Anda di halaman 1dari 9

Nama : Rizki Kurnia Putri

NIM : 143190018
Kelas : Ekonomi Properti EP-D
Dosen : Agus Santosa, SE,MM.

UJIAN AKHIR SEMESTER

1. Jelaskan apa yang dimaksud Property Investasi, dan sebutkan kriteria klasifikasi suatu
property sebagai property investasi.
• Property investasi:
Yang dimaksud dengan Property investasi merupakan property (tanah atau
bangunan atau bagian dari bangunan atau keduanya) yang dikuasai oleh pemilik atau
lessee sewa pembiayaan untuk menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai atau
keduanya, dan tidak untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa
untuk tujuan administratif.
• Kriteria klasifikasi suatu property sebagai property investasi
o Untuk dapat mengklasifikasikan suatu property sebagai propertu investasi, maka
harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
1. Tujuan penggunaan (rental dan atau kenaikan nilai), dan
2. Jenis kepemilikan (dimiliki sendiri atau melalui sewa pembiayaan).
o Untuk memenuhi kriteria property investasi, maka property haruslah:
1. Dikuasai oleh pemilik, atau
2. Dikuasai oleh entitas dalam sewa pembiayaan.

2. Sebutkan beberapa hal pengukuran nilai wajar property investasi dan pengungkapan nilai
wajar serta nilai biaya property investasi.
• Pengukuran nilai wajar property invetasi:
a) Nilai wajar mengacu pada PSAK 68.
b) Nilai wajar mencerminkan penghasilan rental dari sewa dan asumsi lain dalam
menentukan harga property.
c) Hak atas properti sewaan diukur kembali jika perlu pada nilai wajar.
d) Nilai wajar tidak berubah tanpa memperhatikan apakah liabilitas dan aset sewaan
diakui pada nilai wajar atau pada nilai kini pembayaran sewa minimum.
e) Pengukuran kembali aset sewaan dari biaya perolehan menjadi nilai wajar tidak
menimbulkan keuntungan kerugian awal, kecuali nilai wajar diukur pada waktu
yang berbeda.
f) Jika rentang pengukuran nilai wajar sangat besar, probabilitas berbagai hasil sulit
dinilai (nilai wajar properti tidak dapat diukur secara andal).
g) Entitas tidak melakukan penghitungan ganda atas aset atau kewajiban yang diakui
sebagai aset atau kewajiban terpisah.
• Pengungkapan nilai wajar property investasi:
a) Mengungkapkan rekonsiliasi antara jumlah tercatat properti investasi pada awal dan
akhir periode.
b) Ketika suatu penilaian terhadap properti investasi disesuaikan secara signifkan
untuk tujuan pelaporan keuangan, maka entitas tersebut mengungkapkan
rekonsiliasi antara penilaian tersebut dan penilaian yang telah disesuaikan yang
dilaporkan dalam laporan keuangan, dengan menunjukkan seeara terpisah jumlah
agregat dari pengakuan kewajiban sewa yang telah ditambahkan Kembali, dan
penyesuaian signifikan lain.
c) Pengungkapan tambahan :
a. Uraian mengenai properti investasi tersebut;
b. Penjelasan mengapan nilai wajar tidak dapat ditentukan secaraandal;
c. Apabila mungkin, kisaran estimasi di mana nilai wajar kemungkinan besar
berada dan
d. Untuk pelepasan properti investasi yang tidak dicatat dengan nilai wajar: 1).
Fakta bahwa entitas tersebut telah melepaskan properti investasi yang tidak
dicatat dengan nilai wajar; 2). Jumlah tercatat properti investasi pada saat
dijual; dan 3). jumlah Iaba atau rugi yang diakui.
• Pengungkapan nilai biaya properti investasi:
a) Metode penyusutan yang digunakan;
b) Masa manfaat atau tarif penyusutan yang digunakan;
c) Jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan (agregat dengan akumulasi rugi
penurunan nilai) pada awal dan akhir periode;
d) Rekonsiliasi jumlah tercatat properti investasi pada awal dan akhir periode, yang
menunjukkan:
o Penambahan
o Penambahan dari akuisisi dan penggabungan usaha
o Aset diklasifikasikan untuk dijual
o Penyusutan
o Penurunan nilai
o Transfer ke klasifikasi lain
e) Nilai wajar property investasi dalam kasus dikecualikan.

3. Apa yang dimaksud konsep Stimulus Ekonomi, sebutkan jenis program stimulus ekonomi
yang dicanangkan pemerintah, serta jelaskan alasan property termasuk prioritas
mendapatkan Stimulus
• Yang dimaksud dengan stimulus ekonomi adalah salah satu bentuk kebijakan ekonomi
dibidang keuangan yang dilakukan oleh pemerintah untuk membantu mengatasi
dampak krisis atau mengakselerasi pembangunan. Umumnya stimulus mengacu pada
keynesianisme yaitu peningkatan pengeluaran pemerintah atau pemotongan pajak
untuk meningkatkan permintaan konsumsi rumah tangga.
• Program stimulus ekonomi:
Terdapat 3 jenis program stimulus ekonomi yang dicanangkan pemeritah, antara lain:
1. Stimulus Fiskal, merupakan bentuk stimulus yang dilakukan pemerintah
dengan relaksasi pajak.
2. Stimulus Non Fiskal, merupakan stimulus yang diberikan dalam bentuk
kelonggaran aturan.
3. Stimulus Sektor Keuangan, merupakan stimulus yang dilakukan dengan
rektrukturisasi kredit untuk semua jenis pembiayaan tanpa batasan plafon dan
jenis debiturnya.
• Alasan property termasuk prioritas mendapatkan Stimulus
Alasan property termasuk prioritas mendapatan stimulus adalah karena sektor
Properti merupakan titik berat di bidang pembangunan real estate/perumahan,
konstruksi, merupakan salah satu sektor industry padat karya yang menyerap tenaga
kerja dalam jumlah besar dan efek berantai (multiplier effect) cukup panjang. Karena
sektor property punya dampak besar untuk mendorong perkembangan sektor-sektor
ekonomi lainnya. Industri properti layak untuk masuk sebagai prioritas diselamatkan di
tengah perekonomian yang tertekan dampak pandemi Covid-19. Mengingat terdapat
175 industri yang terkait langsung ataupun tidak langsung dengan sektor properti.
Kalau sektor properti kolaps, akan berimbas sangat berat bagi industri ikutan terkait.
Properti berperan sebagai lokomotif ekonomi sehingga seharusnya juga menjadi sektor
prioritas untuk dapat menggerakkan ekonomi nasional, mengingat perputaran uang di
sektor properti lebih tinggi dibandingkan dengan sektor otomotif, apalagi bila dihitung
sampai pada industri ikutannya.

4. Jelaskan bentuk pembiayaan Property dan sebutkan keuntungan menggunakan


pembiayaan Kredit Kepemilikan Rumah (KPR)
• Bentuk Pembiayaan Property ada 2 jenis yaitu:
1) Pembiayaan Kredit Kepemilikan Rumah (KPR), Merupakan suatu fasilitas yang
dapat digunakan oleh konsumen yang ingin membeli rumah. Dalam hal ini KPR
merupakan produk perbankan atas pembiayaan rumah yang ready stock atau indent,
pembangunan di atas kavling/lahan yang dimiliki dan renovasi rumah. KPR tidak
hanya mencakup rumah tinggal, tetapi juga bisa berupa rumah toko (ruko), rumah
kantor (rukan), sampai apartemen,dan rumah susun (rusun).
• Pembiayaan Kontruksi, Kredit konstruksi atau biasa disebut Kredit Yasa Griya
(KYG) merupakan pembiayaan dari pihak bank kepada pihak developer untuk me-
leverage dalam hal permodalan untuk pembiayaan pembangunan. Kerjasama antara
pihak bank dengan developer dalam hal pembiayaan dapat melakukan kerjasama dalam
hal kredit konstruksi dan kredit inden, dimana kredit inden ditujukan kepada konsumen,
sedangkan kredit konstruksi ditujukan kepada developer.
• Keuntungan menggunakan pembiayaan Kredit Kepemilikan Rumah (KPR):
a. Pertumbuhan harga rumah lebih cepat dari bunga bank sementara pertumbuhan
rumah mengikuti pertumbuhan pertumbuhan bunga berbunga bukan bunga tetap;
b. Memiliki penguasaan penuh atas rumah walaupun belum membayar rumah
tersebut secara full (tidak ada tanda/plang yang menyatakan rumah masih utang);
c. Tingkat investasi yang rendah sehingga bisa balik modal dengan cepat;
d. Dengan berutang di bank, tidak perlu merasa was-was rumah yang dibeli
bermasalah. Biasanya pihak bank sudah memeriksa keaslian dokumen-dokumen
rumah yang dibeli dan semuanya gratis.
e. Dengan berutang dibank melalui KPR, akan terlindungi dengan asuransi baik
asuransi terhadap rumah maupun asuransi jiwa;
f. Mekanisme pembayaran KPR yang diberikan oleh bank untuk pembelian rumah
adalah yang terlama dengan tingkat suku bunga yang terendah dibandingkan
pinjaman lain.

5. Jelaskan definisi Pajak menurut para ahli dan undang-undang, serta sebutkan aspek
perpajakan property berdasarkan klasifikasi jenis pungutan pajak dan berdasarkan jenis
pembagiannya.
• Definisi pajak menurut para ahli dan Undang-undang:
Menurut Prof.Adriani pajak adalah iuran kepada negara (yang dapat
dipaksanakan) yang terutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan–
peraturan, dengan tidak mendapat prestasi-prestasi yang secara langsung dapat
ditunjuk, dan yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran2 umum berhubung
dengan tugas negara untuk menyelenggarakan pemerintahan.
Menurut Prof. Rochmat Soemitro, pajak adalah Iuran Rakyat kepada Kas
Negara berdasarkan undang-undang (yg dapat dipaksanakan) dengan tidak mendapat
jasa timbal balik (kontra prestasi), yang langsung dapat ditunjukkan dan yang
digunakan untuk membayar pengeluaran umum.
Berdasarkan UU Ketentuan Umum Perpajakan (UU KUP), defisini pajak adalah
kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang
bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak mendapat imbalan secara
langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi kepentingan sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat.

• Aspek perpajakan property berdasarkan klasifikasi jenis pungutan pajak dan


berdasarkan jenis pembagiannya.
No Klasifikasi Pembagian
1 Lembaga yang berwenang • Pajak Pusat adalah pajak yang
kewenangannya berada di pusat, seperti :
PPh, PPN, dan PBB.
• Pajak Daerah adalah pajak yang wewenang
pemungutannya berada di daerah, misalnya:
pajak hiburan dan pajak restoran.
2 Subjek & Objek • Pajak Subjektif adalah pajak yang
memperhatikan unsur subjektif terlebih
dahulu. Misalnya PPh, yang melihat
keadaan subjek/ orang pribadi sebagai
wajib pajak terlebih dahulu, selanjutnya
dilihat keadaan objektifnya.
• Pajak Objektif adalah pajak yang pertama-
tama memperhatikan unsur objektif
terlebih dahulu, selanjutnya melihat
subjeknya. Misalnya PBB, yang dikenakan
pada bumi dan / atau bangunan yang
memenuhi persyaratan tanpa terlebih
dahulu mempertimbangkan siapa
pemiliknya.
3 Langsung & Tidak Langsung • Pajak Langsung adalah pajak yang
dipungut secara periodik (berkala),
misalnya PPh yang didasarkan pada SPT
(bulanan atau tahunan).
• Pajak Tidak Langsung adalah pajak yang
dipungut jika terdapat peristiwa atau
perbuatan tertentu, misalnya pembayaran
PPN jika kita membeli barang tertentu.

6. Jelaskan sumber data penyebab sengketa Property, dan upaya pencegahan penyelesaian
terjadinya sengketa pertanahan.
• Sumber data penyebab sengketa property:
Terkait dengan data-data tersebut, maka hal yang menyebabkan timbulnya sengketa
dalam perolehan hak atas tanah antara lain:
1. Masalah dari data fisik, yang sering dijumpai adalah :
o Mengenai letak dan batas tanah, dimana pemegang hak tidak dapat/ragu-ragu
menunjukan dengan tepat, dikarenakan belum pernah dilakukan pengukuran
dan pemetaan oleh Kantor Pertanahan setempat, jadi pemegang hak hanya
berdasar dari yang tertera pada surat yang dimilikinya.
o Fisik tanah tidak dikuasai secara nyata, bahkan ada yang sudah ditempati
/digarap oleh pihak lain;
2. Masalah data yuridis, yang sering dijumpai adalah :
o Status tanah yang dikuasai ada yang tanah bekas hak-hak barat yang sudah
dikonversi menjadi HGB/HGU / H Pakai yang dan sudah habis jangka
waktunya namun belum diperbaharui lagi, tanah garapan, tanah HGB/H Pakai
yang jangka waktunya habis dan belum diperpanjang lagi, HM/HGU/HGB yang
sedang dibebani H Tanggungan.
o Suratsurat tanah yang tidak lengkap,
o Surat ijin yang belum ada.
o Subjek/ Pemegang haknya sudah meninggal dunia dan belum dibuatkan
keterangan waris, perselisihan antara para ahli waris sendiri yang belum selesai,
pemegang hak tidak diketahui keberadaannya, penggunaan nama orang lain
sebagai pemegang hak (nomine);
3. Masalah pembayaran yang tidak sesuai dengan yang diperjanjikan mengenai
waktu pelunasannya dalam pembayaran bertahan, penolakan pemberian ganti kerugian
yang ditetapkan sedang dalam proses di instansi terkait.
• Upaya pencegahan penyelesaian terjadinya sengketa pertanahan:
Upaya pencegahan terjadinya sengketa pertanahan, antara lain:
1) Penertiban administrasi pertanahan yang berkaitan dengan sumber konflik;
2) Tindakan proaktif untuk mencegah dan menangani potensi konflik/sengketa;
3) Penyuluhan hukum dan/ atau sosialisasi pertanahan;
4) Pembinaan partisipasi dan pemberdayaan masyarakat;
5) Pemetaan tanah-tanah yang rawan konflik/sengketa, baik tanah milik Negara, milik
pengusaha, maupun milik masyarakat adat.
• 2 cara penyelesaian sengketa pertanahan:
1) Penyelesaian di luar pengadilan. Penyelesaian konflik pertanahan di luar pengadilan
dilakukan dengan cara negosiasi, musyawarah mufakat dan mediasi. Sehingga dalam
hal ini penyelesaian dilakukan untuk memperoleh hasil win-win solution. Upaya untuk
win-win solution itu ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu:
a. Proses pendekatan yang obyektif terhadap sumber sengketa lebih dapat diterima
oleh pihak-pihak yang memberikan hasil yang saling menguntungkan, dengan
catatan bahwa pendekatan itu harus menitikberatkan pada kepentingan yang
menjadi sumber konflik dan bukan pada posisi atau kedudukan para pihak;
b. Kemampuan yang seimbang dalam proses negosiasi atau musyawarah.
Perbedaan kemampuan tawar menawar akan menyebabkan adanya penekanan
oleh pihak yang satu terhadap yang lain.
2) Penyelesaian melalui badan peradilan. Penyelesaian melalui peradilan adalah
merupakan penyelesaian sengketa pertanahan melalui lembaga pengadilan atau yang
dikenal dengan penyelesaian secara litigasi. Litigasi adalah proses dimana seorang
individu atau badan membawa sengketa, kasus ke pengadilan atau pengaduan dan
penyelesaian tuntutan atau penggantian atas kerusakan. Dalam hal ini, penyelesaian
sengketa tanah tidak hanya dilakukan melalui Pengadilan Negeri namun juga melalui
Pengadilan Tata Usaha Negara.

7. Apa yang dimaksud konsep Investasi dan definisi infrastruktur, serta jelaskan fungsi dan
manfaat infrastruktur.
• Konsep Investasi
Secara umum investasi meliputi pertambahan barang dan jasa masyarakat,
seperti pertambahan mesin-mesin baru, pembuatan jalan baru, pembukaan lahan baru
dan sebagainya. Investasi juga diartikan sebagai pengeluaran yang di lakukan oleh para
pengusaha untuk membeli barang-barang modal dan membina industri- industri.
• Definisi Infrastruktur
Menurut Goodman & Hastak (2006) Infrastruktur merupakan komponen fisik dari
fasilitas yang memerlukan investasi yang besar, menyediakan pelayanan umum atau
menyelesaikan masalah yang merupakan tanggung jawab pemerintah, dan direncanakan,
didesain, dikontruksi, serta dioperasikan dengan bantuan pemerintah.
• Fungsi Infrastruktur
a. Sebagai penopang kegiatan masyarakat. Infrastruktur berfungsi untuk memfasilitasi
serta mendukung kelancaran aktivitas ekonomi masyarakat, distribusi barang dan jasa.
b. Contohnya seperti infrastruktur jembatan, yang berfungsi sebagai penguhubung antara
satu tempat dengan tempat lainnya.
c. Contoh lain yaitu infrastruktur Jalan, yang fungsi nya dibagi ke dalam jalan arteri, jalan
kolektor, jalan lokal, dan jalan lingkungan.
• Manfaat Infrastruktur
Manfaat infrastruktur antara lain yaitu manfaat dibidang sosial, dimana
infrastruktur bermanfaat sebagai sarana komunikasi. Jika tidak adanya infrastruktur,
suatu daerah tidak akan terisolasi dan tidak dapat bersosialisasi dengan daerah lainnya.
Akibatnya akan terganggu kehidupan masyarakat di daerah tersebut karena tidak
adanya jaringan. Dibidang ekonomi, Infrastruktur bermanfaat sebagai sarana untuk
melakukan transaksi jual beli. Selain itu juga, infrastruktur berfungsi sebagai sarana
penghubung dalam melakukan distribusi produksi dan jasa. Jika infrastruktur lancar,
maka kegiatan ekonomi pun akan menjadi lancer. Dibidang budaya, infrastruktur
dapat bermanfaat untuk menjadi salah satu kebudayaan itu sendiri. Contohnya adalah
rumah-rumah adat. Dalam hal ini, infrastruktur berupa rumah-rumah adat yang
dibangun sesuai dengan kebudayaan setempat

Anda mungkin juga menyukai