Anda di halaman 1dari 24

Tutorial Bronchitis

dr mariani rasyid Sp.p


 NAMA : Tn. W T.
 UMUR : 59 thn
 PEKERJAAN :-
 ALAMAT : jln. wilawara
IDENTITAS  STATUS PERNIKAHAN : Menikah
 PEND.TERAKHIR : SMA
 AGAMA : protestan
 RUANGAN : wijala loka (WN)
KELUHAN  SESAK NAFAS
UTAMA
 Pasien masuk rumah sakit dengan keluhan sesak nafas sejak
kurang lebih 3 hari yang laludan memberat ketika
melakukan aktivitas (+), tidak bisa berbaring (+), batuk
berlendir kurang lebih 2 minggu (+), lendir berwarna bening,
RIWAYAT flu (+), demam (+) 2 hari,menggigil (+), nyeri badan (+), nyeri
PENYAKIT ulu hati (+), mual (+), muntah (+) > 3 kali, nyeri dada (+),
SEKARANG merokok (+), sering terpapar polusi ( disangkal), BAK (+),
BAB (+) lancar. Riwayat konsumsi obat salbutamol namun
keluhan sesak tidak berkurang setelah minum obat
RIWAYAT  sesak nafas
PENYAKIT
DAHULU
 Bronchitis merupakan suatu penyakit  Gejala umum bronchitis akut
yang ditandai dengan adanya inflamasi
bronkus yang bersifat patologis dan
maupun kronis adalah:
berjalan kronik. Perubahan-perubahan
bronkus tersebut disebabkan oleh  A. batuk dan produksi sputum
perubahan-perubahan dalam dinding adalah gejala yang paling
bronkus berupa destruksi elemen-elemen umum biasanya terjadi setiap
elastis dan otot-otot polos bronkus.
hari. Dahak berwarna bening,
Teori Secara klinis para ahli mengartikan
bronchitis sebagai suatau penyakit atau
gangguan respiratorik dengan batuk
putih atau kuning kehijauan.
sebagai gejala utama dan dominan.
Berdasarkan lamanya bronchitis dibai  B. dyspeneu (sesak nafas)
menjadi 2 yaitu:
 Gejala kelelahan, sakit
 A. bronchitis akut tenggorokan, nyeri otot,
 B. bronchitis kronik hidung tersumbat dan sakit
kepala
 Berdasarkan etiologinya bronchitis dibagi
menjadi:  C. demam dapat
 A. bronchitis infeksius mengindikasikan infeksi paru-
paru sekunder virus atau
 Bronchitis iritatif bakteri
 Pada stadiium awal, pasien
belum ada keluhan, pada
stadium yang lebih lanjut
didapatkan fase ekspirasi yang
panjang dan mengi. Pada  Pada pemeriksaan penunjang
Teori palpasi dapat ditemukan
fremitus melemah, sementara  A. laboratorium : DL (Hb, Htt
pada perkusi bisa didapatkan dan leukosit meningkat)
hipersonor. Dari auskultasi bisa
ditemukan suara nafas  B. radiologi (thorax) : corakan
vesikuler. Normal atau bronchovaskular meningkat
melemah, ronki dan wheezing
saat bernafas normal atau
ekspirasi paksa dan bunyi
jantung terdengar jauh.
 Tidak ada keluarga yang menderita yang sama seperti
RIWAYAT pasien
PENYAKIT  Hipertensi (ayah)
KELUARGA
Keaadaan
lingkungan  Lingkungan sekitar baik
 KU : sakit sedang
 GCS : E4V5M6
 BB : 70 kg
 TB : 167 cm
Pemeriksaan  IMT : kg/ mm2
fisik  TTV :
 TD : 130/80 mmHg
 Nadi : 80 x/menit
 Pernapasan : 24x/menit
 Suhu : 38,7 c
Kepala:
Wajah : simetris
Deformitas :tidak ada
Bentuk : Normochepal
Pemeriksaan
fisik Mata:
Konjungtiva : anemis -/-
Sklera : ikterik -/-
Pupil : isokor
Mulut : sianosis -/-
Leher:
 Kelenjar GB : pembesaran (-), nyeri tekan (-).
 Tiroid : pembesaran (-), nyeri tekan (-).
 JVP : peningkatan JVP (-)
 Massa Lain : tidak ada perbesaran
Pemeriksaan Dada
 Inspeksi : simetris bilateral
fisik  Palpasi :vocal fremitus ka=ki (melemah)
 Perkusi : sonor
 Auskultasi : vesikuler (+/+), wh (+/+), Rh (-/-)
Jantung
 Inspeksi :ictus cordis tidak nampak
 Palpasi : ictus cordis teraba di sic V di linea mid
clavicula sinistra
 Perkusi :
 Batas Atas : SIC II linea parasternalis dextra
 Batas Kanan : SIC II linea parasternalis sinistra
 Batas Kiri : SIC V linea midclavicularis sinistra
 Auskultasi : BJ 1/II murni reguler, murmur (-),
Perut:
Inspeksi : bentuk datar kesan normal
Auskultas : peristaltik (+), kesan normal
Perkusi :tympani
Palpasi : nyeri tekan regio epigastrium (+)
Anggota Gerak:
Atas : akral hangat, edema (-)
Bawah : akral hangat, edema (-)
 Sesak nafas sejak 3 hari yang lalu

 batuk berlendir kurang lebih 2 minggu (+), flu (+), demam (+) 2

RESUME hari,menggigil (+), nyeri badan (+), nyeri ulu hati (+), mual (+), muntah (+)

( Daftar > 3 kali, nyeri dada (+), merokok (+), sering terpapar polusi ( disangka

masalah  Pasien ada riwayat asma

sementara )  Ayah memiliki riwayat hipertensi


 CHF NYHA III ec HHD
 PPOK
 Dyspepsia
Diagnosis kerja
Usulan  Darah rutin/ 2 hari
pemeriksaan  Foto thorax

lanjutan
1. Nacl 0,9% 20 tpm
2. Furosemid amp/12 jam
3. Spironolactone
penatalaksana 4. Flutamol 3x1

an 5. Ranitidin 2x1
6. N acetyl systein 3x1
7. Salbutamol 3x2
laboratorium

Pemeriksaan WBC : 11,0 x 10/ul


penunjang PLT : 106x 10 /ul
HB : 15,4 g/dl
Kesan :
 Corakan bronchovaskular
Pemeriksaan meningkat
 Tidak tampak proses spesifik
penunjang  Cor: ukuran dan bentuk
norma
 Diagrafgma : normal
Kesimpulan :
 Bronchitis
 CHF NYHA III ec HHD
Diagnosis  PPOK/ Bronchitis
akhir  Dyspepsia
prognosis  Dubia ad bonam
 S :Sesak (+)
P : NaCl 0,9 % 20 tpm
Batuk (+)
1. Furosemid amp/12 jam

Follow up  O : TD : 120/80 mmHg 2. Spironolactone


Nadi : 80 x/menit 3. Flutamol 3x1
Pernapasan: 24x/menit 4. Ranitidin 2x1
Suhu : 36,7 c 5. N acetyl systein 3x1
 A : CHF NYHA III ec HHD 6. Salbutamol 3x2
 PPOK/Bronchitis
 dyspepsia
Assesment Planning Planning terapi Planning
diagnosis monitoring
KU lemah TB,BB, Gizi evaluasi klinis,
tanda-tanda vital
Dyspepsia nyeri ranitidin 2x1 evaluasi klinis
tekanepigastriu
m, nyeri ulu hati
CHF NYHA ec EKG furosemid, evaluasi klinis
Initial planning HHD spironolactone
Bronchitis/ PPOK Foto thoraks, Salbutamol, Evaluasi klinis,
anamnesis flutamol, N acetil foto thorax
systein

Anda mungkin juga menyukai