dilakukan: thickness)
• Eksisi tangensial Derajat II Kemerahan + Kaku 2–3 +
(deep partial atau pucat, minggu
• Eksisi fascia
thickness) tanpa blister
• Tindakan pada hari 1-5 Derajat III (full Konsistensi - Sangat >3 minggu +
thickness) seperti kulit kaku
menurunkan mortalitas dan
sintetis
lama waktu rawat inap
Estimasi luas luka bakar
Wallace’s
rule of nines
Persentase total
luas tubuh
Singer AJ, Lee CC. Thermal burns. In: Walls RM, Hockberger RS, Gausche-Hill M, Bakes K, Baren JM, Erickson TB, et al.
Rosen’s emergency medicine concepts and clinical practice. 9 th ed. Philadephia: Elsevier, Inc; 2018. 3
patofisiologi luka bakar
Reactive oxygen species (ROS)
disfungsi membran sel
Guilabert P, Usúa G, Martín N, Abarca L, Barret JP, Colomina MJ. Fluid resuscitation management in patients with burns:
update. British Journal of Anaesthesia, 117 (3): 284–96 (2016) 4
Patofisiologi fase akut
• Fase hipermetabolik
fase hiperdinamik
catabolic state
• Berlangsung lebih
dari 48 – 72 jam
setelah cedera
• Peningkatan
konsumsi oksigen,
peningkatan produksi
CO2, protein wasting
membutuhkan
nutrisi baik enteral
dan parenteral
Bittner EA, Shank E, Woodson L, Martyn JAJ. Acute and perioperative care of the burn-injured
6
patient. Anesthesiology 2015; 122:448–64
Manajemen sirkulasi dan resusitasi cairan
• Fokus perawatan luka bakar adalah resusitasi cairan untuk
mengembalikan perfusi jaringan pada fase awal
• Pemberian cairan dalam jumlah besar sesuai berat dan luasnya luka
bakar sulit jika terdapat komorbid
Modifikasi Parkland Ringer laktat 4 ml/kg per persentase luka bakar Koloid (Albumin 5%) 0.3 – 1 ml/kg per persentase
luka bakar
Evans Kristaloid 1 ml/kg per persentase luka bakar Kristaloid 0.5 ml/kg per persentase luka bakar
Koloid 1ml/kg per persentase luka bakar Koloid 0.5 ml/kg per persentase luka bakar
Glukosa 2000 ml Glukosa 2000 ml
Brooke Ringer laktat 1.5 ml/kg per persentase luka bakar (dewasa) Ringer laktat 0.5 ml/kg per persentase luka bakar
Koloid 0.5 ml/kg per persentase luka bakar Koloid 0.25 ml/kg per persentase luka bakar
Glukosa 2000 ml Glukosa 2000ml
8
Estimasi kebutuhan cairan
Modifikasi Brooke Ringer laktat 2 ml/kg per persentase luka bakar Koloid 0.3 – 0.5 ml/kg per
(dewasa) persentase luka bakar
Ringer laktat 3 ml/kg per persentase luka bakar Glukosa sejumlah keluaran urin
(pediatrik)
Monafo Cairan yang mengandung Na 250mEq, laktat 150 NaCl 0.9% sejumlah ½ dari keluaran
mEq, Cl 100 mEq urin
Jumlah disesuaikan dengan keluaran urin
Galveston Ringer laktat 5000 ml/m2 total luas area luka bakar; ½ 3750 ml/m2 total luas area luka
diberikan dalam 8 jam bakar
Rule of ten Ringer laktat 10 ml per persentase luka bakar per jam Tidak ada
Ringer laktat 100 ml
Pemilihan jenis cairan
• Resusitasi inisial
• Efek volume expansion yang lebih kecil daripada koloid
Kristaloid • Pemberian dalam jumlah yang besar
• Dilusi koagulopati
• Eksaserbasi edema dan sindrom kompartemen
10
Indikator resusitasi adekuat
11
Manajemen Prabedah
• Luka bakar menyebabkan gangguan keseimbangan fisiologis, tergantung dari:
• Presentase luas luka bakar
• Lokasi kuka bakar
• Usia
• Waktu sejak cedera awal
• Tatalaksana yang sudah diterima
• Efek dan komplikasi trauma luka bakar:
• Toksisitas monoksida (CO) dan sianida mengganggu transportO2, pelepasan O2
pada jaringan hipoksia jaringan & asidosis metabolic
• Luka bakar disekitar saluran napas Intubasi sedini mungkin
• Edema paru & ARDS akibat hipermetabolisme dan peningkatan CO2
• Kehilangan cairan dan hypothermia harus diresusitasi dan kondisi stabil sebelum
dilakukan Tindakan operasi
• Efek trauma luka bakar
• Kondisi hipermetabolisme (24-48jam)
• Peningkatan kebutuhan oksigen jantung dan kadar katekolamin dalam darah
• Peningkatan denyut jantung dan curah jantung
• Peningkatan kadar glukosa darah
• Ganguan elektrolit (hiperfostatemia & hyponatremia)
• Kerusakan otot sensitivitas pelumpuh otot menurun
• Koagulopati komplikasi luka bakar dan pergantian yang cepat akibat
kehilangan darah
• Kesulitan memasang akses vena perifer pasang akses vena sentral
Manajemen Intrabedah
• Tehnik anestesi Anestesi Umum dengan intubasi
• Induksi:
• Status Volume
• Normovolume : Propofol 1.5 – 2.5mg/kgBB
• Hipovolume : Etomidate 0.3mg/kgBB, Ketamin 1-3mg/kgBB
• Muscle Relaxant
• Luka bakar >30% mengalami penurunan kepekaan terhadap obat pelupuh otot
• Dosis tinggi :
• Vekuronium 15mg/kgBB
• Rocuronium 1.5 - 2mg/kgBB
• Suksinil kolin tidak boleh digunakan bila luka bakar > 24 jam
• Maintance
• Gas inhalasi sevoflurane & isoflurane
• Gangguan edema pulmo /ARDS Pengaturan khusus MV, PIP, PEEP agar ventilasi dan oksigenasi adekuat
• Emergence
• Pastikan tidak ada edema jalan napas sebelum ekstubasi
Manajemen Pasca Bedah
• Komplikasi yang sering terjadi:
• Hipotermia
• Koagulopati
• Transport dari OK ke BU harus benar-benar diperhatikan
• Manajemen Nyeri:
• Opioid continuous
• Waktu perawatan yang lama Opioid sparing medication intra operative
( dexmedetomidine, ketamin, lidokain)
• NSAID, A-adrenergic (klonidin)
• Gabapentin
• Tricyclic Antidepresant
TERIMAKASIH