Anda di halaman 1dari 23

UJI STATISTIK PARAMETRIK

KORELASI
Rifa Aulia Arthamevia (10518091)
Maisha Ummu MTH (10518100)
Amalia Sani Oktoviani (10518101)
Agnia Gina Permata (10518121)
KORELASI
Metode untuk mengetahui tingkat keeratan
hubungan dua variabel atau lebih.
Ada 2 aspek yang akan disoroti, yaitu :
Apakah data sampel yang ada menyediakan

1 bukti cukup bahwa ada hubungan antara


variabel – variabel dalam populasi asal
sampel.
Jika ada hubungan, bagaimana arah

2 hubungan dam seberapa kuat hubungan


antar variabel tersebut.
Konsep
Dasar
Uji korelasi bertujuan untuk
Dasar
mengetahui tingkat keeratan
hubungan antar variabel
yang dinyatakan dengan
koefisien korelasi (atau bisa
disebut korelasi saja/r).
Macam-macam uji korelasi
berdasarkan skala data

SKALA DATA UJI KORELASI


Korelasi Pearson Product Moment
Interval/Rasio Korelasi Ganda
Korelasi Parsial

Korelasi Rank Spearman


Ordinal Korelasi Kendall’s-Tau

Nominal Koefisien Kontingency


KORELASI PEARSON
PRODUCT MOMENT
Uji korelasi pearson digunakan untuk
menguji hipotesis asosiatif (uji
hubungan) dengan data interval atau
rasio yaitu data yang berisi angka
sesungguhnya.

Karl Pearson
KORELASI PEARSON
PRODUCT MOMENT
Syarat terhadap sampel :
- Acak (Random)

- Homogen, data yang dibandingkan sejenis

- Dua variabel yang akan dicari korelasinya

adalah variabel kontinu yang bersifat rasional


atau minimal bersifat interval

Karl Pearson
KORELASI PEARSON
PRODUCT MOMENT
Syarat terhadap sampel :
- Berdistribusi normal atau mendekati
berdistribusi normal
- Hubungan dari dua variabel adalah linier.

Karl Pearson
KORELASI PARSIAL
Konsep Dasar Uji Korelasi Parsial :
• Disebut juga dengan analisis korelasi pearson
menggunakan variabel kontrol atau pengendali
(bernilai konstan atau tetap).

• Penggunaan variabel kontrol (Z) dalam


analisis korelasi bertujuan untuk mengetahui
apakah hubungan yang terjadi antara variabel
X dengan Y dikendalikan atau dipengaruhi
oleh variabel kontrol tsb atau tidak.
Asumsi Dasar Uji
Korelasi Parsial
• Masing-masing variabel penelitian
menggunakan data berskala rasio
atau interval.
• Karena uji korelasi parsial Analisis Data
merupakan bagian dari statistik
parametrik maka data penelitian
Penelitian
harus berdistribusi normal. • Melakukan uji normalitas data untuk
masing-masing variabel penelitain
• Jika hasilnya normal maka uji
korelasi pasial dapat dilakukan.
KORELASI GANDA
Multiple Correlation

Analisis korelasi untuk mencari besarnya


hubungan dan kontribusi 2 variabel bebas (X)
atau lebih secara simultan (bersama-sama)
dengan variabel terikat (Y).
Asumsi Dan Persyaratan Analisis
Korelasi Ganda

Berdistribusi Mempunyai pasangan yang sama


Normal sesuai dengan subjek yang sama

Data dipilih Data sudah


secara random homogen
Dalam SPSS, pembahasan tentang korelasi ditempatkan pada
menu CORRELATE, yang mempunyai submenu :
SUBMENU Prosedur ini untuk menghitung
sembarang keragaman
pengukuran statistik berupa
kesamaan atau ketidaksamaan
antara dua variabel atau
DISTANCES
pasangan case (dua kasus).
PEARSON BIVARIATE
KENDALL’S-TAU Analisis Multivariate
RANK-SPEARMAN Analisis Faktor, Cluster,
Multidimensional Scaling, dsb.
Analisis korelasi yang PARTIAL
digunakan untuk mengukur
keeratan hubungan di antara Korelasi antar dua variabel
hasil-hasil pengamatan dari dengan melakukan kontrol
populasi yang mempunyai terhadap satu atau lebih variabel
dua varian (bivariate) dan tambahan (disebut variabel
arah hubungan yang terjadi. kontrol).
HAL-HAL YANG
PERLU DIKETAHUI
DALAM UJI
KORELASI
NILAI KOEFISIEN Keeratan korelasi
KORELASI 0.00 – 0.20  sangat lemah
nilai yang digunakan untuk 0.21 – 0.40  lemah
mengukur kekuatan suatu 0.41 – 0.70  kuat
hubungan antar variabel. 0.71 – 0.90  sangat kuat
0.91 – 0.99  kuat sekali
1  sempurna
Berkisar antara -1 hingga +1
-1 = korelasi negatif sempurna
0 = tidak ada korelasi
+1 = korelasi positif sempurna
Tanda Korelasi
Korelasi positif (+) Korelasi negatif (-)
Hubungan searah Hubungan berkebalikan

“Jika variabel X1 “Jika variabel X1


mengalami kenaikan mengalami penurunan
maka variabel X2 maka variabel X2 akan
juga akan mengalami mengalami kenaikan,
kenaikan, begitu begitu sebaliknya”
sebaliknya.”
UJI SIGNIFIKANSI

Probabilitas
• Jika probabilitas > 0.05 , maka H0 diterima
tidak signifikan
• Jika probabilitas ≤ 0.05, maka H0 ditolak
berkolerasi secara signifikan
Tanda */** yang
diberikan pada SPSS
Signifikan tidaknya korelasi 2
variabel bisa dilihat dari adanya
tanda */** pada pasangan data
yang dikorelasikan
Tanda * untuk tingkat signifikansi level
0.05 atau 5%
Tanda ** untuk tingkat signifikansi
level 0.01 atau 10%
Membandingkan Pearson Correlation
dengan r tabel

Pearson Correlation > r tabel


hubungannya signifikan
Pearson Correlation < r tabel
hubungannya tidak signifikan
Cara :
Hitung jumlah sampel, lalu mencari rtabel
(df = n-2) pada tingkat signifikansi 0,01
atau 0,05 untuk uji dua arah atau satu
arah.
Ket : n merupakan jumlah sampel.
UJI
NORMALITAS

Uji yang digunakan untuk menentukan data


yang telah dikumpulkan berdistribusi normal
atau tidak.
Dasar pengambilan keputusan uji normalitas :
Jika nilai Sig. > 0,05 maka data berdistribusi normal.

Jika nilai Sig. < 0,05 maka data tidak berdistribusi


normal.
UJI
NORMALITAS

Uji yang digunakan untuk menentukan data


yang telah dikumpulkan berdistribusi normal
atau tidak.
Catatan :
Jika jumlah sampel < 50 lihat Sig. pada tabel metode
Shapiro-Wilk.
Jika > 50, kita merujuk pada metode Kolmogorov-
Smirnov.
Uji yang digunakan untuk
mengetahui apakah dua

Uji Linearitas variabel mempunyai


hubungan yang linear
atau tidak secara
signifikan.
Mockups
Dasar pengambilan keputusan uji linearitas :
JikaYou can replace the image on the screen with
your own Sig.
nilai Deviation
work. Just from
delete this one, Linearty > 0,05
add yours
and send it to the back
Terdapat hubungan yang linear antara variabel bebas dengan variabel terikat.

Jika nilai Sig. Deviation from Linearty < 0,05


Tidak terdapat hubungan yang linear antara variabel bebas dengan variabel terikat.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai