Anda di halaman 1dari 37

FISIOLOGI NYERI DAN

TIPE NYERI
Pain Pathway (Perjalanan nyeri)

Bagan perjalanan nyeri


1.Transduction 3.Modulation
5.Perception
2.Conduction
action potensial
4.Transmission
Mechanical

Thermal
Neuron I Neuron II Neuron III
Chemical
Thalamus
Nociceptors Cerebral Cortex
DHN

Modified by AHT
1/16/2020
Dalam klinik dikenal hanya 2 macam
jenis nyeri
• 1. Nyeri nosiseptif akibat adanya kerusakan
jaringan atau inflamasi biasa juga disebut  nyeri
akut  hilang seirama dengan penyembuhannya.
• Kalau jaringan tubuh yang rusak  nyeri nosiseptif.

• 2. Nyeri neuropatik, akibat adanya kerusakan


atau lesi dari saraf baik perifer maupun sentral.
• Kalau jaringan saraf yang rusak  nyeri neuropatik

1/16/2020
Nyeri nosiseptif
• Nyeri yang timbul akibat bangkitan atau
aktivasi nosiseptor disebut NYERI NOSISEPTIF.
• Dari asal kata Noxious berasal dari Nocere (L) to
harm artinya merusak.
• Nosiseptor hanya bisa dibangkitkan (dipicu)
oleh rangsang-rangsang kuat (noxious stimuli).

1/16/2020
Nosiseptor
(Reseptor nyeri)

1/16/2020
Nosiseptor
• Nosiseptor merupakan neuron khusus yang berespon hanya
dengan stimulus kuat (noxius) dan menghasilkan impuls pada
saraf, yang dapat diartikan sebagai “nyeri”oleh otak
• Nosiseptor adalah reseptor nyeri.
• Berupa ujung-ujung saraf
bebas (free nerve endings)

1/16/2020
Diantara suatu stimulus noksius dan persepsi nyeri terdapat 5 proses
yang jelas dan tersendiri yaitu; 5. Persepsi
1. Transduksi
2. Konduksi
3. Modulasi Neuron III
4. Transmisi
5. Persepsi

1. Transduksi

Mekanik 2. Konduksi
4. Transmisi
Aksi potensial
3. Modulasi
Neuron II
Termal

Neuron I
Transmission
Kimia

1/16/2020 Modified by AHT


1. Transduksi
• TRANSDUKSI merupakan proses dimana suatu
stimulus noksius diubah menjadi aktivitas
listrik (aksi potensial) pada ujung saraf yang
sesuai.
TRANSDUCTION

TRAUMA (Noxious Stimuli)


Overall effect is increased -Mechanical
Nociceptor activation Action
-Thermal
potential -Chemical

Mediators

-Prostaglandins - Bradykinin
-Leukotrienes - Serotonin
-Substance P - Hydroxyacids
1/16/2020 -Histamine - Reactive oxygen species
2. Konduksi

• Konduksi merupakan perambatan dan


amplifikasi dari aksi potensial dari nosiseptor
di perifer melalui saraf A dan C ke kornu
dorsalis medulla spinalis dimana mereka
bersinaps ke neuron ke dua.

1/16/2020
Perambatan & amplifikasi dari Aksi
Potensial

1/16/2020
Ada 3 macam aferen sensorik.
1. Saraf A yang besar dan bermielin, memiliki kecepatan
konduksi sangat cepat. Respon terhadap stimulus lemah
(rangsang lemah)  tidak nyari misalnya rabaan, pijatan.
2. Saraf A & C yang kecil bermielin dan tidak bermielin, memiliki
kecepatan konduksi lambat. Respon terhadap stimulus noksius
 nyeri

Large
fibers A

Dorsal root
ganglion Dorsal Horn
A
Small
fibers
C Peripheral sensory
Nerve fibers

1/16/2020
Modified by AHT
Pembagian Saraf perifer)
diameter velocity
Jenis saraf fungsinya myelin
(μ) (m / s)
α Proprioseptif
motorik 12〜20 70〜120
Rabaan (tactile)
A β 5〜12 70〜80
Pijatan (pressure)
+
δ Nyeri, dan Suhu 2〜5 12〜30

B Saraf simpatik preganglion < 3 3〜15 +


d.r. Nyeri 0.4〜1 0.5〜2
C 0.3〜1.3 0.7〜2.3

S Simpatik postganglion

1/16/2020
3. MODULASI
• Merujuk pada inhibisi atau suppressive
mechanism pada neuron di-kornu dorsalis dan
pada batang otak dan midbrain.
• Merupakan “breaking mechanism”
menghambat transmisi pada sinaps pertama,
antara first dan second neurons.
• Modulasi dilakukan dengan 2 cara yakni aktifitas
aktifitas interneuron dan neuron desendern

1/16/2020
Aktifitas interneuron di medula
spinalis. Brain

+
C fiber
A fiber

+ Inhibitory interneuron
Aß and

1/16/2020
Gate Control Theory
(Melzack & Wall, 1965)

Aβ fiber

Aβ fiber

Pain
Substantia gelatinosa
C fiber
First central transmission
C fiber cell

1/16/2020
1/16/2020
3.Perception Modulasi
cortex
desendern
thalamus Inhibisi Desendens oleh 3
substansi
Periaqueductal  Endorfin (Morfin Endogen)

4. ransmission
Grey matter  Noradrenalin
 Serotonin

3. Modulation

2 Conduction
Noxious
Spinal cord Stimulus

Nociceptors
1/16/2020
21th century 1. Transduction
Kornu Dorsalis, merupakan tempat
dimana interaksi antara input
aferen asendern dan desendern.

3. MODULASI
4. TRANSMISI

1/16/2020
Mood
emotion
sleep Batang otak
appetite

noradrenaline endorfin/serotonin
Ascending Descending
Medula Spinalis

Nyeri atau
Tidak nyeri
1/16/2020
4. Transmisi Emosional Lokalisasi

Limbic System Cortex

Nyeri selalu bersifat 2 dimensi,


dimensi fisik dan emosi (psikis).

Thalamus

Midbrain
Projection
To PGA
Noxious
stimulus
Spinoreticular Brainstem
tract Reticular
formation
Dorsal horn
Nociceptors Of spinal cord

C fiber
A fiber
Spinothalamic
Cell body in tract
DRG

1/16/2020
5.Persepsi
Persepsi
Merupakan hasil akhir
dari aktivitas saraf yang
Pain
dimulai pada Transduksi, Perception
Brain
Konduksi, Modulasi dan
Transmis, dimana nyeri
menjadi pengalaman
kesadaran yang
multidimensional.

1/16/2020
Terdapat 3 kemungkinan
hubungan antara
•Stimulus noksius
(Nosisepsi) dengan
Nyeri.
1/16/2020
1. Noxious stimulus with Pain
Pain

Inhibition
CNS Modulation
Excitation

Nociception exp. normal situation


Nociception with Pain Nociceptive pain
1/16/2020
1/16/2020
traumatic pain

1/16/2020
Incisional pain

Tindakan incise pembedahan termasuk Nociceptive pain


1/16/2020
2. Noxious stimulus without Pain
Pain
X Inhibition
CNS Modulation
Excitation

Example:
Nociception Stress Induced Analgesia

1/16/2020
Nociception without pain
Ritual agama

1/16/2020
1/16/2020
Motivation to win
3. Pain without noxious stimulus
Pain

Inhibition
CNS Modulation
Excitation

X Example: Phantom Pain


Nociception Neurophatic Pain

Pain without nociception  neurophatic pain


1/16/2020
Net Result of Excitatory and Inhibitory
stimuli

NEUROPATHIC PAIN

Excitatory

time

Inhibitory

1/16/2020
2. Nyeri Neuropatik
Nyeri neuropatik;
Adalah nyeri yang terjadi akibat adanya kerusakan
pada saraf, baik saraf perifer atau saraf sentral.
Jadi nyeri akibat terjadinya disfungsi saraf baik
perifer maupun sentral.
Spontaneous pain
Pain hypersensitivity
Peripheral
Nerve damage
Neuropathic pain
Neural lesion
Positive and negative Injury
symptoms Stroke
Abnormal Maladaptive, low-threshold pain
Central processing Disease state of nervous system

1/16/2020 Modified by AHT


2. Nyeri Neuropatik

• Pasien umumnya menyatakan nyeri neuropatik


sebagai nyeri yang lain dari biasanya.
• Umumnya dirasakan seperti kesemutan, terbakar
atau kontak listrik.
• Jika dicermati umumnya ada penyakit/tindakan
yang medahuluinya. (Co-exist disease). DM,
pasca kemoterapi atau pembedahan.

1/16/2020
Gejala nyeri nya lain
dari biasanya

Freezing, like the feet are on ice,


Burning, feeling like the feet are on fire although they feel warm to touch

1/16/2020
Stabbing, like sharp knives Modified by Meliala 2006 Lancinating, like electric shocks
1/16/2020
ADA PERTANYAAN ?????

1/16/2020
1/16/2020

Anda mungkin juga menyukai