Anda di halaman 1dari 53

NeuroAnatomi

Neuron
 Soma (badan sel,
perikaryon)
• Inti sel
• Sitoplasma:
Nissl Bodies
• Akson Hillock  tidak
mengandung Nissl Bodies
• Diameter soma 5-135 µm

Snell RS,2009.Neuroanatomi Klinik.


Neuroanatomi

 Axon  menghantarkan impuls yang diterima dari badan sel


keluar sel saraf
- Aksolemma: membran plasma dari akson
- Aksoplasma:sitoplasma akson. Tidak memiliki
Nissl Bodies, Aparatus Golgi
Diameter: < 1 µm. Panjang: 0.1 mm – 3.0 m
 Dendrit  mengantarkan impuls menuju soma
Snell RS,2009.Neuroanatomi Klinik.
Jenis-Jenis Neuron
Berdasarkan jumlah neurit:
 neuron unipolar: ganglia radix posterior
 neuron bipolar: retina,koklea sensorik,ganglia
vestibularis
 neuron multipolar:otak, medula spinalis,saraf tepi

Snell RS,2009.Neuroanatomi Klinik.


Jenis-Jenis Neuron

 Berdasarkan ukuran:
1. Neuron tipe Golgi 1  neuron dengan akson yang
panjangnya dapat mencapai 1m atau lebih. Contoh:
neuron yang membentuk traktus serabut panjang
dari otak dan medulla spinalis.
2. Neuron Tipe Golgi 2  neuron dengan akson
pendek yang berakhir di soma yang bertetangga.
Contoh: neuron pada cortex cerebri dan cerebellum.

Snell RS,2009.Neuroanatomi Klinik.


 Endoneurium: menjaga
integritas dari serabut
saraf
 Perineurium:memblok
difusi dari protein dan
feritin tetapi permeabel
terhadap enzim oksidatif
dan ATP
 Epineurium:membran
yang kuat, berperan
sebagai barrier terhadap
trauma mekanik

www.northland.cc.mn.us
Downey JA,Darling RC.Physiological Basis Of Rehabilitation Medicine.2001
Selubung Myelin

 Mulai dibentuk sebelum lahir dan selama tahun pertama post
natal
 Dibentuk oleh:
SS Pusat --- Oligodendroglia
1 sel untuk 60 serabut saraf
SS Perifer --- Sel Schwann
1 sel untuk 1 segmen serabut saraf
 Terdiri atas protein dan lipid (sphingomielin)
 Lebar segmen 0.5-1 mm
 Proses mielinisasi: Sel Schwann berotasi mengelilingi akson

Snell RS,2009.Neuroanatomi Klinik.


Myelinisasi
Selubung Mielin

 Sebagai insulator axon



 Mempercepat konduksi
impuls saraf melalui
saltatory conduction
 Penyebaran impuls lebih
cepat dikarenakan
potensial aksi tidak
melewati bagian yang
bermielin melainkan
melewati node of Renvier
 Meningkatkan konduksi
syaraf 50x lipat
dibandingkan syaraf
tidak bermielin

Snell RS,2009.Neuroanatomi Klinik.


Sherwood
Saltatory Conduction
Transpor Akson
• Dilakukan oleh mikrotubulus dengan bantuan
mikrofilamen
• Membawa protein, mitokondria,
lipid,neurotransmitter, RNA
• Berpengaruh pada proses regenerasi dan degenerasi
sel saraf

Downey JA,Darling RC.Physiological Basis Of Rehabilitation Medicine.2001


Transpor Akson
Sistem Grup Velositas Komponen
Transpor (mm/hari)
Anterograd
Cepat I,II 20-410 Neurotransmiter,en
zim,asam amino
Cepat III 4-8 Miosin like actin
binding polypeptides
Lambat IV 2-30 Actin, clathrin
Lambat IV 0.1-15.0 Tubulin, neurofilamen

Retrograd
Cepat < 300 Neurotropic factors,
lisososm
Lambat 3-8 protein

Downey JA,Darling RC.Physiological Basis Of Rehabilitation Medicine.2001


Neurofisiologi
Potensial membran 
 Sel saraf bagian dalam bermuatan lebih negatif
dibandingkan bagian luar saat istirahat 
potensial membran istirahat (-80 mV)
 Potensial membran istirahat dihasilkan oleh:
• Na-K pump: 3 Na dipompa keluar,2 K dipompa
kedalam sel. Melawan gradien konsentrasi.
Menggunakan ATP
• Na-K leak channel: searah gradien konsentrasi.
NA-K PUMP
Neurofisiologi

 Bila neuron dalam keadaan terstimulasi maka
muatannya akan terbalik. Bagian dalam menjadi
lebih positif dibanding luar. Proses ini disebut
dengan POTENSIAL AKSI.

ALL OR NONE

Sherwood
Kecepatan Hantaran Serabut
Saraf

Faktor yang mempengaruhi:
1. Diameter akson
↑ diameter  ↓ tahanan  ↑ kecepatan konduksi
2. Selubung mielin
Selubung mielin meningkatkan konduksi syaraf
50x lipat dibandingkan syaraf tidak bermielin
 Myelinated : 130 m/sec  persarafan musculoskeletal
 unmyelinated : 0,5 m/sec persarafan tr. digestivus

Snell RS,2009.Neuroanatomi Klinik.


snell
Reseptor

Mekanoreseptor: perubahan tekanan
Termoreseptor: perubahan suhu
Nosiseptif: kerusakan jaringan
Reseptor elektromagnet:peka terhadap
perubahan intensitas dan panjang gelombang
cahaya
Kemoreseptor:perubahan kimiawi
Peripheral Nerve

Terdiri dari:
 Cranial nerve (12 pasang)
 Spinal nerve (31 pasang)

Snell RS,2009.Neuroanatomi Klinik.



NERVUS CRANIALIS
• N.Olfactorius
Sensorik • N.Opticus
murni

• N.Vestibulococlearis

• N.Oculomotorius
• N.Trochlearis
Motorik • N.Abducens
murni • N.Accessorius
• N.Hypoglossus

• N.Trigeminus
Campuran
• N.Fascialis
motorik dan • N.Glossopharyngeus
sensorik • N.Vagus

Saraf Inti

Motor nuclei
Cranialis

Olfactory Olfactory Cell


Optic Retina

 Occulomotor
ganglion cells
Midbrain
Trochlear Midbrain
Trigeminal Pons,
Trigeminal
Ganglion
Abducent Pons
Facial Pons
Vestibulocochl pons
ear
Glossopharyn Medulla
geal
Vagus Medulla
Accessory Medulla ,
Spinal cord
Hypoglossus Medulla
NC. I
(Olfactorius)

 Sensorik murni
 Fungsi: penghidu

 Kelainan:
Anosmia bilateral
 common cold, rinitis alergi
Anosmia unilateral
 lesi corteks olfaktorius pada satu sisi
 penekanan bulbus/tr.olfaktorius oleh meningioma
fossa cranii anterior
Snell RS,2009.Neuroanatomi Klinik.
NC II
(Opticus)

- Sensorik murni
- Fungsi: penglihatan.
- korteks asosiasi visual (area 18
dan 19)
- Manifestasi klinis dari lesi NC.II
bergantung pda lokasi lesi

Snell RS,2009.Neuroanatomi Klinik.


Kelainan NC.II

NC III
(Oculomotorius)

• Motorik murni
• Mempersarafi semua otot ekstrinsik mata kecuali m.Obliquus
superior dan .rectus lateralis, m constrictor pupil dan m.ciliaris

Kelainan:
• Internal opthalmoplegia
Persyarafan m.sphincter pupil dan m.ciliaris terganggu
Persyarafan otot ekstraokuler terganggu
• Eksternal opthalmoplegia
Persyarafan m.sphincter pupil dan m.ciliaris normal
Persyarafan otot ekstraokuler terganggu
NC. IV
(Trochlearis)
 Motorik murni

 N Cranialis yang paling kecil
 Keluar dari posterior batang otak
Fungsi:
 Mempersyarafi M.Obliquus suppergerakan bola mata
ke bawah dan lateral
Kelainan:
• Diplopia saat melihat kebawah
Penyebab: komplikasi dari cedera otak,trombosis sinus
covernosus, aneurisma arteria carotis interna
NC. V
(Trigeminus)
 NC terbesar, terdiri dari

saraf motorik dan sensorik
Saraf sensorik:
- Ophtalmicus (V1) Fungsi:
- Maxillaris (V2) Saraf sensorik  sensasi
nyeri,suhu, raba, dan tekan dari
- Mandibularis (V3)
kulit kepala
Saraf motorik bergabung Saraf motorik  otot-otot
dengan divisi mandibularis pengunyah,M.tensor
tympani,M.tensor veli
palatini,M.mylohyoideus,vente
r anterior M.digastricus
NC.V

Kelainan:
 Neuralgia trigeminal  nyeri menusuk yang hebat
pada wajah, terutama pada area yang dipersarafi
divisi mandibularis dan maxillaris. Jarang dirasakan
didaerah yang dipersarafi divisi ophtalmicus
CN VI
(Abducens)

 Saraf motorik kecil
 Mempersyarafi M.rectus lateralis

Kelainan:
• Internal strabismus
• Diplopia


NC. VII


 Terdiri dari saraf motorik dan sensorik
 Memiliki 3 nukleus:
Nc.motorik utama:
 Mensyarafi otot ekspresi wajah
otot-otot wajah bawah hanya menerima serabut
corticonuclearis dari hemisfer yang berlawanan
Nc.parasimpatis: pengecap, lakrimasi
Nc.sensorik:pengecapan 2/3 anterior lidah,dasar mulut,palatum

Kelainan
NC.VII

•N.VII, N.VI  pons
•N.VII, N.VIII  Meatus acusticus
•Lesi UMN paralisis otot wajah
bagian bawah
•Lesi LMN  semua otot wajah
bagian atas

BELL PALSY
Pembengkakan saraf  hilangnya
fungsi sementara
Paralisis tipe LMN
NC. VIII (Vestibularis)

 Sensorik murni
 Menghantarkan impuls saraf dari:
 utriculus dan saculus yang memberikan
informasi mengenai posisi kepala
 Canalis semisirkularis yang memberikan
informasi mengenai gerakan kepala
 Lesi pada nervus ini dapat menyebabkan
vertigo, nistagmus
CN VIII (cochlea)

 Memberikan impuls syaraf yang berkaitan
dengan suara dari organ corti di dalam
cochlea
 Lesi pada nervus ini dapat menyebabkan
ketulian, tinitus
NC.IX (Glossopharyngeus)

 Merupakan saraf motorik dan sensorik
 Fungsi:menelan, sensorik pharynk, pengecap dari
sepertiga posterior lidah
 Lesi jarang terjadi sendiri, biasanya disertai dengan
lesi nervus vagus
NC.X (Vagus)

 Syaraf motorik dan sensorik
Fungsi:
Mempersyarafi otot-otot konstriktor faring dan otot-
otot instrinsik laring
Serabut eferen didistribusikan ke otot-otot involunter
Sensasi pengecap
Kelainan:
Suara serak
Suara hilang
NC XI (Accessorius)

• Saraf motorik

Fungsi:
• Otot-otot palatum molle,pharynx,larynx
• M sternocleidomastoideus, M.trapezius

Kelainan NC.IX:
• M.sternocleidomastoideus kelemahan saat
memutar kepala ke sisi yang berlawanan
• M.trapezius  bahu pada sisi lesi akan turun
NC.XII (Hipoglossus)

 Syaraf motorik
 Mempersyarafi otot-otot instrinsik lidah, m.
styloglossus, m. hyoglossus, m.genioglossus
Kelainan:
 Lesi lower motor neuron  lidah berdeviasi
ke arah lesi
 Lesi upper motor neuron  lidah berdeviasi
ke sisi yang berlawanan dengan lesi

Spinal Nerve
Nervus Spinalis

 Nervus spinalis dihubungkan dengan medula
spinalis oleh radiks anterior dan radiks posterior

- Terdiri dari serabut


- Terdiri dari serabut saraf
syaraf aferen yang
eferen yang membawa
membawa impuls
impuls keluar dari SSP
menuju SSP
- Syaraf eferen yang menuju
- Membawa impuls sensasi
otot skelet  serabut
raba, nyeri, suhu, getaran
motorik
 serabut sensori
- Sel berasal dari cornu
- Badan sel terletak pada
grisea anterior MS
ganglion radiks posterior

 Setelah keluar dari
foramen
intervertebralis, nervus
spinalis bercabang
menjadi ramus
anterior dan ramus
posterior, masing-
masing mengandung
serabut motorik dan
sensorik
Relationships of spinal cords segmens
to vertebral numbers

snell
Dermatomes of Upper
Limb

Dermatomes of Trunk

Dermatomes of Lower
Limb

Plexuses of Peripheral Nerves


 Pembentukan plexus saraf memungkinkan masing-
masing serabut saraf melintas ke saraf tepi yang lain
 Plexus saraf perifer: cervical, brachialis, lumbalis,
sacralis
The Brachial Plexus

Keith L moore, clinically oriented anatomy 5th edition


Lumbar and Sacral Plexus

Keith L moore, clinically oriented anatomy 5th edition



TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai