Halo!

NEUROANATOMY
101
 Pembahasan
01 02 03

Introduction Sistem Sensorik Sistem Motorik

04
 0
1
Introduction
Brain Evolution.
Human Body
 Sistem dan Jaringan Saraf
(Anatomis)
Brain
CNS
Medula
Sistem Spinalis
Saraf Peripheral
Nerve
PNS
Ganglion

Jaringan saraf terdiri dari sel saraf (neuron) dan sel penyangga
(neuroglia).
Anatomi Medula Spinalis
Komunikasi Sel Saraf
Sistem dan Jaringan Saraf
(Fisiologis)
Sistem dan Jaringan Saraf
(Fisiologis)
 02
Sistem Sensorik
Saraf Aferen

Sistem saraf aferen (sensoris)

adalah sistem saraf yang
menangkap informasi dari
lingkungan internal dan
eksternal dan membawa menuju
ke sistem saraf pusat (SSP)
I - Informasi seperti apa ?
 Modalitas Sensoris
Modalitas
Sensoris
Sensoris
Sensoris Umum
Khusus
Propriose
Nyeri Visual
psi
Raba Auditori
Suhu
halus k
Raba Olfaktori
Getaran
kasar k
Diskriminasi 2
titik
 Tipe Reseptor
Tipe Reseptor Modalitas/Rangsangan

Proprioceptor Posisi badan, sendi, tegangan

otot
Mechanoreceptor Energi mekanik (regangan,
gelombang suara, baroreceptor)

Thermoreceptor Suhu (panas/dingin)

Nociceptor Nyeri
Tipe Reseptor
Saraf Aferen
Saraf Aferen
Sistem saraf aferen (sensoris)
adalah sistem saraf yang
menangkap informasi dari
lingkungan internal dan
eksternal dan membawa menuju
ke sistem saraf pusat (SSP)
II - Bagaimana cara
meneruskan informasi
tersebut?
Hantaran Potensial Aksi
Saraf Aferen
Sistem saraf aferen (sensoris)
adalah sistem saraf yang
menangkap informasi dari
lingkungan internal dan
eksternal dan membawa menuju
ke sistem saraf pusat (SSP)
Kemana arah rangsangan ini
diteruskan ? Bagaimana
Jalurnya ?
Saraf Aferen
Ke Serebrum:
• Dorsal Column Medial Lemniscus (DCML) /
Kolumna Dorsalis  propriosepsi, raba
halus, getar, diskriminasi 2 titik
• Lateral Spinothalamicus  nyeri dan suhu
• Anterior Spinothalamicus  raba kasar
Ke Serebellum:
• Posterior Spinocerebellaris
• Anterior Spinocerebellaris
• Cuneocerebellaris
Saraf Aferen
Medulla Spinalis
Jaras Kolumna Posterior
Jaras Spinotalamikus Anterior
Lateral
Cortex Cerebri.

Area Broadmann 3,1,2 (gyrus

postcentralis – lobus parietalis)
sebagai area somatosensorik
utama.
Cortex Cerebri.
Peran otak dalam membedakan
stimulus :
a) Modalitas stimulus berdasarkan
tipe reseptor.
b) Lokasi (peran dari inhibisi lateral
dan population coding).
c) Intensitas (ditentukan dari jumlah
reseptor dan frekuensi potensial
aksi yang datang dari reseptor).
d) Durasi (ditentukan dari durasi
potensial aksi di neuron sensoris).
 03
Sistem Motorik
Saraf Eferen

Sistem Saraf Somatik adalah

komponen sistem saraf eferen
(membawa perintah dari otak
ke perifer) yang mengatur
gerakan volunteer.
Gerakan (Movement)
 Cortex Cerebri.
Korteks Motorik Primer

BA 4 (Gyrus Precentralis)

F: Execution of movement

Korteks Premotor

BA 6 (Depan korteks motorik primer

bagian lateral)

F: Accomplishing specific task

Korteks Motorik Suplementari

Depan korteks motorik primer bagian

medial

F: Programming of complex movement

 Ganglia Basalis
Struktur:

Putamen

Globus Palidus

Nukleus Kaudatus

Nukleus Subthalamicus

Substantia Nigra

Fungsi:

Inisiasi gerakan

Modulasi gerakan

Mengontrol tonus otot, tremor, pengendalian postur dan gerakan lambat

Parkinson Disease
 Cerebellum

Fungsi koordinasi dan koreksi kesalahan-kesalahan gerakan selama

gerakan aktif, keseimbangan.
Traktus Motorik
Traktus Piramidalis

Traktus Corticospinal  membawa impuls motorik dari otak ke

ekstremitas. Traktus corticobulbar  dari otak ke brainstem.

Traktus Ekstrapiramidalis

Ganglia Basalis

Mesencephalon

Rubrospinal  pengendali otot flexor ekstremitas

Reticulospinal  pengendali nafas dan sirkulasi

Vestibulospinal  pengendali otot ekstensor anti-gravitasi

Olivospinal  fungsi belum jelas

Tectospinal  pengendali reflex terkait impuls visual

Traktus Kortikobulbaris
Traktus Kortikospinalis
LMN dan UMN
Lower motor neuron (LMN) /
neuron motorik bawah
a) Kornu anterior medulla spinalis –
otot
b) Nukleus nervus kranialis – otot.
Upper motor neuron (UMN) /
neuron motorik atas
• Sel pyramid – sebelum sistem LMN.
Deep Tendon Reflex Arc
Pathologic Reflex
LMN dan UMN
Spastic Paralysis (UMN)
Flaccid Paralysis (LMN)
Fasikulasi Otot (LMN)
Terima Kasih!