DALAM JARINGAN
FG-3
SITOHISTOLOGI
SITO: SEL
HISTO: JARINGAN
Clearing
ketidaksempurnaan pada proses ini
menyebabkan kegagalan pada
langkah selanjutnya.
Proses Dehidrasi digunakan untuk
memudahkan proses infiltrasi parafin
ke dalam jaringan menggunakan
alkohol dari konsentrasi rendah-tinggi.
Embedding
Pemasukan jaringan ke paraffin cair
untuk dibuat menjadi blok padat.
Sectioning
Sectioning adalah proses pemotongan jar dengan mikrotom-
ukuran sangat tipis 4-10 µ-tembus cahaya saat diperiksa dengan
mikroskop.
Mounting
Penempelan potongan sampel yang baik ke obyek glass.
Penamaan sampel dan preparat yang
telah diberi warna untuk
mempermudah penelitian.
Staining
Staining merupakan proses pewarnaan
preparat. Macam pewarnaan
berdasarkan asal zat warna:
Natural Dyes
Acid Carmine : ekstrak serangga betina
yang hidup di pohon kaktus di daerah
tropis.
Labeling
Hematoxyline : getah pohon
Haematoxylinecampechianum
Syntethic Dyes
Benzene, Quinone, Anilline.
Pemeriksaan
Mikroskopik
a. Metode fraksionasi
Cara ini meliputi homogenasi dan dekstruksi sel,
melalui prosedur kimiawi maupun mekanik, diikuti
pemisahan fraksi selular tergantung pada massa,
permukaan, gravitasispesifik.
Kanker paru-paru non sel kecil (Non Small Cell Lung Cancer-NSCLC) adalah jenis kanker yang paling
umum didiagnosis pada penderita kanker paru-paru. NSCLC diklasifikasikan menjadi 3 tipe
histologi yaitu adenokarsinoma, karsinoma sel skuamosa, dan karsinoma sel besar.
Salah satu cara dalam mengamati perkembangan sel kanker paru-paru adalah dengan
imunositokimia. Contoh penerapan imunositokimia adalah pada identifikasi sel kanker.
Sampel diambil dari cairan serebrospinal (cairan pada
bagian otak dan akord tulang belakang) dan cairan paru
paru pada 24 orang pasien penderita NSCLC. Jenis
antibodi yang digunakan dalam imunositokimia ini adalah
· Antibody primer: anti mutasi EGFR yang mengenali mutasi
delE746-A750 di exon 19 dan mutasi L858R di exon 21
· Antibody sekunder: HRP antibody yang dilabel polimer
Sampel cairan
paru-paru
Cairan
serebrospinal
TEKNIK ANALISIS INSTRUMENTAL
Instrumentasi adalah alat-alat dan
piranti (device) yang dipakai untuk
pengukuran dan pengendalian dalam
suatu system yang lebih besar dan
lebih kompleks.
Secara umum instrumentasi mempunyai
3 fungsi utama :
• sebagai alat pengukuran
• sebagai alat analisa
PENGERTIAN
• sebagai alat kendali
• Klasifikasi cara mempelajari
sel dapat dipandang dari
sifat selnya, bisa juga
dipandang dari teknik
bagaimana sel itu dipelajari.
• Dalam uraian ini dipilih cara
PRINSIP DASAR kedua, yaitu mempelajari
macam-macam teknik
mempelajari sel.
• Salah satu teknik umum
mempelajari sel, yaitu teknik
Analisis Instrumental.
• Dua sifat sel yang menjadi dasar
pengembangan teknik analisis
instrumental pada sel, ialah
ukuran sel dan sifat sel yang
tembus cahaya.
• Sel mempunyai ukuran yang
sangat kecil yang dinyatakan
dalam micron.
• Sel hewan terkecil mencapai 4
mu (milimikron).
• Padahal daya mata manusia
untuk membedakan antara
objek tidak mampu melebihi
jara 0,1 mm (100u).
• Oleh karena itu, diperlukan
teknik instrumental yang
mampu membesarkan obyek
untuk mempelajari sel,
berupa mikroskop.
Perkembangan Teknik Analisis Instrumental
Mikroskop Cahaya
Mikroskop Elektron
Digunakan untuk mempelajari sel-sel virus kecil
atau molekul yang lebih besar.
• TEM (Transmission Electron Microscope)
• SEM (Scanning Electron Microscope)
• STEM (Scanning Transmission Electron
Microscope)
?