadap-ekonomi-internasional-1urWDTi86EB/full

https://news.okezone.com/read/2021/09/01/1/2464504/kemenparekraf-dukung-
penuh- brand-lokal-go-international

34

Anda mungkin juga menyukai