Anda di halaman 1dari 8

Tugas Pemasaran Farmasi

Profil Perusahaan PT.Mecosin Indonesia


Untuk memenuhi tugas pelajaran Pemasaran Farmasi

Nama : Hikmah Nur Cahyo Ekowati


NPM : 23121070
Kelas : D3 2 FA 2

SEKOLAH TINGGI FARMASI BANDUNG


Jl. Raya Soekarno Hatta no.754 Cibiru Bandung 40617
2014-2015
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT sehingga kita semua masih bisa beraktivitas
sebagaimana seperti biasanya termasuk juga dengan penulis, hingga penulis bisa
menyelesaikan tugas pembuatan makalah Pemasaran Farmasi.
Penulis juga tak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada yang sudah
membantu serta bapak / ibu guru yang sudah membimbing penulis supaya penulis bisa
membuat makalah sesuai dengan ketentuan yang berlaku hingga jadi sebuah makalah yang
baik.
Semoga makalah ini bisa bermanfaat untuk para pembaca serta memperluas wawasan
mengenai perusahaan farmasi serta seluk beluknya. Dan tidak lupa pula penulis mohon maaf
atas kekurangan di sana sini dari makalah yang penulis buat ini. Terimakasih
PT. MECOSIN INDONESIA

A. SEJARAH PERUSAHAAN
Sejarah berdirinya PT.Mecosin Indonesia dapat ditelusuri mulai tahun 1931 ketika
Ny.Oei Mo Lian (Muliani Widjaja) membuat suatu resep obat batuk yang hanya dipakai
untuk kalangan keluarga di Sumatra Barat. Resep obat batuk tersebut berupa sirup,
ternyata sangat berkhasiat. Kemudian di usulkan untuk lebih memperkenalkan produk
tersebut dengan membuat suatu usaha. Obat tersebut kemudian di beri nama laserin.
Perusahaan ini didirikan pada tahun 1934, pada mulanya perusahaan ini milik
perseorangan yang berkedudukan di Padang Sumatra Barat. Produk pertama yang
dihasilkan adalah obat batuk, baru setelah beberapa saat kemudian muncul berbagai
produk lain, produk yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut pada mulanya hanya
dimaksudkan untuk memenuhi kebutukan local saja, baru setelah perang dunia kedua
perusaahn ini memperluas pasarnya sampai meliputi seluruh Indonesia. Produk tersebut
meluasnya sampai ke Sumatra Barat, Singapur dan Malaysia. Karna usaha semakin
meluas jangkauannya sampai ke pulau Jawa, maka pada tahun 1974 usaha tersebut
dipindahkan ke Jakarta.
Pada tahun 1961 usaha dikukuhkan menjadi perseroan terbatas yang diberi nama
PT.MECOSIN INDONESIA dengan akte notaris Lee Kwee Nio no.37 tanggal 6
September 1961 yang pabriknya berkedudukan di Jakarta Barat diatas tanah seluas 1.300
M2. Karena kegiatannya semakin meningkat maka lokasi dialihkan ke daerah Jakarta
Selatan tepatnya dijalan kemandoran VI no.1 dengan menempati areal tanah seluas 8.500
M2. Tahun 1971 PT. Mecosin Indonesia mencoba memproduksi obat dengan resep dokter
PT.Mecosin Indonesia memproduksi obat batuk berbentuk cairan dengan merek
Laserin dan sifatdari produksinya adalah manufacturing processing. PT.Mecosin
Indonesia memproduksi obat-obatan yang berbentuk cairan (sirup,suspense,dry sirup) dan
solid/padat (kapsul,tablet). Semua obat-obatan tersebut digolongkan menjadi 2 kelompok
ethical dan kelompok OTC (over the counter) atau obat yang dijual bebas.
B. PRODUKSI
 Produk Unggulan
Drug : Laserin
 Daftar Obat yang dibuat
Capsul, Cream, Drug, Medical Equipment, Medicine, Cough, Pharmaceutical produk,
Powder, Syrup, Tablet.
Obat batuk, Obat turun panas dan anti nyeri, Obat antibiotika, Obat multivitamin,
Obat cacing, Obat antidiare, Obat antihistamin.
 Pesaing
Kalbe, Konimex, Tempo, Combiphar, Bintang 7, P&G, Pfizer, Boehringer,
Bemofarm, Medifarma, Ikapharmindo.
Yang menjadi pesaing terdekat dari laserin berdasarkan tingkat harga produk dimana
yang menjadi pesaing terdekat dari laserin adalah Komix dan OBH Combi, Karena
mempunyai segmentasi pasar yang sama, yaitu melayani profil konsumen dengan
SES C dan D serta menjual produk dengan harga murah.

C. STATEGI PERUSAHAAN
Strategi marketing yang ingin di implementasikan oleh PT.Mecosin Indonesia adalah
strategi pengembangan produk Obat Batuk Laserin Madu. Setelah tiga tahun
keberadaannya, obat batuk laserin madu membantu mencapai tujuan dari perusahaan
untuk mengembalikan penjualan yang telah mengalami penurunan.
Diperoleh rancangan stategi yang dapat digunakan oleh PT.Mecosin Indonesia.
Rancangan strategi yang diperoleh yaitu :
a. New product strategy
Strategi ini berfokus pada pengembangan produk dan konsumen baru.
b. Marketing communication strategy
Strategi ini berfokus pada kegiatan yang berhubungan dengan produk lama yang
sudah ada dan tidak berbeda denganstrategi sebelumnya.
D. Sistem Yang Dilakukan Perusahaan Dalam Melakukan Kegiatan Produksi
PT.mecosin Indonesia menggunakan system continue produk, dimana PT.Mecosin
Indonesia memproduksi obat-obatan secara masal. Selain langsung didistribusikan kepada
pihak konsumen melalui distributor atau penyalur dalam hal ini took obat maupun apotek,
hasil produk tersebut juga digunakan sebagai persediaan jika ada pesanan dari konsumen
secara mendadak. Tujuannya adalah supaya tidak kekurangan persediaan obat jika
dibutuhkan secara mendadak.
Dalam mendistribusikan produknya, PT.Mecosin Indonesia melakukan system pesan
antar, dimana konsumen atau distributor memesan terlebbih dahulu obat-obat ayng
dipesan tersebut kepada pihak pemesan sesuai dengan pesanan yang diajukan kepada
PT.Mecosin Indonesia. Tujuan dari pendistribusian ini adalah untuk menghindarkan
penumpukan stok obat pada penyalur, karena obat-obatan merupakan produk yang
menggunakan masa kedaluarsa dalam pemakaiannya.

E. PERSAINGAN PASAR
Keberadaan PT.Mecosin Indonesia dari sejak awal berdirinya sampai tahun 2001
sudah cukup dikenal oleh masyarakat sebagai perusahaan farmasi penghasil obat-obatan
yang berkualitas. Khususnya melalui produk obat batuk sirup yang dikenal dengan
laserin. Produk tersebut adalah produk lama yang masih bias bersaing menembus
pergantian generasi.
Namun pada periode 2001 sampai dengan 2003, terjadi perubahan dipasar obat batuk
sirup OTC dengan masuknya merek-merek baru, merek-merek lama yang menambah lini
produk ataupun merek lama yang mengalami perubahan positioning dan lainnya.
Perubahan pasar tersebut ternyata membawa dampak yang kurang baik terhadap
keberadaan obat batuk liserin. Menurunnya penjualan obat batuk yang berdampak juga
terhadap menurunnya keuntungan perusahaan.
Untuk dapat mampu menghadaapi persaingan yang timbul akibat pasar yang terjadi,
PT.Mecosin Indonesia menyadari perlu adanya suatu strategi baru untuk dapat bersaing
dengan produk para kompetitor yang sudah ada maupun yang baru muncul.
Sejak terjadinya perubahan pasar obat batuk sirup OTC serta munculnya competitor-
kompetitor baru pada periode tahun 2001 sampai dengan tahun 2003, membuat
persaingan dalam industry obat batuk sirup OTC menjadi semakin ketat. Tiap competitor
berlomba-lomba agar produk mereka dapat meraih market share yang lebih besar.
Ditengah tren obat batuk OTC yang meningkat, justru pada periode tahun tersebut
penjualan obat batuk laserin mengalami penurunan yang cukup signifikan khususnya
pada tahun 2003, selain penjualan yang menurun, market share penjualan Obat Laserin
juga mengalami penurunan, hal tersebut membuat PT.Mecosin Indonesia harus segera
mengambil tindakan menentukan strategi apa yang tepat untuk mengatasi masalah
tersebut.
Dapat diketahui bahwa penjualan obat batuk laserin mengalami penurunan pada
periode tahun 2001 sampai 2003, namun pada tahun 2004 sampai dengan tahun 2006
mengalami peningkatan penjualan kembali dan pertumbuhan berdasarkan total penjualan
dalam rupiah secara keseluruhan produk laserin sebasar : 54.05% pada tahun 2004,
17.19% pada tahun 2005, 7.18% dapa tahun 2006. Pertumbuhan tersebut dialami setelah
dikeluarkannya produk obat batuk laserin madu, pada tahun 2009 penjualan laserin secara
keseluruhan mengalami peningkatan, namun ada beberapa penurunan pada kemasan
laserin 30ml, 225ml, dan kemasan laserin madu 60ml dan 110ml.
Kontribusi laserin (current product) terhadap total penjualan unit pada tahun 2004 :
87.50%, laserin madu (new product) : 12.50%. kontribusi pada tahun 2005 : laserin
(current product) : 84.36%, laseri madu (new product) : 15.64%. kontribusi pada tahun
2006 : laserin (current product) : 83.77%, laseri madu (new product) :16.23%.
Pada periode tahun 2000 sampai 2003 market share laserin mengalami penurunan dari
9.6% menjadi hanya 4.3% waktu memiliki tingkat brand awareness yang tinngi.
Diketahui bahwa awreness konsumen terhapad brand laserin sudah sangat baik. Namun
sekalipun awareness brand laserin sudah baik tetap tidak dapat mencegah terjadinya
penurunan penjualan dan market share obat batuk laserin. Oleh karena itu PT.Mecosin
Indonesia menyimpulkan bahwa tidak cukup hanya mengandalkan awareness saja untuk
meningkatkan kembali penjualan dan market share obat batuk laserin yang telah
menurun.
Dari hasil survei PT.Mecosin Indonesia melihat bahwa pangan pasar obat batuk OTC
di Indonesia mengalami pertumbuhan yang menjadi indikasi peluang untuk melakukan
pengembangan produk obat batuk laserin yang sudah ada.
PT.Mecosin Indonesia dalam melakukan inovasi produknya hanya melakukan sedikit
perubahan pada user mode (dari pengguna dewasa menjadi anak namun tetap
mempertahankan pengguna dewasa) dan tidak melakukan perubahan pada operation atau
model marketingnya. Sehingga tingkat resiko yang dihadapi hanya berada pada level
“low” atau memiliki resiko yang rendah.
F. KESIMPULAN
Penulis menyimpulkan bahwa brand awareness produk laserin sudah sangat baik
dimana menempati urutan pertama berdasarkan hasil survei MRI. Namun tingkat
awareness yang tinggi ternyata tidak dapat mempertahankan penjualan produk laserin.
Hal ini disebabkan karena terjadinya perubahan dipasar obat batuk sirup OTC dengan
masuknya merek-merek baru, merek lama yang menambah lini produk, ataupun merek
lama yang mengalami perubahan positioning dan lainnya.
Selain itu competitor mulai membikik pangsa anak, dapat dilihat dari mulai
dikeluarkannya produk obat batuk khusus anak, seperti OBH combi anak, viks 44 anak,
anak konidin rasa cerry,dan lain-lain.
Berdasrkan hasil tersebut diatas dan tren pasar obat batuk sirup yang terus meningkat
serta hasil survei MRI tahun 2000 mengenai presentase responden yang memilih obat
batuk sirup disbanding tablet adalah sebagai berikut = ibu : 67%, bapak : 75%, remaja
diatas 15tahun : 87%, anak : 100%, maka kemudian PT.Mecosin Indonesia memutuskan
untuk melakukan pengembangan produk baru. Tanpa adanya pengembangan produk
lama-kelamaan akan ditinggalkan oleh konsumen yang mulai beralih kepada competitor
yang memiliki produk baru yang lebih fariatif dan dapat memenuhi keinginan serta
kebutuhan konsumen.
PT.Mecosin Indonesia telah menjalankan tahap-tahap proses yang perlu untuk
dilakukan dalam pengembangan produk obat batuk laserin madu. Namun PT.Mecosin
Indonesia pada tahap konsep/project evaluation melakukan pengujian terhadap konsep
secara deskriptip tidak menggunakan metode penelitian dan tidak melakukan full screen
tapi hanya dilakukan dengan menggunakan metode survei kepada 20-30 orang karyawan
sehingga hasil yang didapat tidak akurat.
PT.Mecosin Indonesia telah melakukan SWOT dan identifikasi peluang yang
menghasilkan strategi pengembangan produk baru. Hasil dari strategi tersebut adalah
dikeluarkannya produk obat batuk laserin madu untuk anak.
G. SARAN
Saran untuk PT.Mecosin Indonesia dalam menjaga dan meningkatkan penjualanyan
adalah :
 Terus memperbaiki dan menyempurnakan proses pengembangan produk baru agar
produk baru yang dihasilkan dapat lebih baik lagi serta melakukan monitoring hasil
post launch.
 Mempelajari keinginan dan kebutuhan pasar dan kemudian mewujudkannya melalui
pengembangan produk-produk baru yang kreatif seperti obat batuk laserin berbemtuk
permen, laserin untuk masuk angina, membuat kemasan laserin sachet, namun dengan
tetap mempertahankan produk yang sudah ada.
 Mempertahankan dan menningkatkan brand awareness produk yang sudah ada baik
laserin maupun laserin madu serta meningkatkan trial rate produk.

Anda mungkin juga menyukai