Anda di halaman 1dari 6

Pemicu : seorang anak usia 10 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan muncul benjolan di leher

sebelah kanan, semenjak 2 Minggu yang lalu,tidak nyeri, dan tidak gatal disertai luka diatasnya. Keluhan
awal nya muncul bintik kemerahan kemudian ibu membeli salep di apotik dan mengoleskannya tetapi
keluhan tidak membaik malah makin membesar muncul yang baru. Bapak penderita sebulan lalu
meninggal karena sakit paru-paru. Status generalis atau OS tampak sakit sedang,keadaan gizi cukup,tensi
110/60 mmHg, nadi 72x/menit,RR 18x/menit. Status dermatologis pada Regio sternokledomastoidea
dekstra dijumpai nodul-nodul eritematous multiple ukuran bervariasi disertai ulkus diatasnya berwarna
kebiruan,pus kekuningan.

I. KLARIFIKASI ISTILAH

1. Eritematous : bintil-bintil kemerahan

II. IDENTIFIKASI MASALAH

1. Benjolan di leher sebelah kanan (-) nyeri (-) gatal (+) luka

2. Bapak OS meninggal karena penyakit paru

3. RPO Salep tapi tidak membaik

III. ANALISA MASALAH

1. Pembengkakan kelenjar getah bening dikarenakan infeksi Mycobacterium Tuberculosis

2. a. Infeksi oleh mycobacterium tuberculosis

b. Seorang perokok

c. Alergi

3. Salep yang digunakan tidak sesuai resep dokter

IV. KERANGKA KONSEP


V. LO (Learning Objective)

1. Jelaskan tentang mycobacterium tuberculosis dan TB paru primer serta sekunder.

2. Jelaskan tentang ruam primer dan sekunder dari kulit?

3. Jelaskan cara penegakan diagnosa dari kasus?

4. Jelaskan tentang TB cutis?

5. Jelaskan tentang skrofuloderma (definisi,etiologi,epidemiologi,patogenesis,DD, terapi


farmakokinetik) ?

6. Edukasi pada penderita skrofuloderma?

7. Prognosis skrofuloderma?

VII. PEMBAHASAN

1. Mycobacterium tuberculosis adalah kuman yang dapat hidup di paru atau di berbagai organ tubuh
yang lainnya yang mempunyai tekanan parsial oksigen yang tinggi. Basil TB mempunyai dinding sel lipoid
sehingga tahan asam,oleh karena itu kuman ini disebut Basil Tahan Asam (BTA). Bakteri ini memiliki
panjang 2-4/ mikron dan lebar 0,3-1,5/mikron dan suhu optimal pertumbuhan berada pada suhu 37°C.
TB paru adalah salah satu penyakit yang disebabkan oleh mycobacterium TB yang terdiri atas TB paru
primer dan sekunder .

a. TB paru primer

Terdapat pada anak-anak, setelah tertular 6-8 Minggu kemudian mulai dibentuk mekanisme imunitas
dalam tubuh, sehingga tes tuberkulosis menjadi positif . Kuman TB akan mengalami penyebaran secara
hematogen ke apeks paru yang kaya dengan O2 dan kemudian berdiam untuk menunggu reaksi.

b. TB paru sekunder

Penyakit TB yang baru timbul setelah lewat 5 tahun sejak terjadinya infeksi primer. Disebabkan karena
sistem pertahanan tubuh (sistem imunitas seluler) melemah, basil TB yang tidur dapat aktif kembali,
proses ini disebut terinfeksi endogen. Yang termasuk dalam kategori TB sekunder adalah TB kutis
miliaris, skrofuloderma, TB kutis verukosa, TB kutis gumosa, TB kutis orifisialis, lupus Bulgaria.
2. Ruam primer : ruam yang timbul pertama kali, yang mana tidak dipengaruhi oleh trauma, manipulasi
atau regresi alamiah. Yang termasuk dalam ruam primer adalah makula,papula,plak,urtikaria,nodus
nodulus, vesikel,buka pistol dan kista.

Ruam sekunder : terjadi akibat garukan/gosokan lanjutan dari ruam primer atau terbentuk akibat
perkembangan waktu, seperti skuama, krista,erosi,ulkus, dan sikatriks.

3. ANAMNESE

Keluhan utama : benjolan di leher sebelah kanan , tidak terima dan gatal namun luka

Keluhan penyerta : adanya bintil-bintil kemerahan yang makin membesar

RPT : tidak ada

RPK : ayah penderita TB paru

RPO : salep

PEMERIKSAAN FISIK

Vital Sign : umumnya normal

Inspeksi : dijumpai nodul-nodul eritematous multiple ukuran bervariasi disertai ulkus kebiruan dan pus
kekuningan

Palpasi : pembengkakan pada kelenjar getah bening

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Foto thorax (untuk mengetahui ada tidaknya TB paru)

Uji sensitivitas obat / tes resistensi terhadap isoniazid dan rifampisin dan biakan kuman (untuk pasien
yang sudah pernah diobati)

Darah tepi (untuk menilai hasil pengobatan disamping penilaian secara klinis)

Tes Tuberkulin

4. Tuberkulosis adalah penyakit infeksi granulomatosa kronis yang disebabkan oleh basil Mycobacterium
tuberculosis.Tuberkulosis merupakan suatu penyakit infeksi yang berefek pada paru – paru, kelenjar
getah bening, tulang dan persendian, kulit, usus dan organ lainnya. Salah satu dari jenis tuberkulosis ini
adalah tuberkulosis kutis.

Epidemiologi : Faktor predisposisi terjadinya tuberkulosis kutis diantaranya adalah kemiskinan, gizi
kurang, penggunaan obat-obatan secara intravena, dan status imunodefisiensi. Tuberkulosis kutis pada
umumnya ditemukan pada bayi dan orang dewasa dengan status imunodefisiensi. Frekuensi terjadinya
penyakit ini pada wanita dan pria adalah sama
Etiologi : Tuberkulosis kutis merupakan penyakit kulit yang disebabkan olehMycobacterium tuberculosis.
Penyakit ini juga dapat disebabkan oleh Mycobacterium bovis dan terkadang juga dapat disebabkan oleh
vaksin Bacillus Calmette-Guerin. Tuberkulosis kutis terjadi saat bakteri mencapai kulit secara endogen
maupun eksogen dari pusat infeksi. Klasifikasi tuberculosis kutis yaitu tuberculosis kutis yang menyebar
secara eksogen (inokulasi tuberculosis primer,tuberculosis kutis verukosa), secara endogen (Lupus
vulgaris, skrofuloderma, tuberculosis kutis gumosa, tuberculosis orifisial, tuberculosis miliar akut) dan
tuberkulid (Liken skrofulosorum, tuberkulid papulonekrotika, eritema nodosum).

TB chancre atau kompleks primer TB (TB inokulasi primer)

Bentuk ini merupakan hasil inokulasi primer kuman TB pada kulit orang yang belum pernah terkena
kuman TB sebelumnya atau pada orang-orang yang tidak mempunyai imunitas terhadap kuman TB.

TB miliar kulit (TB kutis miliaris diseminata)

Tipe ini biasanya terjadi pada bayi dan anak-anak dengan status imunokompromise.

Lupus vulgaris (TB luposa kutis)

Lebih sering terjadi pada wanita. Lupus vulgaris merupakan bentuk yang sering dan mengenai terutama
pada bagian yang sering terpapar misalnya pada wajah dan ekstremitas.

TB kutis verukosa (warty tubercuosis verrucanecrogenica)

Bentuk TB kulit yang timbul karena infeksi eksogen pada individu dengan imunitas baik.

TB kutis orifisialis

Merupakan bentuk dari TB kulit yang terjadi pada mukosa atau kulit sekitar orifisium. Ulkus berdinding
tergaung, kemerahan, hemoragik, purulen dan sekitarnya livid.

5. SKROFULODERMA

Definisi : Merupakan bentuk klinis tuberculosis kutis sekunder yang disebabkan oleh mycobacterium
tuberculosis.

Epidemiologi : skrofuloderma terjadi terutama pada anak-anak dan dewasa muda.

Etiologi : disebabkan oleh mycobacterium tuberculosis

Gambaran klinis : perjalanan penyakit ini kronik dan sering kambuh, fokus primer didapatkan pada
daerah yang aliran getah beningnya bermuara pada kelenjar getah bening yang meradang. Dimulai
dengan satu atau beberapa nodul indolen, keras dan dalam, dan melekat dengan kulit diatasnya. Setelah
beberapa minggu, lesi menjadi kemerahan, melunak dan mengalami supurasi dan bila pecah, tepinya
tidak teratur.
Patogenesis : Cara infeksi dari kuman M. Tuberculosis ini ada 6 macam yaitu penjalaran langsung ke kulit
dari organ di bawah kulit yang telah dikenai penyakit tuberkulosis, misalnya skrofuloderma, inokulasi
langsung pada kulit sekitar orifisium alat dalam yang dikenai penyakit tuberkulosis, misalnya tuberkulosis
kutis orifisialis, penjalaran secara hematogen, misalnya tuberkulosis kutis miliaris, penjalaran secara
limfogen, misalnya lupus vulgaris, penjalaran langsung dari selaput lendir yang sudah diserang penyakit
tuberkulosis, misalnya lupus vulgaris, atau bisa juga kuman langsung masuk ke kulit yang resistensi
lokalnya telah menurun atau jika ada kerusakan kulit, contohnya tuberkulosis kutis verukosa.

Hal-hal yang mempengaruhi timbulnya gejala klinik adalah sifat kuman, respon imun tubuh saat kuman
ini masuk kedalam tubuh ataupun saat kuman ini sudah berada didalam tubuh serta jumlah dari kuman
tersebut. Respon imun yang berperan pada infeksi M. tuberculosis adalah respon imunitas selular.
Sedangkan peran antibodi tidak jelas atau tidak memberikan imunitas.

Bila terjadi infeksi oleh kuman M. Tuberculosis ini, maka kuman ini akan masuk jaringan dan mengadakan
multiplikasi intraseluler. Hal ini akan memicu terjadinya reaksi jaringan yang ditandai dengan datang dan
berkumpulnya sel-sel leukosit dan dan sel-sel mononuklear serta terbentuknya granuloma epiteloid
disertai dengan adanya nekrosis kaseasi ditengahnya. Granuloma yang terbentuk pada tempat infeksi
paru disebut ghonfocus dan bersamaan kelenjar getah bening disebut kompleks primer
adalahtuberculous chancre. Bila kelenjar getah bening pecah timbul skrofuloderma .

DD skrofuloderma : aktinomikosis servikovasial, hidradenitis supurativa, limfogranuloma venereum, dan


blastomikosis.

Pemeriksaan penunjang : Foto thorax (untuk mengetahui ada tidaknya TB paru)

Uji sensitivitas obat / tes resistensi terhadap isoniazid dan rifampisin dan biakan kuman (untuk pasien
yang sudah pernah diobati)

Darah tepi (untuk menilai hasil pengobatan disamping penilaian secara klinis)

Tes Tuberkulin.

DD pemicu : limfadenitis , skrofuloderma.

Limfadenitis adalah peradangan yang terjadi pada kelenjar getah bening di dalam tubuh.

Terapi : Pengobatannya terdiri dari kombinasi INH, rifampisin, ethambutol, atau streptomisin. Ada 3
alternatif regimen pengobatan jangka pendek, yaitu INH + rifampisin setiap hari selama 6 bulan,
ditambah dengan ethambutol dan pyrazinamid setiap hari pada 2 bulan pertama, INH + rifampisin setiap
hari selama 6 bulan, ditambah streptomisin dan pyrazinamid setiap hari selama 2 bulan pertama, atau
bisa juga dengan INH + rifampisin setiap hari selama 9 bulan ditambah ethambutol setiap hari selama 2
bulan pertama.

Formula untuk pengobatan tuberkulosis ini dapat dituliskan sebagai berikut


dimana H=INH, maks 300 mg/hari, dosis anak 10-20 mg/ kg BB/ hari, R=rifampi, maks 600 mg/hari, dosis
anak 10-20 mg/kg BB/hari, Z=pyrazinamid, dosis anak 35 mg/kg BB/hari, E=ethambutol, dosis anak 15
mg/kg BB/ hari.

6. Edukasi : menjelaskan tentang penyakit yang di derita pasien , mengkonsumsi obat secara teratur,
menjelaskan efek samping dari obat yang bisa terjadi , menganjurkan pasien untuk melakukan
pemeriksaan penunjang untuk melihat apakah ada penyakit lain selain dari skrofuloderma .

7. Prognosis : Prognosis dari penyakit ini baik apabila pasien bersedia mengikuti terapi dengan
bersungguh-sungguh dan selalu menjaga kebersihan badan serta lingkungan sekitarnya.

VII. KESIMPULAN

Anak usia 10 tahun terkena skrofuloderma yang ditandai dengan benjolan di leher sebelah kanan dan
dijumpai nodul-nodul eritematous multiple disertai ulkus diatasnya berwarna kebiruan dan pus yang
berwarna kekuningan.

Anda mungkin juga menyukai