Anda di halaman 1dari 14

RISK ASSESSMENT

Tyas Lilia Wardani, SST., M.KKK


CARA PENILAIAN RISIKO

Ada 3 cara Penilaian Risiko, yaitu:

 Kualitatif;
 Semikuantitatif;
 Kuantitatif.
PENILAIAN RISIKO SECARA
KUANTITATIF

 Metode penilaian ini dilakukan dgn menentukan nilai


dari masing-masing parameter yg didapat dari hasil
analisa data yg repre-sentatif.
 Analisa terhadap nilai peluang atau akibat dilakukan
dgn beberapa metode  FTA, QRA, LOPA, dll
PENILAIAN RISIKO SECARA
KUANTITATIF

 Potensi risiko yg dapat terjadi sangat besar  kajian


lebih rinci
Jika data-data yg tersedia lebih lengkap
Kondisi operasi/proses lebih komplek
Memberikan nilai risiko yg bersifat numerik
Perlu waktu, tenaga & keahlian lebih tinggi
Sangat rinci & teknis
Pemilihan teknik analisa risiko
Kualitatif
Potensi konsekuensi rendah, sederhana, subjektif, ketidak
pastian tinggi, biaya rendah, fleksibilitas keputusan
rendah
Semi Kuantitatif
Data-data yg tersedia lebih lengkap
Kondisi operasi/proses lebih komplek
Kuantitatif
Potensi risiko yg dpt terjadi sangat besar, perlu kajian rinci,
objektif, ketidakpastian rendah, baiaya lebih mahal, keputu
san lebih fleksibel
EVALUASI RISIKO
 Berdasarkan penilaian risiko, kemudian ditentukan apa
kah risiko tersebut masih dapat diterima (acceptable
risk) atau tidak (unacceptable risk) & menentukan
prioritas risiko
 Apabila risiko tidak dapat diterima maka
organisasi harus menetapkan bagaimana risiko tsb
ditangani hingga tingkat dimana risikonya paling minimum
/ sekecil mungkin
 Bila risiko masih dapat diterima / tolerir maka
organisasi perlu memastikan bahwa monitoring terus
PERINGKAT RISIKO

 Alat manajemen dlm mengambil keputusan


Manajemen dpt menentukan skala prioritas dlm
penanganannya
Manajemen dpt mengalokasikan sumber daya yg sesuai
utk masing2 risiko sesuai dng tingkat prioritasnya.
KRITERIA RISIKO

Secara umum dapat diterima (generally acceptable)


Dapat ditolerir (tolerable)
Tidak dapat diterima (generally unacceptable)
KONSEP ALARP (As Low As Reasonably Practicable)
Practicable  praktis utk dilaksanakan  pengendalian
risiko tsb dpt dikerjakan/dilaksanakan dlm konteks
biaya, manfaat, interaksi & operasionalnya
a. RISIKO YANG DITERIMA

 Ditunjukkan pada area hijau


Risiko sangat kecil
Secara umum dpt diterima dng kondisi normal tanpa
melakukan upaya tertentu
a. RISIKO YANG DITERIMA

Menentukan suatu risiko dapat diterima akan


tergantung kepada penilaian / pertimbangan dari suatu
organisasi berdasarkan:
 Tindakan pengendalian yang telah ada;
 Sumber daya (finansial, SDM, fasilitas, dll);
 Regulasi / standar yang berlaku;
 Rencana keadaan darurat;
 Catatan / data kecelakaan terdahulu, dll.
Catatan: Walaupun suatu risiko masih dapat diterima
akan tetapi harus tetap selalu dipantau /
dimonitor.
b. RISIKO YANG DAPAT DITOLERIR

Ditunjukkan pada area kuning/area ALARP


Risiko dpt ditolerir dng syarat semua pengamanan
telah dijalankan dng baik
Pengendalian lebih jauh tidak diperlukan jika biaya utk
menekan risiko sangat besar
c. RISIKO YANG TIDAK DITERIMA

 Ditunjukkan pada area merah


 Bila suatu risiko tidak dapat diterima maka harus
dilakukan upaya penanganan risiko agar tidak
menimbulkan kecelakaan/ kerugian.
Bentuk tindakan penga-manan risiko:
 Hindari risiko;
 Kurangi / Minimalkan risiko;
 Terima resiko.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai