Anda di halaman 1dari 48

KONSEP DASAR NYERI DAN

TERAPI
Peserta mampu menjelaskan.
1. Dasar-dasar nyeri
• Apa itu nyeri?
• Mengapa kita harus menangani rasa nyeri?
• Klasifikasi nyeri
• Fisiologi dan patologi
• Penanganan (pengobatan) nyeri
• Hambatan dalam penanganan nyeri
2. Manajemen Nyeri Farmakologi
3. Manajemen Komplikasi farmakologi
Definisi nyeri (dari IASP)
• International Association for the Study of Pain:
Nyeri adalah "pengalaman sensorik dan emosional
yang tidak menyenangkan yang berhubungan
dengan kerusakan jaringan aktual atau potensial,
atau dijelaskan sebagai kerusakan jaringan".
What is pain?

Poisons
mechanical thermal chemical electrical

Tissue damage

Release of mediators
Hydrogen and potassium ions,
neurotransmitters, kinins, prostaglandins

Stimulation of nociceptors

Transmission to CNS
via afferent pathways
4
Perifer
• Cedera jaringan
• Pelepasan zat-zat kimia
• Stimulasi reseptor
nyeri (nosiseptor)
• Sinyal melintas di
syaraf Aδ atau C
sampai ke sumsum
tulang belakang
Sumsum Tulang Belakang
• Cornu dorsalis merupakan “stasiun
relai pertama”
• Saraf Aδatau C bersinaps
(terhubung) dengan saraf kedua
• Saraf kedua melintas sepanjang
medula spinalis ke atas pada sisi
yang berlawanan
Otak
• Thalamus adalah bagian
otak yang menjadi “stasiun
relai kedua”
• Impuls dihubungkan ke
bagian-bagian otak yang lain
– Cortex cerebri
– Limbic system
– Brainstem / batang otak
• Persepsi nyeri terjadi di
cortex cerebri
Modulasi

• Lintasan turun balik dari


otak ke cornu dorsalis
• Berusaha meredam sinyal
rasa nyeri
SSC FLC
Jaras Nyeri

Cortex and
Thalamus
VPL MT

Hypothalamus
and Pituitary Sympathetic
PAG Outflow

Hypothalamic-
Pituitary Outflow
Midbrain
LC

Ascending Descending
Peripheral
Pathaways Pathaways
Nociceptor

Brainstem NRM
C-Fiber Sensory
Afferent

NSTT

PSTT Delta Sensory


Afferent

Spinal Cord
Sympathetic
Efferent

A-Alpha Motor
Efferent
Receptor associated with noxious transmission
in the dorsal horn
Receptor Type Ligand Voltage Action Function Onset
gated
AMPA Ionotropic Glu No Excitatory Na+ flux Rapid
NMDA Ionotropic Glu Yes Excitatory Ca2+ flux Delayed
KAR Ionotropic Glu No Excitatory Na+,K+ fluc Rapid
NK-1 Metabotrop sP No Excitatory Active 2nd Delayed
ic messengers
Glycine Ionotropic Gly No Inhibitory Cl- flux Rapid
GABA Ionotropic GABA No Inhibitory Inhibit K+ Rapid
flux
ENK Metabotrop ENK No Inhibitory Inhibit K+ Rapid
ic flux & 2nd
messenger
Klasifikasi Nyeri
Kategori Penyebab Tanda & Gejala Contoh
Physiologic Paparan singkat terhadap Rapid yet brief Seperti menyentuh
stimulus noxious pain perception benda panas /
tajam
Nociceptive Injury jaringan somatic atau nyeri sedang-berat, Nyeri operasi, nyeri
/ visceral dengan mediator yg seperti terlindas / traumatik
inflammato mempunyai dampak pd tertusuk
ry jaringan saraf yg utuh

Neuropathi Kerusakan atau disfungsi Severe lancinating, Neuropathy,


c saraf perifer atau saraf burning or electrical postherpetic
pusat shock like pain neuralgia
Mixed Kombinasi antara Kombinasi gejala Low back pain,
kerusakan somatic dan keduanya, pluz back surgery pain
kerusakan jaringan saraf nyeri radikuler
Pengukuran Dan Penilaian Nyeri
Tujuan penilaian nyeri
• Untuk menilai pengalaman nyeri seseorang secara
terstandar.
• Untuk membantu menentukan tipe nyeri dan etiologi.
• Untuk menentukan efek dan dampak dari nyeri
terhadap seseorang beserta kemampuan dan fungsi
seseorang tersebut
• Sebagai dasar dalam pembuatan rencana pengobatan
untuk mengatasi nyeri
• Untuk membantu komunikasi antar anggota tim yang
interdisiplioner
 
Catatan: Penilaian nyeri harus didokumentasikan sehingga semua anggota tim dapat mengerti dengan
jelas mengenai nyeri yang dirasakan pasien.
 
Penilaian dengan ceklis PQRST
• P = Provocation and Palliation (Provokasi dan Paliasi)
– Apakah yang menyebabkan itu?
– Apakah yang membuatnya berkurang?
– Apakah yang membuatnya semakin parah?
• Q = Quality and Quantity (Kuantitas dan Kualitas)
– Bagaimana rasanya, kelihatannya atau kedengarannya?
– Seberapa besar?
• R = Region and Radiation (Regio dan Penyebaran)
– Dimana?
– Apakah menyebar?
• S = Severity and Scale (Severitas dan Skala)
– Apakah mengganggu aktivitas?
– Bagaimana nilai nyerinya dengan skala severitas 1-10?
• T = Timing and Type of Onset (Waktu dan Tipe dari Onset)
– Kapan mulainya?
– Seberapa sering muncul?
– Apakah muncul tiba-tiba atau bertahap?
 
Pengukuran Nyeri

• Visual analogue scales (VAS)


• FLACC Behavioral Tool
• COMFORT scale
• Wong Baker FACES Pain Scale
• NIPS (Neonatal Infant Pain scale)
Wong Baker FACES Pain Scale
FLACC
Comfort Scale
Comfort Scale (Lanjutan)
Comfort Scale (Lanjutan)
Pendekatan Pengobatan Nyeri
Three-Step ladder of WHO
Step III
Seveare pain Severe pain,

Step II Moderate Pain Strong Opioid analgesics


± Non-opioid analgesics
For mild to moderate pain, ± adjuvant analgesics
Pain level

Mild Opioid analgesics


± Non-opioid analgesics
± adjuvant analgesics
Step I Mild Pain
Non-opioid analgesics
± adjuvant analgesics
Pain
Strong opioids
Pain
Morphine & Fentanyl
Mild Opioid
Codeine or Tramadol

Paracetamol /NSAIDs ± adjuvants Paracetamol/NSAIDs ± adjuvants


Successive change
Jenjang penggunaan analgesik
Perception

Pain

Medulation
Descending
modulation Dorsal Horn

Ascending Dorsal root


Conduction
input ganglion

Transduction
Spinothalami Peripheral
c nerve
tract
Transmission Trauma
Peripheral
nociceptors

Adapted from Gottschalk A et al. Am Fam Physician. 2001;63:1981, and Kehlet H et al. Anesth Analg. 1993;77:1049.
Modified by AHT
Possible Analgesia
OPIOID
- Systemic
PERCEPTION - Epidural
- Subarachnoid
Pain Ketamin, Tramadol, 
agonist LOCAL ANESTHETIC
COX-2, COX-3? - Epidural
- Subarachnoid
MODULATION - Peripheral nerve
Descending
Dorsal Horn
modulation
block
Ascending
input CONDUCTION/ LA
TRANSNISSIO Steroids
N
COX-1
COX-2
Spinothalamic
Peripheral
tract TRANSDUCTION
nerve
TRANSMISSION

Trauma
Peripheral
nociceptors

No single drug can produce optimal analgesia without adverse effect


Adapted from Gottschalk A et al. Am Fam Physician. 2001;63:1981, and Kehlet H et al. Anesth Analg. 1993;77:1049. Modified by AHT
Terapi nyeri non-farmakologis
Jenis-jenis nyeri akut
Intervensi non-farmakologis untuk nyeri akut
Intervensi non-farmakologis untuk nyeri akut (lanjutan)
Medikasi sistemik untuk penanganan nyeri akut
Medikasi sistemik untuk penanganan nyeri akut (lanjutan)
Medikasi sistemik untuk penanganan nyeri akut (lanjutan)
Anestesi regional untuk nyeri akut
Intervensi non-farmakologis untuk nyeri kronis non-kanker
Intervensi non-farmakologis untuk nyeri kronis non-kanker (lanjutan)
Intervensi non-farmakologis untuk nyeri kronis non-kanker (lanjutan)
Intervensi farmakologis untuk nyeri kronis non-kanker
Intervensi farmakologis untuk nyeri kronis non-kanker (lanjutan)
Manajemen farmakologis untuk migraine dan nyeri kepala
Manajemen farmakologis untuk migraine dan nyeri kepala (lanjutan
Anestesi Regional untuk nyeri kronis non-kanker
Tabel konversi opioid
Dosis awal opioid oral berdasarkan derajat nyeri
Obat adjuvan dengan aktivitas analgesik
Obat adjuvan dengan aktivitas analgesik (lanjutan)
Algoritma terapi nyeri neuropatik
Tatalaksana Efek Samping Opioid

Mual muntah?
Sedasi?
Konstipasi?
Confusion?
Depresi
Nafas?
Retensi Urin ?

Mulut kering?
Pruritus?
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai