Pendahuluan
Ilmu yang mempelajari tentang potensial listrik pada organ
tubuh disebut Biolistrik.
Pada biolistrik ada dua aspek yang memegang peranan
penting yaitu :
Kelistrikan dan Kemagnetan yang timbul dalam tubuh
manusia
Penggunaan listrik dan magnet pada permukaan tubuh
manusia.
Sejarah Biolistrik
Pada tahun 1856, Caldani meneliti kelistrikan pada otot katak mati.
Pada tahun 1780, Luigi galvanic meneliti kelistrikan pada tubuh hewan.
Pada tahun 1786, Luigi Galvani meneliti tentang terangkatnya kedua kaki katak
setelah diberi aliran listrik melalui konduktor
Pada tahun 1892, Arons merasakan aliran frekuensi tinggi melalui dirinya dan
asistennya.
Pada tahun 1899, Van Seynek meneliti tentang terjadinya panas pada jaringan akibat
aliran frekuensi tinggi
Pada tahun 1928, Schliephake meneliti tentang pengobatan dengan gelombang
pendek (short wave).
Sistem saraf terdiri dari system saraf pusat & system saraf
otonom.
Sistem saraf pusat terdiri dari otak, medula spinalis dan saraf
perifer.
Saraf perifer ini adalah saraf yang mengirim informasi sensorik
ke otak atau medulla spinalis (afferen).
Serat saraf yang menghantarkan dari otak atau medula
spinalis ke otot serta kelenjar (saraf efferen).
Sarafperifer terdiri dari sistem saraf sadar dan sistem saraf tak
sadar (sistem saraf otonom)
Saraf Otonom, Sistem saraf ini mengatur organ dalam tubuh,
misalnya : jantung, usus, dan kelenjar.
HUBUNGAN ANTARA SARAF PUSAT DAN
SARAF TEPI
Sistem Saraf
Saraf Sensorik
Otot Kelenjar
SEKILAS TENTANG SISTEM SARAF
1. Fungsi kewaspadaan
Membantu mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi
di sekitar untuk disampaikan ke alat indera. Pada alat indera
terdapat saraf sensorik yang befungsi khusus sebagai
penginput data.
2. Fungsi intergrasi
Menerima pesan (input data) sensorik dari lingkungan luar,
mengatur informasi dan mengintegrasikan dengan informasi
yang telah ada untuk menentukan jenis respon yang akan
diberikan.
3. Fungsi koordinasi
Setelah dari otak informasi yang sudah terintegrasi untuk
mengirimkan pesan/perintah pada otot dan kelenjar,
menghasilkan gerak dan sekresi terorganisasi.
OTAK Tentang Otak
Refleks
• Cepat, otonom, respon yang
tidak disadari
• Hasil dari reflex arcs/lengkung
refleks – jalur saraf terpendek
SUSUNAN SISTEM SARAF
Sistem saraf terdiri dari neuron/sel saraf & sel glia
Sel saraf/Neuron berfungsi menghantarkan impuls, dari lingkungan
atau dalam tubuh, diolah & respon akan disampaikan ke sel saraf
atau organ lainnya. Tidak dapat membelah
Sel glia merupakan sel pendukung pada otak dan sumsum tulang
belakang, mengisi ruangan di antara sel-sel saraf, tidak
mengkonduksi impuls listrik.
Pada sel saraf, sel glia ini membentuk mielin bagi akson sehingga
mempengaruhi kecepatan penghantaran impuls dari saraf. Dapat
membelah.
SEL SARAF (Neuron)
SEL SARAF (Neuron)
Badan Sel
SEL SARAF
Konektor dan
Sensorik Motorik Ajustor
(Interneuron)
SEL SARAF (Neuron)
Berdasarkan Fungsi
• Neuron sensorik (Neuron aferen)
Berfungsi menghantarkan impuls saraf dari reseptor (alat indera) menuju ke otak atau sumsum
tulang belakang.
• Neuron motorik (Neuron eferen)
Berfungsi membawa impuls dari otak atau sumsum tulang belakang menuju ke efektor (otot atau
kelenjar), terdiri dari :
1. Neuron motor : Akson berakhir di otot
2. Neuron sekresi : Akson berakhir di kelenjar
3. Neuron akselerator : Akson berakhir di jantung untuk mempertinggi aktivitas jantung
4. Neuron inhibitor : Akson berakhir di jantung untuk mengurangi aktivitas jantung
• Neuron konektor
Berfungsi meneruskan impuls rangsangan dari satu neuron ke neuron lainnya
• Neuron ajustor
Penghubung neuron motorik dan neuron sensorik di dalam sistem saraf pusat.
SEL SARAF (Neuron)
Brain
Sensory
Neuron
Spinal
Cord
Motor
Neuron
MEKANISME GERAK
Gerak sadar
reseptor → saraf sensorik → saraf pusat (otak) → saraf motorik → efektor
Sistem Saraf
Saraf Motorik
Efektor
MEKANISME GERAK
Gerak refleks
reseptor → saraf sensorik → saraf pusat (sumsum tulang belakang) → saraf motorik →
efektor
Sistem Saraf
Saraf Motorik
Saraf Asosiasi
Efektor
MEKANISME GERAK
Gerak refleks
reseptor → saraf sensorik → saraf pusat (sumsum tulang belakang) → saraf motorik →
efektor
Sistem Saraf
Saraf Motorik
Saraf Asosiasi
Efektor
MEKANISME GERAK
Gerak refleks
reseptor → saraf sensorik → saraf pusat (sumsum tulang belakang) → saraf motorik →
efektor
KONSENTRASI ION DI DALAM DAN DILUAR SEL.
membran
K+
Cl-
Telah diketahui bahwa sel mempunyai lapisan yang
disebut membran sel, di dalam sel ini terdapat ion
Na,K,Cl dan protein A-. Sel mempunyai kemampuan
memindahkan ion dari satu sisi ke sisi yang lain,
kemamuan sel ini disebut aktifitas kelistrikan sel.
Dalam keadaan normal :
Na + diluar sel > Na + di dalam sel
Potensial Negatif
Jika konsentrasi Na+ terdapat banyak dalam sel daripada
luar sel, perbedaan potensial listrik didalam sel lebih positif
daripada diluar sel, keadaan ini disebut potensial membran
positif .
Na+
++++++++++++
Pada neuron yang tidak berselubung myelin, jalannya impuls merambat sepanjang akson.
Pada neuron yang berselselubung myelin, impuls "lompat-lompat" dari nodus ranvier satu ke
nodus ranvier yang lainnya, akan berlangsung dalam waktu yang lebih cepat karena tidak
semua bagian serat neuron akan dilewati
MEKANISME JALANNYA IMPULS
Mekanisme Jalannya Impus antar Neuron Titik temu antara terminal akson salah satu neuron
dengan neuron lain dinamakan sinapsis. Setiap
terminal akson membengkak membentuk tonjolan
sinapsis. Di dalam sitoplasma tonjolan sinapsis
terdapat struktur kumpulan membran kecil berisi
neurotransmitter; yang disebut vesikula sinapsis.
Neuron yang berakhir pada tonjolan sinapsis
disebut neuron pre-sinapsis. Membran ujung
dendrit dari neuron berikutnya yang membentuk
sinapsis disebut neuron post-sinapsis. Bila impuls
sampai pada ujung neuron pre-sinapsis, maka
vesikula sinapsis bergerak dan melebur dengan
membran neuron pre-sinapsis. Kemudian vesikula
sinapsis akan melepaskan neurotransmitter.
Saraf yang berdiameter besar mempunyai kemampuan
menghantar impuls lebih cepat daripada saraf berdiameter
kecil.
Dengan mempergunakan mikroskop elektron, saraf dibagi
dalam dua tipe yaitu, saraf bermyelin dan saraf tanpa myelin.
Kecepatan aliran listrik pada saraf yang berdiameter yang
sama dan panjang yang sama sangat tergantung kepada
lapisan mielin ini.
Akson tanpa mielin (diameter 1 mm) mempunyai kecepatan
20-25 m/detik. Saraf bermielin pada diameter 10 µm
mempunyai kecepatan100 m/detik.
Perambatan Potensial Listrik
Potensial aksi sendiri mempunyai kemampuan untuk merangsang daerah sekitar sel
membran untuk mencapai nilai ambang.
Potensial Aksi adalah metode utama transmisi sinyal di dalam tubuh. Stimulasi ini
dapat disebabkan oleh rangsangan secara fisik dan berbagai reaksi kimia seperti
panas, dingin, cahaya, suara, dan bau
Repolarisasi
Depolarisasi
Nilai ambang
-90
rangsangan
KELAINAN PADA SISTEM
SARAF
Alzheimer
Sejenis sindrom dengan apoptosis sel-sel otak pada saat yang
hampir bersamaan, sehingga otak tampak mengerut dan
mengecil. Umumnya ditemukan pada orang tua berusia sekitar
65 tahun ke atas.
KELAINAN PADA SISTEM
SARAF
Epilepsi
Disebabkan oleh kerusakan otak dalam proses
kelahiran, luka kepala, stroke, tumor otak, alkohol,
mungkin juga karena genetika, tapi ayan bukan
penyakit keturunan. Penyebab pastinya tetap belum
diketahui.
KELAINAN PADA SISTEM
SARAF
Neuritis
Neuritis merupakan peradangan pada saraf. Peradangan ini bisa
diakibatkan oleh tekanan, benturan, pukulan, patah tulang, maupun
kekurangan vitamin B.
KEMBALI
Listrik Jantung
Otak Besar
Otak Otak Kecil
Sistem Saraf Saraf Penghubung
Pusat 1
Medula Spinalis
Sistem Saraf
2
Saraf Spinal
Sistem Saraf
Saraf Kranial 3
Tepi
Saraf Simpatik
Saraf
Autonom Saraf
Parasimpatik