DAN
DEFINISI OPERASIONAL
Tyas Lilia Wardani, SST., M.KKK
VARIABEL
Karakteristik yang melekat pada populasi,
bervariasi
1. independent variable
2. dependent variable
3. Variabel penengah (moderating variable)
4. Variabel sela/antara (intervening variable)
5. Variabel Kontrol
6. Variabel perancu (counfonding variabel)
INDEPENDENT VARIABEL
Variabel independen adalah variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variabel
dependen (terikat).
Masa kerja
Pengetahuan K3
Perilaku K3
Tingkat Pendidikan
Variabel
Variabel bebas dependen
• Variabel independen (dalam eksperimen)
dapat dimanipulasi oleh peneliti.
• variabel dependen akan diketahui tingkat
perubahannya bila variabel terlebih dahulu
dipersiapkan.
• Contoh : Seorang ahli K3, misalnya, ingin
tahu dosis pemberian air kelapa muda dan
khasiatnya
• Variabel independen adalah variabel yang
meramalkan, sedangkan variabel dependen
adalah variabel yang di ramalkan.
• Dalam Penelitian K3 : Variabel bebas merupakan
stimulus atau intervensi K3 yang diberikan kepada
pekerja untuk mempengaruhi tingkah laku.
• Contoh :
Pengaruh pemberian air kelapa muda terhadap
penurunan tekanan darah pada pekerja tekstil
DEPENDENT VARIABLE
• Variabel Terikat merupakan Variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena
adanya variabel bebas.
Dll.
Variabel tergantung
• Variabel respon atau out put akan muncul sebagai
akibat dari manipulasi suatu variabel independen
• Contoh :
Contoh :
Pengaruh pemberian air kelapa muda
terhadap penurunan tekanan darah pada
pekerja tekstil
VARIABEL PENENGAH/ MODERATOR
Lingkungan kerja
(Variabel Moderator)
INTERVENING VARIABLE
• Variabel intervening adalah variabel yang
secara teoritis mempengaruhi hubungan antara
variabel bebas dengan variabel terikat, tetapi
tidak dapat diamati dan diukur.
• Variabel ini merupakan variabel penyela/antara
yang terletak diantara variabel bebas dan
variabel terikat, sehingga variabel bebas tidak
secara langsung mempengaruhi berubahnya
atau timbulnya variabel terikat.
Contoh :
Budaya Lingkungan
(Variabel
Moderator)
VARIABEL KONTROL
• Variabel kontrol adalah variabel yang
dikendalikan atau dibuat konstan sehingga
hubungan variabel bebas terhadap variabel
terikat tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang
tidak diteliti.
• Variabel kontrol sering dipakai oleh peneliti
dalam penelitian yang bersifat
membandingkan, melalui penelitian
eksperimental.
• Disebut V. Kontrol, karena variabel tersebut
berfungsi untuk mengontrol variabel
independen dan atau variabel dependen.
• Tujuan dari pemunculan variabel kontrol yang
paling penting adalah, untuk;
a) menetralisir pengaruh variabel-variabel luar
yang tidak perlu, dan atau
b) menjembatani hubungan antara variabel
independen dengan variabel dependen.
• Karena itu variabel kontrol dapat menempati
posisi-posisi tertentu dalam hubungan antar
variabel; ada yang ditempatkan sebelum variabel
independen dan ada yang berada di antara
variabel independen-dependen.
• Variabel kontrol yang ditempatkan sebelum
variabel independen adalah variabel penekan
(suppressor variable) atau variabel pengganggu
(distorter variable),
• sedangkan variabel kontrol yang berada di antara
variabel independen-dependen adalah variabel
antara (intervening variable)
Contoh :
• Pengaruh metode penyuluhan K3 terhadap
penguasaan keterampilan penggunaan APAR
• Variabel bebasnya adalah metode penyuluhan
K3, misalnya metode ceramah & metode
demonstrasi. Sedangkan Variabel Kontrol yang
ditetapkan adalah sama, misalnya Standard
Keterampilan sama, dari kelompok pekerja
dengan latar belakang sama (tingkat
pendidikan), dari departemen yang sama
• Dengan adanya variabel kontrol tersebut,
maka besarnya pengaruh metode penyuluhan
K3 terhadap penguasaan penggunaan APAR
dapat diketahui lebih pasti.
Penguasaan
Metode Ceramah &
penggunaan APAR
Metode Demonstrasi
(Variabel Terikat)
(Variabel Bebas)
Tingkat pendidikan,
departemen sama
(Variabel Kontrol)
Counfonding Variable
(variabel Perancu)
Variabel lain yang berhubungan baik dengan variabel
independen maupun variabel dependen
VARIABEL VARIABEL
BEBAS TERIKAT
VARIABEL
PERANCU
Hubungan beberapa (lebih dari satu) variabel
independen dengan satu variabel dependen
VARIABEL BEBAS
VARIABEL BEBAS
VARIABEL TERIKAT
VARIABEL BEBAS
VARIABEL BEBAS
Hubungan antar Variabel
• Pada hakikatnya inti dari setiap kegiatan
penelitian ilmiah adalah mencari
hubungan antar variabel.
• Hubungan yang paling dasar adalah
hubungan antara variabel independen
dengan variabel dependen (X dengan Y).
Skema hubungan antar variabel
VARIABEL VARIABEL
INDEPENDEN/ VARIABEL DEPENDEN/
BEBAS ANTARA TERIKAT
VARIABEL
VARIABEL COUNFOUNDI VARIABEL
ANTARA NG/PERANCU LUAR
Pengukuran Variabel
• Pengukuran variabel merupakan tahap awal
dari kegiatan pengukuran dalam penelitian.
• Tujuan pengukuran variabel ini baru pada
tahap menjawab pertanyaan “bagaimana cara
untuk mengukur variabel tersebut”?
Selanjutnya muncul pertanyaan lanjutan; “apa
yang diukur” atau “bagaimana cara merubah
konsep, dan “apa alat ukurnya? ”.
• Mengukur adalah sebuah proses kuantifikasi,
karena itu setiap kegiatan pengukuran
berkaitan dengan jumlah, dimensi atau taraf
dari sesuatu obyek/gejala yang diukur.
• Hasil dari pengukuran itu biasanya
dilambangkan dalam bentuk bilangan.
• Prosedur pengukuran variabel dimulai dari
pembuatan definisi operasional konsep
variabel.
• Kerlinger mengungkapkan, bahwa definisi
operasional itu melekatkan arti pada suatu
konsep variabel dengan cara menetapkan
kegiatan- kegiatan atau tindakan-tindakan
yang perlu untuk mengukur suatu konsep
variabel itu.
Pengukuran Variabel Penelitian dapat
dikelompokkan menjadi 4 Skala Pengukuran,
yaitu :
1. Skala Nominal
Adalah suatu himpunan yang terdiri dari anggota – anggota
yang mempunyai kesamaan tiap anggotanya, dan memiliki
perbedaan dari anggota himpunan yang lain.
• Misalnya :
– Jenis Kelamin : dibedakan antara laki – laki dan perempuan
– Pekerjaan : dapat dibedakan petani, pegawai, pedagang
– Golongan Darah : dibedakan atas Gol. 0, A, B, AB
– Ras : dapat dibedakan atas Mongoloid, Kaukasoid, Negroid.
– Suku Bangsa : dapat dibedakan dalam suku Jawa, Sunda,
Batak dsb
• Skala Nominal
Variasinya tidak menunjukkan perurutan atau
kesinambungan, tiap variasi berdiri sendiri
secara terpisah.
Dalam Skala Nominal tidak dapat dipastikan
apakah kategori satu mempunyai derajat yang
lebih tinggi atau lebih rendah dari kategori
yang lain ataukah kategori itu lebih baik atau
lebih buruk dari kategori yang lain.
2. Skala Ordinal
Adalah skala variabel yang menunjukkan tingkatan –
tingkatan.
Skala Ordinal adalah himpunan yang beranggotakan
menurut rangking, urutan, pangkat atau jabatan.
Skala Ordinal adalah kategori yang dapat diurutkan atau
diberi peringkat.
Skala Ordinal adalah skala data kontinum yang batas satu
variasi nilai ke variasi nilai yang lain tidak jelas, sehingga yang
dapat dibandingkan hanyalah nilai tersebut lebih tinggi,
sama atau lebih rendah daripada nilai yang lain.
Contoh :
– Tingkat Pendidikan : dikategorikan Pendidikan
dasar (SD dan SMP), Pendidikan menengah (SMA),
dan PT (Akademi dan Sarjana)
– Pendapatan : Tinggi, Sedang, Rendah
– Sikap (yang diukur dengan Skala Linkert) : Setuju,
Ragu – ragu, Tidak Setuju. Dsb.
3. Skala Interval
Adalah Skala Data Kontinum yang batas variasi
nilai satu dengan yang lain jelas, sehingga
jarak atau intervalnya dapat dibandingkan.
Dikatakan Skala Interval bila jarak atau
perbedaan antara nilai pengamatan satu
dengan nilai pengamatan lainnya dapat
diketahui secara pasti
• Nilai variasi pada Skala Interval juga dapat
dibandingkan seperti halnya pada skala
ordinal (Lebih Besar, Sama, Lebih Kecil..dsb);
tetapi Nilai Mutlaknya TIDAK DAPAT
DIBANDINGKAN secara Matematis, oleh
karena itu batas – batas Variasi Nilai pada
Skala Interval bersifat ARBITRER (ANGKA NOL-
nya TIDAK Absolut).
Contoh :