Anda di halaman 1dari 20

Kortikospinal dan

Kortikobulbar
Sistem motorik
Bagian sentral sistem motorik untuk gerakan volunter
terdiri:
Korteks motorik primer (area 4)
Area korteks sekitarnya (terutama korteks premotor, area
6)
jaras kortikospinal dan jaras kortikobulbar

Jaras desendens (jaras motorik) terdiri dari:


1. sistem piramidalis
1. Jaras kortikospinal
2. Jaras kortikobulbar
2. sistem ekstrapiramidalis
Jaras kortikospinal
-Merupakan jaras yang berkaitan dengan gerakan volunter
tertentu dan terlatih, terutama bagian distal ekstrimitas

-Bermula dari akson sel-sel piramidal di lapis ke 5 korteks serebri

-Serat traktus piramidalis berasal dari:


2/3 gyrus pre-sentralis
1/3 gyrus post-sentralis

-Mengatur gerakan otot tubuh tertentu berdasarkan


Homonkulus Motorik.
Jaras piramidal
Jaras kortikobulbar
Mempunyai fungsi yang sama seperti
jaras kortikospinal, yaitu menghantarkan
impuls langsung dari girus precentralis
kortex serebri ke otot dalam keadaan
sadar
Jaras ini berakhir pada nukleus motorik
pada batang otak
Berfungsi sebagai nukleus-nukleus bagi
persarafan perifer kranial
Jaras kortikobulbar
Hampir semua nukleus motorik kranial ini
dipersarafi secara bilateral (dari kedua
korteks serebrum, dengan kata lain dari
kedua jaras kortikonuklear), kecuali:

motor nukelus N. VII yang mempersarafi wajah


bagian bawah (bawah mata) yang hanya
menerima impuls dari sisi kontralateral
Motor nucleus N. XII yang hanya menerima
impuls dari sisi kontralateral
KERUSAKAN JARAS PIRAMIDALIS
DAN EKSTRAPIRAMIDALIS
a. Lesi kortikal
- Menyebabkan paresis tangan atau lengan kontralateral
- Gerakan volunter halus yang terkena
- Terjadi Monoparesis
- Lesi kecil di kortex area IV menunjukkan lesi flaccid dan
serangan epilepsi focal yang agak sering
b. Lesi kapsula interna
- Terjadi hemiplegia spastik kontralateral karena serat
piramidal dan ekstrapiramidal dekat satu sama lain
- Awalnya paralisis bersifat flaccid , lalu setelah berjam-jam
sampai beberapa hari paralisis bersifat spastik(karena serat
ekstraparamidalis juga terkena)
c. Lesi pedunkel
- Hemiplegi spastik kontralateral
- Berkaitan dengan paralisis ipsilateral saraf okulomotorius
(Sindrom Weber)
d. Lesi Pons (Pontoserebelaris transversal)
- Hemiplegia kontralateral dan mungkin bilateral
- Paralisis ipsilateral saraf abdusens(N.IV) dan trigeminus(N.V)
- Saraf Fascialis(N.VII) atau hipoglossus (N.XII)mungkin tidak kena
karena kedua saraf tersebut letaknya lebih dorsal
e. Lesi Pyramidal(Traktus pyramidalis)
- Menghasilkan hemiparesis flaccid kontralateral
- Tidak ada hemiplegia, karena yang rusak hanya serat
pyramidal, sedangkan jaras ekstrapyramidal letaknya
lebih dorsal sehingga tetap utuh dalam medula
f. Lesi Servikal (Traktus kortikospinalis lateralis)
- Hemiplegia spastik ipsilateral, karena traktus pyramidalis sudah
menyilang
- Spastik, karena serat yang mengalami kerusakan adalah
- ekstrapyramidal dan
- pyramidal
g. Lesi Torakal (Traktus kortikospinalis lateralis)
- Monoplegia spastikipsilateral tungkai
- Jika kerusakan bilateral : kelainan paraplegi
h. Lesi Radiks anterior (Traktus kortikospinalis anterior)
- Ipsilateral dan flaksid
karena kerusakan motoneuron bawah atau perifer
Lesi UMN
Terletak seluruhnya dalam SSP
Mempunyai badan sel dalam kortex
motorik serebri atau daerah
subkortikal otak dan batang otak ,
dan serabut-serabutnya
menghantarkan impuls dari otak
(Traktus kortikobulbar)
Lesi LMN
Termasuk bagian dari sistem saraf perifer

Neuron motorik spinalis (atau neuron


motorik kranial) yang mempersarafi otot

Terletak mulai dari SSP(kornu anterior


substansia grisea medula spinalis) dan
mengirimkan serabut-serabutnya untuk
mempersarafi otot-otot

Anda mungkin juga menyukai