Anda di halaman 1dari 18

MANAJEMEN DAN STRATEGI BISNIS

(Studi Kasus Pada K24 External)

Dianjukan untuk memenuhi kelulusan salah satu matakuliah


Manajemen dan Strategi Bisnis Program Studi D-IV

Disusun Oleh:
Bagus Nurahmat H 4.16.4.062
Ilham Rahmdhani M 4.16.4.070
Muni Ledia Astuti 4.16.4.075
Revina Atika Pramanik 4.16.4.080

POLITEKNIK POS INDONESIA


PROGRAM STUDI DIPLOMA IV
MANAJEMEN PERUSAHAAN
2019
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan penulis kemudahan, sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini merupakan tugas mata
kuliah Manajemen dan Strategi Bisnis “Studi Kasus Pada K24”.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Asaretkha Adjane Annisawati, SE., MBA
selaku dosen mata kuliah Manajemen dan Strategi Bisnis yang telah membimbing penulis dalam
menyusun makalah ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari makalah ini, baik dari materi
maupun teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman penulis. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan. Akhir kata semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.
Bandung, April 2019
Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
DAFTAR TABEL.............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................2
1.3 Tujuan....................................................................................................................2
1.4 Manfaat..................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................3
2.1 Porter’s 5 Forces....................................................................................................3
2.2 Analisis PEST........................................................................................................7
2.3 Analisis OT..........................................................................................................10
BAB III PENUTUP..........................................................................................................12
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................13

2
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Analisis OT.......................................................................................................11

3
1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di zaman era globalisasi seperti sekarang ini menjadikan segala hal mejadi suatu hal
yang lebih maju dan banyak memberikan peluang, terutama peluang bisnis menjadi lebih mudah.
Bisnis adalah suatu istilah yang menggambarkan suatu aktivitas dan institusi yang memproduksi
barang dan jasa dalam kehidupan sehari-hari, tujuan utama bisnis ialah mencari keuntungan/laba.
Keuntungan dan pertumbuhan bisnis adalah salah satu indikator untuk mengetahui apakah
sebuah bisnis dapat dikatakan sehat.
Dalam berbisnis juga tidak terlepas dari yang namanya persaingan, karena setiap
perusahaan berlomba menawarkan berbagai macam keunggulan dan manfaat produk yang
dipasarkannya. Dalam menghadapi persaingan terutama persaingan di industry sejenis,
perusahaan harus mempunyai strategi pemasaran agar perusahaan dapat bertahan dan
memenangi persaingan, sehingga tujuan dari perusahaan tersebut tercapai.
Apotek K-24 adalah Jaringan Apotek Waralaba Nasional yang menyediakan kebutuhan
obat-obatan dan alat kesehatan. Berada di bawah naungan PT. K-24 Indonesia, saat ini Apotek K-
24 telah meraih berbagai penghargaan yang menjadikan apotek ini dipercaya menjadi Apotek
Waralaba Terbaik di Indonesia. Untuk memberikan pelayanan terbaik, Apotek K24 memberikan
5 Jaminan Pasti kepada pasien, yaitu Komplit 24 Jam, Komplit 24 Jam, Pagi Siang Malam Libur
Harga Sama, Hanya Menjual Obat Asli, Layanan Konsultasi Apoteker Gratis, dan tersedia
Layanan Antar. Apotek K-24 meraih penghargaan brand waralaba yang menduduki tempat
teratas atau yang paling diingat dalam pikiran konsumen (Franchise Top of Mind) tahun 2014
untuk kategori waralaba apotek, setelah tahun 2010, 2012, dan 2013 lalu juga menyabet
penghargaan yang sama.
Agar daoat mencapai kesinambungan usaha (continuity) dan keuntungan berkelanjutan
(sustaibility profit), serta dapat mengatisipasi perubahan tuntutan konsumen. PT. K-24 Indonesia
harus menetapkan strategi jangka panjang dan jangka pendek yang harus dirumuskan
berdasarkan analisa kondisi internal dan external. selain memiliki strategi utama perusahaan juga
harus menciptakan keunggulan kompetitif (competitive advantage). Keunggulan kompetitif
2

dapat diciptakan dengan membuat inovasi produk strategic, meningkatkan kemampuan financial
dan ekonomi, kemampuan teknologi dan proses produksi, serta kemampuan organisasi.
Dengan keunggula kompetitif (competitive advantage) yang dimilki PT K-24 Indonesia
diharapkan dapat meningkatkan market share dan menjadi market leader di industri kesehatan.
Dari latar belakang diatas penulis ingin melakukan pendalaman tentang analisis persaingan
external dari perusahaan PT. K-24 Indonesia.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan di atas maka dapat dirumuskan
beberapa masalah, sebagai berikut:
1. Apakah keunggulan bersaing dari K24 berdasarkan analisa Porter’s 5 Force?
2. Apakah keunggulan bersaing dari K24 berdasarkan analisa PEST (Politik Ekonomi Sosial
Teknologi)?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari menganalisa perusahaan K24, sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui dan menganalisa bagaimana pengaruh keunggulan bersaing K24
dilihat dari segi Porter’s 5 Force
2. Untuk mengetahui dan menganalisa bagaimana pengaruh keunggulan bersaing K24
dilihat dari segi PEST (Politik Ekonomi Sosial Teknologi)
1.4 Manfaat

Adapun manfaat dari hasil menganalisa perusahaan K24, sebagai berikut:


1. Manfaat Teoritis
Hasil menganalisa diharapkan dapat menjadi tambahan bahan referensi dan wacana yang
berkaItan dengan keunggulan bersaing terutama dari perusahaan K24
2. Manfaat Praktis
Sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan untuk menentukan strategi pengambilan keputusan
terhadap produk untuk lebih meningkatkan penjualan, dan mengatur faktor manakah yang paling
mempengaruhi konsumen dalam keunggulan bersaing.
2 BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Porter’s 5 Forces


Porter Five Forces Pertama kali dikembangkan oleh Michael Porter (Porter, 1976).
Porter 5 Forces digunakan untuk menganalisis bagaimana lingkungan yang kompetitif akan
berpengaruh terhadap pemasaran suatu produk. Secara konvensional tool ini dapat
digunakan untuk mengidentifikasi, apakah suatu produk baru, layanan atau suatu bisnis
dapat menghasilkan suatu keuntungan. Selain itu, membantu keseimbangan kekuatan yang
berpengaruh dalam situasi bisnis yang sedang dihadapi.
Analisis keunggulan kompetitif dengan menggunakan model Lima Kekuatan Porter
adalah pendekatan yang dipakai untuk mengembangkan strategi dibanyak perusahaan
(David, 2011). Adapun analisis dari PT.K-24 Indonesia sebagai berikut:
1 Threat of New Entrants (Hambatan bagi pendatang baru)
Semakin mudahnya perusahaan baru masuk ke suatu industri tertentu, maka
intensitas persaingan antar perusahaan akan meningkat. Hambatan bagi masuknya
perusahaan baru dapat mencakup kebutuhan untuk mencapai skala ekonomi secara cepat,
kebutuhan untuk menguasi teknologi dan pengetahuan khusus, kurangnya pengalaman,
loyalitas konsumen yang tinggi, preferensi merek yang kuat, persyaratan modal yang
besar, kurangnya saluran distribusi yang memadai, kebijakan regulative pemerintah,
kurangnya akses ke bahan mentah, kepemilikan paten, lokasi yang kurang
menguntungkan, serangan balik dari perusahaan yang diam-diam berkubu, dan potensi
penyaring pasar.
Berdasarkan data dari Gabungan Pengusaha (GP) Farmasi, dalam Business Monitor
Internasional Pharmaceuttical Healtcare Report 2015 disebukan bahwa kinerja dan
pertumbuhan industry farmasi nasional mencapai nilai transaksi sekitar 58 triliun rupiah.
Sedangkan berdasrkan data dari Kalbe Farma Company Presentation Q1 2015
disebutkan bahwa pasar farmasi berdasar jenis obat, transaksi terdiri dari 59% untuk
ethical atau obat dengan resep 41% untuk obat bebas atau Over The Counter / OTC .
Pertumbuhan industry farmasi diprediksi akan terus meningkat dan pegeseran pasar
farmasi dari ethical ke OTC akan berdampak terhadap paradigma pergeseran medis
4

(medical care) ke pemeliharaan kesehatan (health care) yang tentu menjadi peluang bagi
bisnis apotek di Indonesia.

Berdasarkan data diatas akan terjadinya tingkat pertumbuhan bisnis diindustri


farmasi maka akan adanya pendatang baru, hal ini juga menjadi salah satu ancaman bagi
perusahaan manapun khususnya PT. K24 Indonesia, sebagai perusahaan lama dalam
menguasai pasar yang cukup lama pula karena datangnya pendatang baru/perusahaan
baru ke dalam suatu industri akan membawa kapasitas baru, keinginan untuk merebut
segmen pasar maupun market share, dalam segi hambatan pendatang baru yang sejenis
dibidang industri farmasi banyak seperti Apotek Planet Baru, Perintis Apotek, Apotek
harapan, Apotek Anyar Farma, Apotek Syifa Farma, Apotek Gerhil 177, Apotek Familia.
PT. K24 Indonesia yang berdiri tahun 2002 lalu ini masih cenderung menguasai segmen
pasar yang ada dalam jumlah gerai yang sudah banyak diberbagai daerah.
Meskipun tingkat pendirian apotek terbilang sulit, namun perusahaan dalam hal
ancaman pendatang baru bagi PT. K24 Indonesia disebut kedalam tinggi (high) sebagai
satu ancaman yang serius di dunia bisnis yang dikelolanya. Hal ini mungkin disebabkan
karena kekuatan sektor farmasi menjadi sektor tertinggi yang menyumbang nilai
pertumbuhan ekonomi > 9% diatas industri makanan, logam/tambang, dan otomotif
menurut (saleh husin, SE, M.Si-Menteri Perindustrian RI-2015) sehingga bisnis ini
cukup menjanjikan dan terbuka peluangya Dengan banyaknya pendatang baru tersebut
maka akan terus meramaikan industri farmasi dalam negeri yang berdampak pada
semakin ketatnya persaingan antar produsen.
2 Bergaining Power of suppliers (Daya tawar pemasok)
Daya tawar pemasok mempengaruhi intensitas persaingan di suatu industri
khususnya ketika terdapat sejumlah besar pemasok, atau ketika hanya terdapat sedikit
bahan mentah pengganti yang bagus, atau ketika biaya peralihan ke bahan mentah lain
sangat tinggi. Di dalam banyak industry, perusahaan membentuk kemitraan strategis
dengan memilih pemasok dalam upaya mengurangi persediaan biaya logistic,
mempercepat ketersediaan komponen generasi berikutnya, meningkatkan kualitas dan
komponen yang disediakan dan mengurangi tingkat cacat, dan yang terakhir yaitu
penghematan biaya yang penting bagi perusahaan dan juga pemasok mereka.
Untuk daya tawar pemasok masih terbilang rendah bagi prusahaan PT.K-24
Indonesia sebab harga obat memiliki regulasi yang cukup ketat sehingga harga obat-
obatan ataupun vitamin masih bisa terbilang stabil. Selain itu PT K-24 Indonesia juga
5

berperan sebagai salah satu distributor obat-obatan melalui PT KDE yang


mendistribusikan obat-obat ke Apotek K-24 maupun apotek lain. Persaingan antar
perusahaan harus menjadi salah satu fokus perusahaan karena persaingan menjurus pada
Win-Lose situation. Dengan demikian perusahaan dituntut untuk mempersiapkan cara
agar tetap bertahan dan mampu memenangkan persaingan. Cara yang sudah dilakukan
perusahaan seperti memberlakukan harga bersaing, selalu berinovasi dan
mempertahankan citra perusahaan. Dari semua yang bisa mempengaruhi jalannya
perusahaan, hal yang tak kalah penting adalah serikat pekerja, pemerintah, dan kelompok
kepentingan. Perusahaan harus mengikuti kebijakan-kebijakan yang sering kali berganti
seiring dengan pergantian pemimpin pemerintahan.
3 Bergaining Power of buyers (Daya tawar konsumen)
Daya tawar pelanggan merupakan kekuatan utama yang mempengaruhi intensitas
persaingan dalam suatu industry ketika kelompok pembeli terpusat atau membeli dengan
volume yang besar, ketika produk yang dibeli standar atau tidak teridentifikasi, ketika
switching cost yang dikeluarkan pelanggan kecil, ketika pelanggan menjadi sangat
penting bagi pembeli, dan ketika pelanggan mengetahui informasi yang lengkap
mengenai pembeli (produk, harga, biaya).
Semakin banyak pilihan yang tersedia bagi pembeli dan pada umumnya akan
membuat posisi pembeli semakin kuat. Pembeli atau pelanggan telah dianggap menjadi
salah satu faktor yang penting dalam menjaga kelangsungan hidup perusahaan dan juga
dengan mendapatkan pembeli atau pelanggan dalam jumlah yang besar, yang dapat
diartikan bahwa perusahaan memenangkan persaingan dalam suatu industry dengan
perusahaan lainnya. Daya tawar pembeli bukanlah masalah yang serius dan bisa disebut
termasuk rendah (low) bagi perusahaan PT. K-24 Indonesia, namun perusahaan juga
harus tetap memperhatikan dengan cara menetapkan harga yang mampu bersaing yang
disebut oleh perusahaan “harga yang adil”. Hal ini didukung dengan orientasi perusahaan
bukan hanya bisnis to consumer tetapi juga berfokus pada business to business. Serta PT.
K-24 termasuk kedalam brand yang terkenal dan telah beberakali mendapatkan Top
Brand Award sehingga itu membuktikan bahwa persahaan terjamin kualitasnya. Apotek
K-24 harus menyesuaikan kondisi perusahaan dengan peraturan yang ada. Belakangan
ini kehadiran BPJS mengurangi pangsa pasar yang dimiliki oleh Apotek K-24 dimana
pasien BPJS langsung dirujuk ke apotek rujukan BPJS. Oleh karena itu PT K-24
6

Indonesia sudah mulai mengambil langkah-langkah untuk melakukan kerjasama atau


negosiasi agar menjadi salah satu apotek rujukan BPJS.

4 Threat of substitutes (Potensi pengembangan produk pengganti)


Di banyak industri, perusahaan berkompetinsi ketat dengan produsen produk-produk
pengganti. Dimana akan sangat berpengaruh apabila produk pengganti tersebut memiliki
harga yang lebih murah dan biaya peralihan konsumen juga turun. Krisis Indonesia telah
mendorong kemunculan obatan-obatan alternatif tradisional yang biasanya diramu
sendiri oleh pemakainya. Obat-obatan jenis ini telah memasuki pasar obat-obatan
modern/barat. Mereka yang tak sanggup membeli obat-obatan dengan harga tinggi,
bahkan obat-obatan tanpa merek, mengalihkan perhatiannya kepada obatobatan
tradisional seperti jamu dan obat Cina. Obat-obatan tradisional saat ini diyakini telah
menguasai sekitar 45% pasar obat-obatan dari sekitar 20% ketika krisis belum terjadi.
Pergeseran ke arah obat-obatan tradisional tampaknya terjadi pada kelompok konsumen
kelas bawah.
Bila dilihat dari daya beli masyarakat obat-obatan merupakan salah satu barang yang
tidak memiliki produk substitusi karena obat dibutuhkan berdasarkan jenis yang
dibutuhkan dan pasti hanya akan berganti ke obat tradisional, maka dari itu pembelian
obat-obatan oleh masyarakat tetap stabil. Dapat disimpulkan bahwa PT K-24 Indonesia
adalah salah satu bidang usaha yang tahan kritis. Dan disebut juga bahwa produk
pengganti rendah (low)
5 Rivalry among existing competitors (Tingkat Persaingan dengan competitor)
Merupakan kekuatan terbesar dari lima kekuatan kompetitif lainnya. Strategi yang
dijalankan oleh suatu perusahaan dapat berhasil hanya jika perusahaan memberikan
keunggulan kompetitif dibandingkan dengan perusahaan pesaing.Seperti penurunan
harga, peningkatan kualitas, penambahan fitur, penyedia layanan, perpanjangan garansi,
dan pengintensifan iklan.
Karena PT.K-24 Indonesia memiliki market share terbesar dan franchise leader yang
bukan hanya PT. K24 Indonesia yang merupakan toko apotek yang menjual obat-obatan
7

kepada pelanggan di Indonesia karena banyak membuat persaingan tinggi. Apalagi


dengan tidak adanya switching cost oleh konsumen membuat leluasa untuk beralih ke
competitor. Tentunya banyak sekali kompetitor lainnya seperti PT Kimia Farma yang
juga bergerak di bidang yang sama dan juga sudah menjadi perusahaan
industri farmasi pertama di Indonesia. Tentu hal ini membuat perusahaan menjadi suatu
ancaman besar terhadap segmen pasar Apotek K24. Beberapa strategi yang hendaknya
dilakukan perusahaan tersebut untuk memenangi persaingan dan dapat bertahan adalah
menetapkan cara meningkatkan mutu produk yang dihasilkan dan pelayanan terhadap
konsumen dengan baik yang dimana berani untuk mencoba cara-cara baru dan inovasi
produk yang semakin baru lagi untuk menarik pelanggan, selain itu juga dengan
menekan harga produk sehingga dapat mendapatkan konsumen sebanyak-banyaknya di
pasar juga bisa menjadi salah satu strategi yang baik. Pada ancaman ini termasuk
kedalam disebut tinggi (high).

2.2 Analisis PEST


Adapun teknik-teknik analisis yang digunakan untuk memahami kondisi situasi pada
lingkungan eksternal bisnis adalah Politik, Ekonomi, Sosial dan Teknologi (PEST). Menurut
Ward dan Peppard (2002, p70-72) Analisis Lingkungan Politik, Ekonomi, Sosial dan Teknologi
(PEST) adalah analisis terhadap faktor lingkungan eksternal bisnis yang meliputi bidang
politik, ekonomi, sosial dan teknologi.
a. Faktor Politik
Faktor politik meliputi kebijakan pemerintah, masalah-masalah hukum,serta mencakup
aturan-aturan formal dan informal dari lingkungan dimana perusahaan melakukan kegiatannya,
adapun peraturan yang harus mengenai ketenagakerjaan dari PT.K-24 Indoensia di dalam UU
Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003 Pasal 79 mengenai waktu kerja:
1. Pengusaha wajib memberi waktu istirahat dan cuti kepada pekerja/buruh.
2. Waktu istirahat dan cuti sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), meliputi:
a. istirahat antara jam kerja, sekurang kurangnya setengah jam setelah bekerja
selama 4 (empat) jam terus menerus dan waktu istirahat tersebut tidak termasuk
jam kerja;
b. istirahat mingguan 1 (satu) hari untuk 6 (enam) hari kerja dalam 1 (satu) minggu
atau 2 (dua) hari untuk 5 (lima) hari kerja dalam 1 (satu) minggu;
8

c. cuti tahunan, sekurang kurangnya 12 (dua belas) hari kerja setelah pekerja/buruh
yang bersangkutan bekerja selama 12 (dua belas) bulan secara terus menerus; dan
d. Istirahat panjang sekurang-kurangnya 2 (dua) bulan dan dilaksanakan pada tahun
ketujuh dan kedelapan masing-masing 1 (satu) bulan bagi pekerja/buruh yang
telah bekerja selama 6 (enam) tahun secara terus menerus pada perusahaan yang
sama dengan ketentuan pekerja/buruh tersebut tidak berhak lagi atas istirahat
tahunannya dalam 2 (dua) tahun berjalan dan selanjutnya berlaku untuk setiap
kelipatan masa kerja 6 (enam) tahun.
e. Pelaksanaan waktu istirahat tahunan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) huruf
c diatur dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan, atau perjanjian kerja
bersama.
f. Hak istirahat panjang sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) huruf d hanya
berlaku bagi pekerja/buruh yang bekerja pada perusahaan tertentu.
g. Perusahaan tertentu sebagaimana dimaksud dalam ayat (4) diatur dengan
Keputusan Menteri.
Dalam berbisnis terutama di bidang farmasi ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 51
tahun 2009 (PP No. 51/2009) menyatakan bahwa pelayanan kefarmasian adalah suatu pelayanan
langsung dan bertanggung jawab kepada pasien yang berkaitan dengan farmasi dengan maksud
mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien. Apotek K24 merupakan
salah satu sarana pelayanan kesehatan di Indonesia yang berpusat di Yogyakarta, yang telah
berkembang hingga lebih dari 450 gerai yang tersebar di 115 kota/kabupaten dan 24 provinsi di
Indonesia.
Sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan pelyanan kefarmasian kepada
masyarakan Apotek K24 selalu berpedoman pada Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor: 1027/MENKES/SK/IX/2004 (Depkes, 2004) tentang Standar Pelayanan
Kefarmasian di Apotek K24 dalam pelayanan kefarmasiannya. Peranan sumber daya manusia
yaitu tenaga apoteker di Apotek K24 menjadi hal yang utama untuk menjamin ketepatan
pelayanan kefarmasian kepada pasien.
Peristiwa politik dan social yang terjadi di Indonesia saat ini dapat memberi dampak
merugikan pada kegiatan bisnis di Indonesia. Indonesia telah mengalami proses perubahan
demokrasi, yang mengakibatkan timbulnya berbagai peristiwa social dan politik yang
9

menimbulkan ketidakpastian peta politik di Indonesia. Peristiwa ini secara umum telah
menimbulkan ketidakpastian politik, disamping gejolak social dan sipil yang tercermin dengan
adanya sejumlah kejadian dalam beberapa tahun terakhir
Tidak ada jaminan bahwa situasi politik di Indonesia akan stabil atau pemerintah akan
menerapkan kebijakan ekonomi yang kondusif untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi
atau yang tidak berdampak negatif terhadap kondisi regulasi obat-obatan pada saat ini. Sebagai
swasta, intervensi dari pemerintah kadang membuat K24 tidak bisa bersikap dinamis dengan
perubahan pasar.
b. Faktor Ekonomi
Faktor ekonomi meliputi semua faktor yang mempengaruhi daya beli dari pelanggan dan
mempengaruhi iklim berbisnis suatu perusahaan.Jumlah penduduk Indonesia yang besar dengan
pertumbuhan perkapita yang tergolong tinggi merupakan potensi yang sangat besar bagi industri
Farmasi.
Inflasi yang semain tinggi dapat berdampak pada kegiatan operasional maupun non
operasional perusahaan yang membuat penyediaan menjadi tinggi yang diakibatkan oleh nilai
tukar rupiah ke dolar turun dan indeks inflasi pada bulan maret 2019 inflasi sebesar 2.48% ini
merupakan adanya penurunan dari sebelumya bulan desember 2018 3,13%, jika terus menerus
inflasi naik maka akan menjadi ancaman dalam barang yang di supply dan akan mempengaruhi
besarnya biaya jual obat.
Suku bunga berpengaruh pada tingkat pengambilan pinjaman dari bank. Suku bunga bank
akan sangat berpengeruh pada dana yang di pinjam oleh perusahaan. Karena saat bunga rendah
perusahaan akan menghasilkan keuntungan yang lebih tinggi di banding saat suku bunganya
tinggi. Suku bunga harga perusahaan pada tahun
Penentuan Harga dari apotek K24 telah ditentukan dari manajemen pusat menggunakan
metode standard mark-up pricing dalam menentukan harga obat dan alat kesehatan, standard
mark-up pricing yaitu harga yang ditentukan dengan menambahkan persentase tambahan diatas
total biaya tertentu yang besarnya ditentukan oleh apotek
Kemungkinan krisis keuangan global akan berdampak buruk secara internal material
terhadap K24. Indonesia telah merasaefek krisis keuangan global. Laju inflasi meningkat.
Beberapa perusahaan melaksanakan program-program penurunan jumlah karyawan dan cuti
10

tanpa gaji. Seluruh faktor tersebut mengakibatkan penurunan tingkat pembelanjaan konsumen,
yang telah berdampak negatif terhadap pendapatan K24.
Kondisi persaingan akan menjadi semakin ketat, para operator bertarung untuk
mendapatkan pelanggan yang jumlahnya semakin kecil, ditambah dengan krisis ekonomi saat ini
akan membuat sejumlah operator kecil untuk melakukan konsolidasi.
c. Faktor Sosial
Faktor sosial meliputi semua faktor yang dapat mempengaruhi kebutuhan dari pelanggan
dan mempengaruhi ukuran dari besarnya pangsa pasar yang ada.
Kegiatan sosial bedah rumah Apotek K-24 untuk memberikan bantuan dana bedah rumah
bagi warga yang kurang mampu. Program kegiatan ini merupakan suatu bentuk tanggung jawab
sosial atau CSR (Corporate Social Responsibility) PT K-24 Indonesia terhadap kehidupan
masyarakat. Apotek K-24 berperan aktif untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat dan
membantu pemenuhan kebutuhan rumah layak huni, kegiatan ini akan memberikan nilai tambah
tersendiri bagi perusahaan.
Dari segi pendidikan Rata-rata lama pendidikan di Indonesia adalah 7,6 tahun, artinya
rata-rata masyarakat Indonesia tidak lulus SMP. Di tahun 2010 saja, hanya 7,2% masyarakat
yang lulus pendidikan tinggi, 22% pendidikan menengah dan sisanya berpendidikan dasar, jadi
untuk mendapatkan SDM yang berkualitas itu masih susah terutama didaerah pelosok.
Penjualan online yang dimiliki perusahaan sedang digalakkan agar dapat memenuhi
kebutuhan konsumen yang disesuaikan dengan gaya hidup masyarakat di masa kini. Masyarakat
semakin menuntut mobilitas dan fleksibilitas dari perusahaan obat-obatan. Dengan adanya
perubahan terhadap gaya hidup migrasi kearah era globalisasi dan pilihan produk lainnya yang
sejenis tidak lagi dapat dihentikan dan kondisi tersebut dapat berdampak pada bisnis K24.
d. Faktor Teknologi
Faktor teknologi meliputi semua hal yang dapat membantu dalam menghadapi tantangan
bisnis dan mendukung efisiensi proses bisnis. Otomatisasi dari PT. K-24 Indonesia
memberikan layanan pembelian produk secara otomatis dari K-24 dengan menggunakan website,
aplikasi yang bisa didownload dan media sosialonline seperti: You Tube, Instagram untuk
memperkuat merek Apotek K-24 sebagai media untuk komunikasi untuk membangun hubungan
personal erat atara merek dan pelanggan serta mempermudah kecepatan dalam transfer
11

pembayaranpun mudah jika tidak ingin pergi langsung ke tokonya dan K-24 akan memberikan
jasa layanan antar pesanan kepada konsumen.
Dengan adanya teknologi seperti internet yang sudah kita rasakan sepert sekarang ini,
akan memberi banyak kemudahan untuk K-24 dalam memberikan informasi kepada
konsumen.juga memberikan kemudahan untuk menguasai pasar diindonesia. Tantangan di masa
depan adalah melakukan transformasi secara penuh untuk menjadi perusahaan yang fokus
kepada pelanggan yang didukung oleh teknologi dan struktur organisasi yang tepat dan yang
dapat membuat seluruh insan K24 bekerja bersama secara efektif.
PEST digunakan untuk menilai pasar dari suatu unit bisnis atau unit organisasi.Arah
analisis PEST adalah kerangka untuk menilai sebuah situasi, dan menilai strategi atau posisi,
arah perusahaan.Dimana analisis ini cukup mempengaruhi perusahaan, karena melalui analisis
ini dapat diambil suatu peluang atau ancaman baru bagi perusahaan.
2.3 Analisis OT
Berdasarkan hasil analisis dari segi Porter’s 5 Force dan PEST maka dapat diketahui
peluang dan juga ancaman dari PT. K-24 Indonesia, sebagai berkut:

Tabel 2.1Analisis OT

Opportunity (Peluang) Threat (Ancaman)


1. Tingkat ketersediaan apotek yang masih 1. Kebijakan serta peraturan pemerintah yang
dibutuhkan. dengan perbandingan jumlah membuat perusahaan harus selalu beradaptasi
penduduk dan jumlah apotek yang ada. dengan peraturan pemerintah yang sedang
2. PT K-24 Indonesia mampu mendanai dirinya berlaku.
sendiri untuk apotek kepemilikan sendiri dan 2. Ketersediaan SDM dibidang farmasi juga
kini PT K-24 Indonesia memiliki lebih dari 350 menjadi salahsatu kedala bagi perusahaan
gerai apotek yang tersebar hampir di seluruh dikarenakan PT K-24 Indonesia ingin
wilayah Indonesia baik kepemilikan sendiri melakukan ekspansi namun sulit untuk
ataupun gerai waralaba. mendapatkan SDM yang berkualitas.
3. PT K-24 Indonesia kesulitan untuk
mengontrol seluruh franchise yang tersebar
12

diseluruh Indonesia sehingga ada kemungkinan


SOP tidak berjalan dengan baik.
Sumber: Hasil olahan sendiri,2019
3 BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Setelah dilakukannya analisis terhadap perusahaan Apotek K24 maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
PT K-24 Indonesia adalah perusahan yang bergerak di bidang farmasi. PT K- 24 Indonesia
memiliki citra perusahaan yang baik dan sudah pernah meraih berbagai penghargaan Keunggulan
yang membedakan PT K-24 Indonesia dengan perusahaan apotek lainnya yaitu memiliki brand yang
sudah dikenal, konsisten beroperasi 24 jam dengan menetapkan harga bersaing pagi siang sore
malam dan hari libur. PT K-24 Indonesia mampu mendanai dirinya sendiri untuk apotek kepemilikan
sendiri dan kini PT K-24 Indonesia memiliki lebih dari 350 gerai apotek yang tersebar hampir di
seluruh wilayah Indonesia baik kepemilikan sendiri ataupun gerai waralaba. Dan berdasarkan
analisis keunggulan competitor PT.K-24 Indonesia memiliki keunggulan yang lebih diantara semua
pendatang baru serta telah menjadi franchise Leader itu membuktikan bahwa perusahaan PT.K-24
Indonesia memang telanh maju dan berkembang.
Strategi bersaing yang tepat dan dapat digunakan oleh PT K-24 indonesia adalah strategi
diferensiasi dengan memiliki apotek yang beroperasi 24 jam dan melakukan ekspansi untuk
memperluas pangsa pasar serta memperkuat posisi persaingan perusahaan. Dengan semakin
banyaknya gerai Apotek K-24 yang beroperasi 24 jam sudah merupakan kekuatan yang dimiliki oleh
perusahaan, Saat ini PT K-24 Indonesia berniat menambah gerainya hingga ke pelosok nusantara.
Selain itu, PT K-24 Indonesia juga melakukan diferensiasi dengan membidik pasar online. Dimana
perusahaan memiliki aplikasi e-commerce sebagai wadah penjualan dan pemasaran secara online
untuk memperkuat posisi persaingannya sekaligus pembeda dengan apotek-apotek lainnya.
Perusahaan juga berusaha untuk menjalin kerjasama dengan pemerintah agar menjadi apotek rujukan
BPJS yang nantinya dapat lebih memperkuat posisi PT K-24 dibanding para pesaingnya
14

DAFTAR PUSTAKA

Wikipedia.2018. Apotek K-24. https://id.wikipedia.org/wiki/Apotek_K-24 (diakses pada


tanggal 01/04/19)
Wikipedia.2017. Bisnis.https://id.wikipedia.org/wiki/Bisnis (diakses pada tanggal
02/04/19)
Ilmu Manjemen.2018.Analisis limakekuatan.https://ilmumanajemenindustri.com/analisis-
lima-kekuatan-porter porters-five-forces (diakses pada tanggal 04/04/19)
Ivan Lanin.2018.Analisis PEST http://ivan.lanin.org/analisis-pest/ (diakses pada tanggal
04/04/19)
Apotek K24.2019. Apotek K-24. https://www.apotek-k24.com/ (di akses pada tanggal
04/04/219)

Anda mungkin juga menyukai