Anda di halaman 1dari 44

SISTEM SYARAF

DAN
ENDOKRIN PSB 2020 C

KELOMPOK 2:

1.ANDI PRANTA SITEPU 2. FIOLENSIA FRANSISKA


R, SITINJAK
3. RENITA HABEAHAN 4. RUMIRIS SITORUS
5.TRIPUTRI MANURUNG
01 02
SISTEM
SISTEM SARAF
1.Pengertian sistem Saraf
ENDOKRIN
Here you could describe the
2. Sistem saraf topic of the section
3. Fungsi Saraf
4. Struktur Saraf
5. Klasifikasi Neuron
6. Sistem Saraf pada Hewan
7. Sistem uniseluler
a. Sistem saraf pada
invertebrata
b. Sistem saraf pada
Vertebrata
8. Perjalanan Implus
9. Saraf Pusat
SISTEM
SARAF
SISTEM SARAF PADA
HEWAN
Sistem saraf pada hewan adalah sebuah jaringan dalam organ tubuh hewan yang
terdiri dari jutaan serabut saraf dan serabut saraf terdiri dari sel-sel saraf yang saling
berhubungan satu dengan lain. Sistem saraf pada hewan memiliki bentuk dan struktur yang
bervariasi. Pada hewan vertebrata (bertulang belakang) memiliki sistem saraf yaitu saraf
tepi dan saraf pusat sedangkan hewan invertebrata (tidak bertulang belakang) memiliki
sistem saraf berbentuk seperti tangga tali
Pengertian sistem saraf

Sistem saraf adalah sebuah sistem organ yang mengandung


jaringan sel-selkhusus yang disebut neuron yang Struktur sistem saraf hewan tergantung
mengkoordinasikan tindakan binatang danmengirimkan sinyal pada genus dan spesies. Faktor yang
antara berbagai bagian tubuhnya. Pada kebanyakan hewan menentukan adalah adanya otak yang
sistemsaraf terdiri dari dua bagian, pusat dan perifer. Sistem menyatukan tali saraf dan menentukan
saraf pusat terdiri dari otak dansumsum tulang belakang. Sistem reaksi terhadap rangsangan eksternal.
saraf perifer terdiri dari neuron sensorik, kelompok neuron yang Hewan dengan otak memiliki sistem
disebut ganglia, dan saraf menghubungkan mereka satu sama saraf dua bagian yang bekerja sama
lain dan sistemsaraf pusat. Daerah ini semua saling berhubungan secara erat:
melalui jalur saraf yang kompleksSistem saraf tersusun oleh
berjuta-juta sel saraf yang mempunyai bentuk bervariasi. Sistern Itu sistem saraf pusat (SSP) terdiri dari
ini meliputi sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. otak hewan dan neuron pusat. Itu
Dalamkegiatannya, saraf mempunyai hubungan kerja seperti ditempatkan di kepala dan dapat
mata rantai (berurutan) antarareseptor dan efektor. Fungsi sel berlanjut di sepanjang belakang.
saraf adalah mengirimkan pesan (impuls) yang beruparangsang
atau tanggapan. Setiap neuron terdiri dari satu badan sel yang di Itu sistem saraf tepi (PNS) terdiri dari
dalamnyaterdapat sitoplasma dan inti sel. Dari badan sel keluar semua saraf yang berjalan dari SSP ke
dua macam serabut saraf, yaitudendrit dan akson (neurit). Setiap seluruh tubuh hewan.
neuron hanya mempunyai satu akson dan minimal satudendrit.
Kedua serabut saraf ini berisi plasma sel
Homeostasis dalam sistem saraf
hewan

Homeostasis adalah pemeliharaan keadaan


“normal” atau stabil dalam tubuh. Pada Dengan umpan balik negatif, sistem saraf merespons
kebanyakan hewan, sistem transportasi stimulus dengan memberi sinyal pada sistem
internal memainkan peran penting dalam peredaran darah untuk meminimalkan atau
homeostasis. Nutrisi, oksigen dan hormon membalikkan efeknya. Jika Anda melakukan olahraga
disalurkan ke dalam cairan antar sel melalui berat dengan penyayang binatang, otot-otot Anda
sistem peredaran darah dan bahan limbah mengonsumsi lebih banyak oksigen daripada kondisi
dikeluarkanSistem peredaran darah normalnya. Denyut jantung harus dipercepat untuk
memasok sel-sel dengan bahan mentah yang memenuhi kebutuhan oksigen yang meningkat. Namun,
mereka butuhkan untuk menjalankan ketika tubuh pulih dari sesi latihan yang berat,
fungsinya dan pada saat yang sama mekanisme tubuh sendiri bekerja untuk mengembalikan
membebaskan mereka dari produk detak jantung ke istirahat atau nilai fisiologis normal.
sampingan yang berpotensi beracun. Seperti Tubuh menggunakan tindakan koreksi diri, mekanisme
sistem tubuh lainnya, sistem peredaran darah umpan balik negatif, untuk menstabilkan sistem tubuh
dipengaruhi oleh umpan balik negatif dan dan mengembalikan kondisi internal ke kondisi stabil.
positif.
3. FUNGSI
SARAF
SENSORIK
Fungsi sel saraf sensorik MOT
adalah menghantar impuls
dari reseptor ke sistem saraf ORIK
pusat, yaitu otak (ensefalon)
dan sumsum belakang
Fungsi sel saraf motorik
INTERMEDIAT/KONEKT
adalah mengirim impuls dari
(medula spinalis). Ujung sistem saraf pusat ke otot atau
akson dari saraf sensori kelenjar yang hasilnya berupa Menghubungkan sel saraf
berhubungan dengan saraf tanggapan tubuh terhadap motorik dengan sel saraf
asosiasi (intermediet). rangsangan. Badan sel saraf sensori atau berhubungan
motorik berada di sistem saraf dengan sel saraf lainnya yang
pusat. Dendritnya sangat ada di dalam sistem saraf pusat.
pendek berhubungan dengan Sel saraf intermediet menerima
akson saraf asosiasi. impuls dari reseptor sensori
atau sel saraf asosiasi lainnya.
4. STRUKTUR
Peran : Menerima, Mengintegrasikan, dan
SARAF Menghantarkan Pesan Elektromikimiawi
• Badan Sel Saraf (soma) : Tempat Sintesis & Integrasi
Impuls Saraf
• Dendrit : Mengumpulkan Pesan yang datang menuju
ke soma (input)
• Neurit (akson) : menghantar impuls saraf ke sel saraf
lain (output)

Sel Schwann :
• Membentuk Selubung Mielin
• Menyediakan makanan untuk neurit/akson
• Mencerna Akson yang rusak (fagositosis)
Nodus Ranvier
• Mempercepat jalannya impuls
Selubung Mielin :
Terminal Akson • Melindungi Akson
• Tempat bertemunya sel saraf dengan sel saraf lainnya • Meningkatkan Kecepatan Impuls
• Terdapat sinaps : pertemuan dua terminal akson
• Pada Sinaps terdapat Neurotransmiter : Mengantarkan sinyal dari
terminal akson ke terminal akson yang lain
5. KLASIFIKASI Berdasarkan bentuknya, diklasifikasikan menjadi :
• Neuron unipolar: mempunyai satu serabut  satu cabang

NEURON
Berdasarkan Fungsi dan arah transmisi implus :
sentral.
Fungsi : satu akson dan satu cabang perifer sebagai satu
dendrite.
• Neuron sensorik (aferen) menghantarkan impuls listrik dari Jenis: neuron-neuron sensorik saraf perifer (misalnya sel-sel
reseptor pada kulit, organ indera atau suatu organ internal ganglion cerebrospinalis).
ke SSP (Sistem Saraf Pusat). • Neuron bipolar terdiri dari dua serabut, satu dendrite dan satu
• Neuron motorik menyampaikan impuls dari SSP ke efektor. akson. Terdapat pada epithel olfaktorius dalam retina mata
• Neuron konektor ditemukan seluruhnya dalam SSP (Sistem dan dalam telinga dalam.
Saraf Pusat), menghubungkan neuron sensorik dan motoric. • Neuron multipolar : banyak dendrite dan satu akson.
  Jenis: sistem saraf sentral (sel saraf motoris pada cornu anterior
dan lateralis medulla spinalis, sel-sel ganglion otonom).
6. SISTEM SARAF PADA HEWAN
 Sebuah jaringan dalam organ tubuh hewan yang terdiri dari jutaan
serabut saraf.
 Serabut saraf tdd: sel-sel saraf yang saling berhubungan satu dengan
lain. Berperan: perkembangan bahasa, pikiran dan memori.
 Sistem saraf pada hewan memiliki bentuk dan struktur yang bervariasi.
- Vertebrata: memiliki sistem saraf yaitu saraf tepi dan saraf pusat
- Invertebrata: memiliki sistem saraf berbentuk seperti tangga tali.
• Persamaan : mengatur dan mengontrol sistem kerja organ tubuh,
mendeteksi perubahan pada lingkungan dan mengendalikan rangsangan
dari lingkungan.
• Baik hewan uniseluler /multiseluler, individu merupakan suatu unit.
Hewan itu berorganisasi  setiap sistem koordinasi pada hewan
meliputi sistem saraf beserta indera dan sistem endokrin(hormon).
 
(1) Sistem Saraf Pada Vertebrata
 Sistem saraf vertebrata mirip dengan manusia. Perbedaanya terletak
pada tingkat kesempurnaanya.
 Hewan-hewan bertulang belakang memiliki otak yang dapat
dibedakan atas 3 bagian:
• - Otak depan:
• Tumbuh menjadi otak besar dan lobus olfaktorius.
• Otak besar  gerakan yang disadari.
• Lobus olfaktorius  lobus pembau.

• - Otak tengah, berfungsi sebagai lobus penglihatan.

• - Otak belakang:
• Atap otak belakang menebal membentuk otak kecil (cerebellum) 
untuk keseimbangan dan koordinasi gerakan.
• Dasar otak belakang membentuk sumsum penghubung (medula
oblongata) pusat pengatur denyut jantung, pembuluh darah dan
gerakan pernapasan.
 
01. AMFIBI
02 REPTILIA


Memiliki sistem saraf tepi dan saraf pusat.
memiliki otak depan, otak tengah, otak belakang, dan sumsum lanjutan yang
membentuk sistem saraf pusat.
serabut saraf dan sela-sela ruas tulang belakang membentuk sistem saraf
tepi.

• . Memiliki SSP dan SST.
Pada bagian otak besar yaitu lobus
olfaktorius : pusat pencium yang
berkembang baik sehingga
• Bagian ujung otak besar berhubungan dengan indra penciuman. membuat indra penciuman menjadi
Otak tengah terhubung dengan indra penglihatan. lebih tajam.
Otak kecil memiliki bentuk lengkung mendatar menuju arah sumsum lanjutan • Perkembangan otak tengah pada
dan kurang berkembang dengan baik.
• Otak terbagi 5 bagian dan serebellum merupakan bagian yang terkecil.
hewan reptil terdesak oleh otak
• Ada 10 saraf kranial. Tiga saraf pertama membentuk pleksus brakeal. Saraf ke- besar sehingga kurang berkembang

04
7, ke-8, dan ke-9 membentuk pleksus iskiadikus yaitu mata dengan kelopak menyebabkan indra penglihatan

03
mata atas dan kelopak mata bawah, dan ada lagi kelopak mata yang ketiga menjadi kurang tajam/buram.
yang transparan.

AVES IKAN


•. Memiliki SSP dan SST terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang.
SST terdiri dari serabut-serabut saraf yang berasal dari otak dan berasal
dari sela-sela ruas tulang belakang.
. • Memiliki SSP dan SST terdiri dari otak dan sumsum lanjutan.
• Sistem saraf tepi terdiri dari serabut saraf otak dari sumsum
tulang belakang.
• Otak ikan terdiri dari:
• • -Otak depan berhubungan dengan saraf penciuman dan
Otak terdiri dari
• Otak besar: bagian utama. Terbagi menjadi 2 yaitu belahan kanan dan hidung.
• -Otak tengah berhubungan berhubungan dengan saraf
belahan kiri dengan permukaan tidak berlipat-lipat sehingga tidak
menampung banyak sel saraf. penglihatan. Namun, kedua bagian otak tersebut kurang
• Otak tengah: pusat saraf penglihat yang berkembang baik dengan bentuk berkembang sehingga indra penglihatan dan indra penciuman
gelembung yang membuat indra penglihatan aves berkembang dengan ikan tidak berkembang dengan baik.
• -Otak kecil berkembang dengan baik, sebagai pusat
baik.
• Permukaan otak kecil terdapat lipatan-lipatan untuk menampung sel-sel keseimbangan dan pusat pengaturan gerak otot pada saat ikan
saraf lebih banyak. Semakin banyak sel saraf menunjukkan bahwa pusat berenang. Dengan adanya pusat keseimbangan membuat
keseimbangan burung saat terbang berkembang dengan baik. mampu bergerak cepat dalam air.
05 MAMALIA

.
Sistem saraf terdiri atas otak depan, otak
tengah, dan otak belakang yang
berkembang dengan baik. Hewan
mamalia memiliki sumsum lanjutan dan
sumsum tulang belakang (sumsum
spinal).
Beberapa jenis hewan mamalia memiliki
lebih karena saraf-saraf pusatnya
mengalami perkembangan yang lebih
menonjol.
• Susunan saraf pada hewan invertebrata berbeda dengan hewan
Sistem Saraf Pada Invertebrata •
Vertebrata.
Invertebrata memiliki sistem saraf seperti tangga tali, bahkan ada
beberapa jenis tidak memiliki sistem saraf, contohnya hewan
bersel satu atau protozoa.  

Cacing (Vermes)
• Memiliki sistem saraf berbentuk seperti tangga tali memanjang dan arah kepala ke arah belakang
atau bagian ekor. Pada bagian sistem saraf tangga tali terdapat berkas saraf yang membentuk
simpul-simpul saraf yang disebut dengan ganglion atau ganglia (jamak).
• Contoh: cacing pipih seperti planaria memiliki susunan saraf, dua buah ganglia di bagian kepala
dan ditiap ganglion terdapat berkas saraf memanjang (longitudinal) ke bagian ekor. Serta disetiap
berkas saraf memiliki cabang-cabang lebih kecil sehingga mampu menjangkau seluruh bagian tubuh.
• Sedangkan cacing tanah memiliki sistem saraf yang terdiri dari ganglion kepala, ganglion bawah
kerongkongan dan ganglion ruas badan. Ganglion kepala: kumpulan badan sel saraf di ujung depan
tubuh di ruas ketiga. Ganglion kerongkongan dan ganglion ruas badan berada dibagian bawah
saluran pencernaan.
• Diantara bagian ganglion kepala dan bagian ganglion bawah kerongkongan terdapat dua buah saraf
penghubung. Sedangkan diantara bagian ganglion bawah kerongkongan dan ganglion ruas badan
terdapat sebuah saraf penghubung.
• Pada setiap ruas tubuh terdapat ganglion yang membentuk cabang-cabang halus. Berfungsi
mengatur gerakan tubuh cacing tanah.
Hewan bersel satu (Protozoa) C. Serangga
• Amoeba sp. dan Paramaeciurn sp.,
tidak memiliki sistem saraf. Namun • Memiliki sistem saraf tangga tali dan mirip dengan
memiliki kemampuan untuk sistem saraf pada cacing tanah.
menerima dan mereaksi sebuah
rangsangan. Sistem saraf terdiri dari:
• Contoh: • Ganglion kepala terdiri dari dua buah ganglion
• Amoeba sp. mendapat rangsangan terbesar yang ada dibagian kepala atas  terdapat
cahaya yang kuat maka akan saraf penglihatan mata, saraf peraba dan antena.
bergerak menjauh.Ketika rangsangan • Ganglion bawah kerongkongan berhubungan
cahaya lembut maka akan bergerak dengan ganglion kepala melalui dua buah serabut
mendekat. saraf yang ada di sebelah kanan dan sebelah kiri
• Paramaecium sp. merupakan hewan kerongkongan. Ganglion bawah kerongkongan
berambut getar dan memiliki serabut dihubungkan melalui ganglion ruas badan oleh dua
saraf (mengatur gerakan silia) yang buah serabut saraf.
berakhir pada tumpukan rambut • Antara ganglion ruas badan satu dengan ruas
getar atau silia. badan lainnya dihubungkan oleh dua buah serabut
• Pada Ubur-ubur Hydra sp., dan saraf. Setiap ganglion ruas badan membentuk
hewan bersel satu lainnya belum cabang-cabang serabut yang bercabang lagi ke
memiliki sistem saraf khusus. bagian tubuh yang saling berdekatan.
D. Ubur-Ubur dan Hydra sp.
• Belum memiliki sistem saraf
• sel-sel saraf menyebar keseluruh tubuh
secara merata dan berhubungan satu
dengan lainnya dan membentuk suatu
anyaman.
• Sel-sel saraf motorik berakhir pada serabut
otot dan sel saraf sensorik berakhir pada
permukaan tubuh.
• Hubungan sel-sel saraf dan otot 
memberikan reaksi terhadap berbagai
rangsangan dan luar tubuh.
7. IMPLUS
Impuls yang diterima oleh reseptor dan disampaikan ke efektor akan menyebabkan terjadinya

SARAF
gerakan atau perubahan pada efektor.
Gerak yang dihasilkan adalah gerak sadar dan gerak refleks.
A.GERAK SADAR
Bagan pada gerak sadar dapat dilihat seperti dibawah:
Impuls > Reseptor > Saraf Sensorik > Otak > Saraf Motorik > Efektor (Otot)
B. GERAK REFLEKS
Contoh gerak refleks adalah sebagai berikut:
 Terangkatnya kaki jika terinjak sesuatu.
 Gerakan menutup kelopak mata dengan cepat jika ada benda asing yang masuk ke mata.
 Menutup hidung pada waktu mencium bau yang sangat busuk.
 Gerakan tangan menangkap benda yang tiba-tiba terjatuh.
 Gerakan tangan melepaskan benda yang bersuhu tinggi.
Potensial Istirahat
a. Membran sel dalam keadaan istirahat dianggapan bermuatan listrik atau terpolarisasi. Keadaan ini dapat
dibuktikan dengan menempatkan elektroda menit di dalam sel dan di luar membran.
b. Polarisasi (potensial istirahat) disebabkan oleh konsentrasi ion Natrium dan Kalium yang tidak seimbang di
dalam dan di luar sel, serta perbedaan permebilitas membrane terhadap ion ini dan ion lain.
 Membran neuron sangat permeabel terhadap ion K+ dan Cl- serta relative impermiabel terhadap ion Na.
 Membran ini impermiabel terhadap molekul protein intraseluler besar yang bermuatan negatif.
 Konsentrasi ion K+ didalam membrane sel lebih tinggi daripada diluar membran sel, konsentrasi ion Na diluar
membrane sel lebih tinggi daripada didalam sel.
 Karena tingkat permeabilitas membrane terhadap ion K sekitar 75 kali lebih besar daripada ion Na, maka difusi
ion K keluar dari sel lebih cepat daripada ion Na kedalam sel.
 Saat ion K bermuatan positif kelur dari sel, ion tersebut meninggalkan molekul protein bermuatan negatif yang
terlalu besar untuk dapat berdifuso melalui membran. Hal ini mengakibatkan bagian dalam sel mengalami
elektronegativitas.
c. Difusi dan transport aktif bertanggung jawab untuk pergerakan ion melewati membran plasma
Potensial Aksi
a. Jika serabut saraf cukup terstimulasi, maka gerbang Na + akan terbuka.
b. Ion Natrium bermuatan positif bergerak kedalam sel, mengubah potensial istirahat (polarisasi)
menjadi potensial aksi (depolarisasi) ditunjukkan dengan pergeseran diferensial dari -65mV ke
puncak listrik (potensial puncak) yang hampir mencapai +40 mV. Depolarisasi juga
menyebabkan terbukanya lebih banyak gerbang natrium, yang kemudian akan mempercepat
respons dalam siklus umpan balik positif.
c. Potensial aksi sangat singkat, yang hanya bertahan kurang dari seperseribu detik.
d. Gerbang Natrium kemudian menutup, mengehentikan aliran deras ion Na +, Gerbang Kalium
akan membuka, menyebabkan ion K+ mengalir keluar sel dengan deras.
Potensial Aksi
E. Repolarisasi (polarisasi balik) adalah pemulihan daya potensial untuk kembali pada keadaan istirahat.
 Pompa natrium-kalium membantu pengembalian gradient konsentrasi ion asal yang melewati membran sel.
 Pompa yang dijalankan dengan energy ini akan menghancurkan kelebihan ion Na yang memasuki sel dan
mengembalikan ion K yang telah berdifusi keluar sel.
F. Respon all or none.
 Stimulus ambang untuk depolarisasi biasanya terjadi saat ada perubahan sekitar 15 mV dari keadaan potensial
istirahat.
 Begitu ambang depolarisasi tercapai, potensial aksi akan terbentuk. Inilah yang disebut respons all-or-none. Neuron
akan merespons secara keseluruhan atau tidak merespons sama sekali.
G. Periode refraktori.
 Periode refraktori absolut : waktu selama gerbang ion Na tertutup dan gerbang K masih terbuka dan serabut saraf
sama sekali tidak responsif terhadap kekuatan stimulus lain.
 Periode refraktori relative : masa setelah masa refraktori absolute. Masa ini berlangsung kurang dari 2 milidetik dan
merupakan waktu dimana stimulus dengan kekuatan yang lebih tinggi memicu potensial aksi yang kedua.
Perambatan Impuls Saraf

1. Setelah inisiasi, potensial aksi menjalar di sepanjang serabut saraf dengan


kecepatan dan amplitude yang tetap.
2. Arus listrik local menyebar ke area membran yang berdekatan. Hal ini
menyebabkan gerbang natrium membuka dan mengakibatkan gelombang
depolarisasi menjalar di sepanjang saraf.
3. Dengan cara ini, sinyal atau impuls saraf, ditransmisi dari satu sisi ke delam
sistem saraf sisi yang lain.
8. Saraf Pusat Manusia

Dua organ utama yang menjadi penggerak sistem saraf pusat adalah otak dan sumsum tulang belakang
Otak dan sumsum tulang belakang sama-sama dilindungi oleh suatu membran yang melindungi keduanya. Membran
pelindung tersebut dinamakan meninges. Meninges dari dalam keluar terdiri atas tiga bagian, yaitu piameter, arachnoid, dan
durameter. Cairan ini berfungsi melindungi otak atau sumsum tulang belakang dari goncangan dan benturan.
Selaput ini terdiri atas tiga bagian, yaitu sebagai berikut:
a) Piamater. Merupakan selaput paling dalam yang menyelimuti sistem saraf pusat. Lapisan ini banyak sekali
mengandung pembuluh darah.
b) Arakhnoid. Lapisan ini berupa selaput tipis yang berada di antara piamater dan duramater.
c) Duramater. Lapisan paling luar yang terhubung dengan tengkorak. Daerah di antara piamater dan arakhnoid diisi
oleh cairan yang disebut cairan serebrospinal. Dengan adanya lapisan ini, otak akan lebih tahan terhadap goncangan dan
benturan dengan kranium. Kadangkala seseorang mengalami infeksi pada lapisan meninges, baik pada cairannya ataupun
lapisannya yang disebut meningitis.
.
OTAK

Otak merupakan organ yang telah terspesialisasi sangat kompleks.


Otak manusia dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu otak depan, otak tengah, dan otak belakang. Para
ahli mempercayai bahwa dalam perkembangannya, otak vertebrata terbagi menjadi tiga bagian yang
mempunyai fungsi khas. Otak belakang berfungsi dalam menjaga tingkah laku, otak tengah berfungsi
dalam penglihatan, dan otak depan berfungsi dalam penciuman.
OTAK DEPAN
Otak depan terdiri atas:
• Otak besar merupakan terdiri dari otak
yaitu mencakup 85% dari volume
seluruh bagian otak. Otak besar sangat
penting dalam penerjemahan informasi
terutama informasi dari panca indra.
Otak besar terbagi menjadi dua yaitu
hemisfer otak kanan dan hemisfer otak
kiri. Di antara bagian kiri dan kanan
hemisfer otak, terdapat jembatan
jaringan saraf penghubung yang disebut
dengan corpus callosum.
TALAMUS DAN HIPOTALAMUS
• Talamus merupakan stasiun relay semua impuls reseptor sensorik kutaneus dan viseral, impuls
auditorik dan visual, impuls dari hipotalamus, serebelum dan formasio retikularis batang otak.
• Talamus mengandung badan sel neuron yang melanjutkan informasi menuju otak besar.
• Talamus juga dapat menekan suatu sinyal dan memperbesar sinyal lainnya.
• talamus menghantarkan informasi menuju bagian otak yang sesuai untuk diterjemahkan dan
ditanggapi
• Hipotalamus adalah bagian otak yang mengeluarkan hormon untuk mengendalikan fungsi organ dan
sel tubuh.
• Hipotalamus juga dapat mengontrol suhu tubuh, tekanan darah, rasa lapar, rasa haus, dan hasrat
seksual.
• Pada bagian lain hipotalamus, terdapat kumpulan sel neuron yang berfungsi sebagai jam biologis.
• Di bagian permukaan otak besar terdapat bagian yang disebut telensefalon serta diensefalon.
BAGIAN HEMISFER
a. Temporal, berperan dalam mengolah informasi
suara.
b. Oksipital, berhubungan dengan pengolahan
impuls cahaya dari penglihatan.
c. Parietal, merupakan pusat pengaturan impuls
dari kulit serta berhubungan dengan pengenalan
posisi tubuh.
d. Frontal, merupakan bagian yang penting
dalam proses ingatan dan perencanaan kegiatan
manusia.
OTAK TENGAH
OTAK TENGAH
• Otak tengah merupakan bagian
terkecil otak yang berfungsi
dalam sinkronisasi pergerakan
kecil, pusat relaksasi dan
motorik, serta pusat pengaturan
refleks pupil pada mata.
• Pada otak tengah terdapat lobus
opticus yang berfungsi sebagai
pengatur gerak bola mata.
• Pada bagian otak tengah, banyak
diproduksi neurotransmitter yang
mengontrol pergerakan lembut
OTAK BELAKANG
• Otak belakang tersusun atas otak kecil
(cerebellum), medula oblongata, dan pons varoli.
• Otak kecil berperan dalam keseimbangan tubuh
dan koordinasi gerakan otot.
• Kerja otak kecil berhubungan dengan sistem
keseimbangan lainnya, seperti proprioreseptor
dan saluran keseimbangan di telinga yang
menjaga keseimbangan posisi tubuh.
• Medula oblongata berperan pula dalam
mengatur pernapasan, denyut jantung,
pelebaran dan penyempitan pembuluh darah,
gerak menelan, dan batuk
• Pons varoli dan medula oblongata, selain
berperan sebagai pengatur sistem sirkulasi,
kecepatan detak jantung, dan pencernaan, juga
berperan dalam pengaturan pernapasan.
Medula spinalis (SUMSUM TULANG
• BELAKANG)
Sumsum tulang belakang (medulla spinalis) merupakan perpanjangan dari
sistem saraf pusat.
• Seperti halnya dengan sistem saraf pusat yang dilindungi oleh tengkorak kepala
yang keras, sumsum tulang belakang juga dilindungi oleh ruas-ruas tulang
belakang.
• Secara anatomis, sumsum tulang belakang merupakan kumpulan sistem saraf
yang dilindungi oleh ruas-ruas tulang belakang.
• Sumsum tulang belakang terdiri dari 31 pasang saraf spinalis yang terdiri dari 7
pasang dari segmen servikal, 12 pasang dari segmen thorakal, 5 pasang dari
segmen lumbalis, 5 pasang dari segmen sacralis dan 1 pasang dari segmen
koxigeus
Medula spinalis (SUMSUM TULANG

BELAKANG)
Vertebra Servikalis (ruas tulang leher) yang berjumlah
7 buah dan membentuk daerah tengkuk.
 Vertebra Torakalis (ruas tulang punggung) yang
berjumlah 12 buah dan membentuk bagian belakang
torax atau dada.
 Vertebra Lumbalis (ruas tulang pinggang) yang
berjumlah 5 buah dan membentuk daerah lumbal atau
pinggang.
 Vertebra Sakralis (ruas tulang kelangkang) yang
berjumlah 5 buah dan membentuk os sakrum (tulang
kelangkang).
 Vertebra koksigeus (ruas tulang tungging) yang
berjumlah 4 buah dan membentuk tulang koksigeus
(tulang tungging)
SISTEM
ENDOKRI
N
Pengertian
 Artinya “sekret ke dalam” masuk ke dalam sirkulasi darah
yaitu hormon (merangsang)
 Sistem endokrin adalah kontrol kelenjar tanpa saluran yang
menghasilkan hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui
aliran darah untuk mempengaruhi organ-organ lain.
 Hormon bertindak sebagai “pembawa pesan” dan sel dalam
tubuh yang selanjutnya akan menerjemahkan “pesan”
tersebut menjadi suatu tindakan.
Lanjutan…
 Sistem endokrin terdiri atas badan-badan jaringan
kelenjar,seperti tiroid,tapi juga terdiri atas kelenjar yg ada di
dalam suatu organ tertentu,seperti testis,ovarium,dan jantung.
 Sistem endokrin menggunakan hormon untuk mengendalikan
dan mengatur fungsi tubuh sama seperti sistem saraf
menggunakan sinyal listrik kecil.
 Kedua sistem berinteraksi di otak dan saling melengkapi. Jika
kelenjar endokrin mengalami kelainan fungsi, maka kadar
hormon di dalam darah bisa menjadi tinggi atau rendah,
sehingga mengganggu fungsi tubuh.
Fungsi Umum Sistem Endokrin
 Penghasil Hormon
 Mengontrol Aktivitas
 Merangsang Aktivitas
 Pertumbuhan Jaringan
 Mengatur Metabolisme
 Metabolisme Zat
Lanjutan…
 Seiring dengan saraf, sistem endokrin berfungsi untuk
mempertahankan hemostasis selama istirahat dan olahraga.
 Saraf dan sistem endokrin juga bekerja sama untuk memulai dan
mengendalikan gerakan, dan semua gerakan yang melibatkan proses
fisiologis.
 Sistem saraf bertindak cepat (seketika) menyampaikan pesan impuls
saraf , sistem endokrin memiliki respon lebih lambat tapi lebih tahan
lama dari impuls sistem saraf.
 Sistem endokrin mengatur pertumbuhan, perkembangan, reproduksi
dan menambah kapasitas tubuh untuk menangani stres fisik dan
psikologis.
Fungsi Hormon
 Mengendalikan proses-proses dalam tubuh manusia seperti proses
metabolism, proses oksidatif, perkembangan seksual.
 Menjaga keseimbangan fungsi tubuh (hemeotasis).
 Hormon bekerja pada sasaran jaringan atau organ tertentu dan mengatur
aktivitas mereka.
 Hormon mengatur proses seperti pemecahan subtansi kimia dalam
metabolisme,keseimbangan cairan dan produksi urin,pertumbuhan dan
perkembangan tubuh,serta reproduksi seksual.
 Kerja hormon di pengaruhi beberapa faktor termasuk kadar zat dalam darah
 Dan dipengaruhi sistem saraf, bentuk molekul khusus dari setiap hormon
harus bisa masuk kedalam reseptor (penerima) pada jaringan atau organ
sasaran nya saja.
Jenis-jenis Kelenjar
 Hipotalamus

 Hormon yang “memberitahukan” kelenjar hipofisis baik untuk mengeluarkan atau


menghentikan mensekresi hormon tersebut. Dengan cara ini, hipotalamus menyediakan
link antara sistem saraf dan endokrin.
 Hormon antidiuretik merangsang ginjal untuk menghemat air dengan memproduksi
urine lebih pekat.
 Oksitosin merangsang kontraksi persalinan
Jenis-jenis Kelenjar
 Pituitari

 Lobus posterior (belakang) menyimpan hormon dari hipotalamus. Lobus Lobus


anterior (depan) mengeluarkan hormon hipofisis. Kebanyakan hormon hipofisis
mengendalikan kelenjar endokrin lainnya. Itu sebabnya hipofisis sering disebut
“master gland” dari sistem endokrin.
1. Lobus anterior hipofisis
• Somatotrophic Hormone (STH), Somatotrophic hormone (hormon somatotrofik) disebut juga
hormon pertumbuhan (growth hormone/GH) karena berfungsi untuk pertumbuhan.
• Luteotropin Hormone (LTH), Hormon ini disebut juga prolaktin. Fungsinya merangsang kelenjar
air susu untuk menyekresikan air susu.
• Thyroid Stimulating Hormone (TSH), Hormon ini berfungsi merangsang sekresi kelenjar tiroid.
• Adrenorcoticotrophic Hormone (ACTH), Fungsi hormon ini untuk mengendalikan kelenjar
korteks adrenal.
• Gonadotropic Hormone (GH), Gonadotropic hormone merupakan kelenjar kelamin yang terdiri
atas follicle stimulating hormone (FSH) dan luteinizing hormone (LH). Pada pria,FSH berfungsi
mempengaruhi spermatogenesis,sedangkan pada wanita berfungsi merangsang pemasakan folikel
dalam ovarium.

2. Lobus Intermedia Hipofisis, menghasilkan melanocyte stimulating hormone (MSH) yang


berfungsi mengatur perubahan warna kulit.

3.Lobus Posterior Hipofisis, menghasilkan Vasopresin yang mempengaruhi tekanan darah serta
Oksitosin yang berfungsi membantu proses kelahiran pada wanita.
Jenis-jenis Kelenjar
 Tiroid

 menghasilkan hormon tiroksin, triidotironin, dan kalsironin. Hormon


ini berfungsi mempengaruhi metabolisme sel, mempengaruhi
pertumbuhan, dan mempengaruhi perubahan tiroksin. Hipersekresi
tiroid pada anak_anak menyebabkan gigantisme
どうもありがとうございます
Dōmo arigatōgozaimasu

TERIMA KASIH BANYAK

Anda mungkin juga menyukai