Anda di halaman 1dari 98

MH.

Roseno
 Rangkaian organ yg kompleks dan
bersambungan→ terdiri dari jaringan saraf.
 Lingkungan internal dan stimulus eksternal dipantau dan
diatur.
 Iritabilitas (sensitivitas thd stimulus) dan konduktivitas
(kemampuan untuk mentransmisi suatu respon thd
stimulasi) → diatur oleh sistem saraf dlm 3 cara utama
◦ Input sensorik→ s. Saraf menerima sensasi/stimulus mell reseptor
→ terletak ditubuh eksternal (reseptor somatik) maupun internal
(reseptor viseral)
◦ Aktivitas integratif → reseptor mengubah stimulus mjd impuls listrik
→ menjalar di sepanjang saraf → ke otak dan medula spinalis →
menginterpretasi dan mengintegrasi stimlus → respon thd informasi
bisa cepat terjadi.
◦ Output motorik → impuls dari otak dan medula spinalis → respons
yg sesuai dari otot dan kelenjar tubuh. → EFEKTOR
Menstranmisi Menstranmisi
informasi dari reseptor informasi dari SSP ke
sensorik ke SSP otot dan kelenjar

Pembentukan
respons motorik
volunter pada otot
rangka

Respon involunter
(otot polos, otot
jantung dan kelenjar)

Area otak dan sakral


pada medula spinalis

Organisasi
sistem syaraf Area toraks dan
Fisman, lumbal pada medula
Sherwood spinalis
Neuron → unit fungsional sistem
saraf yg terdiri dari badan sel dan
perpanjangan sitoplasma.
 Badan sel (perikarion)
◦ Nukleus, nukleolus dan organel lain (kompleks golgi dan
mitokondria). → nukleus tdk memiliki sentriol dan tdk dpt bereplikasi.
◦ Badan Nissl → retikulum endoplasma kasar dan ribosom-ribosom bebas
(sintesis protein)
◦ Neurofibril → neurofilamen dan neurotubulus
 Dendrit
◦ perpanjangan sitoplasma yg biasanya berganda dan pendek
◦ Berfungsi u/ menghantar impuls ke sel tubuh.
◦ Permukaan dendrit penuh dg spina dendrit (u/ berhubungan dgn neuron lain)
◦ Neurofibril dan badan Nissl memanjang ke dalam dendrit
 Akson → prosesus tunggal, lebih tipis dan lebih panjang dari dendrit.
◦ Menghantar impuls menjauhi badan sel ke neuron lain, ke sel lain (sel otot atau
kelenjar) atau ke badan sel neuron yg menjadi asal akson.
◦ Origo akson → akson berasal dari badan sel pada hilock akson yaitu regia yg
tidak mengandung badan Nissl.
 Ukuran → ± 1 mm s/d > 1 m .
 Dibagian ujung → dpt bercabang banyak.
 Percabangan akhir memiliki suatu pembesaran → kenop
sinaptik, terminal presinaptik, atau terminal bouton.
 Semua akson dlm sistem saraf periper dibungkus
oleh lapisan Schwann (neurilema) yg dihasilkan o/
sel2 Schwann.
 Akson besar (diameter > 2 μm) memiliki lapisan dalam yg
disebut mielin (kompleks lipoprotein yg dibentuk oleh membran
plasma sel2 Schwann. → akson kelihatan berwarna putih →
serabut termielinisasi.
 Mielin → berfungsi sebagai insulator listrik dan mempercepat
hantaran impuls saraf.
 Nodus Renvier → celah antara sel-sel Schwann yang
berdekatan. Tempat pada akson dimana mielin dan
lapisan Schwann terputus.
 Akson yg berdiameter kecil biasanya tidak
termielinisasi dan tertanam pada sitoplasma sel
Schwann.
 Akson dlm SSP tdk memiliki lapisan neurilema.
 Serabut termielinisasi tanpa neurilema terdapat
dibagian putih otak dan medula spinalis.
 Serabut tidak termielinisasi tanpa nerurilema terdapat
dalam substansi abu-abu otak dan medula spinalis.
 Terminasi akhir dari
semua serabut saraf
tidak memiliki
neurilema dan mielin
 Regenerasi neuron yg rusak memerlukan
neurilema.
◦ Neuron tdk dapat membelah secara mitosis, ttp serabut
dapat beregenerasi jika badan selnya masih utuh.
◦ Jika akson mengalami kerusakan berat, maka neurilema
(lapisan sel2 schwann) yg melapisinya melakukan
pembelahan mitosis untuk menutup luka.
◦ Jika bagian distal akson rusak, bagian akson terdekat
dengan badan sel akan membuat percabangan baru.
◦ Lapisan neurilema kosong → seperti tubulus selular untuk
mengarahkan akson yg teregenerasi.
◦ Neuron dlm SSP tdk memiliki neurilema dan tidak beregenerasi.
 Neuron sensorik
(aferen) →
menghantarkan impuls
listrik dari reseptor pada
kulit, organ indra atau suatu
organ internal ke SSP
 Neuron motorik →
menyampaikan impuls dari
SSP ke efektor
 Interneuron → ditemukan
seluruhnya dlm ssp →
menghubungkan neuron
sensorik dan motorik atau
menyampaikan informasi ke
interneuron lain.
 Neuron Multipolar → satu
akson dan dua dendrit atau
lebih→ sebagian besar neuron
motorik, dlm otak dan medula
spinalis.
 Neuron bipolar → satu akson
dan satu dendrit. → organ indra
(mata, telinga, hidung)
 Neuron unipolar → sebuah
prosesius tunggal. → terdapat
pada embrio dan dalam
fotoresptor mata.
 Neuron pseudo unipolar →
kelihatannya memiliki prosesius
tunggal tetapi sebenarnya
bipolar
 Nukleus → kumpulan badan sel
neuron yang terletak pada SSP
 Ganglion→ kumpulan badan sel
neuron yang terletak di bagian luar
SSP dalam saraf perifer.
 Saraf → kumpulan prosesus sel
saraf (serabut) yg terletak di luar
SSP. Serabut ini disatukkan dan
ditunjang oleh jaringan ikat yg
membawa pembuluh darah dan
pembuluh limfatik
 Saraf gabungan → sebagian besar
saraf periper adalah saraf
gabungan → mengandung serabut
aferen dan eferen yg termielisisasi
dan tdk.
 Traktus → kumpulan serabut saraf  Endoneurium→ melapisi serabut saraf
dlm otak atau medula spinallis yg individual.
memiliki origo dan tujuan yg sama.  Perineurium → melapisi sekelompok
 Komisura → pita serabut saraf yg serabut saraf yg menyatu dalam berkas
menghubungkan sisi-sisi yg fasikel
berlawanan pada otak dan medula  Epineurium → lapisan terluar, melapisi
beberapa kelompok fasikel yg
spinalis. membentuk saraf atau batang saraf.
Pada keadaan instirahat → mempertahankan pebedaan potensial listrik
(-50 mV sd -80 mV) antara bagian dalam sel dan cairan ekstraselular →
POLARISASI

Jika serabut saraf terstimulasi → gerbang Na + akan terbuka, Ion Na+


akan masuk → potensial positif (+ 40 mV) → DEPOLARISASI
Potensial aksi sangat singkat (seperseribu detik) → gerbang Na +
kemudian tertutup → Aliran Na + kedalam terhenti → Gerbang K+ terbuka →
Ion K+ mengalir keluar → potensial kembali ke keadaan istirahat →
REPOLARISASI
 Setelah inisiasi →
potensial aksi menjalar di
sepanjang serabut saraf dg
kecepatan dan amplitudo
yg tetap.
 Arus listrik lokal
menyebar ke area
membran berdekatan
→ gerbang Na+ terbuka →
gelombang depolarisasi
menjalar di sepanjang
saraf.
 Sinyal/impuls saraf
ditransmisi dari satu sisi
dlm sistem saraf ke sisi yg
lain.
 Kecepatan hantaran disesuaikan dg besar
diameter aksonnya.
 Serabut tdk termielinisasi (kelompok C) →
menghantar impuls dg lambat.
◦ Semakin tipis serabutnya → semakin lambat
 Serabut termielinisasi (kelompok A) → diameter akson
terbesar → penghantaran impuls dg velositas terbesar
(ditemukan dlm saraf sensorik dan motorik Sistem
saraf perifer).
 Serabut termielinisasi (kelompok B) → berukuran
sedang → lebih lambat dari A → SSO
 Konduksi saltoris → potensial aksi melompat dari
satu bagiam membran yg terbuka ke bagian lain (dari
satu nodus renvier ke nodus renvier lain).
 Membutuhkan pengeluaran energi yg relatif lebih kecil
karena depolarisasi hanya tjd di nodus.
 Sisi
(penghubung/junction)
→ tempat berlangsungnya
pemindahan impuls dari
ujung akson suatu neuron
ke neuron lain atau ke otot
atau ke kelenjar.
 Presinaptik → membawa
impuls menuju sinaps.
 Postsinaptik → membawa
impuls menjauhi sinaps.
 Neurotransmiter (zat
kimia) → dilepas dari
terminal akson presipnatik
→ mengalir menyebrangi
celah sinaptik → berikatan
dengan reseptor pada
membran post sinaps.
 Transmisi zat kimia bersifat
satu arah (dari presinaps).
 Sinaps eksitatoris →
neurotransmiter
mengeksitasi neuron
postsinaptik →
depolarisasi
 Sinaps inhibitorik →
neurotransmiter
menyebabkan pe ↑
potensial istirahat neuron
post sinaptik.
 Efek transmisi kimia pada
neuron post sinaps →
penambahan jumlah dan jenis
neurotransmiter yg mencapai
membran postsinaps
 Sumasi temporal → pe (+)
jumlah neurotransmiter (karena
adanya pe↑ frekuensi stimulasi
o/ satu atau beberapa neuron
presinaptik)
 Sumasi spasial → stimulasi pd
pe (+) jumlah terminal
presinaptik eksitatoris (u/
menambah jumlah
neurotransmiter.
 Neurotransmiter yg dilepas dlm celah sinaptik
harus diinaktivasi→ repolarisasi neuron
postsinaptik dpt tjd u/ impuls selanjutnya.
 Cara inaktivasi:
◦ Enzim
◦ Ditarik kembali (reuptake) ke dlm neuron yg melepaskannya
dan diperbaharui u/ penggunaan tambahan.
◦ Berdifusi secara pasif menjauhi celah sinaptik.
 Tjd setelah stimulasi berulang dg kecepatan
tinggi.
 Setelah bbrp milidetik, kecepatan output
neuron postsinaptik berkurang walaupun
neuron presinaptik masih melepaskan ion.
 Di otak berfungsi → mekanisme protektif thd
eksitabiltas neuronal berlebih.
 Dpt tjd karena:
◦ Kelelahan transmiter dlm neuron presinaptik
◦ Inaktivasi reseptor membran pada neuron postsinaptik.
 Alkalosis
◦ pH > pH normal (7,4) → eksitabilitas neuronal.
◦ pH = 7,8 → neuron mudah tereksitasi → memicu output secara spontan
→ konvulsi
 Asidosis
◦ pH < pH normal (7,4) → pe↓ yg sangat besar pada output
neuronal.
◦ pH < 7 → koma
 Anoksia (deprivasi oksigen) → pe↓ eksitabilitas neuronal.
 Obat-obatan
◦ Kafein → me↓ ambang transmisi dan mempermudah aliran impuls
◦ Anestetik lokal (prokain, lidokain) → me ↑ ambang membran u/
eksitasi (hiperpolarisasi) ujung saraf.
◦ Anestetik umum → me↓ aktivitas neuronal diseluruh tubuh.
 Kholinergik→ asetilkolin
◦ Banyak sipnap SSP
◦ Sinaps semua ganglion vegetatif
◦ Ujung serabut postganglion para simpatikus
◦ Pelat ujug motorik otot skelet
 Adrenergik → noradrenalin
◦ Sinaps pusat noradrenergik
◦ Ujung serabut post ganglion simpatikus
 Dopaminergik → dopamin
◦ Sinaps pusat sistem nigrostiasta, sistem
mesolimbik, tubero-infundibular
 Serotoninergik→ seretonin
◦ Sipnaps pusat batang otak bawah
◦ Neuron dlm saluran cerna
 Gabanergik →ϒ aminobutirat
◦ Sinaps inhibitorik pusat
Asetilkolin
kolin

reseptor kolinergik
reseptor kolinergik

efek Ga ada efek


 Asetilkolin + reseptor kolinergik  ACh-reseptor  efek
Asetil kolin + kolinesterase  asetat + kolin  no efek

 Neurotransmitter adrenergik mempunyai RM katekolamin


COMT
demetilasi
Katekolamin
R-C-C-NH2

MAO R-C-CH=O (aldehida) + NH3

Noradrenalin + reseptor adrenergik  NA-reseptor  efek


Noradrenalin + COMT  adrenalin + MAO  aldehid + NH3  no efek

COMT = catekol-O-metil-transferase, MAO = monoamin-oksidase


Neurotramnisi
pada neuron
adrenergik
 Sirkuit seri sederhana → sebuah neuron presinaptik tunggal menstimulasi
sebuah neuron postsinaptik tunggal → menstimulasi neuron lain secara seri.
 Sirkuit diverging → impuls dari sebuah percabangan neuron presinaptik tunggal
ditransmisi ke banyak neuron postsinaptik. Satu stimulus mengakibatkan kontraksi
beberapa otot rangka secara bersamaan. (jalur sensorik)
 Sirkuit converging → neuron postsinaptik tunggal menerima informasi dari
berbagai percabangan neuron presinaptik tunggal. Adanya reaksi yg sama thd
stimulus yg berbeda
 Sirkuit reverberating → neuron presinaptik distimulasi → impuls ditransmisi
disepanjang neuron post sinaptik, beberapa neuron postsinaptif mengembalikan
impuls ke sirkuit melalui akson kolateral. → respon bergerak, terjaga, pernapasan
 Sirkuit pararel → memungkinkan sinyal tunggal dari neuron presinaptik diubah
menjadi arus impuls berkelanjutan untuk mencapai output akhir neuron.
 Respons otomatis thd stimulus tertentu yg
menjalar pada rute lengkung refleks.
 Co:
◦ Proses tubuh involunter (denyut jantung, pernafasan,
aktivitas pencernaan dan pengaturan suhu)
◦ Sentakan akibat stimulus nyeri atau sentakan pada lutut.
reseptor Jalur Aferen Bagian pusat

Jalur Eferen

Efektor
Refleks sentakan
Refleks patelar/knee-jerk
 Otak manusia mencapai 2% dari keseluruhan
berat tubuh, mengkonsumsi 25% oksigen,
dan menerima 1,5% curah jantung.
 Sistem saraf primitif → mulai terbentuk dlm
minggu ketiga kehidupan embriotik.
 Penebalan, lempeng saraf, terlihat pada garis tengah
bagian dorsal aksis embrio. Semua jarngan saraf
berasal dari lempeng saraf ini.
 Lempeng saraf berinvaginasi → membentuuk ceruk
saraf dan dua lipatan saraf.
 Minggu ke 4 kehamilan → tepi superior pada lipatan
menyatu di bagian tengahnya untuk membentuk
tabung saraf.
 Tabung saraf → asal otak dan medula spinalis.
 Lapisan sel pada tabung saraf membentuk
ependim, substansi abu-abu dan substansi putih.
 Sel2 saraf pd kedua sisi tabung saraf berubah
menjadi saraf, ganglia dan sel2 yg berkaitan.
 Bagian kranial pada tabung saraf membentuk
tiga pembesaran (vesikel) yg berdifenensiasi u/
membentuk otak:
◦ Otak depan (proensefalon)
◦ Otak tengah (mesensefalon)
◦ Otak belekang (rombensefalon)
◦ Rongga pada tabung saraf
 Rangka tulang bagian luar dan tiga lapisan
jaringan ikat (meninges).
 Lapisan meningeal:
◦ Pia meter → lapisan terdalam yg halus dan tipis, melekat erat pada
otak. Banyak mengandung pembuluh darah → mensuplai jaringan
saraf.
◦ Lapisan araknoid
◦ Dura meter
 Lapisan meningeal:
◦ Pia meter
◦ Lapisan araknoid → bagian eksternal pia meter dan
mengandung sedikit pembuluh darah.
 Ruang subarakoid → memisahkan lapisan araknoid dari pia mater
dan mengandung cairan serebrospinalis, pembuluh darah, serta
jaringan penghubung seperti selaput yg mempertahankan posisi
araknoid thd pia meter dibawahnya.
◦ Dura meter
 Lapisan meningeal:
◦ Pia meter
◦ Lapisan araknoid
◦ Dura meter → lapisan terluar, lapisan yg tebal dan terdiri dari dua
lapisan,
 Lapisan periosteal luar → pd dura meter melekat di permukaan kranium
dan berperan sebagai periosteum dlm pada tulang tengkorak.
 Lapisan meningeal dalam → pd dura meter tertanam sd ke dlm fisura
otak dan terlipat kembali ke arahnya u/ membentuk falks serebrum,
tentorium serebelum.
 Ruang subdural → memisahkan dura mater dari araknoid pada regia
kranial dan medulla spinalis.
 Ruang epidural → ruang potensial antara periosteal luar dan lapisan
meningeal dlmm pada dura mater di regia medulla spinalis.
 Mengelilingi ruang
subaraknoid di sekitar
otak dan medulla
spinalis. Juga mengisi
ventrikel dlm otak.
 Menyerupai plasma
darah dan cairan
interstisial → ttp tdk
mengandung protein.
 Dihasilkan →
◦ Pleksus koroid → jaring2
kapiler berbentuk bunga kol
yg menonjol dari pia mater ke
dlm dua ventrikel otak.
◦ Sekresi oleh sel2 ependimal
(yg mengitari pembuluh darah
serebral dan melapisi kanal
sentral medulla spinalis).
 Cairan bergerak dari ventrikel lateral → melalui
foramen interventrikular (Munro) → ventrikel ketiga otak →
mengalir melalui akuaduktus serebral (Syivius) → ventrikel
keempat → mengalir melalui tiga lubang pada langit-langit
ventrikel keempat → bersirkulasi melalui ruang subaraknoid
(disekitar otak dan medulla spinalis) → cairan direabsorpsi di
vili araknoid (granulasi) ke dlm sinus vena pd dura mater dan
kembali ke tempat produksi cairan tsb. (
 Bantalan untuk jaringan lunak dan medulla
spinalis, juga berperan sebagai media
pertukaran nutrien dan zat buangan antara
darah dan otak serta medulla spinalis
 Subtansi abu2→ bagian luar otak (korteks) dan
bagian dalam medula spinalis.
 Subtansi putih →bagian dalam otak dan bagian luar
medulla spinalis.
Aktivitas motorik
Aktivitas sensorik
volunter
Neuron Menerima informasi
Neuron piramidal sensorik (nyeri,
ekspiramidal →
→ kontraksi volunter tekanan, suhu, Persepsi rasa
aktivitas motorik yg otot rangka
terlatih dan berulang sentuhan, dan
propriosepsi tubuh)
Interpretasi
bentuk dan
tekstur suatu
objek dan
keterkaitan
bagian2 tubuh
secara posisional

Interpretasi
pengalaman
visual

Menerima
informasi dari
retina

Kemampuan
wicara

Pengertian
Interpretasi bahasa dan
pengalaman Menerima formulasi wicara
auditori informasi dari
pendengaran
Stasiun pemancar
sensorik utama untuk
serabut aferen dari
medulla spinalis ke
 Pengendalian aktivitas serebrum
SSO yg melakukan
fungsi vegetatif penting
u/ kehidupan (spt
pengaturan frekuensi
jantung, tekanan darah,
suhu tubuh,
keseimbangan air,
selera makan, saluran
pencernaan dan
aktivitas seksual)
 Emosi (kesenangan,
nyeri, kegembiraan dan
kemarahan.
 Memproduksi hormon
yg mengatur
pelepasan/inhibisi
horgan kelenjar hipofisis
→ mempengaruhi
keseluruhan sistem endoktrin
Aktivitas emosional dan
terutama aktivitas prilaku
tidak sadar
 Menghubungkan
pons dan serebelum
 Fungsi: jalur
penghantar dan
pusat refleks.
 Otak tengah, pons
dan medulla
oblongata disebut
batang otak
 Koordinasi dan mengendaikan ketepatan gerakan
otot dengan baik.
 Mempertahankan postur
 Membantu mempertahankan ekuilibrium tubuh.
 Medula dorsal/posterior
→ pusat pemancar informasi
yg dikirim ke pusat otak yg
lebih tinggi atau ke
serebelum.
 Pusat medula →
pengendalian fungsi
(frekuensi jantung, tekanan
darah, pernapassan, batuk,
menelan dan muntah)
 Korda jaringan saraf yg
terbungkus dalam
kolumna vertebrata yg
memanjang dari medula
batang otak sampai ke
area vertebrata lumbal
pertama.
 Mengendalikan berbagai
aktivitas refleks dlam
tubuh.
 Mentransmisi impuls ke
dan dari otak melalui
traktus asenden dan
desenden.
Mengandung
Badan sel yg
menerima
sinyal mell saraf
spinal dari
neuron sensorik

Mengandung neuron
motorik yg aksonnya
mengirim impuls mell
saraf spinal ke otot dan
kelenjar
Membawa
informasi dari
tubuh ke otak
Menyampaikan
informasi mengenai
Menghantar sentuhan, vibrasi,
impuls untuk posisi tubuh, dan
koordinasi dan gerakan sendi dari
ketepatan gerak kulit, persendiaan, dan
volunter tendon otot
Menghantar
impuls untuk Membawa informasi
koordinasi dan mengenai propriosepsi
ketepatan gerak bawah sadar
volunter (kesadaran akan posisi
tubuh, keseimbangan
Postur dan tonus dan arah gerakan)
otot Membawa informasi
mengenai gerakan
Pengaruh fasilitasi dan posisi
pd ekstensor keseluruhan anggota
tungkai dan gerak
fleksor lengan
serta memberikan
suatu pengaruh Membawa informasi
inhibisi yg mengenai sentuhan,
berkaitan dg Mempertahankan Pengendalian
tonus otot dalam otot-otot kepala suhu, dan nyeri
postur dan tonus
otot aktivitas refleks dan leher
 Jaringan saraf yang
berada di bagian luar
otak dan medulla
spinalis.
 Mencakup:
◦ saraf kranial yg berasal
dari otak,
◦ saraf spinal yg berasal
dari medulla spinalis,
◦ dan ganglia serta
reseptor sensorik yang
berhubungan.
Efek stimulasi
Organ S. simpatis R S. parasimpatis R
Mata
Pupil Dilatasi Konstriksi
Otot siliaris Relaksasi ringan β digiatkan M3
Kelenjar keringat Sekresi banyak M -
jantung Kontr. & Frek.  β Kontr. & Frek.  M2
Pembuluh drh sist.
Abdomen Konstriksi α -
Otot Dilatasi β2 -
kulit konstriksi α -
Paru-paru
Bronkhia Dilatasi β2 Kontriksi M3
Pembuluh darah Konstriksi ringan -
usus
lumen Peristaltic & tonus  α2, β2 Peristaltic & tonus  M3
sfingter Tonus  α1 relaksasi M3
Kelenjar - Sekresi encer, banyak, M3
gastrointestinalis berisi banyak enzim
Hepar Pelepasan glukosa  α, β2 -
Lipolisis β3
ginjal rilis renin β1 -
Kantong kemih
korpus Relaksasi β2 kontraksi M3
sfingter kontraksi α2 relaksasi M3
Penis ejakulasi α ereksi M
Aktifitas mental naik α -
Neurotramnisi
pada neuron
adrenergik
Berperan untuk mentransduksi stimulus
lingkungan menjadi impuls saraf.
Sensitif thd stimulus eksternal thd tubuh
dan terletak pada atau di dekat
permukaan tubuh (sentuhan, tekanan,
eksteroseptor nyeri pd kulit dan suhu,penciuman,
penglihatan, pendengaran)

Terletak pd tubuh dlm otot, tendon dan


Sumber lokasi persendiaan, juga reseptor ekulibrium
Proprioseptor pd area telinga dalam. Jika distimulasi →
sensasi menyampaikan kesadaran akan posisi bagian
tubuh, besarnya tonus otot dan ekulibrium
Dipengaruhi o/ stimulus yg muncul dlm
organ viseral dan pembuluh darah yg
interoseptor memiliki inervasi motorik dari SSO.
(stimulus yg terjadi akibat proses digesti,
ekskresi dan sirkulasi).
Sensitif thd regangan vibrasi,
tekanan, propriosepsi,
mekanoreseptor pendengaran, ekuilibrium dan
tekanan darah

termoreseptor Sensitif thd perubahan suhu

Sensitif thd kerusakan jaringan.


Jenis sensasi yg Semua reseptor sensorik dpt
Nosiseptor
terdeteksi berfungsi sebagai nosiseptor jika
stimulusnya cukup kuat

Fotoreseptor Mendeteksi energi cahaya

Sensitif thd perubahan


konsentrasi ion, pH, kadar gas
kemoreseptor darah dan glukosa darah. Jenis
ini juga mencakup reseptor u/
indera pengecap dan penciuman
Mengacu pada informasi dari
Pengindraan tubuh sebgai satu kesatuan
Distribusi umum
reseptor Pengindraan Mengacu pada organ indera
khusus yang terletak dalam kepala
 Tdk memiliki lapisan
selular dan terdapat
dalam kulit, jaringan Mendeteksi stimulus dan tekanan
ikat dan pembuluh vibratori.
darah. Banyak terdapat pada jari tangan,
 Merasakan nyeri, genitalia eksternal, dan payudara
Korpuskel
sentuhan ringan dan
pacinian
suhu
Mendeteksi sentuhan
Korpuskel
Meissner dan
diiskus Merkle Responsif thd tegangan disekitar
Ujung Saraf Bebas jaingan ikat dan memantau
Ujung reseptor tekanan.
Korpuskel Ruffini
sensorik Ditemukan pd permukaan plantar
Ujung Saraf kaki
Berkapsul
Ujung bulbus
Kontribusi thd tekanan sentuhan,
Krause
kesadaran akan posisi dan
kesadaran akan gerakan
Spindel
neuromuskular Memantau tonus otot (regangan
dan tegangan)

Organ tendon
golgi Memantau tegangan dlm tendon
Penyakit neurodegeneratif yang
seringkali tersembunyi, dan
berkembang secara progresif.
Merupakan salah satu
penyebab demensia atau lebih
sering dikenal sebagai
kepikunan, karena adanya
gangguan neuropsikiatrik
yang ditandai dengan
hilangnya memori,
berkurangnya kesadaran dan
kemampuan berpikir
 Penyakit gangguan
syaraf kronis dan
progresif yang ditandai
dengan
gemetar,kekakuan,
berkurangnya kecepatan
gerakan, dan ekspresi
wajah kosong seperti
topeng dengan salivasi
berlebihan
 Depresi mayor adalah gangguan mood
(keadaan jiwa/suasana hati) berupa perasaan
yang sedih atau kehilangan
minat/kesenangan dalam semua aktifitas
minimal selama dua minggu. Disertai dengan
gejala yang berhubungan, seperti kehilangan
berat badan, kesulitan berkonsentrasi, dll.
 anxiety disorder termasuk kumpulan
gangguan kecemasan dan berhubungan
dengan gejala yang irasional atau
pengalaman pada tingkat yang parah dapat
menyebabkabkan kerusakan fungsi. Cirinya
cemas dan berbeda perilaku.
 Penyakit kejiwaan, yg menyebabkan
perubahan struktur kehidupan
keseluruhan; pasien bersangkutan akan
berubah kepribadiannya.
hipersomnia Narkolepsi Gangguan tidur terkait
pernapasan

Jet lag
Fase tidur tertunda Work shiff

Walking sleep Nightmare Terror

Sleep Apnea
 epilepsi :
- gangguan SSP yang ditandai dg terjadinya
bangkitan (seizure, fit, attack, spell) yang
bersifat spontan (unprovoked) dan berkala
- kejadian kejang yang terjadi berulang
(kambuhan)

Anda mungkin juga menyukai