Anda di halaman 1dari 34

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.

DI PUSKESMAS DONGKO TRENGGALEK

NAMA : ENGGAR WAHYU ANGGRAINI

NIM : 202206091100

PRODI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS KADIRI


LEMBAR PENGESAHAN

“Asuhan Kebidanan Pada. Ny. F di Puskesmas Dongko Kabupaten Trenggalek”,


mahasiswa atas nama :

Nama : Enggar Wahyu Anggraini

NIM : 202206091100

Telah disahkan pada tanggal :..................................................................................

Pembimbing Institusi

Mayasari Putri Ardela, S.Keb., Bd, M.Keb.


TINJAUAN PUSTAKA

A. Kehamilan
1. Pengertian
Kehamilan adalah proses fertilisasi atau penyatuan dari
spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila
dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan
berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan lunar atau 9 bulan
menurut kalender internasional. Kehamilan terbagi dalam 3 trimester,
dimana trimester kesatu berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua
(minggu ke-13 hingga ke-27), dan trimester ketiga (minggu ke-28 hingga
ke-40). (Prawirohardjo, 2009: 213).
Kehamilan adalah kondisi dimana seorang wanita memiliki janin
yang sedang tumbuh di dalam tubuhnya. Kehamilan pada manusia berkisar
40 minggu atau 9 bulan, dihitung dari awal periode menstruasi terakhir
sampai melahirkan (Walyani, 2015: 1).
2. Tanda-tanda kehamilan
Tanda-tanda kehamilan adalah sebagai berikut:
1) Tanda Tidak Pasti Kehamilan
a) Amenorea (terlambat datang bulan). Konsepsi dan nidasi
menyebabkan tidak terjadi pembentukan folikel de Graaf dan
ovulasi. Dengan mengetahui hari pertama haid terakhir dengan
perhitungan rumus Naegle, dapat ditentukan perkiraan persalinan.
b) Rahim membesar, sesuai dengan tuanya hamil.
c) Pada pemeriksaan dalam, dijumpai tanda Hegar, tanda
Chadwicks, tanda Piscaseck, kontraksi Braxton Hicks, dan teraba
ballottement.
d) Pemeriksaan tes biologis kehamilan positif. Tetapi sebagian
kemungkinan positif palsu.
e) Mual dan muntah (emesis). Pengaruh hormon estrogen dan
progesteron menyebabkan pengeluaran asam lambung yang
berlebihan. Mual dan muntah terutama pada pagi hari disebut
morning sickness. Dalam batas yang fisiologis, keadaan ini dapat
diatasi. Akibat mual dan muntah, nafsu makan berkurang.
f) Ngidam. Kondisi dimana Wanita hamil sering menginginkan
makanan tertentu, keinginan yang demikian disebut ngidam.
g) Sinkope atau pingsan. Terjadinya gangguan sirkulasi ke daerah
kepala (central) menyebabkan iskemia susunan saraf pusat dan
menimbulkan sinkop atau pingsan. Keadaan ini menghilang
setelah usia kehamilan 16 minggu.
h) Payudara tegang. Pengaruh estrogen dan progestron dan
somatomamotrofin menimbulkan deposit lemak, air, dan garam
pada payudara. Payudara membesar dan tegang. Ujung saraf
tertekan menyebabkan rasa sakit terutama pada hamil pertama.
i) Sering miksi. Desakan rahim ke depan menyebabkan kandung
kemih cepat terasa penuh dan sering miksi. Pada triwulan kedua,
gejala ini sudah menghilang.
j) Konstipasi atau obstipasi. Pengaruh hormon progesteron dapat
menghambat peristaltik usus, menyebabkan kesulitan untuk
buang air besar.
k) Pigmentasi pada kulit. Keluarnya melanophore stimulating
hormone hipofisis anterior menyebabkan pigmentasi kulit di
sekitar pipi (kloasma gravidarum), pada dinding perut (striae
lividae, striae nigra, linea alba makin hitam), dan sekitar
payudara (hiperpigmentasi areola mamae, putting susu makin
menonjol, kelenjar Montgomery menonjol, pembuluh darah
menifes sekitar payudara), dan di sekitar pipi (kloasma
gravidarum).
l) Epulis. Hipertrofi gusi yang disebut epulis, dapat terjadi bila
hamil.
m) Varises/ penampakan pembuluh darah vena. Karena pengaruh
dari estrogen dan progestron terjadi penampakan pembuluh darah
vena, terutama mereka yang mempunyai bakat. Penampakan
pembuluh darah terjadi di sekitar genitalia eksterna, kaki, betis,
dan payudara. Penampakan pembuluh darah ini menghilang
setelah persalinan.

2) Tanda Pasti Kehamilan


a) Gerakan janin dalam rahim.
b) Terlihat/ teraba gerakan janin dan teraba bagian-bagian janin.
n) Denyut jantung janin. Didengar dengan stetoskop Laenec, alat
kardiotokografi, alat Doppler. Dilihat dengan ultrasonografi.
Pemeriksaan dengan alat canggih, yaitu rontgen untuk melihat
kerangka janin, ultrasonografi. (Manuaba, 2010: 107-109).
3. Perubahan fisiologi pada kehamilan
1) Uterus
Uterus yang semula besarnya hanya sebesar jempol atau beratnya 30
gram akan mengalami hipertrofi dan hiperplasia, sehingga menjadi
seberat 1000 gram saat akhir kehamilan. Otot dalam rahim mengalami
hiperplasia dan hipertrofi menjadi lebih besar, lunak, dan dapat
mengikuti pembesaran rahim karena pertumbuhan janin (Manuaba,
2010: 85-87).

Gambar 2.1 TFU sesuai masa kehamilan


2) Ovarium
Dengan adanya kehamilan, indung telur yang mengandung korpus
luteum gravidarum akan meneruskan fungsinya sampai terbentuknya
plasenta yang sempurna pada usia 16 minggu (Manuaba, 2010: 92).
3) Vagina dan Vulva
Vagina dan vulva mengalami peningkatan pembuluh darah karena
pengaruh estrogen sehingga tampak makin berwarna merah dan
kebiru-biruan (tanda Chadwicks) (Manuaba, 2010: 92).
4) Payudara
Pada awal kehamilan perempuan akan merasakan payudara menjadi
semakin lunak. Seletah bulan kedua payudara akan bertambah
ukurannya dan vena-vena dibawah kulit akan lebih terlihat. Puting
payudara akan lebih besar, kehitaman, dan tegak. Areola akan lebih
besar dan kehitaman. Kelenjar sebasea dari areola akan membesar dan
cenderung menonjol keluar (Saifuddin, 2009: 179).
5) Sirlukasi Darah
Volume darah semakin meningkat dan jumlah serum darah lebih besar
dari pertumbuhan sel darah, sehingga terjadi pengenceran darah
(hemodelusi). Sel darah merah semakin meningkat jumlahnya untuk
dapat mengimbangi pertumbuhan janin dalalm rahim, tetapi
pertambahan sel darah tidak seimbang dengan peningkatan volume
darah sehingga terjadi hemodelusi yang disertai anemia fisiologis
(Manuaba, 2010: 93).
6) Sistem Pernapasan
Pada kehamilan terjadi perubahan system respirasi untuk dapat
memenuhi kebutuhan O2. Disamping itu terjadi desakan diafragma
karena dorongan rahim yang membesar pada usia kehamilan 32
minggu. Sebagai kompensasi terjadinya desakan rahim dan kebutuhan
O2 yang meningkat, ibu hamil akan bernafas lebih dalam sekitar 20
sampai 25% daripada biasanya (Manuaba, 2010: 93).
7) Sistem pencernaan
Pengeluaran asam lambung meningkat karena pengaruh estrogen,
mengakibatkan:
a) Pengeluaran air liur berlebihan (hipersalivasi)
b) Daerah lambung terasa panas
c) Terjadi mual dan sakit/pusing kepala terutama pagi hari, yang
disebut morning sickness
d) Muntah yang terjadi disebut emesis gravidarum
e) Muntah berlebihan sehingga mengganggu kehidupan sehari-hari,
disebut hiperemesis gravidarum
f) Progesteron menimbulkan gerak usus makin berkurang dan dapat
menyebabkan obtipasi (Manuaba, 2010: 94).
Selama hamil gerakan makanan melalui usus berlangsung dengan
lambat sehingga memungkinkan nutrisi dan air diserap dengan
lebih banyak, tetapi kadang-kadang menyebabkan sembelit.
Tekanan dari rahim yang membesar pada usus besar akan
memperberat masalah konstipasi ini sehingga akan menimbulkan
keluhan pada ibu hamil (Simkin, 2007: 84).
8) Sistem perkemihan
Karena pengaruh desakan hamil muda dan turunnya kepala bayi pada
hamil tua, terjadi gangguan miksi dalam bentuk sering berkemih.
Desakan tersebut menyebabkan kandung kemih cepat terasa penuh.
Hemodelusi menyebabkan metabolisme air makin lancar sehingga
pembentukan urine akan bertambah (Manuaba, 2010: 94).
9) Kulit
Pada kulit terjadi perubahan deposit pigmen dan hiperpigmentasi
karena pengaruh melanophore stimulating hormone lobus hipofisis
anterior dan pengaruh kelenjar suprarenalis. Hiperpigmentasi ini
terjadi pada striae gravidarum livide atau alba, areola mamae, papilla
mamae, linea nigra, pipi (chloasma gravidarum). Setelah persalinan
hiperpigmentasi ini akan menghilang (Manuaba, 2010: 94).
10) Metabolisme
Perubahan metabolisme pada kehamilan:
a) Metabolisme basal naik sebesar 15-20% dari semula, terutama pada
trimester ketiga.
b) Keseimbangan asam basa mengalami penurunan dari 155 mEq per
liter menjadi 145 mEq per liter disebabkan hemodelusi darah dan
kebutuhan mineral yang diperlukan janin.
c) Kebutuhan protein wanita hamil makin tinggi untuk pertumbuhan
dan perkembangan janin, perkembangan organ kehamilan, dan
persiapan laktasi. Dalam makanan diperlukan protein tinggi sekitar
0,5 g/kg berat badan atau sebutir telur ayam sehari.
d) Kebutuhan kalori didapat dari karbohidrat, lemak dan protein.
e) Kebutuhan zat mineral untuk ibu hamil:
(1) Kalsium, 1,5 gram setiap hari, 30-40 gram untuk pembentukan
tulang janin.
(2) Fosfor, rata – rata 2 gram dalam sehari.
(3) Zat besi, 800 mg atau 30-50 mg per hari.
(4) Air, ibu hamil memerlukan air cukup banyak dan dapat terjadi
retensi air.
f) Berat badan ibu hamil bertambah. Berat badan ibu hamil akan
bertambah antara 6,5-16,5 kg selama hamil atau terjadi kenaikan
berat badan 0,5 kg/ minggu. (Manuaba, 2010: 107-109).
4. Perubahan Psikologis Pada Wanita Hamil
Kehamilan adalah saat – saat krisis, saat terjadinya gangguan perubahan
identitas dan peran bagi setiap orang : ibu, bapak, dan anggota keluarga.
Efek – efek pada masa kehamilan dapat dipahami dengan baik bila kita
mengerti tentang kerangka kerja teori krisis. (Hamilton, 1995: 59).
Perubahan psikologis pada wanita hamil menurut trimester kehamilan
adalah:
1) Trimester I
Trimester pertama ini sering dirujuk pada masa penentuan membuat
fakta bahwa wanita itu hamil. Kebanyakan wanita bingung tentang
kehamilannya. Kebingungan itu secara normal akan berakhir spontan
ketika ibu hamil tersebut menerima kehamilannya. Wanita hamil juga
memiliki perubahan keinginan seksual. Dalam trimester I ini, adalah
waktu penurunan libido. Libido dipengaruhi oleh kelelahan, mual,
depresi, sakit dan pembesaran payudara, kehawatiran, dan
kekecewaan yang semua merupakan bagian yang normal pada TM I.
2) Trimester II
Selama TM II ini wanita umumnya merasa baik dan terbebas dari
ketidaknyamanan kehamilan. TM II dibagi menjadi fase
prequickening dan postquickening. Quickening (pergerakan janin)
sebagai fakta kehidupan, menambah daya dorong psikologi wanita.
3) Trimester III
Trimester III sering disebut sebagai periode penantian. Menanti
kehadiran bayinya sebagai bagian dari dirinya, wanita hamil tidak
sabar untuk segera melihat bayinya. TM III adalah waktu untuk
mempersiapkan kelahiran dan kedudukan sebagai orang tua seperti
terpusatnya perhatian pada kelahiran bayi (Saminem, 2009: 5).
5. Pemeriksaan Antenatal Care (ANC)
Antenatal care adalah pengawasan sebelum persalinan terutama
ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim dan
ibunya. (Manuaba,1998:129).
Menurut Manuaba (1998:133) jadwal antenatal care (ANC) adalah
sebagai berikut:
1) Trimester I
a)Setiap bulan sekali
b)Diambil data tentang laboraturium
c)Pemeriksaan ultrasonografi
d)Nasehat diet tentang empat sehat lima sempurna, tambahan protein
½ gr/kg= 1 telur/hari.
e)Observasi adanya penyakit yang dapat mempengaruhi kehamilan,
komplikasi kehamilan.
f) Rencana untuk pengobatan penyakitnya, menghindari terjadinya
komplikasi kehamilan dan imunisasi tetanus.
2) Trimester II
a) Setiap bulan sekali
b) Diambil data tentang laboraturium
c) Pemeriksaan ultrasonografi
d) Nasehat diet tentang empat sehat lima sempurna, tambahan protein
½ gr/kg= 1 telur/hari.
e) Observasi adanya penyakit yang dapat mempengaruhi kehamilan,
komplikasi kehamilan.
f) Rencana untuk pengobatan penyakitnya, menghindari terjadinya
komplikasi kehamilan dan imunisasi tetanus.
3) Trimester III
a) Setiap dua minggu sekali, sampai ada tanda kelahiran
b) Evaluasi data laboraturium untuk melihat hasil pengobatan
c) Diet 4 sehat 5 sempurna
d) Pemeriksaan ultrasonografi
e) Imunisasi tetanus II
f) Observasi adanya penyakit yang menyertai kehamilan,
komplikasi hamil trimester ketiga
g) Rencana pengobatan
h) Nasehat tentang tanda-tanda inpartu, kemana harus datang untuk
melahirkan.
6. Ketidaknyamanan dan cara mengatasi
Tabel ketidaknyamanan dan cara mengatasi
No Ketidaknyamanan Cara mengatasi
1 Mual muntah 1. Makan sedikit dulu sebelum bangun tidur
(gering pagi/ (biskuit, roti kering, teh)
morning 2. Hindari makanan yang merangsang dan
sickness) berbumbu tajam
3. Makan dalam porsi kecil namun sering
4. Dapat diberikan vitamin B kompleks,
vitamin C, dan sedatif
5. Konsul kedokter jika tidak hilang.

2 Sering BAK 1. Minum yang cukup seperti biasa, namun


kurangi minum dimalam hari dan
perbanyak minum dimalam hari
2. Lakukan latihan untuk menguatkan otot
pubis (senam/menahan)
3. Konsultasikan kedokter jika ada keluhan.
3 Pengeluaran 1. Lakukan higiene vulva
lendir vagina 2. Pakai celana dalam dari bahan yang
(flour menyerap
albus/keputihan) 3. Ganti celana jika basah dan keringkan.

4 Ptialisme (sering 1. Cuci mulut dengan menggunakan obat


meludah) kumur
2. Isap permen atau jeruk pecel
5 Nyeri ulu hati 1. Berikan teh hangat secara sering
2. Makan lebih sering namun sedikit-sedikit
3. Hindari membungkuk dan tidur terlentang
4. Duduk tegak sambil napas dalam dan
panjang
5. Jika keluhan bertambah, konsultasikan ke
dokter untuk pemberian antasid

6 Varises 1. Istirahat/tidur dengan kaki ditinggikan


2. Hindari kaki ditegangkan
3. Memakai stocking elastis.

7. Penatalaksanaan Pada Masa Kehamilan Normal


Menurut Depkes (2009) asuhan antenatal dilakukan dengan cara
mengumpulkan data, menetapkan diagnose, rencana tindakan, dan
melaksanakannya untuk menjamin keamanan dan keleluasaan serta
kesejahteraan janin selama periode kehamilan terutama pada pemriksaan
antenatal pertama ataupun ulangan. Standart minimal ANC adalah 14 T,
yaitu:
1) Timbang dan ukur tinggi badan. Total pertambahan BB pada
kehamilan normal 11,5-16 kg. Adapun TB menentukan panggul ibu,
ukuran normal yang baik untuk ibu hamil antara lain >145 cm.
2) Ukur tensi darah. Tekanan darah perlu diukur untuk mengetahui
perbandingan nilai dasar selama kehamilan. Tekanan darah yang
adekuat darah sistolik 140 mmHg atau sistolik 90 mmHg pada saat
awal pemeriksaan dapat mengindikasi potensi hypertensi.
3) Tinggi fundus uteri. Apabila usia kehamilan dibawah 24 minggu
pengukuran dilakukan dengan jari, jika diatas 24 minggu memakai Mc
Donald yaitu dengan menggunakan metlin dari tepi sympisis sampai
fundus uteri.
4) Tetanus toxoid. Pemberian imunisasi TT pada kehamilan umumnya
diberikan dua kali saja. Imunisasi pertama diberikan pada usia 16
minggu, kedua diberikan 4 minggu kemudian.
5) Tablet Fe (minimal 90 tablet selama hamil). Zat besi pada ibu hamil
adalah mencegah defisiensi zat besi pada ibu hamil, bukan menaikkan
kadar haemoglobin. Jika ditemukan anemia berikan 2-3 tablet zat besi
perhari.
6) Tes PMS. Bidan harus menganjurkan untuk pemeriksan PMS. PMS
tidak dapat dicegah hanya dengan membersihkan kelamin setelah
berhubungan seksual, minum jamu tradisional, minum antibiotik
sebelum dan sesudah melakukan hubungan seksual.
7) Pemeriksaan Hb (Haemoglobulin). Dilakukan untuk mengetahui ibu
mengalami anemia atau tidak, mengetahui golongan darah ibu,
sehingga pada saat persalinan ibu sudah mempersiapkan sesuai
dengan golongan darah ibu.
8) Pemeriksaan VDRL. Menganjurkan pada ibu untuk melakukan
pemeriksaan VDRL untuk mendeteksi secara dini resiko penularan
penyakit IMS.
9) Perawatan payudara dan tekan payudara. Sangat penting dan sangat
dianjurkan selama hamil dalam merawat payudara, untuk kelancaran
proses menyusui dan tidak adanya komplikasi pada payudara, karena
segera setelah lahir bayi akan dilakukan IMD.
10) Pemeliharaan tingkat kebugaran/ senam hamil
Untuk melatih nafas saat menghadapi proses persalinan, dan untuk
menjaga kebugaran tubuh ibu selama hamil.
11) Temu wicara. Anamnesa meliputi biodata riwayat menstruasi,
kesehatan, kehamilan, persalinan, dan nifas.
12) Pemeriksaan protein urine atas indikasi
Pemeriksaan penunjang untuk mendeteksi secara dini apakah ibu
mengalami hipertensi atau tidak, jika hasilnya positif, maka ibu
bahaya PEB.
13) Pemeriksaan reduksi urine atas indikasi. Dilakukan untuk mendeteksi
secara dini ditakutkan ibu mengalami penyakit DM.
14) Pemberian terapi kapsulyodium untuk daerah endemis gondok.
Diberikan terapi tersebut untuk mengantisipasi terjadinya kekurangan
yodium dan mengurangi terjadinya kekerdilan pada bayi kelak.
8. Penatalaksanaan Secara Umum Pada Kehamilan Normal
1) Diagnosa : Kehamilan Normal
a) Menjelaskan tentang hasil pemeriksaan kepada ibu. Informasi yang
dikumpulkan selama kunjungan antenatal memungkinkan bidan
dan ibu hamil untuk menentukan pola perawatan antenatal yang
tepat. Memberikan informasi tentang gerakan janin dapat
memberikan ketenangan pada ibu (Fraser,2011:266).
b) Mengkomunikasikan dengan ibu tentang perubahan fisiologis dan
ketidaknyamanan umum yang terjadi pada masa kehamilan.
Membedakan antara ketidaknyamanan yang umum dialami pada
saat hamil dan komplikasi yang mungkin terjadi
(Varney,2007:531). Persiapkan untuk mengajukan pertanyaan,
memberikan informasi dan mendiskusikan isu-isu tentang
kesejahteraan fisik dan emosi/ psikologis wanita
(Medforth,2012:47).
c) Menyarankan pada ibu untuk istirahat cukup selama hamil.
Kesejahteraan janin ditunjang dari suplai O2 yang cukup pada ibu.
d) Wanita hamil harus makan paling sedikit bertambah 1 porsi untuk
setiap harinya, makan dalam jumlah sedikit tetapi frekuensinya
sering, makanlah mikronutrien secara alami. Pada masa kehamilan
memerlukan asuhan nutrien yang tinggi untuk proses
perkembangan janin selanjutnya (Indrayani,2011:175).
e) Mendiskusikan dengan ibu tentang rencana persalinan. Rencana
persalinan akan efektif jika dibuat dalam bentuk tertulis bersama
bidan yang berbagi informasi sehingga ibu dapat membuat rencana
sesuai dengan praktik dan layanan yang tersedia (Fraser,2011:248).
f) Mendiskusikan tanda dan gejala persalinan dan kapan harus
menghubungi bidan (Varney,2007:557). Informasi yang perlu
diketahui seorang wanita (ibu hamil) demi kesehatan dan
keamanan diri dan bayinya (Varney,2007:554).
g) Menjelaskan kepada ibu mengenai tanda bahaya kehamilan seperti
sakit kepala hebat, perdarahan pervaginam.
h) Mengidentifikasi tanda dan gejala penyimpangan yang mungkin
dari kondisi normal atau komplikasi (Varney, 2007: 531).
i) Penatalaksanaan Menurut Keluhan
(1) Penjelasan mengenai sebab terjadinya.
(2) Kosongkan saat ada dorongan untuk kencing.
(3) Perbanyak minum pada siang hari.
(4) Batasi minum kopi, teh, dan soda.
(5) Jelaskan tentang bahaya infeksi saluran kemih dengan menjaga
posisi tidur yaitu dengan berbaring miring ke kiri dan kaki
ditinggikan untuk mencegah deorises.
B. Tinjauan Menejemen 5 Langkah Askeb
1. Pengertian Manajemen Kebidanan
Manajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah kebidanan
yang digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan
tindakan berdasarkan teori ilmiah, temuan, keterampilan dalam rangkaian
atau tahapan yang logis untuk mengambil suatu keputusan yang terfokus
pada pasien. Manajemen kebidanan terdiri dari lima langkah yang
berurutan dimulai dengan pengumpulan data sampai dengan evaluasi
(Sulistyawati, 2010:219).
2. Langkah-Langkah Manajemen Kebidanan
a. Pengkajian
Menurut Sulistyawati (2010:219) pada langkah pertama ini
dikumpulkan semua informasi yang akurat dan lengkap dari semua
sumber yang berkaitan dengan kondisi pasien. Untuk memperoleh
data dilakukan melalui anamnesis. Anamnesis adalah pengkajian
dalam rangka mendapatkan data tentang pasien melalui pengajuan
pertanyaan-pertanyaan.
Menurut Sulistyawati (2010: 220–228) bagian-bagian penting
anamnesis, yaitu:
1) Data Subyektif
(1) Biodata
a) Nama
Sebagai identitas.
b) Usia/tanggal lahir
Data ini ditanyakan untuk menentukan apakah ibu dalam
persalinan berisiko usia atau tidak.
c) Agama
Dasar bidan dalam memberikan dukungan mental dan
spiritual terhadap pasien dan keluarga.
d) Pendidikan terakhir
Untuk menentukan metode yang paling tepat dalam
penyampaian informasi mengenai tehnik melahirkan
bayi.
e) Pekerjaan
Menggambarkan tingkat sosial ekonomi, pola sosialisasi
dan data pendukung dalam menentukan pola komunikasi
yang akan dipilih selama asuhan.
f) Suku/bangsa
Berhubungan dengan sosial budaya yang dianut oleh
pasien dan keluarga yang berkaitan dengan persalinan.
g) Alamat
Sebagai data mengenai distribusi lokasi pasien, data ini
juga memberi gambaran mengenai jarak dan waktu yang
ditempuh pasien menuju lokasi persalinan.
(2) Riwayat Pasien
a) Keluhan utama
Untuk mengetahui alasan pasien datang ke fasilitas
pelayanan kesehatan.
b) Menstruasi
Untuk mengetahui gambaran tentang keadaan dasar
organ reproduksi. Data yang harus diperoleh dari
riwayat menstruasi antara lain:
(a) Manarche: usia pertama kali mengalami menstruasi.
(b) Siklus: jarak antara menstruasi yang dialami dengan
menstruasi berikutnya.
(c) Volume: seberapa banyak darah menstruasi yang
keluar.
(d) Keluhan: keluhan yang disampaikan oleh pasien
dapat menunjuk kepada diagnosis tertentu.
c) Riwayat Kesehatan Keluarga
Beberapa data penting tentang riwayat kesehatan pasien
yang perlu diketahui adalah apakah pasien pernah atau
sedang menderita penyakit seperti jantung, diabetes
mellitus, ginjal, hipertensi, hipotensi, hepatitis atau
anemia.
d) Pola makan
Untuk mendapatkan gambaran bagaiman pasien
mencukupi asupan gizinya. Data fokus mengenai asupan
mengenai asupan makanan pasien seperti kapan atau jam
berapa terakhir kali makan, makanan yang dimakan,
jumlah makanan yang di makan.
e) Pola minum
Pada masa persalinan, data mengenai intake cairan
sangat penting karena akan menentukan kecenderungan
terjadinya dehidrasi. Data yang perlu ditanyakan seperti
kapan terakhir kali minum, berapa banyak yang
diminum, apa yang diminum.
f) Pola istirahat
Data yang ditanyakan seperti kapan terakhir tidur, berapa
lama dan aktivitas sehari-hari.
g) Personal Hygiene
Beberapa pertanyaan yang diajukan seperti kapan
terakhir mandi, keramas dan gosok gigi, kapan terakhir
ganti baju dan pakaian dalam.

h) Aktivitas seksual
Data yang diperlukan berkaitan dengan aktivitas seksual
seperti keluhan, frekuensi dan kapan terakhir kali
melakukan hubungan seksual.
2) Data Obyektif
Data ini dikumpulkan guna melengkapi data untuk menegakkan
diagnosis. Bidan melakukan pengkajian data objektif melalui
pemeriksaan inspeksi, palpasi, auskultasi, perkusi dan
pemeriksaan penunjang yang dilakukan secara berurutan.
Langkah-langkah pemeriksaaan yaitu:
(1) Keadaan Umum
Data ini didapat dengan mengamati keadaan pasien secara
keseluruhan. Hasil pengamatan yang dilaporkan kriterianya
sebagai berikut:
a) Baik
Jika pasien memperlihatkan respon yang baik terhadap
lingkungan dan orang lain serta secara fisik pasien tidak
mengalami ketergantungan dalam berjalan.
b) Lemah
Kriteria ini jika kurang atau tidak memberikan respon
yang baik terhadap lingkungan dan orang lain dan pasien
sudah tidak mampu berjalan sendiri.
(2) Kesadaran
Untuk mendapatkan gambaran tentang kesadaran pasien,
dapat melakukan pengkajian derajat kesadaran pasien dari
keadaan composmentis (kesadaran maksimal) sampai dengan
koma (pasien tidak dalam keadaan sadar).
(3) Tanda-Tanda Vital
Pemeriksaan ini meliputi : tekanan darah, nadi, pernafasan
dan suhu.
(4) Pemeriksaan Fisik
a) Kepala
Tujuan pengkajian kepala adalah untuk mengetahui
bentuk dan fungsi kepala (Prihardjo, 2006: 50).
(a) Rambut: warna, kebersihan, mudah rontok atau tidak.
(b) Telinga: kebersihan, gangguan pendengaran.
Tujuan pengkajian telinga adalah untuk mengetahui
keadaan telinga luar, saluran telinga, gendang telinga
dan pendengaran (Prihardjo, 2006: 61).
(c) Mata: konjungtiva, sklera, kebersihan, kelainan,
gangguan penglihatan (rabun jauh/dekat).
Tujuan pengkajian mata adalah untuk mengetahui
bentuk dan fungsi mata (Prihardjo, 2006: 51).
(d) Hidung: kebersihan, polip, alergi debu.
Tujuan pengkajian hidung adalah untuk mengetahui
keadaan bentuk dan fungsi hidung (Prihardjo, 2006:
67)
(e) Mulut
Tujuan pengkajian mulut adalah untuk mengetahui
bentuk dan kelainan pada mulut (Prihardjo, 2006: 71).
i) Bibir: warna, integritas jaringan (lembab, kering
atau pecah-pecah).
ii) Lidah: warna, kebersihan.
iii) Gigi: kebersihan, karies.
iv) Gangguan pada mulut (bau mulut)
b) Leher : pembesaran kelenjar limfe.
Tujuan pengkajian leher adalah untuk mengetahui bentuk
leher serta organ-organ penting yang berkaitan (Prihardjo,
2006: 72)
c) Dada
Tujuan pengkajian dada adalah untuk mengetahui postur,
bentuk, kesimetrisan (Prihardjo, 2006: 87)
(a) Bentuk
(b) Simetris/tidak
d) Perut: bentuk, bekas luka operasi
e) Ekstremitas
Tujuan pengkajian ekstremitas adalah untuk menilai
ada/tidaknya gerakan ekstremitas abnormal (Uliyah dan
Hidayat, 2009: 147).
(a) Atas: gangguan/ kelainan, bentuk.
(b) Bawah: bentuk, oedem, varises.
f) Data Penunjang
(a) Laboratorium
i) Kadar Hb.

b. Merumuskan Diagnosa
Menurut Sulistyawati (2010:229) pada langkah ini mengidentifikasi
masalah atau diagnosis berdasarkan rangkaian masalah yang ada.
Langkah ini membutuhkan antisipasi, bila mungkin dilakukan
pencegahan. Sambil mengamati pasien, diharapkan siap bila diagnosis
atau masalah potensial benar-benar terjadi.
c. Intervensi
Menurut Sulistyawati (2010:230) pada langkah ini direncanakan
asuhan yang menyeluruh berdasarkan langkah sebelumnya. Semua
perencanaan yang dibuat harus berdasarkan pertimbangan yang tepat
meliputi pengetahuan, teori yang terbaru serta divalidasi dengan
asumsi mengenai apa yang diinginkan pasien. Cara menghindari
perencanaan asuhan yang tidak terarah maka dibuat terlebih dahulu
pola pikir sebagai berikut:
1) Tentukan tujuan tindakan yang akan dilakukan meliputi sasaran
dan target hasil yang akan dicapai.
2) Tentukan rencana tindakan sesuai dengan masalah dan tujuan yang
akan dicapai.
d. Implementasi/ Penatalaksanaan
Menurut Sulistyawati (2010: 231–232) pada langkah ini rencana
asuhan menyeluruh yang telah diuraikan pada langkah intervensi
dilaksanakan secara efisien dan aman.
e. Evaluasi
Menurut Sulistyawati (2010: 233) untuk mengetahui sejauh mana
keberhasilan asuhan yang diberikan kepada pasien, mengacu kepada
beberapa pertimbangan sebagai berikut:
1) Tujuan asuhan kebidanan.
2) Efektifitas tindakan untuk mengatasi masalah.
3) Hasil asuhan.
TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. F GIP0A000 UK 37 MINGGU DI


PUSKESMAS DONGKO TRENGGALEK

Tanggal pengkajian : 9 November 2022, Jam : 09.00


No register : 008

I. PENGKAJIAN
A. Data Subjektif
1. Biodata
Nama : Ny. F Nama : Tn. S
Umur : 25 tahun Umur : 27 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Suku : Jawa Suku : Jawa
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Penghasilan : Penghasilan : + Rp. 3.500.000
Alamat : Trenggalek

2. Alasan datang
Kunjungan pertama Kunjungan ulang √

3. Keluhan utama
Ibu mengatakan hamil anak pertama usia kehamilan 9 bulan. Ibu
datang ke puskesmas ingin memeriksakan kehamilan dan tidak
memiliki keluhan apapun.
4. Riwayat Kesehatan
a. Penyakit yang lalu
Ibu tidak pernah sakit berat, tidak pernah menderita penyakit
menurun seperti TBC, asma, DM, dan menurun seperti hipertensi,
asma dan paru-paru
b. Penyakit sekarang
Ibu mengatakan saat ini sehat tidak menderita penyakit menurun
seperti TBC, asma, DM, dan menurun seperti hipertensi, asma dan
paru-paru. Tidak mempunyai penyakit menular.
c. Penyakit Keluarga
Di dalam keluarga tidak ada riwayat penyakit hipertensi, jantung,
diabetes mellitus, asma, tidak ada riwayat keturunan kembar.

5. Riwayat Obstetri
a. Riwayat menstruasi
Amenorhoe : Ya
Menarche : 12 tahun
Lama : 6 hari
Banyak : Ganti pembalut 4 kali/hari
Siklus : 28 hari
Teratur/tidak : Teratur
Fluor albus : Tidak
Dismenorhoe : Tidak
HPHT : 24 Februari 2022
TP/HPL : 1 Desember 2022

b. Riwayat Kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu


No Tgl/Bln/Th Usia Tempat Jenis Penolong Penyulit Anak Nifa Usia
persalinan Kehamilan persalinan persalinan kehamila JK BB PB s anak
n

Hamil ini
c. Riwayat Kehamilan sekarang
Ibu mengatakan ini kehamilan ke 1 dengan usia kehamilan 9 bulan
ANC TM I : 1 kali
Keluhan: mual, pusing
Hasil pemeriksaan: PP tes urin positif
Terapi : asam folat 1x hari
Penyuluhan yg didapat: pola makan sedikit tapi sering
ANC TM II : 3 kali
Keluhan: tidak ada
Hasil pemeriksaan: kehamilan normal
Terapi : Fe 1x/hr, kalk 1x/hr
Penyuluhan yg didapat: senam hamil, tanda baya kehamilan
ANC TM III : 3 kali
Keluhan: nyeri punggung
Hasil pemeriksaan: kehamilan normal
Terapi : Fe 1x/hr, kalk 1x/hr
Penyuluhan yg didapat: tanda-tanda persaslinan, ASI
eksklusif
TT yang pernah didapat :
T1 : tgl sudah
T2 : tgl sudah
T3 : tgl sudah
T4 : tgl sudah
T5 : tgl sudah
Status TT : T4
Gerak anak sejak 5 bulan, gerak 24 jam terakhir 14-16 kali
6. Riwayat KB
Belum menjadi peserta KB
7. Riwayat Perkawinan
Menikah : 1 kali
Lama : 1 th
Usia pertama menikah : 24 th

8. Riwayat Psikososial
Ibu mengatakan kehamilan ini merupakan kehamilan yang diinginkan,
keluarga senang menerima kehamilan ini, suami juga senang.

9. Riwayat Budaya
Ibu mengikuti budaya jawa dengan mengadakan syukuran 7 bulan
kehamilan

10. Perilaku kesehatan


Jamu: Selama hamil tidak pernah minum jamu
Merokok: Ibu hamil dan suami tidak merokok
Minum minuman keras: Tidak pernah minum minuman keras

11. Pola kebiasaan sehari-hari


No Pola Sebelum Hamil Selama Hamil
Kebiasaan
1 Nutrisi Makan: 3x/hr menu Makan: 3x/hr menu
nasi sayur lauk nasi sayur
Minum: + 6 gelas/hr, lauk, susu,
air putih, teh buah
Minum: + 7 gelas/hr,
air putih, the,
susu
Keluhan: tidak ada
2 Eliminasi BAB: 1x/hari, warna BAB: 1x/hari, warna
kuning, kuning,
konsistensi konsistensi
lunak, bau lunak, bau
khas, tidak khas, tidak
nyeri nyeri
BAK: + 8x/hr, warna BAK: + 9x/hr, warna
kuning jernih, kuning jernih,
bau khas, tidak bau khas, tidak
nyeri nyeri
3 Istirahat Tidur siang: jarang Tidur siang: kadang-
Tidur malam: 7 jam kadang 1 jam
Tidur malam: 6-7
jam
Keluhan: sedikit
kurang tidur
nyenyak, nyeri
pinggang
4 Personal Mandi 2 x/hr Mandi 2 x/hr
Higiene Keramas 2x/mgg Keramas 2x/mgg
5 Aktivitas Mencuci, memasak, Mencuci, memasak,
membersihkan rumah, membersihkan rumah,
menjaga anak menjaga anak
6 Seksual 1 x dalam seminggu 2 x dalam seminggu

B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Komposmentis
Cara berjalan : Lordosis
Keadaan emosional : Stabil
TTV : TD : 120/70 mmHg
Nadi : 88x/menit
RR : 22x/menit
Suhu : 36,6oC
Tinggi Badan : 155 cm
BB sebelum hamil : 55 kg
BB sekarang : 68 kg
Lila : 28 cm

2. Pemeriksaan Khusus
a. Inspeksi
Kepala : Kulit kepala bersih, rambut lurus bewarna hitam,
tidak ada ketombe
Wajah : Wajah tidak pucat, tidak ada oedema, tidak ada
cloasma gravidarum.
Mata : Simetris, konjungtiva merah muda, sklera tidak
ikterus, tidak ada gangguan penglihatan.
Telinga : Simetris, bersih, tidak ada serumen, tidak ada
gangguan pendengaran.
Hidung : Simetris, hidung bersih, tidak ada polip, tidak ada
pernapasan cuping hidung.
Mulut dan gigi : Bibir tidak pucat, lidah merah muda dan bersih,
tidak ada stomatitis, gigi bersih, tidak ada
pembengkakan gusi, dan tidak ada caries gigi.
Leher : Tidak tampak pembesaran kelenjar limfe, dan
kelenjar tiroid dan tidak ada pembesaran vena
jugularis.
Payudara : Simetris, tampak pembesaran payudara,
hiperpigmentasi areola, puting menonjol, tidak
teraba massa, colostrum sudah keluar sedikit
kanan+/kiri+
Aksila : Tidak tampak adanya benjolan.
Abdomen : Tidak ada bekas operasi, ada lineanigra, terdapat
strie albican.
Ekstremitas atas dan bawah : Simetris, kuku bersih, tidak pucat,
warna kuku merah muda, tidak ada
odema, tidak ada gangguan
pergerakan, reflek patella +/+.

b. Palpasi
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Dada : Payudara tidak teraba massa, tidak nyeri
Perut :
Leopold I : TFU 2 jari dibawah prosessusxifoideus dan bagian
fundus teraba bulat, lunak, tidak melenting yaitu
bokong janin.
Leopold II : Bagian kanan perut teraba panjang, keras seperti
papan yaitu punggung janin (puka), bagian kiri
perut teraba bagian kecil janin yaitu ekstremitas
janin.
Leopold III : Bagian terbawah janin teraba bulat, keras dan
melenting yaitu kepala. Sudah masuk PAP
Leopold IV: Kepala sudah masuk PAP Divergent 4/5 bagian.
Mc. Donald: Kepala sudah masuk PAP
TBJ : 36 cm, 3587 gr
DJJ : 130x/menit terdengar jelas teratur.
Ektremitas bawah: Tidak ada gangguan pergerakan
Kaki kiri/kaki kanan: oedema +- /+ -

c. Auskultasi
Dada
- Jantung : Tidak rhonki
- Paru : Tidak wheezing
Punctum maximum:Kanan bawah pusat
DJJ : 130 x/menit , regular/irregular

d. Perkusi
Reflek patella : +/+

e. Pemeriksaan Panggul Luar


Distansia spinarum : tidak dilakukan
Distansia Cristarum : tidak dilakukan
Boudeloque : tidak dilakukan
Lingkar Panggul : tidak dilakukan

3. Pemeriksaan Laboratorium
Hb : 12 gr%
Golongan darah :B
Reduksi : Negatif
Albumin : Negatif
4. USG :

II. INTERPRETASI DATA DASAR


A. Diagnosa: Ny. F umur 25 tahun GIP0A000 UK 37 minggu janin hidup,
tunggal, letak kepala, intra uteri, keadaan umum ibu dan janin baik

DS: Ibu mengatakan hamil anak pertama usia kehamilan 9 bulan. Ibu
datang ke puskesmas ingin memeriksakan kehamilan dan tidak memiliki
keluhan apapun
DO: KU baik, TD : 120/70 mmHg, Nadi: 88x/menit, RR: 22x/menit,
Suhu: 36,6oC
Payudara : Simetris, tampak pembesaran payudara,
hiperpigmentasi areola, puting menonjol, tidak
teraba massa, colostrum sudah keluar sedikit
kanan+/kiri+
Leopold I : TFU 2 jari dibawah prosessusxifoideus dan bagian
fundus teraba bulat, lunak, tidak melenting yaitu
bokong janin.
Leopold II : Bagian kanan perut teraba panjang, keras seperti
papan yaitu punggung janin (puka), bagian kiri
perut teraba bagian kecil janin yaitu ekstremitas
janin.
Leopold III : Bagian terbawah janin teraba bulat, keras dan
melenting yaitu kepala. Sudah masuk PAP
Leopold IV: Kepala sudah masuk PAP Divergent 4/5 bagian.
Mc. Donald: Kepala sudah masuk PAP
TBJ : 36 cm, 3587 gr
DJJ : 130x/menit terdengar jelas teratur.
Ektremitas bawah: Tidak ada gangguan pergerakan
Kaki kiri/kaki kanan: oedema +- /+ -
III.ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL
Dx Potensial: Tidak ada
Masalah potensial: Tidak ada

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA


Tidak ada
V. INTERVENSI
Dx : Ny. F umur 25 tahun GIP0A000 UK 37 minggu janin hidup, tunggal,
letak kepala, intra uteri, keadaan umum ibu dan janin baik
Tujuan: Kehamilan berjalan normal sampai dengan Aterm

Kriteria Hasil :
TFU sesuai usia kehamilan
Keadaan janin baik
Keadaan ibu baik
Intervensi :
1. Beritahu ibu tentang hasil pemeriksaan yang telah dilakukan.
R : Pemahaman kondisi ibu dan perkembangan janin
2. Berikan informasi tentang konsumsi makanan yang seimbang dan bergizi,
khususnya dalam meningkatkan dan menjaga kestabilan kadar hb dalam
darah ibu
R : Pemenuhan kebutuhan nutrisi selama kehamilan, diperlukanzat gizi
dalam jumlah yang lebih besar dari pada sebelum hamil.
3. Berikan terapi sesuai dengan kondisi kesehatan ibu yaitu vitamin dan
tablet Fe
R : Ibu hamil trimester II dan III mengalami penurunan haemoglobin dan
haematokrit yang cepat karena pada saat ini terjadi ekspansi volume darah
yang cepat (hemodilusi)
4. Anjurkan ibu menjaga personal hygiene atau menjaga kebersihan diri dan
alat genitalia
R : Ibu hamil cenderung menghasilkan keringat yang berlebih, sehingga
perlu menjaga kebersihan badan secara ekstra disamping itu menjaga
kebersihan badan juga dapat untuk mendapatkan rasa nyaman bagi tubuh.
5. Beritahu ibu tanda bahaya pada kehamilan
R : Deteksi tanda bahaya kegawatdaruratan kehamilan
6. Anjurkan pada ibu tentang pentingnya istirahat dan tidur
R: Istirahat dan tidur secara teratur dapat meningkatkan kesehatan jasmani
dan rohani untuk kepentingan perkembangan dan pertumbuhan janin dan
juga membantu wanita tetap kuat dan mencegah penyakit, juga dapat
mencegah keguguran, tekanan darah tinggi.
7. Berikan informasi tentang nyeri punggung yang ibu alami
R : Nyeri punggung terjadi karena adanya perubahan pada hormon
kehamilan yang meningkatkan kadar hormon relaksin.
8. Anjurkan ibu untuk mengompres dengan air hangat pada punggungnya 2
kali sehari
R : Kompres panas merupakan pemberian air panas dengan suhu 52 °C
yang memiliki fungsi mengurangi rasa nyeri salah satunya nyeri
punggung.
9. Ajari ibu melakukan senam hamil dan rutin melakukan di rumah
R : Senam hamil dapat memperkuat dan mempertahankan elastisitasotot-
otot sendi sehingga mempermudahkelahiran, membentuk sikap tubuh
karenasikap
tubuh yang baik selama kehamilan dandapat mengatasi keluhan-keluhan
umumseperti nyeri punggung pada ibu hamil trimesterke II dan III.
10. Anjurkan kepada ibu untuk memakai alas kaki yang tipis dan tidak licin,
tidak akan memakai alas kaki/sepatu/sandal berhak tinggi, hindari sikap
hiperlordosis.
R : Sikap hiperlordosis, memakai sepatu atau sandal hak tinggi dapat
mempengaruhi nyeri punggung.
11. Anjurkan ibu memposisikan tidur miring kanan kiri dan menggunakan
penompang bantal
R : Posisi tidur yang baik bagi ibu hamil trimester III adalah posisi tidur
miring kiri, miring kanan dan tidur menggunakan bantal memberikan rasa
nyaman dan menghindari rasa nyeri.
12. Anjurkan ibu untuk kunjungan ulang 1 minggu kemudian atau saat ada
keluhan.
R : Minimal 4 kunjungan kunjungan selama kehamilan, pada trimester III
minimal 2 kali kunjungan.

VI. IMPLEMENTASI
1. Memberitahukan ibu tentang hasil pemeriksaan yang telah dilakukan. Ibu
sudah mengetahui keadaan umum ibu dan keadaan janinnya baik.
Hasil : KU ibu baik, TTV : T : 120 / 70 mmHg, N : 88 x/menit, RR : 20
x/menit, S : 36,6°C. Usia Kehamilan : 37 minggu, DJJ : Ada, frekuensi
132x/menit.
2. Memberikan informasi tentang konsumsi makanan yang seimbang dan
bergizi, terkhusus dalam meningkatkan dan menjaga kestabilan kadar hb
dalam darah ibu seperti mengkonsumsi nasi,sayuran (bayam, sawi,
brokoli), lauk (tempe, tahu,ikan laut, telur), buah (jambu biji, tomat, jeruk,
terong belanda, pepaya), dan banyak mengkonsumsi air putih. Ibu sudah
memahami pendidikan kesehatan tentang makanan bergizi.
3. Memberikan terapi sesuai dengan kondisi kesehatan ibu : vitamin dan
tablet Fe lxl per hari dan menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi tablet fe
setelah makan malam dan meminum dengan air putih, tidak dianjurkan
mengkonsumsi kopi saat bersamaan dengan konsumsi tablet Fe.
4. Menganjurkan ibu menjaga personal hygiene atau menjaga kebersihan diri
dan alat genitalia dengan mengganti pakaian dalam jika lembab terutama
sehabis buang air kecil, karena pakaian dalam yang lembab dapat
menyebabkan pertumbuhan jamur dan bakteri di sekitar genetalia yang
akan menimbulkan ketidaknyamanan pada genetalia, Serta menyarankan
ibu agar memakai pakaian yang longgar.
5. Menganjurkan pada ibu tentang pentingnya istirahat dan tidur, yaitu tidur
tidak terlalu malam atau lewat dari jam 10 malam. Istirahat yang
diperlukan ialah 8 jam malam hari dan 1 jam siang hari, walaupuntidak
dapat tidur baiknya berbaring saja untuk istirahat, sebaiknya dengan kaki
yang terangkat, mengurangi duduk atau berdiri terlalu lama.
6. Memberitahu ibu tanda bahaya pada kehamilan seperti :
a. Perdarahan pervaginam pada hamil muda maupun hamil tua.
b. Sakit kepala yang hebat, menetap yang tidak hilang
c. Perubahan visual secara tiba- tiba (pandangan kabur)
d. Nyeri abdomen yang hebat
e. Bengkak pada muka atau tangan.
f. Bayi bergerak kurang dari seperti biasanya
7. Memberikan informasi tentang nyeri punggung yang ibu alamikarena
adanya perubahan pada hormon kehamilan yang meningkatkan kadar
hormone relaksin, hal ini mempengaruhi fleksibilitas jaringan ligamen
yang akhirnya meningkatkan mobilitas sendi di pelvis dan akan
berdampak pada ketidakstabilan spinal dan pelvis serta menyebabkan rasa
tidak nyaman.
8. Menganjurkan ibu untuk mengompres dengan air hangat pada
punggungnya 2 kali sehari dengan pemberian air panas suhu 52 °C.
9. Mengajari ibu melakukan senam hamil dan rutin melakukan di rumah, 4
kali dalam 1 bulan bermanfaat untuk mengurangi keluhan keluhanpada ibu
hamil seperti nyeri pinggang, kram otot, sembelit, pembengkakan,
mengontrol berat badan ibu.
10. Menganjurkan kepada ibu untuk memakai alas kaki yang tipis dan tidak
licin, tidak akan memakai alas kaki/sepatu/sandal berhak tinggi, hindari
sikap hiperlordosis.
11. Menganjurkan ibu memposisikan tidur miring kanan kiri dan
menggunakan penompang bantal.
12. Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang 1 minggu kemudian atau saat
ada keluhan. Ibu mengatakan akan datang 1 minggu lagi atau saat ada
keluhan untuk pemeriksaan.

VII. EVALUASI
S : Ibu mengatakan sudah memahami dan mengerti dengan kondisi
kehamilannya
O : Ibu dapat menjelaskan kembali informasi yang diberikan oleh petugas
kesehatan, ibu dapat menjawab pertanyaan yang diajukan oleh petugas
kesehatan
A : GIP0A000 UK 37 minggu janin hidup, tunggal, letak kepala, intra
uteri, keadaan umum ibu dan janin baik
P : 1. Menganjurkan ibu rutin mengkonsumsi tablet Fe lxl per hari
2. Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang 1 minggu kemudian atau saat
ada keluhan
3. Mengingatkan untuk mempersiapkan alat-alat dan kebutuhan untuk
persalinan.
LAMPIRAN :
Kartu Scor Poedji Rochyati

Anda mungkin juga menyukai