Anda di halaman 1dari 18

UNTAD

TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR PIL KB TERHADAP


KEPATUAHAN DAN EFEK SAMPING DARI PIL KB

FITRIANI
N101 15 013

FAKULTAS KEDOTERAN
UNIVERSITAS TADULAKO
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Negara Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan


berbagai jenis masalah. Salah satu masalah utama yang sedang dihadapi oleh
negara Indonesia saat ini yaitu di bidang kependudukan yang masih tinggi.
Tingginya pertumbuhan penduduk berkisar antara 2,15 % hingga 2,49 % per
tahun. Semakin tinggi pertumbuhan penduduk di Indonesia semakin tinggi pula
masalah yang di hadapi. Untuk itu perlu adanya usaha untuk meningkatkan
kesejahteraan rakyat Indonesia. Pemerintah terus berupaya untuk menekan laju
pertumbuhan penduduk dengan adanya program Keluarga Berencana atau yang
lebih dikenal dengan program KB (Indreswari.2014)
Keluarga berencana adalah upaya peningkatan kepedulian dan peran serta
masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan, pengaturan kelahiran,
pembinaan ketahanan keluarga dan peningkatan kesejahteraan keluarga untuk
mewujudkan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera Salah satu tugas pokok
pembangunan keluarga berencana adalah melalui pengaturan kelahiran. Dalam
kaitan ini kebijakan yang dapat dilakukan adalah hal yang berkaitan dengan
jumlah anak ideal, jarak kelahiran anak yang ideal, dan usia ideal untuk
melahirkan (Fambarwati.2014)
Pemilihan kontrasepsi yang digunakan oleh wanita perlu
mempertimbangkan pengaruh metode tersebut terhadap fungsi reproduksi
sekaligus kesejahteraan umum. Salah satu alasan penghentian atauberganti
kontrasepsi adalah efek samping yang dirasakan. Sampai saat ini tidak ada
satupun alat kontrasepsi yang bebas dari kegagalan, efek samping serta
komplikasi (Fambarwati.2014)
Maka dari itu banyak perempuan mengalami kesulitan didalam
menentukan pilihan jenis kontrasepsi. Hal ini tidak hanya terbatasnya metode
yang tersedia tetapi juga oleh ketidak tahuan mereka tentang persyaratan dan
keamanan metode kontrasepsi tersebut(Indreswari.2014)
Dalam memilih suatu metode, wanita harus menimbang berbagai faktor,
termasuk status kesehatan mereka, efek samping potensial suatu metode,
konsekuensi terhadap kehamilan yang tidak diinginkan, besarnya keluarga yang
diinginkan dan kerjasama pasangan mengenai kemampuan mempunyai anak
(Indreswari.2014)
Di seluruh dunia kontrasepsi hormonal adalah salah satu kontrasepsi
reversibel paling populer yang digunakan pada saat ini. Meskipun teoritis tinggi
efektifitas, hasil penggunaannya yang khas efektifitas jauh lebih rendah. Metode
ini diperkenalkan menjadi sebuah perubahan drastic dari metode-metode
tradisional sebelumnya,Saat ini pil KB dianggap paling efektif karena bekerja
dengan cara mengahambat terjadinya implantasi dalam endometrium, karena pil
KB mengandung hormon, baik dalam bentuk kombinasi progestin dengan
estrogen atau progestin saja. Pil KB dapat mencegah kehamilan dengan cara
menghentikan ovulasi (pelepasan sel telur oleh ovarium) dan menjaga kekentalan
lendir serviks sehingga tidak dapat dilalui oleh sperma.Melihat penggunaan
kontrasepsi oral yaitu dengan pil KB banyak dipilih karena diaggap paling efektif
dan juga memang harus digunakan secara rutin(Indreswari.2014)
sehingga memungkinkan pengguna akseptor KB akan lalai, maka
penggunaannya harus dipantau secara ketat.Ada beberapa kemungkinan kurang
berhasilnya program KB, diantaranya dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan ibu.
Untuk itu pemberian informasi akan mempengaruhi tingkat pengetahuan akseptor
KB. Namun sering kali hal ini diabaikan dan tidak dilaksanakan dengan baik
karena petugas tidak mempunyai waktu dan mereka tidak mengetahui bahwa
dengan adanya konseling pada klien akan memberikan pengetahuan sehubungan
dengan kontrasepsi (Indreswari.2014)
Proporsi akseptor Keluarga Berencana yang memakai kontrasepsi
hormonal lebih banyak mengemukakan masalah kesehatan dari pada peserta KB
non hormonal. Masalah kesehatan yang banyak dialami oleh pengguna
kontrasepsi hormonal yaitu obesitas, tulang rapuh, sakit kepala, jerawat, kulit
berminyak, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, resistensi insulin, sembelit,
perut kembung, haid tidak teratur, penurunan sistem imun, serangan jantung
(jarang terjadi) dan pertumbuhan tumor payudara (jarang terjadi)
(Fambarwati.2014)
Efek penambahan berat badan pada kontrasepsi pil disebabkan oleh efek
estrogen, yaitu akibat dari adanya retensi cairan dan peningkatan jumlah simpanan
lemak dalam jaringan subkutan. Untuk kontrasepsi suntik disebabkan oleh efek
progestin, diduga bukan karena adanya retensi cairan. Menurut para ahli,
kontrasepsi suntik merangsang pusat pengendali nafsu makan di hipotalamus,
yang menyebabkan akseptor makan lebih banyak dari biasanya(Fambarwati.2014)
Berdasarkan latar belakang di atas dapat disimpulkan bahwa kontrasepsi
oral mampu berfungsi optimal dan efektif sebagai alat kontrasepsi apabila
akseptor mampu memahami aturan pemakaian, mengetahui keuntungan dan
kerugian kontrasepsi oral, cara penggunaan dengan baik dan efek samping dari
kontrasepsi oral. Oleh karena itu, pengetahuan akseptor kontrasepsi oral menjadi
tolok ukur keberhasilan akseptor dalam hal pengaturan kehamilan, pembinaan
ketahanan keluarga dan peningkatan kesejahteraan keluarga untuk mewujudkan
keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera (Indreswari.2014)

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan hasil latar belakang diatas, maka perumusan masalah dalam
penilitian ini dapat dirumuskan sebagai berkut: “bagaimana tingkat pengetahuan
akseptor terhadap kepatuhan dan efek samping penggunaan pil KB di desa dolago
kecematan parigi mautong”

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan akseptor terhadap
kepatuhan dan efek samping pil di desa Dolago Kecematan parigi mautong
2. Tujuan khusus
a. Untuk mengetahi tingkat pengetahuan akseptor tehadap efek samping
lama penggunaan kontrasepsi pil DI Desa Dolago Kecematan Parigi
Mautong

D. Manfaat Penilitiaan
1. Bagi peniliti
Untuk mengaplikasikan ilmu yang diperoleh diperkuliahan dan pengalam
dalam melaksanakan penilitisn
2. Bagi institusi
a. Pendidikan
Hasil penilitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai sumber referensi,
sumber bacaan dan bahan pengajaran tertentu terutama yang berkaitan
dengan pengtahuan akseptor kontrasepsi pil tentang kepatuhan dan efek
samping kontrasepsi pil
b. Puskesmas
Hasil penilitian ini diharapkan dapat dijadikan dasar memberikan KIE
khususnya kepatuhan dan efek samping pada kontrasepsi pil KB

E.Keaslian Penilitian
Penilitian yang terkait dengan gambaran efek samping kontrasepsi pil KB
pernah dilakukan oleh peneliti sebelumnya penelitian sejenis yang perna
dilakukan sebagai berikut:
Perkasa(2016) denagn judul” Gambaran Efek Samping Pada
Akseptor Kontrasepsi Hormonal Di Puskesmas Colomadu 2 Kabupaten
Karanganyar Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif.
Notoatmodjo (2010) menjelaskan bahwa penelitian deskriptif kuantitatif
adalah suatu penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk
membuat gambaran atau diskripsi tentang suatu keadaan secara objektif.
Metode ini digunakan untuk memecahkan atau menjawab permasalahan
yang sedang dihadapi pada situasi sekarang. Pada penelitian ini metode
deskriptif kuantitatif dilakukan untuk mengetahui gambaran efek samping
kontrasepsi hormonal di Puskesmas Colomadu 2 Karanganyar. Penelitian
ini dilaksanakan di Wilayah kerja Puskesmas Colomadu Kabupaten
Karanganyar pada bulan Juni 2015. Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh wanita yang telah menikah dan menggunakan kontrasepsi
hormonal dan tercatat di Puskesmas Colomadu 2 Kabupaten Karanganyar
yang berjumlah 119 orang terdiri dari 38 orang menggunakan kontrasepsi
suntik, 42 orang menggunakan kontrasepsi implat, 32 orang menggunakan
kontrasepsi pil dan 7 orang menggunakan kontrasepsi IUD Hormonal.
Besarnya sampel dalam penelitian ini adalah wanita yang telah menikah
dan menggunakan kontrasepsi hormonal dan tercatat di Puskesmas
Colomadu 2 Kabupaten Karanganyar yang berjumlah 119 orang.
Penelitian ini teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah total
sampling yaitu pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan
dengan mengambil seluruh anggota populasi.Analisis data dalam
penelitian ini menggunakan analisis univariat. Analisis univariat yaitu
menganalisa setiap variabel penelitian untuk menghasilkan distribusi
frekuensi dan prosentase dari setiap variabel
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Telaah Pustaka

2.1 Pengetahuan
a. Definisi pengetahuan
Pengetahuan (Knowledge) adalah hasil tau dari mansuia yang
sekedar menjawab pertanyaan “what”
b. Tingkat pengetahuan
Menurut Notoatmojo (2007) ada 6 tingkat pengetahuan yang
dicapai dalam domain kognitif yaitu:
1. Tahu (know)
Tahu diartikan sebagai pengingat suatu materi yang telah
dipelajari sebelumnya. Pengetahuan tingkat ini adalah mengingat
kembali terhadap suatu yang spesifik dan seluruh bahan yang
dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, ini
merupakan tingkat pengetahuan yang sangat rendah. Untuk mengukur
bahwa seseorang,tahu tentang apa yang dipelajari antara lain
menyebutkan, menguraikan, menyatakan dan sebagainya
2. Memahami (comprehention)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan unuk
menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui ini dapat
mengintrepretasikan materi tersebut secara benar.
3. Aplikasi (application)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan
materi yang telajh dipelajari pada situasi atau ,kondisi sebenarnya,
aplikasi ini diartikan dapat sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-
hukum
4. Analisis (analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan
materi atau suatu objek kedalam komponenen-komponen tetapi masih
dalam suatu struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu
sama lain
5. Sintesa (sytesis)
lah suatu kekmampuan utnuk meletakkan atau
menggabungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan
yang, baru dengan kata lain adalah suatu kemampuan untuk
menyususn formasi baru dari informasi-informasi yang ada misalnya
dapat menyusun, dan dapat menggunakan
6. Evaluasi ( evaluation)
Berkaitan untuk melakukan justifikasi atau penilaian suatu
materi atau objek.
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan
Menurut Notoadmodjo (2010) faktor yang mempengaruhi
pengethuan ada 7:
1. Pendidikan
Pendidikan berarti bimbingan yang yang diberikan
seseorang kepada orang lainterhadap suatu hal agar mereka
dapat memahami. Tidak dapat dipungkiri bahwa makin tinggi
pendidikan seorang makin muda pula mereka menerima
informasi, dan pada akhirnya makin banyak pula pengetahuan
yang dimilikinya
2. Pekerjaan
Lingkungan pekerjaan dapat menjadikan seorang
memperoleh pengalaman dan pengetahuan baik secara
langsung maupun secara tidak langsung
3. Umur
Bertambahnya umur seorang akan menyebabkan
terjadinya perubahan pada aspek psikis dan psikologis
(mental).
4. Minat
minat merupakan suatu kecenderungan atau keinginan
tinggi terhadap sesuatu
5. Pengalaman
Pengalaman suatu kejadian yang perna dialami
seseorang dalam berinterksi dengan lingkungannya
6. Kebudayaan lingkungan sekitar
Apabila dalam suatu wilayah mempunyai budaya untuk
menjaga kebersihan lingkungan maka sangat mungkin
masyarakat sekitar mempunyai sikap untuk selalu menjaga
kebersihan lingkugan
7. Informasi
Kemudahan memperoleh informasi dapat membantu
mempercepat seseorang untuk memperolehpengetahuan yang
baru
2.2 Konsep dasar keluarga berencana (KB)
a. Pengertian KB
Keluarga berencana (KB) merupakan salah satu pelayanan
kesehatan preventif yang paling dasar dan utama bagi wanita.
Peningkatan dan poerluasan pelayanan KB merupakan salah satu usaha
untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu yang sedemikian
tinggi akibat kehamilan yang dialami oleh wanita
Keluarga berencana adalah gerakan untuk membentuk keluarga
yang sehat dan sejahtra dan membatasi kelahiran atau dengan kata lain
KB adalah perencanaan keluarga
b. Tujuan KB
Menurut witjaksono (2010) tujuan keluarga berencana terdiri dari:
1). Tujuan umum
Meningkatkan pembinaan, kesertaan dan kemandirian ber-KB serta
kesehatan retproduksi
2). Tujuaan khusus
a. Meningkatkan pembinaan, kemandiriaan dan kesertaan KB jalur
pemerintah
b. meningkatkan pembinaan, kemandirian dan kesertaan KB jalur
swasta
c. meningkatkan pembinaan, kesertaan KB jalur wilayah secara
khusus
c. Manfaat KB
Menurut suadayasa (2010) manfaat KB yaitu:
1) Manfaat untuk ibu
a) Mencegah kehamilan yang tidak di inginkan
b) Mencegah setidaknya 1 dari 4 kematian ibu
c) Menjaga keshatan ibu
d) Mengatur jarak kehamilan
2) Manfaat untuk anak
a) Mengurangi resiko kematian bayi
b) Meningkatkan kesehatan bayi
c) Mencegah bayi kekuragan gizi
d) Tumbuh kembang bayi lebih terjamin
e) Kebutuhan bayi asi ekslusif selama 6 bulan rlatif dapat
terpenuhi
d.Efek samping kontrasepsi pil
Beberapa efek samping dalam penggunaan pil kontrasepsi:
a) Mual
Gejala mual terjadi pada tiga bulan pertama yang dikarenakan
terjadinya perubahan hormone dalam tubuh akibat penggunaan
kontrasepsi pil, mual ini akan hilang dengan sendirinya
b) Muntah
Muntah dapat terjadi dalam waktu 2 jam setelah menggunakan pil
c) Pusing
Pusing karena terjadi retensi cairan dan meningkatkan tekanan darah
d) Nyeri pada payudara
Pada siklus pertama buah ada dapst terasa nyeri atau tegang tetapi
gejala ini segera menghilang pada siklus berikutnya. Penyebab nyeri
payudara adalah karena adanya retensi cairan sehingga menimbulkan
rasa yang tidak nyaman
e) Meningkatnya atau menurunnya berat badan
Kontrasepsi pil dapat menyebabkan pertembahan berat badan pada
wanita, pertambahan berat badan seringkali diakibatkan karena
penumpukan cairan. Efek samping akan hilang dalam 2-3 bulan
pemakaian
f) Kulit berminyak, acne
Acne dapat timbul terutama bila memeakai pil kontrasepsi yang
memgandung progesterone yang bersifat endrogenik
g) Amenorea
Amenorea gangguan dalam sistem reproduksi wanita, sehingga
membuatnya tidak menstruasi secara rutin tiap bulannya
h) Keputihan
Keputihan disebabkan oleh pengaruh antiestrogenik dari progesterone
yang dipergunakan serta perubahan Ph dan flora vagina
2.3 Karangka Teori

Pengetahuan  Mengetahui tingkat


akseptor kepatuhan akseptor pil KB
kontrasepsi pil  Efek samping:
1) Mual
2) Muntah
3) Pusing
 Faktor yang 4) Nyeri pada payudara
mempengaruhi 5) Meningkatnya atau
pengetahuan: menurunya berat badan
1) Pendidikan 6) Kulit berminyak, acne
2) Pekerjaan 7) Amenorea
3) Umur
8) keputihan
4) Minat
5) Pengalaman
6) Kebudayaan
7) informasi

=Diteliti

=Tidak diteliti
2.4 Karangka Konsep

kepatuhan
pengetahuan

Efek samping
pil KB

B. Landasan teori
KB pil merupakan salah satu kontrasespsi hormonal yang bertujuan
untuk mencegah terjadinya kehamilan yang ditambahkan didalam tubuh seorang
wanita dengan cara diminum (pil). Tujuan dari konsumsi pil KB adalah untuk
mencegah, menghambat dan menjarangkan terjadinya kehamilan yang memang
tidak di inginkan. Untuk itu kepatuhan untuk mengkonsumsi pil KB secara teratur
sesuai dengan petunjuk tenaga kesehatan harus dilakukan. Kepatuhan
mengkonsumsi pil KB bertujuan agar menfaat konsumsi pil KB yitu mencegah
menghambat dan menjarangkan kehamilan bisa dirasakan. Ketidak patuhan dalam
mengkonsumsi pil KB tidak bisa menjamin bahwa akseptor KB pil terhindar dari
kehamilan (Purwaningsih,E.2014)
Paradigm program keluarga berencana telah dirubah visi dari
mewujudkan norma keluarga kecil bahagia sejahtera (NKKBNS) menjadi
mewujudkan “keluarga berkualitas tahun 2015”. Salah satu misi paradigma
program keluarga berencana berbunyi “memberdayakan masyarakat untuk
membangun keluarga berkualias”. Program keluarga berencana Nasional
mempunyai kontribusi penting dalam meningkatkan kualitas penduduk.
Kontribusi tersebut dapat dilihat dari pelaksanaan program pregnancy safer.
Tujuan pokok program ini menegaskan bahwa setiap kehamilan harus merupakan
kehamilan yang di inginkan (Purwaningsih,E.2014)
Salah satu jenis kontrasepsi efektif yang menjadi pilhan dan salah satu
bagian dari program KB Nasional saat ini adalah pil Oral kombinasi merupakan
alat kontrasepsi yang sangat efektif, tidak menganggu senggama atau hubungan
suami-istri, aman reversibilitas tinggi. Efek samping yang mungkin timbul pada
akseptor pil KB adalah mual, muntah payudara membesar, pertambahan berat
badan, keputihan, sakit kepala siklik, rasa lelah, libido menurun
(Purwaningsih,E.2014)

C. HIPOTESIS
HO: Tidak ada hubungan tingkat pengetahuan akseptor dengan kepatuhan dan
efek samping Pil KB
H1: Ada hubungan tingkat pengetahuan akseptor dengan kepatuhan dan efek
samping Pil KB
BAB III
METODE PENILITIAN

A. Desain Penilitian
Penilitian ini bersifat kuantitatif dengan mencari hubungan atau
korelatif skala kategorik/ordinal menggunakan uji spearmen untuk mengetahui
bagaimana pengetahuan akseptor tentang kepatuhan dan efek samping dari pil
KB di desa dolago kecamatan parigi moutong.

B. Lokasi Dan Waktu Penilitian


1. Lokasi penilitian
Penilitian ini dilakukan di wilayah kerja desa dolago kecamatan parigi
moutong
2. Waktu Penilitian
Penilitian ini dilakukan di wilayah kerja desa dolago kecamatan parigi
moutong yaitu pada 10 maret – 20 april 2018

C. Populasi Dan Sampel Penilitian


1. Populasi
Populasi pada penilitian ini adalah wanita usia subur yang
menggunakan kontrasepsi pil di wilayah kerja desa dolago kecamatan parigi
moutong
2. Sampel
Pengambilan sampel dilakukan dengan tehnik sampling insidental.
Menurut sugiyono (2010) sampling insidental adalah tehnik pengambilan
sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara
kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dan dapat digunakan sebagai
sampel, bila orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.
Dalam penelitian ini besarnya populasi (N) adalah orang yang kebetulan
memenuhi kriteria dengan perkiraan tingkat kesalahan d = 0,1. Untuk
menentukan besar minimal sampel dapat digunakan rumus slovin :
n=N
1 + N (d)2
Keterangan :
N = Populasi
n = sampel
d = derajat kesalahan
Adapun kriteria inklusi dan ekslusi dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
-Kriteria inklusi
sampel pada penilitian ini adalah wanita subur yang memenuhi
kriteria inklusi sebagai berikut:
1). Wanita usia 25-45 tahun
2). Menggunakan kontrasepsi pil
3). Bertempat tinggal di wilayah desa dolago kecamatan parigi moutong
4). Bersedia menjadi subjek penelitian

D. Tehnik Pengumpulan Data


Tehnik pengumpulan data dalam penuilitian ini diperoleh dari data
primer. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari objek.
Dalam penilitian ini data primer diperoleh daari hasil pengisian kuesioner
pengetahuan akseptor kontrasepsi pil tentang kepatuhan dan efek samping dari
pil KB

E. Variabel Penelitian
1. Variabel Bebas (Independen)
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Tingkat Pengetahuan Ibu
2. Variabel Terikat (Dependen)
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kepatuhan dan efek samping pil
KB
F. Definisi Operasional
Tingkat Pengetahuan ibu tentang KB adalah kategori yang
didapatkan berdasarkan nilai yang diperoleh dari jawaban kuesioner yang
berkaitan dengan pengetahuan yang dimiliki oleh ibu tentang kepatuhan dan
efek samping dalam mengkonsumsi pil KB .Skala data yang dikumpulkan
adalah ordinal.Untuk membuat kesimpulan data tingkat pengetahuan ibu
tentang kepatuhan dan efek samping dalam mengkonsumsi pil KB
menggunakan standar kriteria obyektif sebagai berikut:
a. Interval skor jawaban 0 – 40 = kurang sekali
b. Interval skor jawaban 41 – 54 = kurang
c. Interval skor jawaban 55 – 69 = cukup
d. Interval skor jawaban 70 -79 = baik
e. Interval skor jawaban 80 – 100 = baik sekali

G. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan berupa kuesioner
yang langsung diberikan kepada responden untuk diisi sendiri dan kuesioner
ini berbentuk pertanyaan tertutup (closed Ended). Di mana responden
memilih alternatif jawaban yang telah disediakan sesuai petunjuk agar lebih
mudah mengarahkan jawaban responden dan lebih mudah diolah.

H. Analisis Data
Data yang diperoleh melalui penelitian ini akan di olah dengan
menggunakan program statistical product and service solution (SPSS) dan di
analisis menggunakan uji korelasi spearman. Uji ini merupakan salah satu uji
bivariat asosiatif non parametris untuk menguji kesesuaian antara 2 kelompok
variabel dengan skala ordinal.

I.Etika Penilitian
Menurut hidayat (2007) masalah etika yang harus diperhatikan
adalah sebagai berikut:
1). Informed consent
Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan
responden penilitian dengan memberikan lembar persetiujian, informed
consent diberikan sebelum penilitian dilakukan dengan memberikan
lembar persetujuan untuk menjadi respondent. Tujuan informed consent
adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian, mengetahui
dampaknya. Apabila respondent bersedia, maka mereka harus
menandatangani lembar perssetujuan tersebut
2). Kerahasiaan
Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan
kerahasiaan hasil penilitia, baik informasi maupun masalah-masalah
lainnya.

Anda mungkin juga menyukai