Disusun Oleh:
Bagus Nurahmat H 4.16.4.062
Ilham Rahmdhani M 4.16.4.070
Muni Ledia Astuti 4.16.4.075
Revina Atika Pramanik 4.16.4.080
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan penulis kemudahan, sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini merupakan tugas mata
kuliah Manajemen dan Strategi Bisnis “Studi Kasus Pada K24”.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Asaretkha Adjane Annisawati, SE., MBA
selaku dosen mata kuliah Manajemen dan Strategi Bisnis yang telah membimbing penulis dalam
menyusun makalah ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari makalah ini, baik dari materi
maupun teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman penulis. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan. Akhir kata semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.
Bandung, April 2019
Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
DAFTAR TABEL.............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................2
1.3 Tujuan....................................................................................................................2
1.4 Manfaat..................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................3
2.1 Porter’s 5 Forces....................................................................................................3
2.2 Analisis PEST........................................................................................................7
2.3 Analisis OT..........................................................................................................10
BAB III PENUTUP..........................................................................................................12
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................13
2
DAFTAR TABEL
3
1 BAB I
PENDAHULUAN
dapat diciptakan dengan membuat inovasi produk strategic, meningkatkan kemampuan financial
dan ekonomi, kemampuan teknologi dan proses produksi, serta kemampuan organisasi.
Dengan keunggula kompetitif (competitive advantage) yang dimilki PT K-24 Indonesia
diharapkan dapat meningkatkan market share dan menjadi market leader di industri kesehatan.
Dari latar belakang diatas penulis ingin melakukan pendalaman tentang analisis persaingan
external dari perusahaan PT. K-24 Indonesia.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan di atas maka dapat dirumuskan
beberapa masalah, sebagai berikut:
1. Apakah keunggulan bersaing dari K24 berdasarkan analisa Porter’s 5 Force?
2. Apakah keunggulan bersaing dari K24 berdasarkan analisa PEST (Politik Ekonomi Sosial
Teknologi)?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari menganalisa perusahaan K24, sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui dan menganalisa bagaimana pengaruh keunggulan bersaing K24
dilihat dari segi Porter’s 5 Force
2. Untuk mengetahui dan menganalisa bagaimana pengaruh keunggulan bersaing K24
dilihat dari segi PEST (Politik Ekonomi Sosial Teknologi)
1.4 Manfaat
PEMBAHASAN
(medical care) ke pemeliharaan kesehatan (health care) yang tentu menjadi peluang bagi
bisnis apotek di Indonesia.
c. cuti tahunan, sekurang kurangnya 12 (dua belas) hari kerja setelah pekerja/buruh
yang bersangkutan bekerja selama 12 (dua belas) bulan secara terus menerus; dan
d. Istirahat panjang sekurang-kurangnya 2 (dua) bulan dan dilaksanakan pada tahun
ketujuh dan kedelapan masing-masing 1 (satu) bulan bagi pekerja/buruh yang
telah bekerja selama 6 (enam) tahun secara terus menerus pada perusahaan yang
sama dengan ketentuan pekerja/buruh tersebut tidak berhak lagi atas istirahat
tahunannya dalam 2 (dua) tahun berjalan dan selanjutnya berlaku untuk setiap
kelipatan masa kerja 6 (enam) tahun.
e. Pelaksanaan waktu istirahat tahunan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) huruf
c diatur dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan, atau perjanjian kerja
bersama.
f. Hak istirahat panjang sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) huruf d hanya
berlaku bagi pekerja/buruh yang bekerja pada perusahaan tertentu.
g. Perusahaan tertentu sebagaimana dimaksud dalam ayat (4) diatur dengan
Keputusan Menteri.
Dalam berbisnis terutama di bidang farmasi ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 51
tahun 2009 (PP No. 51/2009) menyatakan bahwa pelayanan kefarmasian adalah suatu pelayanan
langsung dan bertanggung jawab kepada pasien yang berkaitan dengan farmasi dengan maksud
mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien. Apotek K24 merupakan
salah satu sarana pelayanan kesehatan di Indonesia yang berpusat di Yogyakarta, yang telah
berkembang hingga lebih dari 450 gerai yang tersebar di 115 kota/kabupaten dan 24 provinsi di
Indonesia.
Sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan pelyanan kefarmasian kepada
masyarakan Apotek K24 selalu berpedoman pada Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor: 1027/MENKES/SK/IX/2004 (Depkes, 2004) tentang Standar Pelayanan
Kefarmasian di Apotek K24 dalam pelayanan kefarmasiannya. Peranan sumber daya manusia
yaitu tenaga apoteker di Apotek K24 menjadi hal yang utama untuk menjamin ketepatan
pelayanan kefarmasian kepada pasien.
Peristiwa politik dan social yang terjadi di Indonesia saat ini dapat memberi dampak
merugikan pada kegiatan bisnis di Indonesia. Indonesia telah mengalami proses perubahan
demokrasi, yang mengakibatkan timbulnya berbagai peristiwa social dan politik yang
9
menimbulkan ketidakpastian peta politik di Indonesia. Peristiwa ini secara umum telah
menimbulkan ketidakpastian politik, disamping gejolak social dan sipil yang tercermin dengan
adanya sejumlah kejadian dalam beberapa tahun terakhir
Tidak ada jaminan bahwa situasi politik di Indonesia akan stabil atau pemerintah akan
menerapkan kebijakan ekonomi yang kondusif untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi
atau yang tidak berdampak negatif terhadap kondisi regulasi obat-obatan pada saat ini. Sebagai
swasta, intervensi dari pemerintah kadang membuat K24 tidak bisa bersikap dinamis dengan
perubahan pasar.
b. Faktor Ekonomi
Faktor ekonomi meliputi semua faktor yang mempengaruhi daya beli dari pelanggan dan
mempengaruhi iklim berbisnis suatu perusahaan.Jumlah penduduk Indonesia yang besar dengan
pertumbuhan perkapita yang tergolong tinggi merupakan potensi yang sangat besar bagi industri
Farmasi.
Inflasi yang semain tinggi dapat berdampak pada kegiatan operasional maupun non
operasional perusahaan yang membuat penyediaan menjadi tinggi yang diakibatkan oleh nilai
tukar rupiah ke dolar turun dan indeks inflasi pada bulan maret 2019 inflasi sebesar 2.48% ini
merupakan adanya penurunan dari sebelumya bulan desember 2018 3,13%, jika terus menerus
inflasi naik maka akan menjadi ancaman dalam barang yang di supply dan akan mempengaruhi
besarnya biaya jual obat.
Suku bunga berpengaruh pada tingkat pengambilan pinjaman dari bank. Suku bunga bank
akan sangat berpengeruh pada dana yang di pinjam oleh perusahaan. Karena saat bunga rendah
perusahaan akan menghasilkan keuntungan yang lebih tinggi di banding saat suku bunganya
tinggi. Suku bunga harga perusahaan pada tahun
Penentuan Harga dari apotek K24 telah ditentukan dari manajemen pusat menggunakan
metode standard mark-up pricing dalam menentukan harga obat dan alat kesehatan, standard
mark-up pricing yaitu harga yang ditentukan dengan menambahkan persentase tambahan diatas
total biaya tertentu yang besarnya ditentukan oleh apotek
Kemungkinan krisis keuangan global akan berdampak buruk secara internal material
terhadap K24. Indonesia telah merasaefek krisis keuangan global. Laju inflasi meningkat.
Beberapa perusahaan melaksanakan program-program penurunan jumlah karyawan dan cuti
10
tanpa gaji. Seluruh faktor tersebut mengakibatkan penurunan tingkat pembelanjaan konsumen,
yang telah berdampak negatif terhadap pendapatan K24.
Kondisi persaingan akan menjadi semakin ketat, para operator bertarung untuk
mendapatkan pelanggan yang jumlahnya semakin kecil, ditambah dengan krisis ekonomi saat ini
akan membuat sejumlah operator kecil untuk melakukan konsolidasi.
c. Faktor Sosial
Faktor sosial meliputi semua faktor yang dapat mempengaruhi kebutuhan dari pelanggan
dan mempengaruhi ukuran dari besarnya pangsa pasar yang ada.
Kegiatan sosial bedah rumah Apotek K-24 untuk memberikan bantuan dana bedah rumah
bagi warga yang kurang mampu. Program kegiatan ini merupakan suatu bentuk tanggung jawab
sosial atau CSR (Corporate Social Responsibility) PT K-24 Indonesia terhadap kehidupan
masyarakat. Apotek K-24 berperan aktif untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat dan
membantu pemenuhan kebutuhan rumah layak huni, kegiatan ini akan memberikan nilai tambah
tersendiri bagi perusahaan.
Dari segi pendidikan Rata-rata lama pendidikan di Indonesia adalah 7,6 tahun, artinya
rata-rata masyarakat Indonesia tidak lulus SMP. Di tahun 2010 saja, hanya 7,2% masyarakat
yang lulus pendidikan tinggi, 22% pendidikan menengah dan sisanya berpendidikan dasar, jadi
untuk mendapatkan SDM yang berkualitas itu masih susah terutama didaerah pelosok.
Penjualan online yang dimiliki perusahaan sedang digalakkan agar dapat memenuhi
kebutuhan konsumen yang disesuaikan dengan gaya hidup masyarakat di masa kini. Masyarakat
semakin menuntut mobilitas dan fleksibilitas dari perusahaan obat-obatan. Dengan adanya
perubahan terhadap gaya hidup migrasi kearah era globalisasi dan pilihan produk lainnya yang
sejenis tidak lagi dapat dihentikan dan kondisi tersebut dapat berdampak pada bisnis K24.
d. Faktor Teknologi
Faktor teknologi meliputi semua hal yang dapat membantu dalam menghadapi tantangan
bisnis dan mendukung efisiensi proses bisnis. Otomatisasi dari PT. K-24 Indonesia
memberikan layanan pembelian produk secara otomatis dari K-24 dengan menggunakan website,
aplikasi yang bisa didownload dan media sosialonline seperti: You Tube, Instagram untuk
memperkuat merek Apotek K-24 sebagai media untuk komunikasi untuk membangun hubungan
personal erat atara merek dan pelanggan serta mempermudah kecepatan dalam transfer
11
pembayaranpun mudah jika tidak ingin pergi langsung ke tokonya dan K-24 akan memberikan
jasa layanan antar pesanan kepada konsumen.
Dengan adanya teknologi seperti internet yang sudah kita rasakan sepert sekarang ini,
akan memberi banyak kemudahan untuk K-24 dalam memberikan informasi kepada
konsumen.juga memberikan kemudahan untuk menguasai pasar diindonesia. Tantangan di masa
depan adalah melakukan transformasi secara penuh untuk menjadi perusahaan yang fokus
kepada pelanggan yang didukung oleh teknologi dan struktur organisasi yang tepat dan yang
dapat membuat seluruh insan K24 bekerja bersama secara efektif.
PEST digunakan untuk menilai pasar dari suatu unit bisnis atau unit organisasi.Arah
analisis PEST adalah kerangka untuk menilai sebuah situasi, dan menilai strategi atau posisi,
arah perusahaan.Dimana analisis ini cukup mempengaruhi perusahaan, karena melalui analisis
ini dapat diambil suatu peluang atau ancaman baru bagi perusahaan.
2.3 Analisis OT
Berdasarkan hasil analisis dari segi Porter’s 5 Force dan PEST maka dapat diketahui
peluang dan juga ancaman dari PT. K-24 Indonesia, sebagai berkut:
Tabel 2.1Analisis OT
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Setelah dilakukannya analisis terhadap perusahaan Apotek K24 maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
PT K-24 Indonesia adalah perusahan yang bergerak di bidang farmasi. PT K- 24 Indonesia
memiliki citra perusahaan yang baik dan sudah pernah meraih berbagai penghargaan Keunggulan
yang membedakan PT K-24 Indonesia dengan perusahaan apotek lainnya yaitu memiliki brand yang
sudah dikenal, konsisten beroperasi 24 jam dengan menetapkan harga bersaing pagi siang sore
malam dan hari libur. PT K-24 Indonesia mampu mendanai dirinya sendiri untuk apotek kepemilikan
sendiri dan kini PT K-24 Indonesia memiliki lebih dari 350 gerai apotek yang tersebar hampir di
seluruh wilayah Indonesia baik kepemilikan sendiri ataupun gerai waralaba. Dan berdasarkan
analisis keunggulan competitor PT.K-24 Indonesia memiliki keunggulan yang lebih diantara semua
pendatang baru serta telah menjadi franchise Leader itu membuktikan bahwa perusahaan PT.K-24
Indonesia memang telanh maju dan berkembang.
Strategi bersaing yang tepat dan dapat digunakan oleh PT K-24 indonesia adalah strategi
diferensiasi dengan memiliki apotek yang beroperasi 24 jam dan melakukan ekspansi untuk
memperluas pangsa pasar serta memperkuat posisi persaingan perusahaan. Dengan semakin
banyaknya gerai Apotek K-24 yang beroperasi 24 jam sudah merupakan kekuatan yang dimiliki oleh
perusahaan, Saat ini PT K-24 Indonesia berniat menambah gerainya hingga ke pelosok nusantara.
Selain itu, PT K-24 Indonesia juga melakukan diferensiasi dengan membidik pasar online. Dimana
perusahaan memiliki aplikasi e-commerce sebagai wadah penjualan dan pemasaran secara online
untuk memperkuat posisi persaingannya sekaligus pembeda dengan apotek-apotek lainnya.
Perusahaan juga berusaha untuk menjalin kerjasama dengan pemerintah agar menjadi apotek rujukan
BPJS yang nantinya dapat lebih memperkuat posisi PT K-24 dibanding para pesaingnya
14
DAFTAR PUSTAKA