Abstract
2. Farmakokinetik/farmakodinamik
3. Farmakogenomik
Seiring proyek pemetaan genom manusia (The Human Genome Project) yang telah usai
dilakukan dan proses sekuensing DNA yang semakin mudah, menyebabkan fokus penelitian
farmakogenetik juga mengarah pada identifikasi segala potensi genetik yang lebih luas dan
berbasis genom untuk mengetahui gen – gen baru serta mekanisme biologis yang
memengaruhi respon tubuh terhadap obat.13 Dalam dunia pengobatan, penggabungan ranah
penelitian mengenai genom dan farmakologi telah menciptakan studi baru yaitu
farmakogenomik. Farmakogenomik merupakan sebuah studi bagaimana gen dapat
mempengaruhi respon individu terhadap obat. Farmakogenomik memiliki manfaat yang luar
biasa dalam bidang pengembangan obat dan terapeutik. Farmakogenomik akan menunjukkan
hasil klinis yang lebih baik penurunan biaya pengembangan obat, peningkatan efikasi obat,
pengurangan efek samping obat, dan meningkatkan keakuratan dalam diagnosis.12
Farmakogenetik merupakan kajian dan penelitian tentang variasi antar individu berdasarkan
latar belakang genetik dalam satu spesies, terkait dengan respon terhadap obat. Penelitian
yang mendalam terhadap farmakogenetik telah meningkatkan berbagai kemungkinan untuk
membawa konteks personalized medicine ke dalam dunia klinis. Personalized medicine
merupakan metode pengobatan kepada pasien yang tidak hanya menitikberatkan kepada
gejala klinis pasien, tetapi juga didasarkan pada latar belakang genetik pasien. Personalized
medicine menjadi sangat penting karena pada pengobatan dengan obat dan dosis yang sama,
beberapa individu tidak merasakan efek pengobatan bahkan mengalami reaksi penolakan
terhadap obat secara serius. Permasalahan ini menyebabkan kerugian yang besar dan
mengancam keselamatan individu.12
Berbagai enzim yang terlibat dalam metabolisme obat dan senyawa asing (xenobiotik), salah
satunya yaitu enzim Cytochrome P450. Faktor genetik telah dilaporkan menjadi penyebab
variasi antar individu dalam proses metabolisme obat dan senyawa xenobiotik lainnya. Faktor
2 genetik seperti polimorfisme yang terjadi pada gen enzim ini, akan memengaruhi
transkripsi gen, translasi protein dan dapat menyebabkan aktivitas enzim menjadi meningkat,
menurun atau bahkan tidak berfungsi. Namun secara klinis, variasi fenotip individu atau
kapasitas metabolisme dalam populasi dibagi menjadi empat, yaitu :5,13
1) Poor metabolizer (PM) atau individu dengan enzim yang tidak aktif atau mengalami
disfungsi.
2) Intermediate metabolizer (IM) atau individu dengan aktivitas enzim dibawah normal.
3) Extensive metabolizer (EM) atau individu dengan fenotip normal dan memiliki
aktivitas enzim yang normal.
4) Ultrarapid metabolizer (UM) yaitu individu yang memproduksi enzim lebih banyak
dan aktivitas enzim lebih tinggi dibandingkan extensive metabolizer.
*3/*3
Variasi genetik bawaan pada gen CYP2C19 dan variasi tingkat ekspresinya berkontribusi
pada keragaman fenotip antar individu dalam memetabolisme substrat. Penelitian mengenai
kelainan genetik gen CYP2C19 diawali ketika diketahui bahwa mutasi sepasang basa
menyebabkan ketidakmampuan dalam memetabolisme S-mephenytoin, dimana kondisi ini
disebut sebagai “poor metabolism” karena adanya alel yang mengalami polimorfisme
(Goldstein dan Blaisdell, 1996). Penyebab utama fenotip poor metabolism adalah substitusi
satu basa G menjadi A sehingga alel menjadi tidak berfungsi. Kondisi ini disebut
CYP2C19*2 (c.681G>A) dengan identitas SNP yaitu rs4244285. 11 Substitusi sepasang basa
G menjadi A pada alel CYP2C19*2 terjadi pada ekson 5 gen CYP2C19. Akibatnya,
terbentuk kodon stop yang lebih awal dan protein menjadi lebih pendek, hanya terdiri atas
234 asam amino.
Tabel.2 Rekomendari Terapi Antiplatelet Berdasarkan Status Fenotipe dari CYP2C19.15
Kesimpulan
Clopidogrel merupakan suatu obat yang diberikan untuk mencegah terjadinya agregasi
trombosit yang dapat menyebabkan stroke atau serangan jantung. Polimorfisme genetik pada
CYP2C19 mengakibatkan efek terapeutik clopidogrel sebagai anti platelet tidak konsisten
pada setiap individu.
Daftar Pustaka
1. Willoughby, S., Holmes, A., & Loscalzo, J. Platelets and Cardiovascular Disease.
European Journal of Cardiovascular Nursing. 2002;1(4): 273–288
2. Tselepis DA, Gerotziafa G, & Andrikopoulos G. Mechanisms of Platelet Activation
and Modification of Response to Antiplatelet Agents. Hellenic J Cardiol. 2011
3. Gund BM, Jagtap PN, Ingale VB, Patil RY (2013). Stroke: A Brain Attack. IOSR
Journal of Pharmacy. 2013;3(8): 1-23
4. Sangkuhl K, Klein TE, Altman RB. Clopidogrel Pathway. Pharmacogenet Genomics.
2010: 1-5
5. Jann MW, Penzak SR, Cohen LJ. Applied clinical pharmacokinetics and
pharmacodynamics of psychopharmacological agents. Adis. 2016.
6. Zeb I, Krim N, Bella J. Role of CYP2C12 genotype testing in clinical use of
clopidogrel: is it really useful? Journal Expert Review of Cardiovascular Therapy.
2018;16(5): 1-26.
7. Hartayu TS, Setyaningsih D. Efektivitas clopidogrel sebagai antitrombotik
dibandingkan terhadap ticlopidine dan aspirin (meta-analysis). Jurnal Farmasi Sains
Dan Komunitas. 2017;14(1): 65-73.
8. Farid NA, et al. metabolism and disposition of the thienopyridine antiplatelet drugs
ticlopidine, clopidogrel, prasugrel in humans. J Clin Pharmacol. 2010;50: 126-42.
9. Setiawati A, et al. seksi I Pengantar Farmakologi. Dalam Gunawan SG, et al.
Farmakologi Dan Terapi. Edisi 6. Departemen Farmakologi Dan Trapeutik Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia. 2016. p. 1-28.
10. Samer CF, Lorenzini KI, Rollason V, Daali Y & Desmeules JA. Applications of
CYP450 testing in the clinical setting. Molecular diagnosis & therapy. 2013;17(3):
165-184.
11. Scott SA, Martis S, Peter I, Kasai Y, Kornreich R, & Desnick RJ. Identification of
CYP2C19* 4B: pharmacogenetic implications for drug metabolism including
clopidogrel responsiveness. The pharmacogenomics journal. 2012.;12(4): 297.
12. Rowland MTT. Clinical Pharmacokinetics and Pharmacodynamics. 4th ed.
Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins; 2011
13. Lee, et al. “The Emerging Era of Pharmacogenomics: 66 Current Successes, Future
Potential, and Challenges”. Clinical genetics. 2014:86(1); 21-28.
14. Bains RK. African variation at Cytochrome P450 genes: Evolutionary aspects and the
implications for the treatment of infectious diseases. Evol Med Public Heal.
2013;2013(1):118–134.
15. Scott SA, Sangkuhl K, Stein CM, Hulot JS et al. Clinical Pharmacogenetics
Implementation Consortium guidelines for CYP2C19 genotype and clopidogrel
therapy: 2013 update. Clin Pharmacol Ther. 2013;94(3):317-323.