Anda di halaman 1dari 7

Nama : Kinanti Adietya Putri

Kelas : LC21
Nim : 2502040865

1. Ada beberapa langkah penting yang harus diambil saat memulai bisnis kepemilikan
perseorangan. Memilih nama bisnis yang bagus dan mendaftarkannya sesuai dengan
peraturan hukum setempat adalah langkah pertama. Selanjutnya, tergantung pada sifat
investor dan lokasinya, perusahaan harus mengamankan lisensi dan lisensi yang
diperlukan untuk menjalankannya. Rencana perusahaan yang kuat yang berisi
tujuan,strategi,pemasaran, analisis pesaing, dan proyeksi keuangan juga penting.
Perusahaan juga harus memutuskan dari mana investor akan mendapatkan uang
untuk meluncurkan suatu bisnis, apakah berasal dari tabungan pribadi,pinjaman, atau
investor luar. Manfaat mengadopsi jenis kepemilikan ini adalah suatu perusahaan
akan memiliki kendali penuh karena investor akan menjadi pemilik tunggal. Investor
tidak diharuskan menghubungi pemegag saham atau mitra lainnya sebelum
mengambil keputusan.

2. Perbedaan antara kemitraan umum (general partnership) dan kemitraan terbatas 9


limited partnership) terletak pada karakteristik dan tanggung jawab para mitra.
Berikut adalah perbedaan utamannya:

- Kemitraan Umum : Dalam kemitraan umum, semua mitra emilki hak dan
tanggung jawab yang sama dalam mengelola bisnis. Mereka berbagi
keuntungan,kerugian, dan kewajiban secara proposional. Setiap mitra bertanggung
jawab secara pribadi atas hutang dan kewajiban bisnis, sehingga aset pribadi
mereka dapat digunakan untuk melunasi hutang bisnis.
- Kemitraan Terbatas : kemitraan terbatas dari dua jenis mitra : mitra umum
(general partner) dan mitra terbatas (limited partner). Mitra umum memiliki
tanggung jawab yang tidak terbatas dan terlibat secara aktif dalam mengelola
bisnis. Mereka bertanggung jawab atas hutang dan kewajiban bisnis. Disisi lain,
mitra terbatas dan memilki tanggung jawab terbatas dan tidak terlibat dakam
operasional harian bisnis. Mereka menyumbang modal ke dalam kemitraan, tetapi
tidak memiliki tanggung jawab pribadi melebihi investasi mereka.
Kemitraan terbatas lebih disukai daripada kemitraan umum karena sejumlah
alasan, termasuk:
- Tanggung jawab Terbatas : Dalam kemitraan terbatas, tanggung jawab terbatas
pada mitra terbatas. Mereka tidak tanggung jawab secara pribadi atas kewajiban
kemitraan di atas jumlaj investasi mereka, dan aset pribadi mereka dilindungi.
Investor yang ingin berinvestasi di perusahaan tetapi tidak ingin memikul
tanggung jawab tak terbatas mungkin menggap ini menarik.
- Peluang Investasi: kemitraan terbatas sering digunakan untuk menghasilkan uang
dari investor luar. Bisnis dapat memikat investor yang siap memberikan uang
tanpa secara aktif mengelola perusahaan perusahaan dengan menawarkan hak
kemitraan terbatas. Bisnis yang membutuhkan banyak uang untuk berkembang
dan sukses dapat memperoleh keuntungan dari ini.
- Fleksibilitas dalam Manajemen : Struktur manajemen fleksibel karena kemitraan
terbatas.
3. Dalam situasi ini, kelengkapan koperasi yang ditampilkan adalah adanya kerjasama
antara petani dalam membuat kemasan. Beberapa kelengkapan koperasi yang relevan
antara lain:
- Keanggotaan : petani menjadi anggota koperasi yang memilki akses langsung dan
biaya rendah dalam membuat kemasan. Mereka bergabung bersama untuk saling
mendukung dan memanfaatkan fasilitas tersebut.
- Pemilikan bersama : Koperasi adalah struktur kepemilikan bersama di mana
anggota memilki saham atau bagian dalam koperasi. Dalam hal ini, petani
memiliki akses dan dapat memanfaatkan secara bersama-sama.
- Kontrol Demokratis: Koperasi biasanya menerapkan prinsip demokrasi di mana
setiap anggota memiliki hak suara yang setara dalam pengambilan keputusan.
Dalam situasi ini, petani dan penanam jeruk memiliki kesempatan untuk
berpartisipasi dalam pengelolaan dan pengambilan keputusan terkait operasi
rumah pengepakan.
- Keuntungan Bersama: Koperasi bertujuan untuk memajukan kepentingan
ekonomi anggotanya. Dalam hal ini, dengan akses langsung dan berbiaya rendah
ke rumah pengepakan, petani dan penanam jeruk dapat membatasi biaya produksi
produk jeruk kemasan. Ini dapat meningkatkan keuntungan mereka secara
kolektif.
- Kolaborasi dan Solidaritas: Koperasi mendorong kerjasama dan solidaritas antara
anggotanya. Dalam situasi ini, petani dan penanam jeruk bekerja bersama untuk
memproses panen mereka melalui rumah pengepakan. Mereka dapat saling
mendukung dan berbagi sumber daya untuk meningkatkan efisiensi dan
mengurangi biaya.
Melalui pemanfaatan rumah pengepakan sebagai koperasi, petani dan penanam jeruk
dapat mengoptimalkan pengolahan panen mereka dengan biaya yang lebih rendah,
sehingga meningkatkan keberlanjutan dan daya saing mereka dalam industri jeruk.
4. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi keputusan satu perusahaan untuk
bergabung dengan perusahaan lain melalui merger atau akuisisi. Beberapa faktor
penting tersebut meliputi:

- Strategi Bisnis: Perusahaan mungkin bergabung dengan perusahaan lain untuk


mencapai tujuan strategisnya. Misalnya, mereka dapat mengakuisisi perusahaan
yang memiliki teknologi atau keahlian khusus yang ingin mereka tambahkan ke
portofolio bisnis mereka. Atau, mereka dapat bergabung dengan perusahaan yang
memiliki pangsa pasar yang komplementer atau target pelanggan yang sama.
- Ekonomi Skala: Melalui merger atau akuisisi, perusahaan dapat menggabungkan
sumber daya dan operasi mereka untuk mencapai efisiensi ekonomi skala. Dengan
bersatu, mereka dapat mengurangi biaya produksi, meningkatkan daya tawar
dalam negosiasi dengan pemasok, atau memanfaatkan infrastruktur dan jaringan
distribusi yang lebih besar.
- Diversifikasi: Bergabung dengan perusahaan lain juga dapat memberikan
diversifikasi bisnis. Dengan memiliki bisnis yang beragam, perusahaan dapat
mengurangi risiko yang terkait dengan ketergantungan pada satu pasar atau
produk tertentu. Diversifikasi dapat membantu perusahaan menghadapi fluktuasi
pasar atau perubahan tren industri.

- Ekspansi Geografis: Merger atau akuisisi dapat menjadi sarana bagi perusahaan
untuk memperluas cakupan geografis mereka. Dengan mengakuisisi perusahaan
yang beroperasi di wilayah baru atau memiliki pangsa pasar yang kuat di wilayah
yang dituju, perusahaan dapat memperluas jangkauan produk dan layanan mereka
serta memasuki pasar yang lebih luas.

- Pertumbuhan dan Keuntungan: Bergabung dengan perusahaan lain dapat menjadi


cara untuk mencapai pertumbuhan yang lebih cepat atau meningkatkan
profitabilitas. Melalui akuisisi, perusahaan dapat mengakses pelanggan baru,
meningkatkan pangsa pasar, mengurangi persaingan, atau memperoleh teknologi
atau keahlian yang sulit diperoleh sendiri.
- Nilai Bagi Pemegang Saham: Keputusan untuk merger atau akuisisi juga harus
memberikan nilai bagi pemegang saham. Hal ini dapat dilihat melalui peningkatan
nilai saham, dividen yang lebih tinggi, atau potensi untuk pertumbuhan jangka
panjang.
Faktor-faktor ini dapat berbeda-beda tergantung pada tujuan dan strategi perusahaan,
kondisi industri, dan faktor-faktor ekonomi yang relevan. Setiap keputusan untuk
merger atau akuisisi harus dilakukan setelah evaluasi yang cermat dan analisis
terhadap manfaat, risiko, dan dampak jangka panjang yang mungkin terjadi.
5. Dalam hal ini, rantai pemilik toko kue pantai barat berpikir untuk menggabungkan
bisnis untuk mengumpulkan sumber daya dan mengurangi biaya yang terkait dengan
kenaikan harga harga tepung. Penggabungan vertikal terbalik kemungkinan
merupakan jenis penggabungan yang paling menguntungkan bagi bisnis. Kedua jenis
penggabungan tersebut dijelaskan sebgai berikut:
Penggabungan horizontal terjadi ketika dua bisnis yang terlibat dalam penggabungan
industri yang sama atau terkait. Dalam situasi ini, perusahan kue pantai barat dapat
beralih ke bisnis lain yang beroperasi di industri terkait, seperti toko roti atau bisnis
kue lainnya. Perusahaan dapay menggabungkan keterampilan dan sumber daya
mereka melalui merger horizontal, termasuk pembelian bahan baku bersama,tawar –
menawar harga yang lebih baik dengan pemasok tepung.

6. - E – commerce transaksi B2C (Business-to-Consumer) : Penjualan langsung atau


layanan dari bisnis kepada konsumen melalui platfrom online, seperti pembelian
produk fashion dari toko online.
- E – commerce transaksi C2C (Consumer-to-Consumer ) : Pertukaran atau
penjualan protduk atau layanan barang bekas di situs lelang atau lebih pasar
online.
- E – commerce transaksi B2B (Business-to-Business) : Transaksi bisnis yang
melibatkan penjualan produk atau layanan antara dua atau lebih bisnis melalui
platform online, seperti pembelian bahan baku antara produsen dan distributor
melalu portal e-niaga.

7. Situasi saat ini mengenai pajak penjualan pada perdagangan internet bervariasi di
berbagai negara dan yurisdiksi hukum. Namun, ada beberapa tren umum yang dapat
dilihat:
- Peningkatan Penegakan Pajak: Banyak negara telah bergerak untuk memperkuat
penegakan pajak penjualan pada perdagangan internet. Hal ini dilakukan untuk
memastikan bahwa perusahaan e-commerce dan penjual online membayar pajak
yang sama seperti penjual konvensional. Beberapa negara telah menerapkan
persyaratan pajak penjualan bagi penjual online yang melampaui batas tertentu
atau memiliki kehadiran fisik di negara tersebut.

- Ketidakadilan Perlakuan: Situasi saat ini masih menunjukkan ketidakadilan


perlakuan antara penjual online dan penjual konvensional. Penjual online sering
kali dapat menghindari pajak penjualan jika tidak ada persyaratan khusus yang
diterapkan atau jika kepatuhan terhadap pajak penjualan tidak ditegakkan dengan
tegas. Hal ini bisa memberikan keuntungan kompetitif bagi penjual online
dibandingkan dengan penjual konvensional yang harus mengenakan pajak
penjualan.
- Perlindungan Konsumen: Dalam beberapa kasus, penerapan pajak penjualan pada
perdagangan internet dapat memberikan perlindungan tambahan bagi konsumen.
Misalnya, dengan memastikan bahwa perusahaan e-commerce membayar pajak
penjualan, negara dapat memperoleh pendapatan untuk menyediakan layanan
publik yang lebih baik dan melindungi kepentingan konsumen.
Dalam hal ini, yang diuntungkan dari penerapan pajak penjualan pada perdagangan internet
adalah negara yang memperoleh pendapatan tambahan untuk keperluan publik. Di sisi lain,
beberapa penjual online mungkin merasa dirugikan karena harus memenuhi persyaratan pajak
yang lebih ketat, sementara penjual konvensional yang kepatuhannya sudah ditegakkan bisa
merasa bahwa ini adalah langkah ke arah yang lebih adil. Apakah situasinya adil atau tidak
tergantung pada sudut pandang yang digunakan. Beberapa argumen yang mendukung
keadilan adalah bahwa pajak penjualan yang diterapkan pada perdagangan internet membantu
menciptakan kesetaraan kompetitif antara penjual online dan penjual konvensional. Namun,
argumen yang melawan adalah bahwa persyaratan pajak penjualan yang berbeda di berbagai
yurisdiksi dan kesulitan penerapan secara efektif bisa menciptakan ketidakadilan atau beban
administratif tambahan bagi penjual online kecil atau mikro. Masalah ini sedang
diperdebatkan dan berbagai solusi sedang dieksplorasi untuk mencapai kesepakatan yang
lebih adil dalam hal pajak penjualan pada perdagangan internet.
8. Departemen TI menyediakan sebuah implementasi dan suatu pemeliharaan Layanan
Aplikasi Perusahaan untung mendukung suatu proses akademik dan manajemen.
Peran departemen Teknologi Informasi (TI) meliputi:
- Dukungan Teknis: Membantu pengguna dalam mengatasi masalah perangkat
keras, perangkat lunak, dan jaringan, serta memberikan bantuan teknis.

- Manajemen Jaringan dan Infrastruktur: Menginstal, mengonfigurasi, dan


mengelola jaringan komputer, server, basis data, dan komponen infrastruktur TI
lainnya untuk memastikan operasi yang efisien dan aman.

- Administrasi Sistem: Mengelola sistem operasi, akun pengguna, pengendalian


akses, dan izin, memastikan ketersediaan, keamanan, dan kinerja sistem.

- Pengembangan dan Pemeliharaan Perangkat Lunak: Mengembangkan,


mengimplementasikan, dan memelihara aplikasi perangkat lunak sesuai dengan
kebutuhan organisasi, termasuk perangkat lunak khusus atau integrasi solusi siap
pakai.

- Pengelolaan Data: Memastikan integritas, keamanan, dan pencadangan data, serta


mengelola basis data dan menerapkan solusi penyimpanan data.

- Keamanan Siber: Melindungi sistem, jaringan, dan data organisasi dari akses yang
tidak sah, ancaman, dan kerentanan dengan menerapkan langkah-langkah
keamanan, seperti firewall, perangkat lunak antivirus, enkripsi, dan kebijakan
keamanan.

- Perencanaan dan Strategi TI: Berkolaborasi dengan departemen lain untuk


memahami kebutuhan teknologi mereka dan menyelaraskan inisiatif TI dengan
tujuan bisnis. Merencanakan dan mengimplementasikan strategi teknologi yang
meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan daya saing.

- Penelitian dan Evaluasi: Tetap memperbarui informasi tentang teknologi yang


muncul, mengevaluasi dampak potensialnya terhadap organisasi, dan
merekomendasikan solusi inovatif atau perbaikan.

- Pelatihan TI: Memberikan pelatihan dan dukungan kepada karyawan untuk


meningkatkan keterampilan teknologi mereka dan memastikan penggunaan yang
efektif dan aman dari sumber daya TI.

Secara keseluruhan, departemen TI memainkan peran penting dalam menjaga


infrastruktur teknologi yang dapat diandalkan dan aman, mendukung pengguna akhir,
serta mendorong kemajuan teknologi untuk mendukung tujuan organisasi.

9. Data dan informasi adalah dua konsep yang berbeda meskipun terkait erat dalam
konteks bisnis. Berikut adalah perbedaan antara keduanya:
Data: Data adalah fakta mentah, angka, simbol, atau detail lainnya yang dihasilkan
atau dikumpulkan tanpa pengolahan atau konteks yang jelas.
Data bersifat objektif dan tidak memiliki arti yang ditafsirkan secara langsung.
Data dapat berupa potongan informasi terpisah atau kumpulan data yang lebih besar.
Contoh data: Angka penjualan harian, suhu udara, daftar nama dan alamat pelanggan.
Informasi: Informasi adalah hasil pengolahan, analisis, atau interpretasi data yang
memberikan makna, konteks, dan nilai bagi pengguna.
Informasi memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang suatu topik atau situasi.
Informasi membantu dalam pengambilan keputusan dan tindakan yang lebih cerdas.
Contoh informasi: Laporan penjualan bulanan yang menganalisis tren penjualan,
ringkasan cuaca yang memprediksi perkiraan musim panas yang hangat, profil
pelanggan yang memberikan wawasan tentang preferensi dan perilaku konsumen.
Penggunaan bisnis data dan informasi:
- Data bisnis digunakan sebagai bahan mentah untuk melakukan analisis,
pemodelan, atau pengolahan lebih lanjut. Misalnya, perusahaan ritel dapat
mengumpulkan data penjualan harian untuk menganalisis tren penjualan dan
melacak performa produk. Informasi bisnis didapatkan dari pengolahan data dan
memberikan wawasan yang berarti.Misalnya, berdasarkan data penjualan harian,
perusahaan ritel dapat menghasilkan informasi tentang produk terlaris, kinerja
penjualan pada waktu tertentu, atau preferensi pelanggan yang mempengaruhi
strategi pemasaran.
Dalam konteks bisnis, data dan informasi saling melengkapi. Data diperlukan
untuk menghasilkan informasi yang bernilai bagi organisasi, sementara informasi
memberikan pemahaman yang lebih dalam dan membantu dalam pengambilan
keputusan yang lebih baik.
10. Sistem Teknologi Informasi (TI):
Sistem TI fokus pada aspek teknis dan infrastruktur teknologi yang digunakan dalam
sebuah organisasi.
Sistem TI mencakup perangkat keras, perangkat lunak, jaringan, dan infrastruktur
teknologi yang mendukung pengolahan dan penyimpanan data.
Tujuan utama sistem TI adalah memastikan efisiensi, keamanan, dan ketersediaan
infrastruktur teknologi.

Sistem Informasi Manajemen (SIM):


SIM fokus pada penggunaan teknologi informasi untuk mengelola dan mendukung
proses pengambilan keputusan di dalam organisasi.
SIM mencakup pengumpulan, pengolahan, analisis, dan penyajian data untuk
memberikan informasi yang berguna bagi manajemen dalam pengambilan keputusan.
SIM berfokus pada aplikasi bisnis, sistem basis data, analisis data, dan alat
pengambilan keputusan.
Contoh kontribusi seorang profesional Sistem Informasi Manajemen (MIS) terkait
dengan teknologi keputusan:

Seorang profesional MIS dapat berkontribusi pada bisnis terkait teknologi keputusan
dengan cara:
Menganalisis Kebutuhan Bisnis: Mereka dapat berinteraksi dengan pemangku
kepentingan bisnis untuk memahami kebutuhan informasi dan keputusan yang
diperlukan dalam operasi bisnis.
Desain Sistem Informasi: Mereka dapat merancang sistem informasi yang memadai
untuk mengumpulkan, menyimpan, dan mengolah data yang diperlukan dalam
pengambilan keputusan bisnis. Ini mencakup memilih alat dan teknologi yang tepat.
Pengembangan Aplikasi: Mereka dapat mengembangkan atau mengkoordinasikan
pengembangan aplikasi yang memadai untuk analisis data, pengambilan keputusan,
dan pelaporan bisnis. Contohnya, mereka dapat membangun sistem yang
mengintegrasikan data penjualan dengan alat analisis untuk membantu manajemen
dalam memahami tren penjualan dan mengambil keputusan strategis.
Analisis Data: Mereka dapat menggunakan keterampilan analitis mereka untuk
menganalisis data bisnis dan mengidentifikasi pola, tren, dan wawasan yang relevan.
Ini membantu manajemen dalam membuat keputusan yang lebih informasi.
Pelaporan dan Visualisasi: Mereka dapat merancang laporan bisnis dan alat visualisasi
data yang memudahkan pemahaman dan komunikasi informasi kepada manajemen.
Misalnya, mereka dapat membuat dashboard interaktif yang menyajikan metrik kunci
dan indikator kinerja penting secara visual. Dengan kontribusi mereka dalam
mengintegrasikan teknologi informasi dengan proses pengambilan keputusan bisnis,
profesional MIS dapat membantu organisasi dalam mengoptimalkan penggunaan
teknologi untuk menghasilkan keputusan yang lebih baik dan mendukung pencapaian
tujuan bisnis.

Anda mungkin juga menyukai