DAN
ENDOKRIN PSB 2020 C
KELOMPOK 2:
Sel Schwann :
• Membentuk Selubung Mielin
• Menyediakan makanan untuk neurit/akson
• Mencerna Akson yang rusak (fagositosis)
Nodus Ranvier
• Mempercepat jalannya impuls
Selubung Mielin :
Terminal Akson • Melindungi Akson
• Tempat bertemunya sel saraf dengan sel saraf lainnya • Meningkatkan Kecepatan Impuls
• Terdapat sinaps : pertemuan dua terminal akson
• Pada Sinaps terdapat Neurotransmiter : Mengantarkan sinyal dari
terminal akson ke terminal akson yang lain
5. KLASIFIKASI Berdasarkan bentuknya, diklasifikasikan menjadi :
• Neuron unipolar: mempunyai satu serabut satu cabang
NEURON
Berdasarkan Fungsi dan arah transmisi implus :
sentral.
Fungsi : satu akson dan satu cabang perifer sebagai satu
dendrite.
• Neuron sensorik (aferen) menghantarkan impuls listrik dari Jenis: neuron-neuron sensorik saraf perifer (misalnya sel-sel
reseptor pada kulit, organ indera atau suatu organ internal ganglion cerebrospinalis).
ke SSP (Sistem Saraf Pusat). • Neuron bipolar terdiri dari dua serabut, satu dendrite dan satu
• Neuron motorik menyampaikan impuls dari SSP ke efektor. akson. Terdapat pada epithel olfaktorius dalam retina mata
• Neuron konektor ditemukan seluruhnya dalam SSP (Sistem dan dalam telinga dalam.
Saraf Pusat), menghubungkan neuron sensorik dan motoric. • Neuron multipolar : banyak dendrite dan satu akson.
Jenis: sistem saraf sentral (sel saraf motoris pada cornu anterior
dan lateralis medulla spinalis, sel-sel ganglion otonom).
6. SISTEM SARAF PADA HEWAN
Sebuah jaringan dalam organ tubuh hewan yang terdiri dari jutaan
serabut saraf.
Serabut saraf tdd: sel-sel saraf yang saling berhubungan satu dengan
lain. Berperan: perkembangan bahasa, pikiran dan memori.
Sistem saraf pada hewan memiliki bentuk dan struktur yang bervariasi.
- Vertebrata: memiliki sistem saraf yaitu saraf tepi dan saraf pusat
- Invertebrata: memiliki sistem saraf berbentuk seperti tangga tali.
• Persamaan : mengatur dan mengontrol sistem kerja organ tubuh,
mendeteksi perubahan pada lingkungan dan mengendalikan rangsangan
dari lingkungan.
• Baik hewan uniseluler /multiseluler, individu merupakan suatu unit.
Hewan itu berorganisasi setiap sistem koordinasi pada hewan
meliputi sistem saraf beserta indera dan sistem endokrin(hormon).
(1) Sistem Saraf Pada Vertebrata
Sistem saraf vertebrata mirip dengan manusia. Perbedaanya terletak
pada tingkat kesempurnaanya.
Hewan-hewan bertulang belakang memiliki otak yang dapat
dibedakan atas 3 bagian:
• - Otak depan:
• Tumbuh menjadi otak besar dan lobus olfaktorius.
• Otak besar gerakan yang disadari.
• Lobus olfaktorius lobus pembau.
• - Otak belakang:
• Atap otak belakang menebal membentuk otak kecil (cerebellum)
untuk keseimbangan dan koordinasi gerakan.
• Dasar otak belakang membentuk sumsum penghubung (medula
oblongata) pusat pengatur denyut jantung, pembuluh darah dan
gerakan pernapasan.
01. AMFIBI
02 REPTILIA
•
•
•
Memiliki sistem saraf tepi dan saraf pusat.
memiliki otak depan, otak tengah, otak belakang, dan sumsum lanjutan yang
membentuk sistem saraf pusat.
serabut saraf dan sela-sela ruas tulang belakang membentuk sistem saraf
tepi.
•
• . Memiliki SSP dan SST.
Pada bagian otak besar yaitu lobus
olfaktorius : pusat pencium yang
berkembang baik sehingga
• Bagian ujung otak besar berhubungan dengan indra penciuman. membuat indra penciuman menjadi
Otak tengah terhubung dengan indra penglihatan. lebih tajam.
Otak kecil memiliki bentuk lengkung mendatar menuju arah sumsum lanjutan • Perkembangan otak tengah pada
dan kurang berkembang dengan baik.
• Otak terbagi 5 bagian dan serebellum merupakan bagian yang terkecil.
hewan reptil terdesak oleh otak
• Ada 10 saraf kranial. Tiga saraf pertama membentuk pleksus brakeal. Saraf ke- besar sehingga kurang berkembang
04
7, ke-8, dan ke-9 membentuk pleksus iskiadikus yaitu mata dengan kelopak menyebabkan indra penglihatan
03
mata atas dan kelopak mata bawah, dan ada lagi kelopak mata yang ketiga menjadi kurang tajam/buram.
yang transparan.
AVES IKAN
•
•. Memiliki SSP dan SST terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang.
SST terdiri dari serabut-serabut saraf yang berasal dari otak dan berasal
dari sela-sela ruas tulang belakang.
. • Memiliki SSP dan SST terdiri dari otak dan sumsum lanjutan.
• Sistem saraf tepi terdiri dari serabut saraf otak dari sumsum
tulang belakang.
• Otak ikan terdiri dari:
• • -Otak depan berhubungan dengan saraf penciuman dan
Otak terdiri dari
• Otak besar: bagian utama. Terbagi menjadi 2 yaitu belahan kanan dan hidung.
• -Otak tengah berhubungan berhubungan dengan saraf
belahan kiri dengan permukaan tidak berlipat-lipat sehingga tidak
menampung banyak sel saraf. penglihatan. Namun, kedua bagian otak tersebut kurang
• Otak tengah: pusat saraf penglihat yang berkembang baik dengan bentuk berkembang sehingga indra penglihatan dan indra penciuman
gelembung yang membuat indra penglihatan aves berkembang dengan ikan tidak berkembang dengan baik.
• -Otak kecil berkembang dengan baik, sebagai pusat
baik.
• Permukaan otak kecil terdapat lipatan-lipatan untuk menampung sel-sel keseimbangan dan pusat pengaturan gerak otot pada saat ikan
saraf lebih banyak. Semakin banyak sel saraf menunjukkan bahwa pusat berenang. Dengan adanya pusat keseimbangan membuat
keseimbangan burung saat terbang berkembang dengan baik. mampu bergerak cepat dalam air.
05 MAMALIA
.
Sistem saraf terdiri atas otak depan, otak
tengah, dan otak belakang yang
berkembang dengan baik. Hewan
mamalia memiliki sumsum lanjutan dan
sumsum tulang belakang (sumsum
spinal).
Beberapa jenis hewan mamalia memiliki
lebih karena saraf-saraf pusatnya
mengalami perkembangan yang lebih
menonjol.
• Susunan saraf pada hewan invertebrata berbeda dengan hewan
Sistem Saraf Pada Invertebrata •
Vertebrata.
Invertebrata memiliki sistem saraf seperti tangga tali, bahkan ada
beberapa jenis tidak memiliki sistem saraf, contohnya hewan
bersel satu atau protozoa.
Cacing (Vermes)
• Memiliki sistem saraf berbentuk seperti tangga tali memanjang dan arah kepala ke arah belakang
atau bagian ekor. Pada bagian sistem saraf tangga tali terdapat berkas saraf yang membentuk
simpul-simpul saraf yang disebut dengan ganglion atau ganglia (jamak).
• Contoh: cacing pipih seperti planaria memiliki susunan saraf, dua buah ganglia di bagian kepala
dan ditiap ganglion terdapat berkas saraf memanjang (longitudinal) ke bagian ekor. Serta disetiap
berkas saraf memiliki cabang-cabang lebih kecil sehingga mampu menjangkau seluruh bagian tubuh.
• Sedangkan cacing tanah memiliki sistem saraf yang terdiri dari ganglion kepala, ganglion bawah
kerongkongan dan ganglion ruas badan. Ganglion kepala: kumpulan badan sel saraf di ujung depan
tubuh di ruas ketiga. Ganglion kerongkongan dan ganglion ruas badan berada dibagian bawah
saluran pencernaan.
• Diantara bagian ganglion kepala dan bagian ganglion bawah kerongkongan terdapat dua buah saraf
penghubung. Sedangkan diantara bagian ganglion bawah kerongkongan dan ganglion ruas badan
terdapat sebuah saraf penghubung.
• Pada setiap ruas tubuh terdapat ganglion yang membentuk cabang-cabang halus. Berfungsi
mengatur gerakan tubuh cacing tanah.
Hewan bersel satu (Protozoa) C. Serangga
• Amoeba sp. dan Paramaeciurn sp.,
tidak memiliki sistem saraf. Namun • Memiliki sistem saraf tangga tali dan mirip dengan
memiliki kemampuan untuk sistem saraf pada cacing tanah.
menerima dan mereaksi sebuah
rangsangan. Sistem saraf terdiri dari:
• Contoh: • Ganglion kepala terdiri dari dua buah ganglion
• Amoeba sp. mendapat rangsangan terbesar yang ada dibagian kepala atas terdapat
cahaya yang kuat maka akan saraf penglihatan mata, saraf peraba dan antena.
bergerak menjauh.Ketika rangsangan • Ganglion bawah kerongkongan berhubungan
cahaya lembut maka akan bergerak dengan ganglion kepala melalui dua buah serabut
mendekat. saraf yang ada di sebelah kanan dan sebelah kiri
• Paramaecium sp. merupakan hewan kerongkongan. Ganglion bawah kerongkongan
berambut getar dan memiliki serabut dihubungkan melalui ganglion ruas badan oleh dua
saraf (mengatur gerakan silia) yang buah serabut saraf.
berakhir pada tumpukan rambut • Antara ganglion ruas badan satu dengan ruas
getar atau silia. badan lainnya dihubungkan oleh dua buah serabut
• Pada Ubur-ubur Hydra sp., dan saraf. Setiap ganglion ruas badan membentuk
hewan bersel satu lainnya belum cabang-cabang serabut yang bercabang lagi ke
memiliki sistem saraf khusus. bagian tubuh yang saling berdekatan.
D. Ubur-Ubur dan Hydra sp.
• Belum memiliki sistem saraf
• sel-sel saraf menyebar keseluruh tubuh
secara merata dan berhubungan satu
dengan lainnya dan membentuk suatu
anyaman.
• Sel-sel saraf motorik berakhir pada serabut
otot dan sel saraf sensorik berakhir pada
permukaan tubuh.
• Hubungan sel-sel saraf dan otot
memberikan reaksi terhadap berbagai
rangsangan dan luar tubuh.
7. IMPLUS
Impuls yang diterima oleh reseptor dan disampaikan ke efektor akan menyebabkan terjadinya
SARAF
gerakan atau perubahan pada efektor.
Gerak yang dihasilkan adalah gerak sadar dan gerak refleks.
A.GERAK SADAR
Bagan pada gerak sadar dapat dilihat seperti dibawah:
Impuls > Reseptor > Saraf Sensorik > Otak > Saraf Motorik > Efektor (Otot)
B. GERAK REFLEKS
Contoh gerak refleks adalah sebagai berikut:
Terangkatnya kaki jika terinjak sesuatu.
Gerakan menutup kelopak mata dengan cepat jika ada benda asing yang masuk ke mata.
Menutup hidung pada waktu mencium bau yang sangat busuk.
Gerakan tangan menangkap benda yang tiba-tiba terjatuh.
Gerakan tangan melepaskan benda yang bersuhu tinggi.
Potensial Istirahat
a. Membran sel dalam keadaan istirahat dianggapan bermuatan listrik atau terpolarisasi. Keadaan ini dapat
dibuktikan dengan menempatkan elektroda menit di dalam sel dan di luar membran.
b. Polarisasi (potensial istirahat) disebabkan oleh konsentrasi ion Natrium dan Kalium yang tidak seimbang di
dalam dan di luar sel, serta perbedaan permebilitas membrane terhadap ion ini dan ion lain.
Membran neuron sangat permeabel terhadap ion K+ dan Cl- serta relative impermiabel terhadap ion Na.
Membran ini impermiabel terhadap molekul protein intraseluler besar yang bermuatan negatif.
Konsentrasi ion K+ didalam membrane sel lebih tinggi daripada diluar membran sel, konsentrasi ion Na diluar
membrane sel lebih tinggi daripada didalam sel.
Karena tingkat permeabilitas membrane terhadap ion K sekitar 75 kali lebih besar daripada ion Na, maka difusi
ion K keluar dari sel lebih cepat daripada ion Na kedalam sel.
Saat ion K bermuatan positif kelur dari sel, ion tersebut meninggalkan molekul protein bermuatan negatif yang
terlalu besar untuk dapat berdifuso melalui membran. Hal ini mengakibatkan bagian dalam sel mengalami
elektronegativitas.
c. Difusi dan transport aktif bertanggung jawab untuk pergerakan ion melewati membran plasma
Potensial Aksi
a. Jika serabut saraf cukup terstimulasi, maka gerbang Na + akan terbuka.
b. Ion Natrium bermuatan positif bergerak kedalam sel, mengubah potensial istirahat (polarisasi)
menjadi potensial aksi (depolarisasi) ditunjukkan dengan pergeseran diferensial dari -65mV ke
puncak listrik (potensial puncak) yang hampir mencapai +40 mV. Depolarisasi juga
menyebabkan terbukanya lebih banyak gerbang natrium, yang kemudian akan mempercepat
respons dalam siklus umpan balik positif.
c. Potensial aksi sangat singkat, yang hanya bertahan kurang dari seperseribu detik.
d. Gerbang Natrium kemudian menutup, mengehentikan aliran deras ion Na +, Gerbang Kalium
akan membuka, menyebabkan ion K+ mengalir keluar sel dengan deras.
Potensial Aksi
E. Repolarisasi (polarisasi balik) adalah pemulihan daya potensial untuk kembali pada keadaan istirahat.
Pompa natrium-kalium membantu pengembalian gradient konsentrasi ion asal yang melewati membran sel.
Pompa yang dijalankan dengan energy ini akan menghancurkan kelebihan ion Na yang memasuki sel dan
mengembalikan ion K yang telah berdifusi keluar sel.
F. Respon all or none.
Stimulus ambang untuk depolarisasi biasanya terjadi saat ada perubahan sekitar 15 mV dari keadaan potensial
istirahat.
Begitu ambang depolarisasi tercapai, potensial aksi akan terbentuk. Inilah yang disebut respons all-or-none. Neuron
akan merespons secara keseluruhan atau tidak merespons sama sekali.
G. Periode refraktori.
Periode refraktori absolut : waktu selama gerbang ion Na tertutup dan gerbang K masih terbuka dan serabut saraf
sama sekali tidak responsif terhadap kekuatan stimulus lain.
Periode refraktori relative : masa setelah masa refraktori absolute. Masa ini berlangsung kurang dari 2 milidetik dan
merupakan waktu dimana stimulus dengan kekuatan yang lebih tinggi memicu potensial aksi yang kedua.
Perambatan Impuls Saraf
Dua organ utama yang menjadi penggerak sistem saraf pusat adalah otak dan sumsum tulang belakang
Otak dan sumsum tulang belakang sama-sama dilindungi oleh suatu membran yang melindungi keduanya. Membran
pelindung tersebut dinamakan meninges. Meninges dari dalam keluar terdiri atas tiga bagian, yaitu piameter, arachnoid, dan
durameter. Cairan ini berfungsi melindungi otak atau sumsum tulang belakang dari goncangan dan benturan.
Selaput ini terdiri atas tiga bagian, yaitu sebagai berikut:
a) Piamater. Merupakan selaput paling dalam yang menyelimuti sistem saraf pusat. Lapisan ini banyak sekali
mengandung pembuluh darah.
b) Arakhnoid. Lapisan ini berupa selaput tipis yang berada di antara piamater dan duramater.
c) Duramater. Lapisan paling luar yang terhubung dengan tengkorak. Daerah di antara piamater dan arakhnoid diisi
oleh cairan yang disebut cairan serebrospinal. Dengan adanya lapisan ini, otak akan lebih tahan terhadap goncangan dan
benturan dengan kranium. Kadangkala seseorang mengalami infeksi pada lapisan meninges, baik pada cairannya ataupun
lapisannya yang disebut meningitis.
.
OTAK
3.Lobus Posterior Hipofisis, menghasilkan Vasopresin yang mempengaruhi tekanan darah serta
Oksitosin yang berfungsi membantu proses kelahiran pada wanita.
Jenis-jenis Kelenjar
Tiroid