BAKTERIOLOGI TEORI II 2019/2020 Bagaimana sesungguhnya bakteri patogenik menimbulkan gelaja penyakit? Germ theory of disease menyebutkan bahwa mikroorganisme dapat menyebabkan penyakit. Louis Pasteur (1860-an) anti-spontaneouis generation. Penemuan vaksin rabies, metode fermentasi & aseptic technique pada saat operasi. Postulat Koch : 1) Mikroorganisme tertentu ada (dapat diisolasi) pada setiap kasus penyakit infeksi, 2) Mikroorganisme tersebut dapat dibiakan dalam biakan murni diluar inang (in vitro), 3) Jika mikroorganisme tersebut di-inokulasi pada inang yang rentan (susceptible host) akan menyebabkan penyakit infeksi yang sama dengan penyakit infeksi yang terjadi pada inang asal mikroorganisme tersebut diisolasi, 4) Mikroorganisme dari inang yang rentan tersebut dapat diisolasi kembali dalam biakan murni. Lanjutan Bakteri merupakan sel prokariotik dengan genom berbentuk sirkuler dan mempunyai plasmid. Bakteri di samping dikenal sebagai agen penyebab penyakit, bakteri juga mempunyai manfaat yang besar bagi kehidupan manusia seperti pemanfaatan bakteri dalam pembuatan yogurt dan antibiotik. Di dalam tubuh manusia pun bakteri memberikan manfaat yang banyak untuk pertahanan melawan infeksi, berperan dalam sistem imun, sumber nutrient dan menstimulasi pergantian epitel. Beberapa spesies, seperti aktinomicetes gram positif yg menyebabkan tuberkulosis, mengganggu kesehatan inang dg cara menyerang jaringan. Lebih umum bakteri patogen menyebabkan penyakit dengan cara menghasilkan racun (eksotoksin & endotoksin) Toksin : substansi terlarut yang dapat mengubah metabolisme normal sel host sehingga kondisi fisiologisnya jg berubah PATOGENITAS PENYAKIT INFEKSI Jika mikroorganisme dapat menyebabkan penyakit pathogen. Diantara mikroorganisme pathogen tersebut, ada yang bersifat virulen (ganas). Sementara mikroorganisme lainnya dapat menyebabkan sakit pada individu yang mengalami penurunan daya tahan tubuh (oportunistik). Mikroorganisme opotunistik biasanya masuk flora normal tubuh manusia Ex. Tuberculosis percikan ludah ketika batuk Berbeda dg Staphyloccus toksin yang dihasilkan berada di makanan yang dikontaminasi, hanya individu yang makan makanan tersebut. ASPEK UMUM PENYAKIT INFEKSI Bergantung pada tingkat insidensi dan prevalensi suatu penyakit infeksi di masyarakat (endemik, epidemik & pandemik) Endemik : menetap terjadi dengan kadar rendah pada daerah yang spesifik Epidemik : penyakit lebih sering dibanding dengan kondisi biasa (influenza pada musim dingin) Pandemik : penyakit menyebar secara luas hamir diseluruh dunia (Infeksi Human Immunodeficiency Virus) RIWAYAT PENYAKIT INFEKSI Periode Ikubasi : waktu antara masuknya toksinnya sampai timbulnya symptom (± jam – beberapa minggu) Periode prodromal : individu mengalamai gejala2 yang non-spesifik ex. Demam, malaise & hilangnya nafsu makan Peiode sakit spesifik akut : gejala & tanda yg karakteristik terlihat nyata Periode penyembuhan : sakit berangsur-angsur hilang & pasien kembali sehat pada fase akhir tahap ini Sejumlah mikroorganisme menyebabkan infeksi yang subklinis atau tidak nyata, yaitu tanpa gejala yang terlihat nyata, dan individu yang terkena tidak memperlihatkan simptom walaupun dia terinfeksi dengan mikroorganisme tersebut. Pada kondisi lain, ada individu yang terinfeksi, dan tubuhnya tidak mampu menghilangkan keberadaan mikroorganisme pathogen tersebut setelah periode penyembuhan, sehingga dia menjadi karier kronik mikroorganisme tersebut (misalnya : Salmonella typhi, Hepatitis B virus); sehingga tubuhnya tetap menyimpan organisme tersebut sementara dia tetap sehat. Beberapa infeksi dapat menjadi periode laten, dan suatu ketika dapat terjadi reaktivasi pertumbuhan mikroorganisme dan berulangnya gejala pada tahap laten (misalnya setelah infeksi herpes primer, virus dapat menetap di ganglion saraf trigerminal, dan menyebabkan herpes labialis yang berulang sewaktu waktu). MEKANISME BAKTERI BISA MENYEBABKAN SAKIT
Perlekatan Transmi pada Toksigen si permukaa Invasive itas n sel inang TRANSMISI
Inhalasi : jalur udara
Ingesti : jalur penelanan makanan dan minuman yg terkontaminasi Inokulasi : kontak seksual, jarum suntik terkontaminasi, kontak kulit, transfusi darah / gigitan serangga Pintu masuk beberapa bakteri pathogen Pintu Masuk Bakteri Bakteri Pathogen Penyakit Kulit Clostridium tetani Tetanus Hepatitis B virus Hepatitis B Saluran Pernafasan Streptococcus pneumoniae Pneumonia Neisseria meningitides Meningitis Haemophilus influenza Meningitis Mycobacterium tuberculosis Tuberkulosis Influenza virus Influenza Rhinovirus Flu Epstein-Barr virus Infeksius Mononukleosus Saluran Pencernaan Shigella dysentriae Disentri Salmonella typhi Demam typhoid Vibrio cholera Cholera Hepatitis A virus Infeksi hepatitis Poliovirus Poliomyelitis Saluran Genital Neisseria gonorrhoeae Gonoroe Treponema pallidum Sifilis HIV AIDS Candida albicans (fungi) Vaginitis Perlekatan pada permukaan sel/jaringan inang Beberapa bakteri dan fungi mempunyai struktur khusus atau menghasilkan bahan khusus yang memfasilitasi perlekatan pada permukaan sel inang (termasuk pada protesa gigi, katup jantung buatan dan lain-lain), dengan demikian menambah kemampuan mereka untuk berkolonisasi dan menyebabkan penyakit. Mekanisme perlekatan ini adalah hal penting bagi mikroorganisma untuk melekat pada membrane mukosa (misalnya rambut yang menyerupai pili pada Neisseria gonorrhoeae dan Eschericia coli menjadi alat lekat bagi kedua bakteri itu pada sel-sel epitel saluran kencing; polisakarida ekstraseluler yang dihasilkan oleh Streptococcus mutans membantunya menempel pada permukaan email gigi). INVASIV Kolagenase atau hialuronidase yang dapat merusak substansi interseluler jaringan inang, sehingga memungkinkan bakteri mudah masuk dan menyebar di jaringan, khususnya pada infeksi di kulit yang disebabkan oleh Streptococcus pyogenes. Koagulase, enzim yang dihasilkan oleh Staphylococcus aureus, mempercepat pembentukan bekuan fibrin (dari fibrinogen). Kondisi ini melindungi bakteri dari proses fagositosis (yaitu proses sel darah putih manusia memakan bakteri tersebut) yaitu dengan cara membentengi daerah yang terinfeksi dan melingkupi bakteri dengan lapisan fibrin. Immunoglobulin A (IgA) protease, enzim yang dihasilkan bakteri yang dapat merusak IgA inang pada permukaan mukosa, sehingga memungkinkan bakteri-bakteri seperti N. gonorrhoeae, Haemophilus influenza dan Streptococcus pneumonia melekat pada membrane mukosa. Leukosidin, yaitu racun yang dihasilkan bakteri yang dapat menghancurkan sel-sel darah putih manusia jenis netrofil dan makrofaga. Toksin ini dimiliki oleh bakteri-bakteri penyebab penyakit periodontal seperti Actinobacillus actinomycetemcommitans. TOKSIGENITAS Endotoksin : komponen lipopolisakarida (LPS) dinding sel bakteri Gram negative (kokus maupun basil) yang tersimpan dan tidak secara aktif dikeluarkan oleh bakteri. Bakteri Gram positif tidak menghasilkan toksin ini. Endotoksin dapat menyebabkan demam, syok dan gejala umum lainnya. Endotoksin baru dilepaskan dari tubuh bakteri jika bakteri mengalami lisis (hancur, mati). Eksotoksin : toksin yang dihasilkan dan dikeluarkan dari badan bakteri Gram positif dan Gram negative. Eksotoksin dapat menyebabkan penyakit dibagian tubuh tertentu setelah menyebar atau terbawa melalui jalur sistemik (misalnya bakteri penyebab tetanusyang masuk melalui luka di kaki menghasilkan eksotoksin yang dapat menyebabkan rahang terkunci atau kejang otot masseter (pengunyahan) di daerah wajah). Eksotoksin labih toksik dibandingkan dengan endotoksin. Misalnya toksin tetanus dapat menyebabkan kematian pada kadar < 1 μg. Polipeptida eksotoksin merupakan antigen kuat yang dapat merangsang antibody tubuh membentuk antitoksin, yang dapat berguna dalam mencegah atau mengobati penyakit, misalnya tetanus. Toksisitas eksotoksin tersebut dapat dinetralisir oleh formaldehyde (atau oleh asam, atau oleh pemanasan) dan toksoid ini dapat dimanfaatkan untuk pembuatan vaksin. EKSOTOKSIN BAKTERI Neurotoksin, yaitu toksin yang berpengaruh terhadap saraf. Contohnya : toksin tetanus (dihasilkan oleh Clostridium tetani), toksin difteria (dihasilkan oleh Corynebacterium diptheriae) dan toksin botulinum (yang dihasilkan oleh Clostridium botulinum). Enterotoksin, yaitu toksin yang berefek racun terhadap mukosa usus dan dapat menyebabkan gangguan gastrointestinal). Contohnya toksin yang dihasilkan oleh Eschericia coli, Vibrio cholera dan Bacillus cereus. Eksotoksin lainnya, contohnya toksin yang dihasilkan oleh bakteri Clostridium perfringens yang dapat menyebabkan gas gangrene pada luka. Perbandingan Eksotoksin & Endotoksin DESKRIPSI EKSOTOKSIN ENDOTOKSIN Sumber Beberapa spesies bakteri Gram Dinding sel bakteri Gram Positif dan Gram Negatif Negatif Asal Dikeluarkan dari dalam sel Komponen dinding sel Polipeptida Lipopolisakarid Toksisitas Tinggi (dosis fatal pada 1μg) Rendah (dosis fatal jika dihasilkan oleh ratusan mikroorganisme)
Efek Klinis Bervariasi Demam, Syok
Antigenitas Menghasilkan antibody dg titer Bersifat antigen lemah tinggi yg disebut antitoksin Vaksin Toksoid dapat digunakan sebagai Tidak ada pembentukan vaksin toksoid & tidak dapat dibuat vaksin Stabilitas Sebagian besar bersifat Thermostabil pada suhu terhadap panas thermolabil (cepat rusak pada 100°C selama 1 jam pemanasan 60°C) Macam penyakit Kolera, tetanus, difteri Sepsis oleh bakteri batang Gram Negatif, syok endotoksin Perbedaan eksotoksin & endotoksin Produksi Toksin Eksotoksin Lanjutan EKSOTOKSIN Protein yg diproduksi oleh bakteri, baik yg diekskresikan atau terikat pada permukaan bakteri dan dilepaskan ketika bakteri lisis. Ditransport ke dalam sel host Mengubah fisiologi dan metabolisme sel host Umumnya terdiri dari sub unit A dan B Contoh eksotoksin: toksin diphteri, kolera dan anthrax EKSOTOKSIN ….
Ekstoksin masuk sel host dgn cara:
1) Receptor mediated endocytosis 2) Bergabung dengan lisosom 3) Suasana asam pd lisosom memecah ikatan disulfida dan melepas sub unit A dalam sel 4) Sub unit A berperan dalam berbagai toksisitas intraseluler EKSOTOKSIN ….
Mekanisme toksisitas oleh EKSOTOKSIN ada
3: 1. Menghambat sintesis protein : toksin dipteri 2. Hiperaktivitas ekskresi: toksin kolera 3. Penghambatan aktivitas neurotransmitter : toksin tetanus ENDOTOKSIN Endotoksin Nama sering menyebabkan salah arti Toksin tidak berada dalam sel bakteri, tetapi bagian membran sel bakteri Toksin terletak pada bagian luar membran sel bakteri Lipopolisakarida (LPS)bakteri gram - Asam lipotekoat bakteri gram +
Toksik pada konsentrasi yg tinggi
Dapat dilepaskan oleh bakteri saat lisis, spt: E.coli, Salmonella, Shigella, Pseudomonas, Haemophilus Menurunkan sistem imun host Mempunyai efek farmakologis yg berbeda pada konsentrasi rendah atau tinggi Mechanism of Action of Endotoxins Endotoxins bind to Receptors on Macrophages Neutrophils Lymphocytes Proteins of complement Complement is a group of proteins which circulate at constant levels in the blood When activated complement is a powerful tool against invading pathogens Increased inflamation, opsonization, & MAC Endotoksin Hostcell receptors (TLR) bind to endotoxin TLR (Toll-like Receptor) Inflammation Opsonization MAC PIROGEN Merupakan salah satu endotoksin, ada yg menyebutkan ENDOTOKSIN=PIROGEN Bagian Lipid A membran bakteri gram negatif Potensi lebih rendah dibandingkan eksotoksin Aksi tidak spesifik Stabil terhadap pemanasan selama 30’, Tidak bersifat antigenik (tidak bisa diubah menjadi toksoid) MEMBRAN SEL BAKTERI Lipopolisakarida Bagian paling luar membran sel Total 3- 10% berat kering sel 3-4 juta molekul tiap sel Bagian yg disebut pirogen: Lipid A Lipid A menstimulasi sistem imun manusia MEKANISME AKSI PIROGEN
LPS terikat pada protein plasma LPS binding
protein (LBP) LBP berikatan dgn reseptorpd makrofag dan monosit sehingga menyebabkan: 1. Produksi sitokin (IL, TNF) memicu produksi prostglandin & leukotrien inflamasi 2. Aktivasi komplemen pelepasan histamin yg menyebabkan vasodilatasi 3. Koagulasi Gram – (Pathogen) Banyak spesies bakteri gram- negatif yang bersifat patogen, yang berarti mereka berbahaya bagi organisme inang. Sifatpatogen ini umumnya berkaitan dengan komponen tertentu pada dinding sel gram- negatif, terutama lapisan lipopolisakarida (dikenal juga dengan LPS atau endotoksin). Bakteri Heterotrof yg bersifat parasit Bakteri ini merugikan baik pada manusia, hewan maupun tumbuhan. Bakteri ini menyebabkan sakit (patogen). Beberapa contoh bakteri yang patogen di antaranya:
No. Bakteri Penyakit yang ditimbulkan
1. Vibrio comma Penyakit kolera
2. Treponema palidum Sifilis 3. Salmonella thyposa Tifus 4. Pasteurella pestis Pes/sampar 5. Neisseria gonorhoe Kencing nanah 6. Mycobacterium tuberculose TBC 7. Bordetella pertusis Batuk rejan 8. Cytophoga colimnaris Parasit pada ikan 9. Salmonella pollurum Berak kapur pada ayam 10 Xanthomono citri Kanker pohon jeruk BAKTERI PENYEBAB PENYAKIT PADA MANUSIA No. Bakteri Penyakit yang ditimbulkan
1. Vibrio comma Penyakit kolera
2. Treponema palidum Sifilis 3. Salmonella thyposa Tifus 4. Pasteurella pestis Pes/sampar 5. Neisseria gonorhoe Kencing nanah 6. Mycobacterium tuberculose TBC 7. Bordetella pertusis Batuk rejan 8. Staphylococcus saprophyticus Infeksi saluran kencing pd wanita 9. Neisseria meningitidis Meningitis 10. Yersinia pestis Black Plaque (penyakit usus) 11. Clostridium tetani Tetanus 12. Mycobacterium leprae Lepra 13. Leptospira interrogans Leptospirosis Diagnosis Penyakit Infeksi Gambar Beberapa Contoh Bakteri Penyebab Penyakit pada Manusia
Bakteri Sifilis Bakteri TBC
Tugas Terstruktur : Poster Publik 3 Orang 1 Kelompok Tema 1. Toksin Bakteri 2. Flora Normal Manusia 3. Bakteri Air, Bakteri Makanan, Bakteri Minuman Sistematika 1. Jenis poster adalah poster publik 2. Kreatif & objektif 3. Logis & sistematis 4. Materi merupakan isu mutakhir & aktual 5. Menggugah peningkatan kompetensi & perkembangan ilmu kesehatan nasional 6. Desain dibuat dlm format JPG, BMP, GIF, TIFF min 300 dpi dg ukuran A4. 7. Desain & warna bebas, menarik, serta informatif 8. Tidak boleh mengandung SARA, melecehkan suatu kelompok tertentu & tidak bersifat pornografi 9. Menggunakan bahasa Indonesia yg baik & benar sesuai EYD 10. Poster memuat judul, nama penulis & logo AAK An Nasher Contoh Subhanakallohuma Wabihamdika Asyhadu alla ilaha illa anta Astaghfiruka wa Atubu ilaik