1
Overview
• Memahami pengujian hipotesis asosiatif, koefisien korelasi, dan
pengujian asosiatif berdasarkan statistik parametris dan
nonparametris.
2
Objectives
After completing this unit, you’ll be able to:
• Memahami Pengujian Hipotesis Asosiatif dan Koefisien
Korelasi.
• Mengenal dan memahami pengujian Asosiatif berdasarkan
statistic Parametris
• Mengenal dan memahami pengujian Asosiatif berdasarkan
statistic Nonparametris
3
Contents
1. Hipotesis Asosiatif dan Koefisien Korelasi
2. Statistik Parametris
• Korelasi Product Moment
• Korelasi Ganda
• Korelasi Parsial
3. Statistik Nonparametris
• Koefisien Kontingensi
• Koefisien Spearman Rank
• Koefisien Kendal Tau
4
Pengujian Hipotesis Asosiatif [7.1]
5
Hipotesis Asosiatif
• Hipotesis asosiatif merupakan dugaan
tentang adanya hubungan antar variabel
dalam populasi yang akan diuji melalui
hubungan antar variabel dalam sampel yang
diambil dari populasi tersebut.
• Menguji hipotesis asosiatif adalah menguji
koefisiensi korelasi yang ada pada sampel
untuk diberlakukan pada seluruh populasi
dimana sampel diambil.
6
Hipotesis Asosiatif
• Simetris
• Sebab akibat (kausal)
• Interaktif (saling mempengaruhi)
7
Korelasi
• Korelasi merupakan angka yang
menunjukkan arah dan kuatnya hubungan
antar dua variabel atau lebih. Arah
dinyatakan dalam bentuk hubungan positif
atau negatif, sedangkan kuatnya hubungan
dinyatakan dalam besarnya koefisien
korelasi.
8
Source: Statistika Untuk Penelitian (Prof. DR. Sugiono) Cetakan keduabelas, 2007
Korelasi
• Hubungan dikatakan (+), bila nilai suatu variabel
ditingkatkan, maka akan meningkatkan variabel yang lain,
dan sebaliknya bila satu variabel diturunkan maka akan
menurunkan nilai variabel yang lain. Contoh, hubungan
positif antara tinggi badan dengan kecepatan lari, semakin
tinggi badan orang, maka akan semakin cepat larinya, dan
semakin pendek orang maka akan semakin lambat larinya.
• Hubungan dikatakan (-), bila nilai suatu variabel
ditingkatkan, maka akan menurunkan variabel yang lain,
dan sebaliknya bila satu variabel diturunkan maka akan
menaikkan nilai variabel yang lain. Contoh, hubungan negatif
antara curah hujan dengan es yang terjual, semakin tinggi curah
hujan, maka akan semakin sedikit es yang terjual, dan semakin
sedikit curah hujan maka akan semakin banyak es yang terjual.
9
Source: Statistika Untuk Penelitian (Prof. DR. Sugiono) Cetakan keduabelas, 2007
Pengujian Hipotesis Asosiatif
10
Source: Statistika Untuk Penelitian (Prof. DR. Sugiono) Cetakan keduabelas, 2007
Koefisien Korelasi
12
Source: Statistika Untuk Penelitian (Prof. DR. Sugiono) Cetakan keduabelas, 2007
Teknik Korelasi
13
Source: Statistika Untuk Penelitian (Prof. DR. Sugiono) Cetakan keduabelas, 2007
Pengujian Hipotesis Asosiatif [7.2]
14
Statistik Parametris
Korelasi Ganda
Korelasi Parsial
15
Pearson Product Moment
•Digunakan untuk mencari hubungan dan
membuktikan hipotesis hubungan dua variabel
bila data kedua variabel berbentuk interval
atau rasio dan sumber data dari dua variabel
tersebut adalah sama.
Rumus 7.1.
∑
=
∑ ∑
Rumus 7.2.
∑ − (∑ ) ( ∑ )
=
( ∑ − (∑ ) ) ( ∑ − (∑ ) ) 16
Korelasi Ganda
•Merupakan angka yang menunjukkan arah dan
kuatnya hubungan antar dua variabel independen
secara bersama-sama atau lebih dengan satu
variabel dependen.
17
Source: Statistika Untuk Penelitian (Prof. DR. Sugiono) Cetakan keduabelas, 2007
Korelasi Ganda
Pengujian signifikansi
R y.x1x2= terhadap koefisien korelasi
ganda dapat menggunakan
rumus uji F
/
=
− /( − − )
18
Korelasi Parsial
•Digunakan untuk menganalisis bila peneliti bemaksud
mengetahui pengaruh atau mengetahui hubungan
antara variabel independen dan dependen, dimana
salah satu variabel independennya dibuat
tetap/dikendalikan.
•Korelasi parsial merupakan angka yang menunjukkan
arah dan kuatnya hubungan antara dua variabel atau
lebih, setelah satu variabel yang diduga dapat
mempengaruhi hubungan variabel tersebut
tetap/dikendalikan.
19
Korelasi Parsial
.
R y.x1x2=
.
R y.x2x1=
20
Source: Statistika Untuk Penelitian (Prof. DR. Sugiono) Cetakan keduabelas, 2007
Pengujian Hipotesis Asosiatif [7.3]
21
Statistik Nonparametris
Koefisien Kontingensi
23
Koefisien Kontingensi
24
Source: Statistika Untuk Penelitian (Prof. DR. Sugiono) Cetakan keduabelas, 2007
Korelasi Spearman Rank
•Sumber data untuk kedua variabel yang akan
dikonversikan dapat berasal dari sumber yang tidak
sama, jenis data yang dikorelasikan adalah data
ordinal, serta dari kedua variabel tidak harus
membentuk distribusi normal.
25
Korelasi Spearman Rank
26
Korelasi Kendal Tau
•Digunakan untuk mencari hubungan dan menguji
hipotesis antara dua variabel atau lebih, bila
datanya berbentuk ordinal atau ranking.
27
Lesson Summary
You should now be able to:
• Memahami Pengujian hipotesis Asosiatif dan Koefisien
Korelasi
• Mengenal dan memahami model pengujian asosiatif
berdasarkan jenis data dan juga jenis penelitian (Statistik
Parametris / Non Parametris)
28
Unit Summary
You should now be able to:
• Memahami Hipotesis Asosiatif dan koefisien korelasi
• Mengenal dan memahami Pengujian Asosiatif dengan Statistik
Parametris
- Korelasi Product Moment
- Korelasi Ganda
- Korelasi Parsial
• Mengenal dan memahami Pengujian Asosiatif dengan Statistik
Parametris
- Koefisien Kontingensi
- Koefisien Spearman Rank
- Koefisien Kendal Tau
29
Question & Answers
30