Anda di halaman 1dari 8

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN

OSTEOMALASIA
A. GAMBARAN PENYAKIT
Osteomalasia adalah penyakit metabolisme dimana ada suatu
kelainan dari mineralisasi tulang. Tidak sama halnya dengan
jaringan osteoporosis, pada osteomalasia jumlah dan kualitas
massa tulang (osteoid) normal , tetapi proses mineralisasi
terhambat atau tidak adekuat.
Perbedaan Gambaran Osteoporosis dan Osteomalasia
Karakteristik
Difinisi
Patofisiologi
Radiografi
Kadar kalsium
Kadar phospat
Kadar
parathormon
Alkalin phospat

Osteoporosis
Penurunan massa
tulang
Kurangnya
kalsium
Osteopenia,
fraktur
Kurang
Normal
Normal

Osteomalasia
Dimineralisasi
tulang
Kurangnya
vitamin D
Pseudofraktur,
Looser's zones,
fraktur.
Rendah/Normal
Rendah/Normal
Tinggi/Normal

Normal

Tinggi

B. PATOFISIOLOGI
Cholecalciferol (Vitamin D2) yang diproduksi dengan aktifasi
oleh fotokimia dengan sinar matahari didalam kulit. D2 dari
Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Gangguan/Penyakit
Sistem Muskuloskeletal (Asrin,MN/Prodi Keperawatan Purwokerto)

kulit dan makanan ini diangkut ke hati sebagai transcalciferin


(menyatu dengan alpha globulin). Kemudian di ubah menjadi
25-hydroxycholecalciferol (calcidol). Calcidol kemudian
selanjutnya diangkut ke ginjal dan ditransformasi menjadi
vitamin D aktif, 1.25-dihydroxycholecalciferol atau calcitriol.
Jumlah calcitriol ini dipengaruhi oleh PTH dan kadar phospat
dalam darah. Peningkatan produksi calcitriol terjadi ketika ada
peningkatan PTH atau penurunan kadar serum phospat.
Calcitriol dibutuhkan untuk mengoptimalkan penyerapan
kalsium dalam usus dan bekerja bersama PTH untuk
menurunkan kadar kalsium dalam tulang untuk mengatur
keseimbangan serum kalsium. Sebagai komsekuensi dari
kurangnya calcitriol atau vitamin D dapat mengakibatkan
penurunan penyerapan kalsium dari usus, yang
mengakibatkan stimulasi PTH dan penurunan serum phospat
maupun kadar kalsium.
C. ETIOLOGI
Gangguan Vitamin D :
Produksi yang tidak adekuat : kurangnya sinar matahari
Kurang gizi
Metabolisme yang tidak normal
Therapi obat : Phenytoin (Dilantin), Fluroride,
Barbiturate
Penyakit hati
Penyakit ginjal
Tidak adekuat penyerapan : post gastrectomy, malabsorbsi
sindrom.
Inflamasi pencernaan
Penyakit Ginjal :
GGK
Gangguan tubular ginjal : asidosis, hypophosphatemia.
Gangguan Metabolisme Turunan :
Hypophosphatemia
Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Gangguan/Penyakit
Sistem Muskuloskeletal (Asrin,MN/Prodi Keperawatan Purwokerto)

D. PENGKAJIAN
1. Riwayat :
Umur, jenis kelamin, suku/ras.
Pencahayaan oleh sinar matahari
Pengobatan
Riwayat fraktur sebelumnya
2. Pemeriksaan Fisik : Manifestasi Klinik
Banyak manisfestasi klinik yang mirip osteoporosis
Kelemahan otot dan nyeri
Kelembutan tulang.
Pelvis menyempit : pada kasus berat
Fraktur : iga , vertebara, dan tulang panjang mungkin
terjadi.
3. Pengkajian Psikososial
Tidak seperti osteoporosis, penyakit osteomalasia adalah
reversible.
Ketakutan dan kecemasan : sampai kondisi membaik
4. Diagnostic Findings
a. Lab. Finding:
Alkaline phosphatase : meningkat
Serum phosphatase : hypophosphatemia
Serum kalsium : tidak berubah sampai penyakit parah
PTH : meningkat
Metabolisme vitamin D : orang tua normal rendah
b. Radiographic Finding:
Radiographs tulang : tanda Looser's zone
CT: perubahan mineralisasi di cancellous

Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Gangguan/Penyakit


Sistem Muskuloskeletal (Asrin,MN/Prodi Keperawatan Purwokerto)

c. Other Diagnostic Tests


Bone biopsy
E. ANALISIS : DIAGNOSA KEPERAWATAN
Pasien biasanya masuk dengan keluhan kelemahan otot dan
nyeri tukang yang sulit untuk digambarkan. Diagnosa yang
muncul selalu identik dengan diagnosa pada osteporosis.
1. Diagnosa yang Sering Muncul :
a. Potensial cidera (fraktur) sehubungan dengan kecelakan
ringan (menendang benda) atau jatuh.
b. Gangguan mobilitas fisik sehubungan dengan penurunan
tonus otot, disfungsi sekunder dari fraktur sebelumnya,
nyeri sekundari dari fraktur.
c. Nyeri sehubungan dengan fraktur.
2. Diagnosa Tambahan :
a. Intoleransi aktifitas sehubungan dengan nyeri dan
gangguan mobilitas fisik.
b. Kecemasan sehubungan dengan ketakautan karenada
adanya fraktur.
c. Konstipasi sehubungan dengan kiposis yang berat.
d. Tidak efektifnya fungsi pernafasan sehubungan
pergerakan rangka yang terbatas dan deformitas spina.
e. Tidak efektifnya koping individu sehubungan dengan
gangguan gambaran diri perkembangan penyakit yang
kronis.
f. Gangguan nutisi: kurang dari kebutuhan tubuh
sehubungan dengan tidak adekuatnya pemasukan
kalsium.
g. Gangguan gambaran diri sehubungan dengan deformitas
spina.
h. Disfungsi seksual sehubungan dengan nyeri punggung
dan deformitas.
Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Gangguan/Penyakit
Sistem Muskuloskeletal (Asrin,MN/Prodi Keperawatan Purwokerto)

i. Isolasi sosial sehubungan dengan nyeri punggung,


deformitas spina, dan takut akan jatuh.
j. Kurangnya pengetahuan sehubungan dengan penyakit
dan penanganannya.
F. RENCANA TINDAKAN :
1. Potensial cidera (fraktur) sehubungan dengan kecelakan
ringan (menendang benda) atau jatuh.
Tujuan :
Cegah jatuh dan fraktur yang terjadi akibat jatuh.
Hindari aktifitas yang dapat mengakibatkan fraktur.
Rencana Tindakan :
Ciptakan lingkungan yang aman dari kecelakan ketika
di rumah sakit :
Turun dari tempat tidur dengan hati-hati dan
dibantu.
Anjurkan untuk tidak mengenakan alas kaki yang
licin.
Awasi lantai dari tumpahan sesuatu dan alat-alat
yang dapat menyebabkan tergelincir.
Beri penerangan tambahan untuk pasien yang sudah
tua.
Tempatkan alat-alat tertentu dekat tempat tidur
shingga mudah dijangkau.
Pasang palang pengaman, khususnya bagi orang tua
yang bingung.
Beritahukan pentingnya palang pengaman di kamar
mandi.
Berikan dukungan untuk ambulasi sesuai kebutuhan :
Kaji kebutuhan tongkat atau alat bantu jalan.
Konsultasi untuk therapi fisik.
Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Gangguan/Penyakit
Sistem Muskuloskeletal (Asrin,MN/Prodi Keperawatan Purwokerto)

Anjurkan pasien untuk meminta bantuan bila


diperlukan.
Ajarkan pasien untuk memanfaatkan waktunya pada
saat berjalan keluar dari tempat tidur.
Hindai obat atau aktifitas yang dapat mengakibatkan
fraktur :
Ketika membantu ADL hindarkan pasien
menghantam palang pengaman, rangka pintu, dll.
Ajarkan pasien untuk berputar atau berhenti secara
perlahan, anjurkan untuk tidak mengangkat atau
memindahkan benda yang berat.
Awasi adanya efek samping penggunaan obat.
Tingkatkan pemasukan kalsium dalam diet :
Jelaskan pentingnya diet dalam mencegah osteoporosis.
Jelaskan efek rokok pada proses pemulihan tulang.
2. Gangguan mobilitas fisik sehubungan dengan penurunan
tonus otot, disfungsi sekunder dari fraktur sebelumnya,
nyeri sekundari dari fraktur.
Tujuan :
Meningkatkan mobilitas fisik untuk memenuhi ADL.
Rencana Tindakan :
Konsul untuk therapy fisik.
Bantu pasien dalam melaksanakan program latihan.
Jelaskan bahwa ADL tidak dapat menggantikan
program latihan yang telah dibuat.
Jelaskan pentingnya latihan.
Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Gangguan/Penyakit
Sistem Muskuloskeletal (Asrin,MN/Prodi Keperawatan Purwokerto)

Bantu pasien memenuhi kebutuhan ADL, membuat


pasien semandiri mungkin.
Kaji kebutuhan akan bantuan dan penyesuaian
penggunaan alat-alat untuk ADL; konsul occupational
therapis untuk penggunaan alat secara tepat.
3. Nyeri sehubungan dengan fraktur.
Tujuan :
Nyeri akibat fraktur berkurang atau hilang.
Rencana Tindakan :
Kaji kebutuhan obat nyeri; narkotik atau nonnarkotik,
analgesics, relaksan, atau anti inflamasi.
Jaga penggunaan alat bantu untuk fraktur vertebrata..
Pemberian panas dijaga pada bagian belakang untuk
mengurangi nyeri.
H. DISCHARGE PLANNING/RENCANA PEMULANGAN
Pasien biasanya sembuh total jika diagnosa penyakit
diketemukan sebelum fraktur berat dan perubahan deformitas
terjadi. Pada pasien yang dipulangkan tetap harus dikaji secara
berkala untuk menjamin kesembuhan.
G. EVALUASI
Hasil yang diharapkan :
1. Menyatakan nyeri hilang atau berkurang.
2. Lingkungan yang membahayakan teridentifikasi dan dapat
dihindari.
3. Dapat menggunakan alat bantu sesuai yang disarankan.
4. Menggunakan alat penyangga dan ambulasi sesuai yang
diprogramkan.
5. ADL terpenuhi.
6. Kalcium intake dalam diet meningkat.
Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Gangguan/Penyakit
Sistem Muskuloskeletal (Asrin,MN/Prodi Keperawatan Purwokerto)

7. Penggunaan obat-obatan terpenuhi sesuai program.


References:
Ignatavicius, D.D., and Bayne, M.V. (1991). Medical surgical
nursing: A nursing process approach. The United States of
America: W.B. Saunders Company.
Wilson, S.F., and Giddens, J. F. (2001). Health assessment for
nursing practice (2nd ed.). The United States of America: Mosby,
Inc.

Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Gangguan/Penyakit


Sistem Muskuloskeletal (Asrin,MN/Prodi Keperawatan Purwokerto)

Anda mungkin juga menyukai