Cecilia Yeo1, Ledysta Faradila Putri2, Sapriadi Putra3, Syaridha Rahmah4, Yara Ardela5
1
Program Studi Manajemen, STIE Pembangunan Tanjungpinang.
Email : ceciliayeo897@gmail.com
2
Program Studi Manajemen, STIE Pembangunan Tanjungpinang.
Email : faradilaputri57@gmail.com
3
Program Studi Manajemen, STIE Pembangunan Tanjungpinang.
Email : sapriadiputra12@gmail.com
4
Program Studi Manajemen, STIE Pembangunan Tanjungpinang.
Email : syaridharahmah@gmail.com
5
Program Studi Manajemen, STIE Pembangunan Tanjungpinang.
Email : yaraardela28@gmail.com
ABSTRAK
Pandemi Covid 19 yang terjadi secara global tentu saja berdampak terhadap berbagai sektor
terutama di sektor ekonomi. Dampak perekonomian ini tidak hanya di rasakan secara domestik,
namun juga terjadi secara global. Di Indonesia, hal juga memiliki dampak yang cukup signifikan
terhadap, sektor perdagangan dan industri termasuk Pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
(UMKM). Di kota tanjungpinang terdapat banyak UMKM yang secara langsung maupun tidak
langsung, mereka terdampak adanya pandemic covid 19 ini salah satunya yaitu Ledys Cake. karena itu
perlu strategi bisnis yang dapat dilakukan pada masa pemulihan pandemi Covid- 19 dan faktor
pendukung dalam berwirausaha di sektor ekonomi kreatif pada masa pandemi Covid-19. Penelitian ini
bertujuan untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan yang dihadapi serta
merumuskan strategi bisnis pada Ledys Cake di masa pasca pandemi covid-19. Penelitian ini
menggunakan metode pendekatan Kualitatif Deskriptif dengan menggunakan wawancara serta
observasi. Data yang didapat kemudian diolah menggunakan matriks IFE, matriks EFE, dan matriks
SWOT. Hasil penelitian ini adalah ditemukannya beberapa strategi yang dapat dilakukan Ledys Cake
dengan memanfaatkan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang ada. Salah satunya yang
paling penting adalah dengan melakukan promosi yang lebih luas dengan memanfaatkan social media
untuk dapat menarik kembali pelanggan pasca pandemi covid-19 serta dapat melakukan inovasi pada
variasi kue untuk menjadi pembeda dari pesaing lainnya.
ABSTRACT
The Covid 19 pandemic that has occurred globally has certainly had an impact on various
sectors, especially in the economic sector. This economic impact is not only felt domestically, but also
globally. In Indonesia, this also has a significant impact on the trade and industrial sectors including
Micro, Small and Medium Enterprises (MSMEs). In the city of Tanjungpinang there are many MSMEs
that are directly or indirectly affected by the Covid 19 pandemic, one of which is Ledys Cake. because
of that, a business strategy is needed that can be carried out during the recovery period from the
Covid-19 pandemic and supporting factors in entrepreneurship in the creative economy sector during
the Covid-19 pandemic. This study aims to identify strengths, weaknesses, opportunities and
challenges faced and formulate business strategies for Ledys Cake in the post-covid-19 pandemic.
This study used a descriptive qualitative approach using interviews and observations. The data
obtained is then processed using the IFE matrix, EFE matrix, and SWOT matrix. The results of this
study are the discovery of several strategies that can be carried out by Ledys Cake by utilizing
existing strengths, weaknesses, opportunities and threats. One of the most important is to carry out
broader promotions by utilizing social media to be able to attract customers after the Covid-19
pandemic and to be able to innovate cake variations to be a differentiator from other competitors.
PENDAHULUAN
Pada akhir Tahun 2019, Covid-19 telah menyebar di seluruh negara di dunia ini. Banyak
sektor yang mengalami penurunan diakibatkan oleh Covid-19 terutama sektor UMKM. Badan
Kesehatan Internasioal (WHO) menetapkannya sebagai PHEIC pada 30 Januari 2020 didasarkan pada
International Health Regulation (IHR) tahun 2005. World Health Organization (WHO) telah
menyatakan COVID‐19 sebagai pandemi pada bulan Maret 2020. Di Indonesia sendiri Pandemi
Covid19 telah masuk pada awal tahun 2020, yang sangat banyak memberikan dampak terutama bagi
perekonomian Indonesia. Seperti yang kita ketahui bahwa bisnis UMKM menjadi salah satu sektor
yang paling merasakan dampak wabah Virus Corona (Covid-19). Berdasarkan info dari Kementerian
Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM), setidaknya terdapat 949 laporan dari pelaku koperasi serta
usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang terkena dampak wabah virus Corona (Covid-19).
Wabah virus Corona telah mempengaruhi kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Sehingga
semakin sedikit orang yang bepergian keluar rumah sejak pemerintah menganjurkan untuk melakukan
segala aktivitas dari rumah. Tentu ada banyak hal yang mempengaruhi bisnis di masa seperti ini.
Salah satu penyebabnya adalah konsumen jadi jarang keluar, hanya belanja seperlunya, dan
melakukan berbagai transaksi via online. Selain itu, pembatasan sosial pun menyebabkan berbagai
aktivitas bisnis mesti dilakukan secara jarak jauh. Sehingga, banyak pekerja yang harus untuk bekerja
dari rumah (work from home). Kebijakan ini telah menimbulkan gangguan dalam rantai nilai dunia
usaha, sehingga banyak usaha di berbagai sektor berhenti operasi baik sementara maupun permanen.
Di saat masa pandemi terjadi perubahan pola konsumsi barang dan jasa masyarakat dari offline
ke online. Pelaku UMKM pasti kesulitan dalam mencapai target-target yang harus dicapai saat
perekonomian terganggu. Perubahan pola tersebut, seharusnya diikuti pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah (UMKM) agar dapat survive, serta bisa berkembang sehingga mampu menghadapi kondisi
new normal. Digitalisasi menjadi sebuah kebutuhan penting, terbukti di Masa Pembatasan Sosial
Berskala Besar (PSBB) memberikan kenaikan pada pemanfaatan e-learning, eCommerce, literasi
digital, permintaan delivery, dan kebutuhan alat kesehatan/kebersihan. Namun kita tidak dapat
memungkiri adanya permasalahan digitalisasi UMKM. Di beberapa daerah terpencil keterbatasan
akses internet masih menjadi kendala. Pemahaman dari pelaku UMKM terhadap teknologi, pemasaran
online terbatas, proses produksi dan akses pasar daring yang masih dinilai belum cukup maksimal.
Strategi UMKM di masa pandemi sangat penting demi kelangsungan suatu usaha. Di tengah kondisi
saat ini, semua berjuang bersama untuk dapat bertahan dan beradaptasi dalam menjalankan kehidupan
di masa pandemi, salah satunya adalah Ledys Cake.
Ledys Cake adalah usaha yang sudah berdiri selama 17 tahun yakni sejak tahun 2005 yang
berlokasi Jl. DI Panjaitan Km. 9 No. 21 dan Ledys Cake merupakan salah satu UMKM yang sangat
berdampak karena terjadinya Pandemi covid-19. Dimana omzet penjualan dan jumlah pelanggan yang
datang terus menurun tiap hari nya selama pandemi covid-19. Apalagi dengan diberlakukannya
PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) yang membuat masyarakat mengurangi
aktivitas diluar rumah seperti tidak diperbolehkan untuk makan ditempat dan berkurangnya tingkat
konsumtif masyarakat pada UMKM yang tidak memiliki fasilitas delivery. Sesuai dengan
permasalahan tersebut, tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui seperti apa
dampak pandemi covid-19 terhadap suatu bisnis khusunya pada bisnis Ledys Cake ini dan bagaimana
upaya yang dilakukan Ledys Cake untuk kembali bangkit dari pandemi covid-19 serta untuk
mengetahui Kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dari Ledys Cake.
LANDASAN TEORI
Manajemen Strategik
Manajemen strategik merupakan suatu proses kegiatan pengambilan keputusan yang memiliki
sifat mendasar dan menyeluruh, disertai dengan penetapan cara melaksanakannya, yang dibuat oleh
pimpinan dan diimplementasikan oleh seluruh anggota organisasi untuk mencapai tujuan (Yunus,
2016). Bisnis-bisnis yang menggunakan konsep manajemen strategik menunjukkan penjualan,
profitabilitas, dan produktivitas yang meningkat secara signifikan dibandingkan dengan perusahaan
yang tidak memiliki kegiatan perencanaan yang sistematis (David & David, 2015). Manajemen
strategik adalah sekumpulan keputusan dan tindakan manajerial yang membantu dalam pengambilan
keputusan untuk kinerja jangka panjang suatu organisasi, termasuk peninjauan lingkungan eksternal
dan internal, perumusan strategi, implementasi strategi, serta evaluasi dan pengendalian (Wheelen et
al., 2018). Manajemen strategik dapat didefinisikan sebagai seni dan ilmu yang membuat kegiatan
perumusan, pengimplementasian, dan pengevaluasian keputusan lintas fungsi yang memungkinkan
tercapainya tujuan organisasi (David & David, 2015).
Matriks IFE
Matriks IFE (Internal Factor Evaluation) merupakan alat perumusan strategi yang merangkum
dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan utama dalam area fungsional bisnis, serta memberikan
dasar untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi hubungan antara area tersebut (David & David, 2015).
Menurut David & David (2015) matriks IFE dapat dikembangkan dalam lima langkah yaitu:
Matriks EFE
Matriks EFE (External Factor Evaluation) merupakan alat perumusan strategi yang
merangkum dan mengevaluasi faktor ekonomi, sosial, budaya, demografis, lingkungan, politik,
pemerintahan, hukum, teknologi, dan informasi persaingan (David & David, 2015). Menurut David &
David (2015), matriks EFE dapat dikembangkan dalam lima langkah yaitu:
1. Membuat daftar faktor-faktor eksternal utama seperti peluang dan ancaman yang berpengaruh
pada perusahaan maupun industrinya.
2. Menentukan bobot yang berkisar dari 0,0 (tidak penting) hingga 1,0 (sangat penting) untuk
setiap faktor dan jumlah semua bobot harus sama dengan 1,0.
3. Menentukan peringkat antara 1 dan 4 pada setiap faktor eksternal utama untuk menunjukkan
seberapa efektif strategi perusahaan saat ini merespons faktor tersebut, di mana 4 = responsnya
superior, 3 = responsnya di atas rata-rata, 2 = responsnya rata-rata, dan 1 = responnya jelek.
4. Melakukan perkalian pada setiap bobot faktor dengan peringkatnya untuk menentukan skor
tertimbang.
5. Menjumlahkan skor tertimbang untuk setiap variabel untuk menentukan total skor tertimbang
pada organisasi.
Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah suatu identifikasi yang dimanfaatkan dalam merumuskan strategi
secara sistematis pada proses pengambilan keputusan yang berkaitan dengan hal penting di suatu
perusahaan, untuk memaksimalkan kinerja dan target yang menjadi fokus utama yaitu visi dan misi
(Nggini, 2019). Analisis SWOT dilandaskan pada asumsi bahwa suatu strategi yang efektif akan
memaksimalkan kekuatan dan peluang serta meminimalkan kelemahan dan ancaman (Noor, 2014).
Analisis SWOT merupakan metode perencanaan strategis untuk tujuan jangka panjang maupun jangka
pendek dengan mengevaluasi factor- faktor yang berpengaruh dalam pencapaian tujuan organisasi
yaitu kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman (Marginingsih, 2019).
METODOLOGI PENELITIAN
Desain Penelitian
Penelitian mengenai Strategi bisnis pada masa pemulihan kembali dari pandemi
covid-19 ini menggunakan metode penelitian Kualitatif Deskriptif. Penelitian ini berusaha
untuk memberikan deskripsi dan ekplanasi terhadap Strategi Bisnis Menghadapi Masa
pasca pandemi Covid-19 pada saat ini. Menurut Mukhtar (2013: 10) metode penelitian
deskriptif kualitatif adalah sebuah metode yang digunakan peneliti untuk menemukan
pengetahuan atau teori terhadap penelitian pada satu waktu tertentu. Jenis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang didapat melalui proses wawancara
secara langsung dengan pemilik usaha, karyawan dan pelanggan Ledys Cake.
Objek penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan formula startegi yang dapat dilakukan
Ledys Cake pasca pandemi covid-19 melalui kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman
yang dimiliki Ledys Cake. Objek penelitian ini adalah Ledys Cake yang sudah berdiri sejak
tahun 2005, dengan pemilik usaha yaitu Ibu Sulasmi. Ledys Cake menjual beraneka macam
Kue tradisional yang diproduksi sendiri maupun yang diambil dari penitipan, serta menjual
makanan berat untuk sarapan ataupun makan siang seperti lontong sayur, nasi lemak, soto,
dll. Tak hanya itu, Ledys Cake juga menjual minuman untuk pelanggan yang ingin makan
dan minum ditempat dan disertai fasilitas wifi. Dipilihnya Ledys Cake sebagai objek
penelitian karena Ledys Cake adalah salah satu usaha yang berdampak sekali pada masa
pandemi covid-19, dan saat ini tengah mencoba bangkit kembali pasca pandemi covid-19
tersebut.
Tempat penelitian ini dilakukan di Jl. DI Panjaitan Km. 9 No. 21. Waktu penelitian
ini dilakukan pada Tanggal 7 November 2022.
Populasi pada penelitian ini adalah pemilik usaha, karyawan dan pelanggan Ledys
Cake. Pada penelitian ini, wawancara untuk mendapatkan informasi mengenai kekuatan,
kelemahan, peluang, dan ancaman yang dimiliki oleh Ledys Cake dilakukan terhadap 1
(satu) pemilik usaha, 1 (satu) karyawan, dan 1 (satu) orang pelanggan, sehingga total
sampel adalah 3 (tiga).
Data yang didapat dari wawancara dan observasi kemudian dianalisa dan diolah
menggunakan matriks IFE (Internal Factor Evaluation) untuk mengidentifikasi kekuatan
dan kelemahan, matriks EFE (External Factor Evaluation) untuk mengidentifikasi peluang
dan ancaman, dan matriks SWOT untuk formulasi strategi.
Kelemahan (Weakness)
1. Keterbatasan jumlah karyawan
2. Produk kue tidak tahan lama/memiliki kadaluarsa yang cepat sehingga tidak bisa
dikonsumsi dalam jangka panjang
3. Variasi kue yang diproduksi mudah diikuti, sehingga banyak pesaing
4. Belum melakukan pencatatan keuangan yang terstruktur
5. Harga dari kue yang dijual tidak tetap, cenderung naik ketika harga bahan pokok naik,
sehingga hanya pelanggan setia yang akan melakukan pemesanan atau membeli
kembali
6. Strategi pemasaran yang belum maksimal
Berdasarkan total skor tertimbang matriks IFE yang berjumlah 3,13, maka dapat
disimpulkan bahwa Ledys Cake kuat secara internal.
Ancaman (threats)
1. Harga bahan pokok yang sewaktu waktu naik
2. Banyak pesaing yang menjual produk yang sama dengan menawarkan harga yang
lebih murah
3. Makin menjamurnya usaha sejenis di Tanjungpinang
4. Jumlah pelanggan yang tidak tetap setiap hari nya
Matriks SWOT
Menurut (David & Fred, 2010) menjelaskan bahwa matriks SWOT merupakan alat
untuk mencocokkan sehingga mambantu perusahaan meningkatkan 4 jenis strategi yang
berupa strategi SO (Strength-Opportunities), strategi WO (Weakness-Opportunities), strategi
ST (Strength-Threats), dan strategi WT (Weakness-Threats). Matriks SWOT yang dibentuk
dari faktor-faktor lingkungan internal dan eksternal Ledys Cake adalah sebagai berikut :
Kekuatan (Strenght) SO ST
1. Lokasi usaha yang
strategis S9-O1 : Mempertahankan rasa S2-T3 : Memanfaatkan
2. Memiliki nama makanan agar bisa terus nama branding untuk
usaha/memiliki branding menjaga kepercayaan melakukan promosi yang
pelanggan lebih unggul dibandingkan
3. Sudah Memiliki
pesaing lain
ruko sendiri sehingga jam
S8-O1 : Mempertahankan
buka yang relatif lebih
penggunaan bahan baku yang S9,S10-T2,T3 :
lama dibanding pesaing
sesuai agar tidak terjadi Mempertahankan rasa
lain
penurunan kualitas produk makanan dan meningkatkan
4. Menyediakan untuk bisa terus menjaga variasi menu kue untuk
makan di tempat dan kepercayaan pelanggan dapat bersaing dengan
fasilitas wifi pesaing
S10-O2,O3 : Meningkatkan
5. Harga yang realtif
variasi menu kue agar dapat S7-T4 : Memanfaatkan
terjangkau dibanding
menarik lebih banyak lahan usaha yang luas untuk
pesaing lain
permintaan pesanan membuka stand jualan
6. Juga menerima makanan yang beragam agar
pemesanan kue kotak menarik perhatian lebih
untuk acara banyak pelanggan
7. Memiliki tempat
S4-T3,T4 : Meningkatkan
jualan yang luas
fasilitas tempat makan agar
8. Bahan baku mudah pelanggan lebih tertarik
didapat untuk berkunjung
9. Rasa makanan
S9-T1 : Mempertahankan
yang enak dan bisa
rasa makanan yang enak
diterima disemua
untuk dapat menjaga minat
kalangan pelanggan
beli masyakat ketika terjadi
10. Varian menu yang kenaikan harga
lebih lengkap (kue
tradisional, makanan berat S10-T2,T3 :
dan beragam minuman) Mempromosikan secara luas
sehingga dapat memenuhi variasi menu untuk bisa
keinginan dan selera unggul dari pesaing
konsumen
Kelemahan (Weakness) WO WT
1. Keterbatasan
jumlah karyawan W1-02,03 : Menambah jumlah W3-T2,T3 : Melakukan
karyawan agar efektif dalam inovasi pada variasi kue
2. Produk kue tidak
memenuhi pesanan kue untuk sehingga menjadi pembeda
tahan lama/memiliki
acara-acara dan hari perayaan dari pesaing
kadaluarsa yang cepat
besar
sehingga tidak bisa
W1-T3 : Menambah jumlah
dikonsumsi dalam jangka
W6-O1,O2,O3 : Melakukan karyawan agar bisa
panjang
promosi yang lebih luas mempermudah melakukan
3. Variasi kue yang dengan media social untuk penambahan menu yang
diproduksi mudah diikuti, menarik lebih banyak lebih inovatif dibanding
sehingga banyak pesaing permintaan pesanan kue pesaing lain
4. Belum melakukan
W3-O2 : Melakukan inovasi W6-T2,T3 : Membuat akun
pencatatan keuangan yang
pada variasi kue agar media social untuk
terstruktur
permintaan pesanan semakin melakukan pemasaran yang
5. Harga dari kue meningkat saat hari perayaan lebih luas dibanding pesaing
yang dijual tidak tetap, besar maupun acara-acara
cenderung naik ketika W6-T4 : Melakukan
harga bahan pokok naik promosi yang menarik pada
media social untuk menarik
6. Strategi pemasaran
lebih banyak pelanggan
yang belum maksimal
Hasil Matriks SWOT menunjukkan bahwa terdapat beberapa alternatif strategi yang
dapat dipilih oleh Ledys Cake yang dapat diterapkan secara berkelanjutan di berbagai situasi
terutama dalam persaingan usaha sejenis dan strategi di masa pasca pandemi covid-19 yang
spesifik dapat dilakukan di masa pasca pandemi covid-19, yaitu :
KESIMPULAN
Sesuai dengan formula strategi yang sudah didapatkan melalui analisis SWOT, Ledys
Cake dapat menggunakan berbagai strategi untuk dapat bangkit kembali pasca pandemi
covid-19 dan dapat bersaing serta lebih unggul dengan usaha sejenisnya yang ada di
Tanjungpinang. Berdasarkan matriks IFE dan EFE, Ledys Cake kuat secara internal dan
dapat memanfaatkan peluang serta menghindari ancaman yang dihadapi, begitu pula
sebaliknya. Beberapa strategi yang dapat dilakukan yaitu khususnya dengan melakukan
promosi yang lebih luas dengan memanfaatkan social media untuk dapat menarik kembali
pelanggan pasca pandemi covid-19 serta dapat melakukan inovasi pada variasi kue untuk
menjadi pembeda dari pesaing lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Noor, S. (2014). Penerapan Analisis Swot dalam Menentukan Strategi Pemasaran Daihatsu
Luxio di Malang. Jurnal INTEKNA, 14(2), 102–209.
Wheelen, T.L., Hunger, J.D., Hoffman, A.N., Bamford, C. E. (2018). Strategic Management
and Business Policy: Globalization, Innovation, and Sustainability (15th ed.). Pearson
Education.
LAMPIRAN
1. VERBATIM