TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Kehamilan
A. Pengertian
(Manuaba, 2010).
dari laki-laki, sel telur akan bisa hidup selama maksimal 48 jam,
10
11
(Sunarti, 2013).
B. Proses Kehamilan
1. Spermatozoa
yang masuk ke dalam alat genetalia wanita dapat hidup selama tiga
2010).
2. Ovum
3. Konsepsi
(Saifuddin, 2014).
13
4. Nidasi
yang disebut nidasi atau implantasi terjadi pada hari ke-6 sampai
4
6 10
5
7
3
8
2
1
Gambar 2.1
Proses terjadinya kehamilan Sumber : Departement of Health. 2009
14
Keterangan gambar :
2 : Morula 7 : Morulla
3 : Blastula 8 : Blastula
5 : Ovum 10 : Uterus
5. Pembentukan Plasenta
a) Perkembangan embrio
b) Perkembangan janin
Gambar 2.2
Perkembangan Janin dari 8-40 Minggu
Sumber : www.google.co.id (diakses 12 November 2018)
1) Minggu ke 8-10
Perkembangan janin:
tubuh.
tubuh.
17
rawan/kartilago.
2) Minggu ke 12
Perkembangan janin:
jenis kelaminnya.
3) Minggu ke 12-16
Perkembangan janin:
minggu ke-16.
halus).
4) Minggu ke 16-20
Perkembangan janin:
badan.
(d) Kelopak mata, alis mata dan kuku telah tumbuh dengan
sempurna.
tubuh.
minggu ke-20.
5) Minggu ke 20-24
Perkembangan janin:
lemak subkutan.
meningkat.
lebih besar.baca
6) Minggu ke 24-28
Perkembangan janin:
dengan baik.
20
7) Minggu ke 28-32
Perkembangan janin:
disana.
8) Minggu 32-36
Perkembangan janin:
vernix caseosa.
minggu ke-36
9) Minggu 36-40
Perkembangan janin:
minggu tersebut.
minggu ke-9.
Tabel 2.1
Perkembangan Fungsi Organ Janin
1. Tanda-tanda kehamilan
janin
c) Mengidam
e) Pingsan
pertama
g) Lelah (fatigue)
hormone steroid
a) Perut membesar
c) Tanda hegar
d) Tanda chadwick
kebiru-biruan
e) Tanda piscaseck
(braxton hick)
g) Teraba ballottement
D. Diagnosa kehamilan
sebagai berikut :
Tabel 2.2
Diagnosa kehamilan
No. Kategori Gambaran
1. Kehamilan normal 1. Ibu sehat
2. Tidak ada riwayat obstetri
buruk
3. Ukuran uterus sama/sesuai usia
kehamilan
4. Pemeriksaan fisik dan
labolatorium normal
2. Kehamilan dengan masalah Seperti masalah keluarga atau priko-
khusus sosial kekerasan dalam rumah tangga,
kebutuhan finansial dan lain-lain.
Tabel 2.3
Diagnosis Banding Nulipara dan Multipara
No. Nulipara Multipara
8. Serviks licin, bulat dan tidak Bisa terbuka dengan satu jari, kadang
dapat dilalui oleh satu ujung kala ada bekas rrobekan persalinan
jari yang lalu
Tabel 2.4
Tinggi Fundus Uteri
Umur Kehamilan Tinggi Fundus Uteri
32 cm
33 cm
29-30 cm
26,7 cm 20-22 cm
Gambar 2.3
Pemeriksaan Fundus Uteri untuk Menentukan Usia Kehamilan
Sumber: Wiknjonsastro,H. 2009
30
Tabel 2.5
Tafsiran Berat Janin Sesuai Usia Kehamilan
3. Leopold
terkecil janin.
1. Uterus
menjadi seberat 1000 gram saat akhir kehamilan. Otot dalam rahim
(Manuaba, 2010).
2. Ovarium
(Manuaba, 2010).
4. Payudara
dibawah kulit akan lebih terlihat. Puting payudara akan lebih besar,
menonjol keluar.
5. Sirlukasi Darah
6. Sistem Respirasi
7. Sistem pencernaan
8. Sistem perkemihan
2010).
9. Kulit
10. Metabolisme
protein tinggi sekitar 0,5 g/kg berat badan atau sebutir telur
ayam sehari.
f) Berat badan ibu hamil bertambah. Berat badan ibu hamil akan
G. Hormon-hormon kehamilan
kehamilan, yaitu :
1. Estrogen
2. Progesteron
Hormon ini diproduksi terus naik dan pada saat aterm mencapai 2
5. Pituitary Gonadotropin
6. Prolaktin
terget organ
8. Insulin
dan HPL
1. Trimester I
2. Trimester II
3. Trimester III
1. Kebutuhan Fisik
a) Oksigen
melebar.
b) Nutrisi
1) Kalori
2) Protein
3) Mineral
4) Vitamin
c) Personal Hygiene
(Siwi,walyani. 2015).
d) Eliminasi
1) BAK
2) BAB
e) Istirahat
Posisi tidur yang dianjurkan pada ibu hamil adalah miring ke kiri,
kaki kiri lurus, kaki kanan sedikit menekuk dan diganjal dengan
bantal, dan untuk mengurangi rasa nyeri pada perut, ganja dengan
f) Hubungan seksual
nyeri/panas,
g) Olahraga ringan
2010).
h) Perawatan payudara
(Manuaba, 2010).
2. Kebutuhan Psikologis
a) Support Keluarga
apalagi ibu yang baru pertama kali hamil. Seorang wanita akan
Ari. 2009).
yaitu :
1. Kunjungan kehamilan
selama kehamilan :
42
kehamilan
Tabel 2.6
Masalah pada Trimester I
b. Berkumur.
c. Menghisap permen yang
mengandung mint.
a. Istirahat dan tidur serta
menghilangkan stres.
b. Mengurangi aktivitas dan
3. Pusing
menghemat energi.
c. Kolaborasi dengan dokter
kandungan
a. Melakukan pemeriksaan kadar
zat besi.
b. Menganjurkan ibu untuk
beristirahat siang hari.
c. Menganjurkan ibu untuk minum
4. Mudah lelah
lebih banyak.
d. Menganjurkan ibu untuk
olahraga ringan.
e. Mengkonsumsi makanan
seimbang
a. Latihan kegel.
b. Menyarankan ibu untuk buang
Peningkatan frekuensi
5. air kecil secara teratur.
kemih
c. Menghindari penggunaan
pakaian ketat
a. Konsumsi makanan berserat.
6. Konstipasi b. Terapi farmakologi berupa
laxatif oleh dokter kandungan.
a. Menghindari makan tengah
7. Heartburn malam.
b. Menghindari makan porsi besar.
44
Table 2.7
Masalah pada Trimester II
kalori
a. Mengajarkan ibu cara untuk
merasakan gerakan janin,
misalnya dengan menyiapkan
b. 2 wadah kosong dan manik-
9. Pergerakan janin manik, kemudian anjurkan ibu
untuk memindahkan manik-
manik tersebut kedalam wadah
lainnya selama 2 jam dan
merasakan gerakan janinnya.
a. Memberikan ketenangan pada
ibu dengan memberikan
informasi yang dibutuhkan ibu.
b. Memberikan motivasi dan
10. Perubahan psikologis
dukungan pada ibu.
c. Melibatkan orang terdekat
dan/atau keluarga pada setiap
asuhan.
Sumber : (Irianti, Bayu, dkk. 2013)
Tabel 2.8
Masalah pada Trimester III
hari.
a. Sempatkan untuk berolahraga
atau beraktivitas ringan.
b. Senam hamil.
Pegal-pegal c. Mengkonsumsi susu dan makanan
2.
yang kaya kalsium.
d. Jangan berdiri/duduk/bergerak
terlalu lama.
e. Anjurkan istirahat tiap 30 menit
a. Hindari konstipasi
b. Makan makanan yang berserat
dan banyak minum.
c. Gunakan kompres es atau air
hangat.
d. Bila mungkin gunakan jari untuk
memasukan kembali hemoroid
kedalam anus dengan pelan-pelan.
e. Bersihkan anus dengan hati-hati
3. Hemoroid
sesudah defekasi.
f. Usahakan BAB dengan teratur.
g. Ajarkan ibu tidur dengan posisi
knee chest 15 menit/hari.
h. Senam kegel untuk menguatkan
perineum dan mencegah
hemoroid.
i. Konsul ke dokter sebelum
menggunakan obat hemoroid.
a. Lemaskan bagian tubuh yang
4. Kram nyeri pada kaki kram dengan cara mengurut.
b. Pada saat bangunn tidur, jari kaki
48
kritis.
3. Menjelaskan pada keluarga perlu
pendekatan dengan memberikan
kasih sayang pada ibu
Sumber : (Hutahaean. Serri, 2013)
1. Perdarahan pervaginam
kehamilan lanjut :
a) Solusio plasenta
kehamilan 28 minggu.
b) Plasenta previa
3. Penglihatan kabur
istirahat (Astuti,2012).
cairan tidak terasa, berbau amis, dan warna putih keruh, berarti
bila gerakannya kurang dari tiga kali dalam periode 3 jam. Hal ini
hal ini hampir dialami semua ibu hamil. Nyeri abdomen yang
perut yang hebat. Dapat terjai berupa kekejangan atau nyeri tajam
2010).
53
2.1.2 Persalinan
A. Pengertian
kepala, tanpa komplikasi baik ibu maupun janin (Asri, dewi H dan
Purwoastuti, 2016).
54
B. Jenis Persalinan
SC.
a) Abortus
kandungan, berat janin < 500 gram dan umur kehamilan <
20 minggu.
b) Persalinan imaturus
999 gram
c) Persalinan prematuritas
minggu
55
d) Persalinan aterm
minggu
f) Persalinan presipitatus
2016).
menimbulkan his.
kontraksi uterus.
5. Teori oksitosin
dimulai.
57
D. Mekanisme persalinan
1. Engagement
Gambar 2.4
Engagement
Sumber : www.google.co.id (Diakses tanggal 10 April 2019)
Masuknya kepala :
2. Flexion (fleksi)
kepala selanjutnya.
Gambar 2.5
Fleksi
Sumber : www.google.co.id (Diakses tanggal 10 April 2019)
59
3. Descent
Gambar 2.6
Descent
Sumber : www.google.co.id (Diakses tanggal 10 April 2019)
biparietalis.
tahanan
60
Bila tidak terjaid puatr paksi dalam umumnya kepala tidak turun
kepala
bagian terendah
diameter anteroposterior
Gambar 2.7
Putar Paksi Dalam
Sumber : www.google.co.id (Diakses tanggal 10 April 2019)
61
5. Extension (ekstensi)
Dengan kontraksi perut yang benar dan adekuat kepala makin turun
mulut dagu.
Gambar 2.8
Extension
Sumber : www.google.co.id (Diakses tanggal 10 April 2019)
seluruh tungkai.
Gambar 2.9
Putar Paksi Luar
Sumber : www.google.co.id (Diakses tanggal 10 April 2019)
7. Expulsion
Gambar 2.10
Expulsion
Sumber : www.google.co.id (Diakses tanggal 10 April 2019)
persalinan yaitu :
ligament
b) Ukuran-ukuran panggul
baudelokue
simfisis ke promontorium
ligament.
b) Mengejan
3. Passengger
F. Tahap Persalinan
Dalam kala III atau disebut juga kala uri, plasenta terlepas dari
cm).
fase aktif.
67
jika terjadi tiga kali atau lebih dalam waktu 10 menit dan
yang sama.
jam.
kontraksi.
yang menunjukkan :
perlu dijahit.
kala IV :
a) Tingkat kesadaran.
pernapasan.
c) Kontraksi uterus.
uteri.
penilaian dilakukan.
G. Tanda-Tanda Persalinan
H. Partograf
(Manuaba, 2010).
bersentuhan.
10. Obat yang diberikan, dicatat semua obat lain yang diberikan
11. Nadi, dicatat 30-60 menit pada fase aktif serta ditandai dengan
12. Tekanan darah, dicatat setiap 4 jam dan ditandai dengan anak
panah
13. Subu badan, dicatat setiap 4 jam pada fase laten, dan 2 jam
14. Protein, aseton, volume urine, dicatat setiap kali ibu berkemih
73
berikut:
Gambar 2.11
Bidang hodge
Sumber : Marmi. 2016. Intranatal Care Asuhan Kebidanan pada persalinan
74
empat yaitu :
simfisis pubis
Ada lima aspek dasar, atau lima benang merah yang penting dan
3. Pencegahan Infeksi
meliputi :
a) Cuci tangan
1) Dekontaminasi
cairan tubuh.
% larutan konsentart
Jumlah bagian air = -1
% larutan yang diinginkan
serbuk kering :
2) Desinfeksi
desinfeksi kimia
secara seksama)
5) Sterilisasi
4. Pencatatan ( Dokumentasi)
5. Rujukan
(BAKSOKUDA)
a) Bidan
rujukan
b) Alat
fasilitas rujukan
80
c) Keluarga
d) Surat
BBL
e) Obat
fasilitas rujukan
f) Kendaraan
g) Uang
di fasilitas rujukan
81
h) Darah
(Marmi, 2016).
2. Istirahat
(Nugraheny, 2010).
82
(Sulistyawati, 2010).
6. Akses intravena
yaitu :
83
kegawatdaruratan obstetri.
A. Pengertian
2009).
masa nifas
9) Konseling
10) Tatalaksana pada ibu nifas sakit atau ibu nifas dengan
komplikasi
adalah 12 gelas/hari
KB setelah persalinan
yaitu :
1. Puerperium Dini
2. Puerperium Intermedial
3. Remote puerperium
pulih dan sehat sempurna, terutama bila selama hamil atau waktu
tahunan.
melahirkan
mengganti popok
pribadi
3. Periode letting go
a) Uterus
Tabel 2.9
Tinggi Fundus Uterus dan Berat Uterus Menurut Hari
b) Lokhea
1) Lokhea rubra
2) Lokhea sanguinolenta
3) Lokhea serosa
4) Lokhea alba
partum.
c) Perubahan Vagina
d) Perubahan Perineum
(Walyani, 2015).
a) Suhu badan
ketiga suhu badan naik lagi karena ada pembentukan ASI. Bila
endometrium.
b) Nadi
Denyut nadi normal pada orang dewasa 60-80 kali per menit.
c) Tekanan darah
d) Pernafasan
dan denyut nadi. Bila suhu nadi tidak normal, pernafasan juga
G. Perubahan Psikologi
bayinya.
dua tahun.
95
persalinan
(Rukiyah, 2010)
2. Ambulasi
(Saleha, 2009).
3. Istirahat
untuk :
4. Eliminasi
Wulandari(2010) :
a) Miksi
b) Defekasi
Biasanya 2-3 hari post partum masih sulit buang air besar.
Jika klien pada haru ketiga belum juga BAB maka diberikan
5. Personal Hygiene
a) Perawatan Perineum
2015)
b) Perawatan payudara
6. Seksual
suami istri
(Rukiyah, 2015)
7. Rencana KB
apa saja yang diinginkan. Ibu harus KB agar tidak cepat hamil
setengah jam).
menyengat.
masalah penglihatan.
rasa sakit sewaktu buang air seni atau merasa tidak enak
badan.
berkepanjangan.
atau bayi.
1. Perdarahan pervaginam
A. Pengertian
Bayi baru lahir adalah bayi yang lahir dengan berat antara 2500-4000
gram, cukup bulan, lahir langsung menangis, dan tidak ada kelainan
h) Pernapasan ±40-60x/menit
yang cukup
sempurna
m) Gerak aktif
baik
s) Genetalia
mayora
Tabel 2.10
Nilai APGAR pada Bayi Baru Lahir
Aspek
Skor
pengamatan
bayi baru lahir 0 1 2
Interpretasi :
D. Perubahan fisiologis
sebagai berikut :
1. Sistem pernafasan
Tabel 2.11
Perkembangan Sistem Pulmonal
Usia kehamilan Perkembangan
24 hari Bakal paru-paru terbentuk
26-28 hari Kedua bronkus membesar
6 minggu Segmen bronkus terbentuk
12 minggu Lobus terdiferensial
107
(stimulasi mekanik)
kimiawi)
2010).
2. Peredaran darah
3. Suhu tubuh
a) Konduksi
b) Konveksi
c) Radiasi
d) Evaporasi
2013).
4. Metabolisme
6. Imunoglobin
Bayi baru lahir tidak memiliki sel pasma dan sumsum tulang
(Musihatun 2010).
7. Traktus digestivus
8. Hati
1. Asfiksia
2. Infeksi
Penangannya :
3. Ikterus
a) Ikterus fisiologis
b) Ikterus patofisiologis
Gambar 2.12
Daerah Kulit Bayi Yang Berwarna Kuning Untuk Penerapan Rumus
Kamer
Sumber : (Prawirohardjo, 2009)
Tabel 2.12
Rumus Kamer
Daerah Luas icterus Kadar bilirubin
(lihat gambar) (mg%)
1 Kepala dan leher 5
Daerah 1 (+)
2 9
badan bagian atas
Daerah 1.2 (+)
badan bagian
3 11
bawah dan
tungkai
Daerah 1.2.3 (+)
4 lengan dan kaki 12
di bawah denkul
Daerah 1.2.3 (+)
5 16
tangan dan kaki
Sumber : (Prawirohardjo, 2009)
4. Kejang
1. Pencegahan infeksi
(Rukiyah, 2013)
2013) yaitu :
lahir
4. Pemberian imunisasi
2015).
2.11 berikut :
118
Tabel 2.13
Jadwal Pemberian Imunisasi Pada Bayi Baru Lahir
Vaksin Umur Penyakit yang dapat divegah
HEPATITIS B 0-7 hari Mencegah hepatitis B (kerusakan hati)
BCG 1 bulan Mencegah TBC (tuberkulosis) yang
berat
POLIO 1-4 bulan Mencegah polio yang dapat
menyebabkan lumpuh layu pada
tungkai dan lengan
DPT (Difteri, 2-4 bulan Mencegah difteri yang menyebabkan
pertusis, tetanus) penyumbatan jalan nafas, mencegah
pertusisatau batuk rejan (batuk 100
hari) dan mencegah tetanus
CAMPAK 9 bulan Mencegah campak yang dapat
mengakibatkan komplikasi radang paru,
radang otak dan kebutaan
Sumber : Kemenkes RI, 2012
kolustrum
119
inspirasi
3. Suhu terlalu panas lebih dari 38ºC atau terlalu dingin atau
banyak muntah)
berdarah
sulit
Menurut (Dewi, V. 2011) reflek pada bayi baru lahir normal yaitu :
1. Rooting (mencari)
disentuhnya.
2. Swallowing (menelan)
3. Moro (terkejut)
lengan.
yang diputar.
5. Grasping (menggenggam)
dengan kuat.
121
6. Babinski (hiperektensi)
7. Sucking (menghisap)
keluar.
8. Glabelar (kedipan)
9. Wallking
I. Kunjungan Neonatal
lahir
1. Nutrisi
Pada jam-jam pertama energi didapatkan dari perubahan
2012).
Tabel 2.14
Kebutuhan Dasar Cairan Dan Kalori Pada Neonates
Hari kelahiran Cairan/Kg/hari Kalori/kg/hari
Hari ke-1 60 ml 40 kal
Hari ke-2 70 ml 50 kal
Hari ke-3 80 ml 60 kal
Hari ke-4 90 ml 70 kal
Hari ke-5 100 ml 80 kal
Hari ke-6 110 ml 90 kal
Hari ke-7 120 ml 100 kal
Hari ke- >10 150-200 ml >120 kal
Sumber : (Saifudin, 2009)
2. Eliminasi
Pengeluaran mekonium biasanya dalam 10 jam pertama dan
Bayi baru lahir tidur 16-18 jam per hari, paling sering waktu 45
2012)
4. Personal hygiene
5. Aktivitas
simetris pada waktu bangun. Adanya tremor pada bibir, kaki dan
tangan pada waktu menangis adalah normal, tetapi bila hal ini
6. Psikososial
terhadap rangsang dan mulai pada usia yang sangat dini untuk
A. Pengertian KB
B. Sasaran program KB
3. Menurunnya PUS yang tidak ingin punya anak lagi dan ingin
menjadi 21 tahun.
kembang anak
2016).
C. Manfaat program KB
Anak dapat tumbuh secara wajar karena ibun yang hamil dalam
anknya.
keluarganya.
D. Dampak program KB
KR
E. Jenis-jenis Kontrasepsi
a) Pengertian
b) Cara kerja
c) Keuntungan kontrasepsi
bulan pascapersalinan)
d) Keuntungan nonkontrasepsi
1) Untuk bayi
dari air, susu lain atau formula, atau alat minum yang
dipakai.
2) Untuk ibu
e) Efek samping
dengan 6 bulan.
f) Indikasi
g) Kontraindikasi
4) Bekerja dan terpisah dari bayi lebih lama dari 6 jam (Bari,
2. Kondom
Gambar 2.13
Alat Kontrasepsi Kondom
Sumber : www.google.co.di (Diakses tanggal 04 Februari 2019)
a) Pengertian
(karet), plastik atau bahan alami yang dipasang pada penis saat
131
b) Cara kerja
c) Keuntungan kontrasepsi
khusus
d) Keuntungan nonkontrasepsi
serviks)
e) Efek samping
berhubungan)
berhubungan
Saifuddin, 2010).
f) Indikasi
2009).
g) Kontraindikasi
3. Kontrasepsi Suntik
Gambar 2.14
Alat Kontrasepsi Suntik Progestin
Sumber: www.google.co.id (Diakses tanggal 04 Februari 2019)
a) Pengertian
subur.
b) Cara kerja
1) Menekan ovulasi
terganggu
134
2011).
c) Keuntungan kontrasepsi
4) Jangka panjang
2013).
d) Keuntungan nonkontrasepsi
3) Mencegah anemia
e) Efek samping
1) Gangguan haid
2) Sakit kepala
135
4) Keputihan (leukorea)
6) Depresi
2016).
f) Indikasi
1) Usia reproduksi
tinggi
6) Anemia
8) Haid teratur
2013).
g) Kontraindikasi
4. Kontrasepsi Pil
Gambar 2.15
Alat kontrasepsi Pil KB
Sumber: www.google.co.id (Diakses tanggal 04 Februari 2019)
a) Pengertian
bulannya.
b) Cara kerja
penetrasi sperma
c) Keuntungan kontrasepsi
sedang menyusui
estrogen
d) Kerugian
yang pelupa
Koes. 2014).
e) Efek samping
6) Pusing
7) Amenorea
8) Nyeri payudara
f) Indikasi
1) Usia reproduktif
g) Kontraindikasi
5. Kontrasepsi Implan
a) Pengertian
dibawah kulit.
b) Cara kerja
c) Keuntungan kontrasepsi
pencabutan
d) Keuntungan nonkontrasepsi
3) Mengurangi/memperbaiki anemia
panggul
Saifuddin. 2010).
e) Efek samping
1) Nyeri kepala
3) Nyeri payudara
4) Mual
5) Pusing kepala
7) Timbul jerawat
f) Indikasi
1) Usia produktif
panjang
6) Pasca keguguran
mengandung estrogen
g) Kontraindikasi
diagnosisnya
5) Psikosis, neurosis
7) Varises berat
2016)
bersih
siku kanan untuk yang kidal, lipatan siku kiri untuk yang
umum
pasien
144
selebar 1-2 cm
bentuk kipas
dengan plester
16) Beri petunjuk pada klien cara merawat luka. Balutan jangan
bersih
register/cacatan akseptor
145
pulang
dengan palpasi
skapel
147
6. Kontrasepsi AKDR
Gambar 2.16
Kontrasepsi AKDR
Sumber: www.google.co.id (Diakses tanggal 04 Februari 2019)
a) Pengertian
b) Cara kerja
tuba falopii
148
uteri
c) Keuntungan kontrasepsi
takut hamil
kontrasepsi hormonal
9) dapat dipasang kapan saja, tidak perlu pada saat masa haid
d) Kerugian
2) Komplikasi lain:
setelah pemasangan
2 hari
e) Indikasi
1) Usia produktif
2) Keadaan nulipara
hari
12) Perokok
empedu
(Marmi, 2016).
f) Kontraindikasi
1) Kemungkian hamil
untuk IMS)
antiseptik
8) Masukkan sonde
sudah disediakan
153
terbalik
16) Cuci tangan dengan air dan sabun keringkan dengan handuk
bersih
(Marmi, 2016)
bersih
mengeluarkan AKDR
klorin 0,5 %
sudah disediakan
terbalik
17) Cuci tangan dengan air dan sabun keringkan dengan handuk
bersih
(Marmi, 2016).
7. Kontrasepsi Mantap
1. Tubektomi
a) Pengertian
rahim.
b) Mekanisme kerja
ovum.
c) Keuntungan kontrasepsi
d) Kekurangan
benar
e) Indikasi
diinginkan
f) Kontraindikasi
2. Vasektomi
a) Pengertian
b) Jenis
Vasectomy)
c) Keuntungan
setiap saat
ada mortalitas
d) Kekurangan
perdarahan/infeksi
158
(Marmi, 2016).
e) Indikasi
2) Paritas > 2
dengan kehendaknya
yang serius
5) Pascapersalinan
6) Pascakeguguran
f) Kontraindikasi
harus dievaluasi)
masa depan
Saifuddin, 2010).
160
A. Pengkajian Data
1. Data Subyektif
a) Biodata
2) Umur
Winknjosastro, 2010).
3) Pendidikan
2015).
161
4) Suku/bangsa
(Ambarwati, 2010).
5) Pekerjaan
6) Alamat
b) Keluhan utama
dijumpai yaitu:
1) Edema Dependen
2) Nokturia
3) Konstipasi
kontipasi.
4) Sesak nafas
membesar.
6) Kram tungkai
c) Riwayat kesehatan
2011).
(1) Gonorea
(Saifuddin, 2010).
2010).
2010).
(5) Asma
Romauli, 2011).
166
e) Riwayat Kebidanan
2) Siklus
3) Lamanya
4) Banyaknya
hari) .
7) Imunisasi TT
ml (Walyani, 2015).
Masa nifas yang lalu tidak ada penyakit sepert perdarahan post
partum dan infeksi nifas. Maka diharapkan nifas saat ini juga
(Manuaba, 2010).
i) Kehamilan sekarang
j) Keluarga berencana
1) Nutrisi
(a) Kalori
(b) Protein
dan oedema.
(c) Kalsium
pada ibu.
hamil.
173
2) Eliminasi
3) Istirahat
4) Aktivitas
5) Personal Hygiene
payudara.
penyebab infeksi.
6) Riwayat seksual
1) Riwayat ketergantungan
a) Merokok
b) Alkohol
c) Obat terlarang
2) Dukungan situasional
(Romauli, 2011).
2. Data obyektif
1) Pemeriksaan umum
2) Tanda-tanda vital
a) Tekanan darah
b) Nadi
(Marmi,2011).
c) Suhu
2011).
d) Pernafasan
3) Antropometri
a) Tinggi badan
b) Berat badan
usia reproduksi adalah 23,5 cm. Jika LILA kurang dari 23,5
4) Pemeriksaan fisik
a) Kepala
b) Muka
(Saifuddin, 2014).
c) Mata
d) Mulut
2011).
e) Gigi
Saifuddin, 2010).
183
f) Leher
g) Payudara
h) Abdomen
i) Genetalia
j) Anus
keluar
185
2010).
k) Ekstremitas
5) Pemeriksaan khusus
a) Palpasi
1) Leopold I
mudah digerakkan).
kurang melenting.
Rahim.
Tabel 2.15
Usia Kehamilan Berdasarkan TFU
Usia kehamilan TFU
Sumber: Jannah.2012
2) Leopold II
tapi dalam.
c) Palpasi janin.
3) Leopold III
pemeriksaan :
189
janin.
Keterangan :
2011).
4) Leopold IV
Leopold IV yaitu:
penderita
bagian bawah
luar
atas panggul.
Tabel 2.16
Perkiraan Usia Kehamilan dalam Minggu dan TFU dalam cm
Tinggi Fundus
Usia Kehamilan Menggunakan penunjuk-
Dalam cm
penunjuk badan
12 minggu - Teraba di atas simfisis
pubis
16 minggu - Di tengah, antara simpisis
191
belum. Rumusnya:
Tabel 2.17
Tafsian Berat Janin Berdasarkan Usia Kehamilan
Usia kehamilan Berat badan (gram)
7 1000
8 1800
9 2500
10 3000
d) Auskultasi
kurang dari 120 per menit atau lebih dari 160 per menit atau
Umbilicus
Gambar 2.17
Letak Punctum Maksimun Setelah Minggu ke- 26 Gestasi Pada Posisi
Normal
Sumber: Wheeler.2009
Keterangan :
pusat kanan/kiri.
e) Pemeriksaan Panggul
wanita.
26 cm).
6) Pemeriksaan penunjang
a) Pemeriksaan darah
(1) Hemoglobin
Tabel 2.18
Hasil Pemeriksaan Kadar Hemoglobin
Kadar Hb (gr%) Kriteria
11 Tidak anemia
≤7 Anemia berat
Sumber : Manuaba, 2010
(Fraser, 2009).
197
b) Pemeriksaan urin
lain:
c) Ultrasonografi (USG)
2011).
B. Diagnosis
atau bagaimana keadaan jalan lahir, apakah benar hamil, berapa usia
C. Intervensi
Tujuan :
Kriteria :
a) Kesejahteraan ibu
2) Kesadaran composmentis
xiphiodeus (px).
(1) Hb ≥ 11 gr
hamil.
terjadinya komplikasi.
pembesaran uterus pada vena pelvik ketika duduk atau pada vena
b) Masalah 2 : Nokturia
dialami (nokturia)
Kriteria :
kemih.
203
kosong)
d) Masalah 4 : Hemoroid
Kriteria :
menghindari konstipasi
2. Anjurkan ibu untuk minum air hangat satu gelas tiap bangun pagi
hemoroid.
Kriteria :
massage.
darah lancar.
istirahat.
Kriteria :
uterus.
bantal tinggi.
R/Merelaksasi otot-otot.
keletihan
Kriteria :
a) Pusing berkurang
b) Kesadaran composmetis
pusing.
menempatkan satu kaki sedikit di depan kaki yang lain akan memberi
i) Masalah 9 : Varices
parah
terjadinya varises.
peningkatan sirkulasi.
panggul.
210
Kriteria :
1) Tidak kembung
1. Jelaskan pada ibu penyebab nyeri dan panas di ulu hati (heart
pembesaran uterus.
memperparah gejala.
tidur.
8. Berikan antasida
Kriteria :
kecemasan.
nyaman.
D. Implementasi
Dengan KH :
spiritual-kultural
4. Melibatkan klien/pasien
sesuai
E. Evaluasi
Dengan kriteria :
atau keluarga
F. Dokumentasi
Dengan kriteria :
kebidanan
A. Pengkajian Data
1. Data Subyektif
a) Nama
b) Usia
c) Keluhan utama
pecah.
2012) adalah:
Frankenhauser.
217
d) Riwayat kesehatan
meninggal.
1) Penyakit Jantung
biasa.
tungkai/tangan).
jantung.
jantung.
2) Asma
(Fraser, 2009).
3) Anemia
(Manuaba, 2012).
4) Gonore
5) Diabetes melitus
e) Riwayat kebidanan
satu kali pada trimester kedua, dua kali pada trimester ketiga.
(Manuaba, 2012).
221
a) Nutrisi
b) Eliminasi
atau lebih sering jika ibu merasa ingin berkemih atau jika
2009). Anjurkan ibu untuk buang air besar jika perlu. Jika
(Wiknjosastro, 2009).
2. Data Obyektif
1) Pemeriksaan Umum
a) Keadaan umum
(Romauli, 2011).
b) Tanda-tanda vital
2009).
(2) Nadi
2009).
(3) Suhu
(4) Pernapasan
2) Pemeriksaan fisik
a. Muka
b. Mata
d. Leher
e. Payudara
f. Abdomen
g. Genetalia
Tabel 2.19
Derajat Laserasi
No. Derajat laserasi Lokasi derajat
i. Ekstremitas
3) Pemeriksaan khusus
a. Palpasi
(Romauli,.2011).
(perlimaan).
Gambar 2.18
Penurunan Kepala Janin Menurut Sistem Perlimaan
Sumber : www.google.co.id (diakses 4 Februari 2019)
d. Auskultasi
dicerminkan dari DJJ yang kurang dari 120 atau lebih dari
yang kurang dari 100 atau lebih dari 180 kali per menit.
e. His
His kala II, His semakin kuat dengan interval 2-3 menit,
1) Kala I
cm). Kala satu persalinan terdiri atas dua fase, yaitu fase
2) Kala II
bayi
3) Kala III
(Wiknjosastro, 2008).
4) Kala IV
4) Pemeriksaan dalam
5) Pemeriksaan panggul
kesempitan panggul
d) Sudut arcus pubis > 90°, bila kurang berarti ada kesempitan
panggul
6) Pemeriksaan penunjang
a) Urin
b) Darah
B. Diagnosa kebidanan
(1) Letih
(2) Infeksi
C. Intervensi
PAP keadaan jalan lahir normal, KU baik, inpartu kala I fase laten/fase
aktif.
sehat
Kriteria :
T : 100/60-130/90 mmHg
S : 36-37oC
N : 80–100x/menit
R : 16-24x/menit
detik
jam
<1 jam
<15 menit
9. Perdarahan >500 cc
235
a) Kala I :
2008).
partograf.
236
Tabel 2.20
Frekuensi Minimal Penilaian dan Intervensi dalam Persalinan
Normal
Frekuensi Minimal
Penilaian dan Intervensi Frekuensi pada Frekuensi pada
dalam Persalinan Normal fase laten fase aktif
Parameter
Tekanan darah Setiap 4 jam Setiap 4 jam
Suhu badan Setiap 4 jam Setiap 2 jam
Nadi Setiap 30-60 Setiap 30-60
menit menit
Denyut jantung janin Setiap 1 jam Setiap 30
menit
Kontraksi Setiap 1 jam Setiap 30
menit
Pembukaan serviks Setiap 4 jam* Setiap 4 jam*
Penurunan Setiap 4 jam* Setiap 4 jam*
Sumber : Saifuddin, Abdul Bari, 2007
terlentang.
(Wiknjosastro, 2008).
(Wiknjosastro, 2008).
(7) Beri asupan nutrisi pada ibu dengan memberi ibu makan
dan minum.
2008).
(Varney, 2008).
b) Kala II
amniotomi.
dilepaskan.
/menit.
normal.
efektif.
untuk ibu.
(h) Segera rujuk bila bayi belum atau tidak segera lahir
pembukaan vulva
Kelahiran kepala.
dangkal.
tindakan yang sesuai jika hal itu terjadi, dan segera proses
kelahiran bayi.
2008).
(2) Jika tali pusat melilit leher secara kuat, klem tali
tersebut.
secara spontan.
Lahirnya bahu.
kepala bayi
jari lainnya.
247
lahir
yaitu:
kesulitan?
(29) Beri tahu ibu bahwa ia akan disuntik oksitosin agar uterus
menyuntikkan oksitosin).
(2) Ikat tali pusat dengan benang DTT atau steril pada
sisi lainnya.
telah disediakan.
(33) Letakkan bayi agar ada kontak kulit ibu ke kulit bayi.
(34) Selimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan pasang topi
di kepala bayi.
249
c) Kala III
(35) Pindahkan klem pada tali pusat hingga jarak 5-10 cm dari
vulva.
(36) Letakkan satu tangan di atas kain pada perut ibu, di tepi
tali pusat.
atas.
Mengeluarkan plasenta.
tekanan dorso-kranial).
250
plasenta.
penuh.
plasenta manual.
perdarahan.
d) Kala IV
Menilai perdarahan.
perdarahan pervaginam.
payudara.
pervaginam.
persalinan.
persalinan.
253
asuhan yang
(49) Ajarkan ibu dan keluarga cara masage uterus dan menilai
kontraksi.
partum.
tidak normal.
37,5° C).
bilas.
254
sesuai.
diinginkan ibu.
0,5%.
Dokumentasi
diberlakukan
diberlakukan.
persalinan
dan lengan.
1) Kekurangan cairan
oleh tubuh.
257
lahir
2) Infeksi
b) Suhu: 36-37,5
c) KU baik
obstetri.
Intervensi:
ke ekstremitas bawah.
asuhan kebidanan).
Kriteria :
hangat.
1) Retensio plasenta
penanganan lanjut.
kegawatdaruratan obstetri.
uterus.
periksa plasenta.
2) Perdarahan <500cc
unit oksitosin.
teratasi
Kriteria :
baik
b) Perdarahan <500 cc
263
serviks:
keluar.
Intervensi:
kontraksi
D. Implementasi
Dengan kriteria :
spiritual-kultural
4) Melibatkan klien/pasien
sesuai
E. Evaluasi
Dengan kriteria :
atau keluarga
F. Dokumentasi
Dengan kriteria :
kebidanan
A. Pengertian
sayatan pada dinding uterus melalui dinding depan perut, sectio cesarea
a. Keuntungan
mengurangi perdarahan
tebal
268
b. Kerugian
besar
terluka
a. Keuntungan
b. Kerugian
otot
269
a. Indikasi
segmen bawah
b. Kerugian
tinggi
prosedur ini relatif sulit, sering tanpa sengaja masuk ke dalam cavum
5. Histerektomi caesarea
pengeluaran uterus :
a. Indikasi
b. Komplikasi
a) Angka morbiditasnya 20 %
b) Darah lebih banyak hilang
c) Kerusakan pada traktus urinarius dan usus termasuk
pembentukan fistula
d) Trauma psikologis akibat hilangnya rahim
271
b. Panggul sempit
c. Disproporsi sefalopelvik
e. Partus lama
g. Distosia serviks
ekonomi.
6) Disisi lain persalinan dengan resiko sectio cesarea dipilih oleh ibu
bersalin karena tidak mau mengalami rasa sakit dalam waktu yang
yaitu :
H. Komplikasi
Menurut Oxorn dan forte (2010), komplikasi yang serius pada operasi
1) Perdarahan
2) Infeksi
Infeksi sectio cesarea bukan hanya terjadi daerah insisi saja tetapi,
3) Thromboplebitis
4) Cedera, dengan atau tanpa fistula bisa terjadi di traktus urinaria dan
usus
A. Pengkajian data
1. Data Subyektif
b) Biodata
1) Nama
(Ambarwati, 2010).
2) Umur
3) Agama
(Kuswanti, 2014).
4) Pendidikan
5) Suku/bangsa
(Ambarwati, 2010).
6) Pekerjaan
7) Alamat
c) Keluhan utama
a) After pain
b) Keringat berlebih
c) Pembesaran payudara
limfatik dan vena. Hal ini terjadi saat pasokan air susu
tersebut.
e) Konstipasi
f) Hemoroid
melahirkan.
d) Alasan kunjungan
e) Riwayat kesehatan
2) Penyakit TBC
(Manuaba, 2012).
3) Sifilis
dan gigi)
4) Penyakit asma
membentuk ASI.
(Cooper, 2009).
g) Riwayat kebidanan
(Manuaba, 2012).
2) Riwayat KB
1) Nutrisi
(Saifuddin, 2014).
2) Eliminasi
(Manuaba, 2012).
3) Personal hygiene
2014).
2012).
4) Istirahat
sendiri
5) Aktivitas
(Saifuddin, 2014).
283
6) Seksual
berhubungan
(Ambarwati, 2010).
bagian yaitu:
a) Fase taking in
diri.
c) Fase leting go
j) Riwayat Ketergantungan
jam pertama).
pertama).
tidur.
2. Data obyektif
1. Pemeriksaan umum
a) Keadaan umum
dengan kriteria
1) Baik
2) Lemah
b) Kesadaran
1) Tanda-tanda vital
a) Tekanan darah
2008).
b) Nadi
c) Suhu
d) Pernafasan
(Ambarwati, 2010).
2) Pemeriksaan fisik
a) Mata
b) Leher
c) Payudara
d) Abdomen
2) Pemeriksaan uterus
derajat diastasis
sebagai berikut:
abdomen.
tengah abdomen.
tidur.
otot rektus.
293
relaksasi.
(Costovertebral Angel)
a) Genetalia
2014).
b) Ekstremitas
5) Pemeriksaan penunjang
(Manuaba, 2012).
pasca bersalin.
B. Diagnosa kebidanan
C. Intervensi
payudara.
296
Kriteria :
3. Tanda-tanda vital:
S : 36-37,5 0 C R : 16-24x/menit
4. Laktasi normal
tinggi.
laktosa meningkat.
Dipanaskan.
Tabel 2.21
Involusi Uerus Normal Pada Ibu Nifas
Waktu involusi Tinggi fundus
Plasenta lahir Sepusat
7 hari Pertengahan pusat-simpisis
14 hari Tidak teraba
42 hari Sebesarhamil 2 minggu
56 hari Normal
Sumber : ( Manuaba, 2010)
2) Lochea normal :
3) KU bayi baik
R : 30-60x/menit
S : 36,5-37,5 0 C
lochea.
298
2006).
(Saifuddin, 2009).
2012:)
b) Kriteria :
masa nifas
putih
bisa keluar.
tidak terganggu.
adanya infeksi.
hangat.
bila perlu).
pain.
301
menghilangkan nyeri.
payudara teratasi.
jam sekali
payudara.
menyusui.
tidak tegang.
menekan payudara.
menyusui.
berkurang.
nyeri.
303
D. Implementasi
tenaganya
susu lecet oleskan kolostrum atau ASI yang keluar pada sekitar
E. Evaluasi
Muslihatun, 2010).
F. Dokumentasi
berikut:
kebidanan.
rujukan.
305
A. Pengkajian data
1. Data subyektif
b) Keluhan utama
c) Riwayat antenatal
d) Riwayat natal
2012).
vital, medikasi yang diberikan pada bayi baru lahir dan hasil
1) Nutrisi
2) Eliminasi
2012).
4) Personal hygiene
5) Aktifitas
(Saifudin, 2014).
g) Psikososial
2. Data Obyektif
1) Keadaan umum
2) Tanda-tanda vital
a) Suhu
2008).
b) Pernafasan
c) Nadi
3) Antropometri
a) Berat badan
(Wiknjosastro, 2008).
2014).
b) Panjang badan
(Varney, 2008).
meliputi:
cm
Gambar 2.19
Ubun-ubun sutura dan diameter kepala bayi yang cukup
bulan
Sumber : Manuaba, 2010
Gambar 2.20
Ukuran-ukuran kepala bayi
Sumber : Manuaba, 2010
314
e) Lingkar lengan : ± 11 cm
f) Pemeriksaan Fisik
1) Kepala
2) Mata
3) Hidung
4) Mulut
2010).
2012).
317
2012).
5) Telinga
6) Leher
7) Dada
2009).
8) Punggung
2009).
9) Abdomen
10) Genetalia
(a) Laki-laki
(b) Perempuan
11) Anus
12) Ekstremitas
b. Pemeriksaan neurologis
2008).
2008).
2012).
2012).
(Ladewig, 2007).
8) Refleks galanf’s
9) Refleks babinsky
2013).
324
(Marmi, 2012).
(Hidayat, 2008).
B. Diagnosa kebidanan
Kriteria :
2. TTV normal :
S : 36,5-37,5 oC
N : 120-160 x/menit
RR : 40-60 x/menit
(Varney, 2008).
326
kurang baik.
neonatus yaitu:
1. Potensial masalah
a) Masalah I : Hipoglikemi
Kriteria:
hipotermi
Intervensi adalah:
mengalami hipoglikemi.
setelah kelahiran.
hipoglikemia.
yang optimal.
bayi.
b) Masalah II : Hipotermi
Intervensi :
kematian.
basah.
Kriteria:
urine
(kern ikterus).
2-4 jam.
(Varney, 2008).
mudah diekskresikan.
d) Masalah IV : Seborrhea
ketombe.
ketombe.
yang lepas.
e) Masalah V : Miliariasis
kelenjar keringat.
memperparah miliariasis.
menangis.
trush.
digunakan.
sebelum menyusui.
334
bokong bayi
baru.
bayi.
dikulit bayi.
iritasi kulit.
335
tindakan pencegahan.
C. Implementasi
bayi
d) Sering merintih
pertama)
busuk
h) Demam
D. Evaluasi
Dengan kriteria :
E. Dokumentasi
kebidanan.
rujukan.
338
A. Pengkajian Data
1. Data subyektif
a) Biodata
1) Umur
(Saifuddin, 2013).
2) Pendidikan
(Manuaba, 2012).
3) Pekerjaan
4) Alamat
2008).
339
b) Keluhan utama
adalah:
c) Riwayat kesehatan
2013).
(Affandi, 2012).
progestin(Saifuddin, 2013).
d) Riwayat Kebidanan
a) Haid
(Affandi, 2012).
2010).
(Manuaba, 2012).
2010).
c) Riwayat KB
(Hartanto, 2015).
(1) Nutrisi
(2) Eliminasi
2015).
(3) Istirahat/tidur
(Saifuddin, 2010)
2. Data Obyektif
a) Pemeriksaan umum
1) Tanda-tanda vital
(Fraser, 2009).
b) Pemeriksaan antropometri
1) Berat badan
(Hartanto, 2015).
344
c) Pemeriksaan fisik
a) Muka
b) Mata
2010).
c) Payudara
2010).
345
d) Abdomen
e) Genetalia
2010).
f) Ekstremitas
1) Pemeriksaan inspekulo
2) Pemeriksaan bimanual
adneksa
B. Diagnosa kebidanan
PAPIAH usia 15-49 tahun, anak terkecil usia ...... tahun, calon peserta KB,
pervaginam.Prognosa baik.
C. Intervensi
Diagnosa : PAPIAH usia 15-49 tahun, anak terkecil usia ...... tahun, calon
Tujuan :
kooperatif.
Kriteria :
petugas.
kontraindikasi.
klien
pilihannya.
a) Masalah 1: Amenorhea
b) Masalah 2 : Pusing
dari KB hormonal
nyeri.
dengan keadaannya
berkurang
kontrasepsi lainnya.
komplikasi penggunaan KB
dengan kondisinya
351
kehamilan ektopik.
D. Implementasi
b) Keefektifitas kontrasepsi
c) Keuntungan kontrasepsi
d) Kerugian kontrasepsi
f) Jadwal kontrasepsi
352
E. Evaluasi
Denan kriteria :
F. Dokumentasi