Anda di halaman 1dari 5

JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN, VOLUME 2, NO.

3, OKTOBER 2015: 277-281

Kadar glutation (GSH) darah karyawan SPBU di Kota Palembang

Safyudin, Subandrate*

Departemen Biokimia dan Kimia Medik Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya


Jl. Dr. Moh. Ali Komplek RSMH KM 3,5 Palembang

*E-mail: subandrate@unsri.ac.id

Abstrak

Lingkungan SPBU merupakan salah satu lingkungan yang tinggi oksidan seperti toluen, benzena, xylen atau
hidrokarbon aromatik polisiklik (PAH). Senyawa ini dimetabolisme oleh hati membentuk radikal bebas. Radikal bebas
mengoksidasi makromolekul dalam tubuh seperti lemak, protein dan asam nukleat. Antioksidan, seperti GSH, berperan
menangkap radikal bebas sehingga mencegah kerusakan sel. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar
antioksidan GSH karyawan SPBU di Kota Palembang. Penelitian ini adalah penelitian analitik observasional dengan
pendekatan potong lintang. Dua SPBU dipilih secara acak. Jumlah subjek penelitian yang didapatkan pada penelitian
ini adalah 14 orang karyawan SPBU dan 7 kontrol. Sampel berupa darah diambil setelah habis shift kerja. Rata-rata
kadar GSH karyawan SPBU adalah 0,267 µg/mL dan kontrol adalah 0,305 µg/mL (p=0,178). Kadar GSH karyawan
SPBU lebih rendah dibandingkan kontrol. Pada pekerja SPBU di Kota Palembang, paparan oksidan berpengaruh tidak
signifikan terhadap penurunan kadar GSH darah.

Kata kunci: SPBU, Radikal Bebas, Antioksidan, GSH

Abstract

Level of glutathion (GSH) among gas station employees in Palembang. Environmental Gas Station is one of
the high ambient with oxidants such as toluene, benzene, xylene or polycyclic aromatic hydrocarbons (PAHs) which
leads to produce free radical. Free radicals oxidize lipid, protein and nucleic acid. Antioxidant, such as GSH, decrease
free radical to prevent cell damage. This study aimed to determine the level of GSH among gas station employees in
Palembang. This study was an observational analytic research with cross sectional approach. Two gas stations were
randomly selected. The numbers of subjects in this study were 14 employees of gas stations and 7 controls. A sample of
blood was taken after work. The results showed that average of blood GSH level in gas station employee was 0,267
µg/mL and controls was 0,305 µg/mL (p=0,178). Blood GSH levels of gas station employees were lower than controls.
Among gas station employees in Palembang, exposure of oxidants had no significant effect on reducing the levels of
GSH.

Keywords: Gas Station, Free Radical, Antioxidant, GSH

1. Pendahuluan karbonil, MDA (malondialdehid) dan


deoksiguanosin 5,6. Peningkatan kadar MDA
Radikal bebas adalah senyawa atau atom yang dijadikan marker untuk menunjukkan
memiliki satu atau lebih elektron yang tidak terjadinya peningkatan radikal bebas dalam
berpasangan 1,2. Radikal bebas mengoksidasi darah. Bahkan, pengukuran deoksiguanosin
beberapa makromolekul tubuh seperti protein, dijadikan biomarker untuk risiko kanker pada
asam nukleat dan lipid 3,4. Oksidasi radikal pekerja SPBU 6-8.
bebas terhadap protein, asam nukleat dan lipid
masing-masing menghasilkan senyawa

277
278 JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN, VOLUME 2, NO. 3, OKTOBER 2015: 277-281

Peningkatan radikal bebas di dalam tubuh Beberapa penelitian menunjukkan bahwa


dapat disebabkan oleh proses metabolisme paparan oksidan dari SPBU meningkatkan
dalam tubuh dan senyawa eksogen atau radikal bebas dan menurunkan status
keadaan yang berasal dari luar tubuh 2. Contoh antioksidan tubuh. Penelitian yang dilakukan
proses metabolisme yang menghasilkan Ariyani di Jakarta, menunjukkan bahwa
radikal bebas dalam tubuh adalah fosforilasi pekerja SPBU lebih rentan mengalami
oksidatif di mitokondria dan reaksi Fenton kerusakan DNA akibat radikal bebas 6. Selain
2,9,10
. Sedangkan contoh senyawa eksogen itu, penelitian yang dilakukan di Irak dan
yang dapat meningkatkan oksidan dalam tubuh Nigeria menunjukkan bahwa adanya
adalah emisi gas buang kendaraan bermotor peningkatan radikal bebas dan penurunan
seperti timbal, karbon dioksida, uap benzin status antioksidan pada pekerja SPBU 17-19.
dan karbon monoksida 2,11-13. Melihat data tentang adanya paparan
Lingkungan stasiun pengisian bahan oksidan dan radikal bebas pada lingkungan
bakar umum (SPBU) merupakan salah satu SPBU dan belum adanya penelitian yang
lingkungan yang tinggi dengan senyawa mengukur kadar GSH pada karyawan SPBU di
eksogen yang dapat meningkatkan oksidan Kota Palembang, maka perlu dilakukan
dalam tubuh adalah 6,13. Uap bensin penelitian tentang kadar GSH pada karyawan
mengandung toluen, benzena, xylene atau SPBU di Kota Palembang.
hidrokarbon aromatik polisiklik (PAH).
Senyawa-senyawa tersebut akan 2. Metode
dimetabolisme oleh tubuh menghasilkan
radikal bebas seperti radikal hidroksil dan Penelitian ini adalah penelitian analitik
anion superoksida. Paparan yang tinggi dan observasional dengan pendekatan potong
lama oleh oksidan-oksidan di atas dapat lintang. Dua SPBU dipilih secara acak dan
menyebabkan penumpukan radikal bebas, diperoleh SPBU di area Bukit dan di area
kerusakan sel dan gangguan kesehatan 2,14,15. Patal. Sampel penelitian adalah seluruh
Untuk menanggulangi radikal bebas, karyawan SPBU yang memiliki tugas mengisi
tubuh membutuhkan antioksidan. Antioksidan bahan bakar minyak ke tangki kendaraan yang
diperoleh dari luar tubuh (makanan) atau memenuhi kriteria inklusi dan tidak memenuhi
diproduksi oleh tubuh sendiri (endogen) 16,17. kriteria eksklusi. Kriteria inklusi yaitu
Contoh antioksidan endogen adalah karyawan SPBU berumur kurang dari sama
superoksida dismutase, glutation (GSH), dengan 30 tahun, tidak merokok dan telah
katalase dan glutation peroksidase. Salah satu bekerja lebih dari satu tahun. Kriteria eksklusi
antioksidan yang sering diukur untuk melihat yaitu karyawan SPBU mempuyai riwayat
dampak peningkatan radikal bebas dalam penyakit metabolik seperti hipertensi, diabetes
tubuh adalah GSH 9,10,16,17. melitus, penyakit jantung dan ginjal. Untuk
Glutation atau disebut juga glutation data pembanding, digunakan karyawan kantor,
tereduksi adalah tripeptida yang terdiri asam berusia kurang dari sama dengan 30 tahun,
glutamat, sistein dan glisin. Senyawa tersebut tidak merokok, dan tidak memiliki riwayat
memiliki gugus sulfhidril/tiol (-SH) yang penyakit metabolik seperti hipertensi, diabetes
berperan sebagai pendonor elektron yang kuat melitus, penyakit jantung dan ginjal.
(nukleofil) dalam menangkal radikal bebas. Jumlah subjek penelitian yang
GSH mempunyai peran sebagai antioksidan didapatkan pada penelitian ini adalah 21
dengan cara mereduksi radikal bebas secara orang yang terdiri dari 14 orang karyawan
langsung atau sebagai kofaktor enzim SPBU dan 7 kontrol. Subjek penelitian dipilih
antioksidan seperti glutation peroksidase dan setelah yang bersangkutan bersedia
glutation transhidrogenase 9,10,16. berpartisipasi dalam penelitian dengan terlebih
dahulu dijelaskan manfaat dan
ketidaknyamanan keikutsertaan dalam
JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN, VOLUME 2, NO. 3, OKTOBER 2015: 267-275 279

penelitian. Kesediaan keikutsertaan dalam paling lama karyawan SPBU bekerja adalah 11
penelitian dibuat secara tertulis melalui tahun. Pada pemeriksaan GSH darah
informed consent. didapatkan hasil rata-rata kadar GSH
Pengumpulan sampel dilakukan dengan karyawan SPBU adalah 0,267 µg/mL dan rata-
mendatangi subyek penelitian di tempat kerja. rata kadar GSH kontroladalah 0,305 µg/mL.
Sampel diambil segera setelah habis shift kerja Setelah dilakukan uji distribusi kadar GSH
karyawan. Sampel berupa darah yang diambil menurut Kolmogorov-Smirnov didapatkan
dari Vena mediana cubiti lengan kiri subyek bahwa nilai signifikansinya adalah 0,009
penelitian sebanyak 2 mL. Darah kemudian (<0,05). Hal ini menunjukkan bahwa data
disentrifugasi dengan kecepatan 2000 rpm kadar GSH tidak terdistribusi normal. Oleh
selama 3 menit untuk mendapatkan plasma. karena itu, dilakukan uji nonparametrik Mann
Kemudian plasma disimpan di kulkas -20°C, Whitney U untuk melihat melihat pengaruh
sebelum dilakukan pemeriksaan GSH. bekerja di SPBU terhadap kadar GSH. Kadar
Kadar GSH diukur dengan cara GSH subjek penelitian dapat dilihat pada tabel
mencampurkan 50 L plasma dengan 1,78mL 1.
dapar fosfat 0,1 M pH 8 dan 0,2 mL TCA 5%.
Campuran lalu disentrifugasi pada 1500 g 4. Pembahasan
selama 5 menit, suhu 4o C. Supernatannya lalu
ditambahkan dengan 0,01 mL DNTB dan Glutation (l--glutamyl-cysteinyl-glisin)
dibiarkan selama 1 jam. Campuran tersebut merupakan suatu tripeptida yang terdiri dari
lalu diperiksa menggunakan spektrofotometri asam glutamat, sistein dan glisin. Senyawa
pada panjang gelombang 412 nm untuk tersebut memiliki gugus sulfhidril/tiol (-SH)
menetapkan kadar GSH plasma. yang terdapat pada asam amino sistein. Gugus
Pemeriksaan kadar GSH dalam plasma sulfhidril menyebabkan GSH berperan sebagai
dilakukan di Laboratorium Biokimia dan pendonor elektron yang kuat (nukleofil) dalam
Biologi Molekular Fakultas Kedokteran menangkal radikal bebas. GSH dapat
Universitas Indonesia. Data selanjutnya diolah menguraikan H2O2 menjadi H2O dengan
dan dianalisis dengan menggunakan SPSS 16. bantuan enzim glutation peroksidase 10,11,18.
Analisis statistik yang digunakan adalah uji GSH dapat disintesis di semua sel, terutama
Mann Whitney U. jaringan yang terpapar tinggi terhadap ROS
(Reactive Oxygene Species). Kadar GSH
3. Hasil paling tinggi ditemukan di dalam jaringan
lensa mata dan hati 10,16.
Penelitian dilakukan setelah mendapat izin Hasil dari Tabel 1 di atas menunjukkan
etik penelitian dari Unit Bioetik dan bahwa kadar GSH karyawan SPBU lebih
Humaniora Rumah Sakit Umum Pusat rendah daripada kadar GSH kontrol. Hal ini
Mohammad Hoesin dan FK Unsri Palembang sejalan dengan teori yang ada bahwa
dengan nomor 94/kepkrsmhfkunsri/2014. lingkungan SPBU banyak mengandung
oksidan seperti benzen, toluen dan xylene 2,6,13.
Tabel 1. Kadar GSH Subjek Penelitian
Senyawa ini dimetabolisme oleh hati
Subjek GSH menghasilkan radikal bebas seperti anion
Penelitian Mean (µg/mL) Uji Statistik superoksida (O2-), radikal hidroksil (OH-) dan
Karyawan radikal semikunionan. GSH bekerja
0,267
SPBU P=0,178 menangkal radikal bebas tersebut guna
Kontrol 0,305 mencegah atau mengurangi kerusakan sel
2,14,16
. Semakin lama bekerja di SPBU, maka
Subjek dalam penelitian ini rata-rata sudah paparan terhadap senyawa benzen, toluen dan
berumur 25 tahun dan sudah bekerja lebih dari xylen akan semakin banyak dan terakumulasi
3 tahun sebagai karyawan SPBU. Waktu
280 JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN, VOLUME 2, NO. 3, OKTOBER 2015: 277-281

sehingga lebih cenderung untuk menurunkan radikal bebas akibat paparan oksidan SPBU.
antioksidan tubuh 15,17. Hasil penelitian ini masih bersesuaian dengan
GSH mempunyai peran sebagai teori bahwa paparan oksidan dapat
antioksidan dengan cara mereduksi radikal menyebabkan penurunan antioksidan endogen
2,4,9,14
bebas secara langsung atau sebagai kofaktor . Penurunan kadar GSH tidak signifikan
enzim antioksidan seperti glutation secara statistik kemungkinan disebabkan oleh
peroksidase (Gambar 1) dan glutation banyaknya antioksidan lain (glutation
transhidrogenase 16. Fungsi utama GSH adalah peroksidase, SOD dan katalase) yang berperan
mendetoksifikasi obat, xenobiotik atau dalam meredam radikal bebas 2,4,10,16.
pestisida yang dikatalisis oleh enzim GSH-S- Penurunan kadar GSH pada karyawan
transferase. GSH juga berperan SPBU dalam penelitian ini juga sejalan dengan
mempertahankan gugus tiol (-SH) pada protein penelitian yang dilakukan oleh Ariyani di
esensial, dengan mereduksi ikatan disulfida Jakarta. Ariyani menyatakan bahwa risiko
pada protein, yang dikatalisis oleh enzim tiol kanker pada pekerja SPBU meningkat karena
transferase 9,10,16. kerusakan DNA akibat paparan radikal bebas6.
Pada tahun 2014, Al-Helaly dan Al-Fartosy di
Irak juga memiliki hasil penelitian yang tidak
berbeda. Mereka menyatakan bahwa kadar
radikal bebas dan MDA darah pekerja SPBU
lebih tinggi dibandingkan kontrol 18,19.
Penelitian Mahmood tahun 2011 juga
menyebutkan adanya penurunan kadar
antioksidan (superoksida dismutase dan
katalase) pada pekerja SPBU 15. Selain itu,
penelitian Odewabi di Nigeria tahun 2014
menyatakan bahwa paparan radikal bebas pada
pekerja SPBU meningkatkan kadar MDA dan
menurunkan kadar antioksidan darah secara
bermakna dibandingkankan kontrol 17.

5. Kesimpulan

Gambar 1. Peran GSH Menangkal Radikal Bebas16 Kadar GSH karyawan SPBU relatif lebih
GSH membantu enzim glutation peroksidase dan rendah. Bekerja di SPBU secara statistik
superoksida dismutase menguraikan radikal bebas berpengaruh tidak signifikan menurunkan
(LOOH, O2-, R’, X). 1. NADPH Oksidase; 2. kadar GSH darah.
Superoksida Dismutase; 3. Glutation Peroksidase; 4.
Glutation S-Transferase; 5. Glutation Reduktase.
Daftar Acuan

Hasil uji statistik kadar GSH 1. Botham KM, Mayes PA. Lipid yang
memperlihatkan nilai signifikansi 0,178 penting secara fisiologis. Dalam: Murray
(p>0,05). Hal ini menunjukan bahwa pengaruh RK, Granner DK, Rodwell VW, editor.
bekerja di SPBU terhadap penurunan kadar Biokimia Harper. Jakarta: EGC; 2009.
GSH tidak signifikan secara statistik. Namun, p.128-137
dari hasil penelitian ini dapat dilihat bahwa 2. Birben E, Sahiner UM, Erzurum S,
kadar GSH karyawan SPBU lebih rendah Sackesen C, Kalayci O. Oxidative stress
dari kontrol. Hal ini berarti, GSH pada and antioxidant defense. WAO Journal.
karyawan SPBU terpakai untuk menangkal 2012; 5:9-19
JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN, VOLUME 2, NO. 3, OKTOBER 2015: 267-275 281

3. Murray, RK. Sel Darah merah dan sel 12. Zainuri M, Wanandi SI. Aktivitas spesifik
darah putih. . Dalam: Murray RK, manganese superoxide dismutase
Granner DK, Rodwell VW, editor. (MnSOD) dan katalase pada hati tikus
Biokimia Harper. Jakarta: EGC; 2009. yang diinduksi hipoksia sistemik:
p.636-652 hubungannya dengan kerusakan oksidatif.
4. Kunwar A, Priyadarsini KI. Free radicals, Media Litbang Kesehatan. 2012; 22 (2).
oxidative stress and importance of 13. Rekhadevi PV, Rahman MF, Mahboob M,
antioxidants in human health. J Med Grover P. Genotoxicity in filling station
Allied Sci. 2011; 1(2): 53-60 attendants exposed to petroleum
5. Mardiani TH. Pengaruh pemberian timbal hydrocarbons. Ann. Occup. Hyg., 2010;
(Pb) terhadap kadar malondialdehyde 54,(8): 944–954.
(MDA) plasma mencit. Tesis Magister. 14. Li C, Zhou HM. The role of manganese
Medan: Universitas Sumatera Utara; 2008 superoxide dismutase in inflammation
6. Ariyani R. Studi deteksi DNA-adduct 8- defense. Enzyme Research. 2011; 2011:
hidroksi-2’-deoksiguanosin sebagai 1-6
biomarker risiko kanker pada petugas 15. Mahmood NA, Jaafar TH, Alaamier RA,
beberapa SPBU di DKI Jakarta. Skripsi Zaki ZS. Measurement of total antioxidant
Sarjana. Jakarta: Universitas Indonesia; status (TAO) and superoxide dismutase
2009 (SOD), catalase (CAT) enzymes in petrol
7. Kamima K, Gotot D, Hadinegoro SRS. station workers. Iraqi J. Comm. Med.
Profil antioksidan dan oksidan pasien 2011; 2: 120-124
anak dengan leukemia limfoblastik akut 16. Wu G, Fang YZ, Yang Z, Lupton JR,
pada kemoterapi fase induksi. Sari Turner ND. Glutathione metabolism and
Pediatri. 2009; 11(4) its implications for health. J. Nutr. 2004;
8. Setiawan S, Suhartono E. Peroksidasi 134: 489–492
lipid dan penyakit terkait stres oksidatif 17. Odewabi AO, Ogundahunsi OA, Oyalowo
pada bayi prematur. Maj Kedokt Indon. M. Effect of exposure to petroleum fumes
2007; 57(1) on plasma antioxidant defense system in
9. Kerksick C, Willoughby D. The petrol attendants. Br. J. Pharmacol.
antioxidant role of glutathione and n- Toxicol. 2014; 5(2): 83-88.
acetyl-cysteine supplements and exercise- 18. Al-Fartosy AJM, Awad NA, Shanan SK.
induced oxidative stress. Journal of the Biochemical correlation between some
International Society of Sports Nutrition. heavy metals, malondialdehyde and total
2005; 2(2):38-44 antioxidant capacity in blood of gasoline
10. Lushchak VI. Glutathione homeostasis station workers. Int. Res. J. Environment
and functions: potential targets for Sci. 2014; 3(9):56-60.
medical interventions. Journal of Amino 19. Al-Helay LA, Ahmed TY. Antioxidants
Acids. 2012; 2012: 1-26 and some biochemical parameters in
11. Anggraeni NIS. Pengaruh lama paparan workers exposed to petroleum station
asap knalpot dengan kadar CO 1800 ppm pollutants in mosul city, Iraq. Int. Res. J.
terhadap gambaran histopatologi jantung Environment Sci. 2014;3(1): 31-37.
pada tikus wistar. Skripsi Sarjana.
Semarang: Universitas Diponegoro; 2009.

Anda mungkin juga menyukai