NIM : 202206091100
NIM : 202206091100
Pembimbing Institusi
A. Kehamilan
1. Pengertian
Kehamilan adalah proses fertilisasi atau penyatuan dari
spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila
dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan
berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan lunar atau 9 bulan
menurut kalender internasional. Kehamilan terbagi dalam 3 trimester,
dimana trimester kesatu berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua
(minggu ke-13 hingga ke-27), dan trimester ketiga (minggu ke-28 hingga
ke-40). (Prawirohardjo, 2009: 213).
Kehamilan adalah kondisi dimana seorang wanita memiliki janin
yang sedang tumbuh di dalam tubuhnya. Kehamilan pada manusia berkisar
40 minggu atau 9 bulan, dihitung dari awal periode menstruasi terakhir
sampai melahirkan (Walyani, 2015: 1).
2. Tanda-tanda kehamilan
Tanda-tanda kehamilan adalah sebagai berikut:
1) Tanda Tidak Pasti Kehamilan
a) Amenorea (terlambat datang bulan). Konsepsi dan nidasi
menyebabkan tidak terjadi pembentukan folikel de Graaf dan
ovulasi. Dengan mengetahui hari pertama haid terakhir dengan
perhitungan rumus Naegle, dapat ditentukan perkiraan persalinan.
b) Rahim membesar, sesuai dengan tuanya hamil.
c) Pada pemeriksaan dalam, dijumpai tanda Hegar, tanda
Chadwicks, tanda Piscaseck, kontraksi Braxton Hicks, dan teraba
ballottement.
d) Pemeriksaan tes biologis kehamilan positif. Tetapi sebagian
kemungkinan positif palsu.
e) Mual dan muntah (emesis). Pengaruh hormon estrogen dan
progesteron menyebabkan pengeluaran asam lambung yang
berlebihan. Mual dan muntah terutama pada pagi hari disebut
morning sickness. Dalam batas yang fisiologis, keadaan ini dapat
diatasi. Akibat mual dan muntah, nafsu makan berkurang.
f) Ngidam. Kondisi dimana Wanita hamil sering menginginkan
makanan tertentu, keinginan yang demikian disebut ngidam.
g) Sinkope atau pingsan. Terjadinya gangguan sirkulasi ke daerah
kepala (central) menyebabkan iskemia susunan saraf pusat dan
menimbulkan sinkop atau pingsan. Keadaan ini menghilang
setelah usia kehamilan 16 minggu.
h) Payudara tegang. Pengaruh estrogen dan progestron dan
somatomamotrofin menimbulkan deposit lemak, air, dan garam
pada payudara. Payudara membesar dan tegang. Ujung saraf
tertekan menyebabkan rasa sakit terutama pada hamil pertama.
i) Sering miksi. Desakan rahim ke depan menyebabkan kandung
kemih cepat terasa penuh dan sering miksi. Pada triwulan kedua,
gejala ini sudah menghilang.
j) Konstipasi atau obstipasi. Pengaruh hormon progesteron dapat
menghambat peristaltik usus, menyebabkan kesulitan untuk
buang air besar.
k) Pigmentasi pada kulit. Keluarnya melanophore stimulating
hormone hipofisis anterior menyebabkan pigmentasi kulit di
sekitar pipi (kloasma gravidarum), pada dinding perut (striae
lividae, striae nigra, linea alba makin hitam), dan sekitar
payudara (hiperpigmentasi areola mamae, putting susu makin
menonjol, kelenjar Montgomery menonjol, pembuluh darah
menifes sekitar payudara), dan di sekitar pipi (kloasma
gravidarum).
l) Epulis. Hipertrofi gusi yang disebut epulis, dapat terjadi bila
hamil.
m) Varises/ penampakan pembuluh darah vena. Karena pengaruh
dari estrogen dan progestron terjadi penampakan pembuluh darah
vena, terutama mereka yang mempunyai bakat. Penampakan
pembuluh darah terjadi di sekitar genitalia eksterna, kaki, betis,
dan payudara. Penampakan pembuluh darah ini menghilang
setelah persalinan.
h) Aktivitas seksual
Data yang diperlukan berkaitan dengan aktivitas seksual
seperti keluhan, frekuensi dan kapan terakhir kali
melakukan hubungan seksual.
2) Data Obyektif
Data ini dikumpulkan guna melengkapi data untuk menegakkan
diagnosis. Bidan melakukan pengkajian data objektif melalui
pemeriksaan inspeksi, palpasi, auskultasi, perkusi dan
pemeriksaan penunjang yang dilakukan secara berurutan.
Langkah-langkah pemeriksaaan yaitu:
(1) Keadaan Umum
Data ini didapat dengan mengamati keadaan pasien secara
keseluruhan. Hasil pengamatan yang dilaporkan kriterianya
sebagai berikut:
a) Baik
Jika pasien memperlihatkan respon yang baik terhadap
lingkungan dan orang lain serta secara fisik pasien tidak
mengalami ketergantungan dalam berjalan.
b) Lemah
Kriteria ini jika kurang atau tidak memberikan respon
yang baik terhadap lingkungan dan orang lain dan pasien
sudah tidak mampu berjalan sendiri.
(2) Kesadaran
Untuk mendapatkan gambaran tentang kesadaran pasien,
dapat melakukan pengkajian derajat kesadaran pasien dari
keadaan composmentis (kesadaran maksimal) sampai dengan
koma (pasien tidak dalam keadaan sadar).
(3) Tanda-Tanda Vital
Pemeriksaan ini meliputi : tekanan darah, nadi, pernafasan
dan suhu.
(4) Pemeriksaan Fisik
a) Kepala
Tujuan pengkajian kepala adalah untuk mengetahui
bentuk dan fungsi kepala (Prihardjo, 2006: 50).
(a) Rambut: warna, kebersihan, mudah rontok atau tidak.
(b) Telinga: kebersihan, gangguan pendengaran.
Tujuan pengkajian telinga adalah untuk mengetahui
keadaan telinga luar, saluran telinga, gendang telinga
dan pendengaran (Prihardjo, 2006: 61).
(c) Mata: konjungtiva, sklera, kebersihan, kelainan,
gangguan penglihatan (rabun jauh/dekat).
Tujuan pengkajian mata adalah untuk mengetahui
bentuk dan fungsi mata (Prihardjo, 2006: 51).
(d) Hidung: kebersihan, polip, alergi debu.
Tujuan pengkajian hidung adalah untuk mengetahui
keadaan bentuk dan fungsi hidung (Prihardjo, 2006:
67)
(e) Mulut
Tujuan pengkajian mulut adalah untuk mengetahui
bentuk dan kelainan pada mulut (Prihardjo, 2006: 71).
i) Bibir: warna, integritas jaringan (lembab, kering
atau pecah-pecah).
ii) Lidah: warna, kebersihan.
iii) Gigi: kebersihan, karies.
iv) Gangguan pada mulut (bau mulut)
b) Leher : pembesaran kelenjar limfe.
Tujuan pengkajian leher adalah untuk mengetahui bentuk
leher serta organ-organ penting yang berkaitan (Prihardjo,
2006: 72)
c) Dada
Tujuan pengkajian dada adalah untuk mengetahui postur,
bentuk, kesimetrisan (Prihardjo, 2006: 87)
(a) Bentuk
(b) Simetris/tidak
d) Perut: bentuk, bekas luka operasi
e) Ekstremitas
Tujuan pengkajian ekstremitas adalah untuk menilai
ada/tidaknya gerakan ekstremitas abnormal (Uliyah dan
Hidayat, 2009: 147).
(a) Atas: gangguan/ kelainan, bentuk.
(b) Bawah: bentuk, oedem, varises.
f) Data Penunjang
(a) Laboratorium
i) Kadar Hb.
b. Merumuskan Diagnosa
Menurut Sulistyawati (2010:229) pada langkah ini mengidentifikasi
masalah atau diagnosis berdasarkan rangkaian masalah yang ada.
Langkah ini membutuhkan antisipasi, bila mungkin dilakukan
pencegahan. Sambil mengamati pasien, diharapkan siap bila diagnosis
atau masalah potensial benar-benar terjadi.
c. Intervensi
Menurut Sulistyawati (2010:230) pada langkah ini direncanakan
asuhan yang menyeluruh berdasarkan langkah sebelumnya. Semua
perencanaan yang dibuat harus berdasarkan pertimbangan yang tepat
meliputi pengetahuan, teori yang terbaru serta divalidasi dengan
asumsi mengenai apa yang diinginkan pasien. Cara menghindari
perencanaan asuhan yang tidak terarah maka dibuat terlebih dahulu
pola pikir sebagai berikut:
1) Tentukan tujuan tindakan yang akan dilakukan meliputi sasaran
dan target hasil yang akan dicapai.
2) Tentukan rencana tindakan sesuai dengan masalah dan tujuan yang
akan dicapai.
d. Implementasi/ Penatalaksanaan
Menurut Sulistyawati (2010: 231–232) pada langkah ini rencana
asuhan menyeluruh yang telah diuraikan pada langkah intervensi
dilaksanakan secara efisien dan aman.
e. Evaluasi
Menurut Sulistyawati (2010: 233) untuk mengetahui sejauh mana
keberhasilan asuhan yang diberikan kepada pasien, mengacu kepada
beberapa pertimbangan sebagai berikut:
1) Tujuan asuhan kebidanan.
2) Efektifitas tindakan untuk mengatasi masalah.
3) Hasil asuhan.
TINJAUAN KASUS
I. PENGKAJIAN
A. Data Subjektif
1. Biodata
Nama : Ny. F Nama : Tn. S
Umur : 25 tahun Umur : 27 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Suku : Jawa Suku : Jawa
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Penghasilan : Penghasilan : + Rp. 3.500.000
Alamat : Trenggalek
2. Alasan datang
Kunjungan pertama Kunjungan ulang √
3. Keluhan utama
Ibu mengatakan hamil anak pertama usia kehamilan 9 bulan. Ibu
datang ke puskesmas ingin memeriksakan kehamilan dan tidak
memiliki keluhan apapun.
4. Riwayat Kesehatan
a. Penyakit yang lalu
Ibu tidak pernah sakit berat, tidak pernah menderita penyakit
menurun seperti TBC, asma, DM, dan menurun seperti hipertensi,
asma dan paru-paru
b. Penyakit sekarang
Ibu mengatakan saat ini sehat tidak menderita penyakit menurun
seperti TBC, asma, DM, dan menurun seperti hipertensi, asma dan
paru-paru. Tidak mempunyai penyakit menular.
c. Penyakit Keluarga
Di dalam keluarga tidak ada riwayat penyakit hipertensi, jantung,
diabetes mellitus, asma, tidak ada riwayat keturunan kembar.
5. Riwayat Obstetri
a. Riwayat menstruasi
Amenorhoe : Ya
Menarche : 12 tahun
Lama : 6 hari
Banyak : Ganti pembalut 4 kali/hari
Siklus : 28 hari
Teratur/tidak : Teratur
Fluor albus : Tidak
Dismenorhoe : Tidak
HPHT : 24 Februari 2022
TP/HPL : 1 Desember 2022
Hamil ini
c. Riwayat Kehamilan sekarang
Ibu mengatakan ini kehamilan ke 1 dengan usia kehamilan 9 bulan
ANC TM I : 1 kali
Keluhan: mual, pusing
Hasil pemeriksaan: PP tes urin positif
Terapi : asam folat 1x hari
Penyuluhan yg didapat: pola makan sedikit tapi sering
ANC TM II : 3 kali
Keluhan: tidak ada
Hasil pemeriksaan: kehamilan normal
Terapi : Fe 1x/hr, kalk 1x/hr
Penyuluhan yg didapat: senam hamil, tanda baya kehamilan
ANC TM III : 3 kali
Keluhan: nyeri punggung
Hasil pemeriksaan: kehamilan normal
Terapi : Fe 1x/hr, kalk 1x/hr
Penyuluhan yg didapat: tanda-tanda persaslinan, ASI
eksklusif
TT yang pernah didapat :
T1 : tgl sudah
T2 : tgl sudah
T3 : tgl sudah
T4 : tgl sudah
T5 : tgl sudah
Status TT : T4
Gerak anak sejak 5 bulan, gerak 24 jam terakhir 14-16 kali
6. Riwayat KB
Belum menjadi peserta KB
7. Riwayat Perkawinan
Menikah : 1 kali
Lama : 1 th
Usia pertama menikah : 24 th
8. Riwayat Psikososial
Ibu mengatakan kehamilan ini merupakan kehamilan yang diinginkan,
keluarga senang menerima kehamilan ini, suami juga senang.
9. Riwayat Budaya
Ibu mengikuti budaya jawa dengan mengadakan syukuran 7 bulan
kehamilan
B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Komposmentis
Cara berjalan : Lordosis
Keadaan emosional : Stabil
TTV : TD : 120/70 mmHg
Nadi : 88x/menit
RR : 22x/menit
Suhu : 36,6oC
Tinggi Badan : 155 cm
BB sebelum hamil : 55 kg
BB sekarang : 68 kg
Lila : 28 cm
2. Pemeriksaan Khusus
a. Inspeksi
Kepala : Kulit kepala bersih, rambut lurus bewarna hitam,
tidak ada ketombe
Wajah : Wajah tidak pucat, tidak ada oedema, tidak ada
cloasma gravidarum.
Mata : Simetris, konjungtiva merah muda, sklera tidak
ikterus, tidak ada gangguan penglihatan.
Telinga : Simetris, bersih, tidak ada serumen, tidak ada
gangguan pendengaran.
Hidung : Simetris, hidung bersih, tidak ada polip, tidak ada
pernapasan cuping hidung.
Mulut dan gigi : Bibir tidak pucat, lidah merah muda dan bersih,
tidak ada stomatitis, gigi bersih, tidak ada
pembengkakan gusi, dan tidak ada caries gigi.
Leher : Tidak tampak pembesaran kelenjar limfe, dan
kelenjar tiroid dan tidak ada pembesaran vena
jugularis.
Payudara : Simetris, tampak pembesaran payudara,
hiperpigmentasi areola, puting menonjol, tidak
teraba massa, colostrum sudah keluar sedikit
kanan+/kiri+
Aksila : Tidak tampak adanya benjolan.
Abdomen : Tidak ada bekas operasi, ada lineanigra, terdapat
strie albican.
Ekstremitas atas dan bawah : Simetris, kuku bersih, tidak pucat,
warna kuku merah muda, tidak ada
odema, tidak ada gangguan
pergerakan, reflek patella +/+.
b. Palpasi
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Dada : Payudara tidak teraba massa, tidak nyeri
Perut :
Leopold I : TFU 2 jari dibawah prosessusxifoideus dan bagian
fundus teraba bulat, lunak, tidak melenting yaitu
bokong janin.
Leopold II : Bagian kanan perut teraba panjang, keras seperti
papan yaitu punggung janin (puka), bagian kiri
perut teraba bagian kecil janin yaitu ekstremitas
janin.
Leopold III : Bagian terbawah janin teraba bulat, keras dan
melenting yaitu kepala. Sudah masuk PAP
Leopold IV: Kepala sudah masuk PAP Divergent 4/5 bagian.
Mc. Donald: Kepala sudah masuk PAP
TBJ : 36 cm, 3587 gr
DJJ : 130x/menit terdengar jelas teratur.
Ektremitas bawah: Tidak ada gangguan pergerakan
Kaki kiri/kaki kanan: oedema +- /+ -
c. Auskultasi
Dada
- Jantung : Tidak rhonki
- Paru : Tidak wheezing
Punctum maximum:Kanan bawah pusat
DJJ : 130 x/menit , regular/irregular
d. Perkusi
Reflek patella : +/+
3. Pemeriksaan Laboratorium
Hb : 12 gr%
Golongan darah :B
Reduksi : Negatif
Albumin : Negatif
4. USG :
DS: Ibu mengatakan hamil anak pertama usia kehamilan 9 bulan. Ibu
datang ke puskesmas ingin memeriksakan kehamilan dan tidak memiliki
keluhan apapun
DO: KU baik, TD : 120/70 mmHg, Nadi: 88x/menit, RR: 22x/menit,
Suhu: 36,6oC
Payudara : Simetris, tampak pembesaran payudara,
hiperpigmentasi areola, puting menonjol, tidak
teraba massa, colostrum sudah keluar sedikit
kanan+/kiri+
Leopold I : TFU 2 jari dibawah prosessusxifoideus dan bagian
fundus teraba bulat, lunak, tidak melenting yaitu
bokong janin.
Leopold II : Bagian kanan perut teraba panjang, keras seperti
papan yaitu punggung janin (puka), bagian kiri
perut teraba bagian kecil janin yaitu ekstremitas
janin.
Leopold III : Bagian terbawah janin teraba bulat, keras dan
melenting yaitu kepala. Sudah masuk PAP
Leopold IV: Kepala sudah masuk PAP Divergent 4/5 bagian.
Mc. Donald: Kepala sudah masuk PAP
TBJ : 36 cm, 3587 gr
DJJ : 130x/menit terdengar jelas teratur.
Ektremitas bawah: Tidak ada gangguan pergerakan
Kaki kiri/kaki kanan: oedema +- /+ -
III.ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL
Dx Potensial: Tidak ada
Masalah potensial: Tidak ada
Kriteria Hasil :
TFU sesuai usia kehamilan
Keadaan janin baik
Keadaan ibu baik
Intervensi :
1. Beritahu ibu tentang hasil pemeriksaan yang telah dilakukan.
R : Pemahaman kondisi ibu dan perkembangan janin
2. Berikan informasi tentang konsumsi makanan yang seimbang dan bergizi,
khususnya dalam meningkatkan dan menjaga kestabilan kadar hb dalam
darah ibu
R : Pemenuhan kebutuhan nutrisi selama kehamilan, diperlukanzat gizi
dalam jumlah yang lebih besar dari pada sebelum hamil.
3. Berikan terapi sesuai dengan kondisi kesehatan ibu yaitu vitamin dan
tablet Fe
R : Ibu hamil trimester II dan III mengalami penurunan haemoglobin dan
haematokrit yang cepat karena pada saat ini terjadi ekspansi volume darah
yang cepat (hemodilusi)
4. Anjurkan ibu menjaga personal hygiene atau menjaga kebersihan diri dan
alat genitalia
R : Ibu hamil cenderung menghasilkan keringat yang berlebih, sehingga
perlu menjaga kebersihan badan secara ekstra disamping itu menjaga
kebersihan badan juga dapat untuk mendapatkan rasa nyaman bagi tubuh.
5. Beritahu ibu tanda bahaya pada kehamilan
R : Deteksi tanda bahaya kegawatdaruratan kehamilan
6. Anjurkan pada ibu tentang pentingnya istirahat dan tidur
R: Istirahat dan tidur secara teratur dapat meningkatkan kesehatan jasmani
dan rohani untuk kepentingan perkembangan dan pertumbuhan janin dan
juga membantu wanita tetap kuat dan mencegah penyakit, juga dapat
mencegah keguguran, tekanan darah tinggi.
7. Berikan informasi tentang nyeri punggung yang ibu alami
R : Nyeri punggung terjadi karena adanya perubahan pada hormon
kehamilan yang meningkatkan kadar hormon relaksin.
8. Anjurkan ibu untuk mengompres dengan air hangat pada punggungnya 2
kali sehari
R : Kompres panas merupakan pemberian air panas dengan suhu 52 °C
yang memiliki fungsi mengurangi rasa nyeri salah satunya nyeri
punggung.
9. Ajari ibu melakukan senam hamil dan rutin melakukan di rumah
R : Senam hamil dapat memperkuat dan mempertahankan elastisitasotot-
otot sendi sehingga mempermudahkelahiran, membentuk sikap tubuh
karenasikap
tubuh yang baik selama kehamilan dandapat mengatasi keluhan-keluhan
umumseperti nyeri punggung pada ibu hamil trimesterke II dan III.
10. Anjurkan kepada ibu untuk memakai alas kaki yang tipis dan tidak licin,
tidak akan memakai alas kaki/sepatu/sandal berhak tinggi, hindari sikap
hiperlordosis.
R : Sikap hiperlordosis, memakai sepatu atau sandal hak tinggi dapat
mempengaruhi nyeri punggung.
11. Anjurkan ibu memposisikan tidur miring kanan kiri dan menggunakan
penompang bantal
R : Posisi tidur yang baik bagi ibu hamil trimester III adalah posisi tidur
miring kiri, miring kanan dan tidur menggunakan bantal memberikan rasa
nyaman dan menghindari rasa nyeri.
12. Anjurkan ibu untuk kunjungan ulang 1 minggu kemudian atau saat ada
keluhan.
R : Minimal 4 kunjungan kunjungan selama kehamilan, pada trimester III
minimal 2 kali kunjungan.
VI. IMPLEMENTASI
1. Memberitahukan ibu tentang hasil pemeriksaan yang telah dilakukan. Ibu
sudah mengetahui keadaan umum ibu dan keadaan janinnya baik.
Hasil : KU ibu baik, TTV : T : 120 / 70 mmHg, N : 88 x/menit, RR : 20
x/menit, S : 36,6°C. Usia Kehamilan : 37 minggu, DJJ : Ada, frekuensi
132x/menit.
2. Memberikan informasi tentang konsumsi makanan yang seimbang dan
bergizi, terkhusus dalam meningkatkan dan menjaga kestabilan kadar hb
dalam darah ibu seperti mengkonsumsi nasi,sayuran (bayam, sawi,
brokoli), lauk (tempe, tahu,ikan laut, telur), buah (jambu biji, tomat, jeruk,
terong belanda, pepaya), dan banyak mengkonsumsi air putih. Ibu sudah
memahami pendidikan kesehatan tentang makanan bergizi.
3. Memberikan terapi sesuai dengan kondisi kesehatan ibu : vitamin dan
tablet Fe lxl per hari dan menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi tablet fe
setelah makan malam dan meminum dengan air putih, tidak dianjurkan
mengkonsumsi kopi saat bersamaan dengan konsumsi tablet Fe.
4. Menganjurkan ibu menjaga personal hygiene atau menjaga kebersihan diri
dan alat genitalia dengan mengganti pakaian dalam jika lembab terutama
sehabis buang air kecil, karena pakaian dalam yang lembab dapat
menyebabkan pertumbuhan jamur dan bakteri di sekitar genetalia yang
akan menimbulkan ketidaknyamanan pada genetalia, Serta menyarankan
ibu agar memakai pakaian yang longgar.
5. Menganjurkan pada ibu tentang pentingnya istirahat dan tidur, yaitu tidur
tidak terlalu malam atau lewat dari jam 10 malam. Istirahat yang
diperlukan ialah 8 jam malam hari dan 1 jam siang hari, walaupuntidak
dapat tidur baiknya berbaring saja untuk istirahat, sebaiknya dengan kaki
yang terangkat, mengurangi duduk atau berdiri terlalu lama.
6. Memberitahu ibu tanda bahaya pada kehamilan seperti :
a. Perdarahan pervaginam pada hamil muda maupun hamil tua.
b. Sakit kepala yang hebat, menetap yang tidak hilang
c. Perubahan visual secara tiba- tiba (pandangan kabur)
d. Nyeri abdomen yang hebat
e. Bengkak pada muka atau tangan.
f. Bayi bergerak kurang dari seperti biasanya
7. Memberikan informasi tentang nyeri punggung yang ibu alamikarena
adanya perubahan pada hormon kehamilan yang meningkatkan kadar
hormone relaksin, hal ini mempengaruhi fleksibilitas jaringan ligamen
yang akhirnya meningkatkan mobilitas sendi di pelvis dan akan
berdampak pada ketidakstabilan spinal dan pelvis serta menyebabkan rasa
tidak nyaman.
8. Menganjurkan ibu untuk mengompres dengan air hangat pada
punggungnya 2 kali sehari dengan pemberian air panas suhu 52 °C.
9. Mengajari ibu melakukan senam hamil dan rutin melakukan di rumah, 4
kali dalam 1 bulan bermanfaat untuk mengurangi keluhan keluhanpada ibu
hamil seperti nyeri pinggang, kram otot, sembelit, pembengkakan,
mengontrol berat badan ibu.
10. Menganjurkan kepada ibu untuk memakai alas kaki yang tipis dan tidak
licin, tidak akan memakai alas kaki/sepatu/sandal berhak tinggi, hindari
sikap hiperlordosis.
11. Menganjurkan ibu memposisikan tidur miring kanan kiri dan
menggunakan penompang bantal.
12. Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang 1 minggu kemudian atau saat
ada keluhan. Ibu mengatakan akan datang 1 minggu lagi atau saat ada
keluhan untuk pemeriksaan.
VII. EVALUASI
S : Ibu mengatakan sudah memahami dan mengerti dengan kondisi
kehamilannya
O : Ibu dapat menjelaskan kembali informasi yang diberikan oleh petugas
kesehatan, ibu dapat menjawab pertanyaan yang diajukan oleh petugas
kesehatan
A : GIP0A000 UK 37 minggu janin hidup, tunggal, letak kepala, intra
uteri, keadaan umum ibu dan janin baik
P : 1. Menganjurkan ibu rutin mengkonsumsi tablet Fe lxl per hari
2. Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang 1 minggu kemudian atau saat
ada keluhan
3. Mengingatkan untuk mempersiapkan alat-alat dan kebutuhan untuk
persalinan.
LAMPIRAN :
Kartu Scor Poedji Rochyati