S YANG
MENGALAMI GOUT ARTHRITIS DENGAN MASALAH
NYERI AKUT DI UPT PUSKESMAS PRINGSEWU
TAHUN 2021
Oleh :
YESSA YESIKA ROSALIA
NIM. 14401 2018 059
i
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA TN. S YANG
MENGALAMI GOUT ARTHRITIS DENGAN MASALAH
NYERI AKUT DI UPT PUSKESMAS PRINGSEWU
TAHUN 2021
Disusun Oleh :
YESSA YESIKA ROSALIA
NIM. 14401 2018 059
ii
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA TN. S YANG
MENGALAMI GOUT ARTHRITIS DENGAN MASALAH NYERI AKUT
DI UPT PUSKESMAS PRINGSEWU
TAHUN 2021
ABSTRAK
Pengaruh modernisasi dalam perubahan pola makan dan gaya hidup berperan bagi timbulnya
penyakit yang menyerang kelompok usia dewasa. Gaya hidup ini didukung dengan makin
berkembangnya restoran dan outlet makanan siap santap. Dari gaya hidup tersebut akan
menimbulkan berbagai penyakit salah satunya gout arthritis. Berdasarkan data Kemenkes RI 2018
pravelensi penyakit gout artritis berdasarkan diagnosa tenaga kesehatan di Indonesia 11,9% dan
berdasarkan diagnosis gejala 24,7%. Salah satu masalah keperawatan yang mucul adalah nyeri
akut. Tujuan penelitian ini adalah menggambarkan pelaksanaan asuhan keperawatan keluarga yang
mengalami gout artritis dengan masalah nyeri akut.
Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus dengan anggota keluarga dan keluarga yang
terdiagnosa gout artritis dengan masalah nyeri akut. Pengkajian dilakukan dengan metode
wawancara, observasi, dan pemeriksaan fisik. Intervensi dibuat mengacu pada teori bulechek
meliputi: aplikasi panas/dingin (kompres hangat jahe merah).
Pelaksanaan asuhan keperawatan selama 6 kali kunjungan, dengan tindakan keperawatan aplikasi
panas/dingin. Diperoleh hasil bahwa terdapat penurunan skala nyeri dari 5 menjadi 2 pada pasien
penderita gout artritis. Dan diharapkan terapi aplikasi panas/dingin ini dapat dilakukan saat pasien
merasa nyeri.
iii
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
NURSING CARE FOR FAMILY OF Mr. S WHO HAVE GOUT
ABSTRACT
The influence of modernization in changes in diet and lifestyle plays a role in the emergence of
degenerative diseases that attack the adult age group. This lifestyle is supported by the
development of restaurants and ready-to-eat food outlets, eating snacks that have become a habit
for the community. From this lifestyle, it will cause various diseases, one of which is arthritis gout.
Gout arthritis is a purine metabolism disorder characterized by hyperuricemia and repeated attacks
of acute synovitis. Based on data from the Ministry of Health of the Republic of Indonesia in
2018, the prevalence of gout based on diagnoses by health workers in Indonesia was 11.9% and
based on symptom diagnoses 24.7%. One of the 1000 problems that arise is acute pain. The
purpose of this study was to describe the implementation of additional nursing care for families
experiencing gouty arthritis with acute pain problems.
This study uses a case study approach with family members and families diagnosed with gout
arthritis with acute pain problems. The study was conducted by interview, observation, and
physical examination methods. Interventions that refer to the bulechek theory include: application
of hot/cold (warm red ginger compresses).
Implementation of care for 6 visits, with surgery / cold. The results showed that there was a
decrease in the pain scale from 5 to 2 in patients with gout arthritis. And it is hoped that this
hot/cold application therapy can be done when the patient feels pain.
iv
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
LEMBAR PERSETUJUAN
MENYETUJUI
Pembimbing I Pembimbing II
v
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
HALAMAN PENGESAHAN PENELITIAN
Karya Tulis Ilmiah oleh Yessa Yesika Rosalia ini telah diperiksa dan
dipertahankan dihadapan TIM penguji Karya Tulis Ilmiah dan dinyatakan lulus
Pada tanggal 20 Agustus 2021
MENGESAHKAN
Tim penguji
Mengetahui,
Dekan Fakultas Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
vi
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS
AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK
Dibuat Di : Pringsewu
Pada Tanggal :15 Agustus 2021
Yang Menyatakan
vii
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
MOTTO
Jangan pergi mengikuti kemana jalan akan berujung. Buat jalanmu sendiri dan
tinggalkanlah jejak
viii
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Riwayat Hidup Penulis
Bustanul Athfal Gaya Baru I selesai pada tahun 2006 kamudian pada tahun itu
ditamatkan pada tahun 2011, pada tahun itu juga peneliti melanjutkan pendidikan
di MTS Manba’ul Ulum Gaya Baru II selesai pada tahun 2014, kemudian
ix
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
PERSEMBAHAN
Dengan segala puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan atas dukungan
dan do’a dari orang-orang tercinta, akhirnya Karya Tulis Ilmiah ini bisa
diselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Oleh karena itu dengan rasa
1. Tuhan Yang Maha Esa karena hanya atas izin dan karunia Nya yang telah
meridhoi dan mengabulkan segala doa, sehingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat
2. Untuk kedua orang tua tercinta, ibu Rosi Marlina dan bapak Anshori, yang
telah memberikan dukungan moral maupun materi serta do’a yang tiada henti
untuk kesuksesanku.
3. Ibu Ns. Rani Ardina, M. Kep selaku pembimbing I, ibu Nur Fadhilah M. Kes
selaku pembimbing II, dan bapak Ns. Gunawan Irianto, M. Kep, Sp. Kom
selaku penguji III, yang selama ini telah tulus dan ikhlas meluangkan
5. Sahabatku yang selalu ada (Cici Puspitasari, Sidik Saifullah, Yuliana Dewi,
6. Untuk Dwi Iranto yang selalu ada dan support saya selama pendidikan.
hingga akhir.
x
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
KATA PENGANTAR
Assalamualikum Wr.Wb
Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karna atas
rahmat dan hidayah-Nya penulis telah diberikan kesehatan dan kemampuan untuk
menyelesaikanKarya Tulis Ilmiah ini sesuai waktu yang telah ditentukan.Karya
Tulis Ilmiah ini berjudul : “Asuhan Keperawatan Pada Keluarga Tn. S Yang
Mengalami Gout Artritis Dengan Masalah Nyeri Akut Di UPT Puskesmas
Pringsewu Tahun 2021”.
Karya Tulis Ilmiah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Karya
Tulis Ilmiah dalam menempuh pendidikan Diploma III Keperawatan pada
semeeter 6 di Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Lampung. Selama penulisan dan penyusunan ini penulis banyak mendapat
bantuan baik moril maupun materil serta bimbingan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu dengan kerendahan hati penulis mengucapkan terimakasih
kepada:
1. Drs. H. Wanawir AM. MM. M.Pd, selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Pringsewu Lampung
2. Elmi Nuryati, M.Epid, selaku Dekan Fakultas Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Pringsewu Lampung
3. Nur Fadhilah,M.Kes selaku ketua prodi DIII Keperawatan
4. Ns. Rani Ardina, M. Kep. selaku Pembimbing I
5. Nur Fadhilah,M.Kes, selaku pembimbing II
6. Ns. Gunawan irianto M. Kep, Sp. Kom selaku Penguji Utama
7. Seluruh dosen dan staff Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Pringsewu Lampung
8. Rekan-rekan seperjuangan angkatan ke-23 yang telah membantu dalam
penulisan laporan ini.
xi
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL.......................................................................................i
HALAM JUDUL...............................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................iii
KATA PENGANTAR .....................................................................................iv
DAFTAR ISI......................................................................................................v
DAFTAR BAGAN..........................................................................................vii
DAFTAR TABEL..........................................................................................viii
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..........................................................................................1
B. Batasan Masalah ........................................................................................5
C. Rumusan Masalah .....................................................................................5
D. Tujuan Penelitian .......................................................................................5
E. Manfaat Penelitian .....................................................................................6
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan..............................................................................................80
B. Saran.........................................................................................................82
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN – LAMPIRAN
xii
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
DAFTAR BAGAN
Halaman
Bagan 2.1 Pathway................................................................................................15
Bagan 4.1 Genogram.............................................................................................29
xiii
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
DAFTAR TABEL
Halaman
xiv
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
DAFTAR LAMPIRAN
xv
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
individu. Perubahan pola hidup tersebut disertai perubahan pola penyakit yang
dalam perubahan pola makan dan gaya hidup juga berperan bagi timbulnya
penyakit degeneratif yang menyerang kelompok usia dewasa. Gaya hidup ini
santap, makan cemilan yang juga menjadi kebiasaan bagi masyarakat. Dari
Gout artritis atau artritis pirai adalah suatu peradangan sendi sebagai
didalam sendi sebagai akibat tingginya kadar asam urat dalam darah
artritis pirai atau sedang menderita artritis pirai akan tetapi, resiko terjadi
artritis pirai lebih besar dengan meningkatnya konsentrasi asam urat darah
(Noor, 2015). Gout Artritis biasanya paling banyak terdapat pada sendi
1
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
2
jempoljari kaki, sendi pergelangan, sendi kaki, sendi lutut dan sendi siku
(Wibowo, 2015)
gout artritis di Lampung pada tahun 2017 sebanyak 23.352 kasus (Profil
Permasalahan yang lazim muncul pada penderita gout artritis antara lain nyeri
Nyeri akut adalah pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan dengan
lambat dan berintensitas ringan hingga berat yang berlangsung kurang dari 3
membahas pravelensi dan kualitas semua jenis nyeri. Indonesia juga belum
2009).
Beberapa intervensi yang dapat dilakukan untuk mengatasi nyeri pada pasien
(Buclechek, 2013).
efek samping jika sering dikonsumsi dalam jangka panjang, efek sampingnya
beberapa terapi untuk menurunkan nyeri sendi antara lain kompres hangat
skala nyeri pada pasien gout artritis. Hasil yang didapatkan sebelum dilakukan
kompres hangat adalah skala nyeri 3 dan setelah dilakukan tindakan kompres
hangat adalah skala nyeri 2 yang menunjukkan adanya penurunan skala nyeri
Penelitian lain yang sejalan ialah Selawati (2016) menjelaskan bahwa terapi
tidak menular (PTM). Gout artritis merupakan salah satu jenis penyakit yang
menganjurkan pasien untuk rajin kontrol dan minum obat. Serta kegiatan
edukasi, namun tindakan yang bersifat terapi kompres hangat jahe merah
untuk melakukan penelitian pada pasien gout artritis yang mengalami nyeri
B. Batasan masalah
penelitian ini dibatasi pada “Asuhan Keperawatan Pada Keluarga Tn. S Yang
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah tersebut diatas, maka dapat
D. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
tahun 2021.
2021.
E. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
Atrhritis
nyeri akut
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Keluarga
1. Definisi
a. Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah
b. Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala
tempat dibawah satu atap dalam keadaan saling bergantung (Depkes RI,
c. Keluarga adalah dua kumpulan orang atau lebih yang hidup bersama
2. Tipe Keluarga
a. Traditional Nuclear
Keluarga inti (ayah, ibu, anak) tinggal dalam satu rumah ditetapkan
8
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
9
b. Reconstituted Nuclear
anaknya, baik itu anak dari perkawinan lama maupun hasil dari
perkawinan baru.
d. Dyadic Nuclear
e. Single Parent
Keluarga dengan satu orang tua sebagai akibat perceraian atau kematian
pasangannya.
f. Dual Career
g. Commuter Married
h. Single adult
Wanita atau pria dewasa yang tinggal sendiri dengan tidak adanya
i. Three Generation
j. Communal
Satu rumah terdiri atas dua atau lebih pasangan yang monogamy
k. Group marriage
Satu rumah terdiri atas orang tua dan keturunannya di dalam satu
kesatuan keluarga.
l. Extended Family
Nuclear family dan anggota keluarga yang lain tinggal dalam satu
3. Struktur Keluarga
1) Terorganisasi
mencapai tujuan.
2. Keterbatasan
berbeda dan khas seperti halnya peran ayah sebagai pencari nafkah
a)Patrilineal
b)Matrilineal
a) Patrilokal
b)Matrilokal
a) Patriakal
suami.
b) Matriakal
pihak istri.
Ayah sebagai suami dari istri dan ayah dari anak-anaknya berperan
b. Fungsi keluarga
1) Fungsi efektif
2) Fungsi sosialisasi
dilingkungan masyarakat.
3) Fungsi reproduksi
4) Fungsi ekonomi
c. Tugas keluarga
keluarga.
kedudukannya.
(Mubarak,2011)
1) Sebagai pendidik
pelayanan kesehatan.
6) Sebagai fasilitator
7) Sebagai peneliti
Transkultural, 2007)
sendiri.
keluarga.
keluarga.
(Friedman, 2010)
Menurut Duval (1997), daur atau siklus kehidupan keluarga terdiri dari
b. Tahap 2, menanti kelahiran (child bearing family) atau anak tertua adalah
c. Tahap 3, keluarga dengan anak prasekolah atau anak tertua 2,5 tahun
d. Tahap 4,keluarga dengan anak sekolah atau anak tertua berusia 7 sampai
dan melakukan komunikasi yang terbuka diantara orang tua dengan anak-
anak remaja.
kesehatan.
kesehatan.
paling sering menyerang pria usia pertengahan sampai usia lanjut dan
Hardhi, 2015).
sendi sebagai akibat dari tingginya kadar asam urat di dalam darah
(Helmi, 2013).
2. Etiologi
pada tahap yang lebih lanjut terjadi degeneratif tulang rawan sendi.
b. Gout Sekunder
c) dan sulfonamide
3. Patofisiologi
Dalam keadaan normal, kadar asam urat di dalam darah pada priadewasa
kurang dari 7 mg/dl, dan pada wanita kurang dari 6 mg/dl. Apabila
konsentrasi asam urat dalam serum lebih besar dari 7 mg/dl dapat
mendadakkadar asam urat dalam serum. Jika kristal asam urat mengendap
mengendap dibagian perifer tubuh seperti ibu jari kaki, tangan dan telinga.
pH, dan kelarutan urat untuk timbul serangan gout. Menurunnya kelarutan
sodium urat pada temperatur lebih rendah pada sendi perifer seperti kaki
4. Pathway
Penyakit dan obat-
Alkohol Makanan (kepiting, seafood) obatan
Metabolisme purin
Gout
Perubahan bentuk
Eritma, panas Pembentukan tukak pada sendi
tubuh pada tulang
dan sendi
Tofus-tofus mengering
Mk: nyeri
Mk: Gangguan
Kekakuan pada sendi Konsep Diri Citra
5. Manifestasi Klinis
pembengkakan dan nyeri yang luar biasa, biasanya pada sendi ibu jari
kaki.
daribeberapabulansampaitahun.Kebanyakanorangmengalami serangan
gout berulang dalam waktu kurang dari 1 tahun jika tidak diobati.
d. Stadium keempat adalah tahap gout kronik, dengan timbunan asam urat
yang terus meluas selama beberapa tahun jika pengobatan tidak dimulai.
6. Pemeriksaan Penunjang
a. Laboratoriun
Kadar asam urat normal pada perempuan 2,4-6,0 mg/dL, laki-laki 3,4-
perubahan sendi.
(Nurarif 2015).
7. Penatalaksanaan
a. Terapi Farmakologi
2) Colchicine
3) Corticosteroid
1) Terapi Herbal
Tanaman herbal memiliki khasiat lebih dari satu, sehingga dalam satu
urat dengan terapi herbal cukup sederhana dan aman. Metode terapi
asam urat.
asam urat dengan terapi herbal perlu diimbangi dengan pola makan
yang benar dan pola hidup sehat. Sebaiknya, penderita asam urat
1. Pengkajian keluarga
a. Definisi Pengkajian
b. Model Pengkajian
pengkajian :
3) Data lingkungan
4) Struktur keluarga
5) Fungsi keluarga
6) Koping keluarga
c. Tahap-tahapan pengkajian
1) Penjajakan 1
a) Data umum
c) Lingkungan
d) Struktur keluarga
e) Fungsi keluarga
g) Harapan keluarga
h) Data tambahan
i) Pemeriksaan fisik
2) Penjajakan II
diantaranya:
a. Pengkajian
adalah:
1) Data umum
f) Tipe keluarga
g) Suku bangsa
h) Agama
b. Pengkajian lingkungan
1) Karakteristik rumah.
4) Struktur peran
d. Fungsi keluarga
1) Fungsi afektif
2) Fungsi sosialisasi
4) Fungsi reproduksi
5) Fungsi ekonomi
e. Pemeriksaan Fisik
f. Harapan Keluarga
3. Analisa Data
4. Diagnosa keperawatan
masalah aktual.
1) Problem/masalah
2) Etiologi/penyebab
1) Aktual
2) Resiko tinggi
3) Potensial
4) Sindrom
5) Kemungkinan
Masalah ini sudah ditunjang dengan data yang akan mengaruh pada
2016:
4) Defisit pengetahuan
6) Nyeri akut
9) Hipertermia
f. Skoring
Skoring :
Skror x Bobot
=¿
Angka Tertinggi
3) Jumlah skor untuk semua kriteria, dengan skor tertinggi adalah 5, sama
5. Intervensi
a. Definisi Intervensi
b. Indikasi Intervensi
pada :
keluarga lainnya
muncul
c. Klasifikasi Intervensi
1) Suplemental
2) Fasilitatif
3) Developmental
1) Tujuan Umum
2) Tujuan Khusus
e. Menetapkan Intervensi
masalah
keluarga
oleh keluarga.
f. Domain Intervensi
Ada tiga domain yang bisa kita gunakan dalam menyusun intervensi
(Calgary), yaitu :
1) Domain Kognitif
2) Domain Afektif
3) Domain Psikomotor
g. Hambatan-hambatan Intervensi
adalah :
yang dihadapi
TUK II TUK II
Setelah dilakukan tindakan Keluarga mampu mengambil
keperawatan, keluarga mampu keputusan terhadap masalah
mengambil keputusan yang tepat kesehatan yang dialami
terhadap masalah kesehatan Intervensi: dukungan keluarga
dengan kriteria hasil: 1. Bantu keluarga
Perilaku kepatuhan meningkat dari mengidentifikasi keuntungan
1 (tidak dilakukan) menjadi 4 dan kerugian apabila tidak
(sering dilakukan) melakukan perawatan terhadap
1. Menerima diagnosis gout artritis
2. Mencari informasi terpercaya 2. Pertahankan komunikasi
tentang diagnosis dan dengan keluarga dari awal
perawatan gout artritis 3. Fasilitasi kelauarga terkait
3. Jadwalkan bertemu dan tujuan perawatan
diskusikan perawatan gout 4. Berikan informasi yang
artritis pada tenaga kesehatan dibutuhkan
4. Laporkan perubahan pada 5. Manfaatkan dukungankeluarga
tenaga kesehatan apabila atau kelompok lain dalam
terdapat gejala dan tanda pengambilan keputusan
komplikasi gout artritis
5. Pantau respon terhadap
pengobatan dan perawatan
gout artritis
TUK IV TUK IV
Setelah dilakukan Keluarga mampu memodifikasi
tindakankeperawatan, keluarga lingkungan untuk meminimalisir
mampu memodifikasi lingkungan masalah kesehatan yang dialami
untuk menjamin kesehatan dengan Intervensi: manajemen lingkungan
kriteria hasil: 1. Sediakan lingkungan yang
Luaran: iklim sosial keluarga bersih dan nyaman
yaitu kapasitas keluarga untuk 2. Kendalikan atau cegah
menyediakan lingkungan yang kebisingan yang tidak
mendukung yang ditandai dengan diinginkan atau berlebihan
hubungan dan tujuan keluarga 3. Hindari sesuatu yang dapat
meningkat dari 2 (jarang menyebabkan klien cedera
menunjukan) menjadi4 ( sering
menunjukan) dengan indikator:
1. Menetapkan rutunitas keluarga
2. Mempertahankan rutinitas
keluarga
3. Mendukung satu sama lain
4. Memecahkan masalah bersama-
sama
TUK V TUK V
Setelah dilakukan tidakan Keluarga mampu memanfaatkan
keperawatan, keluarga mampu pelayanan kesehatan untuk
memanfaatkan fasilitas kesehatan meminimalisir masalah kesehatan
dengan kriteria hasil: yang dialami
Domian IV: Pengetahuan tentang Intervensi: panduan pelayanan
kesehatan dan perilaku kesehatan
Kelas S: Pengetahuan tentang 1. Bantu keluarga untuk memilih
kesehatan pelayanan kesehatan yang
Luaran: pengetahuan dan seseuai
sumber-sumber kesehatan yaitu 2. Informasikan kepada keluaraga
tingkat pemahaman yang tentang perbedaan pelayanan
disampaikan tentang sumber- kesehatan beserta faslitasnya
sumber asuhan kesehatan yang Intervensi: konseling
relevan meningkat dari 2 1. Fasilitasi dalam
(pengetahuan terbatas) menjadi 4 mengidentifikasi perilaku
(pengetahuan baik) dengan perawatan gout artritis yang
indikator: dilakukan dan pencegahan
1) Sumber perawatan kesehatan komplikasi
terkemuka 2. Sediakan informasi yang
Sumber-sumber perawatan darurat dibutuhkan tentang pentingnya
perawatan gout artritis
3. Evaluasi kemajuan dari
penurunan faktor resiko
terjadinya gout artritis
6. Implementasi
antara lain :
7. Evaluasi
a. Sifat Evaluasi
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
2011). Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus, yaitu
berbagai sumber informasi. Studi kasus ini adalah studi untuk mengeksplorasi
B. Batasan Istilah
Batasan istilah atau definisi operasional adalah penjelasan tentang hal-hal apa
mengukurnya, alat ukur yang digunakan, skala pengukuran dan data hasil
42
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
43
C. Partisipan
1. Lokasi
2. Waktu
E. Instrument Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat bantu yang digunakan oleh peneliti untuk
responden. Pada penelitian ini peneliti akan mengisi lembar observasi dari
kompres hangat sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) dari buku
auto check atau pengamatan secara langsung kepada anggota keluarga di UPT
F. Pengumpulan Data
yaitu :
1. Wawancara
3. Studi dokumentasi
berupa hasil pemeriksaan yaitu hasil pemeriksaan kadar asam urat dan
biodata klien
G. Analisa data
1. Pengumpulan Data
2. Mereduksi Data
3. Mengorganisir Data
identitas klien.
4. Kesimpulan
H. Etik Penelitian
penelitian
pelaksanaan penelitian.
asal responden dalam kuesioner maupun alat ukur apapun untuk menjaga
3. Confidentiality (Kerahasiaan)
4. beneficience
bentuk organisasi dan tata kerja dinas dinas daerah kabupaten pringsewu.
sebagai wilayah kerja dengan total luas wilayah 28,89 KM2. Puskemas
1. Visi Puskesmas
2. Misi Puskesmas
mulia
48
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
49
Puskesmas
B. Hasil
I. Pengkajian
A. IDENTITAS KELUARGA
1. Kepala Keluarga
a. Nama : Tn. S
b. Umur : 69 Tahun
d. Agama : Islam
e. Pendidikan : Sd
f. Pekerjaan : Petani
g. Alamat : Sidoharjo
2. komposisi keluarga
Hub Status
Jenis
Nama Umur Agama Dgn Pendidikan Pekerjaan Kesehata
Kelamin
Kk n
Ny. S 63 th Pr Islam Istri SD IRT Sakit
4. genogram
Bagan 4.1
Genogram
Keterangan:
: Laki-Laki
: Perempuan
: Meninggal
: Klien
: Garis Pernikahan
: Garis Keturunan
klien memiliki 4 orang anak 3 orang anak perempuan dan satu anak
dengan klien.
5. Tipe keluarga
A. Tipe keluarga
Ny. S adalah keluarga middle age atau aging couple suami sebagai
karena perkawinan.
modern karena ketika ada anggota keluarga yang sakit anggota keluarga
C. Identifikasi agama
dan cucu Ny. S sering berkunjung saat hari libur, Ny. S merasa senang
Ny. S juga mengatakan sudah mulai sulit beraktivitas seperti bangun dari
keluhan yang dirasa selama 6 bulan terakhir yaitu sering merasa pusing
2. Pemeriksaan fisik
Tn. S Ny. S
2. Pemeriksaan fisik
a. sistem penglihatan
- Posisi mata Simetris Simetris
- Kelopak mata Baik Baik
- Pergerakan bola mata Baik Baik
- Konjungtiva An anemis An anemis
- Ketajaman penglihatan Tajam Tajam
- Tanda-tanda radang Tidak ada Tidak ada
- Pemakaian alat bantu Tidak ada Tidak ada
penglihatan
- Keluhan lain Tidak ada Tidak ada
b. Sistem pendengaran
- Kesimetrisan Simetris Simetris
- Tanda radang Tidak ada Tidak ada
- Cairan dari telingan Tidak ada Tidak ada
- Fungsi pendengaran baik baik
- Pemakaian alat bantu Tidak ada Tidak ada
c. Sistem pernafasan
- Jalan nafas Baik Baik
- Frekuensi 22x/menit 20x/menit
- Irama Teratur Teratur
- Suara nafas Vesikuler Vesikuler
- Batuk Tidak ada Tidak ada
d. Sistem kardiovaskuler
- Nadi 84x/menit 80x/menit
- Irama Teratur Teratur
- Denyut Kuat Kuat
- Tempratur kulit Hangat Hangat
- Warna kulit Sawo matang Sawo matang
- Nyeri dada Tidak ada Tidak ada
e. Sistem muskuluskletal
- Keterbatasan Tidak ada Ada
pergerakan
- Tanda-tanda radang Tidak ada Ada
sendi
Keluarga dengan tahap lanjut usia, pada tahap ini dihinggapi perasaan
masyarakat.
kekeluargaan.
D. Lingkungan
1) Karakteristik rumah
rumah ±6×12 m2, ada 3 kamar tidur, ruang tamu, dapur, kamar mandi.
menggunakan keramik, jarak septik tank dengan sumber air cukup jauh.
Dapur WC
R. Tamu Kamar
Kamar 2
kesehatan.
E. Struktur keluarga
terbuka, dan tidak ada yang lebih dominan berbicara, waktu yang
hari.
suami, mengurus suami dan menjadi ibu bagi anaknya dan kadang
F. Fungsi keluarga
1) Fungsi afektif
saling menyayangi serta menghargai satu sama lain, jika ada anggota
2) Fungsi sosialisasi
lain.
3) Fungsi ekonomi
sehari-hari.
4) Fungsi reproduksi
anggota keluarga.
5) Fungsi pendidikan
Keluarga mengganggap bahwa pendidikan adalah suatu hal yang
hari.
puskesmas.
1) Stress
2) Koping keluarga
H. Harapan keluarga
DATA MASALAH
KEPERAWATAN
Ds:
- Klien mengatakan terasa nyeri
pada lutut kaki
- Klien mengatakan nyeri seperti
ditusuk-tusuk
- Klien mengatakan nyeri
dirasakan pada malam hari
- Klien mengatakan nyeri hilang
timbul
- Klien mengatakan nyeri
berkurang saat beristirahat
Do:
- Asam urat : 6,9
- Skala nyeri 5
- Lutut klien tampak bengkak
- Wajah klien terlihat pucat,
meringis menahan rasa
nyeri,klien memegani lutut yang
terasa nyeri
mengurangi nyeri
Penjajakan II
- Klien belum mampu mengenal
masalah
- Klien belum mampu mengambil
keputusan
- Keluarga belum mampu
merawat anggota keluarga yang
sakit
- Keluarga sudah mampu
memodisikasi lingkungan
- Keluarga mampu memanfaatkan
fasilitas kesehatan
a. Nyeri akut
b. Defisit pengetahuan
IV. SKORING
status ekonomi
mendukung kesembuhan
Ny. S
3. Potensial masalah untuk 1 2/3x1= Potensial masalah untuk
dicegah keluarga dapat dicegah
Skala 2/3 cukup, Ny. S
Tinggi=3 mengatakan belum tau
Cukup=2 cara mengatasinya
Rendah=1
V. RENCANA KEPERAWATAN
Tabel 4.6 Rencana Keperawatan
TUK IV TUK IV
Setelah dilakukan Keluarga mampu memodifikasi
tindakankeperawatan, lingkungan untuk meminimalisir
keluarga mampu masalah kesehatan yang dialami
memodifikasi lingkungan Intervensi: manajemen
untuk menjamin kesehatan lingkungan
dengan kriteria hasil: 1. Sediakan lingkungan yang
Luaran: iklim sosial bersih dan nyaman
keluarga yaitu kapasitas 2. Kendalikan atau cegah
keluarga untuk menyediakan kebisingan yang tidak
lingkungan yang mendukung diinginkan atau berlebihan
yang ditandai dengan 3. Hindari sesuatu yang dapat
hubungan dan tujuan keluarga menyebabkan klien cedera
meningkat dari 2 (jarang
menunjukan) menjadi4
( sering menunjukan) dengan
indikator:
1. Menetapkan rutinitas
keluarga
2. Mempertahankan
rutinitaskeluarga
3. Mendukung satu sama lain
4. Memecahkan masalah
bersama-sama
TUK V TUK V
Setelah dilakukan tidakan Keluarga mampu memanfaatkan
keperawatan, keluarga pelayanan kesehatan untuk
mampu memanfaatkan meminimalisir masalah kesehatan
fasilitas kesehatan dengan yang dialami
kriteria hasil: Intervensi: panduan pelayanan
Domian IV: Pengetahuan kesehatan
tentang kesehatan dan 1. Bantu keluarga untuk memilih
perilaku pelayanan kesehatan yang
Kelas S: Pengetahuan tentang seseuai
kesehatan 2. Informasikan kepada keluaraga
Luaran: pengetahuan dan tentang perbedaan pelayanan
sumber-sumber kesehatan kesehatan beserta faslitasnya
yaitu tingkat pemahaman Intervensi: konseling
yang disampaikan tentang 1. Fasilitasi dalam
sumber-sumber asuhan mengidentifikasi perilaku
kesehatan yang relevan perawatan gout artritis yang
meningkat dari 2 dilakukan dan pencegahan
(pengetahuan terbatas) komplikasi
menjadi 4 (pengetahuan baik) 2. Sediakan informasi yang
dengan indikator: dibutuhkan tentang pentingnya
1. Sumber perawatan perawatan gout artritis
keperawatan jam
P:Lanjutkan intervensi
ke TUK II
A: Masalah teratasi
sebagian
P: Lanjutkan
intervensi ke TUKIII
Senin, 28 TUK III TUK III
kemudian
tempelkan ke
daerah sendi yang
terasa nyeri
- Tambahkan
parutan jahe diatas
handuk tersebut
- Pengompresan
dilakukan selama
20 menit
- Melepaskan
handscone
- Cuci tangan
- Mengevaluasi
respon klien
Selasa, 29 TUK IV TUK IV
A: Masalah teratasi
P: Lanjutkan
intervensi TUK V
C..Pembahasan
1. Pengkajian
dan observasi diperoleh data klien mengatakan saat ini merasa nyeri dilutut
sejak 4 hari yang lalu, nyeri seperti tertusuk-tusuk tidak menyebar, nyeri
terjadi secara mendadak dan hilang timbul saat klien beraktivitas ataupun
beristirahat.
Menurut Nurarif (2015) tanda gejala yang muncul pada penderita gout
ibu jari bengkak. Sedangkan pada klien muncul gejala pembengkakan pada
lutut bukan pada sendi ibu jari, dikarenakan pada pemeriksaan asam urat
ada tanda-tanda peningkatan asam urat terlalu tinggi yaitu 6,9 mg/dl
pergelangan kaki dan jari kakinya, pasien mengatakan jika asam urat nya
kambuh kakinya tidak bisa digerakkan, bengkak dan tidak bisa melakukan
aktivitas apapun.
2. Diagnosa
data berupa:
Data subjektif:
- Klien mengatakan nyeri dirasakan pada malam hari atau pagi setelah
bangun tidur
Data Objektif:
- Asam urat : 6,9
- Skala nyeri 5
tersebut dapat dilihat tanda dan gejala yang muncul sehingga peneliti
pasien gout artritis nyeri akut b.d agen pencedera biologis pembengkakan
sendi, melaporkan nyeri secara verbal, hambatan mobilitas fisik b.d nyeri
masalah yang lazim muncul tersebut nyeri akut sangat sering terjadi pada
jaringan aktual atau fungsional, dengan onset mendadak atau lambat dan
Dianosa yang ditegakkan oleh peneliti telah sesuai dengan teori pada
pasien gout artritis dimana diagnosa tersebut telah didukung dengan data
3..Intervensi
yaitu :
artritis
kolaborasi dengan dokter jika ada tindakan dan keluhan tidak berhasil.
dialami oleh pasien, sehingga pasien dapat terbebas dari masalah sensasi
4. Implementasi
keluarga, berupa :
- TUK III: Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang sakit, untuk
seluruhnya.
sudah mampu mengatasi sebagian dari masalah yang di alami oleh pasien,
hal tersebut dapat di lihat dari respon pasien setelah dilakukan tindakan
5. Evaluasi
Data subjektif:
Data objektif:
komplikasi yang terjadi bila gout artritis tidak ditangani. TUK II :keluarga
telah teratasi teratasi sebagian, hal tersebut dapat di lihat dari beberapa
keluhan yang sudah membaik dan hilang, namun masih ada beberapa
PENUTUP
A. Kesimpulan
artritis dengan masalah nyeri akut di UPT Puskesmas Pringsewu tahun 2021
1. Pengkajian
saat pengkajian pasien merasa nyeri di lutut sejak 4 hari yang lalu, nyeri
lutut tidak menyebar, S: skala nyeri 5 (sedang), T: malam hari atau pagi
2. Diagnosa keperawatan
80
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
81
3. Intervensi
4. Implementasi
gout artritis dengan masalah nyeri akut, keluarga mampu merawat anggota
keluarga yang sakit, untuk mengatasi gout artritis dengan masalah nyeri
5. Evaluasi
komplikasi yang terjadi bila gout artritis tidak ditangani, keluarga mampu
B. Saran
yang dapat digunakan untuk menurunkan nyeri akut pada penderita gout
artritisa
3. Bagi klien
Amin Huda Nurarif. Diagnosa Keperawatan Nanda NIC NOC Jilid 3. 2015.
Jakarta Medication.
Diani, N. 2017. Pengaruh pemberian kompres jahe terhadap intensitas nyeri gout
artritis . dunia keperawatan, 5(2), 90-95.
Fatimah. 2009. Membuat Usulan Proposal KTI dan Laporan Hasil KTI: Langkah
Mudah. Jakarta: Trans Info Media.
Fery & Makhfudi. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori Dan Praktik
Dalam Keperawatan,223-103. Jakarta:SalembaMedik.
Friedman. M. Marliyan. 2010. Buku Ajar Keperawatan: Riset, Teori Dan Praktik
Edisi Ke-5. Jakarta: EGC.
Tim Pokja SDKI, DPP, PPNI. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia Edisi 1.
2016. Jakarta Selatan: Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat
Nasional Indonesia.
KEPERAWATAN KELUARGA
I. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS KELUARGA
1. Kepala Keluarga
a. Nama :
b. Umur :
c. Jenis kelamin :
d. Agama :
e. Pendidikan :
f. Pekerjaan :
g. Alamat :
2. Komposisi Keluarga
N Nama Umur Jns Agama Hubugan Pendidikan Pekerjaan Status
O Kel kesehatan
Dgn KK
Tanpa
KK dgn
inisial
3. Genogram ……………………………………………………………………..?
6. Identifikasi agama………………………………………………………….….?
Anggota Keluarga
1. Status General
a. Kesadaran
b. Keadaan
Umum
c. TTV
d. BB/TB
2. Head to Toe
D. LINGKUNGAN
1. Karakteristik rumah ……………………………………….………………….?
E. STRUKTUR KELUARGA
1. Pola dan proses komunikasi keluarga…………………………………....……?
3. Struktur peran………….…………………………………………..……..….?
5. Fungsi Pendidikan…………………………………………………………...?
a. Ibu Hamil
3. Remaja
4. Lanjut Usia
2. Koping …………………………………………….…………………………?
I. HARAPAN KELUARGA
( Harapan keluarga terhadap petugas kesehatan)
IV.PRIORITAS MASALAH
Potensial = 1
Mudah =2
Sebagian = 1 2
Tidak dapat = 0
Tinggi =3
1
Cukup = 2
Rendah = 1
4. Menonjolnya Masalah
Skala
Segera ditangani =2
1
Tdk perlu segera ditangani = 1
Cara perhitungan :
Score
Angka Tertinggi
1 TUK I S
TUK II
TUK III
TUK IV
TUK V