2
LAPISAN-LAPISAN NEURAL TUBE
3
4
NEURON
Neuron-neuron bervariasi dalam
bentuk dan kompleksitasnya.
5
Ket : A. Sel-sel susunan saraf pusat
1. Motor neuron
2. Neuron sensorik
3. Neuron sensorik dari kulit
B. Sel otonom yg menuju otot
polos
6
BADAN SEL
Pusat metabolik dan genetik dari sebuah
neuron
7
DENDRITS
Merupakan cabang neuron yg meluas dari
badan sel
8
AXON
Berbentuk tabung silindris pada sitoplasma
yang dibungkus oleh sebuah membran→
Axolemma.
Memiliki cytoskeleton
9
A. MIELIN
Kebanyakan axon dibungkus oleh mielin.
Fungsi : insulator
10
B. TRANSPORT AXONAL
11
SINAPS
Hubungan antar neuron-neuron dari terminal axon
presinaptik ke daerah neuron penerima postsinaptik.
12
TIPE-TIPE SINAPS
Tipe Elemen Presinaptik Elemen Postsinaptik Fungsi
Axodendritik Terminal axon Dendrit Umumnya Eksitatori
Axosomatik Terminal axon Badan sel Umumnya Inhibitori
Axoaxonik Terminal axon Terminal axon Inhibisi presinaptik
Dendrodendritik Dendrit Dendrit Interaksi lokal (dapat sbg
eksitatori atau inhibitori)
pada neuron tanpa axon
(misal pada retina)
13
14
PENGELOMPOKAN NEURON DAN HUBUNGANNYA
16
NEUROGLIA
Disebut juga sel glial
Peranan penting:
- pembentukan mielin
- perkembangan neuron
- mempertahankan jumlah K⁺ ekstrasel
- pengambilan kembali transmitter setelah aktivitas
sinaptik.
17
Tipe sel Fungsi
18
RUANG EKSTRASELULAR
19
DEGENERASI DAN REGENERASI
Jika akson terputus bagian distal juga
mengalami degenerasi terputus (degenerasi
Wallerian) → unsur yang membentuk akson
(sebagian besar protein) dibentuk di badan
sel dan tidak dapat dihantarkan ke akson
lebih lama (transport axoplasmik)
Bersama makrofag → memfagosit sisa dari
selaput mielin.
20
Setelah cedera → terjadi perubahan pada
histologi (kromatolisis)
23
Axon yang cedera akan berinervasi kembali baik
ke otot maupun ke target sensorik yg sebelumnya
24
25
B. Sistem saraf pusat
Generasi akson di susunan saraf pusat tidak
terjadi dan alasannya belum jelas.
26
C. Remielinisasi
Pada kerusakan dari sistem saraf perifer,
terdapat demielinisasi, yang mengganggu
konduksi.
27
D. Collateral Sprouting
Terjadi bila terdapat deinervasi parsial.
28
NEUROGENESIS
29
TERIMA KASIH
30
31
32
33
34
35
36