Anda di halaman 1dari 6

EKONOMI MAKRO

MUHAMMAD DAFFANDA FADILLA – MANAJEMEN - 2892150367


<EKONOMI MAKRO>

• prediksikan apa yang akan terjadi di tahun 2023 ?


Resesi / ekonomi gelap, pada tahun 2023 yang akan datang akan terjadi ekonomi gelap. Organisasi Dana Moneter Internasional
atau International Monetary Fund (IMF) memprediksi salah satu faktor utama penyebab ekonomi global 2023 mengalami titik
gelap, karena adanya resesi keuangan di beberapa negara yang disebabkan oleh tidak stabilnya pasar keuangan. Dampak resesi
2023 di Indonesia pada level perusahaan adalah akan terjadi jatuh bangkrut suatu perusahaan. Hal ini dipengaruhi oleh daya beli
atau konsumsi masyarakat yang menurun dan nantinya menyebabkan cash flow pada suatu perusahaan terhambat. Adapun
penyebab dari terjadinya resesi, yaitu :
• Guncangan Ekonomi
• Perkembangan Ekonomi
• Adanya Inflasi dan deflasi
<EKONOMI MAKRO>

• prediksikan apa yang akan terjadi di tahun 2023 ?


Covid-19, Perekonomian dunia saat ini semakin tak menentu, hingga memunculkan berbagai isu terkait resesi di tahun 2023
mendatang. Meski krisis yang diakibatkan oleh pandemi Covid-19 sudah mulai mereda dan lebih bisa dikontrol dengan baik,
namun hal tersebut tak bisa secara gamblang dikatakan aman. Pasalnya, dampak buruk pandemi yang dirasakan selama kurang
lebih dua tahun terakhir, kini beralih menjadi gejolak ekonomi global. Ada begitu banyak faktor yang menyebabkan resiko seperti
ini muncul. Salah satunya adalah inflasi global yang telah diprediksi sedari awal akan terjadi jika pandemi Covid-19 berada di
ujungnya. Hal ini tentunya menyebabkan beberapa kenaikan harga komoditas secara global menjadi volatile dan cenderung berada
di angka yang tinggi.
<EKONOMI MAKRO>

• Strategi apa yang harus dilakukan pemerintah dalam upaya mengahadapi resesi 2023 ?
Pertama, strateginya adalah memperdayakan ekonomi domestik yang sangat besar, Strategi yang berfokus ekonomi
domestik untuk memanfaatkan potensi penduduk Indonesia berjumlah lebih dari 275 juta jiwa. Sehingga, program
penguatan produk lokal atau program Bangga Buatan Indonesia (BBI) terus didorong. Di sisi lain, pemerintah juga
akan melanjutkan hilirisasi industri berbasis sumber daya alam (SDA) untuk memenuhi kebutuhan domestik dan
ekspor.

Strategi yang kedua berkaitan dengan pengendalian inflasi, khususnya inflasi pangan. Iskandar mengungkapkan
inflasi pangan menjadi sumber inflasi utama di Indonesia. Sehingga, akan terus digalakan gerakan tanam
pekarangan, food estate, serta peningkatan produktivitas dan percepatan musim tanam.
<EKONOMI MAKRO>

• Tanggapan kita dalam menghadapi masalah tersebut ?

• Pribadi :menurut pendapat pribadi untuk tidak terlalu cepat mengambil keputusan dalam menjual
aset atau saham. Karena kita tidak tahu kapan berapa lama jangka waktu dari resesi dan covid-19
terhadap situasi pasar saham / investasi dan perekonomian indonesia.

• Pengusaha : sebagai seorang pengusaha akan menjual sebagian sahamnya dan menyimpan
sebagian saham.
SEKIAN…….

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai