DEFINISI NYERI
Nyeri Nyeri
Somatik Viseral Perifer Sentral
Referred
Pain
Klasifikasi Nyeri
Menurut waktu Nyeri akut & kronik
NYERI
Menurut patofisiologinya :
Nyeri fisiologik
Nyeri klinis
1. Nyeri nosiseptif
2. Nyeri neuropatik
• Perifer
• Sentral
3. Nyeri psikogenik / idiopatik
Nyeri Akut >< Kronik
Karakteristik Nyeri Akut Nyeri Kronik
Penyebab Biasanya Seringkali tidak
diketahui diketahui.
Talamus
Lemniskus Medialis
Kornu posterior
Traktus
Ganglion dorsalis spinotalamikus
lateralis
Nervus spinalis
Gabapentin
Serabut – serabut aferen nyeri perifer
Serabut C
halus, tidak bermielin
diameter 0,4 – 1,1 um
kecepatan hantaran 0,5 – 2 m /sec
resposible throbbing,aching,burning sensasi
Serabut A – delta
tipis, bermielin
diameter 1,0 – 5 um
kecepatan hantaran 5 – 30 m / sec
menghasilkan sensasi yang tajam
Terminasi perifer daripada aferent nyeri primer ini
pada, atau receptor, adalah pada free nerve ending di
kulit dan organ-organ lain.
Serabut halus C da A delta ini sangat respons
terhadap stimulus noksious.
Serabut aferent perifer ini mempunyai sel body
dalam radik gang dorsalis; hubungan central melalui
radik dorsalis kornu dorsalis med spinalis ( atau
kasus nyeri kranial pada inti saraf trigeminal kornu
dorsalis medularis)
Stimulus yg membangkitkan nyeri
Kulit injury jaringan ok tusukan, sayatan,
panas dan dingin
Lambung/usus inflamasi mukosa, spasma
otot polos, perlengketan
Otot-otot lurik iskemik
Otot skletal kontraksi terus menerus
Otot jantung iskemik
Sendi inflamasi, saline hipertonik
Arteri distensi, pulsasi berlebihan
Pereganagan arteri dan mening (sakit kepala)
Distribusi dermatom serabut-
serabut nyeri
Wajah & bhg depan kepala ----- N V
Belakang kepala ----------------- C 2
Leher ------------------------------- C 3
Pundak ----------------------------- C 4
Bahu ------------------------------- C 5
Lengan bawah radial/ibu jari --- C 6
Telunjuk & jari tengah ----------- C 7
Lengan bawah ulnar/kelingking – C 8 & T1
Distribusi dermatom
Putting susu ----------------------- Th 5
Pusat ------------------------------- Th 10
Sela paha -------------------------- L 1
Sisi medial lutut ------------------ L 3
Ibu jari kaki ----------------------- L 5
Jari kaki ke 5 ---------------------- S 1
Paha belakang -------------------- S 2
Genito anal ----------------------- S 2,3,4
Visceral intra torakal ---------- Th 1 – 4
Upper abdominal organ ------- Th 6 - 8
The Process of Pain
Toksin
Defisiensi nutrisi/ Obat kemoterapi
neuropati alkoholik Obat
Arsen, timah, emas, air raksa
Niasin, tiamin, piridoksin
Zat organik
Menghirup lem (Glue sniffing)
* CRPS = Complex Regional Pain Syndrome
Nyeri
Neuropatik
Gangguan Metabolik
Otoimun Diabetes melitus
Multipel sklerosis Uremia
Porfiria
Hipotiroidisme
Amiloidosis
Lain-lain
GBS
Nyeri Siringomielia
Neuropatik ALS
Polineuropati kronik
progresif/rekuren
Alodinia
Nyeri yang disebabkan oleh stimulus yang
secara normal tidak menimbulkan nyeri
Hiperalgesia
Respon yang berlebihan terhadap stimulus
yang secara normal menimbulkan nyeri
MEKANISME NYERI NEUROPATIK
I. Mekanisme Perifer
1. Aktivitas ektopik
2. Sensitisasi nosiseptor
3. Interaksi abnormal antar serabut saraf
4. Sensitisasi terhadap katekolamin
1. Anamnesis
2. Pemeriksaan fisik
- Umum
- Neurologik
- Lokal
3. Pemeriksaan Psikologik
4. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Nyeri Khusus:
Pada Alodinia
Jenis Alodinia Cara periksa Respon
Mekanis statis Tekanan ringan dengan Rasa nyeri tumpul
(serabut C) benda tumpul (dull pain)
Baron, 2000.
Pemeriksaan Nyeri Khusus:
Pada Hiperalgesia
Cara periksa Respon
Jenis Hiperalgesia Cara periksa Respon
Baron, 2000.
TERAPI NYERI NEUROPATIK
MODALITAS TERAPI
I. Terapi Farmakologik
Analgetik, adjuvan, topikal
II. Blok Saraf dan Neurolitik
III. Neuromodulasi
TENS, stimulasi medula spinalis, lemniskus medialis
IV. Bedah
Rhizotomy, simpatektomi, DREZ, kordotomi,
hipofsektomi, microvascular decompression
V. Rehabilitasi
Terapi fisikal, psikologik
Terapi Farmakologik
A. Analgetik
Non-Opioid : Tramadol
TIDAK DIJUMPAI:
* gangguan motorik
* perubahan refleks
* kelainan patologis serabut saraf
• Iritasi
Dapat mengenai:
• toksis
* saraf perifer
• infeksi
* saraf kranial
Nyeri sepanjang lengan, bahu dan leher
Etiologi:
* Trauma
* Neoplasma
* Infeksi
* HNP
* Arthritis servikalais
* Aneurisma arteri brachialis
* Kompresi cervical rib
GEJALA:
1. mengenai C5-C6:
* Parese ERB - DUCHENNE
* Hyperestesia/anastesia kulit sekitar deltoid
* Terjadi saat traksi lengan sewaktu me
lahirkan bahu dan terjatuh.
Epidemiologi:
- Paling banyak pada usia lanjut (50-70 tahun)
- Wanita > laki-laki
- Prevalensi: 155 /100.000 pddk
- Insidensi: 40 per 1000.000
Distr innervasi N. Trigeminus
Deskripsi NT:
Nyeri paroksismal yang berat, pedih/tajam,
seperti terkena aliran listrik yang berlangsung
hanya beberapa detik atau menit. Di antara dua
serangan biasanya ada masa bebas nyeri sama
sekali, tapi kadang-kadang ada persepsi nyeri
yang ringan dan tumpul
Nyeri di daerah innervasi N V sesisi, terutama
campuran daerah innervasi N Maksillaris dan
N.Mandibularis.
Lebih sering pada wanita dari pada laki-laki
(3 : 2) dan sisi kanan lebih sering dp kiri
Faktor presipitasi adalah stimulus sensorik
terutama di daerah innervasi N.Maksillaris
dan N.Mandibularis yang dapat berupa
rabaan, cukur kumis/janggut, mengunyah,
menelan, bicara dan kadang-kadang kena
angin sepoi-sepoi.
Dalam pemeriksaan neurologik N V tidak
menunjukkan kelainan neurologik yang berarti.
Etiologi & Patofisiologi: belum ditemukan
Klasifikasi :
1. Neuralgia Trigeminal Idiopatik (NTI)
sering disebut TIC DOLOREUX atau
Neuralgia Trigeminal
2. Neuralgia Trigeminal Simptomatik (NTS)
a. NTS causa lesi sentral
b. NTS causa lesi perifer
NEURALGIA TRIGEMINAL IDIOPATIK