Sistem Saraf merupakan salah satu bagian dari sistem koordinasi yang
mengatur aktivitas tubuh melalui rangsangan listrik yang terjadi secara cepat. Fungsi
sistem saraf, yaitu untuk aktivitas motor sadar dan tidak sadar, homeostasis proses
fisiologis tubuh serta perkembangan pikiran dan ingatan.
Komponen sistem saraf terdiri dari Sel Saraf (Neuron), Sistem Saraf Pusat
(SSP) dan Sistem Saraf Tepi (SST).
PENGHANTARAN IMPULS
Impuls saraf adalah rangsangan yang diterima oleh reseptor dari lingkungan luar,
kemudian dibawa oleh neuron menjalari serabut saraf.
Impuls akan menyebabkan terjadinya gerakan, yaitu ;
a) Gerak sadar ; gerak yang disengaja/ rangsangannya disadari
Mekanisme penghantaran impuls =
Impuls → reseptor/indra → saraf sensoris → otak → saraf motoris →
efektor/otot
b) Gerak refleks ; gerak yang tidak disengaja/rangsangannya tidak disadari)
Mekanisme penghantaran impuls =
Impuls → reseptor/indra → saraf sensoris → sumsum tulang belakang → saraf
motorik → efektor/otot
Mekanisme Penghantaran Impuls ;
Berkaitan dengan pompa ion Na+ dan K+ (sodium potasium), terdiri dari 3 tahapan,
yaitu : polar, depolarisasi, dan repolarisasi
Tahap Polar / Istirahat Neuron tidak menghantarkan impuls
Saluran ion Na+ dan K+ tertutup
Luar membran bermuatan (+) dan dalam
membran bermuatan (-)
Susunan sistem saraf pusat terdiri dari otak (cerebral) dilindungi oleh tulang
tekorak dan sumsum tulang belakang (medula spinalis) yang dilindungi oleh ruas-
ruas tulang belakang.
Otak dan medula spinalis memiliki
substansi abu-abu (bagian luar) dan substansi
putih (bagian dalam). Keduanya dilapisi oleh
jaringan ikat yang disebut meninges, dan terdiri
atas :
OTAK (CEREBRAL)
Tersusun dari 100 milyar neuron yang terhubung oleh sinapsis membentuk
anyaman kompleks. Bagian-bagian otak:
(1) Cerebrum (otak besar)
Mengisi bagian depan dan atas rongga tengkorak dan merupakan bagian terbesar
otak yang berfungsi sebagai pusat pengaturan aktivitas tubuh. Bagian luar = korteks
serebral, dan bagian dalam = nukleus basal (ganglia).
Otak besar terbagi menjadi empat lobus, yaitu :
Lobus frontalis (depan/dahi)
Sebagai pusat berpikir,
berencana, berbicara dan kontrol
motorik
Lobus parietalis (atas/ubun-ubun)
Sebagai pusat indra pengecap,
indra peraba, rasa sakit dan
pengolahan informasi dari berbagai
reseptor
Lobus temproralis (samping/ pelipis)
Sebagai pusat indra pendengaran, berbicara dan bahasa
Lobus oksipitalis (belakang)
Sebagai pusat indra penglihatan, memori penglihatan dan membaca.
(2) Diensefalon, terletak diantara cerebrum dan otak tengah. Terdiri atas;
Talamus, berfungsi menerima dan
meneruskan impuls ke korteks otak
besar, serta berperan dalam sistem
kesadaran dan kontrol motor.
Hipotalamus, berfungsi mengendalikan
sistem saraf otonom (tidak sadar), pusat
pengaturan emosi, dan memengaruhi
sistem endokrin.
Epitalamus, berperan dalam dorongan
emosi.
(3) Sistem limbik (rinensefalon), cincin struktur otak depan yang mengelilingi otak
dan berfungsi dalam pengaturan emosi, mempertahankan kelangsungan hidup, pola
perilaku sosioseksual, motivasi, dan belajar.
(4) Mesenfalon (otak tengah), menghubungkan pons dan cerebelum (otak kecil)
dengan otak besar. Berfungsi sebagai jalur penghantar dan pusat refleks, serta
meneruskan informasi penglihatan dan pendengaran
(5) Pons varolii (jembatan varol), mengatur frekuensi dan kekuatan bernapas
(6) Cerebelum (otak kecil), bagian terbesar kedua otak. Berfungsi sebagai pusat
keseimbangan dan koordinasi gerak sadar (ketrampilan), kontrol gerakan mata,
meningkatkan kontraksi otot.
(7) Medula oblongata (sumsum lanjutan), penghubung otak dan sumsum tulang
belakang. Berfungsi dalam pengendalian ferkuensi denyut jantung, tekanan darah,
pernapasan, gerak alat pencernaan, menelan, muntah, dan mengatur gerak refleks.
(8) Formasi retikuler, berfungsi memicu dan mempertahankan kewaspadaan dan
kesadaran.
Nama Saraf
No Saraf Sensorik Saraf Motorik
Kranial
Olfaktori
CN I Persepsi indra penciuman -
(hidung)
Optik Persepsi indra penglihatan
CN II -
(mata) (retina)
Impuls dari otak tengah ke
Okulomotorik Membawa informasi dari
CN III otot bola mata, pembuka
(mata) otot mata ke otak tengah
kelopak mata
Menyampaikan informasi
Troklear Impuls dari otak tengah ke
CN IV dari otot sadar bola mata
(mata) otot sadar bola mata
ke otak tengah
Impuls dari pons ke otot
Trigerminal Membawa informasi dari
CN V mastikasi (membantu proses
(daerah wajah) wajah, hidung dan mulut
mengunyah)
Membawa informasi dari
Impuls dari pons ke otot
CN VI Abdusen (mata) rektus lateral mata ke
rektus lateral mata
pons
Impuls dari pons ke otot
Membawa indormasi
CN VII Fasial (wajah) ekspersi wajah, kelenjar air
indra pengecap lidah
mata dan saliva
Impuls dari indra
CN Vestibulokoklear
pendengaran ke talamus -
VIII (pendengaran)
dana lobus temporal otak
CN IX Glosofaringeal Impuls dari medula ke otot Membawa informasi yang
(pengecap dan unruk bicara, menelan dan berkaitan dengan rasa
pencernaan) kelenjar ludah lidah, faring, laring dan
tekanan darah dalam
pembuluh darah tertentu
Impuls dari medula ke Membawa informasi dari
Vagus
CN X seluruh organ pada toraks faring, laring, trakea,
(organ viseral)
dan abdomen esofagus
Impuls dari medula ke otot Membawa informasi dari
Aksesoris spinal volunter faring, laring, otot laring, faring,
CN XI
(otot) trapezius dan trapezius dan
stemokleidomastoid stemokleidomastoid
Hipoglosal Impuls dari medula ke otot Membawa informasi dari
CN XII
(otot) lidah spindel otot lidah
SARAF SPINAL
Terdiri atas 31 pasang saraf yang muncul dari segmen-segmen medula spinalis
(sumsum tulang belakang) dan campuran saraf sensorik dan motorik. Berfungsi
mempersarafi otot leher dan bahu, kulit kepala, dada, dinding abdomen (perut), paha,
genetalia luar, panggul, bokong dan kaki.
Saraf-saraf spinal, yaitu :
1. Saraf leher / serviks (8 pasang)
2. Saraf punggung / toraks (12 pasang)
3. Saraf pinggang / lumbar (5 pasang)
4. Saraf pinggul / sakrum (5 pasang)
5. Saraf ekor / kogsigis (1 pasang)
Berdasarkan arah impulsnya, sistem saraf tepi dibagi menjadi;
1) Saraf aferen → saraf yang menghantarkan impuls dari reseptor ke saraf pusat.
2) Saraf eferen → saraf yang menghantarkan impuls dari saraf pusat ke efektor
(organ yang melaksanakan perintah dala menghasilkan gerakan yang sesuai).
Sistem saraf eferan dibagi menjadi;
1) Saraf somatik → neuron motor pada otot rangka (sadar)
2) Saraf otonom → neuron motor pada otot polos (tidak sadar)
a. Sistem saraf simpatis
b. Sistem saraf parasimpatis
Sifat kerja saraf otonom terdiri dari saraf simpatik dan parasimpatik yang bersifat
antagonis / berlawanan.
Perbedaan saraf simpatis dan parasimpatis
Perbedaan Saraf Simpatis Saraf Parasimpatik
Berasal dari bagian toraks dan Berasal dari area cranium
Asal serat saraf
lumbar medula spinal (kepala) dan sakrum
Ukuran serat
Pendek Panjang
praganglion
Ukuran serat
Panjang Pendek
pascaganglion
Jenis
Asetilkolin dan noradrenalin Asetilkolin
neurotransmitter
Efek Untuk aktivitas fisik berat Untuk keadaan tenang