Anda di halaman 1dari 4

A.

) Variable Penelitian
1. Pengertian Variable
Variable adalah segala sesuatu yang memiliki variasi nilai,Misalnya nilai ujian bervariasi bisa
memiliki nilai dari 0-100
Variable Penelitian Segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh penelitian
untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut
Pengertian menurut para ahli
2. Macam-macam Variable
Berdasarkan fungsinya variabel dapat dikelompokkan ke dalam: (1) Variabel bebas
(independent variable atau predictor); (2) Variabel terikat (dependent variable atau criterion
variable); (3) Variabel moderating (moderating variable) dan; (4) Variabel intervening
(intervening variable). Variabel Bebas (independent variable atau predictor variable)
merupakan variabel yang memengaruhi variabel terikat secara positif maupun negatif.
Variabel terikat (dependent variable atau criterion variable) merupakan variabel yang
dipengaruhi oleh variabel bebas. Tujuan dari penelitian adalah untuk menjelaskan atau
memprediksi variabilitas dari variabel bebas. Misalnya suatu penelitian yang ingin
mengetahui pengaruh atau hubungan kualitas pelayan terhadap kepuasan konsumen.
Kualitas pelayanan menjelaskan atau memprediksi variabilitas dari loyalitas konsumen
1.) Variabel Independen dan Dependen
Variabel independen: variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus prediktor,
antecedent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabe! bebas. Variabel bebas
merupakan variabel yang memengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau
timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel independen (bebas) adalah variabel yang
menjelaskan atau memengaruhi
variabel yang lain, sedangkan variabel dependen (tergantung) adalah variabel yang
dijelaskan atau yang dipengaruhi oleh variabel independen. Penjelasan suatu fenomena
tertentu secara sistematis digambarkan dengan variabel variabel dependen. Misalnya, suatu
riset bertujuan untuk menguji pengaruh biaya promosi terhadap pendapatan (sales) suatu
produk detergen.
Di sini, terdapat satu variabel independen yaitu biaya promosi dan satu variabel dependen
yaitu pendapatan. Variabel dependen: sering disebut sebagai variabel output, kriteria,
konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel terikat
merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel
bebas. Contoh pendapatan, dalam hal ini, menjadi fenomenanya. Selain satu variabel
independen, banyak riset dilakukan untuk menguji beberapa variabel independen (bebas)
dan satu variabel dependen (tidak bebas). Misalnya, riset yang ditujukan untuk menguji
pengaruh biaya promosi, biaya distribusi, dan biaya produksi terhadap pendapatan (sales).
Di sini terdapat tiga variabel bebas. Semakin tinggi kualitas pelayanan maka diduga semakin
tinggi loyalitas konsumen. Oleh karena itu, kualitas pelayanan merupakan variabel bebas
dan kepuasan konsumen merupakan variabel terikat.
2.) Variabel Pemoderasi (Moderating Variable)

Variabel moderator adalah variabel yang memengaruhi (memperkuat atau memperlemah)


hubungan antara variabel independen dengan dependen. Variabel disebut juga sebagai
variabel independen kedua. Hubungan perilaku suami dan istri akan semakin baik kalau
mempunyai anak. Di sini anak adalah sebagai variabel moderator yang memperkuat
hubungan dan pihak ketiga adalah sebagai variabel moderator yang memperlemah
hubungan. Hubungan langsung antara variabel-variabel independen dan dependen kadang-
kadang dipengaruhi oleh variabel lain. Variabel lain ini dapat memperlemah atau
memperkuat arah hubungan antara variabel independen dan dependen.
Variabel ini juga dapat mengubah nilai hubungan dari positif ke negatif atau sebaliknya.
Misal, hasil belajar mahasiswa dipengaruhi oleh motivasi belajar mereka. Artinya, makin
besar motivasi belajar akan semakin baik pula hasil belajar mereka, atau sebaliknya. Sikap
dosen, dalam hal ini dapat dijadikan contoh sebagai variabel moderating-nya. Sikap dosen
yang tegas dipandang oleh mahasiswa sebagai sikap yang positif. Sikap tegas dapat
memotivasi belajar mahasiswa. Begitu pula sebaliknya, jika sikapnya arogan, maka
dipandang oleh mahasiswa sebagai sikap yang negatif. Arogan dapa membuat motivasi
belajar mahasiswa menurun, misalnya mahasiswa absen kuliah. Akibatnya, hasil belajar
mahasiswa pun menjadi buruk (Sugiyon, 2005).
Variabel moderating adalah variabel yang memengaruhi hubungan antara variabel bebas
dan variabel terikat. Misalnya suatu teori menyatakan bahwa kualitas pelayanan akan
memengaruhi "loyalitas konsumen". Pengaruh kualitas pelayanan terhadap loyalitas
konsumen akan bervariasi berdasarkan faktor demografis (misalnya pendidikan,
pendapatan) sebagai variabel moderating.

3.) Variabel Intervensi


Variabel intervening merupakan variabel yang berada di antara variabel bebas dan variabel
terikat, sehingga sebelum variabel bebas memengaruhi variabel terikat, terlebih dahulu akan
melalui variabel intervening. intervening adalah variabel yang memengaruhi hubungan
langsung antara variabel independen dan variabel dependen, sehingga terjadi hubungan
yang tidak langsung. Artinya, variabel intervening merupakan variabel yang di antara
variabel-variabel independen dan dependen, sehingga terletak variabel Variabel

independen tidak langsung menjelaskan atau memengaruhi variabel dependen Penelitian


yang lebih kompleks, menunjukkan pengaruh variabel bebas variabel terikat, variabel
moderating dan variabel intervening. Misalnya penelitian yang menguji pengaruh variabel
moderating yaitu faktor demografi terhadap hubungan antara kualitas pelayanan, kepuasan
konsumen dan loyalitas konsumen.
Model-model hubungan antarvariabel masih dapat dikembangkan lagi, sesuai dengan
paradigma riset yang ada di benak periset itu sendiri. Untuk dapat menentukan kedudukan
variabel independen, dan dependen, moderator, intervening atau variabel yang lain, harus
dilihat konteksnya dengan dilandasi konsep teoretis yang mendasari maupun hasil dari
pengalaman empiris. Untuk itu sebelum peneliti memilih variabel apa yang akan diteliti perlu
melakukan kajian teoretis, dan melakukan studi pendahuluan terlebih dahulu pada objek
yang akan diteliti. Jangan sampai terjadi membuat rancangan penelitian dilakukan di
belakang meja dan tanpa mengetahui terlebih dahulu permasalahan yang ada di objek
penelitian.
4.) Variabel Kontrol

Di samping variabel-variabel atau faktor-faktor tersebut di atas, peneliti juga bekerja dengan
variabel-variabel seperti variabel kendali (kontrol) dan intervening. Seluruh variabel dalam
situasi atau dalam diri seseorang dispositional variable) tidak dapat dikaji secara bersamaan
waktunya. Variabel variabel tersebut harus dinetralisasikan untuk menjamin bahwa variabel
variabel itu tidak akan memiliki dampak yang berbeda atau moderate terhadap variabel-
variabel yang dicari hubungannya. Variabel yang dinetralisasi inilah yang diidentifikasi
sebagai variabel kontrol atau kendali (Sugiyono, 2011).
Menurut Darmadi (2011), variabel kontrol adalah variabel yang dikendalikan sehingga tidak
memengaruhi variabel bebas dan terikat. Jadi yang dimaksud dengan variabel kendali atau
kontrol adalah variabel yang diusahakan untuk dinetralisasi oleh peneliti. Dampak variabel
kontrol atau variabel kendali ini dilakukan dengan cara melakukan eliminasi (pembatasan),
menyamakan kelompok, dan randomisasi atau pengacakan.

3. Ciri-ciri Variable
Dalam penelitian variabel mempunyai tiga ciri, yaitu: mempunyai variasi nilai, membedakan
satu objek dengan objek yang lain dalam satu populasi, dan dapat diukur (Widoyoko, 2012).
Oleh karena variabel membedakan satu objek dengan objek lain dalam satu populasi, maka
variabel harus mempunyai nilai yang bervariasi. Sebagai contoh, dari populasi yang terdiri
dari 30 orang mahasiswa, indeks prestasi (IP) hanya akan menjadi variabel apabila terdapat
variasi dalam IP pada populasi tersebut.
Sebaliknya, apabila dari 30 mahasiswa tersebut tidak terdapat variasi dalam IP karena
mempunyai IP yang sama, maka IP bukanlah variabel pada populasi yang bersangkutan.
Contoh lain, dari populasi penduduk yang mendiami suatu wilayah tertentu, jenis pekerjaan
atau profesi bukan merupakan variabel apabila seluruh penduduk tersebut memiliki
pekerjaan atau profesi yang sama.
Variabel membedakan satu objek dari objek yang lain. Objek-objek menjadi anggota
populasi karena mempunyai satu karakteristik yang sama. Meskipun sama, objek-objek
dalam populasi dapat dibedakan satu sama lain dalam suatu variabel. Sebagai contoh,
populasi mahasiswa terdiri dari anggota yang memiliki satu kesamaan karakteristik, yaitu
mahasiswa. Selain kesamaan itu, antara mereka berbeda dalam usia, jenis kelamin, agama,
motivasi belajar, kecerdasan, bakat, dan lain sebagainya. Perbedaan-perbedaan tersebut
merupakan variasi karena mempunyai sifat membedakan di antara objek yang ada dalam
populasi.

4. Mengidentifikasikan Variable
Istilah variabel dapat diartikan bermacam-macam. Dalam tulisan ini variabel diartikan
sebagai segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan penelitian. Sering pula
dinyatakan variabel penelitian itu sebagai faktor-faktor yang berperanan dalam peristiwa
atau gejala yang akan diteliti.
Apa yang merupakan variabel dalam sesuatu penelitian diten tukan oleh landasan
teoretisnya, dan ditegaskan oleh hipotesis penelitiannya. Karena itu apabila landasan
teoretisnya berbeda, varia bel-variabel penelitiannya juga akan berbeda. Jumlah variabel y
dijadikan objek pengamatan akan ditentukan oleh sofistikasi ran cangan penelitiannya.
Makin sederhana sesuatu rancangan penelitian, akan melibatkan variabel-variabel yang
makin sedikit jumlahnya, dan sebaliknya. Misalnya, hipotesis tentang perbedaan pengaruh
metode diskusi dan metode ceramah terhadap prestasi belajar hanya meli batkan dua
variabel utama, yaitu metode mengajar dan prestasi be lajar. Jumlah variabel utama itu akan
bertambah kalau peneliti juga mempertimbangkan peranan 1Q dan jenis kelamin. Padahal
yang terakhir itu ada empat variabel yang dilibatkan dalam penelitian, jadi sofistikasinya
lebih tinggi. Kecakapan mengidentifikasikan variabel penelitian adalah ke terampilan yang
berkembang karena latihan dan pengalaman. Kecuali dengan melakukan penelitian,
keterampilan ini juga dapat dikem bangkan melalui kegiatan-kegiatan seminar mengenai
usulan pene litian. Partisipasi secara aktif dalam kegiatan-kegiatan seminar yang demikian
itu akan mempercepat berkembangnya keterampilan itu.
5. Mengklasifikasikan Varible
Variabel-variabel yang telah diidentifikasikan perlu diklasifikasi kan, sesuai dengan jenis dan
peranannya dalam penelitian. Klasifikasi ini sangat perlu untuk penentuan alat pengambil
data apa yang digunakan dan metode analisis mana yang sesuai untuk diterapkan. Akan
Berkaitan dengan proses kuantifikasi, data biasa digolongkan menjadi empat jenis, yaitu (a)
data nominal, (b) data ordinal, (c) data interval, dan (d) data ratio. Demikianlah pula
variabel, kalau dilihat dari segi ini biasa dibedakan dengan cara yang sama.

(A) Variabel nominal, yaitu variabel yang ditetapkan berdasar atas proses penggolongan;
variabel ini bersifat deskrit dan saling pilah (mutually exclusive) antara kategori yang satu
dan kategori yang lain; contoh: jenis kelamin, status perkawinan, jenis pekerjaan.
(B) Variabel ordinal, yaitu variabel yang disusun berdasarkan atas jenjang dalam atribut
tertentu. Jenjang tertinggi biasa diberi ang ka 1, jenjang di bawahnya diberi angka 2, lalu di
bawahnya diberi angka 3, dan di bawahnya lagi diberi angka 4, dan seterusnya. Contoh: hasil
perlombaan inovatif produktif di antara para maha siswa, ranking mahasiswa dalam sesuatu
mata-kuliah, ranking dalam sesuatu perlombaan mengarang, dan sebagainya.
(C) Variabel interval, yaitu variabel yang dihasilkan dari pengukur an, yang di dalam
pengukuran itu diasumsikan terdapat satuan (unit) pengukuran yang sama. Contoh variabel
interval misalnya prestasi belajar, sikap terhadap sesuatu program dinyatakan da lam skor,
penghasilan, dan sebagainya.
(D) Variabel ratio, adalah variabel yang dalam kuantifikasinya mempunyai nol mutlak. Di
dalam penelitian, terlebih-lebih da lam penelitian di bidang ilmu-ilmu sosial, orang jarang
menggu nakan variabel ratio.

Menurut fungsinya di dalam penelitian, orang sering membe dakan antara variabel
tergantung di satu pihak dan variabel-variabel bebas, kendali, moderator, dan rambang di
lain pihak. Pembedaan ini didasarkan atas pola pemikiran hubungan sebab-akibat. Variabel
tergantung dipikirkan sebagai akibat, yang keadaannya akan tergan tung kepada variabel
bebas, variabel moderator, variabel kendali, dan variabel rambang. Hubungan antara kedua
kelompok variabel itu ter dapat dalam diri subjek penelitian, seringkali sebagai proses.
Secara bagan, saling hubungan tersebut dapat disajikan sebagai berikut:

Anda mungkin juga menyukai