Anda di halaman 1dari 4

Teknik analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui

pengaruh fungsional antar variabel terikat dan variabel bebas

analisis korelasi berguna untuk melihat kuatlemahnya hubungan antara


variabel bebas dan terikat.Analisis korelasi digunakan untuk mengetahui
kuat-lemahnya hubungan antara variabel bebas dan terikat serta hubungan
antar variabel komponen produksi.

Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya


hubungan linear antar variabel independen dalam model regresi. Data di
analisis dengan uji multikolinearitas dilakukan dengan melihat nilai
varian inflation factor (VIF) dan nilai Tolerance pada model dibuktikan
dengan nilai VIF < 5 dan nilai Tolerance > 0,1.

Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya


penyimpangan yang terjadi antara residual pada satu pengamatan dengan
pengamatan lain pada model regresi. Untuk mengetahui ada tidaknya
autokorelasi dapat dilihat dari nilai Durbin Watson.

Pengertian Uji Normalitas

Uji Normalitas adalah sebuah uji yang dilakukan dengan tujuan untuk
menilai sebaran data pada sebuah kelompok data atau variabel, apakah
sebaran data tersebut berdistribusi normal ataukah tidak.

Berdasarkan pengalaman empiris beberapa pakar statistik, data yang


banyaknya lebih dari 30 angka (n > 30), maka sudah dapat diasumsikan
berdistribusi normal. Biasa dikatakan sebagai sampel besar. Namun untuk
memberikan kepastian, data yang dimiliki berdistribusi normal atau tidak,
sebaiknya digunakan uji normalitas. Karena belum tentu data yang lebih
dari 30 bisa dipastikan berdistribusi normal, demikian sebaliknya data
yang banyaknya kurang dari 30 belum tentu tidak berdistribusi normal.
Uji linieritas digunakan untuk mengetahui linieritas data, yaitu apakah
dua variabel mempunyai hubungan yang linear atau tidak. Uji ini digunakan
sebagai prasyarat dalam analisis korelasi Pearson atau regresi linear.
Pengujian pada SPSS dengan menggunakan Test for Linearity pada taraf
signifikansi 0,05. Dua variabel dikatakan mempunyai hubungan yang linear
bila signifikansi (Linearity) kurang dari 0,05.

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui varian populasi data apakah


antara dua kelompok atau lebih data memiliki varian yang sama atau berbeda.
Uji ini sebagai prasyarat dalam uji hipotesis yaitu Independent Samples
T Test dan One Way ANOVA. Kriteria pengambilan keputusan adalah jika nilai
signifikansi lebih dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa varian dari dua
atau lebih kelompok data adalah sama.

Uji Multikolinearitas

Pada analisis regresi linier berganda dilakukan uji multikolinearitas


karena variabel independennya lebih dari satu dalam satu model regresi.
Multikolinearitas artinya antar variabel independen yang terdapat dalam
model regresi memiliki hubungan linear yang sempurna atau mendekati
sempurna (koefisien korelasinya tinggi atau bahkan 1). Model regresi yang
baik seharusnya tidak terjadi korelasi sempurna atau mendekati sempurna
diantara variabel bebasnya. Berikut dilakukan uji multikolinearitas
dengan melihat nilai VIF dan Tolerance pada hasil regresi. Cara untuk
mengetahui ada atau tidaknya gejala multikoliniearitas antara lain dengan
melihat nilai Variance Inflation Factor (VIF) dan Tolerance, apabila
nilai VIF kurang dari 10 dan Tolerance lebih dari 0,1 maka dinyatakan tidak
terjadi multikoliniearitas.

Analisis regresi linier berganda bermaksud meramalkan bagaimana keadaan


(naik turunnya) variabel dependen (kriterium), bila dua atau lebih
variabel independen sebagai faktor prediator dimanipulasi (dinaik
turunkan nilainya). Jadi analisis regresi berganda akan dilakukan bila
jumlah variabel independennya minimal 2.
Koefisien determinasi merupakan ukuran untuk mengetahui kesesuaian atau
ketepatan antara nilai dugaan atau garis regresi dengan data sampel.
Apabila nilai koefisien korelasi sudah diketahui, maka untuk mendapatkan
koefisien determinasi dapat diperoleh dengan mengkuadratkannya. Besarnya
koefisien determinasi dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai
berikut:

Kd = r 2 x 100%

Dimana : Kd = Koefisien determinasi r 2 = Koefisien korelasi Kriteria untuk


analisis koefisien determinasi adalah:

a. Jika Kd mendeteksi nol (0), maka pengaruh variabel independent


terhadap variabel dependent lemah.

b. b. Jika Kd mendeteksi satu (1), maka pengaruh variabel independent


terhadap variabel dependent kuat.

DAPUS
Riyadi, R. 2000. Pengaruh Penyimpangan Iklim Di Indonesia. Jurnal Ilmu
– Ilmu Pertanian 1(1) : 60 – 69.

http://eprints.umpo.ac.id/2851/3/Layout%20Statistik.pdf

Anda mungkin juga menyukai