AHMAD
Definisi Nyeri
Menurut IASP (International Association for Study of Pain
( 1979).
Unpleasant sensory and emotional
experience associated with actual or potential
tissue damage, or described in terms of such
damage.
“Perasaan sensorik (indrawi) dan emosional yang
tidak menyenangkan berhubungan dengan
kerusakan jaringan nyata, atau yang berpotensi
rusak, atau digambarkan seperti adanya kerusakan.”
Dari definisi Nyeri ini ada 4 hal yang
dapat dipetik :
1. Untuk disebut nyeri harus ada “unpleasant sensory
and emosional experience“ pengalaman sensorik dan
emosional yang tidak menyenangkan.
2. associated with actual tissue damage, berhubungan
dengan kerusakan jaringan yang nyata nyeri akut.
3. associated with potential tissue damage, nyeri
nosiseptif atau nyeri fisiologis untuk membangkitkan
refleks menghidar (withdrawal reflex). Bodyguard
4. described in term such damage, digambarkan seperti
adanya kerusakan jaringan disebut nyeri kronik..
(pain without nociception).
• N
Thermal
Neuron I Neuron II Neuron III
Chemical
Thalamus
Nociceptors Cerebral Cortex
DHN
Modified by AHT
Diantara suatu stimulus noksius dan persepsi nyeri terdapat 5 proses
yang jelas dan tersendiri yaitu; 5. Persepsi
1.Transduksi
2. Konduksi
3. Modulasi Neuron III
4. Transmisi
5. Persepsi
1. Transduksi
Mekanik 2. Konduksi
4. Transmisi
Aksi potensial
3. Modulasi
Neuron II
Termal
Neuron I
Transmission
Kimia
Modified by AHT
1. Transduksi
• TRANSDUKSI merupakan proses dimana suatu
stimulus noksius diubah menjadi aktivitas
listrik (aksi potensial) pada ujung saraf yang
sesuai.
TRANSDUCTION
Mediators
-Prostaglandins - Bradykinin
-Leukotrienes - Serotonin
-Substance P - Hydroxyacids
-Histamine - Reactive oxygen species
2. Konduksi
• Konduksi merupakan perambatan dan
amplifikasi dari aksi potensial dari nosiseptor
di perifer melalui saraf A dan C ke kornu
dorsalis medulla spinalis dimana mereka
bersinaps ke neuron ke dua.
Perambatan & amplifikasi dari Aksi
Potensial
Ada 3 macam aferen sensorik.
1. Saraf A yang besar dan bermielin, memiliki kecepatan
konduksi sangat cepat. Respon terhadap stimulus lemah
(rangsang lemah) tidak nyari misalnya rabaan, pijatan.
2. Saraf A & C yang kecil bermielin dan tidak bermielin, memiliki
kecepatan konduksi lambat. Respon terhadap stimulus noksius
nyeri
Large
fibers A
Dorsal root
ganglion Dorsal Horn
A
Small
fibers
C Peripheral sensory
Nerve fibers
Modified by AHT
Pembagian Saraf perifer)
diameter velocity
Jenis saraf fungsinya myelin
(μ) (m / s)
α Proprioseptif
motorik 12〜20 70〜120
Rabaan (tactile)
A β 5〜12 70〜80
Pijatan (pressure)
+
δ Nyeri, dan Suhu 2〜5 12〜30
Aβ fiber
Aβ fiber
Pain
Substantia gelatinosa
C fiber
First central transmission
C fiber cell
Kornu Dorsalis, merupakan tempat
dimana interaksi antara input
aferen asendern dan desendern.
3. MODULASI
4. TRANSMISI
Mood
emotion
sleep Batang otak
appetite
noradrenaline endorfin/serotonin
Ascending Descending
Medula Spinalis
Nyeri atau
Tidak nyeri
4. Transmisi
4. Transmisi Emosional Lokalisasi
Thalamus
Midbrain
Projection
To PGA
Noxious
stimulus
Spinoreticular Brainstem
tract Reticular
formation
Dorsal horn
Nociceptors Of spinal cord
C fiber
A fiber
Spinothalamic
Cell body in tract
DRG
5.Persepsi
Persepsi Persepsi
Merupakan hasil akhir
dari aktivitas saraf yang
Pain
dimulai pada Transduksi, Perception
Brain
Konduksi, Modulasi dan
Transmis, dimana nyeri
menjadi pengalaman
kesadaran yang
multidimensional.