fungi penyebab kerugian besar pada manusia sudah lama mendapat perhatian dari para ilmuwan. Kerusakan tersebut menyebabkan perubahan pada substrat, terutama pada tekstur, sehingga tidak mempunyai nilai ekonomi lagi. Penguraian substrat disebabkan oleh enzim dari fungi Istilah penguraian melahirkan dua pengertian yang dapat dilihat dari segi menguntungkan atau merugikan manusia, yaitu biodegradasi dan biodeteriorasi. Biodegradasi adalah penguraian fisik pada substrat oleh aktifitas mikroorganisme dengan menghasilkan produk yang bermanfaat untuk manusia. Biodegradasi misalnya terjadi pada pembuatan makanan fermentasi dan minuman fermentasi tradisional yang kita kenal sehari-hari ( tempe, tape, ketan tauco dll) Penguraian juga terjadi pada bahan-bahan yang merupakan limbah suatu proses, yang kemudian melalui fermentasi oleh mikroorganisme menjadi produk yang bermanfaat. Sebagai contoh, hasil fermentasi limbah padat yang dikenal di indonesia antara lain: tempe gembos, oncom tahu, tempe bungkil, oncom kacang tanah, ada juga suatu produk dari bahan limbah untuk pembuatan kompos padat (landfill), atau protein sel tunggal dari limbah pertanian. Deteriorasi adalah penguraian bahan atau substrat yang bersifat merugikan karena menyebabkan perubahan atau kerusakan, sehingga substrat tersebut tidak dapat dimanfaatkan manusia atau tidak mempunyai nilai ekonomi lagi. Deteriorasi pada bahan pangan terjadi karena bahan pangan tersebut tidak disimpan sebagaimana seharusnya, sehingga mengubah tekstur dan menimbulkan perubahan warna serta bau busuk. Deteriorasi aneka bahan oleh fungi, antara lain: 1. Kerusakan pada bahan pangan karbohidrat Kerusakan bahan pangan pokok yang ditimbun di gudang dalam jumlah besar sebagai persediaan, antara lain beras, gandum, jagung, kacang tanah, kacang hijau, banyak disebabkan oleh fungi. Bahan pangan tersebut mengalami perubahan fisik, yaitu menggumpal, berbau apek, dan berubah warna (tergantung kepada jenis fungi yang tumbuh). Fungi penyebab kerusakan tersebut dinamakan kapang gudang atau storage moulds misalnya A. Orizae, A. Niger, A. Ochraceus, Rhizopus orizae, R. Arrhizus, Penicillium italicum, P. Citrinum, P. Chrysogenum, Curvularia spp. Kontaminasi umumnya terjadi karena penanganan pasca panen kurang diperhatikan, sehingga konidia fungi yang ada di tanah terbawa dengan hasil panen. Kehadiran fungi pada bahan bahan pangan cukup membahayakan karena mikotoksin yang dapat dihasilkannya seperti alfatoksin B1, B2, G1, G2, ochratoksin, patulin, dsb. Kelembaban nisbi di gudang sering kali mempengaruhi pertumbuhan kapang 2. Kerusakan daging dan olahannya
Daging merupakan medium pertumbuhan
mikroorganisme yang sangat baik sebab mengandung nutrien dan vitamin yang diperlukan mikroorganisme. Daging mudah sekali rusak yaitu teksturnya menjadi lunak, bisa timbul bercak-bercak kehitaman dan juga bau yang busuk. Genera kapang pengrusak daging adalah: Cladosporium, Geotricum, Thamnidium,Mucor ,sporotricum dll, Khamir perusak daging antara lian; Candida, turolopsis, Debariomyces dan Rhodotorula 3. Kerusakan pada sayuran dan buah-buahan segar
Kerusakan pada apel, pir,mangga, pisang, jeruk, anggur, buah
kiwi, ceri, stroberi, pepaya, belimbing, dan tomat sebagian besar disebabkan oleh kapang dan khamir. Penanganan kurang baik pada waktu panen, transportasi dan penyimpanan menyeebabkan fungi mudah tumbuh pada lokasi yang ada kerusakan. Enzim selulase dan pektinase berperan merusak dinding sel sayurandan buah-buahan sehingga struktur menjadi lunak. Faktor pH yang rendah pada buah-buahan merupakan faktor pertumbuhan yang baik buat fungi. Genera fungi yang menyebabkan kerusakan tersebut adalah Aspergilus, Penicillium, alternaria, Monilia, Sclerotinia, Btrytis, Trichoderma, Acremonium, Aureobasidium, dan Cladosporum 4. Kerusakan pada bahan pangan berkadar garam tinggi Bahan pangan yang dikeringkan misalnya ikan kering, daging yang diasinkan, dapat rusak antara lain disebabkan oleh; Aspergillus flavus, Aspergilllus niger, A. Glaucus, A.tamarii, Eurotium sp, Eurotium sp, Emericela sp dll. Pada proses pembuatan kecap khamir yang dapat tumbuh pada larutan berkadar garan tinggi antara lain Debaryomyces sp, Torulopsiss sp dan Bretanomyces sp yang menyebabkan kerusakan pada kecap terutama menyebabkan perubahan rasa. 5. Kerusakan pada bahan pangan berkadar gula tinggi
Kerusakan pada pisang sale, sirup, madu,selai buah-
buahan intuk mengols roti, manisan buah disebabkan oleh khamir osmofil antara lain saccharomyces cerevisiae, Zygosaccharomyces rouxii, S.bailii var osmophilus Penicillium sp dll 6. Kerusakan pada acar buah-buahan
Acar merupakan salah satu pengawetan ketimun
atau sayuran dan buah. pH acar berkisar antar 5.0- 5.5. Kerusakar acar disebabkan oleh khamir genera Brettanomyces, Hansenula, Saccharomyces, Torulopsis dan kapang genera Alternaria, Aspergillus, Cladosporium, Dematium, Fusarium, Geotricum, Mucor, Penicillium, Phoma dan Tricoderma. Fungi tersebut baik kapang maupun khamir mampu menghasilkan enzim selulotik dan pekrinolitik sehingga melunakkan tekstur buah- buahan 7. Kerusakan pada rempah-rempah
Rempah-rempah seperti merica, ketumbar dan
kayu manis sering kali ditumbuhi fungi meskipun rempah-rempah tersebut sudah dikeringkan. Jenis kpang yang sering mencemari adalah Aspergillus niger, A. Oryzae, A.flavus, A.sydowi, Eurotrium sp, Penicillium citrinum dll