Neuron
Soma (badan sel,
perikaryon)
• Inti sel
• Sitoplasma:
Nissl Bodies
• Akson Hillock tidak
mengandung Nissl Bodies
• Diameter soma 5-135 µm
www.northland.cc.mn.us
Downey JA,Darling RC.Physiological Basis Of Rehabilitation Medicine.2001
Selubung Myelin
Mulai dibentuk sebelum lahir dan selama tahun pertama post
natal
Dibentuk oleh:
SS Pusat --- Oligodendroglia
1 sel untuk 60 serabut saraf
SS Perifer --- Sel Schwann
1 sel untuk 1 segmen serabut saraf
Terdiri atas protein dan lipid (sphingomielin)
Lebar segmen 0.5-1 mm
Proses mielinisasi: Sel Schwann berotasi mengelilingi akson
Retrograd
Cepat < 300 Neurotropic factors,
lisososm
Lambat 3-8 protein
ALL OR NONE
Sherwood
Kecepatan Hantaran Serabut
Saraf
Faktor yang mempengaruhi:
1. Diameter akson
↑ diameter ↓ tahanan ↑ kecepatan konduksi
2. Selubung mielin
Selubung mielin meningkatkan konduksi syaraf
50x lipat dibandingkan syaraf tidak bermielin
Myelinated : 130 m/sec persarafan musculoskeletal
unmyelinated : 0,5 m/sec persarafan tr. digestivus
snell
Reseptor
Mekanoreseptor: perubahan tekanan
Termoreseptor: perubahan suhu
Nosiseptif: kerusakan jaringan
Reseptor elektromagnet:peka terhadap
perubahan intensitas dan panjang gelombang
cahaya
Kemoreseptor:perubahan kimiawi
Peripheral Nerve
Terdiri dari:
Cranial nerve (12 pasang)
Spinal nerve (31 pasang)
• N.Oculomotorius
• N.Trochlearis
Motorik • N.Abducens
murni • N.Accessorius
• N.Hypoglossus
• N.Trigeminus
Campuran
• N.Fascialis
motorik dan • N.Glossopharyngeus
sensorik • N.Vagus
Saraf Inti
Motor nuclei
Cranialis
Occulomotor
ganglion cells
Midbrain
Trochlear Midbrain
Trigeminal Pons,
Trigeminal
Ganglion
Abducent Pons
Facial Pons
Vestibulocochl pons
ear
Glossopharyn Medulla
geal
Vagus Medulla
Accessory Medulla ,
Spinal cord
Hypoglossus Medulla
NC. I
(Olfactorius)
Sensorik murni
Fungsi: penghidu
Kelainan:
Anosmia bilateral
common cold, rinitis alergi
Anosmia unilateral
lesi corteks olfaktorius pada satu sisi
penekanan bulbus/tr.olfaktorius oleh meningioma
fossa cranii anterior
Snell RS,2009.Neuroanatomi Klinik.
NC II
(Opticus)
- Sensorik murni
- Fungsi: penglihatan.
- korteks asosiasi visual (area 18
dan 19)
- Manifestasi klinis dari lesi NC.II
bergantung pda lokasi lesi
Kelainan:
• Internal opthalmoplegia
Persyarafan m.sphincter pupil dan m.ciliaris terganggu
Persyarafan otot ekstraokuler terganggu
• Eksternal opthalmoplegia
Persyarafan m.sphincter pupil dan m.ciliaris normal
Persyarafan otot ekstraokuler terganggu
NC. IV
(Trochlearis)
Motorik murni
N Cranialis yang paling kecil
Keluar dari posterior batang otak
Fungsi:
Mempersyarafi M.Obliquus suppergerakan bola mata
ke bawah dan lateral
Kelainan:
• Diplopia saat melihat kebawah
Penyebab: komplikasi dari cedera otak,trombosis sinus
covernosus, aneurisma arteria carotis interna
NC. V
(Trigeminus)
NC terbesar, terdiri dari
saraf motorik dan sensorik
Saraf sensorik:
- Ophtalmicus (V1) Fungsi:
- Maxillaris (V2) Saraf sensorik sensasi
nyeri,suhu, raba, dan tekan dari
- Mandibularis (V3)
kulit kepala
Saraf motorik bergabung Saraf motorik otot-otot
dengan divisi mandibularis pengunyah,M.tensor
tympani,M.tensor veli
palatini,M.mylohyoideus,vente
r anterior M.digastricus
NC.V
Kelainan:
Neuralgia trigeminal nyeri menusuk yang hebat
pada wajah, terutama pada area yang dipersarafi
divisi mandibularis dan maxillaris. Jarang dirasakan
didaerah yang dipersarafi divisi ophtalmicus
CN VI
(Abducens)
Saraf motorik kecil
Mempersyarafi M.rectus lateralis
Kelainan:
• Internal strabismus
• Diplopia
•
NC. VII
Terdiri dari saraf motorik dan sensorik
Memiliki 3 nukleus:
Nc.motorik utama:
Mensyarafi otot ekspresi wajah
otot-otot wajah bawah hanya menerima serabut
corticonuclearis dari hemisfer yang berlawanan
Nc.parasimpatis: pengecap, lakrimasi
Nc.sensorik:pengecapan 2/3 anterior lidah,dasar mulut,palatum
Kelainan
NC.VII
•N.VII, N.VI pons
•N.VII, N.VIII Meatus acusticus
•Lesi UMN paralisis otot wajah
bagian bawah
•Lesi LMN semua otot wajah
bagian atas
BELL PALSY
Pembengkakan saraf hilangnya
fungsi sementara
Paralisis tipe LMN
NC. VIII (Vestibularis)
Sensorik murni
Menghantarkan impuls saraf dari:
utriculus dan saculus yang memberikan
informasi mengenai posisi kepala
Canalis semisirkularis yang memberikan
informasi mengenai gerakan kepala
Lesi pada nervus ini dapat menyebabkan
vertigo, nistagmus
CN VIII (cochlea)
Memberikan impuls syaraf yang berkaitan
dengan suara dari organ corti di dalam
cochlea
Lesi pada nervus ini dapat menyebabkan
ketulian, tinitus
NC.IX (Glossopharyngeus)
Merupakan saraf motorik dan sensorik
Fungsi:menelan, sensorik pharynk, pengecap dari
sepertiga posterior lidah
Lesi jarang terjadi sendiri, biasanya disertai dengan
lesi nervus vagus
NC.X (Vagus)
Syaraf motorik dan sensorik
Fungsi:
Mempersyarafi otot-otot konstriktor faring dan otot-
otot instrinsik laring
Serabut eferen didistribusikan ke otot-otot involunter
Sensasi pengecap
Kelainan:
Suara serak
Suara hilang
NC XI (Accessorius)
• Saraf motorik
Fungsi:
• Otot-otot palatum molle,pharynx,larynx
• M sternocleidomastoideus, M.trapezius
Kelainan NC.IX:
• M.sternocleidomastoideus kelemahan saat
memutar kepala ke sisi yang berlawanan
• M.trapezius bahu pada sisi lesi akan turun
NC.XII (Hipoglossus)
Syaraf motorik
Mempersyarafi otot-otot instrinsik lidah, m.
styloglossus, m. hyoglossus, m.genioglossus
Kelainan:
Lesi lower motor neuron lidah berdeviasi
ke arah lesi
Lesi upper motor neuron lidah berdeviasi
ke sisi yang berlawanan dengan lesi
Spinal Nerve
Nervus Spinalis
Nervus spinalis dihubungkan dengan medula
spinalis oleh radiks anterior dan radiks posterior
snell
Dermatomes of Upper
Limb
Dermatomes of Trunk
Dermatomes of Lower
Limb
Plexuses of Peripheral Nerves
Pembentukan plexus saraf memungkinkan masing-
masing serabut saraf melintas ke saraf tepi yang lain
Plexus saraf perifer: cervical, brachialis, lumbalis,
sacralis
The Brachial Plexus