NEUROPATIK dan
PENATALAKSANAANNYA
Susi Aulina
Tanra, AH. 2000. Nyeri suatu rahmat sekaligus sebagai tantangan. Makassar. Universitas Hasanuddin. 4-5
• Saat ini nyeri tidak lagi dianggap sebagai suatu gejala
tetapi merupakan suatu penyakit atau sebagai suatu
proses yang sedang merusak sehingga dibutuhkan suatu
penanganan dini & agresif.
• Proses nyeri proses fisiologik yang bersifat
protektif untuk menyelamatkan diri menghadapi suatu
stimulus noksious demi kepentingan kelangsungan
hidupnya.
• Nyeri keadaan yang unik, derajatnya berbeda pada
setiap individu.
• Untuk nyeri kronik & hebat, dibutuhkan suatu
pendekatan multidisiplin antara dokter, psikolog, ahli
rehabilitasi, farmasi & pengobatan alternatif.
Nyeri paling sering dijumpai dalam praktik.
Menurut sifat / modalitasnya, dikenal :
• Nyeri Tajam = SHARP PAIN : menusuk
mengiris
• Nyeri Tumpul = DULL PAIN : difus
menjemukan
• Nyeri Tembakan = SHOOTING PAIN
• Nyeri Terbakar = BURNING PAIN
• Nyeri Proyeksi = REFERRED PAIN
REFERRED PAIN / NYERI ALIH
Definisi
Referred pain (nyeri alih/nyeri rujukan) adalah
nyeri yang berasal dari struktur dalam, tetapi
dirasakan di bagian tubuh yang jauh dari tempat lesi
patologinya.
Hamill, R. J. 1994. The Assesment of Pain, In Handbook of Critical Care Pain Management. New York : Mc. GrawHill
MEKANISME REFERRED PAIN
PLASTISITAS SUSUNAN SARAF
Keadaan normal :
• Rangsang kuat (noxious stimuli) nyeri
• Rangsang lemah (non noxious / inocuous stimuli) bukan nyeri
Meliala, KRT Lucas, dkk. 2008. NYERI NEUROPATIK. Edisi 2. Medikagama Press. Hal 17.
DETEKSI NYERI DI PERIFER
Meliala, KRT Lucas, dkk. 2008. NYERI NEUROPATIK. Edisi 2. Medikagama Press. Hal 18.
DETEKSI NYERI DI PERIFER
Meliala, KRT Lucas, dkk. 2008. NYERI NEUROPATIK. Edisi 2. Medikagama Press. Hal 53-59.
Serabut A delta
• Membawa nyeri tajam, tusuk, selintas NYERI CEPAT.
Meliala, KRT Lucas, dkk. 2008. NYERI NEUROPATIK. Edisi 2. Medikagama Press. Hal 17.
Serabut C
• Membawa nyeri lambat, dengan ciri-ciri serasa terbakar,
berkepanjangan dan sakit.
Meliala, KRT Lucas, dkk. 2008. NYERI NEUROPATIK. Edisi 2. Medikagama Press. Hal 17-18.
Peripheral Fibre Systems SENSATIONS
SP & CGRP
I NS
peripheral dorsal root IIo
endings ganlgia IIi
III
IV
A
heavily
low V
intensity
myelinated WDR
INPUTS
VIII
IX
NEURON CELL BODY
TIPE-TIPE SERABUT SARAF
NCV=KHST Function
Nosiseptif
Mechanical
Force Nociceptor
sensory neuron
Heat
Spinal cord
Fungsional NOCICPTOR
Normal Peripheral
Tissue and Nerves
Purwata, TE. 2017. Pain Education. Pustaka Bangsa Press. p. 8 NOCICPTOR Abnormal Central
Processing
KLASIFIKASI
1. Berdasarkan Sumber Nyeri
Ciri khas NA :
Kerusakan jaringan (+) antara kerusakan jaringan
dirasakannya persepsi nyeri terhadap
serangkaian peristiwa elektrofisiologik yang
secara kolektif disebut NOSISEPSI.
1. Transduksi
• Rangsang nyeri diubah menjadi aktivitas listrik
yang akan diterima oleh ujung-ujung saraf
sensoris.
2. Transmisi
• Perambatan rangsang nyeri melalui serabut
sensoris.
3. Modulasi
• Proses interaksi antara sistem analgesik endogen dengan
input nyeri yang masuk kornu posterior medulla spinalis.
4. Persepsi
• Interaksi yang kompleks dan unik yang dimulai dari proses
transduksi, transmisi dan modulasi
Persepsi Nyeri
Persepsi Nyeri
Gambar 3. Proses Modulasi
Pain
Medulation
Descending
modulation Dorsal Horn
Transduction
Spinothalamic Peripheral
tract nerve
Transmission Trauma
Peripheral
nociceptors
Adapted from Gottschalk A et al. Am Fam Physician. 2001;63:1981, and Kehlet H et al. Anesth Analg. 1993;77:1049.
Modified by AHT
ASSESSMENT OF PAIN
Pain History:
1. Location – “where is your pain?”
2. Intensity
A. FACES SCALE
Purwata, TE. 2017. PAIN EDUCATION: a patient’s guide to pain management. Pustaka Bangsa Press. Hal 34-35
Meliala, KRT Lucas, dkk. 2008. NYERI NEUROPATIK. Edisi 2. Medikagama Press. Hal 53-59.
Pokdi Nyeri PERDOSSI. 2007. Penuntun Penatalaksanaan NYERI NEUROPATIK. Edisi keduaMedikagama Press.hal 13-15
Mashford, ML, et all. 1997. Therapeutic Guidelines: Analgesic. Therapeutic guidelines limited. Melbourne, Australia. Page 37
MENENTUKAN INTENSITAS /
KEPARAHAN NYERI
0 4 7 10
Nyeri Nyeri Nyeri
Ringan sedang Berat
Tidak
nyeri Nyeri
sangat
berat
Purwata, TE. 2017. PAIN EDUCATION: a patient’s guide to pain management. Pustaka Bangsa Press. Hal 34-35
Meliala, KRT Lucas, dkk. 2008. NYERI NEUROPATIK. Edisi 2. Medikagama Press. Hal 53-59.
Pokdi Nyeri PERDOSSI. 2007. Penuntun Penatalaksanaan NYERI NEUROPATIK. Edisi keduaMedikagama Press.hal 13-
15
C. VISUAL ANALOG SCALE (VAS)
0–4 : ringan
>4-7 : sedang
>7 - 10 : berat
D. SKALA KATEGORI
Kata-kata yang dipilih penderita :
~ ringan ~ berat
~ sedang ~ berat sekali
Purwata, TE. 2017. PAIN EDUCATION: a patient’s guide to pain management. Pustaka Bangsa Press. Hal 34-35
Meliala, KRT Lucas, dkk. 2008. NYERI NEUROPATIK. Edisi 2. Medikagama Press. Hal 53-59.
Pokdi Nyeri PERDOSSI. 2007. Penuntun Penatalaksanaan NYERI NEUROPATIK. Edisi keduaMedikagama Press.hal 13-15
Mashford, ML, et all. 1997. Therapeutic Guidelines: Analgesic. Therapeutic guidelines limited. Melbourne, Australia. Page 37
o Quality – “How does your pain feels like?”
o Pattern
• Time of onset (“When did/does the pain start?”);
• Duration (“How long have you had it? How long does it
last?”);
• Constancy (“Do you have pain free periods? When? For
how long?”).
o Precipitating factors – “What triggers the pain or makes it
worst?”
o Alleviating factors – “What measures or methods have you
found helpful in lessening or relieving the pain? What pain
medication do you use?”
o Associated symptoms – “Do you have other symptoms
before, during, after pain?”.
Purwata, TE. 2017. PAIN EDUCATION: a patient’s guide to pain management. Pustaka Bangsa Press. Hal 34-35
Mashford, ML, et all. 1997. Therapeutic Guidelines: Analgesic. Therapeutic guidelines limited. Melbourne, Australia. Page 37
o Effects on ADL – “How does it affect your daily life?”
o Past pain experiences – “Tell me about your past pain
experiences that you have had and the effectiveness of
pain relief measures”.
o Meaning of pain – “How do you interpret your pain?
What outcomes do you expect from this pain? What do
you fear most about this pain?”
o Coping resources – “What do you usually do to help cope
with pain?”
o Affective response – “How does the pain make you feel?
Anxious? Depressed? Frightened? Tired? Burdensome?”
Purwata, TE. 2017. PAIN EDUCATION: a patient’s guide to pain management. Pustaka Bangsa Press. Hal 34-35
Meliala L, KRT Lucas, dkk. 2008. NYERI NEUROPATIK. Edisi 2. Medikagama Press. Hal 53-59.
Mashford, ML, et all. 1997. Therapeutic Guidelines: Analgesic. Therapeutic guidelines limited. Melbourne, Australia. Page 37
Mnemonics for Pain Assessment
OLDCART
O – onset PQRST
L – location P – provoked
D – duration
Q – quality
C – characteristic
R – region/radiation
A – aggravating factors
R – radiation S – severity
T - treatment T - timing
C – Characteristics
O – Onset
L – Location
D – Duration
E – Exacerbation
R – Radiation
R – Relief
A – Associated signs and symptoms
Bradshaw, A. 2010. University of Michigan , Emergency Medicine and Project. US.
BEBERAPA KATEGORI NYERI YG LAZIM
Purba, JS, 2014. Patofisiologi dan Penatalaksanaan Nyeri. Jakarta. Badan Penerbit FKUI. 2
II. Berdasarkan TEMPORAL (kaitannya dg
waktu )
a. Akut
b. Kronik : malignan
non malignan : neuropatik
non neuropatik
Meliala L,Suryamiharja.A, 2007. Penuntun Penatalaksanaan Nyeri Neuropatik. Yogyakarta. Medika Gama Press.
5
III. Berdasarkan ETIOLOGI
• Nyeri kanker
• Post herpetic neuralgia (PHN)
• Pain of sickle cell disease
• Pain of arthritis
Purba, JS., 2014. Patofisiologi dan Penatalaksanaan Nyeri. Jakarta. Badan Penerbit FKUI. 2
Berdsr peny.yg mendahului & letak anatomi
Perifer Med.spin Otak
~ Neuropati~ M.S ~ Stroke
~ H.Zoster ~ Trauma MS ~ MS
~ Trauma s.p. ~ Neopl ~ Siringo
~ Radikulopati ~ Arakhnoiditis ~ Neoplasma.
~ Neoplasma
~ dll ~ dll ~ dll
Meliala L,Suryamiharja A. 2007. Penuntun Penatalaksanaan Nyeri Neuropatik. Yogyakarta. Medika Gama Press 6-
7
IV. Berdasarkan NYERI ANATOMIS
• Headache
• Orofacial pain
• Thoracic pain
• Abdominal pain
• Low back pain
• Pelvic pain
Purba, JS. 2014. Patofisiologi dan Penatalaksanaan Nyeri. Jakarta. Badan Penerbit FKUI. 1
Penyebab NN Meliala L,Suryamiharja A. 2007. Penuntun Penatalaksanaan Nyeri Neuropatik. Yogyakarta. Medika Gama Press 6-
Lamp. 1 7
Laesi di Penyebab
Purba, JS. 2014. Patofisiologi dan Penatalaksanaan Nyeri. Jakarta. Badan Penerbit FKUI. 3
PRESENTATION ACROSS PAIN STATES VARIES
1. International Association for the Study of Pain. IASP Pain Terminology.2. Raja et al. in Wall PD, Melzack R (Eds). Textbook of pain. 4th Ed. 1999.;11-57
NYERI NEUROPATIK
Hyperalg Normal
esia
Respons
Allodini
a
Stimulus
Intensity
Lolignier, S . 2014. Mecahnical Allodynia. European Journal of Physiology. Page 134
Alodinia
Nerve injury triggers central reorganization on dorsal horn of spinal cord
normal Ab
Superficial
Midline
C
Ganglion radiks dorsalis
deep
after injury
Vasodilatasi
Hiperalgesia
6
5
4 Hyperalgesia
Edema 3
2
1
Continuous
noxious
stimuli
Siddall PJ, Cousins MJ. 1997. Spine update : spinal pain mechanisms. Spine. Page 98-104.
Hiperestesia
Meningkatnya sensitivitas terhadap stimulasi,
tidak termasuk di dalamnya sensasi khusus
(indera lain)
Tanda-tanda umumnya :
• Sensory loss
• Weakness
• Autonomic changes
Meliala, L. 2008. Pokdi Nyeri Perdossi Edisi kedua. Medikagama Press. Hal 19.
Meliala, L. 2007. Pokdi Nyeri Perdossi Edisi kedua. Medika Gamma Press. Hal 12.
Nyeri neuropatik perifer
Nyeri yang didahului atau
disebabkan oleh lesi atau
disfungsi primer pada sistem saraf
perifer
Meliala, L. 2007. Pokdi Nyeri Perdossi Edisi kedua. Medika Gamma Press. Hal 3
Nilai ambang nyeri
Intensitas stimulus terkecil yang
dapat dirasakan sebagai nyeri
Meliala, L. 2007. Pokdi Nyeri Perdossi Edisi kedua. Medika Gamma Press. Hal 3
NYERI NEUROPATIK (NN)
• Kerusakan / lesi serabut saraf aferen (SSA)
menyebabkan berbagai perubahan
• Satu mekanisme beberapa gejala
• Gejala yg sama mekanisme blm tentu sama
• Pd 1 pend lebih dari 1 mekanisme
• Mekanisme dpt berubah
Pemahaman mekanisme NN sangat penting
Meliala, L. 2008. Pokdi Nyeri Perdossi Edisi kedua. Medikagama Press. Hal 19
Mekanisme Nyeri Neuropatik
I. Mekanisme Perifer :
1. Aktivitas ektopik
2. Sensitisasi nosiseptor
3. Interaksi abnormal antar serabut
saraf
4. Sensitisasi terhadap katekolamin
Meliala, L. 2007. Pokdi Nyeri Perdossi Edisi kedua. Medikagama Press. Hal 9.
Aktifitas Ektopik
Dapat muncul di :
1. Neuroma
2. Serabut saraf yang lesi
Meliala, L 2008. Pokdi Nyeri Perdossi Edisi kedua. Medikagama Press. Hal 19-20
Aktifitas Ektopik
Menimbulkan :
1. Rasa terbakar (burning pain) berasal
dari serabut saraf C
Meliala, L. 2008. Pokdi Nyeri Perdossi Edisi kedua. Medikagama Press. Hal 19-20
NEUROPATHIC PAIN
Spontaneous Pain
Pain Hypersensitivity
Brain
Peripheral Nerve
Damage
Ulnar
nerve
EXAMPLE OF NEUROPATHIC PAIN:
ULNAR NERVE LESION FOLLOWING BONE
FRACTURE
Perceived pain
Trauma
leading
to nerve
lesion
Ascending Descending
input modulation
Impulses generated
within ulnar nerve
Spinal cord
Lesion
Peripheral
nociceptors
Aspek Klinis NN
1. Kerusakan jaringan (-)
2. Kualitas nyeri sukar dilukiskan
3. Onset : dpt segera, dpt lambat
4. NN : meluas, di luar akar saraf yg relevan
5. Stimulus evoked pain
6. Nyeri berbentuk serangan (ditikam,
ditusuk)
7. Abnormalitas lokal (+)
Meliala, L. 2008. Pokdi Nyeri Perdossi Edisi kedua. Medikagama Press. Hal 18-20.
Prinsip Pengelolaan NN
Lini pertama : MEDIKAMENTOSA
1. TUJUAN TERAPI : meningkatkan
kwalitas hidup
2. Dosis : individual, mulai rendah
3. Lakukan titrasi
4. Di minum sampai kadar dlm serum
stabil
5. Dose-response relationship
6. Poli farmasi
7. Menerima nyeri
8. Ajarkan penilaian reaksi pengobatan
Terapi psikologik/psikik
Terapi topikal
Terapi oral
Terapi injeksi
Terapi intervensi
Pertemuan Ilmiah Nasional 1, Kelompok Studi Nyeri PERDOSSI, hal 104-116
PRINSIP PENGELOLAAN (lanjutan)
A. Pengobatan farmakologik :
berdasar EMPIRIS
di izinkan FDA :
- Anti konvulsan
- Anti depresan trisiklik
Medul
a
Sensitisasi perifer ion Spinal
Na
is
Beydoun,
Beydoun, 2002
2002
Modifikasi
Modifikasi Meliala,
Meliala, 2003
2003
Mechanism of action of anti convulsant (1)
NO
PAIN
NO
BRAIN
PAINPAIN
PAIN
Inhibisi
Descenden
NE/SHT
Reseptor
Opoid
Medula
Spinalis
Sensitisasi perifer ion Na
GABAPENTIN
KARBAMAZEPIN
OKSKARBAZEPIN
Th/ FENITOIN
MEKSILETIN
LIDOKAIN Beydoun, 2002
DLL Modifikasi Meliala, 2003
NO
PAIN
BRAIN
PAIN
PAIN
NO
BRAIN
PAIN
Inhibisi
Inhibisi
descenden
descenden
NE/SHT
NE/SHT
Reseptor
Reseptor
Opoid
Opoid
GABAPENTI
N
Medula Sensitisasi
Sensitisasi Th/ Okskarbaze
Th/ pin
Spinalis Sentral
Sentral Lamotrigin
Sensitisasi
Sensitisasi perifer
perifer Ketamin
ion
ion Na
Na (NMDA, Dextrometor
(NMDA, phan
Calcium)
Calcium) Metorphan
DLL
Beydoun,
Beydoun, 2002
2002
Nyeri neuropatik , Meliala L , hal ; 196
Modifikasi
Modifikasi Meliala,
Meliala, 2003
2003
Severe side effect of
carbamazepine
C. Pengobatan invasif
Pada kasus-kasus intractable - anestesi
- bedah saraf
Pertemuan Ilmiah Nasional 1, Kelompok Studi Nyeri PERDOSSI , Changing The Course of Neuropathic Pain, Andradi Suryamiharja, hal : 188
Nyeri neuropatik , Meliala L , hal ; 249
Guidelines for drug treatment of
neuropathic pain