Anda di halaman 1dari 17

DEPARTEMEN KARDIOLOGI DAN KEDOKTERAN VASKULER FK UNHAS REFERAT

GAMBARAN CARDIAC
CYCLE STENOSIS
AORTA
DYAN MAHARANI
C014202224
Supervisor Pembimbing :
Dr. dr. Muzakkir Amir, Sp.JP(K)
Pendahuluan
• Stenosis Aorta (SA) merupakan salah satu kelainan katup jantung
yang sering ditemui, dan juga merupakan indikasi untuk
dilakukannya operasi penggantian katup.
• Kelainan katup yang terpenting karena beresiko terjadi kematian
mendadak dengan insiden 15-20% tidak bisa menghasilkan perfusi
sistemik yang adekuat saat dilakukan resusitasi jantung paru saat
terjadi henti jantung.
• Penilaian klinis seperti anamnesis, pemeriksaan fisik, dan
pemeriksaan penunjang yang baik sangat penting untuk
manajemen tepat waktu pada AS.

• Baumgartner H, Hung J, Bermejo J, et al. Echocardiographic assessment of valve stenosis: EAE/ASE recommendations for clinical practice. Eur J
Echocardiogr. 2009;10:1–25
• Mahendra, S., Wiryana, I.M., Senapati, T.G.A. 2018. Penggunaan laryngeal mask airway dan propofol target controlled infusion tipe marsh pada pasien dengan 2
stenosis aorta berat yang menjalani operasi transurethral resection of the prostate. Medicina 49(1): 76-79. DOI:10.15562/medi.v49i1.127
DEFINISI

Aortic Stenosis (AS) merupakan jenis


penyakit jantung katup tersering dimana
terjadi penyempitan katup dalam pembuluh
darah besar yang bercabang keluar dari
jantung (aorta).

3
Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, Stiyohadi B, Syam AF. Buku ajar ilmu penyakit dalam jilid I. VI. Jakarta: InternaPublishing; 2014:1132-53
KLASIFIKASI ETIOLOGI
Stenosis katup aorta kalsifikasi
remodeling fibro- kalsifikasi dari selebaran katup » katup menebal » kalsifikasi
katup » gangguan gerakan katup » obstruksi aliran darah luas

Stenosis katup aorta bawaan (kongenital)


menyebabkan obstruksi aliran keluar ventrikel kiri yang berat secara hemodinamik
dengan perjalanan yang progresif

Penyakit jantung rematik


fusi komisura katup karena respon inflamasi, yang merupakan predisposisi
cedera katup lebih lanjut dan akhirnya menghasilkan fibrosis dan kalsifikasi
katup

• Rajamannan, N.M.; Evans, F.J.; Aikawa, E.; Grande-Allen, K.J.; Demer, L.L.; Heistad, D.D.; Simmons, C.A.; Masters, K.S.; Mathieu, P.; O’Brien, K.D.; et al. Calcific aortic valve disease:
Not simply a degenerative process: A review and agenda for research from the National Heart and Lung and Blood Institute Aortic Stenosis Working Group. Executive summary: Calcific
aortic valve disease-2011 update. Circulation 2011, 124, 1783–1791
4
• Singh GK. Congenital Aortic Valve Stenosis. Children. 2019; 6(5):69. https://doi.org/10.3390/children6050069
Normal:
PATOFISIOLOGI - Tekanan sistolik ventrikel kiri: 120
- Tekanan end diastolik: 10
- Tekanan ejeksi aorta: 120
- Pada keadaan normal: tekanan puncak sistolik ventrikel kiri
= aorta
- Tekanan atrium kiri = tekanan end diastolik ventrikel kiri

Stenosis Aorta:
Kalsifikasi katup aorta → volume sekuncup ventrikel kiri
berkurang → tekanan nadi aorta ↓ → hipertrofi ventrikel dan
disfungsi diastolik ventrikel kiri → hipertrofi atrium kiri oleh
karena atrium kiri harus meningkatkan tekanan ketika
berkontraksi dalam pengisian ventrikel kiri
DIAGNOSIS

MANIFESTASI PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN


KLINIS FISIK PENUNJANG

• Ross J, Braunwald E. Aortic stenosis. Circulation. 1968;38(1 Suppl):61–7


• Vahanian A, Alfieri O, Andreotti F, Antunes MJ, Baron-Esquivias G, Baumgartner H, et al. Guidelines on the management of valvular heart disease
(version 2012): the Joint Task Force on the Management of Valvular Heart Disease of the European Society of Cardiology (ESC) and the European 5
Association for Cardio-Thoracic Surgery (EACTS). Eur J Cardiothorac Surg. 2012; 42(4):S1-44. doi: 10.1093/ejcts/ezs455
MANIFESTASI KLINIS

• Angina saat beraktivitas


• Sinkop
• Gagal jantung

6
• Ross J, Braunwald E. Aortic stenosis. Circulation. 1968;38(1 Suppl):61–7
MANIFESTASI KLINIS

Angina Sinkop

Angina terjadi akibat Konsekuensi dari ketidakmampuan


ketidakseimbangan suplai dan jantung meningkatkan curah
kebutuhan oksigen miokard. jantung untuk memenuhi
kebutuhan tubuh.

• Ross J, Braunwald E. Aortic stenosis. Circulation. 1968;38(1 Suppl):61–7


• Vahanian A, Alfieri O, Andreotti F, Antunes MJ, Baron-Esquivias G, Baumgartner H, et al. Guidelines on the management of valvular heart disease
(version 2012): the Joint Task Force on the Management of Valvular Heart Disease of the European Society of Cardiology (ESC) and the European 7
Association for Cardio-Thoracic Surgery (EACTS). Eur J Cardiothorac Surg. 2012; 42(4):S1-44. doi: 10.1093/ejcts/ezs455
MANIFESTASI KLINIS

Gagal Jantung

Manifestasi akhir dari AS dan


berhubungan dengan prognosis
yang buruk.

7
• Ross J, Braunwald E. Aortic stenosis. Circulation. 1968;38(1 Suppl):61–7
PEMERIKSAAN FISIK

Tanda Temuan fisik yang khas,


seperti pada palpasi didapatkan
arteri pulsus parvus et tardus
(amplitudo kecil dan denyut nadi
lambat), getaran karotis dan
gelombang vena jugularis yang
menonjol.

9
• Singh GK. Congenital Aortic Valve Stenosis. Children. 2019; 6(5):69. https://doi.org/10.3390/children6050069
Auskultasi :
• S2 lemah
• Bising ejeksi sistolik
(Kresendo-dekresendo)
• Terdengar S4 (aorta
stenosis berat)

11
• Singh GK. Congenital Aortic Valve Stenosis. Children. 2019; 6(5):69. https://doi.org/10.3390/children6050069
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Echocardiography

EKG
• Deviasi aksis kiri (LAD)
• Hipertrofi ventrikel kiri (LVH)

Foto Thoraks

• Pada segmen aorta kesan menonjol


• Nishimura RA, Otto CM, Bonow RO, et al. 2014 AHA/ACC guideline for the management of patients with valvular heart disease: a report of the American College
of Cardiology/American Heart Association Task Force on Practice Guidelines. Circulation. http://circ.ahajournals.org/content/early/2014/02/27/CIR.
12
0000000000000031.citation.
TATALAKSANA

MEDIKAMENTOSA

Obat bersifat suportif atau simtomatis


• Tirah baring, terapi oksigen, β-blocker
• Diuretik dan Ace-Inhibitor atau angiotensin
receptor blocker

• Lily.Ls. Patofisiologi Penyakit Jantung Kolaborasi Mahasiswa dan Dosen Edisi 6.Jakarta: MEDIK.2016
• Yuniadi Y, Hermanto DY, Rajahoe AU. Buku Ajar Kardiovaskular Jilid I dan II oleh Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular 12
FKUI. Jakarta: Sagung Seto. 2017.
TATALAKSANA

PEMBEDAHAN

AVR (Aortic Valve Replacement) direkomendasikan pada orang dewasa dengan gejala stenosis aorta bahkan jika
gejalanya ringan. Juga direkomendasikan pada pasien asimtomatik dengan stenosis aorta berat dengan:
(1) Fraksi ejeksi LV (LVEF) lebih besar dari 50%,
(2) Pasien yang menjalani cangkok bypass arteri koroner (CABG) atau bentuk operasi jantung lainnya,
(3) Tes treadmill latihan abnormal,
(4) Kecepatan puncak lebih besar dari 5 m/s dan gradien tekanan rata-rata lebih besar dari 60, dan
(5) Perkembangan tahunan kecepatan puncak lebih besar dari 0,3 m/s/tahun. AVR dapat dilakukan dengan
pendekatan bedah atau transkateter.

• Lily.Ls. Patofisiologi Penyakit Jantung Kolaborasi Mahasiswa dan Dosen Edisi 6.Jakarta: MEDIK.2016
• Yuniadi Y, Hermanto DY, Rajahoe AU. Buku Ajar Kardiovaskular Jilid I dan II oleh Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular 12
FKUI. Jakarta: Sagung Seto. 2017.
PROGNOSIS

Prognosisnya bisa sangat buruk, menyebabkan kematian dalam beberapa


tahun. Kelangsungan hidup buruk pada pasien simtomatik, bahkan ketika
gejalanya ringan kecuali obstruksi aliran keluar dihilangkan. Kelangsungan
hidup rata-rata tanpa AVR hanya sekitar 2 sampai 3 tahun setelah timbulnya
gejala.

• GRIMARD, B. H., & LARSON, J. M. (2008). Aortic Stenosis: Diagnosis and Treatment. Am Fam Physician, 717-724.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai