SKRIPSI
OLEH :
YUVINIA BUNAI
NIM 1614201368
SKRIPSI
OLEH :
YUVINIA BUNAI
NIM 1614201368
i
LEMBAR PERSETUJUAN
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Dekan,
NIDN :0906127701
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Mengetahui,
Dekan,
iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO :
Hati Manusia Memikir-Memikirkan JalanNya, Tetapi Tuhan Yang
Menentukan Arah Langka Nya, Amsal. 16 : 9
Ikutilah Aku Kemana Saya Aku Pergi
Pergilah Kamu Karena Kamu Utus
Benih Yang Akan Tumbuh, Tetap Akan Menuai
Satu Kali Memilih Milih Yang Benar Karena Kamu Utus.
PERSEMBAHAN
Dengan senang hati yang penuh ungkapan kasih kupesekan karyaini kepada
1. Kedua orangtua ku ayah armahum, yohanes bunai dan lusiah nakapa yang
selaluh memberikan masukan dan arahan dalam penyelesain pendidikan.
2. Saya megucapkan banyak terima kasih kepada kedua orang tua yang
membiyaiyai saya, marius bunai dan fransiskus bunai.
3. Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada saudara, yanuarius
yumai, dengan menerima baik, karena saya menyelesaikan study
pendidikan
4. Saya mengucapkan terima kasih kepada, bung, daniel zonggonau selaluh
motivasih dan dorongan saya.
5. Saya mugucapkan banyak terima kasih kepada adik, selpius bunai yang
telah mengorbangkan tenaga admin.
6. Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada adikku yang kesayangan,
alowisius kedepa, selalu membantu dan mengorbangkan tenaga.
7. Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada, katua, asrama intan jaya
bersama badan pengurus (fkmi) dan sejayaran-Nya.
8. Sahabat yang selaluh kusayangi, Daniel Nakapa.
iv
9. Adik yang tersayang, Henderika Sani, Selaluh bersama memberikan
motivasi-Nya.
10. Senioritas maupun yunioritas “komakapa” yang selaluh mendorang dan
mebantu, memberikan motivasi dalam perkuliahan ini.
11. Almamaterku akademik fakultas keperawatan universitas pembagunan
indonesia (unpi) manado.
Penulis
Yuvinia Bunai
v
CURICCULLUM VITAE
NIM :1614201368
Manado
Riwayat Pendidikan :
manado
vi
YuviniaBunai, 2018.Hubungan Pengetahuan Ibu Dengan pencegahan
Demam Berdarah Dengue di Puskesmas Timika Kecamatan Mimika Baru
Kabupaten Mimika Provinsi Papua (Di bombing oleh Julia Rottie dan
Stefanus Timah).
ABSTRAK
vii
Yuvinia Bunai, 2018. Relationship between maternal knowledge and
prevention of fever Dengue Blood in Timika Health Center Mimika Baru
District Mimika Regency Papua Province (Guided by Julia Rottie and
Stefanus Timah).
ABSTRACT
Infectious diseases caused by viruses from the Arbovirosis group A and B are
problematic in Indonesia known as Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) which
is an endemic disease and causes health problems, not only in Indonesia but
also in tropical and subtropical countries in the world, as for the purpose of
This research is known the relationship of maternal knowledge with the
prevention of dengue at the Timika Health Center, MimikaBaru District,
Mimika Regency, Papua Province.
This type of research is a descriptive analytic study with a Cross Sectional
Study approach, the time and place of research was carried out in July 2018
at the Timika Health Center in New MimikaSubdistrict.
The population in this study were all people who suffered from dengue fever
totaling 30 respondents.
Analysis of the data used in this study is univariate analysis and bivariate
analysis for bivariate analysis in analyzing the relationship between variables
then tested with Chi Square with a 95% confidence level if it shows a
meaningful relationship, if it shows no significant effect.
From the results of the study, it was found that there was a significant
relationship between knowledge and the prevention of dengue fever, there
was a significant relationship between attitudes and the incidence of dengue
fever.
Conclusion From the results of the study it is known that most respondents
have less knowledge about dengue fever and preventive measures for dengue
fever in large part of the community do not take preventive measures
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Pengasih dan
Penyayang atas berkat dan rahmat yang diberikanNya, juga kemampuan yang Dia
salah satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Keperawatan pada Program
hambatan dan kesulitan, namun hal ini dapat dilalui berkat bimbingan, pengarahan
serta bantuan dari berbagai pihak, untuk itu perkenankan penulis menyampaikan
terimakasih kepada :
Manado.
ix
3. Ns. Verra Karame, S.Kep., M.Kes,selaku Dekan Fakultas Keperawatan
7. Penulis sampaikan terimakasih juga kepada semua pihak yang tidak dapat
disebutkan satu persatu yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.
penyusunan penulisan ini, karena itu sangat diharapkan saran dan kritikan untuk
penyempurnaannya.Terima kasih.
Yuvinia bunai
x
DAFTAR ISI
LEMBARAN PERSETUJUAN......................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
C. Tujuan Penelitian........................................................................................... 4
B. Hipotesis ........................................................................................................ 24
xi
BAB IV METODE PENELITIAN
B. Pembahasan ................................................................................................... 39
A. Kesimpulan ................................................................................................... 47
B. Saran .............................................................................................................. 48
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xii
DAFTAR GAMBAR
Nomor Halaman
xiii
DAFTAR TABEl
Nomor Halaman
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor
xv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Data World Health Organisation (WHO) tahun 2016 Salah satu penyakit
menular yang disebabkan oleh virus dari golongan Arbovirosis group A dan B
bukan hanya di Indonesia tapi juga dinegara tropis dan subtropis di dunia.
virus dengue yang masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk aedes
aegypty. Penyakit ini dapat menyerang semua orang dan dapat mengakibatkan
seluruhnya adalah buatan manusia mulai dari kaleng bekas, ban bekas hingga
bak mandi.
yang sangat tinggi. Prevalensi nasional DBD berdasarkan data Riset Kesehatan
1
Dasar 2013 adalah 0,62 %. Beberapa provinsi yang memiliki prevalensi di atas
insidens DBD dari tahun 2016 adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, Kalimantan
Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa
jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) pada tahun 2016 mencapai
sekitar 150 ribu. Pada tahun 2017 ada sekitar 1.420 korban meninggal akibat
demam berdarah dengue dan sekitar 1.317 korban meninggal pada bulan
daerah di Papua. Angka insiden Demam Berdarah di Papua masih sangat tinggi
Fatality Rate penyakit DBD tercatat sebagai berikut yaitu pada tahun 2006
2
CFR = 1,3%, tahun 2004 CFR = 4,9% dan tahun 2005 CFR = 1,3% (Slamet,
2011).
Berdasarkan data Dinkes Papua, Kejadian Luar Biasa (KLB) DBD yang
terjadi pada tahun 2016, total pasien capai 1100 penderita tersebar di beberapa
2016). Data yang diperoleh sampai dengan bulan Desember 2017 tercatat
peneliti lakukan pada bulan April tahun 2018 ternyata dari 25 ibu yang diminta
Wilayah kerja Puskesmas Timika data DBD pada tahun 2016 ada 2
penderita meninggal dunia karena DBD dan pada tahun 2018 dan khusus untuk
penderita meninggal dunia pada bulan Januari sampai dengan Maret 2018. Hal
ini terjadi karena kurangnya pengetahuan ibu tentang penyebab tanda dan
Papua”.
3
B.Rumusan Masalah
Papua ?”
C.Tujuan Penelitian
1.Tujuan Umum
2.Tujuan Khusus
Papua
D.Manfaat Penelitian
Timika.
4
Hasil penelitian ini sebagai bahan informasi bagi masyarakat tentang
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
sesuatu. Oleh sebab itu bila dilihat ,manusia sebagai individu, maka yang
kata Tahu yang artinya suatu proses pada panca indera terutama mata
terhadap suatu objek secara actual ada, serta berlangsung dalam keadaan
a. Tahu (know)
mengingat kembali terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang
6
di pelajari oleh rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, “ TAHU
kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari
dan sebagainya.
b. Memahami (Comprehension)
meteri tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek
c. Aplikasi (Application)
dipelajari pada situasi atau kondisi riil. Aplikasi disini dapat diartikan
d. Analisis (analysis)
struktur organisasi tersebut, dan masih ada kaitanya satu sama lain.
Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata – kata kerja :
e. Sintesis (synthetis)
7
Sintetis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau
baru. Dengan kata lain sintetis ini kemampuan untuk menyusun formulasi
f. Evaluasi (evaluation)
atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian – penilaian ini
yang menanyakan tentang isis materi yang hendak di ukur dari suatu
kita ketahui atau kita ukur dapat disesuaikan dengan tingkat – tingkat
1. Pengertian
ditularkan dari orang sakit dan orang sehat pada umumnya melalui
8
dilaksanakan atau disosialisasikan pada masyarakat adalah
vektor dan cara – cara menilai hasil pemberantasan vektor. Pada survei
survai telur, survai jentik atau larva, survai nyamuk dan survai lain –
2. Etiologi
inaktivasi oleh dietileter dan natrium dioksikolat, pada suhu 700 ºC.
2-7 hari, kemudian diikuti oleh fase kritis selama 2-3 hari. Fase kritis
ini suhu turun, dan resiko terjadinya SSD (syndrome syok dengue)
9
syok ,maka harus dilakukan pengobatan yang cepat dan tepat
( Nursalam, 2012).
karena itu dengan pemberian cairan yang cukup, renjatan dapat diatasi
dengan cepat dan efusi pleura setelah beberapa hari akan menghilang.
10
Sebab lain kematian DBD (demam berdarah dengue) adalah perdarahan
4. Klasifikasi DBD
a. Derajat I
b. Derajat II
perdarahan lain.
c. Derajat III
d. Derajat IV
11
Syok berat,nadi tidak dapat diraba dan tekanan darah tidak terukur.
manusia
tempat lain.
lain yang tinggal dirumah tersebut atau rumah disekitarnya yang berada
dirumah itu.
f. Sikap hidup, kalau rajin dan senang akan kebersihan dan cepat
12
i. Suku bangsa, setiap suku bangsa mempunyai kebiasaan masing–
berdarah dengue.
mudah kena penyakit dan ada yang tahan terhadap penyakit. Ada pula
tembikar), warna TPA (putih, hijau, coklat). Letak TPA (didalam rumah
atau diluar rumah), penutup TPA (ada atau tidak ada ), pencahayan TPA
13
5. Pestisida yang digunakan, mempengaruhi kerentanan nyamuk
Dari suatu populasi nyamuk yang ada , pada musim penularan mungkin
hanya beberapa persen saja dari populasi nyamuk tersebut yang menjadi
vektor, mungkin kurang dari 5%. Nyamuk akan menjadi vektor apabila:
1. Ada virus dengue pada orang yang dihisap darahnya, yaitu orang yang
oleh karena masa inkubasi extrinsik virus di dalam tubuh nyamuk 8-10
hari.
Kebiasaan menggigit dari Aedes aegepty pada pagi hingga sore hari
yaitu pada pukul 08.00- pukul 12.00 dan pukul 15.00 – pukul 17.00.
14
penanggulangan penyakit demam berdarah dengue ini, kegiatan
dengue.
lainnya.
tempat yang dapat menjadi perindukan nyamuk oleh tenaga terlatih dan
15
Tindakan atau upaya 3M yang harus dilakukan dalam kemasyarakatan
kedalamnya.
menampung air hujan seperti kaleng – kaleng bekas, plastik dan lain
gerakan jumat bersih dan perwujudan dari aspek budaya bersih dari
16
D. Manajemen Kesehatan Lingkungan
kegiatan atau suatu seni untuk mengatur para petugas kesehatan dan non
dalam sistem pelayanan kesehatan masyarakat sehingga yang menjadi objek dan sasaran
DBD, dan
intensif dan berkesinambungan melalui berbagai media massa dan sarana (Endang,
2012).
17
Peningkatan kemitraan berwawasan bebas dari penyakit DBD Upaya
kecuali di daerah yang di atas 1000 m diatas permukaan air laut. Angka
18
populasi vektor sebagai penular penyakit DBD dapat berkurang. Orientasi,
sosialisasi, dan berbagai kegiatan KIE kepada semua pihak yang terkait perlu
mencakup
1. Kewaspadaandini DBD,
5. Penanggulangan KLB,
19
pencarian penderita ataut ersangka DBD lainnya dan pemeriksaan jentik
20
pemberantasan vektor dari jumlah yang direncanakan. Penilaian ini dilakukan
(ABJ). Apabila ABJ lebih atau sama dengan 95% diharapkan penularan DBD
dapat dicegah atau dikurangi. Cara PSN DBD dilakukan dengan ”3M”, yaitu
hujan.
21
merupakan upaya paling penting untuk memutuskan rantai penularan dalam
rangka mencegah dan memberantas penyakit DBD muncul di masa yang akandatang.
Aedes aegipty adalah nyamuk domestik yang hidup sangat dekat dengan
penampungan air agar nyamuk Aedes aegypti tidak bisa bertelur di tempat
bekas, kaleng bekas yang dapat menampung air hujan. (Direktorat Kesehatan
dan Gizi Masyarakat, 2016) Masyarakat juga melakukan upaya mencegah gigitan
menyemprot rumah dengan obat nyamuk yang tersedia luas di pasaran. Hal sederhana
lainnya yang dilakukan oleh masyarakat adalah menata gantungan baju dengan
baik agar tidak menjadi tempat hinggap dan istirahat nyamuk Aedes aegypti
berhasil dengan baik jika upaya PSN dengan 3M Plus dilakukan secara
22
sistematis, terus-menerus berupa gerakan serentak,sehingga dapat mengubah
yang bersih dan sehat, tidak kondusif untuk hidupnyamuk Aedes aegypti
Berbagai gerakan yang pernah ada di masyarakat seperti, Gerakan JumatBersih (GJB),
untuk membudayakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Jika ini
23
BAB III
A. Kerangka Konsep
Pengetahuan Pencegahan
Demam
Ibu
Berdarah
B.Hipotesis :
Berdarah
24
C.Definisi Operasional
Skala
Variabel Definisi Alat ukur Skore
Ukur
Independen:
Pengetahuan Pemahaman ibu tentang Penyakit
penderita DBD dan mengetahui penyebab Kuesioner Ordinal - Baik : Jika ≥ nilai
DBD, Penularan DBD dan median
Pencegahan serta pengendalian - Kurang Baik : Jika <
vektor Nilai median
25
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
bersamaan(Nursalm, 2012).
1. Lokasi Penelitian
2. Waktu Penelitian
Adapun penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai Juli 2018.
1.Populasi
2.Sampel
Sampel pada penelitian ini adalah ibu yang Positif demam berdarah berjumlah
Baru.
26
D. Instrumen Penelitian
ordinal dengan kategori baik jika lebih atau sama dengan nilai median dan
2. Angket, yaitu teknik angket tertutup yang disusun dalam bentuk pertanyaan
orang responden yang akan diteliti. Di mana setiap responden akan memilih
berupa dokumen atau arsip yang sudah ada di tempat atau lokasi penelitian.
G. Analisa Data
27
2. Analisa Bivariat
kedua variabel terikat dan variable bebas tersebut akan ditentukan apakah
hipotesa diterima atau ditolak. Apabila nilai yang didapat lebih besar
daripada signifikasi nilai p < 𝛼, (𝛼= 0,05), maka hipotesa 0 ditolak dan
hipotesa alternative diterima. Tapi apabila nilai yang di dapat lebih kecil
nol di tolak.
H.Etika Penelitian
yang akan di lakukan. Jika responden bersedia untuk di teliti maka responden
memberi nomor kode pada masing-masing lembar yang hanya diketahui oleh
peneliti.
28
3.Confidentiality (Kerahasiaan)
29
BAB V
A. Hasil Penelitian
Papua.
2. Geografis
dan 4 Kelurahan. Luas Wilayah Kerja (km²) Puskesmas Timika baru dirinci
sebagai berikut :
Tabel 5.1
Luas
No Kampung / Kelurahan Wilayah Presentase (%)
(km2)
1 Kelurahan Timika baru 6
2 Kelurahan Wanagon 9
3 Kampung Hangaitji 6
4 Kampung Ninabua 6
JUMLAH 27
Sumber: Data Profil Kabupaten Mimika
30
3. Hidrologi dan Klimatologi
Juni dan Juli. Kecepatan angin di Kabupaten Mimika rata-rata sebesar 5,9
Knot dengan kecepatan angin terendah pada bulan Juni dan Juli.
bulan Maret yaitu sebesar 774,5 mm dan terendah pada bulan November
sebesar 276,6 mm. Hampir setiap hari di Timika turun hujan, hal ini dapat
terlihat dari rentan waktu hari hujan yang berada pada kisaran 22 – 30 hari
Puskesmas Timika pada bulan Maret s/d April tahun 2018 adalah 12.898
jiwa dari luas wilayah km2 yang tersebar pada 2 Kampung dan 2
31
Tabel 5.2
Tahun 2018
Luas
JUMLAH 13.331
negeri.
32
5. Pendidikan
a. TK : 7
b. SD : 8
c. SLTP : 1
d. SMU : 2
6. Karakteristik Responden
Umur responden pada penelitian ini dibagi dalam empat kategori seperti
33
Tabel 5.3. Berdasarkan Umur Responden
Banyak Responden
Umur
n %
< 20 tahun 6 20
20 - 30 tahun 13 43,33
31 - 40 tahun 3 10
Total 30 100,0
sebanyak 13 orang (43%) dan lebih sedikit berada pada kelompok umur
mulai dari tingkat Sekolah Dasar sampai tingkat sarjana. Untuk jelasnya
34
Tabel 5.5. Distribusi frekuensi berdasarkan pendidikan
Banyak Responden
Pendidikan
n %
SD 2 6,67
SLTP 4 13,33
SLTA 17 56,67
D-3 1 3,33
S1 6 20
Total 30 100,0
Tabel 5.5 terlihat dari 30 orang yang menjadi responden pada penelitian
pada penelitian ini terdistribusi dalam tujuh jenis pekerjaan seperti terlihat
35
Tabel 5.6. Distribusi freuensi berdasarkan pekerjaan
Banyak Responden
Pekerjaan
N %
PNS 5 16,67
Petani 2 6,67
Buruh/Tukang 1 3,33
Total 30 100,0
bekerja secara formal dan sebagai ibu rumah tangga serta bekerja sebagai
7. Analisis Univariat
a. Pengetahuan
Pengetahuan dalam penelitian ini terdiri dari tiga kategori yaitu baik, cukup
dan kurang baik. Data hasil penelitian tentang pengetahuan dapat dilihat pada
36
Tabel 5.7. Distribusi frekuensi berdasarkan pengetahuan
Banyak Responden
Pengetahuan demam berdarah
n %
Cukup 5 16,7
Baik 8 14 26,7
Total 30 100,0
Tindakan dalam penelitian ini terdiri dari tiga kategori yaitu cukup baik, baik
dan sangat baik. Data hasil penelitian tentang tindakan dapat dilihat pada Tabel
Banyak Responden
Tindakan Pencegahan
n %
Ada 11 36,7
Total 30 100,0
37
Tabel 5.8 diatas terlihat bahwa sebagian responden tidak melakukan upaya
8. Analisis Bivariat
Kejadian
tentang pencegahan demam berdarah cukup dan dari 30 respondn yang ada
yang memilki pengetahuan baik sebanyak 8 responden atau 26,7 persen dan
38
melakukan upaya pencegahan penyakit demam berdarah sebanyak 8
berdarah kurang beik sebanyak 17 responden atau 56,7% akan tetapi yang
Dari hasil analisa uji chi- square diperoleh nilai p=0,024 dengan demikian
B. Pembahasan
1.Analisa Univariat
tingkat Sekolah Dasar sampai tingkat sarjana dan dari 30 orang yang
39
menjadi responden pada penelitian ini, sebagian besar berpendidikan SLTA
responden tidak bekerja secara formal dan bekerja sebagai pegawai swasta,
Faktor lain yang sering muncul dan menjadi masalah antara lain
dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor tersebut dapat berasal dari orang itu
sendiri, pengaruh orang lain yang mendorong untuk berperilaku baik atau
40
( Zega , 2009). Dikatakan pencegahan demam berdarah Di Daerah HCI
berdarah
41
b. Pencegahan penyakit DBD
Tabel 5.8 diatas terlihat bahwa sebagian responden tidak melakukan upaya
demam berdarah.
penyakit DBD juga dipengaruhi oleh perilaku masyarakat yang kurang baik
Dengue,
obat gosok antinyamuk, tidur dengan kelambu, menyemprot rumah dengan obat
nyamuk yang tersedia luas di pasaran. Hal sederhana lainnya yang dilakukan oleh
masyarakat adalah menata gantungan baju dengan baik agar tidak menjadi
42
dan Gizi Masyarakat, 2016) Pemberantasan DBD akan berhasil dengan baik
lingkungannya ke arah perilaku dan lingkungan yang bersih dan sehat, tidak
kondusif untuk hidupnyamuk Aedes aegypti Berbagai gerakan yang pernah ada di
Sehat (PHBS). Jika ini dilakukan maka selain penyakit DBD maka penyakit-
kelembaban udara hal senada juga dengan penelitian dari Agus tentang faktor-
2. Analisis Bivariat
pencegahan demam berdarah cukup dan dari 30 respondn yang ada yang
atau 28,6%.
43
Untuk pengetahuan responden yang memiliki pengetahuan tentang demam
berdarah kurang beik sebanyak 17 responden atau 56,7% akan tetapi yang
DBD, dan
44
Pemberdayaan masyarakat meningkatnya peran aktif masyarakat dalam
intensif dan berkesinambungan melalui berbagai media massa dan sarana (Endang,
2012).
menguasai IPTEK merupakan salah satu unsur penting dalam pelaksanaan program
45
Kabupaten/Kota.Penyakit DBD hampir tersebar luas di seluruh Indonesia
kecuali di daerah yang di atas 1000 m diatas permukaan air laut. Angka
Pengetahuan yang baik dengan respon positif dari masyarakat dalam hal
yang sama juga sesuai dengan penelitian mujari yang menyatakan bahwa
46
B A B VI
A. Kesimpulan
B. Saran
1. Bagi Pemerintah
berdarah.
2. Bagi masyarakat
berdarah berkurang.
47
.
48
DAFTAR PUSTAKA
Pitoyo, 2012. Faktor-Faktor yang berhubungan dengan kejadian DBD serta upaya
pengedalian Vektor, Gajamadah,Jakarta
Umar, 1985. Ilmu Kesehatan Masyarakat , MKMI Tahun XV No. 10 (hal 583 –
588).
49
……………, Undang – undang RI No. 36 Tahun 2009, Kesehatan , Arikola
Surabaya.
WHO, 2016. Data penyakit yang penyebabnya adalah virus dan perantara
penyakit adalah vector nyamuk.
50
INFORMED CONCENT
Setelah mendapat penjelasan tentang maksud dan tujuan penelitian ini ,maka saya
yang bertanda tangan di bawah ini ,menyatakan bersedia/tidak bersedia *)
menjadi responden dari kuisioner saudari Yuvinia Bunai yang berjudul : “
Hubungan Pengetahuan Masyarakat dengan pencegahan penyakit Demam
Berdarah Dengue Di Puskesmas Timika Kecamatan Mimika Baru
Kabupaten Mimika Provinsi Papua ”.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan penuh kesadaran dan dipergunakan
seperlunya.
51
KUESIONER PENELITIAN
HUBUNGAN PERILAKU MASYARAKAT DENGAN KEJADIAN
PENYAKIT DBD DI WILAYAH KERJA PUKESMAS TIMIKA
No. Kuesioner :
Tanggal :
Petunjuk pengisian
1. Jawaban diisi oleh pewawancara dengan menulis tangan sesuai hasil
wawancara dengan responden
2. Tulislah jawaban dengan rapih dan benar menurut tempat yang telah
disiapkan
3. Isilah kotak jawaban di sebelah kiri yang telah tersedia sesuai dengan nomor
pilihan jawaban saudara.
A. Status Responden
1. Kepala Keluarga 2. Ibu Rumah Tangga
B. Identitas Umum
1. Inisial responden :
2. Umur :
3. Alamat :
4. Pekerjaan :
a. Tidak bekerja b. Pedagang /Wiraswasta
c. Buruh / Jualan kecil-kecilan d. Petani
e. PNS/ABRI f .Pegawai swasta g. Pensiunan
5. Pendidikan terakhir
a. Tidak sekolah b. SMP/sederajat
c. SD/sederajat d . SMA e. S1
C. Identitas Khusus Responden
Nama :
Umur :
Alamat :
52
D. Pengetahuan
1. Apakah Bapak/Ibu atau anggota keluarga yang lainnya jika sudah ada gejala
panas tidak turun-turun 2-7 hari, sakit kepala, segera memeriksakan diri di
puskesmas/rumah sakit ?
a. Ya b. Tidak
2. Apakah bapak/ibu melaksanakan tindakan pencegahan penyakit DBD di
rumah ?
a. Ya b. Tidak
3. Apakah Bapak/Ibu mematuhi anjuran pemerintah untuk melaksanakan
gerakan 3M (Menguras, Menutup dan Menimbun) untuk memberantas
tempat perindukan nyamuk Aedes Aygipti penyebab penyakit DBD?
a. Ya b. Tidak
53
4. Apakah Bapak/Ibu sering membersihkan rumah dan lingkungan disekitar
rumah ?
a. Ya b. Tidak
5. Apakah Bapak/Ibu sering menggunakan Anti Nyamuk dan cream pencegah
gigitan nyamuk pada pagi dan sore hari ?
a. Ya b. Tidak
6. Apakah Bapak/Ibu mengikuti kerja bakti atau bersih-bersih lingkungan
rumah seperti memperbaiki saluran air sebelum dilaksanakan
fogging/pengasapan di wilayah tempat Bapak/Ibu tinggal ?
a. Ya b. Tidak
7. Apakah Bapak/Ibu sering mengontrol dan membersihkan air yang ada pada
tatakan dispenser, penampungan kulkas, pas-pas bunga, kaleng-kaleng
bekas, ban-ban bekas ?
a. Ya b. Tidak
8. Apakah Bapak/Ibu melaksanakan pengurasan bak-bak mandi selama 2 kali
atau lebih dalam seminggu ?
a. Ya b. Tidak
9. Apakah Bapak/Ibu melaksanakan kebiasaan untuk tidak menggantung
pakaian ?
a. Ya b. Tidak
10. Apakah bapak/ibu menaburkan bubuk abate pada tempat penampungan air
yang sulit di kuras ?
a. Ya b. Tidak
54
FCrosstabs
Notes
Output Created 10-May-2018 19:42:30
Comments
Cases
Percen
N Percent N Percent N t
55
umur
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
< 20 6 20 20 22,7
Pendidikan
56
Pekerjaan
Pencegahan
baik Count 8 6 14
Total Count 16 14 30
57
pencegahan DBD Crosstabulation
Pencegahan DBD
baik Count 8 6 14
Total Count 16 14 30
Statistics
Valid 30 17 11
N
Missing 0 0 0
Chi-Square Tests
58
Value Df Asymp. Sig. (2-sided)
N of Valid Cases 30
a. 2 cells (33.3%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2.33.
Symmetric Measures
N of Valid Cases 30
59
Chi-Square Tests
N of Valid Cases 30
a. 4 cells (66.7%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2.80.
Symmetric Measures
N of Valid Cases 30
60